Anda di halaman 1dari 12

Nama: yahya ichsanuddin noorsy

NIM: 042947784

UPBJJ-UT Rembang

Tugas 2

Pendidikan kewarganegaraan

1.Setiap negara mempunyai identitas nasional masing-masing tak terkecuali dengan


Indonesia. Fungsi dari identitas nasional adalah untuk membedakan negara yang satu
dengan negara yang lainya. Identitas nasional tersebut biasanya lahir dari berbagai nilai-
nilai yang ada di suatu bangsa.
Dari paparan tersebut silahkan uraikan makna dari identitas nasional dan berikanlah
contoh identitas nasional yang ada di Indonesia!
Jawaban:

Pengertian dari istilah identitas nasional ini akan di tinjau dari tiga sudut pandang yaitu, sudut
pandang etimologis, historis, dan terminologi:
Secara etimologis, istilah identitas nasional terbentuk dari dua kata, yaitu identitas dan
nasional. Menurut KBBI arti dari identitas yaitu ciri atau penanda yang di miliki oleh seseorang
pribadi dan dapat pula kelompok. Sedangkan arti dari nasional bersifat kebangsaan, berkenaan
atau berasal dari bangsa sendiri.

Secara historis, ide tentang identitas nasional Indonesia bukanlah ide yang baru. Ide ini telah
muncul sejak masa peijuangan kemerdekaan. Kesadaran tentang pentingnya identitas nasional
Indonesia secara historis tepatnya mulai muncul setelah banyak pemuda yang menjalani
pendidikan di Eropa. Kesadaran rakyat Indonesia pada tahun 1908 tersebut dikenal dengan masa
kebangkitan nasional. Pembentukan identitas nasional melalui pengembangan nilai-nilai
kebudayaan Indonesia telah mulai di lakukan dimasa kebangkitan nasional jauh sebelum
kemerdekaan. Rakyat Indonesia sudah mulai memahami artinya pendidikan dan memiliki
kesadaran untuk bangkit membangun sebuah bangsa. Oleh karena itu kenapa unsur pendidikan
sangat penting untuk pembentukan kebudayaan dan kesadaran akan kebangsaan sebagai identitas
nasional. Menurut nunus Supardi(2007) kongres kebudayaan 1 yang di selenggarakan di Solo
tanggal 5-7 Juli 1918. Sedangkan untuk kongres pemuda 2 di selenggarakan di Jakarta tahun
1928. Peristiwa-peristiwa yang terkait dengan kebudayaan dan kebahasaan melalui kongres telah
memberikan pengaruh positif terhadap penemuan jati diri dan identitas nasional bangsa.

Secara terminologis, pengertian identitas nasional dari sudut pandang tersebut adalah
mengkaji pengertian dari kata tersebut dalam kedudukannya sebagai sebuah istilah. Ada beberap
tokoh yang memberikan pendapatnya tentang pengertian identitas nasional secara terminologis
antara lain yaitu:
Koento Wibisono Siswomihardjo
Setiap bangsa sebagai bentuk persekutuan hidup yang ingin merdeka tentu penting memiliki
identitas yang berbeda dengan bangsa lain. Setiap bangsa dan negara yang merdeka dan
berdaulat memiliki identitas nasionalnya agar negara tersebut dapat dikenal dengan negara-
negara lain dan dapat di bedakan dengan negara-bangsa lain.
Koento Wibisono (2005)

Identitas nasional adalah pengertian yang di dalamnya tersimpul perangkat nilai-nilai budaya
yang mempunyai ciri khas dan membedakan dengan bangsa lain. Identitas nasional mempakan
kontruksi emosional, intelektual, dan ideologis.
Kaelan dan Zubaidi(2007)
Identitas nasional adalah suatu ciri yang di miliki oleh suatu bangsa yang secara filosofi
membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain. Dari pengertian tersebut menghasilkan dua hal
yaitu, pertama, ciri-ciri dan kedua: perbedaan dengan bangsa lain. Maka dapat kita simpulkan
bahwa identitas memiliki kaitan yang erat dengan jati diri bangsa atau yang di sebut dengan
istilah kepribadian bangsa.

Identitas nasional adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang secara membedakan
bangsa tersebut dengan bangsa yang lain. Setiap bangsa dan negara yang merdeka dan berdaulat
memiliki identitas nasionalnya agar negara-bangsa tersebut dapat dikenal oleh negara-bangsa
lain dan dapat dibedakan dengan negara-bangsa lain. Negara dan bangsa dengan identitas
nasional yang formal dan jelas akan memiliki nilai dan norma untuk mengatur hidup dan
kehidupannya sehingga akan memiliki kewibawaan dan kehormatan sebagai bangsa beradab
yang sejajar dengan bangsa lain. Identitas memiliki kaitan yang erat dengan jati diri bangsa
tersebut atau yang disebut juga dengan istilah kepribadian bangsa.

Contoh identitas nasional yang ada di Indonesia:

 Bahasa nasional atau bahasa persatuan, yaitu Bahasa Indonesia.


 Bendera negara, yaitu Sang Merah Putih.
 Lagu Kebangsaan, yaitu Indonesia Raya.
 Lambang negara, yaitu Garuda Pancasila.
 Semboyan negara, yaitu Bhinneka Tunggal Ika.
 Dasar falsafah negara, yaitu Pancasila.
 Konstitusi negara, yaitu UUD 1945.
 Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat..
 Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai kebudayaan nasional.

2.Pancasila sebagai dasar dan ideologi bangsa Indonesia sudah final dan menjadi harga
mati. Sebagai ideologi dan dasar negara Pancasila mempunyai nilai luhur untuk
kehidupan berbangsa dan bernegara serta menjadi sumber dari segala sumber hukum
yang ada di Indonesia. Sila-sila dalam Pancasila mempunyai keterkaitan dan membentuk
sebuah hirarki pyramidal. Oleh karena itu, Pancasila mempunyai makna yang mendasar
dan tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainya.
Dari uraian diatas lakukanlah analisis terkait dengan sila- sila Pancasila dilihat dari causa
materialis dari Pancasila.
Jawaban:

Berdasarkan causa materialis, pancasila ialah berasal dari bangsa Indonesia sendiri, terdapat
dalam adat kebiasaan, kebudayaan dan dalam agama-agamanya sehingga pada hakikatnya nilai-
nilai yang menjadi unsur-unsur Pancasila adalah digali dari bangsa Indonesia sendiri yang berupa
nilai-nilai adat kebudayaan dan nilai-nilai religius yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari
bangsa Indonesia. Jadi asal mula bahan atau causa materialis Pancasila adalah bangsa Indonesia
sendiri yang berupa kepribadian dan pandangan hidup. Catatan yang perlu mendapatkan
perhatian, bahwa nilai-nilai yang terdapat pada kelima sila Pancasila merupakan kristalisasi nilai-
nilai yang ideal, sedangkan yang dianggap tidak ideal tidak diakomodasikan. Jika kita perhatikan
dengan seksama, maka tidak dapat dipungkiri dalam kehidupan bahwa terdapat hal-hal yang
kurang baik dan berat sebelah, seperti terlalu individua atau sebaliknya terlalu sosial, sehingga
mengorbankan kepentingan sosial atau sebaliknya mengorbankan kepentingan sendiri,
sedangkan sila-sila Pancasila berupaya mencari jalan tengah di antara kedua kutub itu.

