KONTEMPORER
Oleh:
Riwayat pendidikan
S-1 : STIEBBANK Yogyakarta (2002-2006)
S-2 : UGM Yogyakarta (2006-2008)
Pengalaman Kerja
Bank BRI jogja
Bursa Efek Jakarta
Dosen pada STIE Eben Haezar Manado
Email : meganancy@yahoo.co.id.(Megawatinancy@gmail.com)
• Tujuan Reformasi Birokrasi pada tahun 2025 untuk mewujudkan
birokrasi kelas dunia, merupakan respon atas masalah rendahnya
kapasitas dan kemampuan Pegawai Negeri Sipil dalam
menghadapi perubahan lingkungan strategis, yang menyebabkan
posisi Indonesia dalam percaturan global belum memuaskan.
Hasil Belajar
• Peserta diharapkan mampu memahami konsepsi perubahan dan
perubahan lingkungan strategis melalui isu-isu strategis kontemporer
sebagai wawasan strategis PNS dengan menyadari pentingnya modal
insani, dengan menunjukan kemampuan berpikir kritis dalam
menghadapi perubahan lingkungan strategis dalam menjalankan tugas
jabatan sebagai PNS professional pelayan masyarakat.
Perubahan……………???
ISU
SEBUAH PERSOALAN
SEBUAH MASALAH
SESUATU YANG MENJADI PERHATIAN
KABAR YANG TERLINTAS
DESAS DESUS
7
Isu
Masalah yang Dikedepankan untuk
Ditanggapi ( KBBI )
U S G
1 Isu A 5 3 3 11
2 Isu B 4 4 4 12
3 Isu C 3 5 2 10
4 Isu D 4 5 4 13
INDONESIA
Edmie 2019
• Sumber:
- Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Analisis Isu Kontemporer, LAN RI
- Bahan tayang Analisis Isu Kontemporer, Hari Arnowo (Widyaiswara), 2018
• Isu lainnya yang juga menyita ruang publik adalah terkait terorisme danradikalisasi yang terjadi dalam sekelompok
masyarakat, baik karena pengaruh ideologi laten tertentu, kesejahteraan, pendidikan yang buruk atau globalisasi secara
umum.
• Perilaku korupsi pada konteks birokrasi dapat disimpulkan dan digeneralisasi,bahwa tingginya kasus korupsi dapat dilihat
berdasarkan beberapa persoalan, yaitu: (1) keteladanan pemimpin dan elite bangsa, (2) kesejahteraan Pegawai, (3)
komitmen dan konsistensi penegakan hukum, (4) integritas dan profesionalisme, (5) Mekanisme pengawasan yang
internal dan independen, (6) kondisi lingkungan kerja, kewenangan tugas jabatan, dan (7) upaya-upaya pelemahan
lembaga antikorupsi.
• faktor utamanya adalah rendahnya lingkungan mengantisipasi bahaya dini narkoba melalui peningkatan
peran serta (partisipasi) lingkungan melakukan upaya pemberdayaan secara berdaya (sukarela dan mandiri). meningkatnya
angka coba pakai juga tidak bertambahnya minat korban narkoba pada tempat rehabilitasi. Hal tersebut diperparah dengan
rendahnya partisipasi keluarga dan lingkungan korban narkoba untuk melaporkan ke saluran informasi call center yang
tersedia atau dating langsung untuk melapor ke Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL).