Anda di halaman 1dari 12

Nama : Linda Lidiawati

Nim : 044805716

1.Setiap negara mempunyai identitas nasional masing-masing tak terkecuali dengan


Indonesia. Fungsi dari identitas nasional adalah untuk membedakan negara yang satu
dengan negara yang lainnya. Identitas nasional tersebut biasanya lahir dari berbagai nilai
nilai yang ada di suatu bangsa.

Dari paparan tersebut silahkan uraikan makna dari identitas nasional dan berikanlah
contoh identitas nasional yang ada di Indonesia!

Jawab:

Istilah identitas nasional (national identity) berasal dari kata identitas dan nasional.
Identitas (identity) secara harfiah berarti ciri-ciri, tanda-tanda atau jatidiri yang melekat pada
seseorang atau sesuatu yang membedakannya dengan yang lain (ICCE, 2005:23). Sedangkan
kata nasional (national) merupakan identitas yang melekat pada kelompok kelompok yang
lebih besar yang diikat oleh kesamaan-kesamaan, baik fisik seperti budaya, agama, bahasa
maupun non fisik seperti keinginan, cita-cita dan tujuan. Istilah identitas nasional atau
identitas bangsa melahirkan tindakan kelompok (collective action yang diberi atribut
nasional) yang diwujudkan dalam bentuk-bentuk organisasi atau pergerakan pergerakan
yang diberi atribut-atribut nasional (ICCE, 2005:25). Identitas nasional secara terminologis
adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa
tersebut dengan bangsa yang lain. Jadi, identitas nasional adalah ciri, tanda atau jati diri
yang melekat pada suatu negara sehingga membedakan dengan negara lain.

Berdasarkan hakikat pengertian identitas nasional, maka identitas nasional suatu


bangsa tidak dapat dipisahkan dengan jati diri suatu bangsa atau lebih populer disebut
dengan kepribadian suatu bangsa. Hakikat identitas nasional Indonesia adalah Pancasila
yang diaktualisasikan dalam berbagai kehidupan berbangsa. Aktualisasi ini untuk
menegakkan Pancasila dan UUD 1945 sebagaimana dirumuskan dalam pembukaan UUD
1945 terutama alinea ke-4. Identitas nasional bukan hanya penting karena menjadi pembeda
bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa lain, tetapi juga karena pertama

identitas nasional adalah hal yang mutlak dimiliki oleh setiap bangsa agar bangsa Indonesia
dikenal oleh bangsa lain agar dapat melanjutkan perjuangan untuk mampu eksis sebagai
bangsa sesuai dengan fitrahnya. Kedua, identitas nasional bagi negara-negara Indonesia
sangat penting bagi kelangsungan hidup negara-negara Indonesia. Ketiga, identitas nasional
penting bagi kewibawaan negara dan bangsa Indonesia.
Di antara beberapa identitas nasional yang penting bagi kehidupan di Indonesia,
Pancasila adalah identitas nasional yang paling penting. Pancasila adalah dasar filsafat
negara Republik Indonesia. Di samping itu, Pancasila juga berperan sebagai dasar negara,
sebagai sumber hukum, sebagai ideologi nasional, sebagai pandangan hidup, dan sebagai
kepribadian bangsa Indonesia. Sebagai kepribadian bangsa, Pancasila adalah lima asas atau
lima prinsip yang disusun berdasarkan nilai-nilai luhur kehidupan yang berasal dari bangsa
Indonesia sendiri.

Proses pembentukan identitas nasional umumnya membutuhkan waktu perjuangan


panjang di antara warga bangsa-negara yang bersangkutan. Hal ini disebabkan identitas
nasional adalah hasil kesepakatan masyarakat bangsa itu. Setelah bangsa Indonesia
bernegara, mulai dibentuk dan disepakati apaapa yang dapat menjadi identitas nasional
Indonesia. Bisa dikatakan bangsa Indonesia relatif berhasil dalam membentuk identitas
nasionalnya kecuali pada saat proses pembentukan ideologi Pancasila sebagai identitas
nasional yang membutuhkan perjuangan dan pengorbanan di antara warga bangsa.

