Anda di halaman 1dari 7

TUGAS INDIVIDU

RINGKASAN MATERI MODUL 1 AGENDA 1

Nama : Nofi Endah Fatmawati, A.Md.Keb


NIP : 199811172022032004
Kelompok / Gelombang : Kelompok 3 / Gelombang 2
Hari dan Tanggal : Jumat, 03 Februari 2023

WAWASAN KEBANGSAAN
A. Pengertian Wawasan Kebangsaan
Wawasan Kebangsaan merupakan cara pandang bangsa Indonesia untuk mengelola
kehidupan berbangsa & bernegara, dilandasi oleh jati diri bangsa serta kesadaran terhadap
sistem nasional berdasarkan Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, untuk
mengatasi berbagai macam persoalan yang dihadapi bangsa dan negara demi tercapainya
masyarakat yang aman, adil, makmur, dan sejahtera.
B. Konsesus Dasar Berbangsa dan Bernegara
1. Pancasila
Pancasila merupakan wadah yang mencakup paham paham positif yang dianut oleh
bangsa indonesia. Pancasila berfungsi sebagai landasan dasar negara, ideologi bangsa,
sebagai bintang pemandu, sebagai ideologi nasional, sebagai pandangan hidup bangsa,
sebagai alat pemersatu bangsa dan sebagai wawasan pokok bangsa Indonesia .
2. Undang-Undang Dasar Tahun 1945
UUD 1945 merupakan hukum dasar tertulis yang memiliki fungsi membatasi kekuasaan
pemerintah. UUD 1945 sebagai tatanan pertama dari penjabaran lima dasar negara serta
sebagai dasar konstitusi Negara Republik Indonesia.
3. Bhineka Tunggal Ika
Bhinneka Tunggal Ika memiliki arti yaitu walaupun berbeda beda tetapi tetap satu,yang
bermakna meskipun bangsa Indonesia beraneka ragam budaya,adat lain lain,pada hakikatnya
tetap satu tujuan satu bangsa dan satu tanah air.
4. Negara Kesatuan Republik Indonesia
NKRI dapat dilihat dari peristiwa proklamasi yaitu bangsa Indonesia berhasil mendirikan
negara dan menunjukkan kepada bangsa lain bahwa negara kita adalah negara Kesatuan
Republik Indonesia. Tujuan NKRI tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 Alenia 4.
C. Bendera, Bahasa, Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan
Bendera Sang Saka Merah Putih, Bahasa Indonesia, Garuda Pancasila serta Lagu Indonesia
Raya merupakan sarana pemersatu serta sebagai identitas bangsa yang di amanatkan dalam
UUD 1945.

NILAI-NILAI BELA NEGARA


A. Nilai Dasar Bela Negara

Bela Negara adalah tekad, sikap dan perilaku serta tindakan warga negara, baik secara
perorangan maupun secara bersama-sama dalam menjaga kedaulatan negara, keutuhan
wilayah, ,keselamatan bangsa dan negara. Nilai dasar Bela Negara berdasarkan UU NO 23 Tahun
2009 pasal 7 ayat 3 yaitu meliputi cinta tanah air, sadar berbangsa dan bernegara, setia pada
Pancasila sebagai ideologi negara, rela berkorban untuk bangsa dan negara dan kemampuan awal
bela negara.
B. Pembinaan Kesadaran Bela Negara Lingkup Pekerjaan
Pembinaan kesadaran bela negara merupakan segala usaha, tindakan, dan kegiatan yang
dilaksanakan dalam rangka memberikan pengetahuan, pendidikan, dan/atau pelatihan kepada
warga negara guna menumbuh kembangkan sikap dan perilaku serta menanamkan nilai dasar
Bela Negara
C. Indikator Nilai Dasar Bela Negara
1. indikator cinta tanah air

2. Sadar berbangsa dan bernegara

3. Setia kepada pancasila sebagai ideologi bangsa

4. Rela berkorban.

Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia


A. Umum
Bentuk negara kesatuan yang disepakati oleh para pendiri bangsa dan kemudian ditetapkan
berdasarkan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 juga memiliki makna pentingnya
kesatuan dalam sisten penyelenggaraan negara. Perspektif sejarah Negara Indonesia
mengantarkan pada pemahaman betapa pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa yang
didasarkan pada prinsip-prinsip persatuan dan kesatuan bangsa dan nasionalisme. Yang mana
berlandaskan pada landasan idiil yaitu Pancasila landasan konstitusionil dan UUD 1945 sehingga
yang mewadahi peran Aparatur Sipil Negara (ASN) yang tertuang pada UU No. 5 Tahun 2014.
B. Perspektif Sejarah Negara Indonesia
Menurut Kuntjoro Purbopranoto (1981) menyebutkan bahwa sejarah administrasi di Indonesia
dimulai sejak tahun 1816, yang mana saat setelah pemerintahan diambil alih oleh Belanda dari
pihak Inggris dan segera dibentuk suatu dinas pemerintahan tersendiri. Karena hal itulah yang
mulai diterapkannya sistem desentralisasi tahun 1905 dalam pelaksanaan pemerintahan. Hingga
terbentuknya wilayah setempat (locale resorten) dengan dewan-dewannya (locale raden) di seluruh
Jawa.
Selanjutnya pada awal masa kemerdekaan, perubahan sistem administrasi negara di Indonesia
masih dalam keadaan darurat, sehingga bangsa Indonesia berusaha sebisa mungkin untuk
membentuk piranti–piranti yang diperlukan dalam rangka penyelenggaraaan negara sebagai suatu
negara yang berdaulat. Pada saat pertama lahirnya negara Republik Indonesia, suasana masih
penuh dengan kekacauan dan ketegangan, disebabkan oleh berakhirnya perang dunia kedua.
Dengan terjadinya agresi Belanda kedua tanggal 18 Desember 1948, membuat hubungan
Indonesia-Belanda semakin memburuk lalu diadakannya Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den
Haag antara pemerintah Belanda dengan pemerintah Indonesia pada tahun 23 Agustus – 2
November 1949 atas jasa baik Komisi PBB. Hasil KMB tersebut adalah bahwa Kerajaan Belanda
harus memulihkan kedaulatan atas wilayah Indonesia kepada pemerintah Republik Indonesia
Serikat (RIS), sedangkan kekuasaan pemerintahan akan diserahkan pada tanggal 27 Desember
1949 di Jakarta. Pada saat
itulah negara Indonesia berubah menjadi negara federal yang terdiri dari 16 negara bagian. Pada
tanggal 19 Mei Tahun 1950 telah disepakati bersama untuk mewujudkan kembali negara kesatuan
dengan memberlakukan Undang-Undang Dasar Sementara (UUDS) 1950. Dengan UU Federal No.
7 Tahun 1970, ditetapkanlah UUDS 1950 berdasarkan pasal 190 KRIS 1950 untuk kemudian
menjadi UUD Negara Kesatuan Republik Indonesia yang mulai berlaku efektif sejak tanggal 17
Agustus Tahun 1950.

