Anda di halaman 1dari 15

NAMA : TRIA DARA MARISKA

NIM : 043767369
PRODI : S1 MANAJEMEN
MATKUL : PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (TUGAS 2)

TUGAS 2

SOAL 1 (SKOR 25)


Setiap negara mempunyai identitas nasional masing-masing tak terkecuali dengan Indonesia.
Fungsi dari identitas nasionla adalah untuk membedakan negara yang satu dengan negara
yang lainnya. Identitas nasional tersebut biasanya lahir dari berbagai nilai-nilai yang ada si
suatu bangsa.
Dari paparan tersebut silahkan uraikan maksa dari identitas nasional dan berikanlah
contoh identitas nasional yang ada di Indonesia!
Jawab :
Istilah identitas nasional (national identity) berasal dari kata identitas dan nasional.
Identitas (identity) secara harfiah berarti ciri-ciri, tanda-tanda atau jatidiri yang melekat
pada seseorang atau sesuatu yang membedakannya dengan yang lain (ICCE, 2005:23).
Sedangkan kata nasional (national) merupakan identitas yang melekat pada kelompok-
kelompok yang lebih besar yang diikat oleh kesamaan-kesamaan, baik fisik seperti budaya,
agama, bahasa maupun non fisik seperti keinginan, cita-cita dan tujuan. Istilah
identitas nasional atau identitas bangsa melahirkan tindakan kelompok (collective action yang
diberi atribut nasional) yang diwujudkan dalam bentuk-bentuk organisasi atau
pergerakan-pergerakan yang diberi atribut-atribut nasional (ICCE, 2005:25).
Identitas nasional secara terminologis adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu
bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa yang lain. Jadi,
identitas nasional adalah ciri, tanda atau jati diri yang melekat pada suatu negara sehingga
membedakan dengan negara lain. Berdasarkan hakikat pengertian identitas nasional, maka
identitas nasional suatu bangsa tidak dapat dipisahkan dengan jati diri suatu bangsa
atau lebih populer disebut dengan kepribadian suatu bangsa. Hakikat identitas nasional
Indonesia adalah Pancasila yang diaktualisasikan dalam berbagai kehidupan berbangsa.
Aktualisasi ini untuk menegakkan Pancasila dan UUD 1945 sebagaimana dirumuskan dalam
pembukaan UUD 1945 terutama alinea ke-4.
Identitas nasional bukan hanya penting karena menjadi pembeda bangsa
Indonesia dengan bangsa-bangsa lain, tetapi juga karena Pertama, identitas nasional
adalah hal yang mutlak dimiliki oleh setiap bangsa agar bangsa Indonesia dikenal oleh
bangsa lain agar dapat melanjutkan perjuangan untuk mampu eksis sebagai bangsa sesuai
dengan fitrahnya. Kedua, identitas nasional bagi negara-negara Indonesia sangat penting
bagi kelangsungan hidup negara-negara Indonesia. Ketiga, identitas nasional penting bagi
kewibawaan negara dan bangsa Indonesia.
Di antara beberapa identitas nasional yang penting bagi kehidupan di Indonesia,
Pancasila adalah identitas nasional yang paling penting. Pancasila adalah dasar filsafat
negara Republik Indonesia. Di samping itu, Pancasila juga berperan sebagai dasar negara,
sebagai sumber hukum, sebagai ideologi nasional, sebagai pandangan hidup, dan sebagai
kepribadian bangsa Indonesia. Sebagai kepribadian bangsa, Pancasila adalah lima asas atau
lima prinsip yang disusun berdasarkan nilai-nilai luhur kehidupan yang berasal dari bangsa
Indonesia sendiri. Proses pembentukan identitas nasional umumnya membutuhkan waktu
perjuangan panjang di antara warga bangsa-negara yang bersangkutan. Hal ini
disebabkan identitas nasional adalah hasil kesepakatan masyarakat bangsa itu.
Setelah bangsa Indonesia bernegara, mulai dibentuk dan disepakati apaapa yang dapat
menjadi identitas nasional Indonesia. Bisa dikatakan bangsa Indonesia relatif berhasil
dalam membentuk identitas nasionalnya kecuali pada saat proses pembentukan ideologi
Pancasila sebagai identitas nasional yang membutuhkan perjuangan dan pengorbanan di
antara warga bangsa.
Secara lebih rinci beberapa bentuk identitas nasional Indonesia, adalah sebagai berikut:

a. Bahasa nasional atau bahasa persatuan


Yaitu bahasa Indonesia Bahasa Indonesia berawal dari rumpun bahasa Melayu yang
dipergunakan sebagai bahasa pergaulan yang kemudian diangkat sebagai bahasa
persatuan pada tanggal 28 Oktober 1928. Bangsa Indonesia sepakat bahwa bahasa
Indonesia merupakan bahasa nasional sekaligus sebagai identitas nasional Indonesia.
Ketentuan bahasa Indonesia telah diatur dalam UU No.24 Tahun 2009 mulai pasal 25
sampai pasal 45. Meskipun di Indonesia terdapat berbagai macam suku bangsa tetapi bangsa
Indonesia disatukan oleh bahasa nasional yaitu bahasa Indonesia.

b. Bendera negara
Yaitu Sang Merah Putih Bendera adalah sebagai salah satu identitas nasional, karena
bendera merupakan simbol suatu negara agar berbeda dengan negara lain. Seperti yang sudah
tertera dalam UUD 1945 pasal 35 yang menyebutkan bahwa (Bendera Negara Indonesia
adalah Sang Merah Putih). Warna merah berarti berani dan putih berarti suci. Lambang
merah putih sudah dikenal pada masa kerajaan di Indonesia yang kemudian diangkat
sebagai bendera negara. Bendera merah putih dikibarkan pertama kali pada tanggal 17
Agustus 1945, namun telah ditunjukkan pada peristiwa Sumpah Pemuda.

c. Lagu Kebangsaan
Yaitu lagu “Indonesia Raya” yang (diciptakan tahun 1924) pertama kali dimainkan
pada kongres pemuda (Sumpah pemuda) dalam Kongres Pemuda II. tanggal 28
Oktober 1928. Setelah proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945,
lagu yang dikarang oleh Wage Rudolf Soepratman ini dijadikan lagu kebangsaan.

d. Lambang Negara
Yaitu Garuda Pancasila Seperti yang dijelaskan pada Undang-Undang Dasar 1945 dalam
pasal 36A bahwa lambang negara Indonesia adalah Garuda Pancasila. Garuda Pancasila
disini yang dimaksud adalah burung garuda yang melambangkan kekuatan bangsa
Indonesia. Burung garuda sebagai lambang negara Indonesia memiliki warna emas
yang melambangkan kejayaan Indonesia.

e. Semboyan Negara
Yaitu “Bhinneka Tunggal Ika Bhinneka Tunggal Ika” yang berarti “berbeda-beda
tetapi satu jua”. Menunjukkan kenyataan bahwa bangsa kita heterogen, namun tetap
berkeinginan untuk menjadi satu bangsa, yaitu bangsa Indonesia.

f. Dasar Falsafah negara yaitu Pancasila


Pancasila sebagai dasar falsafat negara yang berisi lima dasar yang dijadikan
sebagai dasar filsafat dan ideologi negara Indonesia. Pancasila merupakan identitas
nasional yang berkedudukan sebagai dasar negara dan pandangan hidup (ideologi)
bangsa.

g. Konstitusi (Hukum Dasar) Negara Yaitu UUD 1945


Merupakan hukum dasar tertulis yang menduduki tingkatan tertinggi dalam tata urutan
peraturan perundangan dan dijadikan sebagai pedoman penyelenggaraan bernegara.

h. Bentuk Negara
Bentuk negara Indonesia adalah Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat.
Sedangkan bentuk pemerintahan adalah republik. Sistem politik yang digunakan adalah
sistem demokrasi (kedaulatan rakyat). Saat ini identitas negara kesatuan disepakati untuk
tidak dilakukan perubahan.

i. Konsepsi wawasan nusantara


Konsepsi wawasan nusantara sebagai cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri
dan lingkungan yang serba beragam dan memiliki nilai strategis dengan mengutamakan
persatuan dan kesatuan bangsa, serta kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.

j. Kebudayaan Daerah
Kebudayaan Daerah yang telah diterima sebagai kebudayaan nasional Indonesia terdiri
dari beragam suku bangsa yang berjumlah 1340 suku bangsa, jumlah bahasa yang ada di
Indonesia berjumlah 724 bahasa, jumlah budaya yang ada di Indonesia berjumlah 7241 karya
budaya dan jumlah ras di Indonesia ada 4 yaitu Papua Melanozoid, Negroid, weddoid, dan
Melayu Mongoloid. Masyarakat Indonesia mendiami pulau-pulau serta berbicara dalam
ragam bahasa, mempunyai budaya daerah. Kemudian budaya daerah ini ditetapkan sebagai
budaya nasional dan identitas nasional.

SOAL 2 (SKOR 25)


Pancasila sebagai dasar ideologi bangsa Indonesia sudah final dan menjadi harga mati.
Sebagai ideologi dan dasar negara Pancasila mempunyai nilai-nilai luhur untuk kehidupan
berbangsa dan bernegara serta menjadi sumber dari segala hukum yang ad adi Indonesia.
Sila-sila dalam pancasila mempunyai keterkaitan dan membentuk sebuah hirarki piramidal.
Oleh karena itu, Pancasila mempunyai makna yang mendasar dan tidak dapat dipisahkan satu
dengan yang lainnya.
Dari uraian diatas lakukanlah analisis terkait dengan sila-sila Pancasila dilihat dari causa
materialis dari Pancasila!
Jawab :
Pancasila sejak tahun 1945 sebagai dasar negara kemudian menjadi rujukan
berjalannya Negara Indonesia. Sebagai ideologi Pancasila pada hakikatnya bukan
merupakan hasil pemikiran seseorang atau kelompok orang sebagaimana ideologi lain,
namun Pancasila diangkat dari nilai-nilai adat-istiadat, nilai-nilai kebudayaan, serta nilai-nilai
religius yang terdapat dalam kehidupan masyarakat Indonesia sebelum membentuk
negara (Kaelan, 2004). Secara kultural dasar-dasar pemikiran dan nilai-nilai tentang
Pancasila berakar pada nilai-nilai kebudayaan dan nilai-nilai persatuan yang dimiliki oleh
bangsa Indonesia (Kaelan, 2011:8). Dengan keanekaragaman manusia dengan ciri-ciri yang
berbeda, berbagai agama dan kepercayaan yang dianut oleh masyarakat hampir setiap suku
bangsa yang memiliki bahasa daerah dan adat istiadat yang berbeda satu sama lainnya,
oleh karena itu tepat sekali keanekaragaman dan kemajemukan budaya yang ada
menjadi motto yang melekat pada bangsa Indonesia sendiri yaitu Bhinneka Tunggal Ika.
Dengan demikian, tidak dapat diragukan bahwa dasar negara yang kita miliki digali dari nilai
yang terdapat dalam masyarakat. Nilai tersebut tersebar pada masyarakat, digunakan
untuk mengatur kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, tidak, diragukan lagi bahwa
Pancasila sebenarnya merupakan budaya dan pembudayaan bangsa Indonesia yang perlu
dipahami secara ilmiah oleh bangsa Indonesia.
Berikut adalah unsur-unsur causa materialis Pancasila dan kaitannya dengan sila-sila yang
terkandung didalamnya:

1. Adat-istiadat Sila Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung arti bahwa kita
bangsa Indonesia percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Nilai-nilainya
meliputi dan menjiwai keempat sila lainya. Pencipta alam semesta beserta isinya,
baik benda mati maupun makhluk hidup. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa ini
sekaligus memberikan landasan untuk melarang semua kegiatan yang bersifat
anti agama dan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pada pokoknya adat-
istiadat merupakan urusan kelompok; tidak ada adat-istiadat orang seorang.
Seseorang mengikuti adat-istiadat bersama dengan orang lain; adat-istiadat
sekaligus merupakan urusan masyarakat. Dengan diambilnya adat-istiadat sebagai
unsur sila Pancasila memang sangat tepat, sebab para pemimpin kita yang
merumuskan sila-sila Pancasila mengharap negara yang berdasarkan Pancasila
merupakan negara kekeluargaan, bukan negara yang bersifat orang perorangan.
Pancasila bukanlah sebuah ideologi yang ditanamkan dari atas, melainkan
merupakan manifestasi moralitas publik. Artinya, dimensi otoritas dan tradisi
seharusnya melenturkan diri sefleksibel mungkin, sehingga publik pun
berpartisipasi dalam diskursus tentang nilai-nilai dasar Pancasila itu (Lanur, 1995:
11) Karakteristik lain dari adat-istiadat, orang tidak lagi mempertanyakan tentang
asal-usul serta apa yang hendak dicapai oleh adat-istiadat, melainkan orang
mematuhi secara diam-diam dan tanpa mempersoalkannya. la diterima dan
dipatuhi sebagai sesuatu yang wajar. la tidak memerlukan dasar pembenaran;
paling-paling kehendak Tuhan merupakan dasar pembenarannya (de Vos, 1987:
43) Dari kedua karakteristik adat-istiadat di atas, sudah sangat jelas maksud dan
tujuannya. Di samping itu, adat-istiadat memiliki karakteristik yang universal,
artinya berlaku untuk adat-istiadat di manapun dengan tidak melihat di mana
tempat keberadaannya.