Secara lebih rinci beberapa bentuk identitas nasional Indonesia, adalah sebagai berikut:

a. Bahasa nasional atau bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia berawal dari rumpun bahasa Melayu yang dipergunakan sebagai
bahasa pergaulan yang kemudian diangkat sebagai bahasa persatuan pada tanggal 28 Oktober
1928. Bangsa Indonesia sepakat bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional
sekaligus sebagai identitas nasional Indonesia. Ketentuan bahasa Indonesia telah diatur dalam
UU No.24 Tahun 2009 mulai pasal 25 sampai pasal 45.Meskipun di Indonesia terdapat
berbagai macam suku bangsa tetapi bangsa Indonesia disatukan oleh bahasa nasional yaitu
bahasa Indonesia.

b. Bendera negara yaitu Sang Merah Putih


Bendera adalah sebagai salah satu identitas nasional, karena bendera merupakan
simbol suatu negara agar berbeda dengan negara lain. Seperti yang sudah tertera dalam
UUD 1945 pasal 35 yang menyebutkan bahwa " Bendera Negara Indonesia adalah Sang
Merah Putih". Warna merah berarti berani dan putih berarti suci. Lambang merah putih.
sudah dikenal pada masa kerajaan di Indonesia yang kemudian diangkat sebagai
bendera negara. Bendera merah putih dikibarkan pertama kali pada tanggal 17 Agustus
1945, namun telah ditunjukkan pada peristiwa Sumpah Pemuda.

c. Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya


Lagu Indonesia Raya (diciptakan tahun 1924) pertama kali dimainkan pada kongres
pemuda (Sumpah pemuda) dalam Kongres Pemuda II. tanggal 28 Oktober 1928. Setelah
proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, lagu yang dikarang
oleh Wage Rudolf Soepratman ini dijadikan lagu kebangsaan.
d. Lambang Negara yaitu Garuda Pancasila

Seperti yang dijelaskan pada Undang-Undang Dasar 1945 dalam pasal 36A bahwa
lambang negara Indonesia adalah Garuda Pancasila. Garuda Pancasila disini yang dimaksud
adalah burung garuda yang melambangkan kekuatan bangsa Indonesia. Burung garuda
sebagai lambang negara Indonesia memiliki warna emas yang melambangkan kejayaan
Indonesia.

e. Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika

Bhinneka Tunggal Ika berarti berbeda-beda tetapi satu jua. Menunjukkan kenyataan
bahwa bangsa kita heterogen, namun tetap berkeinginan untuk menjadi satu bangsa, yaitu
bangsa Indonesia.

f. Dasar Falsafah negara yaitu Pancasila

Pancasila sebagai dasar falsafat negara yang berisi lima dasar yang dijadikan sebagai dasar filsafat
dan ideologi negara Indonesia. Pancasila merupakan identitas nasional yang berkedudukan sebagai
dasar negara dan pandangan hidup (ideologi) bangsa.

g. Konstitusi (Hukum Dasar) Negara Yaitu UUD 1945

UUD 1945 merupakan hukum dasar tertulis yang menduduki tingkatan tertinggi tata urutan
peraturan perundangan dan dijadikan sebagai pedoman dalam penyelenggaraan bernegara.

h. Bentuk negara adalah Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat

Bentuk negara adalah kesatuan, sedang bentuk pemerintahan adalah republik. Sistem politik
yang digunakan adalah sistem demokrasi (kedaulatan rakyat). Saat ini identitas negara kesatuan
disepakati untuk tidak dilakukan perubahan.

i. Konsepsi wawasan nusantara

Konsepsi wawasan nusantara sebagai cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan
lingkungan yang serba beragam dan memiliki nilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan
kesatuan bangsa, serta kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.
j. Kebudayaan Daerah yang telah diterima sebagai kebudayaan nasional

Indonesia terdiri dari beragam suku bangsa yang berjumlah 1340 suku bangsa, jumlah bahasa
yang ada di Indonesia berjumlah 724 bahasa, jumlah budaya yang ada di Indonesia berjumlah 7241
karya budaya dan jumlah ras di Indonesia ada 4 yaitu Papua Melanozoid, Negroid, weddoid, dan
Melayu Mongoloid. Masyarakat Indonesia mendiami pulau-pulau serta berbicara dalam ragam
bahasa, mempunyai budaya daerah. Kemudian budaya daerah ini ditetapkan sebagai budaya
nasional dan identitas nasional