Kebudayaan
Dari segi etimologis "kebudayaan" berasal dari kata sanksekerta yaitu "budhaya" ialah
bentuk jamak dari "Budi" dan "akal". Kebudayaan merupakan hasil dari akal Budi, yang
merupakan hasil pemikiran dari manusia seperti ilmu, teknologi, dan ekonomi. Menurut JWM
Beker ada tujuh kategori arti kebudayaan yaitu:
• ahli Sosiologi mengerti kebudayaan keseluruhan kecakapan( adat, akhlak, kesenian, dan ilmu)
yang dimiliki oleh manusia sebagai subjek masyarakat.
• ahli sejarah menekankan pertumbuhan kebudayaan dan mendefinisikan sebagai warisan sosial
atau tradisi
• ahli filsafat menekankan aspek normatif, kaidah kebudayaan dan terutama pembinaan nilai dan
realisasi cita-cita
• antropologi melihat kebudayaan sebagai tata hidup, way of life, kelakuan.
• psikologi mendekati kebudayaan dari segi penyesuaian (adjuatment) manusia kepada alam
sekelilingnya, kepada Syarat hidup.

Dari tujuh pengertian di atas dapat kita dapat mengambil dua kesimpulan yaitu: pertama
kebudayaan merupakan hasil olahan dari akal manusia dalam alam ini, maka setiap akal produk
manusia di sebut dengan kebudayaan contohnya: teknologi, ekonomi, dan seni, kedua
Kebudayaan dapat di tinjau dari kedisplinan ilmu tergantung dari segi mana kebudayaan tersebut
dilihat.
Selain tujuh unsur tersebut ternyata kebudayaan memiliki wujud, yang terdiri dari kompleks
gagasan, konsep dan pikiran manusia.
Adat-istiadat
Sebelum memasuki lebih dalam bentuk konkret adat-istiadat dalam nilai-nilai Pancasila, kita
harus bisa mengetahui karakteristik adat-istiadat tersebut. Pada intinya adat-istiadat merupakan
urusan kelompok, bukan seseorang. Malahan seseorang ini mengikuti adat-istiadat bersama
masyarakat. Terkadang masyarakat mempunyai batasan, misalnya sebuah suku pedesaan yang
masih tertutup dengan masyarakat yang bersifat agraris. Yang artinya persekutuan tersebut
sangat tunduk atau memegang erat adat-istiadat yang ada di daerah tersebut. Adat-istiadat yang
menjadi salah satu unsur dari Pancasila merupakan sesuatu yang sangat tepat dikarenakan para
pemimpin yang merumuskan nilai-nilai Pancasila mengharapkan negara ini menjadi negara yang
berlandaskan kekeluargaan bukan negara yang bersifat orang-perorangan.
Karakteristik lain dari adat-istiadat yaitu orang tidak lagi mempertanyakan tentang asal usul serta
apa yang hendak di capai oleh adat istiadat, melainkan orang tersebut mematuhi dan
menjalankan secara diam-diam tanpa mempersiapkannya.
Koentjaraningrat(l974) menyatakan bahwasanya adat merupakan wujud ideal dari kebudayaan.
Adat di bagi menjadi 4 tingkat yaitu:
~ Tingkat nilai budaya
~ Tingkat Norma-norma
~ Tingkat Hukum
~ Tingkat aturan khusus
Perlu di tegaskan lagi bawahsanya adat-istiadat yang di maksud dalam hubungan ini yaitu
masalah sosial, ekonomi, politik, serta Kertanegara. Karena tidak semua adat-istiadat di
masukkan kedaiam nilai-nilai Pancasila.
Agama
Bangsa Indonesia sudah sejak zaman dahulu teekenal dengan bangsa yang beragama, karena Ir
Soekarno pada saat menyampaikan pidato Pancasila, beliau mengusulkan adanya nilai/prinsip
ketuhanan dalam nilai-nilai Pancasila. Adanya prinsip ketuhanan tersebut bukan hanya untuk
bangsa kita supaya menjadi bangsa yang beragama akan tetapi dengan adanya prinsip tersebut di
wajibkan untuk seluruh masyarakat Indonesia memiliki agama sesuai dengan keyakinan masing-
masing.
Agama yang ada di Indonesia dapat di golongkan menjadi dua jenis yaitu agama asli dan agama
etnis. Sedangkan agama yang datang dari luar disebut dengan agama langit atau agama yang
bersumber dari Tuhan. Menurut Bakker agama asli yang ada pada suku bangsa di kenal dengan
nama Protomelayu contoh dari agama asli tersebut adalah: Parmalin, Parbaringan atau agama Si
Raja Batak, agama sabulungan di pulau Mentawai, kaharingan, agama suku Dayak di
Kalimantan, Alluk to Dolo, agama asli suku Toraja, parandangan ada, agama asli pulau Sumba
dll.