2. Budaya Pancasila dirumuskan dari nilai budaya bangsa Indonesia yang terdiri
dari nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, masyarakat dan keadilan sosial.
Ketuhanan Yang Maha Esa, diwujudkan setiap orang seharusnya memeluk agama
sesuai keyakinannya, bertoleransi terhadap orang lain yang berbeda agama.
Kemanusiaan yang adil dan beradab, diwujudkan dalam bentuk perilaku saling
menghargai harkat dan martabat sesama, kesamaan dalam kemasyarakatan dan
hukum, saling mengasihi, dan menyayangi. Persatuan Indonesia, diwujudkan
dengan tiadanya diskriminasi individu dan antar golongan, kesediaan bekerja
sama untuk kepentingan bersama, bergotong royong, rela berkorban, senantiasa
berupaya untuk menciptakan kerukunan. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan diwujudkan ke dalam bentuk
menyelesaikan masalah dengan musyawarah, demokrasi substansial, dan tidak
memaksakan kehendak. Sedang keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,
diwujudkan dalam bentuk perilaku menghargai hak orang lain, karya cipta orang
lain, dan mengedepankan kewajiban kemudian hak yang dilaksanakan secara
seimbang.

3. Agama-agama Sudah sejak dahulu kala dikatakan bangsa Indonesia adalah


bangsa yang beragama, bangsa yang mengakui adanya Tuhan Yang Maha Esa.
Pada waktu meyampaikan pidato lahirnya Pancasila, Bung Karno mengusulkan
prinsip Ketuhanan. Bangsa Indonesia dengan memiliki prinsip tersebut, dikatakan.
Prinsip Ketuhanan bukan saja bangsa Indonesia ber-Tuhan, tetapi masing-masing
orang Indonesia hendaknya bertuhan Tuhannya sendiri. Yang Kristen
menyembah menurut Tuhan petunjuk Isa al-Masih, yang Islam bertuhan menurut
petunjuk Nabi Muhammad S.A.W., orang Budha menjalankan ibadatnya menurut
kitab-kitab yang ada padanya (Soekarno, tanpa tahun: 27). Bung Karno dalam
pidato tersebut di atas, menyebutkan prinsip Ketuhanan berkeadaban, yang
diartikan setiap pemeluk agama lain. Dalam konteks Indonesia dengan menerima
Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai salah satu sila, kita mengungkapkan
keyakinan, bahwa negara terbentuk berdasarkan kodrat sosial manusia yang
diciptakan Tuhan (Lanur, 1995: 20).
Hubungan negara dan agama dalam negara yang berdasarkan Pancasila di mana sila
Ketuhanan Yang Maha Esa menegaskan bahwa Indonesia bukanlah negara yang
berlandaskan suatu agama dan bukan pula negara yang memisahkan agama dan
negara, tetapi adalah negara yang berketuhanan di mana negara menempatkan
agama dan kepercayaan sebagai roh atau spirit keutuhan NKRI. Hubungan
antara negara dan agama adalah hubungan yang saling membutuhkan, di mana
agama memberikan kerohanian dalam berbangsa dan bernegara sedangkan negara
menjamin kehidupan keagamaan.
Indonesia sebagai negara Pancasila juga memfasilitasi dan mengakomodasi
penyelenggaraan aktivitas keagamaan setiap warga negara, serta pada saat yang
sama tetap menjamin kebebasan setiap warga negaranya untuk menjalankan
keyakinan serta kepercayaannya masing-masing, tanpa ditentukan oleh Negara.
Maka, Pancasila sama sekali tidak bertentangan dengan nilai-nilai agama mana pun.
Keragaman dalam hal agama merupakan salah satu tantangan terbesar yang
dihadapi oleh Bangsa Indonesia. Hingga saat ini konflik yang berbasis isu
keagamaan masih sesekali terjadi diakibatkan menajamnya perbedaan penafsiran,
hingga konflik yang diakibatkan oleh adanya sikap intoleransi, ekstremisme,
radikalisme, hingga terorisme. Oleh karena itu, perlu ada upaya terus menerus
untuk menjelaskan dan memberikan pengertian bahwa nilai-nilai Pancasila sama
sekali tidak bertentangan dengan nilai-nilai agama mana pun. Pancasila sebagai
sebuah ideologi negara telah teruji karena lahir dari kesepakatan bersama
antarkelompok yang beragam. Lahirnya Pancasila tidak hanya melibatkan tokoh
dari kalangan satu agama saja, melainkan juga tokoh-tokoh agama lain dan
kelompok nasionalis. Bahkan Pancasila dapat dianggap sebagai jalan tengah
yang mampu mengakomodasi nilai-nilai agama untuk diterjemahkan dalam
konteks bernegara dan dapat dikatakan bahwa pengaruh agama sangat kuat
mewarnai rumusan berbagai isi, perundang-undangan, peraturan serta regulasi-
regulasi turunannya di Indonesia.

SOAL 3 (SKOR 25)


Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa mempunyai makna bahwas segala aktivitas dalam
kehidupan sehari-hari harus berdasarkan Pancasila. Nilai-nilai yang terdapat didalam
Pancasila dijadikan teladan dan acuan hidup agar bisa lebih tertata dan teratur baik dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Dari uraian diatttas lakukanlah analisis terkait dengan internalisasi nilai-nilai dari sila-
sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari!
Jawab :
Sebagai pandangan hidup bangsa, Pancasila terdiri dari seperangkat nilai dan norma yang
seyogyanya terinternalisasi dalam diri setiap rakyat Indonesia. Oleh karena itulah
pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan kita sehari-hari menjadi sebuah urgensi.
Dalam konteks kedudukannya sebagai dasar negara, Pancasila sejatinya adalah identitas
bangsa Indonesia. Kehadirannya membuat bangsa ini utuh. Karena tanpa dasar negara,
bangsa Indonesia tidak memiliki identitas serta arah tujuan yang sama, sehingga ancaman
perpecahan akan lebih mudah terjadi. Oleh sebab itu, penting bagi masyarakat Indonesia
memahami dan memiliki wawasan mengenai pengamalan nilai-nilai Pancasila serta
Kewarnegaraan Bangsa Indonesia.
1. Pengamalan nilai-nilai Pancasila sila ke-1 nilai ketuhanan Hal ini sesuai amanah UUD
1945, terutama Pasal 28E Ayat 1 yang berbunyi (Setiap warga negara bebas memeluk
agama dan beribadah sesuai agamanya)
 Memulai penerapan ketuhanan di keluarga sendiri, misalnya dengan
menjalankan kewajiban beribadah dengan rajin dan tepat waktu; membiasakan untuk
berdoa setiap sebelum dan setelah beraktivitas; menghormati orang tua serta menaati
nasihat dan perintahnya.
 Memperlakukan tetangga dan orang sekitar dengan baik tanpa memandang
agama yang dianutnya.
 Percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing-masing.
 Saling menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut
kepercayaan yang berbeda-beda.
 Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama.
 Memiliki kesadaran bahwa agama adalah hubungan pribadi manusia dengan
Tuhannya.
 Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaan yang dianut masing-masing guna memperkuat toleransi.
 Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain.

2. Pengamalan nilai-nilai Pancasila sila ke-2 nilai Kemanusiaan


Nilai kemanusiaan menjamin kita untuk memperlakukan sesama manusia dengan adil
tanpa membedakan suku, ras, golongan, dan agama. Dalam konteks negara,
Indonesia juga menjamin seluruh warga negaranya memiliki kesamaan kedudukan
dalam hukum dan pemerintahan. Jaminan ini sebagaimana tercantum dalam Pasal
27 Ayat 1 UUD 1945. Pasal tersebut berbunyi, <Segala warga negara bersamaan
kedudukannya dalam hukum dan pemerintahan, dan wajib menjunjung hukum dan
pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.
 Memulai dari lingkungan keluarga, contohnya dengan berlaku adil kepada adik dan
kakak; menyayangi, mengasihi, menghormati orang tua dan saudara, membantu
orang tua dalam pekerjaan rumah; menjaga kerukunan di dalam rumah;
 Saling tolong menolong antarsesama tetangga, menjaga norma kesopanan di
lingkungan tetangga, melaksanakan kewajiban sesuai peraturan yang disepakati
di lingkungan masyarakat, misalnya, menjaga kebersihan lingkungan dengan ikut
kerja bakti; dan menjaga kerukunan dengan tetangga dan lingkungan sekitar.
 Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
 Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap
manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis
kelamin, kedudukan sosial, warna kulit, dsb.
 Tidak semena-mena terhadap orang lain dan tidak main hakim sendiri.
 Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
 Berpartisipasi aktif dalam melakukan kegiatan kemanusiaan.
3. Pengamalan nilai-nilai Pancasila sila ke-3 nilai persatuan, ini mengandung nilai
persatuan . Maknanya adalah bahwa seluruh warga negara Indonesia harus bersatu
tanpa memandang perbedaan suku, bahasa, agama, dan latar belakang budaya lainnya.
 Saling menghormati dan menyayangi di antara anggota keluarga.
 Menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan masyarakat.
 Berteman tanpa memandang status sosial ekonomi, agama, suku, ras, dan golongan.
 Membeli, memakai, dan mengonsumsi barang buatan Indonesia dan merasa bangga
akan hal itu.
 Menempatkan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi serta golongan.
 Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa serta kebanggaan
berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
 Menjaga kerukunan dan toleransi akan keberagaman dan kemajemukan.

4. Pengamalan nilai-nilai Pancasila sila ke-4 nilai kerakyatan. Nilai kerakyatan terkait erat
dengan pemerintahan di Indonesia yang menerapkan sistem demokrasi, yaitu,
pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Selain nilai tersebut, sila
keempat juga bermakna pengambilan keputusan dari pendapat-pendapat yang berbeda
diutamakan melalui mekanisme musyawarah.
 Di lingkungan keluarga: anak mendengarkan dan menuruti nasihat orang tua; orang
tua mau mendengarkan dan menerima saran dari anak; menghargai dan
melaksanakan keputusan.
 Mengikuti pemilihan kepala daerah, baik dari tingkat provinsi, kabupaten, hingga RT
dan RW.
 Aktif mengikuti kegiatan musyawarah warga dan memberikan pendapat.
 Bersikap legowo atas apapun keputusan hasil musyawarah dan melaksanakan
keputusan hasil musyawarah dengan setulus hati.
 Mengikuti dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan organisasi baik di sekolah maupun
di masyarakat.
 Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan
bersama.
 Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
 Mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi serta golongan
di dalam musyawarah.
 Mengambil keputusan yang dapat dipertanggungjawabkan.
 Memilliki kesadaran bahwa setiap manusia memiliki kedudukan, hak, dan kewajiban
yang sama.
 Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.

5. Pengamalan nilai-nilai Pancasila sila ke-5 nilai keadilan. Makna nilai tersebut adalah
setiap masyarakat Indonesia memiliki hak yang sama untuk mendapatkan kesejahteraan.
Mewujudkan rakyat yang sejahtera tanpa kesenjangan ekonomi, sosial, budaya, juga
politik, merupakan tujuan dari bangsa Indonesia. Dengan demikian nilai keadilan dapat
diwujudkan.
 Di lingkungan keluarga: menjalankan kewajiban dan mendapatkan hak sesuai
peranan masing-masing anggota keluarga, saling membantu dan mendukung
antar anggota keluarga, menghormati hak masing-masing anggota keluarga, dan
bersikap adil sesama anggota keluarga.
 Melaksanakan kewajiban dan mendapatkan hak sebagai warga masyarakat.
 Membantu tetangga yang membutuhkan tanpa melihat status sosial.
 Bersikap adil terhadap sesama
 Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap
orang lain, hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah, serta
bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum.

SOAL 4 (SKOR 25)