2.) Pancasila sebagai dasar dan ideologi bangsa Indonesia sudah final dan menjadi harga mati.
Sebagai ideologi dan dasar negara Pancasila mempunyai nilai-nilai luhur untuk kehidupan
berbangsa dan bernegara serta menjadi sumber dari segala sumber hukum yang ada di Indonesia.
Sila-sila dalam Pancasila mempunyai keterkaitan dan membentuk sebuah hirarki piramidal. Oleh
karena itu, Pancasila mempunyai makna yag mendasar dan tidak dapat dipisahkan satu dengan
yang lainnya.

Dari uraian di atas lakukanlah analisis terkait dengan sila-sila Pancasila dilihat dari causa materialis
dari Pancasila!

Jawab:

Pancasila sejak tahun 1945 sebagai dasar negara kemudian menjadi rujukan berjalannya
Negara Indonesia. Sebagai ideologi Pancasila pada hakikatnya bukan merupakan hasil pemikiran
seseorang atau kelompok orang sebagaimana ideologi lain, namun Pancasila diangkat dari nilai-nilai
adat-istiadat, nilai-nilai kebudayaan, serta nilai nilai religius yang terdapat dalam kehidupan
masyarakat Indonesia sebelum membentuk negara (Kaelan, 2004). Secara kultural dasar-dasar
pemikiran dan nilai-nilai tentang Pancasila berakar pada nilai-nilai kebudayaan dan nilai-nilai
persatuan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia (Kaelan, 2011:8).

Dengan keanekaragaman manusia dengan ciri-ciri yang berbeda, berbagai agama dan
kepercayaan yang dianut oleh masyarakat hampir setiap suku bangsa yang memiliki bahasa daerah
dan adat istiadat yang berbeda satu sama lainnya, oleh karena itu tepat sekali keanekaragaman dan
kemajemukan budaya yang ada menjadi motto yang melekat pada bangsa Indonesia sendiri yaitu
Bhinneka Tunggal Ika.

Dengan demikian, tidak dapat diragukan bahwa dasar negara yang kita miliki digali dari nilai
yang terdapat dalam masyarakat. Nilai tersebut tersebar pada masyarakat, digunakan untuk
mengatur kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, tidak, diragukan lagi bahwa Pancasila sebenarnya
merupakan budaya dan pembudayaan bangsa Indonesia yang perlu dipahami secara ilmiah oleh
bangsa Indonesia
Berikut adalah unsur-unsur causa materialis Pancasila dan kaitannya dengan sila-sila yang
terkandung didalamnya:

1) Adat-istiadat

Sila Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung arti bahwa kita bangsa Indonesia. percaya dan
takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, nilai-nilainya meliputi dan menjiwai keempat sila lainya.
Pencipta alam semesta beserta isinya, baik benda mati maupun makhluk hidup. Sila Ketuhanan Yang
Maha Esa ini sekaligus memberikan landasan untuk melarang semua kegiatan yang bersifat anti
agama dan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Pada pokoknya adat-istiadat merupakan urusan kelompok; tidak ada adat-istiadat orang
seorang. Seseorang mengikuti adat-istiadat bersama dengan orang lain; adat istiadat sekaligus
merupakan urusan masyarakat. Dengan diambilnya adat-istiadat sebagai unsur sila Pancasila
memang sangat tepat, sebab para pemimpin kita yang merumuskan sila-sila Pancasila mengharap
negara yang berdasarkan Pancasila merupakan negara kekeluargaan, bukan negara yang bersifat
orang perorangan. Pancasila bukanlah sebuah ideologi yang ditanamkan dari atas, melainkan
merupakan manifestasi moralitas publik. Artinya, dimensi otoritas dan tradisi seharusnya
melenturkan diri sefleksibel mungkin, sehingga publik pun berpartisipasi dalam diskursus tentang
nilai-nilai dasar Pancasila itu (Lanur, 1995: 11).

Karakteristik lain dari adat-istiadat, orang tidak lagi mempertanyakan tentang asal-usul serta apa
yang hendak dicapai oleh adat-istiadat, melainkan orang mematuhi secara diam-diam dan tanpa
mempersoalkannya. la diterima dan dipatuhi sebagai sesuatu yang wajar. la tidak memerlukan dasar
pembenaran; paling-paling kehendak Tuhan merupakan dasar pembenarannya (de Vos, 1987: 43).
Dari kedua karakteristik adat-istiadat di atas, sudah sangat jelas maksud dan tujuannya. Di samping
itu, adat istiadat memiliki karakteristik yang universal, artinya berlaku untuk adat-istiadat di
manapun dengan tidak melihat di mana tempat keberadaannya

2) Budaya

Pancasila dirumuskan dari nilai budaya bangsa Indonesia yang terdiri dari nilai ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan, masyarakat dan keadilan sosial. Ketuhanan Yang Maha Esa, diwujudkan
setiap orang seharusnya memeluk agama sesuai keyakinannya, bertoleransi terhadap orang lain
yang berbeda agama. Kemanusiaan yang adil dan beradab, diwujudkan dalam bentuk perilaku saling
menghargai harkat dan martabat sesama, kesamaan dalam kemasyarakatan dan hukum, saling
mengasihi, dan menyayangi. Persatuan Indonesia, diwujudkan dengan tiadanya diskriminasi individu
dan antar golongan, kesediaan bekerja sama untuk kepentingan bersama, bergotong royong, rela
berkorban, senantiasa berupaya untuk menciptakan kerukunan. Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan diwujudkan ke dalam bentuk
menyelesaikan masalah dengan musyawarah, demokrasi substansial, dan tidak memaksakan
kehendak. Sedang keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, diwujudkan dalam bentuk perilaku
menghargai hak orang lain, karya cipta orang lain, dan mengedepankan kewajiban kemudian hak
yang dilaksanakan secara seimbang.
3) Agama-agama

Sudah sejak dahulu kala dikatakan bangsa Indonesia adalah bangsa yang beragama. bangsa
yang mengakui adanya Tuhan Yang Maha Esa. Pada waktu meyampaikan pidato lahirnya Pancasila,
Bung Karno mengusulkan prinsip Ketuhanan. Bangsa Indonesia dengan memiliki prinsip tersebut,
dikatakan. Prinsip Ketuhanan bukan saja bangsa Indonesia ber-Tuhan, tetapi masing-masing orang
Indonesia hendaknya bertuhan Tuhannya sendiri. Yang Kristen menyembah menurut Tuhan
petunjuk Isa al-Masih, yang Islam bertuhan menurut petunjuk Nabi Muhammad S.A.W.. orang
Budha menjalankan ibadatnya menurut kitab-kitab yang ada padanya (Soekarno, tanpa tahun: 27).

Bung Karno dalam pidato tersebut di atas, menyebutkan prinsip Ketuhanan berkeadaban, yang
diartikan setiap pemeluk agama lain. Dalam konteks Indonesia

dengan menerima Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai salah satu sila, kita mengungkapkan
keyakinan, bahwa negara terbentuk berdasarkan kodrat sosial manusia yang diciptakan Tuhan
(Lanur, 1995: 20).

Hubungan negara dan agama dalam negara yang berdasarkan Pancasila di mana sila Ketuhanan
Yang Maha Esa menegaskan bahwa Indonesia bukanlah negara yang berlandaskan suatu agama dan
bukan pula negara yang memisahkan agama dan negara, tetapi adalah negara yang berketuhanan di
mana negara menempatkan agama dan kepercayaan sebagai roh atau spirit keutuhan NKRI.
Hubungan antara negara dan agama adalah hubungan yang saling membutuhkan, di mana agama
memberikan kerohanian dalam berbangsa dan bernegara sedangkan negara menjamin kehidupan
keagamaan.

Indonesia sebagai negara Pancasila juga memfasilitasi dan mengakomodasi penyelenggaraan


aktivitas keagamaan setiap warga negara, serta pada saat yang sama tetap menjamin kebebasan
setiap warga negaranya untuk menjalankan keyakinan serta kepercayaannya masing-masing, tanpa
ditentukan oleh Negara. Maka, Pancasila sama sekali tidak bertentangan dengan nilai-nilai agama
mana pun.

