Anda di halaman 1dari 10

(Soal 1)

1. Dari paparan tersebut silahkan uraikan makna dari identitas nasional dan berikanlah
contoh identitas nasional yang ada di Indonesia!

Jawab :

Menelusuri pengertian dari suatu kata , bukanlah persoalan yang mudah . Setidaknya ada
dua alasan untuk hal ini . Petama adalah karena pengertian dari suatu kata baru dapat dengan
mudah dimengerti ketika ruang lingkup dari kata tersebut sudah dipahami. Dengan kata lain, hal
ini mengandaikan bahwa kajian terhadap makna dari kata tersebut sudah selesai . Kedua sulitnya
merumuskan pengertian dari suatu istilah juga disebabkan karena sebuah istilah selalu
mengalami perkembangan dan dinamika yang berpengaruh pada ruang lingkup yang dikandung
oleh istilah tersebut. Akibatnya , merumuskan pengertian suatu istilah pada waktu tertentu belum
tentu kemudian akan sesuai dengan pengertian dari istilah yang sama pada masa berikutnya.

Namun demikian , terlepas dari perdebatan tentang pendefinisian istilah tersebut, pada
pembahasan ini ak6 dikemukakan pengertian dari istilah identitas nasional, dengan tujuan untuk
memberikan gambaran pemahaman kepada para pembaca tentang makna yang dikandung oleh
istilah tersebut. Memang benar bahwa pengertian yang dikandung oleh sebuah istilah selalu
mengalami perkembangan dan perubahan. Begitu pun halnya dengan pengertian yang dikandung
oleh istilah identitas nasional tersebut.

Menelusuri arti kata secara etimologis, berarti menelusuri makna dari segi asal katanya.
Istilah identitas nasional terbentuk oleh dua kata, yaitu identitas dan nasional. Kamus besar
Bahasa Indonesia menjelaskan bahwa kata identitas berarti " ciri atau keadaan khusus
seseorang" atau " jati diri". Kata identitas berasal dari kata "identity" (Inggris) yang dalam
Oxford advance learner's dictionary berarti : (1) (C,U) who or what sb/sth is; (2) (C,U) the
characteristics, feelings or beliefs that distinguish people from others; (3) the state of feeling of
being very similar to and able to understand sb/sth. Berdasarkan arti kata identitas didalam
kamus tersebut, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kata identitas menunjuk pada ciri
atau penanda yang dimiliki oleh seseorang pribadi dan dapat pula kelompok.
Kata nasional berarti bersifat "kebangsaan"; "berkenan atau berasal dari bangsa sendiri";
"meliputi suatu bangsa." Kata nasional berasal dari kata "national" (Inggris) yang dalam Oxford
advance learner's dictionary berarti: (1) connected with a particular nation; shared by a whole
nation; (2) owned, controlled or financially supported by the federal, government. Dalam kamus
besar Bahasa Indonesia , "national" berarti bersifat kebangsaan; berkenan atau berasal dari
bangsa sendiri; meliputi suatu bangsa (Tim Penyusun Buku Ajar MKWU, 2016). Berdasarkan
arti kamus ini, identitas nasional dapat dipahami sebagai ciri khas yang dimiliki oleh suatu
bangsa dan berasal dari bangsa itu sendiri, yang pada akhirnya menjadi penentu atau pembeda
bangsa tersebut dengan bangsa yang lain.

Contoh identitas nasional yang ada di Indonesia :

Identitas nasional pasca kemerdekaan dilakukan secara terencana oleh pemerintah. Bentuk
bentuk identitas nasional ditentukan sebagai berikut :

 Bahasa Negara Sang Saka Merah Putih

Ketentuan tentang bendera negara diatur dalam UU No.24 Tahun 2009 mulai pasal 4 sampai
pasal 24. Bendera warna merah putih dikibarkan pertama kali pada tanggal 17 Agustus 1945
namun telah diikrarkan pada peristiwa sumpah pemuda tahun 1928. Bendera negara yang
dikibarkan pada proklamasi kemerdekaan Bangsa Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 di jalan
Pegangsaan timur Nomor 56 Jakarta disebut Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih. Bendera
ini disimpan di Monumen Nasional Jakarta.

 Bahasa Negara Bahasa Indonesia

Ketentuan tentang bahasa negara diatur dalam UU No.24 Tahun 2009 mulai Pasal 25 sampai
Pasal 45. Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara merupakan hasil kesepakatan para pendiri
NKRI. Bahasa Indonesia berasal dari rumpun bahasa Melayu yang dipergunakan sebagai bahasa
pergaulan (lingua franca) dan kemudian diangkat dan diikrarkan sebagai bahasa persatuan pada
kongres pemuda II tanggal 28 Oktober 1928. Bangsa Indonesia sepakat bahwa bahasa Indonesia
merupakan bahasa nasional sekaligus sebagai identitas nasional Indonesia.
 Lambang Negara Garuda Pancasila

Ketentuan tentang lambang negara diatur dalam UU No.24 Tahun 2009 mulai Pasal 46
sampai Pasal 57. Lambang Garuda Pancasila mulai diresmikan pemakaiannya dalam sidang
kabinet RIS pada tanggal 11 Februari 1950 . Lambang negara Garuda Pancasila mengandung
makna simbol sila sila Pancasila.

 Lagu kebangsaan Indonesia Raya

Ketentuan tentang lagu kebangsaan, yaitu Indonesia Raya diatur dalam UU No.24 Tahun
2009 mulai Pasal 58 sampai Pasal 64. Indonesia Raya sebagai lagu kebangsaan pertama kali
dinyanyikan pada kongres pemuda II tanggal 28 Oktober 1928. Lagu Indonesia Raya selanjutnya
menjadi lagu kebangsaan yang dinyanyikan pada setiap upacara kenegaraan dan upacara upacara
resmi lainya.

 Semboyan Negara Bhinneka Tunggal Ika

Bhinneka Tunggal Ika artinya berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Semboyan ini dirumuskan
oleh para pendiri negara setelah memperhatikan kebangsaan Indonesia yang sangat pluralis
terdiri dari suku bangsa. Semboyan bhinneka tunggal Ika mengandung makna bahwa bangsa
Indonesia adalah bangsa yang heterogen terdiri dari banyak suku bangsa, tetapi tetap berniat dan
bersepakat untuk menjadi satu bangsa , yaitu bangsa Indonesia.

 Dasar Falsafah Negara Pancasila

Pancasila asal mulanya adalah pandangan hidup bangsa Indonesia. Pancasila berfungsi
sebagai ideologi nasional dan identitas nasional. Pancasila menjadi penciri bangsa Indonesia.
Dengan kata lain, Pancasila sebagai identitas nasional memiliki makna b6 seluruh rakyat
Indonesia seyogianya menjadikan Pancasila sebagai landasan berfikir, bersikap, dan berperilaku
dalam kehidupan sehari-hari. Cara berpikir, bersikap, dan berperilaku bangsa Indonesia tersebut
menjadi pembeda dari cara berpikir, bersikap, dan berperilaku bangsa lain. Pancasila sebagai jati
bangsa bermakna nilai - nilai yang dijalankan manusia Indonesia akan mewujud sebagai
kepribadian, identitas, dan keunikan bangsa Indonesia.
(Soal 2)

2. Dari uraian di atas lakukanlah analisis terkait dengan sila-sila Pancasila dilihat dari
causa materialis dari Pancasila!

Jawab :

Causa materialis (asal mula bahan) Pancasila berasal dari bangsa Indonesia sendiri,
terdapat dalam adat kebiasaan, kebudayaan dan dalam agama-agama di Indonesia sehingga nilai-
nilai yang menjadi unsur Pancasila digali dari bangsa Indonesia sendiri, mulai dari nilai-nilai
adat kebudayaan dan religiusitas dalam kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia.

Segala sesuatu ciptaan atau makhluk yang berada di dalam waktu, pasti memiliki proses
penjadian artinya dulunya tidak ada lalu menjadi ada, sehingga dapat dikatakan mempunyai
permulaan. Proses menjadinya ada itu disebabkan oleh sesuatu yang lain yang dinamakan asal
mula atau sebab musabab. Pancasila sebagai dasar filsafat Negara pernah tidak ada, maka
mempunyai hal lain yang mengadakan disebut asal mula atau sebab. Pancasila itu terdapat dalam
hukum dasar Negara kita yang tertinggi, yaitu Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, yang merupakan naskah penjelasan terperinci dari proklamasi
kemerdekaan.

Seperti hal nya yang lain setiap sesuatu sudah dipastikan memiliki asal mula, demikian
juga Pancasila tidak ada secara begitu saja, namun keberadaannya memiliki asal mula. A.T.
Soegito (1999: 29-33) menjelaskan, bahwa Notonagoro ketika membahas asal mula Pancasila
dasar filsafat Negara mengatakan bahwa pembicaraan mengenai asal mula Pancasila memiliki
pengaruh yang sangat penting terhadap kedudukan Pancasila sebagai dasar filsafat atau dasar
kerohanian Negara.

Causa Pancasila atau yang bias disebut dengan asal mula dari Pancasila terbagi menjadi
beberapa causa. Causa materialis atau asal mula bahan, causa normalis atau asal mula bentuk,
causa efisien atau asal mula karya, dan causa finalis atau asal mula tujuan. Sebenarnya keempat-
empat asal mula memiliki kedudukan yang sama-sama penting, dalam arti tidak dapat diabaikan,
diibarat sebuah asal mula kursi yang terbuat dari kayu. Yang mana dalam terbentuknya kursi
melewati tahapan pemilihan kayu yang baik, pengrajin yang handal dan terampil, model kurs
yang laku dipasaran hingga pewarnaannya. Kesemua asal mula kursi tersebut menjadi sebuah hal
yang semua penting untuk membedakan kursi yang baik.

Causa materialis (asal mula bahan) ialah berasal dari bangsa Indonesia sendiri, semua
elemen yang ada diadopsi dari hal yang melekat pada negara Indonesia. Asal mula bahannya
terdapat dalam adat kebiasaan, kebudayaan dan dalam agama-agamanya sehingga pada
hakikatnya nilai-nilai yang menjadi unsur-unsur Pancasila adalah digali dari bangsa Indonesia
sendiri yang berupa nilai-nilai adat kebudayaan dan nilai-nilai religius yang terdapat dalam
kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia. Jadi asal mula bahan atau causa materialis Pancasila
adalah bangsa Indonesia sendiri yang berupa kepribadian dan pandangan hidup. Catatan yang
perlu mendapatkan garis bawah, bahwa nilai-nilai yang terdapat pada kelima sila Pancasila
merupakan kristalisasi nilai- nilai yang ideal, sedangkan yang dianggap tidak ideal tidak
diakomodasikan. Jika kita bersama secara rinci dan seksama, maka tidak dapat dipungkiri dalam
kehidupan bahwa terdapat hal-hal yang kurang baik dan berat sebelah, seperti terlalu individual
atau sebaliknya terlalu sosial, sehingga mengorbankan kepentingan sosial atau sebaliknya
mengorbankan kepentingan sendiri, sedangkan sila-sila Pancasila berupaya mencari jalan tengah
di antara kedua kutub itu.

Sebenarnya keberadaan Pancasila sudah ada sejak dalam zaman kerajaan majapahit dan
sriwijaya. Namun waktu perumusannya belum dirumuskan secara konkrit yang mana sila nya
juga diambil dari pola berkehidupan masyarakat yang ada juga pada zaman tersebut.
Disimpulakan bahwa nilai yang sudah ada dikembangkan dan dipikir mendalam melalu proses
pemikiran yang panjang dari berbagai macam unsur asal mula atau yang disebut causa, hingga
terlahir dan di resmikan pada hari yang setiap tahunnya kita peringati hari kelahiran Pancasila,
yaitu pada 1 Juni 1945.

Untuk menerangkan keberadaan dan hakikat Pancasila, digunakan berbagai pendekatan.


Dalam merenungkan Pancasila secara filosofis itu para pemikir tidak hanya berhenti pada
perumusan Pancasila, tetapi mereka masing-masing juga memikirkan bagaimana Pancasila yang
sudah dirumuskan menjadi rumusan filsafat yang umum abstrak itu dapat dilaksanakan dalam
kehidupan konkret dalam bidang kenegaraan clan kemasyarakatan. Dalam hal ini mereka
menyebut istilah transformasi Pancasila. Masing-masing dengan menggunakan dimensi yang
sesuai dengan dimensi yang digunakan waktu mereka merumuskan Pancasila formal tersebut
(Suwarno, 1993: 80-81).

Pancasila sebagai dasar filsafat Negara, maka kita mendapatkan 1asal mula-asal mula
atau sebab-sebab sebagai berikut: asal mula langsung dan asal mula tidak langsung. Pembagian
asal mula menjadi langsung dan tidak langsung didasarkan atas hubungannya dengan proses
menjadinya

Pancasila sebagai dasar filsafat negara. Asal mula langsung meliputi pembahasan-
pembahasan menjelang dan sesudah proklamasi kemerdekaan yang menunjukkan aspek
langsung menjadinya Pancasila sebagai dasar negara. Asal mula tidak langsung lebih menunjuk
pada aspek bahan dalam dimensi historis masa lampau khususnya yakni sebelum kemerdekaan,
tidak dihubungkan dengan kegiatan secara langsung dengan proses pembahasannya di sekitar
proklamasi. Diharapkan dari pengetahuan kita tentang asal mula Pancasila ini, menjadikan
individu lebih mendalami lagi sila-sila Pancasila dan tidak enggan untuk menjalankannya dalam
kehidupan sehari-hari.

(Soal 3)

3. Dari uraian di atas lakukanlah analisis terkait dengan internalisasi nilai-nilai dari sila-
sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari!

Jawab :

Dalam sepanjang sejarah bangsa Indonesia, sesungguhnya nilai-nilai Pancasila sebagai


pandangan hidup bangsa sudah terwujud dalam kehidupan masyarakat sejak sebelum Pancasila
sebagai dasar negara dirumuskan dalam satu system nilai. Terbukti pada zaman dulu wilayah
wilayah di Nusantara memiliki beberapa nilai yang dipegang teguh oleh masyarakatnya sebagai
contoh kepercayaannya terhadap Tuhan, rasa toleransi, sikap gotong royong, musyawarah,
solidaritasnya dan lain lain. Nilai yang ada sebelumnya tersebut menjadi bekal hingga
terbentuknya rumusan rumusan yang dibahas oleh beberapa orang yang kemudian disah kannya
Pancasila
Namun kita perhatikan bersama, tentang internalisasi nilai nilai Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari masyarakat. Nilai nilai yang ada beberapanya masih kita temui dalam
masyarakat masyarakat bangsa yang ada sebagai contoh masih banyaknya yang mempercai
adanya Tuhan Yang Maha Esa, masyarakat bangsa Indonesia juga masih banyak yang
mempraktikkan toleransi, gotong royong, musyawarah mufakat dan lain sebagainya. Namun
yang atut disesali segian dari masyarakat bangsa kita ada yang mengabaikan nila tersebut,
sehingga munculnya masalah- masalah yang serius. Seperti masih ditemuinya masyarakat yang
enggan membayar pajak, yang sebesar 83,5% penerimaan negara itu dari pajak. Namun opnum
yang wajib pajak baik itu pajak perorangan maupun pajak badan masih belum sadar dalam
memenuhi kewajiban perpajakan. Sebagai contohnya lainnya korupsi, berdasarkan data dari
Transparency Internasional dari 188 negara pada tahun 2019, Negara Indonesia masih
menduduki peringkat ke 85 dalam urutan negara paling korup di dunia. Dari 2 kasus diatas
artinya para oknum masih mengabaikan nilai-nilai yang sudah menjadi pedoman hidup
bernegara saat ini yaitu Pancasila. Yang mana jika tidak diamalkan isi nilainya kita akan
mengalami maslahyang serius, dilansir dari masalah diatas maka sudah dipastikan ekonomi
bangsa ini akan terus mengalami kesusahan dan dari kehimpitan ekonomi tersebut menjadikan
bangsa memili hutang-hutang yang cukup besar, tidak meratanya ekonomi negara, dan untuk
masyarakat kebawahakan rawan terjadinya tindakan kriminal.

Untuk menginternalisasikan nilai-nilai Pancasila pada generasi muda khususnya pada


mahasiswa dan pelajar sebagai tombak estafet perjuangan nasib bangsa ataupun kepada
masyarakat yang luas perlu diberikan motivasi, dorongan, dan pemahaman tentang manfaat dari
pelaksanaan kegiatan-kegiatan positif yang salah satun kegiatan tersebut adalah internalisasi atau
penanaman nilai-nilai Pancasila yang meliputi nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan,
musyawarah serta keadilan, serta kegiatan yang bermanfaat lainnya. Menurut (Supriadi, Matnuh,
& Mitha, 2014) internalisasi merupakan suatu proses penanaman sikap yang fokus langsung
kepada pribadi seseorang melalui pengajaran untuk menimbulkan kesadaran tentang nilai-nilai,
sehingga generasi muda tersebut dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari, Umumnya
internalisasi nilai inj lebih mengarahkan orang kepada pribadi yang lebih baik, sebagai contoh
ialah dengan berpartisipasi dalam penyuluhan kegiatan anti narkoba, mengikuti pengajian rohani,
serta mengikuti kegiatan sosial kemasyarakatan, sehingga nilai-nilai tersebut tertanam dalam diri
seseorang dan terus berkembang menjadi sebuah kebiasaan.
Berdasarkan temuan proses internalisasi nilai-nilai Pancasila dan faktor penghambat
proses internalisasi nilai-nilai Pancasila dapat disimpulkan bahwa proses internalisasi nilai-nilai
proses pembiasaan, proses keteladanan. Faktor penghambat internalisasi nilai-nilai Pancasila pun
bisa melalui faktor internal adalah kurangnya motivasi dari dalam diri masyarakat yang enggan
berpartisipasi dalam proses internalisasi nilai-nilai Pancasila dan faktor eksternal, yaitu pada
lingkungan masyarakat yang kurang terjalinnya kerjasama antara masyarakat

Pancasila merupakan falsafah hidup yang didalamnya memuat perihal norma- norma.
Menurut Sunoto (1985 : 6), inti dari isi sila-sila pancasila pada hakikatnya merupakan norma
pancasila. Norma pancasila ini meliputi ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan
keadilan Sebagai suatu postulat, maka norma pancasila harus menjadi tolak ukur bagi seluruh
penilaian terhadap segala kegiatan kenegaraan, kemasyarakatan, dan perorangan di Indonesia.
Hakikat isi pancasila merupakan norma dan tolak ukur bagi segala kegiatan kenegaraan,
kemasyarakatan dan perorangan yang menyangkut nilai etika atau kesusilaan atau baik buruk.
Dikatakan bermoral atau berkesusilaan atau beretika jika sesuai dengan atau memenuhi syarat
tolak ukur tersebut. Sila-sila dalam pancasila sudah semestinya perlu diinternalisasikan ke dalam
sendi-sendi pemahaman masyarakat, dihayati oleh setiap masyarakat pelayan public,
diimplementasikan dalam setiap kegiatan masyarakat.

(Soal 4)

4. Dari uraian di atas lakukanlah silahkan lakukan analisis kedudukan Pancasila sebagai
kepribadian bangsa Indoneisa dalam kehidupan sehari-hari!

Jawab :

Bangsa Indonesia mempunyai pandangan hidup yang sudah lama tumbuh bersama
perkembangan masyarakat nya, yaitu Pancasila. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
Indonesia merupakan suatu kristalisasi dari nilai - nilai yang hidup dalam masyarakat Indonesia
(inti sari dari nilai budaya masyarakat Indonesia) yang sudah diyakini kebenarannya sehingga
mampu menumbuhkan tekad untuk mewujudkan nya. Pancasila dalam pengertian ini sering
disebut sebagai way of life, Weltanschauung, pandangan dunia, pandangan hidup, pegangan
hidup , pedoman hidup petunjuk hidup. Pemahaman tentang Pancasila sebagai pandangan hidup
bangsa Indonesia berarti nilai nilai nya dipergunakan sebagai petunjuk hidup sehari-hari.
Hal ini berarti bahwa semua tingkah laku dan tindak perbuatan setiap manusia Indonesia
harus dijiwai dan merupakan pancaran dari nilai nilai semua sila Pancasila karena sebagai
Weltanschauung, Pancasila tidak bisa dipisahkan satu sila dengan sila yang lainnya. Pancasila
sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia merupakan cita-cita moral bangsa yang memberikan
pedoman dan kekuatan rohaniah bagi bangsa untuk berperilaku luhur dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kelima sila di dalam Pancasila secara keseluruhan
merupakan inti sari nilai nilai budaya masyarakat Indonesia. Kaelan (2002) menjelaskan bahwa
inti identitas nasional bangsa Indonesia adalah nilai nilai yang merupakan hasil buah pikiran dan
gagasan dasar bangsa Indonesia tentang kehidupan yang dianggap baik yang memberikan watak,
corak, dan ciri masyarakat Indonesia.

Ciri-ciri yang menjadi corak karakter atau kepribadian bangsa , yakni sifat religius , sikap
menghormati bangsa dan manusia lain, persatuan, gotong royong dan musyawarah, serta ide
tentang keadilan sosial. Karakter bangsa Indonesia tersebut adalah nilai nilai dasar Pancasila
sehingga Pancasila dikatakan sebagai jati diri bangsa yang menjadi inti identitas nasional
Indonesia. Karakter bangsa Indonesia tersebut adalah nilai nilai dasar Pancasila sehingga
Pancasila dikatakan sebagai jati diri bangsa yang menjadi inti identitas nasional Indonesia.
Identitas nasional bangsa Indonesia yang lahiriah telah disepakati dan ditetapkan dalam undang-
undang dasar negara republik Indonesia tahun 1945 (UUD NRI 1945) pada bab XV tentang
Bendera, Bahasa, dan Lambang negara , serta lagu kebangsaan pada pasal 35, 36A, 36B dan 36C.

Notonegoro (1975) menyatakan identitas nasional berkaitan dengan pengertian bangsa.


Identitas nasional Indonesia adalah ciri khas bangsa Indonesia, yaitu manifestasi atau penjelmaan
hakikat pribadi kemanusiaan universal yang dilekati kualitas-kualitas dan sifat sifat khusus ciri
khas bangsa Indonesia. Menurut pengertian KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) pada
hakikatnya kepribadian adalah sifat hakiki yang tercermin pada sikap seseorang atau suatu
bangsa yang membedakannya dari orang atau bangsa lain. Namun secara umum kepribadian
adalah keseluruhan cara seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain. Karna
kepribadian sendiri adalah tergolong sifat, maka macam kepribadian yang sehat adalah mampu
menerima tanggung jawab, dapat mengontrol emosi, berorientasi tujuan. Sedang contoh yang
tidak sehat seperti mudah marah atau tersinggung, menunjukkan ke-khawatiran atau ke-cemasan
berlebih, sering merasa tertekan stress atau depresi. Dapat disimpulkan bahwa kepribadian
bangsa Indonesia adalah refleksi dari perubahan dan perkembangan dari masa ke masa yang
perubahan terjadi pada lingkungan masyarakat yang ada. Pancasila digali dari budaya bangsa
Indonesia sendiri yang udah ada berabad abad lamanya.Oleh karna itu Pancasila adalah
kepribadian bangsa Indonesia itu sendiriyang hanya dimiliki bangsa Indonesia sejak
keberadaannya sebagai sebuah bangsa. Menurut Dewan Perancang Nasional, kepribadian
Indonesia dimaksud sebagai keseluruhan ciri khas bangsa Indonesia yang membedakan bangsa
Indonesia dengan bangsa yang lain. Dimana keseluruhan ciri khas tersebut adalah bentuk
pencerminan dari garis pertumbuhan dan perkembangan bangsa Indonesia sepanjang masa.

SUMBER DARI :

MKDU4111/MODUL 5.3

MKDU4111/MODUL 5.51

MKDU4111/MODUL 6.1

Anda mungkin juga menyukai