Berdasarkan causa formalis yaitu asal mula bentuk. Yang artinya bagaimana Pancasila
disusun atau dirumuskan, sebagaimana tercantum dalam UUD 1945. Causa ini menjelaskan
bagaimana awal mula Pancasila terbentuk.
Ada tiga pihak yang sangat penting sekali kedudukannya dalam pembuatan Pancasila pada causa
formalis yaitu Ir. Soekarno, Moh. Hatta dan BPUPKI. Ketiga tokoh tersebut menjadi pemeran
utama dalam perumusan susunan Pancasila.
Berdasarkan causa finalis, Causa finalis juga disebut juga asal mula tujuan. Pancasila
dirumuskan pada sidang pendiri negara. Yang bertujuan untuk menjadikan Pancasila sebagai
dasar negara. Pancasila dirumuskan sebagai dasar negara oleh Ir. Soekarno, Moh. Hatta,
BPUPKI serta serta panitia sembilan sebelum disahkan. Para pendiri yang sudah disebutkan di
atas berperan sebagai causa relasional karena sudah merumuskan dasar filsafat negara Indonesia

Berdasarkan causa ifisien, Causa efisien disebut juga asal mula karya, yaitu bagaimana
Pancasila dijadikan dasar filsafat negara. Hak tersebut dikemukakan berdasarkan kutipan dari
buku pendidikan Pancasila (2010) karya Pandji Setijo.
PPKI merupakan suatu organisasi yang menjadi asal mula karya Pancasila. PPKI merupakan
sebuah organisasi sebagai pembentuk sebuah negara, lalu mengesahkan mengesahkan Pancasila
sebagai dasar negara, Namum sebelum disahkan harus dilakukan pembahasan dengan BPUPKI
dan panitia sembilan.

3.Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa mempunyai makna bahwa segala aktifitas
dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan Pancasila. Nilai-nilai yang terdapat di dalam
Pancasila dijadikan teladan dan acuan agar hidup bisa lebih tertata dan teratur dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Dari uraian diatas lakukanlah analisis terkait dengan internalisasi nilai-nilai dari sila-sila
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari!
Jawaban:

Internalisasi nilai-nilai dalam Pancasila merupakan sebuah proses memasukkan nilai-nilai yang
berisi di dalam Pancasila agar mampu di pahami dan dijalankan sesuai dengan tujuan dari
Pancasila, adapun tujuanya yaitu menjadikan bangsa ini menjadi bangsa yang kuat, rukun, dan
mempunyai adab sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia.
Adapun nilai-nilai Pancasila yang harus di bangun sejak dini yaitu nilai ketuhanan, kemanusiaan,
persatuan, kebijaksanaan, dan keadilan sosial. Oleh karena itu, wajib sekali bagi kita sebagai
generasi muda untuk mengimplementasikan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Karena jika kita mengimplementasikan nilai tersebut maka akan tercipta karakter masyarakat
Indonesia yang tangguh, dan berdaya saing yang di landasi dengan semangat keija keras, gotong
royong, serta integritas yang tinggi.
Pancasila memiliki kedudukan yang sangat penting yang tidak dapat di abaikan begitu saja,
karena Pancasila menjadi falsafah hidup bangsa, sumber hukum di Indonesia, bahkan menjadi
ideologi nasional. Kita harus paham betul apa isi yang terkandung pada setiap nilai yang ada
dalam Pancasila. Pemahaman yang benar tentang kandungan yang terdapat dalam Pancasila
menjadi modal yang penting untuk mengimplementasikan Pancasila dalam kehidupan sehari-
hari. Dibawah ini merupakan isi arti dari masing-masing sila Pancasila yaitu:
1. Isi arti Ketuhanan Yang Maha Esa