C. Makna Kesatuan dalam Sistem Penyelenggaraan Negara


Dalam kitab Sutasoma karya Mpu Tantular dapat ditemukan filosofi dasar persatuan dan
kesatuan bangsa yang berbunyi “Bhineka Tunggal Ika tan hana dharma mangrwa”, yang berarti
“berbeda-beda tetapi tetap satu, tak ada kebenaran yang mendua”. Frasa inilah yang kemudian
diadopsi sebagai semboyan yang tertera dalam lambang negara Garuda Pancasila. Bahwa
gagasan, hasrat, dan semangat persatuan sesungguhnya telah tumbuh dan berkembang dalam
akar sejarah bangsa Indonesia. Ini berarti pula bahwa pencapaian tujuan dan cita-cita nasional
bukanlah tanggungjawab dari seseorang atau instansi saja, melainkan setiap warga negara, dan
siapapun yang merasa memiliki identitas ke-Indonesia-an dalam dirinya, wajib berkontribusi sekecil
apapun dalam upaya mewujudkan tujuan dan cita-cita nasional.
D. Bentuk Negara Berdasarkan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Sebagaimana disebutkan dalam Bab I, pasal 1 UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
“Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan, yang berbentuk Republik”. Ini berarti bahwa Organisasi
Pemerintahan Negara Republik Indonesia bersifat unitaris, walaupun dalam penyelenggaraan
pemerintahan kemudian terdesentralisasikan. Sejalan dengan hal tersebut, maka Negara kesatuan
Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan provinsi itu dibagi atas kabupaten dan
kota.
E. Makna dan Pentingnya Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Persatuan dan kesatuan bangsa terbentuk dari proses yang tumbuh dari unsur-unsur sosial
budaya masyarakat Indonesia sendiri, yang ditempa dalam jangkauan waktu yang lama
sekali.Unsur-unsur sosial budaya itu antara lain seperti sifat kekeluargaan dan jiwa gotong-royong.
Kedua unsur itu merupakan sifat-sifat pokok bangsa Indonesia yang dituntun oleh asas
kemanusiaan dan kebudayaan.
F. Prinsip – Prinsip Persatuan dan Kesatuan Bangsa
1. Prinsip Bhineka Tunggal Ika
2. Prinsip Nasionalisme Indonesia
3. Prinsip Kebebasan yang Bertanggungjawab
4. Prinsip Wawasan Nusantara
5. Prinsip Persatuan Pembangunan untuk Mewujudkan Cita-cita Reformasi
G. Nasionalisme
Nasionalisme adalah sikap mencintain bangsa dan negara sendiri, beranggapan semua bangsa
sama derajatnya dimata kita atau tidak membeda-bedakan suku ataupun agama. Hingga hal ini
guna untuk mengembangkan sikap toleransi antar bangsa dan negara. Tentunya sikap
nasionalisme ini berusaha untuk menghindari dari sikap seperti (Sukuisme, Chauvinisme,
Ekstrimisme, Provinsialisme).
Sikap patriotisme adalah sikap sudi berkorban segala-galanya termasuk nyawa sekalipun untuk
mempertahankan dan kejayaan negara. Ciri-ciri patriotisme adalah: cinta tanah air, rela berkorban
untuk kepentingan bangsa dan negara, menempatkan persatuan dan kesatuan bangsa di atas
kepentingan pribadi dan golongan, Berjiwa pembaharuan dan tidak kenal menyerah dan putus asa
RINGKASAN MATERI MODUL 2 AGENDA 1

Nama : Nofi Endah Fatmawati, A.Md.Keb.


NIP : 199811172022032004
Kelompok / Gelombang : Kelompok 3 / Gelombang 2
Hari dan Tanggal : Jumat, 03 Februari 2023
Tema Modul : Analisis Isu Kontemporer

PERUBAHAN LINGKUNGAN STRATEGIS


A. Perubahan Lingkungan Strategis
Ditinjau dari pandangan Urie Brofenbrenner (Perron, N.C., 2017) ada empat level lingkungan
strategis yang dapat mempengaruhi kesiapan PNS dalam melakukan pekerjaannya sesuai bidang
tugas masing-masing, yakni: individu, keluarga (family), Masyarakat pada level lokal dan regional
(Community/Culture), Nasional (Society), dan Dunia (Global).
B. Modal Insani Dalam Menghadapi Perubahan Lingkungan Strategis

Modal manusia adalah komponen yang sangat penting di dalam organisasi. Manusia dengan
segala kemampuannya bila dikerahkan keseluruhannya akan menghasilkan kinerja yang luar biasa.
Ada enam komponen dari modal manusia (Ancok, 2002), sebagia berikut:
1. Modal Intelektual
2. Modal Emosional
3. Modal Sosial
4. Modal Ketabahan
5. Modal Etika/Moral
6. Modal Kesehatan (kekuatan) Fisik/Jasmani

ISU-ISU STRATEGIS KONTEMPORER


A. Korupsi
Secara harfiah korupsi mengandung arti: kebusukan, keburukan, ketidakjujuran, dapat disuap.
Pada dasarnya sebab manusia terdorong untuk melakukan korupsi karena faktor individu dan
faktor lingkungan.
B. Narkoba
Narkoba dalam istilah obat-obatan adalah suatu hal yang bersifat adiktif, yaitu dapat
mengakibatkan ketergantungan (addiction) apabila tidak sesuai dosis yang dianjurkan ole dokter.
Narkoba dan Napza merupakan akronim Narkotika, Psikotropika, dan Bahan Adiktif lainnya
C. Terorisme dan Radikalisme
Terorisme merupakan kejahatan luar biasa di dunia karena dapat mengancam nyawa manusia
yang menjadi korban, menganggu stabilitas keamanan, menghancurkan tatanan ekonomi dan
pembangunan. Ada empat tipe kelompok teroris, yaitu teroris sayap kiri (gerakan komunis), teroris
sayap kanan (fasisme), teroris etnonasionalis atau separatis dan teroris keagamaan.
Radikalisme adalah proses mengadopsi sebuah sistem kepercayaan ekstrim, termasuk
kesediaan untuk menggunakan, mendukung, atau memfasilitasi kekerasan, sebagai metode untuk
menuju kepada perubahan sosial.
D. Pencucian Uang
Suatu perbuatan kejahatan yang melibatkan upaya untuk menyembunyikan atau menyamarkan
asal usul uang atau harta kekayaan dari hasil tindak pidana/kejahatan sehingga harta kekayaan
tersebut seolah-olah berasal dari aktivitas yang sah.

E. Kejahatan Mass Communication


Kejahatan media massa ini disebabkan karena minimnya pengetahuan masyarakat dalam
bermedia massa. Salah satunya adalah Cyber Crime, bentuk kejahatan yang terjadi dan beroperasi
di dunia maya dengan menggunakan komputer, jaringan komputer dan internet.

TEKNIK ANALISIS ISU


A. Memahami Isu Kritikal
Secara umum isu kritikal berdasarkan tingkat urgensi terbagi menjadi 3 kelompok, yaitu Isu
saat ini (Current Issue), Isu berkembang (Emergency Issue) dan Isu Potensial. Untuk memahami
terkait isu yang dianalisis tergolong jenis isu kritikal atau tidak maka ada yang namanya “issue
scan”, untuk memahami isu-isu kritikal dengan memetakan dan menganalisa semua pihak yang
terlibat secara komprehensif.

B. Teknis-Teknis Analisis Isu


1. Teknis Tapisan Isu
Penggunaan alat bantu penetapan kriteria kualitas isu. Alat bantu penetapan kriteria isu yang
berkualitas banyak jenisnya, misalnya menggunakan teknik tapisan dengan menetapkan rentang
penilaian (1-5) pada kriteria; Aktual, Kekhalayakan, Problematik, dan Kelayakan.

2. Teknik Analisis Isu


Penggunaan alat bantu dengan teknik berpikir kritis, misalnya menggunakan system berpikir
mind mapping, fishbone, SWOT, tabel frekuensi, analisis kesenjangan, atau sekurangnya-
kurangnya menerapkan kemampuan berpikir hubungan sebab-akibat untuk menggambarkan akar
dari isu atau permasalahan.

C. Analisis Kesenjangan atau Gap Analysis


Gap Analysis adalah perbandingan kinerja aktual dengan kinerja potensial atau yang
diharapkan. Metode ini merupakan alat evaluasi bisnis yang menitikberatkan pada kesenjangan
kinerja perusahaan saat ini dengan kinerja yang sudah ditargetkan sebelumnya, misalnya yang
sudah tercantum pada rencana bisnis atau rencana tahunan pada masing-masing fungsi
perusahaan. Selainitu,analisis ini memperkirakan waktu,biaya,dan sumberdaya yang dibutuhkan
untuk mencapai keadaan perusahaan yang diharapkan.
TUGAS INDIVIDU
RINGKASAN MATERI MODUL 3 AGENDA 1

Nama : Nofi Endah Fatmawati, A.Md.Keb.


NIP : 199811172022032004
Kelompok / Gelombang : Kelompok 1 / Gelombang 2
Tanggal Penugasan : Jumat, 03 Februari 2023

A. Kesiapan Bela Negara Dalam Latsar CPNS


Suatu kegiatan olah rasa, olah pikir, dan olah tindak dalam pelaksanaan kegiatan keprotokolan
yang di dalamya meliputi pengaturan tata tempat, tata upacara (termasuk kemampuan baris
berbaris dalam pelaksaan tata upacara sipil dan kegiatan apel), tata tempat, dan tata
penghormatan yang berlaku di Indonesia sesuai peraturan perundangan-undangan yang berlaku.
Manfaat Kesiapiagaan Bela Negara
Manfaat kegiatan kesiapsiagaan bela negara sebagai berikut:
1. membetuk sikap disiplin waktu
2. membentuk jiwa kebersamaan dan solidaritas
3. membentuk mental dan fisik yang tangguh
4. menanamkan rasa patriotisme
5. melatih jiwa leadership
6. membentuk iman dan taqwa; berbakti kepada orangtua,bangsa, dan agama
7. melatih kecepatan, ketangkasan, ketepatan
8. menghilangkan sikap malas, apatis, boros, egois
9. dan membentuk perilaku jujur, tegas, adil, tepat dan kepedulian.

KEMAMPUAN AWAL BELA NEGARA

A. Kesehatan Mental dan Jasmani

Kesehatan jasmani mempunyai fungsi yang penting dalam menjalani


aktifitas sehari-hari. Begitupun dengan mental tidak luput dari cara hidup sehat dan pola berfikir
sehat, kedua langkah awal tersebut sangat berpengaruh terhadap kesehatan jasmani dan aspek
psikologi individu.

B. Kesiapsiagaan Jasmani dan mental

Kesiapsiagaan jasmani adalah kegiatan atau kesanggupan seseorang untuk melakuksanakan


tugas atau kegiatan fisik secara lebih baik dan efisien. Kesiapsiagaan mental adalah
kesiapsiagaan seseorang dengan memahami kondisi mental, perkembangan mental, dan proses
menyesuaikan diri terhadap berbagai tuntutan sesuai dengan perkembangan mental/jiwa
(kedewasaan) nya.

B. Etika, Etiket, Dan Moral


Etika menurut KBBI adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk, tentang hak dan
kewajiban moral (akhlak); Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak; Nilai
mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.
Etiket adalah suatu aturan tertulis ataupun tidak tertulis mengenai aturan tata krama, sopan
santun, dan tata cara pergaulan dalam berhubungan sesama manusia dengan cara yang baik,
patut, dan pantas sehingga dapat diterima dan menimbulkan komunikasi, hubungan baik, dan
saling memahami antar satu dengan yang lain.
Moral ialah nilai atau normal yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam
mengatur tingkah lakunya.
C. Kearifan Lokal
Kearifan Lokal dapat berupa ucapan, cara, langkah kerja, alat, bahan dan perlengkapan yang
dibuat manusia setempat untuk menjalani hidup di berbagai bidang kehidupan manusia. dengan
menjaga dan melestarikan kearfian lokal yang mengandung nilai-nilai jati diri bangsa yang luhur
dan
terhormat tersebut merupakan sesuatu hal yang tidak bisa terbantahkan lagi sebagai salah satu
modal yang kita miliki untuk melakukan bela negara.

KEGIATAN KESIAPSIAGAAN BELA NEGARA


A. Peraturan Baris Berbaris
PBB adalah suatu wujud latihan fisik, diperlukan guna menanamkan kebiasaan dalam tata cara
hidup. Sehingga membentuk sikap disiplin dan membina kebersamaan.
B. Keprotokolan
Merupakan tata cara untuk menyelenggarakan suatu acara agar berjalan tertib, hikmat, rapi,
lancar dan teratur serta memperhatikan ketentuan dan kebiasaan yang berlaku, baik secara
nasional maupun internasional (yang mengandung esensi; Tata cara, tata krama, aturan tradisi).
C.Kewaspadaan Diri
Kemampuan kewaspadaan dini ialah kemampuan yang dikembangkan untuk mendukung
sinergisme penyelenggaraan pertahanan militer dan pertahanan nirmiliter secara optimal,
sehingga terwujud kepekaan, kesiagaan, dan antisipasi setiap warga negara dalam menghadapi
potensi ancaman.
D. Membangun Tim
Dalam usaha membangun hubungan dengan tim, maka adanya sebuah kegiatan yang
memerlukan kerjasama, yaitu permainan berkelompok.

Anda mungkin juga menyukai