Anda di halaman 1dari 8

TUGAS 2 PKn

1. makna dari identitas nasional dan berikanlah contoh identitas nasional yang ada di
Indonesia!
Identias nasional merupakan sebuah kepribadian atau jati diri sebuah negara
yang telah melekat pada diri setiap warga negara yang tinggal didalam negara
tersebut sebagai suatu pembeda dari negara-negara lain.
pengertian dari istilah identitas nasional yang menjadi tema utama di dalam
kajian ini. Pengertian dari istilah identitas nasional ini akan ditinjau dari tiga sudut
pandang, yaitu sudut pandang etimologis, historis, dan terminologis.
 Secara etimologis, berarti menelusuri makna dari segi asal katanya.
Referensi yang paling mudah untuk dijadikan sebagai sumber rujukan
adalah Kamus Besar Bahasa Indonesia. Istilah identitas nasional terbentuk
oleh dua kata, yaitu identitas dan nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia
menjelaskan bahwa kata identitas berarti "ciri-ciri atau keadaan khusus
seseorang" atau "jati diri". Kata identitas berasal dari kata "identity" (Inggris)
yang dalam Oxford Advanced Learner's Dictionary berarti: (1) (C,U) who or
what sb/sth is; (2) (C,U) the characteristics, feelings or beliefs that distinguish
people from others; (3) the state of feeling of being very similar to and able to
understand sb/sth. Berdasarkan arti kata identitas di dalam kamus tersebut,
dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kata identitas menunjuk pada ciri
atau penanda yang dimiliki oleh seseorang pribadi dan dapat pula kelompok.
Penanda pribadi misalkan diwujudkan dalam beberapa bentuk identitas diri,
misal dalam Kartu Tanda Penduduk atau Surat Izin Mengemudi (Tim
Penyusun Buku Ajar MKWU, 2016).
Kata nasional berarti bersifat "kebangsaan"; "berkenaan atau berasal
dari bangsa sendiri"; "meliputi suatu bangsa." Kata nasional berasal dari kata
"national" (Inggris) yang dalam Oxford Advanced Learner's Dictionary
berarti: (1) connected with a particular nation; shared by a whole nation; (2)
owned, controlled or financially supported by the federal, government. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia, "nasional" berarti bersifat kebangsaan;
berkenaan atau berasal dari bangsa sendiri: meliputi suatu bangsa (Tim
Penyusun Buku Ajar MKWU, 2016). Berdasarkan arti yang terdapat di dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia tersebut, identitas nasional dengan demikian
dapat diartikan sebagai ciri-ciri, segala perasaan, atau sifat-sifat kebangsaan
yang berasal dari bangsa itu sendiri
 Secara historis, ide tentang identitas nasional Indonesia bukanlah ide yang
baru. Ide ini telah muncul sejak masa perjuangan kemerdekaan. Kesadaran
tentang pentingnya identitas nasional Indonesia secara historis tepatnya mulai
muncul setelah banyak pemuda Indonesia yang menjalani pendidikan di
Eropa. Kesadaran tentang pentingnya identitas nasional Indonesia, khususnya
pada tahap awal munculnya ditandai dengan diselenggarakannya Kongres
Budi Utomo 1908.
 Identitas nasional dari sudut pandang terminologis
Ada beberapa tokoh yang memberikan pendapatnya untuk memperjelas
pengertian identitas nasional tersebut.
- Koento Wibisono (2005) menyatakan bahwa identitas nasional adalah
pengertian yang di dalamnya tersimpul perangkat nilai-nilai budaya yang
mempunyai ciri khas dan membedakan dengan bangsa lain. Identitas
nasional merupakan konstruksi emosional, intelektual, dan ideologis yang
terus-menerus harus dibangun agar tata nilai yang tersimpul di dalamnya
tetap relevan, aktual, dan fungsional; dalam menghadapi zaman yang
terus-menerus berkembang dan berubah-ubah.
- Pendapat yang lain dapat dilihat dari tulisan Kaelan dan Zubaidi (2007)
yang menyatakan bahwa identitas nasional adalah suatu ciri yang dimiliki
oleh suatu bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut
dengan bangsa yang lain. Berdasarkan pengertian identitas nasional
tersebut dapat disimpulkan bahwa identitas memiliki kaitan yang erat
dengan jati diri bangsa atau yang disebut juga dengan istilah kepribadian
bangsa.
Contoh Identitas Nasional yang ada di Indonesia
Contoh Identitas Nasional Mengutip dari kemdikbud.go.id, konsep identitas
Nasional tercantum dalam pasal undang-undang dasar. Pasal tersebut mengatur
tentang identitas nasional Indonesia yang membedakan dengan bangsa lain. Identitas
nasional tidak lepas dari unsur yang merujuk bangsa majemuk. Kemajemukan ini
merupakan gabungan dari unsur pembentuk identitas nasional seperti suku bangsa,
agama, budaya, dan bahasa.
1. Bendera Negara Sang Saka Merah Putih
Ketentuan tentang Bendera Negara diatur dalam UU No. 24 Tahun
2009 mulai Pasal 4 sampai Pasal 24. Bendera warna merah putih
dikibarkan pertama kali pada tanggal 17 Agustus 1945 namun telah
diikrarkan pada peristiwa Sumpah Pemuda Tahun 1928. Bendera Negara
yang dikibarkan pada Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia tanggal
17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56 Jakarta disebut
Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih. Bendera Pusaka Sang Saka
Merah Putih saat ini disimpan di Monumen Nasional Jakarta.
2. Bahasa Negara Bahasa Indonesia
Ketentuan tentang Bahasa Negara diatur dalam Undang-Undang No.24
Tahun 2009 mulai Pasal 25 sampai Pasal 45. Bahasa Indonesia sebagai
bahasa negara merupakan hasil kesepakatan para pendiri NKRI. Bahasa
Indonesia berasal dari rumpun bahasa Melayu yang dipergunakan sebagai
bahasa pergaulan (lingua franca) dan kemudian diangkat dan diikrarkan
sebagai bahasa persatuan pada Kongres Pemuda II tanggal 28 Oktober
1928. Bangsa Indonesia sepakat bahwa bahasa Indonesia merupakan
bahasa nasional sekaligus sebagai identitas nasional Indonesia.
3. Lambang Negara Garuda Pancasila
Ketentuan tentang Lambang Negara diatur dalam Undang-Undang
No.24 Tahun 2009 mulai Pasal 46 sampai Pasal 57. Lambang negara
Garuda Pancasila mulai diresmikan pemakaiannya dalam Sidang Kabinet
RIS pada tanggal 11 Februari 1950. Lambang negara Garuda Pancasila
mengandung makna simbol sila-sila Pancasila. Lambang negara yang
dilukiskan dengan seekor burung Garuda merupakan satu kesatuan dengan
Pancasila sehingga tidak dapat dipisahkan dari dasar negara Pancasila.
4. Lagu Kebangsaan Indonesia Raya
Ketentuan tentang lagu kebangsaan, yaitu Indonesia Raya diatur dalam
UU No. 24 Tahun 2009 mulai Pasal 58 sampai Pasal 64. Indonesia Raya
sebagai lagu kebangsaan pertama kali dinyanyikan pada Kongres Pemuda
II tanggal 28 Oktober 1928. Lagu Indonesia Raya selanjutnya menjadi
lagu kebangsaan yang dinyanyikan pada setiap upacara kenegaraan dan
upacara-upacara resmi lainnya.
5. Semboyan Negara Bhinneka Tunggal Ika Bhinneka Tunggal Ika artinya
berbeda-beda tetapi tetap satu jua.
Semboyan ini dirumuskan oleh para pendiri negara setelah
memperhatikan kebangsaan Indonesia yang sangat pluralis terdiri dari
suku bangsa. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika mengandung makna
bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang heterogen terdiri dari banyak
suku bangsa, tetapi tetap berniat dan bersepakat untuk menjadi satu
bangsa, yaitu bangsa Indonesia.
6. Dasar Falsafah Negara Pancasila
Pancasila asal mulanya adalah pandangan hidup bangsa Indonesia.
Pancasila melalui perjalanan dan waktu yang panjang memiliki kedudukan
dan fungsi sangat penting dalam sistem ketatanegaraan Indonesia.
Pancasila berkedudukan sebagai dasar negara dan karena rumusannya
berisi nilai-nilai yang dalam sehingga juga disebut dasar falsafah negara.
Pancasila berfungsi sebagai ideologi nasional dan identitas nasional.
Pancasila menjadi penciri bangsa Indonesia. Setiap orang Indonesia atau
yang mengaku sebagai warga negara Indonesia maka harus punya
pemahaman, bersikap, dan berperilaku sesuai dengan Pancasila.
7. UUD 1945 menjadi konstitusi atau hukum dasar negara
8. Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
9. Konsep wawasan nusantara
10. Kebudayaan daerah diterima sebagai kebudayaan nasional

2. Lakukanlah analisis terkait dengan sila-sila Pancasila dilihat dari causa materialis
dari Pancasila!
Nilai-nilai yang terdapat pada kelima sila Pancasila merupakan kristalisasi
nilai-nilai yang ideal, atau jalan tengah dari suatu sikap, bukan yang terlalu buruk,
tapi bukan juga yang terlalu baik. Misalnya, dalam hidup bermasyarakat, jika dalam
pandangan ideal menurut Pancasila, kita tidak boleh terlalu tertutup, namun tidak
diperkenankan juga terlalu sosial, jadi diambil jalan tengahnya.
Causa materialis (asal mula bahan) Pancasila berasal dari bangsa Indonesia
sendiri, terdapat dalam adat kebiasaan, kebudayaan dan dalam agama-agama di
Indonesia sehingga nilai-nilai yang menjadi unsur Pancasila digali dari bangsa
Indonesia sendiri, mulai dari nilai-nilai adat kebudayaan dan religiusitas dalam
kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia.
Prof. Notonagoro untuk mencari asal mula Pancasila menggunakan teori
causalitas (sebab akibat). Berdasarkan teori causalitas tersebut, causa materialis
Pancasila berasal dari adat kebiasaan, kebudayaan dan agama yang ada di Indonesia
(Notonagoro, 1975: 32). Dengan demikian, tidak dapat diragukan bahwa dasar
negara yang kita miliki digali dari nilai yang terdapat dalam masyarakat.
1. Adat-istiadat Sebelum melihat sejauh mana implementasi adat-istiadat dalam
Pancasila, dan bagaimana bentuk konkretnya dalam sila-sila Pancasila terlebih
dahulu diuraikan karakteristik adat-istiadat tersebut. Pada pokoknya adat-istiadat
merupakan urusan kelompok; tidak ada adat-istiadat orang seorang. Seseorang
mengikuti adat-istiadat bersama dengan orang lain; adat-istiadat sekaligus
merupakan urusan masyarakat. Masyarakat ini kadang-kadang mempunyai
pembatasan yang agak cermat, misalnya, sebuah suku atau satu persekutuan
pedesaan yang masih tertutup di dalam masyarakat yang bersifat sangat agraris.
2. Kebudayaan Causa materialis kedua Pancasila adalah budaya atau kebudayaan
bangsa. Dari segi etimologisnya; kata "Kebudayaan" berasal Jurnal Filsafat Vol.
39, Nomor 1, April 2006 21 dari kata Sanskerta budhayah, ialah bentuk jamak
dari budhi yang berarti "budi" atau "akal". Demikian, kebudayaan itu dapat
diartikan "hal-hal yang bersangkutan dengan budi dan akal" (Koentjaraningrat,
1974: 19).
3. Agama-agama Causa materialis ketiga Pancasila adalah berbagai agama yang
ada di Indonesia. Sudah sejak dahulu kala dikatakan bangsa Indonesia adalah
bangsa yang beragama, bangsa yang mengakui adanya Tuhan Yang Maha Esa.
Pada waktu meyampaikan pidato lahirnya Pancasila, Bung Karno mengusulkan
prinsip Ketuhanan. Bangsa Indonesia dengan memiliki prinsip tersebut,
dikatakan. Prinsip Ketuhanan bukan saja bangsa Indonesia ber-Tuhan, tetapi
masing-masing orang Indonesia hendaknya bertuhan Tuhannya sendiri. Yang
Kristen menyembah menurut Tuhan petunjuk Isa alMasih, yang Islam bertuhan
menurut petunjuk Nabi Muhammad S.A.W., orang Budha menjalankan
ibadatnya menurut kitab-kitab yang ada padanya (Soekarno, tanpa tahun: 27).