Yaitu sifat-sifat dan keadaan-keadaan di dalam negara harus sesuai dengan hakikat Tuhan
sebagai sebab yang pertama dari segala sesuatu atau causa prima.
Contoh penerapan sila ke-1 dalam kehidupan sehari-hari yaitu:
 Memiliki satu agama dan menjalankan peribadatan dari agama tersebut. Kepemilikan
terhadap agama tersebut harus diikuti dengan ketakwaan pada Tuhan.
 Menjaga toleransi atau saling hormat menghormati di antara umat beragama agar tercapai
kedamaian dan kenyamanan bersama.
 Saling bekerja sama antarumat beragama dalam hal yang bersifat memajukan
kepentingan umum, misalnya kerja bakti atau gotong royong di desa.

 Saling bekeija sama antar umat beragama dalam hal yang bersifat memajukan
kepentingan umum.
2. Isi Arti Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Sifat-sifat dan keadaan-keadaan di dalam negara seharusnya sesuai dengan hakikat manusia.
Hakikat manusia tersusun dari unsur-unsur yang majemuk tunggal atau monopluralis. Unsur
tersebut adalah tubuh-jiwa( akal, kehendak, dan rasa), sifat perseorangan makhluk sosial yang
menimbulkan kebutuhan mutlak kebutuhan dan kejiwaan.
Contoh penerapan sila ke-2 dalam kehidupan sehari-hari yaitu:
 Menghargai perbedaan di tengah masyarakat yang terdiri dari banyak suku, agama, ras,
dan adat istiadat.
 Senantiasa menjaga adab atau kesopanan, kehalusan, dan kebaikan budi pekerti kita
dalam berbagai kondisi.
 Berani untuk menyampaikan kebenaran dan menegur kesalahan seseorang sesuai dengan
adab yang berlaku di tengah masyarakat.

 Mengembangkan sifat saling mengasihi antar sesama manusia.

3. Isi Arti Persatuan Indonesia


Sila persatuan Indonesia mempunyai peranan historis sebagai faktor kunci peijuangan
kemerdekaan Indonesia. Kesatuan kebangsaan dsn wilayah negara Indonesia kada saat
proklamasi bersifat mutlak. Maka dari itu sifat serta keadaan di dalam negara harus sesuai
dengan hakikat tersebut yaitu mutlak. Mutlak utuh tidak dibagi dan mutlak terpisah dari segala
sesuatu hal lainya.
Contoh penerapan sila ke-3 dalam kehidupan sehari-hari yaitu:
 Cinta terhadap Tanah Air demi menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
 Mencintai dan mengonsumsi produk dalam negeri agar perekonomian menjadi lebih
maju.
 Mengutamakan segala kepentingan negara yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan
pembangunan nasional Indonesia.

 Mempunyai sikap bangga terhadap produk dan budaya Indonesia serta memakai produk
dalam negeri
4. Isi Arti sila Kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/ perwakilan
Sila ini mengharuskan sifat dan keadaan di dalam negara harus sesuai dengan hakikat rakyat,
yaitu keseluruhan penjumlah semua orang warga dalam lingkungan daerah atau negara tertentu.
Kerakyatan mengandung sifat cita-cita kefilsafatan, yaitu negara adalah untuk kepentingan
seluruh rakyat.
Contoh penerapan sila ke-4 dalam kehidupan sehari-hari yaitu:
 Mengutamakan pengambilan keputusan dengan musyawarah mufakat untuk
menyelesaikan setiap permasalahan dalam kehidupan kita, apabila hal tersebut berkenaan
dengan kepentingan dua orang atau lebih.
 Ikut serta dalam pemilihan umum dengan menggunakan hak pilih serta mengajak orang
lain untuk menggunakan hak pilihnya.
 Mencalonkan diri atau mengajukan seseorang untuk menjabat suatu jabatan tertentu
sebagai salah satu perwujudan demokrasi.

 Menghargai pendapat orang lain dan hasil dari musyawarah

5. Isi Arti sila Keadaan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia


Sila kelima ini merupakan tujuan empat sila sebelumnya dan menjadi pandangan tentang cita-
cita kefilsafatan demokrasi yang meliputi juga demokrasi sosial-ekonomi. Pada sila ini negara
harus bersikap adil dalam segala hal atau aspek.
Contoh penerapan sila ke-5 dalam kehidupan sehari-hari yaitu:
 Senantiasa berusaha sebaik mungkin untuk membantu orang-orang yang sedang dilanda
kesulitan.
 Meningkatkan kesadaran sosial dengan mengadakan kegiatan yang membantu sesama,
seperti bakti sosial, donor darah, konser amal, dan lain sebagainya.
 Berusaha untuk adil dalam aktivitas apa pun yang kita lakukan dan seperti apa saja orang
yang kita hadapi. Jangan sampai kita memberikan perlakuan yang tidak adil pada
siapapun.

 Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum

4.Pancasila lahir pada tanggal 1 Juni 1945 dan disahkan sebagai dasar negara pada
tanggal 18 Agustus 1945. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa mempunyai fungsi
utama sebagai dasar negara Indonesia. Kedudukan Pancasila merupakan yang paling
tinggi karena sebagai sumber dari segala sumber hukum yang ada di Indonesia. Dari
uraian di atas silahkan lakukan analisis kedudukan Pancasila sebagai kepribadian bangsa
dalam kehidupan sehari-hari!
Jawaban:

Pancasila di tetapkan sebagai dasar negara Indonesia pada tanggal 18 Agustus 1945. Pancasila
dalam bahasa sansekerta artinya panca(lima) dan sila(sendi atau asas) jadi Pancasila menurut
bahasa sansekerta adalah pelaksanaan kesusilaan yang lima. Pancasila di perkenalkan dalam
kehidupan bernegara oleh Soekarno dalam sidang BPUPKI pada tanggal 1 Junil945. Pancasila
merupakan rangkaian kesatuan dan kebulatan yang tidak terpisahkan. Karena setiap sila pada
Pancasila mengandung dari keempat sila lainya. Susunan sila dalam Pancasila bersifat
sistematika-hierarkis yang memiliki arti bahwa kelima sila dalam Pancasila menunjukkan suatu
rangkaian aturan yang bertingkat, yang artinya setiap sila memiliki tempatnya sendiri di dalam
rangkaian susunan kesatuan sehingga tidak dapat di pisahkan.

Pancasila yang memiliki 9 fungsi yaitu sebagai berikut:


a. Pancasila sebagai ideologi negara
Pancasila sebagai ideologi negara memiliki tujuan bersama bangsa Indonesia untuk
mengimplementasikan dalam pembangunan nasional. Contoh dari pembangunan nasional yaitu
mewujudkan masyarakat yang adil, makmur, serta merata baik material maupun spiritual
berdasarkan Pancasila sebagai ideologi negara.
Tujuan tersebut dicapai dalam wadah negara kesatuan RI yang merdeka bersatu, dan
berkedaulatan rakyat.
Selain itu, panca sebagai ideologi negara mencakup sikap warga negara supaya dapat
mewujudkan kehidupan yang damai, aman, tentram, dan tertib.
b. Pancasila sebagai dasar negara
Pancasila sebagai dasar negara atau yang bisa di sebut sebagai falsafah negara. Yang memiliki
arti bahwa Pancasila sebagai dasar yang mengatur penyelenggaraan pemerintahan. Pancasila
sebagai dasar negara harus dilaksanakan secara konsekuen dan konsisten. Hal tersebut sudah
dijelaskan pada MPR No. XVIII/MPR/1998 yang berisi pencabutan P4 dan penetapan tentang
penegasan Pancasila sebagai dasar negara. Dengan kedudukan sebagai dasar negara Pancasila
memiliki fungsi serta kedudukan sebagai kaidah negara yang fundamental atau mendasar
Adapun makna Pancasila sebagai dasar negara antara lain:
~> Sebagai dasar untuk mengatur penyelenggaraan aparatur negara yang bersih dan berwibawa,
sehingga dapat tercapainya tujuan nasional, yang sudah tercantum dalam pembukaan Undang-
Undang Dasar tahun 1945.