Pancasila lahir pada tanggal 1 Juni 1945 dan disahkan sebagai dasar negara pada tanggal 18
Agustus 1945. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa mempunyai fungsi utama sebagai
dasar negara Indonesia. Kedudukan pancasila adalah yang paling tinggi karena sebagai
sumber hukum yang ada di Indonesia.
Dari uraian diatas silahkan lakukan analisis kedudukan pancasila sebagai kepribadian
bangs Indonesia dalam kehidupan sehari-hari!
Jawab :
Pancasila merupakan dasar negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia. Pancasila
mencerminkan kepribadian bangsa indonesia sejak dulu, sehingga pancasila merupakan
faktor pembeda bangsa Indonesia dengan bangsa lainnya. Pancasila adalah jiwa seluruh
rakyat indonesia, yang memberikan kehidupan bangsa Indonesia serta membimbing
masyarakat Indonesia supaya tercipta masyarakat adil dan makmur. Pancasila yang telah
diterima dan ditetapkan sebagai dasar negara seperti tercantum dalam pembukakaan
Undang-Undang Dasar 1945 merupakan kepribadian dan pandangan hidup bangsa. Istilah
Pancasila dalam kehidupan kenegaraan dikenalkan pertama kali oleh Ir. Soekarno dalam
sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI)
tanggal 1 Juni 1945.
Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa, memiliki fungsi utama sebagai dasar
negara Indonesia. Dalam kedudukannya yang demikian Pancasila menempati kedudukan
yang paling tinggi, sebagai sumber dari segala sumber hukum atau sebagai sumber hukum
dasar nasional dalam tata hukum di Indonesia. Fungsi Pancasila sebagai kepribadian
bangsa berarti Pancasila merupakan pencerminan dari jati diri bangsa Indonesia. Oleh
karena itu, bangsa indonesia harus menjadikan pengalaman pancasila sebagai pedoman
dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Pengamalan Pancasila harus bagi setiap
warga negara indonesia sampai penyelenggara pemerintahan, sehingga semua komponen
dalam suatu negara mampu melestarikan nilai-nilai Pancasila.
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa mengandung makna bahwa semua
aktivitas kehidupan bangsa Indonesia sehari-hari harus sesuai dengan Pancasila.
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa merupakan kristalisasi nilai-nilai yang hidup
dalam masyarakat Indonesia. Sebagai pandangan hidup bangsa, Pancasila selalu dijunjung
tinggi oleh setiap warga masyarakat, karena pandangan hidup Pancasila berakar pada
budaya dan pandangan hidup masyarakat Indonesia. Pandangan hidup yang ada dalam
masyarakat Indonesia menjelma menjadi pandangan hidup bangsa yang dirintis sejak
zaman Sriwijaya hingga Sumpah Pemuda 1928. Kemudian diangkat dan dirumuskan oleh
para pendiri negara ini serta disepakati dan ditentukan sebagai dasar negara Republik
Indonesia. Dalam pengertian yang demikian, maka Pancasila selain sebagai pandangan
hidup negara, sekaligus juga sebagai ideologi negara.
Sebagai pandangan hidup bangsa, di dalam Pancasila terkandung konsep dasar
kehidupan yang dicita-citakan serta dasar pikiran terdalam dan gagasan mengenai wujud
kehidupan yang dianggap baik. Oleh karena itulah Pancasila harus menjadi pemersatu
bangsa yang tidak boleh mematikan keanekaragaman yang ada sebagai Bhinneka Tunggal
Ika. Dengan demikian Pancasila merupakan cita-cita moral bangsa yang memberikan
pedoman dan kekuatan rohaniah bagi tingkah laku hidup sehari-hari dalam menjalankan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan Pancasila sebagai pandangan
hidup bangsa maka segala daya upaya bangsa Indonesia dalam membangun dirinya akan
terarah sesuai garis pedoman dari pandangan hidup bangsa Indonesia.

Adapun fungsi Pancasila sebagai pandangan hidup adalah sebagai berikut:


Pertama, pancasila dijadikan petunjuk untuk menyelesaikan berbagai permasalahan
yang terjadi di masyarakat. Baik itu permasalahan yang terjadi di Indonesia atau bahkan di
masyarakat dunia. Kedua, pancasila bisa menjadi cara untuk menyelesaikan persoalan
budaya, sosial, ekonomi, dan politik agar negara kita semakin maju. Ketiga, warga negara
Indonesia jadi memiliki acuan untuk membangun dirinya berdasarkan apa yang menjadi
warga negara indonesia sampai penyelenggara pemerintahan, sehingga semua komponen
dalam suatu negara mampu melestarikan nilai-nilai Pancasila.
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa mengandung makna bahwa semua
aktivitas kehidupan bangsa Indonesia sehari-hari harus sesuai dengan Pancasila.
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa merupakan kristalisasi nilai-nilai yang hidup
dalam masyarakat Indonesia. Sebagai pandangan hidup bangsa, Pancasila selalu dijunjung
tinggi oleh setiap warga masyarakat, karena pandangan hidup Pancasila berakar pada
budaya dan pandangan hidup masyarakat Indonesia. Pandangan hidup yang ada dalam
masyarakat Indonesia menjelma menjadi pandangan hidup bangsa yang dirintis sejak
zaman Sriwijaya hingga Sumpah Pemuda 1928. Kemudian diangkat dan dirumuskan oleh
para pendiri negara ini serta disepakati dan ditentukan sebagai dasar negara Republik
Indonesia. Dalam pengertian yang demikian, maka Pancasila selain sebagai pandangan
hidup negara, sekaligus juga sebagai ideologi negara.
Sebagai pandangan hidup bangsa, di dalam Pancasila terkandung konsep dasar
kehidupan yang dicita-citakan serta dasar pikiran terdalam dan gagasan mengenai wujud
kehidupan yang dianggap baik. Oleh karena itulah Pancasila harus menjadi pemersatu
bangsa yang tidak boleh mematikan keanekaragaman yang ada sebagai Bhinneka Tunggal
Ika.
Dengan demikian Pancasila merupakan cita-cita moral bangsa yang memberikan
pedoman dan kekuatan rohaniah bagi tingkah laku hidup sehari-hari dalam menjalankan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan Pancasila sebagai pandangan
hidup bangsa maka segala daya upaya bangsa Indonesia dalam membangun dirinya akan
terarah sesuai garis pedoman dari pandangan hidup bangsa Indonesia. Adapun fungsi
Pancasila sebagai pandangan hidup adalah sebagai berikut: Pertama, pancasila dijadikan
petunjuk untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang terjadi di masyarakat. Baik itu
permasalahan yang terjadi di Indonesia atau bahkan di masyarakat dunia. Kedua, pancasila
bisa menjadi cara untuk menyelesaikan persoalan budaya, sosial, ekonomi, dan politik agar
negara kita semakin maju. Ketiga, warga negara Indonesia jadi memiliki acuan untuk
membangun dirinya berdasarkan apa yang menjadi cita-cita bangsa. Keempat, pancasila
sebagai pandangan hidup bisa mempersatukan masyarakat yang memiliki latar belakang
yang berbeda-beda. Pancasila harus dijadikan sebagai pandangan hidup oleh seluruh warga
negara Indonesia.
Pengertian Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa akan dibagi dalam masing-
masing butir Pancasila adalah sebagai berikut:

1. Ketuhanan yang Maha Esa


Sila pertama ini mengartikan bahwa kita sebagai warga negara Indonesia
mempercayai dan bertakwa pada Tuhan, yang disesuaikan dengan agama dan
kepercayaan yang dimiliki oleh masing-masing orang. Karena itu makna dari sila ini juga
berarti kita perlu saling menghormati antar umat beragama sehingga tercipta kehidupan
yang rukun.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
Sila kedua ini kita sebagai warga negara diminta untuk memahami bahwa setiap manusia
memiliki derajat yang sama, sehingga kita harus saling menyayangi satu sama lain. Kita juga
harus saling menjaga dan membantu sesama, membela kebenaran dan keadilan, dan
bekerjasama untuk kedamaian negara kita.
3. Persatuan Indonesia
Sila ketiga berarti kita harus menempatkan kesatuan, persatuan, dan kepentingan negara
dari kepentingan masing-masing. Kita harus mempunyai kepribadian yang rela berkorban
demi negara Indonesia, mencintai bangsa Indonesia dan tanah air, serta bangga pada
negara.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
dan perwakilan
Sila keempat ini mengajak kita untuk tidak memaksakan kehendaknya pada orang
lain dan mengutamakan kepentingan negara dan orang lain. Terkadang kita akan menemukan
perbedaan pendapat dan cara pandang. Namun, kita harus menyelesaikannya dengan cara
bermusyawarah atau berdiskusi. Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.
5. Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Makna dari sila ini berarti mengembangkan perbuatan luhur dengan cara
kekeluargaan dan gotong royong, selalu bersikap adil. Selain itu kita harus seimbang antara
hak dan kewajiban dengan juga menghormati hak-hak orang lain.

Menyadari bahwa untuk kelestarian dan kemampuan pancasila itu, perlu diusahakan secara
nyata dan terus menerus penghayatan dan pengalaman nilai-nilai luhur yang terkandung
didalamnya oleh setiap warga negara indonesia, setiap penyelenggara Indonesia serta
setiap lembaga kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan. Hal ini sesuai dengan
Pancasila yang menunjukkan suatu rangkaian urutan tiap-tiap sila mempunyai tempat
sendiri didalam rangkaian susunan kesatuan itu sehingga tidak dapat diganti. Berdasar uraian
di atas, manfaat dijadikannya pancasila sebagai pandangan hidup bangsa antara lain:

1. Mengatasi berbagai konflik atau ketegangan sosial, artinya ideologi dapat


meminimalkan berbagai perbedaan yang ada dalam masyarakat dengan simbol-
simbol atau semboyan tertentu.
2. Menjadi sumber motivasi, artinya ideologi dapat memberi motivasi kepada
seseorang, kelompok orang atau masyarakat untuk mewujudkan cita-citanya,
gagasan dan ide-idenya dalam kehidupan nyata.
3. Menjadi sumber semangat dalam mendorong individu dan kelompok untuk
berusaha mewujudkan nilai-nilai yang terkadung di dalam ideologi itu sendiri
serta untuk menjawab dan menghadapi perkembangan global dan menjadi
sumber inspirasi bagi perjungan selanjutnya.

Sumber Referensi : BMP MKDU4111/Pendidikan Kewarganegaraan Edisi 2

Anda mungkin juga menyukai