Anda di halaman 1dari 9

DAMPAK NEGATIF GLOBALISASI

1. Westernisasi

PENGERTIAN :
Westernisasi adalah suatu perbuatan
seseorang yang mulai kehilangan nasionalisme dengan meniru atau
melakukan aktivitas kebarat-baratan. Sementara menurut Koentjaraningrat,
westernisasi adalah usaha meniru gaya hidup orang barat secara berlebihan.
Meniru dari segala segi kehidupan baik dari segi fashion, tingkah laku,
budaya, dan lain sebagainya. Pengaruh westernisasi salah satu hal serius di
Indonesia.

PENYEBAB :
Westernisasi di sebabkan oleh makin cepatnya arus informasi yang
berkembang cukup cepat dan menyebabkan interaksi masyarakat dengan
masyarakat lain makin intensif. Interaksi dengan dunia luar yang tidak
disaring ataupun tidak terkendali dapat mempengaruhi
perilaku masyarakat. Selain itu, Kurang penguasaan dan berkembangnya
iptek, Masyarakat yang bersifat konsumtif terhadap barang-barang luar
negeri, Maraknya budaya Barat dan akulturasi (percampuran) budaya,
Kurangnya kesadaran masyarakat memilah budaya yang baik atau
buruk, Munculnya keinginan untuk mencari kebebasan, seperti Negara
Negara Barat, Meniru gaya berbusana, rambut, serta gaya hidup ke barat-
baratan. juga makin menambah parah dan menyebarluaskan sikap
westernisasi ini.

CONTOH :
Westernisasi dilakukan di antaranya dengan cara
meniru gaya hidup bangsa Barat seperti bangsa Eropa dan Amerika. Bangsa
Eropa dan Amerika dianggap sebagai bangsa yang lebih modern sehingga
banyak anggapan bahwa meniru mereka akan disebut modern. Padahal,
kalau kita cermati, gaya hidup dan perilaku bangsa Barat belum tentu sesuai
dengan budaya kita.
DAMPAK :
Dari penjelasan di atas, sikap westernisasai ini pastinya dapat menimbulkan
dampak negative, dampak dampak tsb antara lain :
(1) Lunturnya jiwa nasionalis dan jati diri bangsa.
(2) Melunturkan semangat cinta akan bangsa dan budaya sendiri.
(3) Gaya hidup yang bersifat konsumtif.
(4) Mencari segala sesuatu yang instan.
(5) Budaya Barat yang dikenal dengan konsep liberalisme, mengakibatkan
munculnya pornografi , pergaulan bebas, dan sebagainya.

Namun di lain sisi juga, terdapat dampak positif westernisasi yang tentunya
akan membawa pengaruh baik, dampak dampak tsb antara lain :
(1) Dapat menguasai iptek.
(2) Terjadi akulturasi (percampuran) budaya sehingga tidak mengalami
kebosanan budaya karena masyarakat selalu menginginkan hal-hal
yang baru.
(3) Penggunaan bahasa lain dalam komunikasi meningkatkan wawasan
dan pengetahuan.
(4) Munculnya ide-ide baru yang dapat membantu kemajuan iptek.

CARA MENGATASI :
Westernisasi ini sebenarnya dapat di atasi jika saja warga indonesia Mulai
pintar menyaring budaya asing yang positif dan sesuai dengan norma di
Indonesia serta agama masing-masing. Menumbuhkan semangat
nasionalisme dan cinta tanah air yang lebih banyak lagi.

2. Demoralisasi

PENGERTIAN :
Dekadensi moral atau demoralisasi adalah menurun atau merosotnya akhlak
atau moral seseorang. Ciri dari penurunan moral ini salah satunya ditunjukkan
dari perilaku yang bertentangan dengan nilai dan norma dalam masyarakat.

PENYEBAB :
Demoralisasi terjadi karena paham-paham barat yang masuk secara
leluasa ke Indonesia. Terkadang, paham-paham tersebut belum tentu sesuai
dengan nilai yang dimiliki bangsa Indonesia. Sehingga terjadilah Demoralisasi.
CONTOH :
Beberapa contoh kecil dari Demoralisasi ini antara lain pergaulan bebas
dikalangan remaja, pencurian, dan penipuan. Sedangkan untuk contoh tindakan
besarnya, terdapat tindak kriminal besar seperti pembunuhan, perampokan dan
penyalahgunaan narkoba. Kemudian Terjadinya tindak anarkis, seperti
pembakaran rumah, perusakan fasilitas umum, penjarahan. Dan bias saja terjadi
bentuk tindakan terorisme, seperti pengeboman atau teror bom, serangan militer
dan pembunuhan, penculikan hingga penyanderaan.

DAMPAK :
Akibat selanjutnya dari demoralisasi adalah meningkatnya kriminalitas dalam
masyarakat, dan Menyebabkan kerusuhan yang sifatnya anarkis.