~> Sebagai dasar untuk menata negara yang merdeka dan berdaulat.
~> Sebagai dasar, arah, dan sebagai penunjuk aktivitas perkehidupan bangsa Indonesia dalam
kehidupan sehari-hari.
c. Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia
Yang memiliki arti bahwa setiap bangsa memiliki jiwanya masing-masing yang di sebut
dengan volkgeist yang memiliki jiwa rakyat atau jiwa bangsa.
Pengakuan Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia pada saat jaman Majapahit dan Sriwijaya.
Hal ini diperkuat oleh Prof. Mr. A. G Pringgodigdo dalam tulisannya yang beijudul Pancasila.
d. Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia
Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia diwujudkan dengan sikap mental dan tingkah
laku serta amal perbuatan. Sikap mental dan tingkah laku harus memiliki ciri khas, ciri khas yang
di maksud adalah kepribadian.
e. Pancasila sebagai pandangan Hidup bangsa Indonesia
Seluruh aktivitas kehidupan bangsa Indonesia harus sesuai dengan sila-sila yang terdapat
dalam Pancasila, karena Pancasila merupakan kristalisasi dari nilai yang dimiliki dan bersumber
dari bangsa. Adapun nilai-nilai yang di maksud antara lain yaitu:
~ Nilai dan jiwa keutuhan-keagamaan
~ Nilai dan jiwa kemanusiaan
~ Nilai dan jiwa persatuan
~ Nilai dan jiwa kerakyatan-demokrasi
~ Nilai dan jiwa keadilan sosial
f. Pancasila sebagai sumber dari segala sumber
Yaitu sumber dari segala sumber hukum atau sumber tertib hukum bagi bangsa Indonesia.
Sumber tertib hukum adalah pandangan hidup, kesadaran, cita-cita hukum, serta cita-cita moral
yang melibatkan suasana kejiwaan dan watak bangsa Indonesia.
Sedangkan untuk cita-cita yaitu meliputi kemerdekaan Individu, kemerdekaan bangsa,
perikemanusiaan, keadilan sosial dan perdamaian nasional.
g. Pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia
Sebelum negara Indonesia didirikan,bangsa Indonesia belum memiliki undang-undang yang
tertulis. Pada tanggal 18 Agustus 1945 disahkanlah pembukaan dan batang tubuh
Undang-Undang Dasar 1945 oleh PPKI( Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) yang
beranggotakan dari wakil-wakil seluruh rakyat Indonesia dan ikut serta dalam mengesahkan
peijanjian leluhur.
h. Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia
Pada pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang berisi tentang penuangan jiwa proklamasi
atau jiwa Pancasila, sehingga menjadikan Pancasila sebagai tujuan dan cita-cita bangsa
Indonesia. Cita-cita luhur inilah yang dijadikan tujuan oleh bangsa Indonesia.
i. Pancasila sebagai falsafah hidup yang menyatukan bangsa.
Pancasila menjadi sarana yang ampuh untuk mempersatukan bangsa Indonesia. Karena
Pancasila merupakan falsafah hidup dan kepribadian bangsa Indonesia. Fungsi Pancasila sebagai
falsafah hidup tertuang dalam Pancasila sila ke-3 yang memiliki kandungan arti nilai-nilai dan
norma-norma yang ada di Indonesia diyakini paling benar, adil, serta bijaksana. Dan diyakini
dapat mempersatukan bangsa Indonesia

(Sumber referensi: BMP MKDU4111/ http: //Kompas. com/etd. repository, ugm.ac.id)

Anda mungkin juga menyukai