Anda di halaman 1dari 3

Perubahan Lingkungan Strategis

Perubahan adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari dan menjadi bagian dari
perjalanan peradaban manusia. Perubahan yang diharapkan terjadi bukannya
sesuatu yang “berbeda” saja, namun lebih daripada itu, perubahan yang diharapkan
terjadi adalah perubahan ke arah yang lebih baik untuk memuliakan
manusia/humanity (memberikan manfaat bagi umat manusia).

A. Perubahan Lingkungan Strategis


Ditinjau dari pandangan Urie Brofenbrenner (Perron, N.C., 2017) ada
empat level lingkungan strategis yang dapat mempengaruhi kesiapan PNS
dalam melakukan pekerjaannya sesuai bidang tugas masing-masing, yakni:
individu, keluarga (family), Masyarakat pada level lokal dan regional
(Community/Culture), Nasional (Society), dan Dunia (Global).
B. Modal Insani Dalam Menghadapi Perubahan Lingkungan Strategis
Modal manusia adalah komponen yang sangat penting di dalam organisasi.
Manusia dengan segala kemampuannya bila dikerahkan keseluruhannya
akan menghasilkan kinerja yang luar biasa. Ada enam komponen dari modal
manusia (Ancok, 2002), sebagia berikut:
1. Modal Intelektual
2. Modal Emosional
3. Modal Sosial
4. Modal Ketabahan
5. Modal Etika/Moral
6. Modal Kesehatan (kekuatan) Fisik/Jasmani

ISU-ISU STRATEGIS KONTEMPORER

Saat ini konsep negara, bangsa dan nasionalisme dalam konteks Indonesia
sedang berhadapan dengan dilema antara globalisasi dan etnik nasionalisme yang
harus disadari sebagai perubahan lingkungan strategis. Isu-isu tersebut seperti
terorisme, bahaya narkoba, kejahatan saiber (cyber crime) dan tindak pencucian
uang (money laundring).
A. Korupsi
Secara harfiah korupsi mengandung arti: kebusukan, keburukan,
ketidakjujuran, dapat disuap. Pada dasarnya sebab manusia terdorong untuk
melakukan korupsi karena faktor individu dan faktor lingkungan.
B. Narkoba
Narkoba dalam istilah obat-obatan adalah suatu hal yang bersifat adiktif, yaitu
dapat mengakibatkan ketergantungan (addiction) apabila tidak sesuai dosis
yang dianjurkan ole dokter. Narkoba dan Napza merupakan akronim
Narkotika, Psikotropika, dan Bahan Adiktif lainnya.
C. Terorisme dan Radikalisme
Terorisme merupakan kejahatan luar biasa di dunia karena dapat
mengancam nyawa manusia yang menjadi korban, menganggu stabilitas
keamanan, menghancurkan tatanan ekonomi dan pembangunan. Ada empat
tipe kelompok teroris, yaitu teroris sayap kiri (gerakan komunis), teroris sayap
kanan (fasisme), teroris etnonasionalis atau separatis dan teroris keagamaan.
Radikalisme adalah proses mengadopsi sebuah sistem kepercayaan
ekstrim, termasuk kesediaan untuk menggunakan, mendukung, atau
memfasilitasi kekerasan, sebagai metode untuk menuju kepada perubahan
sosial.
D. Pencucian Uang (Money Laundring)
Suatu perbuatan kejahatan yang melibatkan upaya untuk
menyembunyikan atau menyamarkan asal usul uang atau harta kekayaan
dari hasil tindak pidana/kejahatan sehingga harta kekayaan tersebut seolah-
olah berasal dari aktivitas yang sah.
E. Kejahatan Mass Communication
Kejahatan media massa ini disebabkan karena minimnya pengetahuan
masyarakat dalam bermedia massa. Salah satunya adalah Cyber Crime,
bentuk kejahatan yang terjadi dan beroperasi di dunia maya dengan
menggunakan komputer, jaringan komputer dan internet.
TEKNIK ANALISIS ISU
A. Memahami Isu Kritikal
Secara umum isu kritikal berdasarkan tingkat urgensi terbagi menjadi 3
kelompok, yaitu Isu saat ini (Current Issue), Isu berkembang (Emergency
Issue) dan Isu Potensial. Untuk memahami terkait isu yang dianalisis
tergolong jenis isu kritikal atau tidak maka ada yang namanya “issue scan”,
untuk memahami isu-isu kritikal dengan memetakan dan menganalisa semua
pihak yang terlibat secara komprehensif.

B. Teknik-Teknik Analisis Isu


1. Teknik Tapisan Isu
Penggunaan alat bantu penetapan kriteria kualitas isu. Alat bantu
penetapan kriteria isu yang berkualitas banyak jenisnya, misalnya
menggunakan teknik tapisan dengan menetapkan rentang penilaian (1-
5) pada kriteria; Aktual, Kekhalayakan, Problematik, dan Kelayakan.
2. Teknik Analisis Isu
Penggunaan alat bantu dengan teknik berpikir kritis, misalnya
menggunakan system berpikir mind mapping, fishbone, SWOT, tabel
frekuensi, analisis kesenjangan, atau sekurangnya-kurangnya
menerapkan kemampuan berpikir hubungan sebab-akibat untuk
menggambarkan akar dari isu atau permasalahan.
C. Analisis Kesenjangan atau Gap Analysis
Gap Analysis adalah perbandingan kinerja aktual dengan kinerja
potensial atau yang diharapkan. Metode ini merupakan alat evaluasi bisnis
yang menitikberatkan pada kesenjangan kinerja perusahaan saat ini
dengan kinerja yang sudah ditargetkan sebelumnya, misalnya yang sudah
tercantum pada rencana bisnis atau rencana tahunan pada masing-masing
fungsi perusahaan. Selain itu, analisis ini memperkirakan waktu, biaya, dan
sumberdaya yang dibutuhkan untuk mencapai keadaan perusahaan yang
diharapkan.

Anda mungkin juga menyukai