Keragaman dalam hal agama merupakan salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh
Bangsa Indonesia. Hingga saat ini konflik yang berbasis isu keagamaan. masih sesekali terjadi
diakibatkan menajamnya perbedaan penafsiran, hingga konflik yang diakibatkan oleh adanya sikap
intoleransi, ekstremisme, radikalisme, hingga terorisme. Oleh karena itu, perlu ada upaya terus
menerus untuk menjelaskan dan memberikan pengertian bahwa nilai-nilai Pancasila sama sekali
tidak bertentangan dengan nilai-nilai agama mana pun. Pancasila sebagai sebuah ideologi negara
telah teruji karena lahir dari kesepakatan bersama antarkelompok yang beragam. Lahirnya Pancasila
tidak hanya melibatkan tokoh dari kalangan satu agama saja, melainkan juga. tokoh-tokoh agama
lain dan kelompok nasionalis. Bahkan Pancasila dapat dianggap sebagai jalan tengah yang mampu
mengakomodasi nilai-nilai agama untuk diterjemahkan dalam konteks bernegara dan dapat
dikatakan bahwa pengaruh agama sangat kuat mewarnai rumusan berbagai isi perundang-
undangan, peraturan, serta regulasi-regulasi turunannya di Indonesia.
3. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa mempunyai makna bahwa segala aktivitas dalam
kehidupan sehari-hari harus berdasarkan Pancasila. Nilai-nilai yang terdapat di dalam Pancasila
dijadikan teladan dan acuan agar hidup bisa lebih tertata dan teratur baik dalam kehidupan
bermasyarakt, berbangsa, dan bernegara.

Dari uraian di atas lakukanlah analisis terkait dengan internalisasi nilai-nilai dari sila-sila Pancasila
dalam kehidupan sehari-hari!

Jawab:

Sebagai pandangan hidup bangsa, Pancasila terdiri dari seperangkat nilai dan norma yang
seyogyanya terinternalisasi dalam diri setiap rakyat Indonesia. Oleh karena itulah pengamalan nilai-
nilai Pancasila dalam kehidupan kita sehari-hari menjadi sebuah urgensi. Dalam konteks
kedudukannya sebagai dasar negara, Pancasila sejatinya adalah identitas bangsa Indonesia.
Kehadirannya membuat bangsa ini utuh. Karena tanpa dasar negara, bangsa Indonesia tidak
memiliki identitas serta arah tujuan yang sama, sehingga ancaman. perpecahan akan lebih mudah
terjadi. Oleh sebab itu, penting bagi masyarakat Indonesia memahami dan memiliki wawasan
mengenai pengamalan nilai-nilai Pancasila serta Kewarnegaraan Bangsa Indonesia.

1) Pengamalan nilai-nilai Pancasila sila ke-1 nilai ketuhanan

Hal ini sesuai amanah UUD 1945, terutama Pasal 28E Ayat 1 yang berbunyi

"Setiap warga negara bebas memeluk agama dan beribadah sesuai agamanya."

✔Memulai penerapan ketuhanan di keluarga sendiri, misalnya dengan menjalankan kewajiban


beribadah dengan rajin dan tepat waktu; membiasakan untuk berdoa setiap sebelum dan setelah
beraktivitas; menghormati orang tua serta menaati nasihat dan perintahnya; dsb.

✓ Memperlakukan tetangga dan orang sekitar dengan baik tanpa memandang agama yang
dianutnya.

✓ Percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya
masing-masing.

✓ Saling menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan
yang berbeda-beda.

✔Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama.

✔ Memiliki kesadaran bahwa agama adalah hubungan pribadi manusia dengan Tuhannya.
✔ Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan yang
dianut masing-masing guna memperkuat toleransi.

✓ Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain.

2) Pengamalan nilai-nilai Pancasila sila ke-2 nilai kemanusian

Nilai kemanusiaan menjamin kita untuk memperlakukan sesama manusia dengan adil tanpa
membedakan suku, ras, golongan, dan agama. Dalam konteks negara, Indonesia juga menjamin
seluruh warga negaranya memiliki kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan. Jaminan
ini sebagaimana tercantum dalam Pasal 27 Ayat 1 UUD 1945. Pasal tersebut berbunyi, "Segala warga
negara bersamaan kedudukannya dalam hukum dan pemerintahan, dan wajib menjunjung hukum
dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.

✔ Memulai dari lingkungan keluarga, contohnya dengan berlaku adil kepada adik dan kakak
menyayangi, mengasihi, menghormati orang tua dan saudara, membantu orang tua dalam pekerjaan
rumah; menjaga kerukunan di dalam rumah; dsb.

✔ Saling tolong menolong antarsesama tetangga, menjaga norma kesopanan di lingkungan


tetangga, melaksanakan kewajiban sesuai peraturan yang disepakati di lingkungan masyarakat,
misalnya, menjaga kebersihan lingkungan dengan ikut kerja bakti; dan menjaga kerukunan dengan
tetangga dan lingkungan sekitar.

✔Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk
Tuhan Yang Maha Esa.

✔ Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa
membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna
kulit, dsb.

✓ Tidak semena-mena terhadap orang lain dan tidak main hakim sendiri.

✔Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.

✓ Berpartisipasi aktif dalam melakukan kegiatan kemanusiaan.

3) Pengamalan nilai-nilai Pancasila sila ke-3 nilai persatuan

Sila ketiga Pancasila, "Persatuan Indonesia", mengandung nilai persatuan ini. Maknanya adalah
bahwa seluruh warga negara Indonesia harus bersatu tanpa memandang perbedaan suku, bahasa,
agama, dan latar belakang budaya lainnya.

✓ Saling menghormati dan menyayangi di antara anggota keluarga.

✓ Menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan masyarakat.


✓ Berteman tanpa memandang status sosial ekonomi, agama, suku, ras, dan golongan.

✔ Membeli, memakai, dan mengonsumsi barang buatan Indonesia dan merasa bangga akan hal itu.
✓ Menempatkan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi serta golongan.
✔Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa serta kebanggaan berkebangsaan dan
bertanah air Indonesia.

✓ Menjaga kerukunan dan toleransi akan keberagaman dan kemajemukan.

4) Pengamalan nilai-nilai Pancasila sila ke-4 nilai kerakyatan

Nilai kerakyatan terkait erat dengan pemerintahan di Indonesia yang menerapkan sistem
demokrasi, yaitu, pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Selain nilai tersebut, sila
keempat juga bermakna pengambilan keputusan dari pendapat pendapat yang berbeda diutamakan
melalui mekanisme musyawarah.

✓ Di lingkungan keluarga: anak mendengarkan dan menuruti nasihat orang tua; orang tua mau
mendengarkan dan menerima saran dari anak; menghargai dan melaksanakan keputusan

✔Mengikuti pemilihan kepala daerah, baik dari tingkat provinsi, kabupaten, hingga RT dan RW.

✓ Aktif mengikuti kegiatan musyawarah warga dan memberikan pendapat.

✓ Bersikap legowo atas apapun keputusan hasil musyawarah dan melaksanakan keputusan hasil
musyawarah dengan setulus hati.

✔Mengikuti dan berpasrtisipasi aktif dalam kegiatan organisasi baik di sekolah maupun di
masyarakat.

✔Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.

✓ Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.

✔Mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi serta golongan di dalam


musyawarah. Mengambil keputusan yang dapat diperbuat.

✔ Memilliki kesadaran bahwa setiap manusia memiliki kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama.
Tidak bebas kehendak kepada orang lain. 5) Pengamalan nilai-nilai Pancasila sila ke-5 nilai keadilan
Makna nilai tersebut adalah setiap masyarakat Indonesia memiliki hak yang sama untuk
mendapatkan kesejahteraan. Mewujudkan rakyat yang sejahtera tanpa kesenjangan ekonomi, sosial,
budaya, juga politik, merupakan tujuan dari bangsa Indonesia. Dengan demikian nilai keadilan dapat
diwujudkan.

✓ Di lingkungan keluarga: menjalankan kewajiban dan mendapatkan hak sesuai peranan masing-
masing anggota keluarga, saling membantu dan mendukung antar anggota keluarga, menghormati
hak masing-masing anggota keluarga, dan bersikap adil sesama anggota keluarga.

✔Melaksanakan kewajiban dan mendapatkan hak sebagai warga masyarakat.


✔ Membantu tetangga yang membutuhkan tanpa melihat status sosial.

✔ Bersikap adil terhadap sesama

✔ Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain,
hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah, serta bertentangan dengan atau
merugikan kepentingan umum.

4.) Pancasila lahir pada tanggal 1 Juni 1945 dan disahkan sebagai dasar negara pada tanggal 18
Agustus 1945. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa mempunyai fungsi utama sebagai dasar
negara Indonesia. Kedudukan Pancasila adalah yang paling tinggi karena sebagai sumber dari segala
sumber hukum yang ada di Indonesia.

Dari uraian di atas lakukanlah silahkan lakukan analisis kedudukan Pancasila sebagai
kepribadian bangsa Indoneisa dalam kehidupan sehari-hari!

Jawab:

Pancasila merupakan dasar negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia. Pancasila
mencerminkan kepribadian bangsa indonesia sejak dulu, sehingga pancasila merupakan faktor
pembeda bangsa Indonesia dengan bangsa lainnya. Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat indonesia,
yang memberikan kehidupan bangsa Indonesia serta membimbing masyarakat Indonesia supaya
tercipta masyarakat adil dan makmur. Pancasila yang telah diterima dan ditetapkan sebagai dasar
negara seperti tercantum dalam pembukakaan Undang-Undang Dasar 1945 merupakan kepribadian
dan pandangan hidup bangsa. Istilah Pancasila dalam kehidupan kenegaraan dikenalkan pertama kali
oleh Ir. Soekarno dalam sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(BPUPKI) tanggal 1 Juni 1945.

Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa, memiliki fungsi utama sebagai dasar negara
Indonesia. Dalam kedudukannya yang demikian Pancasila menempati kedudukan yang paling tinggi,
sebagai sumber dari segala sumber hukum atau sebagai sumber hukum dasar nasional dalam tata
hukum di Indonesia. Fungsi Pancasila sebagai kepribadian bangsa berarti Pancasila merupakan
pencerminan dari jati diri bangsa Indonesia. Oleh karena itu, bangsa indonesia harus menjadikan
pengalaman pancasila sebagai pedoman dalam kehidupan bermasyarat dan bernegara. Pengamalan
Pancasila harus bagi setiap warga negara indonesia sampai penyelenggara pemerintahan, sehingga
semua komponen. dalam suatu negara mampu melestarikan nilai-nilai Pancasila. Pancasila sebagai
pandangan hidup bangsa mengandung makna bahwa semua aktivitas kehidupan bangsa Indonesia
sehari-hari harus sesuai dengan Pancasila.

Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa merupakan kristalisasi nilai-nilai yang hidup dalam
masyarakat Indonesia. Sebagai pandangan hidup bangsa, Pancasila selalu dijunjung tinggi oleh setiap
warga masyarakat, karena pandangan hidup Pancasila berakar pada budaya dan pandangan hidup
masyarakat Indonesia. Pandangan hidup yang ada dalam masyarakat Indonesia menjelma menjadi
pandangan hidup bangsa yang dirintis sejak zaman Sriwijaya hingga Sumpah Pemuda 1928.
Kemudian diangkat dan dirumuskan oleh para pendiri negara ini serta disepakati dan ditentukan
sebagai dasar negara Republik Indonesia. Dalam pengertian yang demikian, maka Pancasila selain
sebagai pandangan hidup negara, sekaligus juga sebagai ideologi negara.

Sebagai pandangan hidup bangsa, di dalam Pancasila terkandung konsep dasar kehidupan yang
dicita-citakan serta dasar pikiran terdalam dan gagasan mengenai wujud kehidupan yang dianggap
baik. Oleh karena itulah Pancasila harus menjadi pemersatu bangsa yang tidak boleh mematikan
keanekaragaman yang ada sebagai Bhinneka Tunggal Ika. Dengan demikian Pancasila merupakan
cita-cita moral bangsa yang memberikan pedoman dan kekuatan rohaniah bagi tingkah laku hidup
sehari-hari dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa maka segala daya upaya bangsa Indonesia dalam
membangun dirinya akan terarah sesuai garis pedoman dari pandangan hidup bangsa Indonesia.