Agama yang hidup dalam komunitas bangsa Indonesia dapat digolongkan ke
dalam agama asli dan agama etnis, sedangkan agama yang datang dari luar
disebut sebagai agama langit atau agama yang bersumber dari wahyu Tuhan.
3. Lakukanlah analisis terkait dengan internalisasi nilai-nilai dari sila-sila Pancasila
dalam kehidupan sehari-hari!
Bangsa Indonesia mempunyai pandangan hidup yang sudah lama tumbuh
bersama perkembangan masyarakatnya, yaitu Pancasila. Pancasila sebagai pandangan
hidup bangsa Indonesia merupakan suatu kristalisasi dari nilai-nilai yang hidup dalam
masyarakat Indonesia (inti sari dari nilai budaya masyarakat Indonesia) yang sudah
diyakini kebenarannya sehingga mampu menumbuhkan tekad untuk mewujudkannya.
Pancasila dalam pengertian ini sering disebut sebagai way of life, weltanschauung,
pandangan dunia, pandangan hidup, pegangan hidup, pedoman hidup, petunjuk hidup.
Pemahaman tentang Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia
berarti nilai nilainya dipergunakan sebagai petunjuk hidup sehari-hari. Pancasila
digunakan sebagai penunjuk arah semua kegiatan atau aktivitas hidup dan kehidupan
di dalam segala bidang kehidupan. Hal ini berarti bahwa semua tingkah laku dan
tindak perbuatan setiap manusia Indonesia harus dijiwai dan merupakan pancaran dari
nilai-nilai semua sila Pancasila karena sebagai weltanschauung, Pancasila tidak bisa
dipisah-pisahkan satu sila dengan sila yang lainnya.
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia merupakan cita-cita
moral bangsa yang memberikan pedoman dan kekuatan rohaniah bagi bangsa untuk
berperilaku luhur dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Pengertian moral adalah norma adat atau cara hidup. Norma adat atau cara hidup
yang sudah disepakati bersama oleh rakyat Indonesia adalah Pancasila. Kelima sila di
dalam Pancasila secara keseluruhan merupakan inti sari nilai-nilai budaya masyarakat
Indonesia. Pancasila sebagai inti sari dari nilai-nilai budaya merupakan cita-cita
moral bangsa yang memberikan pedoman dan kekuatan rohaniah bagi bangsa untuk
berperilaku dengan baik dan benar.
Internalisasi nilai-nilai pancasila merupakan proses memasukkan nilai-nilai
yang terkandung dalam pancasila agar mampu dipahami serta dijalankan sesuai
dengan tujuan dari pancasila itu yaitu menjadikan bangsa Indonesia menjadi bangsa
yang kuat, rukun, dan mempunyai adab sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia.
Yaitu dengan;
- Menjadi manusia atau warga negara yang patuh dan taat beribadah sesuai
dengan agama dan kepercayaan masing-masing
- Menjaga kerukunan antar umat beragama serta yang berbeda ras, suku,
dan bahasa. Di jelaskan dalam Q.S. Al-Hujuraat Ayat 13.
‫ٰيٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا َخلَ ْق ٰن ُك ْم ِّم ْن َذ َك ٍر َّواُ ْن ٰثى َو َج َع ْل ٰن ُك ْم ُشعُوْ بًا َّوقَبَ ۤا ِٕى َل لِتَ َعا َرفُوْ ا ۚ ِا َّن اَ ْك َر َم ُك ْم ِع ْن َد هّٰللا ِ اَ ْت ٰقى ُك ْم ۗاِ َّن‬
‫هّٰللا َ َعلِ ْي ٌم خَ بِ ْي ٌر‬
Artinya : Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari
seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu
berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal.
Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang
yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti.
- Menjadi manusia yang mempunyai adab sopan santun dalam kegiatan
sehari-hari
- Mencintai dan mengapresiasi produk dalam negeri
- Menjaga persatuan dan persaudaraan. Sebagaimana di jelaskan dalan Al-
Qur’an Surat Al-Baqarah Ayat 213.
