Perubahan adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari dan menjadi bagian dari
perjalanan peradaban manusia. Ada empat level lingkungan strategis yang dapat
mempengaruhi kesiapan PNS dalam melakukan pekerjaannya sesuai bidang tugas
masing-masing, yakni: individu, keluarga (family), Masyarakat pada level lokal
dan regional (Community/Culture), Nasional (Society), dan Dunia (Global).
Ada enam komponen dari modal manusia (Ancok, 2002), yang akan dijelaskan
sebagai berikut:
1. Modal Intelektual
2. Modal Emosional
3. Modal Sosial
1
a) Quitter yakni orang yang bila berhadapan dengan masalah memilih untuk
melarikan diri dari masalah dan tidak mau menghadapi tantangan guna
menaklukkan masalah.
b) Camper adalah tipe yang berusaha tapi tidak sepenuh hati. Bila dia
menghadapi sesuatu tantangan dia berusaha untuk mengatasinya.
c) Climber yang memiliki stamina yang luar biasa di dalam menyelesaikan
masalah. Tipe orang ini adalah pantang menyerah, sesulit apapun situasi
yang dihadapinya.
5. Modal Etika/moral
1. Korupsi
2
1960). Kata “corruptio” berasal dari kata “corrumpere”, suatu bahasa Latin
yang lebih tua. Dari bahasa Latin tersebut kemudian dikenal istilah
“corruption, corrupt” (Inggris), “corruption” (Perancis) dan “corruptie/
korruptie” (Belanda). Secara harfiah korupsi mengandung arti: kebusukan,
keburukan, ketidakjujuran, dapat disuap.
Kamus Umum Bahasa Indonesia karangan Poerwadarminta “korupsi”
diartikan sebagai : “perbuatan yang buruk seperti: penggelapan uang,
penerimaan uang sogok, dan sebagainya”. Sedangkan menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia “korupsi” diartikan sebagai penyelewengan atau
penyalahgunaan uang Negara (perusahaan) untuk keuntungan pribadi atau
orang lain. Pada dasarnya sebab manusia terdorong untuk melakukan korupsi
antara lain:
- Faktor Individu
1) sifat tamak
Korupsi menjadi hasrat untuk memperkaya diri dengan sifat rakus dan
serakah.
2) Moral yang lemah menghadapi godaan
Seorang yang moralnya tidak kuat cenderung mudah tergoda untuk
melakukan korupsi.
3) Gaya hidup konsumtif
Perilaku konsumtif akan menjadi masalah besar, apabila tidak diimbangi
dengan pendapatan yang memadai sehingga membuka peluang untuk
menghalalkan berbagai tindakan korupsi untuk memenuhi hajatnya.
- Faktor Lingkungan
2. Narkoba
Narkotika mengandung pengertian sebagai zat atau obat yang berasal dari
tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semisintetis, yang dapat
menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa,
mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan
ketergantungan, yang dibedakan ke dalam golongan-golongan.
a. Terorisme
3
Kata “teroris” dan terorisme berasal dari kata latin “terrere” yang
kurang lebih berarti membuat gemetar atau menggetarkan. Terorisme
merupakan kejahatan luar biasa yang menjadi musuh dunia karena nyawa
manusia menjadi korban, menganggu stabilitas keamanan,
menghancurkan tatanan ekonomi dan pembangunan, sehingga terorisme
berdampak negatif terhadap masyarakat.
4. Money Laudring
4
Istilah “money laundering” dalam terjemahan bahasa Indonesia adalah
aktivitas pencucian uang. definisi pencucian uang adalah suatu perbuatan
kejahatan yang melibatkan upaya untuk menyembunyikan atau menyamarkan
asal usul uang atau harta kekayaan dari hasil tindak pidana/kejahatan
sehingga harta kekayaan tersebut seolah-olah berasal dari aktivitas yang sah.
5. Proxy War
a. Cyber Crime
Cyber crime atau kejahatan saiber merupakan bentuk kejahatan yang
terjadi dan beroperasi di dunia maya dengan menggunakan komputer,
jaringan komputer dan internet. Pelakunya pada umumnya harus
menguasai teknik komputer, algoritma, pemrograman dan sebagainya.
b. Hate speech
Hate speech atau ujaran kebencian dalam bentuk provokasi, hinaan
atau hasutan yang disampaikan oleh individu ataupun kelompok di muka
umum atau di ruang publik merupakan salah satu bentuk kejahatan dalam
komunikasi massa.
c. Hoax
Hoax adalah berita atau pesan yang isinya tidak dapat dipertangung
jawabkan atau bohong atau palsu, baik dari segi sumber maupun isi.
Sifatnya lebih banyak mengadu domba kelompok-kelompok yang
menjadi sasaran dengan isi pemberitaan yang tidak benar.
5
Isu diartikan sebagai suatu fenomena/kejadian yang diartikan sebagai
masalah. Isu kritikal secara umum terbagi ke dalam tiga kelompok berbeda
berdasarkan tingkat urgensinya, yaitu :
1) Isu saat ini (current issue) merupakan kelompok isu yang mendapatkan
perhatian dan sorotan publik secara luas dan memerlukan penanganan
sesegera mungkin dari pengambil keputusan.
2) Isu berkembang (emerging issue) merupakan isu yang perlahan-lahan
masuk dan menyebar di ruang publik, dan publik mulai menyadari
adanya isu tersebut.
3) Isu potensial merupakan kelompok isu yang belum nampak di ruang
publik, namun dapat terindikasi dari beberapa instrumen (sosial,
penelitian ilmiah, analisis intelijen, dsb) yang mengidentifikasi adanya
kemungkinan merebak isu dimaksud di masa depan.
a. Mind Mapping
Mind mapping merupakan cara mencatat yang mengakomodir cara kerja
otak secara natural.
b. Fishbone Diagram
pendekatan fishbone diagram juga berupaya memahami persoalan dengan
memetakan isu berdasarkan cabang-cabang terkait.
c. Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah suatu metoda analisis yang digunakan untuk
menentukan dan mengevaluasi, mengklarifikasi dan memvalidasi
perencanaan yang telah disusun, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Secara umum penyusunan rencana strategik melalui tiga tahapan, yaitu:
2. Tahap Analisis
Tahap selanjutnya adalah memanfaatkan semua informasi tersebut
dalam model-model kuantitatif perumusan strategi. Pada studi ini,
model yang dipergunakan adalah:
6
3. Tahap pengambilan keputusan