Adapun fungsi Pancasila sebagai pandangan hidup adalah sebagai berikut:

Pertama, pancasila dijadikan petunjuk untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang


terjadi di masyarakat. Baik itu permasalahan yang terjadi di Indonesia atau bahkan di masyarakat
dunia. Kedua, pancasila bisa menjadi cara untuk menyelesaikan persoalan budaya, sosial, ekonomi,
dan politik agar negara kita semakin maju. Ketiga, warga negara Indonesia jadi memiliki acuan untuk
membangun dirinya berdasarkan apa yang menjadi cita-cita bangsa. Keempat, pancasila sebagai
pandangan hidup bisa mempersatukan masyarakat yang memiliki latar belakang yang berbeda-beda.
Pancasila harus dijadikan sebagai pandangan hidup oleh seluruh warga negara Indonesia.

Pengertian Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa akan dibagi dalam masing masing butir
Pancasila adalah sebagai berikut:

1) Ketuhanan yang Maha Esa Sila pertama ini mengartikan bahwa kita sebagai warga negara
Indonesia mempercayai dan bertakwa pada Tuhan, yang disesuaikan dengan agama dan
kepercayaan yang dimiliki oleh masing-masing orang. Karena itu makna dari sila ini juga berarti kita
perlu saling menghormati antar umat beragama sehingga tercipta kehidupan yang rukun.

2) Kemanusiaan yang adil dan beradab Sila kedua ini kita sebagai warga negara diminta untuk
memahami bahwa setiap manusia memiliki derajat yang sama, sehingga kita harus saling
menyayangi satu sama lain. Kita juga harus saling menjaga dan membantu sesama, membela
kebenaran dan keadilan, dan bekerjasama untuk kedamaian negara kita.

3) Persatuan Indonesia Sila ketiga berarti kita harus menempatkan kesatuan, persatuan, dan
kepentingan negara dari kepentingan masing-masing. Kita harus mempunyai kepribadian yang rela
berkorban demi negara Indonesia, mencintai bangsa Indonesia dan tanah air, serta bangga pada
negara.

4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan
Sila keempat ini mengajak kita untuk tidak memaksakan kehendaknya pada orang lain dan
mengutamakan kepentingan negara dan orang lain. Terkadang kita akan menemukan perbedaan
pendapat dan cara pandang. Namun, kita kita harus menyelesaikannya dengan cara bermusyawarah
atau berdiskusi. Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.

5) Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia

Makna dari sila ini berarti mengembangkan perbuatan luhur dengan cara kekeluargaan dan gotong
royong, selalu bersikap adil. Selain itu kita harus seimbang antara hak dan kewajiban dengan juga
menghormati hak-hak orang lain.

Menyadari bahwa untuk kelestarian dan kemampuan pancasila itu, perlu diusahakan secara
nyata dan terus menerus penghayatan dan pengalaman nilai-nilai luhur yang terkandung didalamnya
oleh setiap warga negara indonesia, setiap penyelenggara Indonesia serta setiap lembaga
kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan. Hal ini sesuai dengan Pancasila yang menunjukkan suatu
rangkaian urutan tiap-tiap sila mempunyai tempat sendiri didalam rangkaian susunan kesatuan itu
sehingga tidak dapat diganti.

Berdasar uraian di atas, manfaat dijadikannya pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
antara lain:

1. Mengatasi berbagai konflik atau ketegangan sosial, artinya ideologi dapat meminimalkan berbagai
perbedaan yang ada dalam masyarakat dengan simbol-simbol atau semboyan tertentu.

2. Menjadi sumber motivasi, artinya ideologi dapat memberi motivasi kepada seseorang. kelompok
orang atau masyarakat untuk mewujudkan cita-citanya, gagasan dan ide idenya dalam kehidupan
nyata.

3. Menjadi sumber semangat dalam mendorong individu dan kelompok untuk berusaha
mewujudkan nilai-nilai yang terkadung di dalam ideologi itu sendiri serta untuk menjawab dan
menghadapi perkembangan global dan menjadi sumber inspirasi bagi perjungan selanjutnya

Anda mungkin juga menyukai