ً‫ۗ َكانَ النَّاسُ اُ َّمةً وَّا ِح َدة‬ 
Artinya: Manusia itu (dahulunya) satu umat.
Dan juga dalan Q.S. Yunus Ayat 19.
َ‫ض َي بَ ْينَهُ ْم فِ ْي َما فِ ْي ِه يَ ْختَلِفُوْ ن‬
ِ ُ‫ك لَق‬ ْ َ‫اختَلَفُوْ ۗا َولَوْ اَل َكلِ َمةٌ َسبَق‬
َ ِّ‫ت ِم ْن َّرب‬ ِ ‫َو َما َكانَ النَّاسُ آِاَّل اُ َّمةً و‬
ْ َ‫َّاح َدةً ف‬
Artinya : Dan manusia itu dahulunya hanyalah satu umat, kemudian
mereka berselisih. Kalau tidak karena suatu ketetapan yang telah ada dari
Tuhanmu, pastilah telah diberi keputusan (di dunia) di antara mereka,
tentang apa yang mereka perselisihkan itu.
- Mengutamakan musyawarah untuk menentukan suatu keputusan. Dalam
Al-Qur’an pada Surat Ali-Imron Ayat 159 di jelaskan.
‫هّٰللا‬
َ‫ك ۖ فَ’’اعْفُ فَبِ َم’’ا َرحْ َم’ ٍة ِّمن‬ َ ’ ِ‫ب اَل ْنفَضُّوْ ا ِم ْن َحوْ ل‬ ِ ‫فَبِ َما َرحْ َم ٍة ِّمنَ ِ لِ ْنتَ لَهُ ْم ۚ َولَوْ ُك ْنتَ فَظًّا َغلِ ْيظَ ْالقَ ْل‬
‫اورْ هُ ْم فِى‬ِ ‫ك ۖ فَاعْفُ َع ْنهُ ْم َوا ْستَ ْغفِرْ لَهُ ْم َو َش‬ َ ِ‫ب اَل ْنفَضُّوْ ا ِم ْن َحوْ ل‬ ِ ‫ظ ْالقَ ْل‬ ّ َ‫هّٰللا ِ لِ ْنتَ لَهُ ْم ۚ َولَوْ ُك ْنتَ ف‬
َ ‫ظًا َغلِ ْي‬
َ‫ااْل َ ْم ۚ ِر فَا ِ َذا َعزَ ْمتَ فَتَ َو َّكلْ َعلَى هّٰللا ِ ۗ اِ َّن هّٰللا َ يُ ِحبُّ ْال ُمتَ َو ِّكلِ ْين‬
Artinya : Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah
lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati
kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu
maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan
bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila
engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah.
Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.Sungguh, Allah
mencintai orang yang bertawakal.
- Menjadi adil bagi seluruh komponen masyarakat. Dalam Q.S. Al-Maidah
Ayat 8 di jelaskan.
ٓ ‫هّٰلِل‬
َ ’ُ‫ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوْ ا ُكوْ نُوْ ا قَوَّا ِم ْينَ ِ ُشهَد َۤا َء بِ ْالقِ ْس ِۖط َواَل يَجْ ِر َمنَّ ُك ْم َشن َٰانُ قَوْ ٍم ع َٰلى اَاَّل تَ ْع ِدلُوْ ا ۗاِ ْع’ ِدلُوْ ۗا ه‬
‫’و‬
َ‫اَ ْق َربُ لِلتَّ ْق ٰو ۖى َواتَّقُوا هّٰللا َ ۗاِ َّن هّٰللا َ َخبِ ْي ۢ ٌر بِ َما تَ ْع َملُوْ ن‬
Artinya : Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu sebagai
penegak keadilan karena Allah, (ketika) menjadi saksi dengan adil. Dan
janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk
berlaku tidak adil. Berlaku adillah. Karena (adil) itu lebih dekat kepada
takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah Mahateliti terhadap
apa yang kamu kerjakan.
- Saling peduli dan tolong-menolong antar sesama warga negara Indonesia.
Seperti yang di jelaskan dalam Q.S. Al-Maidah Ayat 2.

‫هّٰللا‬ ‫هّٰللا‬
ِ ‫َوتَ َعا َونُوْ ا َعلَى ْالبِرِّ َوالتَّ ْق ٰو ۖى َواَل تَ َعا َونُوْ ا َعلَى ااْل ِ ْث ِم َو ْال ُع ْد َوا ِن ۖ َواتَّقُوا َ ۗاِ َّن َ َش ِد ْي ُد ْال ِعقَا‬
‫ب‬  
Artinya : Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan
dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan
permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah sangat berat
siksaan-Nya.

4. Lakukanlah analisis kedudukan Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indoneisa


dalam kehidupan sehari-hari!
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia merupakan perjanjian
luhur bangsa Indonesia. Perjanjian luhur yang dimaksud adalah suatu kesepakatan
yang memiliki makna dan nilai yang sangat tinggi, oleh karenanya senantiasa
dihormati dan dijunjung tinggi. Pancasila sebagaimana tercantum dalam alinea IV
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 merupakan hasil
kesepakatan PPKI yang mewakili seluruh bangsa Indonesia dan merupakan suatu
konsensus nasional sehingga Pancasila merupakan perjanjian luhur bangsa Indonesia
(Suhadi, 1998). Kaelan (2002) menjelaskan bahwa inti identitas nasional bangsa
Indonesia adalah nilai nilai yang merupakan hasil buah pikiran dan gagasan dasar
bangsa Indonesia tentang kehidupan yang dianggap baik yang memberikan watak,
corak, dan ciri masyarakat Indonesia. Ciri-ciri yang menjadi corak karakter atau
kepribadian bangsa, yakni sifat religius, sikap menghormati bangsa dan manusia lain,
persatuan, gotong royong dan musyawarah, serta ide tentang keadilan sosial. Karakter
bangsa Indonesia tersebut adalah nilai-nilai dasar Pancasila sehingga Pancasila
dikatakan sebagai jati diri bangsa yang menjadi inti identitas nasional Indonesia.
Pancasila merupakan identitas nasional Indonesia yang unik. Pancasila bukan
hanya identitas dalam arti fisik atau simbol, layaknya bendera dan lambang negara
lainnya. Pancasila adalah identitas nonfisik atau lebih tepat dikatakan bahwa
Pancasila adalah jati diri psikis bangsa Indonesia. Jati diri bangsa Indonesia
merupakan suatu hasil kesepakatan bersama warga bangsa tentang masa depan
berdasarkan pengalaman masa lalu. Jati diri bangsa selalu mengalami proses
pembinaan demi terbentuknya solidaritas dan demi mencapai tujuan bersama di masa
depan. Identitas nasional bangsa Indonesia yang lahiriah telah disepakati dan
ditetapkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
(UUD NRI 1945) pada Bab XV tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta
Lagu Kebangsaan pada Pasal-pasal 35, 36A, 36B, dan 36 C. Identitas nasional bangsa
Indonesia yang psikis atau batiniah adalah Pancasila.
Secara harfiah, kepribadian bangsa terdiri dari dua kata, yaitu
pertama kepribadian dan kedua ialah bangsa. Kepribadian adalah merujuk pada sifat
yang berbeda dalam diri seseorang ketika menghadapi kondisi tertentu. Sementara
bangsa itu sendiri memiliki makna kumpulan masyarakat yang berkaitan dan saling
berhubungan untuk mencapai tujuan bersama. Kemudian,
pelaksanaan Pancasila sebagai kepribadian bangsa adalah perwujudan dari nilai-
nilai budaya bangsa yang diyakini kebenaran dan kebaikannya.Seperti
diketahui, Pancasila memiliki lima butir yang diantaranya saling berkaitan satu
dengan yang lainnya.Keterkaitan dari sila satu sampai lima ini menunjukkan
kesinambungan antara nilai dengan kehidupan bermasyarakat di Indonesia.

Sumber referensi :
MKDU4111/MODUL 5
MKDU4221/MODUL 4, 8 dan 9
https://beritadiy.pikiran-rakyat.com/citizen/pr-704616423
https://katadata.co.id/safrezi/berita/61c43317ab856

Anda mungkin juga menyukai