CARA MENGATASI :
Demoralisasi dapat di atasi dengan :
 Mencoba untuk selalu ikut serta dan berperan aktif dalam kegiatan-
kegiatan yang arahnya positif.
 Selalu berusaha untuk memperbaiki diri dan meningkatkan keimanan
hingga ketakwaan kepada tuhan dalam diri.
 Mencoba untuk meningkatkan peran keluarga dalam memberikan
pengarahan yang baik.
 Lakukan peningkatan kualitas ekonomi.

3. Kesenjangan Sosial Ekonomi


PENGERTIAN :
Kesenjangan sosial ekonomi adalah perbedaan yang tajam antara satu kelompok
dengan kelompok lain dalam bidang sosial dan ekonomi.

PENYEBAB :
Kesenjangan sosial ekonomi dapat terjadi karena pembangunan dan
modernisasi tidak dilaksanakan secara merata dan berimbang. Hasil-hasil
yang dicapai dalam pembangunan dan globalisasi hanya dinikmati oleh
sebagian masyarakat saja.

CONTOH :
Contoh dari kesenjangan sosial ekonomi adalah perbedaan pelayanan kesehatan
yang diterima masyarakat dengan ekonomi menengah ke atas dengan menengah
ke bawah. Biasanya yang menengah ke bawah akan diperlakukan agak
belakangan dalam antrian.

DAMPAK :
Ketidakmerataan dan ketidakseimbangan hasilhasil pembangunan pada
akhirnya bisa membahayakan kehidupan social di antaranya yaitu terjadinya
kecemburuan sosial. Akibatnya, di satu pihak berkembang golongan
masyarakat kaya dan serba-mewah, di sisi yang lain berkembang golongan
masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan.

CARA MENGATASI :
Terdapat juga cara Mengatasi Kesenjangan Sosial
 Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia. ...
 Mengoptimalkan Pengolahan serta Pemanfaatan Sumber Daya. ...
 Pemerataan Pembangunan. ...
 Memberikan Akses yang Sama untuk Seluruh Masyarakat. ...
 Menciptakan Peluang Pekerjaan.

4. Kriminalitas

PENGERTIAN :
Kriminalitas dapat disebut juga sebagai segala bentuk tindakan yang melanggar
norma hukum. Tindakan kriminal yang dilakukan semakin bervariasi. Mulai
dari cara sederhana sampai menggunakan teknologi canggih dapat kita
temukan.

PENYEBAB :
Perkembangan media hiburan, media massa atau media sosial lain
turut berperan dalam memicu terjadinya tindakan kriminal di kalangan
masyarakat. Lalu apakah yang menyebabkan terjadinya kriminalitas? Penyebab
terjadinya kriminalitas adalah:
(a) pertentangan dan persaingan,
(b) perbedaan ideologi politik,
(c) kepadatan dan komposisi penduduk,
(d) perbedaan kekayaan dan pendapatan, dan
(e) mentalitas yang labil.

CONTOH :
Dari hari ke hari, media
massa baik cetak, media online ataupun media elektronik didominasi oleh
berita kriminal mulai dari pembunuhan, mutilasi, pembuangan bayi,
penculikan, penipuan, korupsi, dan sebagainya.Hal hal tsb termasuk ke dalam
contoh perilaku kriminal.

DAMPAK :
Banyaknya kriminalitas yang terjadi mengakibatkan dampak yang tidak
sedikit. Adapun akibat dari kriminalitas di antaranya:
(a) merugikan pihak lain baik material maupun imaterial,
(b) merugikan masyarakat secara keseluruhan,
(c) merugikan negara, dan
(d) mengganggu stabilitas keamanan masyarakat.

CARA MENGATASI :
Kriminalitas yang makin banyak terjadi dalam masyarakat mengharuskan
berbagai pihak berpikir mencari cara pemecahan yang dianggap efektif.
Adapun solusi yang dapat dilakukan seperti berikut.
(a) Menegakkan sanksi hukum yang tegas dan tanpa pandang bulu.
(b) Mengaktifkan peran orang tua dan lembaga pendidikan dalam
mendidik anak.
(c) Selektif terhadap budaya asing yang masuk agar tidak merusak nilai
budaya bangsa.
(d) Menjaga kelestarian dan kelangsungan nilai dan norma dalam
masyarakat.
5. Pencemaran Lingkungan
PENGERTIAN :
Pencemaran lingkungan ditandai dengan berubahnya tatanan lingkungan oleh
kegiatan manusia atau proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai
ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan kurang atau tidak dapat
berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.

PENYEBAB :
Terjadinya pencemaran lingkungan ini antara lain terjadi karena peningkatan
jumlah penduduk dan kegiatan eksploitasi alam yang tidak terkendali, serta
adanya industrialisasi yang tidak dikelola dengan baik.

CONTOH :
Contoh dari pencemaran lingkungan ini antara lain Asap Kendaraan dan
Sampah di Sembarang Tempat, Penebangan Liar dan Polusi Udara, Pencemaran
Bahan Radioaktif dan Bahan Peledak, Bercampurnya permukaan tanah dengan
zat zat berbahaya lainnya.

DAMPAK :
Pencemaran lingkungan, baik lingkungan udara, air, suara, maupun tanah,
akan berdampak bagi kesehatan tubuh manusia maupun makhluk hidup yang
lainnya. Banyak wabah penyakit yang ditimbulkan dari pencemaran, seperti
sesak napas, keracunan udara, kolera, asma, dan TBC.

