Anda di halaman 1dari 5

RESUME ANALISIS ISU KONTEMPORER

Oleh: Aulia Merdekawati N.H., S.Kep., Ns.

1. PENDAHULUAN
Kontemporer adalah sesuatu hal yang modern, yang eksis dan terjadi dan masih berlangsung
sampai sekarang, atau segala hal yang berkaitan dengan saat ini. Tujuan menyampaian materi analisi isu-
isu kontemporer adalah mampu memahami konsepsi perubahan dan perubahan lingkungan strategis melalui
isu-isu strategis kontemporer sebagai wawasan strategis PNS dengan menyadari pentingnya modal insani,
dengan menunjukan kemampuan berpikir kritis dalam menghadapi perubahan lingkungan strategis dalam
menjalankan tugas jabatan sebagai PNS profesional pelayan masyarakat.

2. PERUBAHAN LINGKUNGAN STRATEGIS


2.1 Konsep Perubahan
Perubahan adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari. Perubahan yang diharapkan adalah
perubahan ke arah yang lebih baik untuk memuliakan manusia/humanity. Memuliakan manusia
atau orang lain dapat dicapai bila ASN memahami fungsi dan tugasnya yaitu:
a. Melaksanakan kebijakan publik
b. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas
c. Mempererat persatuan dan kesatuan NKRI
Menjadi PNS yang profesional memerlukan pemenuhan terhadap beberapa persyaratan yaitu:
mengambil tanggung jawab, menunjukan sikap mental positif, mengutamakan keprimaan,
menunjukkan kompetensi, memegang teguh kode etik.

2.2 Perubahan Lingkungan Strategis


Empat level lingkungan strategis yang dapat mempengaruhi kesiapan PNS dalam melakukan
pekerjaannya sesuai bidang tugas masing-masing, yakni: individu, keluarga (family), Masyarakat pada
level lokal dan regional (Community/ Culture), Nasional (Society), dan Dunia (Global) (Perron, N.C.,
2017).

2.3 Modal Insani dalam Menghadapi perubahan Lingkungan Strategis


Modal insani yang dimaksud adalah modal manusia. Modal manusia memiliki enam komponen
yaitu:
a. Modal intelektual. Pegawai yang memiliki pengetahuan yang luas dan terus menambah
pengetahuannya dapat beradaptasi dengan kondisi perubahan lingkungan strategis. Kemampuan
merefleksi diri atau merenung dalam menghadapi persoalan akan membentuk pengetahuan yang
baru, membuat orang menjadi cerdas, dan siap menghadapi sesuatu.
b. Modal emosional. Kemampuan mengelola emosi dengan baik akan menentukan kesuksesan PNS
dalam melaksanakan tugas, kemampuan dalam mengelola emosi tersebut disebut juga sebagai
kecerdasan emosi.
c. modal sosial. Modal sosial adalah jaringan kerjasama di antara warga masyarakat yang
memfasilitasi pencarian solusi dari permasalahan yang dihadapi mereka. Modal sosial terdiri dari:
kesadaran sosial/ social awarness dan kemampuan sosial/ social skill.
d. modal ketabahan. Stoltz (1997) membedakan tipe manusia menjadi tiga antaralain:
a) Quitter yaitu orang yang bila berhadapan dengan masalah memilih untuk melarikan diri dari
masalah dan tidak mau menghadapi tantangan guna menaklukkan masalah.
b) Camper tipe yang berusaha tapi tidak sepenuh hati
c) Climber Tipe orang ini adalah pantang menyerah, sesulit apapun situasi yang dihadapinya.
e. modal etika/moral. Terdapat empat komponen modal moral/etika yaitu:
a. Integritas (integrity)
b. Bertanggung-jawab (responsibility)
c. Penyayang (compassionate)
d. Pemaaf (forgiveness)
f. Modal kesehatan fisik/jasmani. Badan atau raga yang sehat akan membuat semua modal yang telah
dibahas sebelumnya akan maksimal karena kesehatan adalah bagian dari modal manusia agar bisa
bekerja dan berpikir secara produktif. Tolok ukur kesehatan adalah bebas dari penyakit, dan tolok
ukur kekuatan fisik adalah; tenaga (power), daya tahan (endurance), kekuatan (muscle strength),
kecepatan (speed), ketepatan (accuracy), kelincahan (agility), koordinasi (coordination), dan
keseimbangan (balance).

3. ISU-ISU STRATEGIS KONTEMPORER


PNS sebagai Aparatur Negara dihadapkan pada pengaruh yang datang dari eksternal juga internal yang
kian lama kian menggerus kehidupan berbangsa dan bernegara. Pentingnya setiap PNS mengenal dan
memahami secara kritis terkait isu-isu strategis kontemporer diantaranya:
a. korupsi
Budaya korupsi ada sejak zaman kerajaan hingga zaman penjajahan, maka di zaman modern seperti
sekarang ini. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia “korupsi” diartikan sebagai penyelewengan atau
penyalahgunaan uang Negara (perusahaan) untuk keuntungan pribadi atau orang lain. Penyebab manusia
terdorong untuk melakukan korupsi akan diuraikan dalam tabel berikut.
Faktor individu Sifat tamak
Moral yang lemah menghadapi godaan
Gaya hidup konsumtif
Faktor lingkungan Sikap masyarakat terhadap korupsi
Aspek ekonomi
Aspek organisasi

Tindak pidana korupsi dalam undang-undang No.31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi dan UU No. 20 Tahun 2001 tentang perubahan Atas UU No. 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, yaitu: melawan hukum, menyalahgunakan kewenangan,
penyuapan, penggelapan dalam jabatan, berkaitan dengan pemborongan, gratifikasi. Gratifikasi dan suap
memiliki arti yang berbeda. Gratifikasi meliputi pemberian uang, barang, diskon,dan fasilitas lainnya. Suap
adalah menerima sesuatu atau janji yang mana dimaksudkan agar ia berbuat sesuatu yang bertentangan
dengan kewenangannya yang menyangkut kepentingan umum.

b. Narkoba
Narkoba atau NAPZA adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau non tanaman bik sintetis
maupun semisintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa,
mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan, yang dibedakan ke
dalam golongan-golongan. Presiden Ir. H. Joko Widodo di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta,
tanggal 9 Desember 2014, menyampaikan Kekhawatirannya dengan Menyatakan “Indonesia Darurat
Narkoba”. Narkotika dibagi menjadi 3 golongan, Psikotropika terbagi menjadi empat golongan, sedangkan
zat aditif terbagi menjadi tiga golongan.

c. paham radikalisme/ terorisme


Kasus terorisme menjadi masalah serius di dunia dan merupakan agenda pokok yang menjadi prioritas
untuk ditanggulangi dan ditangani oleh hampir semua negara. Terorisme secara kasar merupakan suatu
istilah yang digunakan untuk penggunaan kekerasan terhadap penduduk sipil/non kombatan untuk
mencapai tujuan politik, dalam skala lebih kecil dari pada perang. Indonesia mempunyai beberapa titik
rawan terjadinya ancaman terorisme. Titik rawan pertama, Indonesia adalah negara dengan penduduk
muslim terbesar di dunia, yang memicu kelompok radikal untuk menjadikan Indonesia sebagai pintu masuk
menuju penguasaan secara global. Titik rawan kedua adalah celah keamanan yang bisa dimanfaatkan untuk
menjalankan aksi teror. Titik rawan ketiga adalah skala dampak yang tinggi jika terjadi terorisme.
Radikalisme diartikan sebagai tantangan politik yang bersifat mendasar atau ekstrem terhadap tatanan
yang sudah mapan (Adam Kuper, 2000). Dalam sejarahnya, gerakan radikal khususnya yang berbasis
agama telah lama mengakar di dalam masyarakat Indonesia. Radikalisme terdiri dari beberapa jenis yaitu:
radikal gagasan, radikal milisi, radikal separatis, radikal premanisme, radikal lainnya, radikal terorisme.
Ciri-ciri sikap dan paham radikal adalah: tidak toleran (tidak mau menghargai pendapat & keyakinan
orang lain); fanatik (selalu merasa benar sendiri; menganggap orang lain salah); eksklusif (membedakan
diri dari umat umumnya); dan revolusioner (cenderung menggunakan cara kekerasan untuk mencapai
tujuan). Gerakan anti radikalisme dan terorisme sebagai upaya menghadapi ancaman radikalisme dan
terorisme di Indonesia dilakukan dengan menanamkan dan memasyarakatkan kesadaran akan nilai-nilai
Pancasila serta implementasinya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Nilai-nilai Pancasila dan UUD
1945 yang harus terus diimplementasikan adalah : Kebangsaan dan persatuan, Kemanusiaan dan
penghormatan terhadap harkat dan martabat manusia, Ketuhanan dan toleransi, Kejujuran dan ketaatan
terhadap hukum dan peraturan, dan Demokrasi dan kekeluargaan.

d. money laundry
Secara sederhana definisi pencucian uang adalah suatu perbuatan kejahatan yang melibatkan upaya
untuk menyembunyikan atau menyamarkan asal usul uang atau harta kekayaan dari hasil tindak
pidana/kejahatan sehingga harta kekayaan tersebut seolah-olah berasal dari aktivitas yang sah. Kegiatan
pencucian uang umumnya dilakukan oleh pihak-pihak yang ingin memperoleh kekayaan melalui hasil
usaha illegal sehingga seakan-akan terlihat sah, misalnya korupsi, penyuapan, terorisme, narkotika,
prostitusi, kejahatan perbankan, penyelundupan, perdagangan manusia, penculikan, perjudian, kejahatan
perpajakan, illegal logging dan aneka kejahatan lainnya. Seorang CPNS harus menjaga integritas dan
komitmen untuk menjaga serta memelihara Indonesia bebas dari pencucian uang dan pendanaan teroris.
CPNS Juga harus turut berkontribusi pada pembangunan rezim APU/PPT. “KALO BERSIH KENAPA
RISIH !”.

e. Proxy War
Negara kita akan dihadapkan pada kondisi yang tak jauh berbeda. Ketika perkembangan teknologi
didunia melaju sangat cepat, kemudian ketersediaan sumber daya alam yang mulai menipis, serta adanya
tuntutan kepentingan kelompok telah menciptakan perang jenis baru, diantaranya perang asimetris, perang
hibrida dan perang proksi (proxy war). Menurut pengamat militer dari Universitas Pertahanan, Yono
Reksodiprojo menyebutkan Proxy War adalah istilah yang merujuk pada konflik di antara dua negara, di
mana negara tersebut tidak serta-merta terlibat langsung dalam peperangan karena melibatkan ‘proxy’ atau
kaki tangan.
Indonesia kaya akan sumber daya alam, maka negara ini disebut-sebut darurat terhadap ancaman Proxy
War. Sasaran proxy war adalah mematikan kesadaran suatu bangsa dengan cara menghilangkan identitas
atau ideologi atau keyakinan suatu bangsa yang pada gilirannya akan menghilangkan identitas diri. sebagai
warga negara Indonesia harus mengatisipasi ancaman-ancaman seperti globalisasi dan proxy war.
Membangun kesadaran anti-proxy dengan mengedepankan kesadaran bela negara melalui pengamalan
nilai-nilai pancasila.

f. kejahatan komunikasi massa


Komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar
orang (Bittner, 1977). Ciri-ciri pokok komunikasi massa seperti yang dijelaskan oleh Noelle-Neumann
(1973), adalah sebagai berikut:
a. Tidak langsung (harus melalui media teknis)
b. Satu arah (tidak ada interaksi antar komunikan)
c. Terbuka (ditujukan kepada publik yang tidak terbatas dan anonim)
d. Publik tersebar secara geografis
Komunikasi massa memerlukan adanya elemen pemberi pesan, media penyampai pesan, penerima
pesan yaitu khalayak, anonimitas, komunikasi satu arah, serta waktu penyampaian yang bersifat serentak.
Media dalam komunikasi massa adalah media massa yang merupakan segala bentuk media atau sarana
komunikasi untuk menyalurkan dan mempublikasikan berita kepada publik atau masyarakat. Terdapat tiga
jenis media yaitu: media cetak (surat kabar, majalah, tabloid,dll) , media elektronik (televisi, radio), dan
media online (media internet dan sosial media). Cyber crime atau kejahatan saiber merupakan bentuk
kejahatan yang terjadi dan beroperasi di dunia maya dengan menggunakan komputer, jaringan komputer
dan internet.
Hate speech atau ujaran kebencian dalam bentuk provokasi, hinaan atau hasutan yang disampaikan
oleh individu ataupun kelompok di muka umum atau di ruang publik. Sasaran hate speech mengarah pada
isu-isu sempit seperti suku bangsa, ras, agama, etnik, orientasi seksual, hingga gender. Hoax adalah berita
atau pesan yang isinya tidak dapat dipertangung jawabkan atau bohong atau palsu, baik dari segi sumber
maupun isi. Begitu besar pengaruh media komunikasi dalam membentuk persepsi, opini, sikap maupun
perilaku sampai dengan tindakan, maka kehati-hatian serta kesadaran dalam menggunakan media menjadi
penting. ASN sebagai perekat bangsa harus mampu mengoptimalkan komunikasi massa baik melalui media
massa maupun media sosial guna mengadvokasi nilai-nilai persatuan yang saat ini menjadi salah satu isu
kritikal dalam kehidupan generasi muda.

Anda mungkin juga menyukai