CARA MENGATASI :
Melaksanakan proses globalisasi yang dibarengi dengan analisis masalah dan
dampak lingkungan (AMDAL), AMDAL adalah kajian mengenai dampak
penting suatu Usaha atau Kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup
yang di perlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggara
Usaha atau Kegiatan.

6. Kenakalan Remaja
PENGERTIAN :
Kenakalan remaja juga dapat diartikan sebagai semua perbuatan anak remaja
(usia belasan tahun) yang berlawanan dengan ketertiban umum (nilai dan norma
yang diakui masyarakat) yang ditujukan pada orang, binatang, dan atau barang-
barang yang dapat menimbulkan bahaya atau kerugian pada pihak lain.

PENYEBAB :
Kenakalan remaja lebih banyak dipicu oleh sifat atau kepribadian jiwa remaja
yang masih labil dan mencari jati diri. Adapun salah satu faktor penyebab
kenakalan remaja adalah demonstration effect, yaitu pola hidup memperlihatkan
penampilan yang tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarya demi
diperolehnya gengsi atau prestise. Selain itu dapat juga di picu dengan adanya
Faktor internal yang merupakan faktor yang berasal dari dalam diri remaja
seperti Krisis Identitas, Faktor Kepribadian, Faktor status dan peranannya
dalam masyarakat. Dan tidak lupa juga dengan Faktor ekstern yang merupakan
faktor-faktor penyebab yang berasal dari luar diri remaja, seperti Kondisi
Lingkungan Keluarga, Kontak Sosial dari Lembaga Masyarakat Kurang Baik,
Kondisi Geografi s atau Kondisi Alam Fisik, Faktor Kesenjangan Ekonomi dan
Disintegrasi Politik.

CONTOH :
Kebakalan remaja bias saja terjadi dalam bermacam macam hal, antara lain
(a) Kenakalan remaja yang menimbulkan korban fisik pada orang lain,
seperti perkelahian, perampokan, pembunuhan.
(b) Kenakalan remaja yang menimbukan korban materi, seperti perusakan,
pencurian, pencopetan, pemerasan.
(c) Kenakalan remaja yang tidak merugikan diri sendiri, seperti penyalahgunaan
narkoba.
(d) Kenakalan yang melawan status, sebagai pelajar dengan cara membolos,
pergi dari rumah atau membantah perintah orang tua.
(e) Kenakalan remaja nonkriminal adalah remaja yang cenderung
tertarik pada kesenangan yang sifatnya menyendiri, melamun, mudah
tersinggung, dan sebagainya.
(f) Perasaannya sangat peka dan mudah terluka, cepat tersinggung dan
membesar-besarkan kekurangannya sendiri.

DAMPAK :
Langkah antisipatif yang diambil dalam mengatasi sikap individualisme di
masyarakat, yaitu meningkatkan sikap nasionalisme, menyaring informasi dari
luar, dan adanya pendidikan sosial dalam masyarakat.

CARA MENTASAI :
Tindakan represif yaitu memberikan hukuman yang sesuai dengan pelanggaran
yang dilakukan oleh remaja. Dengan begitu, diharapkan mereka akan jera dan
tidak berperilaku menyimpang lagi. Adapun dengan cara lembut, seperti
berbicara (deep talk) dengan para remaja, dan menjalin hubungan yang baik
dengan para remaja sehingga segala hal dapat terkomunikasi dengan baik.

7. Individualisme yang Semakin Tinggi


PENGERTIAN :
Individualisme bisa disebut sebagai perilaku yang mementingkan diri
sendiri dan tidak mau tahu urusan atau kepentingan orang lain.

PENYEBAB :
Di kota besar, sikap individualisme tampak jelas, bahkan dengan jarak tetangga
yang berdekatan belum tentu saling mengenal. Hal tersebut terjadi karena
sosialisasi yang dilakukan berdasarkan kepentingan semata. Semakin
berkembangnya teknologi dan persaingan ekonomi yang semakin ketat juga
menjadi pemicu sikap individualisme ini.

CONTOH :
Banyak sikap individualis yang berkembang di sekitar kita di antaranya adalah
menggunakan handphone tanpa memperhatikan keadaan di sekitarny, kemudian
minimnya interaksi antar individu meskipun sering bertemu, dan kurangnya
kepedulian terhadap kepentingan individu lain.

DAMPAK :
Dampak dari sifat individualis ini di antaranya :
- Seseorang menjadi lebih egois,
- Menurunnya kemampuan bersosialisasi dan bergaul,
- Tidak bisa bekerja sama dalam kelompok,
- Menganggap segala hal yang dilakukannya pasti benar,
- Hilangnya rasa solidaritas terhadap sesama.
CARA MENGATASI :
Langkah antisipatif yang diambil dalam mengatasi sikap individualisme di
masyarakat, yaitu meningkatkan sikap nasionalisme, menyaring informasi dari
luar, dan adanya pendidikan sosial dalam masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai