Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Bekang


1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan

BAB II
PEMBAHASAN

Dampak Negatif Globalisasi

Globalisasi merupakan sebuah proses integrasi internasional yang terjadi dikarenakan adanya
pertukaran cara pandang, pemikiran, serta aspek budaya terhadap dunia. Dampak negatif
globalisasi bukan persoalan baru yang menimpa negara maju ataupun berkembang.
Arus globalisasi adalah salah satu problematika terbesar, dimana faktor yang mempengaruhi
terjadinya hal tersebut seperti perkembangan teknologi, gaya hidup, infrastruktur. Mengacu pada
pembahasan mengenai dampak globalisasi diatas, bisa berdampak secara langsung terhadap
kehidupan masyarakat dalam suatu negara secara universal atau umum.
Banyak dampak yang akan dirasakan dari pengaruh arus globalisasi, entah itu secara positif
maupun negatif. Berikut akan dipaparkan beberapa dampak negatif globalisasisi :

1. Meningkatnya Kriminalitas
Dampak negatif globalisasi yang pertama yakni meningkatnya tindakan kriminalitas
dimana hal tersebut meresahkan kehidupan masyarakat. Di sisi lain kriminalitas termasuk
penyimpangan sosial, yang tindakannya mengarah pada ranah melanggar nilai maupun
norma hukum yang hingga detik ini pelaku semakin merajalela.
Lalu apa hubungannya kriminalitas dengan dampak negatif dari globalisasi?. Lingkungan
yang tidak sehat menimbulkan tindakan tak terpuji, contohnya masyarakat yang berperilaku
individualistik serta kebiasaan konsumtif akan melahirkan kecemburan sosial dan munculah
tindakan kriminalitas

2. Masyarakat Terpengaruh Budaya Luar


Tidak heran rasanya ketika melihat anak kecil sekarang lebih pandai menyanyikan lagu
korea dan hafal setiap gerakan tarian sang idola. Dibandingkan bernyanyi lagu daerah
ataupun lagu kebangsaan, tidak ada yang salah dengan hal itu. Namun alangkah baiknya
orang tua mengawasi setiap perkembangan anaknya, agar tetap menjaga norma dan adat
istiadat yang berlaku.
Nilai-nilai budaya dari luar memang sangat cepat masuk di negara Indonesia, melalui
internet, televisi, ataupun media cetak. Dengan sekejap menghipnotis para konsumen agar
membeli setiap produknya lalu ditiru oleh masyarakat.

3. Lunturnya Sikap Gotong Royong


Arus globalisasi ini telah membius jutaan masyarakat, dari pola pikir, kebiasaan, hingga
cara mereka bertahan hidup. Derasnya arus informasi membuat kecenderungan yang
mengarah pada pemudaran nilai-nilai adat hingga pelestarian budaya yang semakin
melemah. Jika menengok kembali, Indonesia dahulunya adalah negara yang sangat menjaga
tradisi yang ada di masyarakat.
Hingga para leluhur mewariskan sikap agar saling gotong royong, membantu sesama
tanpa memandang apapun. Namun semua itu telah sirna, karena arus globalisasi mampu
mengubah siapa saja dan menimbulkan sikap individualistik, serta matrealistis. Sebagai
contoh ketika ada yang mengalami musibah atau kecelakaan hanya segelintir orang yang
benar-benar memberikan bantuannya.
Hilangnya semangat gotong royong membuat masyarakat kurang peka terhadap sesuatu
yang terjadi di lingkungan sendiri. Sikap masa bodoh dan apatis menjadi kebiasaan saat ini
yang dengan mudah dijumpai. Padahal jika lebih memahami, sikap gotong royong bisa
menjadi alat komunikasi dan informasi yang cukup efektif, dan menjalin tali silaturahmi.

4. Kesenjangan Sosial
Dampak globalisasi menyentuh segala aspek penting terhadap kehidupan masyarakat dan
negara. Globalisasi juga menciptakan suatu tantangan dan permasalahan baru yang harus
dipecahkan dan mencari jalan keluarnya. Proses perkembangan globalisasi, pada umumnya
diawali dengan majunya teknologi dan mempengaruhi bidang yang lainnya. Sebut saja sosial
budaya, politik, ekonomi bahkan memicu terjadinya kesenjangan sosial.
Pengaruh globalisasi secara fisik, ditandai dengan adanya perkembangan kota yang
dijadikan bagian dari jaringan kota yang ada di dunia. Bisa dilihat dari bukti perkembangan
insfrastruktur, jaringan transportasi, serta perusahaan berstandar internasional yang
mempunyai cabang banyak.
Sebenarnya dampak yang telah dijelaskan seperti budaya barat, sikap individualistik,
gaya konsumtif menimbulkan kesenjangan sosial yang bakalan terjadi di kehidupan
masyarakat. Maka untuk mengurangi hal tersebut, sebaiknya bisa bersikap secara selektif
terhadap perubahan yang terjadi.

5. Dampak Globalisasi Melahirkan Korupsi


Tidak dapat dipungkiri, bahwa lahirnya para koruptor adalah dampak dari globalisasi dan
adanya kesempatan bagi pelaku. Tidak peduli hukum apa yang bakal diterima, yang
terpenting adalah bagaimana caranya agar bisa hidup mewah dan harta banyak. Oleh karena
itu, masalah globalisasi menjadi boomerang yang begitu mengerikan dan tentunya selalu
mewarnai media masa.
Fakta yang lebih mengejutkan adalah keberadaan korupsi menjadi momok tersendiri bagi
kelangsungan kehidupan bernegara maupun bermasyarakat. Kenyataan inilah yang harusnya
dijadikan cerminan tersendiri oleh setiap orang bahwa korupsi adalah suatu penyakit
menular. Namun, kebiasaan ini seakan tidak akan pernah mati dalam peradaban manusia.
Korupsi dan globalisasi adalah masalah yang secara struktural, membuat suatu negara
tidak berdaya dalam memberantas akar-akarnya. Hubungan antara pemimpin dan birokrasi
menjadikannya suatu ujung tombak yang keterkaitannya dengan tuntutan globalisasi.
Sayangnya, pertimbangan moral dan adat istiadat masyarakat dari sudut individu sudah
semakin terkikis. Tak jarang, para pelaku korupsi selalu melanggar etika dan moral hanya
untuk mencari keuntungan yang sifatnya hanya sementara.
6. Terjadi Kerusakan Lingkungan
Jika diibaratkan globalisasi adalah sisi mata uang logam yang memiliki perbedaan dan
sangat bertolak belakang satu sama lainnya. Dampak dari globalisasi bisa memberikan sisi
yang positif, begitu sebaliknya mampu memberikan sisi negatif.
Salah satu dampak negatif dari globalisasi adalah rusaknya lingkungan hidup hingga
pencemaran polusi udara yang disebabkan dari pencemaran limbah pabrik. Karena dengan
adanya arus globalisasi, negara dengan mudah mengembangkan bidang industrinya.
Kemudian negara maju bekerja sama dengan negara berkembang dan yang terjadi adalah
eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan apalagi tidak diimbangi dengan pengetahuan
lingkungan. Hal ini bisa dibuktikan dengan perusahaan pertambangan yang hingga saat ini
masih hangat untuk diperbincangkan.
Induk perusahaan membuka cabang yang disebut dengan anak perusahaan begitu
seterusnya, sampai lahan pertanian masyarakat juga ikut di babat habis. Sedangkan limbah
dari pabriknya tidak ditaktisi oleh negara maju, hingga para masyarakat yang merasakan nya
secara langsung.
Blerang akibat dari aktivitas pertambangan membuat warga merasa sesak nafas hingga
penyakit kanker menyerang dan kematian adalah hal yang biasa. Kebijakan dari pemerintah
terkait pelarangan ijin tambang tidak bisa dipungkiri lagi, pihak perusaHan tetap saja
melakukan hal tersebut, dan pemerintah tidak berdaya sama sekali.
Dampak yang selanjutnya terjadi adalah langkanya sumber air bersih, temperatur udara
berubah secara drastis, sumber daya alam dimiliki perusahaan asing, luas hutan Indonesia
kian menipis.

7. Dampak Globalisasi Terhadap Kenakalan Remaja


Untuk Dampak negatif globalisasi yang terakhir adalah naiknya tingkat kenakalan remaja
di suatu negara. Pengaruh globalisasi adalah hal yang mempunyai pengaruh besar terhadap
perkembangan dan potensi anak saat ini. Apalagi pengaruhnya di bidang teknologi yang
paling banyak penggunanya adalah remaja. Jika masalah ini tidak diperhatikan secara serius
maka yang terjadi adalah sikap yang menyimpang.
Penggunaan game online melebihi batas kewajaran, anak sampai lupa waktunya untuk
istirahat, makan, bahkan belajar. Remaja yang depresi akan hidup, akhirnya memakai obat-
obatan terlarang, minuman keras, tawuran antar pelajar hingga saling membunuh menjadi
hal yang wajar. Disinilah peran orang tua sangat dibutuhkan, bagaimana memperhatikan
setiap perkembangan anaknya.
Jika sampai hal tersebut tidak dipahami secara benar, maka anak dengan mudah akan
terbawa arus globalisasi serta lingkungan yang sangat mendukung. Itulah beberapa dampak
negatif globalisasi yang dengan begitu mudah menyerang siap saja.

8. Munculnya hegemoni politik dari negara adidaya


Sistem politik yang dianut oleh negara adidaya sangat berpotensi menjadi sistem standar
yang dianggap paling balik dan ”sempurna”. Negara adidaya menunjukkan kemapanan
ekonomi dan inovasi teknologi. Negara lain yang sedang berkembang punya hasrat untuk
meniru langkahnya. Maka tindakan yang bisa dilakukan adalah manggut-manggut ketika
didikte negara yang lebih maju.
Sebagai contoh, demokrasi Amerika dilihat sebagai sistem politik yang sudah mapan.
Indonesia melihat sistem tersebut sebagai yang terbaik atau setidaknya yang paling sedikit
keburukannya dibanding semua alternatif yang ada.
Progres ekonomi bisa tercipta ketika sistem ekonomi dimodernisasi. Koperasi tinggal
papan namanya saja, pablik-pabrik besar yang disuntik uang dari bank asing beroperasi
dengan perlindungan pemerintah dari daerah sampai pusat. Dengan cara ini pertumbuhan
ekonomi bisa direalisasikan seperti dicontohkan negara-negara kapitalistik yang sudah maju.

9. Melemahnya nasionalisme
Globalisasi merupakan istilah yang mengandung makna yang luas. Dalam globalisasi
terdapat prinsip-prinsip yang sejalan dengan pandangan post-nasional. Artinya, perspektif
yang digunakan untuk melihat relatas tidak lagi terpaku pada batasan-batasan negara.
Negara adalah bagian dari entitas yang lebih besar yaitu global.
Dengan paradigma ini, nasionalisme menjadi sempit dan internasionalisme dipandang
jauh lebih layak. Dampak dari adaptasi paradigma ini adalah lemahnya jiwa nasionalis.
Secara ekstrim bisa saja muncul gerakan-gerakan separatis yang tidak lagi mementingkan
negara sebagai satu kesatuan. Level lokal lebih baik dan global adalah yang terbaik.
Globalisasi memandang bahwa negara sebagai sebuah entitas tidak dapat berdiri sendiri.
Oleh karena itu perlu keterjalinan di berbagai aspek dengan negara-negara lain. Kepentingan
nasional dengan demikian harus dikonfrontasikan dengan kepentingan internasional.

10. Lahirnya neo-imperialisme


Beberapa kritikus globalisasi telah menguraikan secara gamblang bahwa globalisasi bisa
menjadi topeng imperialisme gaya baru. Bung Karno yang nasionalis telah mengingatkan
melalui istilah nekolim: neo kolonialisme dan imperialisme.
Saat ini model kolonialisme jaman jadul tidak lagi populer, tanpa bermaksud
mengabaikan perang di beberapa negara seperti Timur Tengah dan sebagainya. Indonesia
sendiri telah mendeklarasikan kemerdekaannya dan berprinsip bahwa penjajahan di atas
dunia harus dihapuskan.
Kolonialisme gaya baru tampil melalui institusi-institusi multinasional yang murah hati.
Beberapa contoh yang biasa disebutkan adalah IMF dan Bank Dunia yang hadir untuk
membantu bangsa-bangsa mengatasi krisis moneter dan mencapai kesejahteraan ekonomi.
Alih-alih terbantu, negara miskin justru terjebak pada ketergantungan dengan lembaga-
lembaga neo imperial tersebut.

11. Hilangnya kearifan lokal


Keunikan yang sifatnya lokal dan kedaerahaan bisa tergerus dan lenyap diterpa arus
globalisasi. Kearifan lokal merupakan mata uang yang penuh nilai di negara kaya budaya
seperti Indonesia. Globalisasi membuka kran mengalirnya nilai-nilai lain dari belahan bumi
lain sampai ke tingkat lokal sehingga keberadaan kearifan lokal terancam.
Sebagai contoh, manusia Indonesia secara historis telah mengenal istilah gotong-royong.
Kehidupan sosial dalam bertetangga dilandaskan atas rasa persaudaraan dan saling tolong-
menolong. Kakek buyut saya menempatkan sumur di luar rumah karena air menjadi
kebutuhan orang-orang di sekitar untuk minum dan mengairi ladang. Siapapun boleh ambil
air di situ. Sekarang siapa yang ambil air akan diteriaki maling.
Cukup banyak kearifan lokal yang kita miliki, seperti tradisi membangun rumah,
memindahkan rumah, masak bareng untuk para gerilya, dan sebagainya. Perlahan kearifan
lokal tersebut luntur seiring datangnya nilai-nilai baru akibat globalisasi.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.romadecade.org/dampak-negatif-globalisasi/#!
http://sosiologis.com/dampak-negatif-globalisasi

BAB I
PENDAHULUAN

1.4 Latar Bekang


1.5 Rumusan Masalah
1.6 Tujuan Penulisan

BAB II
PEMBAHASAN

Pengertian Globalisasi

Globalisasi adalah berasal dari kata Globalization. Global artinya dunia sedangkan lization
artinya adalah proses. Secara bahasa arti Globalisasi adalah Suatu proses yang mendunia, suatu
proses yang membuat manusia saling terbuka dan bergantung satu sama lainnya tanpa batas
waktu dan jarak.

Di era globalisasi yang didukung perkembangan teknologi, alat transportasi dan ilmu
pengetahuan seseorang di suatu wilayah dapat mengetahui segala jenis informasi yang tersebar di
dunia luar dengan cepat dan mudah. Globalisasi dimaknai sebagai dunia satu atap atau dunia
batas.

Globalisasi secara umum dapat diartikan suatu proses terbentuknya dunia tanpa batas. Tetapi,
Globalisasi bukanlah suatu konsep yang bisa didefinisikan dan dirumuskan dalam sebuah satu
rangkaian suatu kejadian atau sebuah proses yang bisa diartikan secara jelas yang dimulai dari
awal hingga akhir.

Pengertian Globalisasi Menurut Para Ahli

1. Selo Soemardjan
Menurut Selo Soemardjan menyatakan bahwa Globalisasi ialah suatu proses terbentuknya
sebuah sistem organisasi dan suatu komunikasi antar masyarakat yang berada di seluruh dunia
yang memiliki tujuan untuk mengikuti sebuah sistem dan suatu kaidah-kaidah tertentu yang
sama.

2. Edison A. Jamli dkk

Menurut Edison A. Jamli dkk menyatakan bahwa Globalisasi yaitu suatu proses yang timbul dari
suatu gagasan, yang selanjutnya ditawarkan agar diikuti oleh bangsa lain yang pada akhirnya
akan selesai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi sebuah panutan bersama bagi
semua bangsa-bangsa yang berada di seluruh dunia.

Baca Juga : √ Batuan Metamorf : Pengertian, Proses Terbentuknya, Jenis, Dampak dan Ciri
Terlengkap

3. Emanuel Ritcher

Menurut Emanuel Ritcher menyatakan bahwa Globalisasi ialah suatu jaringan kerja global yang
mempersatukan suatu masyarakat yakni mereka sebelumnya berpencar dan terisolasi yang
nantinya akan saling mempunyai ketergantungan dan mampu mewujudkan suatu persatuan
dunia.

4. John Huckle

John Huckle menyatakan bahwa Globalisasi yaitu sebuah proses dengan kejadian, kegiatan dan
keputusan di salah satu belahan dunia yang akan berubah menjadi suatu konsekuensi yang
signifikan untuk semua masyarakat yang ada di daerah yang jauh sekalipun.

5. Laurence E. Rothenberg

Menurut Laurence E. Rothenberg menyatakan bahwa Globalisasi yaitu suatu percepatan dari
intensifikasi integrasi dan interaksi antar orang-orang, perusahaan dan pemerintah dari sebuah
negara yang berbeda.

6. Achmad Suparman
Menurut Achmad Suparman yang menyatakan bahwa globalisasi ialah sebuah proses yang
menjadikan sesuatu benda atau suatu perilaku sebagai ciri dari setiap individu di dunia tanpa
adanya batasan oleh wilayah

7. Anthony Giddens

Menurut Anthony Giddens menyatakan bahwa globalisasi ialah sebuah intensifikasi hubungan
sosial sehingga secara mendunia akan terjadinya saling terhubungnya antara suatu kejadian yang
terjadi dilokasi yang satu dengan yang lainnya sdan akan menyebabkan terjadinya suatu
perubahan pada keduanya

8. Martin Albrow

Menyatakan bahwa globalisasi yaitu seluruh proses penduduk yang terhubung ke dalam sebuah
komunitas dunia tunggal, yaitu komunitas global.

9. Roland Robertson, profesor sosiologi Universitas Aberdeen

Menurut Roland Robertson, profesor sosiologi Universitas Aberdeen menyatakan


mendefinisikan globalisasi pada tahun 1992 sebagai sebuah dunia pemadatan dan pengayaan
untuk kesadaran dunia secara keseluruhan

10. David Held

Menurut David Held menyatakan bahwa globalisasi yaitu suatu globalisasi yang mengacu pada
sebuah pelebaran, memperdalam, dan interkoneksi dipercepat Secara global, pernyataan tersebut
diklarifikasikan menjadi Globalisasi bisa ditempatkan dalam suatu kontinum bersama lokal,
nasional, dan regional.

11. Thomas Larsson

Menurut Thomas Larsson mendefinisikan bahwa globalisasi ialah suatu proses penyusutan dunia
sehingga jarak semakin pendek dan semuanya terasa menjadi lebih dekat. Globalisasi yang
mengacu pada semakin cepatnya Interaksi yang tidak sulit antara orang dalam suatu satu tempat
dengan orang lain yang di seluruh dunia yang lainnya
Ciri – Ciri Globalisasi

 Perubahan Dalam Konsep Ruang Dan Waktu


 Meningkatnya Ekonomi Global
 Meningkatnya Interaksi Budaya
 Meningkatnya masalah bersama
 Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa

Baca Juga : √ Fauna : Pengertian, Jenis, Contoh, Persebaran & Penyebabnya Lengkap

Macam – Macam Globalisasi

1. Globalisasi di Bidang Ekonomi

Globalisasi dalam bidang ekonomi yaitu globalisasi yang di dalamnya ada sebuah tuntutan dunia
yang berupa perdagangan internasional tanpa adanya hambatan batas-batas negara (ekspor-
impor). Suatu proteksi berupa bea masuk yang tinggi atau sebuah larangan masuknya barang luar
negeri yang dianggap bertentangan dengan suatu arus global.

Contohnya :

 Banyaknya Supermarket dilingkungan masyarakat


 Adanya Ekspor dan Impor didalam negeri
 Masuknya produk luar negeri dengan sangat mudah
 Terbukanya pasar bursa Internasional

2. Globalisasi di Bidang Kebudayaan

Globalisasi di bidang kebudayaan yaitu yang telah menyebarluaskan suatu perilaku dan nilai-
nilai dari sebuah negara lain. Globalisasi yang satu ini juga bisa mengubah sebuah cara berfikir
seseorang sehingga dapat merubah suatu tingkat sosial budaya manusia. Suatu Pergaulan antar
individu yang berbeda negara telah terjadinya perpindahan nilai budaya.

Contohnya :

 Munculnya budaya asing


 Munculnya merek-merek luar negeri
 Banyaknya imigrasi
 Perlahan-lahan hilangnya kebudayaan lokal

3. Globalisasi di Bidang Politik

Globalisasi di bidang politik yaitu sebuah kebijakan suatu negara yang secara tidak langsung bisa
atau akan mempengaruhi suatu kebijakan di tingkat regional ataupun tingkat dunia.

Contohnya :

 Adanya pembentukan PBB


 Antar negara saling bekerja sama
 Adanya politik negara

4. Globalisasi di Bidang Informasi dan Komunikasi

Globalisasi di bidang informasi dan komunikasi yaitu yang telah menghasilkan suatu teknologi
informasi dan komunikasi yang sangat cepat. Kemajuan ini memudahkan manusia untuk saling
berkomunikasi dan bertukar informasi, baik dengan orang yang ada di dalam negeri maupun
yang ada di luar negeri.

Contohnya :

 Adanya berbagai merk teknologi di dalam negeri


 Informasi akan cepet menyebar
 Munculnya sosial media yang memudahkan untuk berkomunikasi

5. Globalisasi di Bidang Ideologi

Globalisasi di Bidang Ideologi yang satu ini dengan berkembangnya globalisasi dalam sebuah
bidang ideologi yang menyebabkan berkembangnya sebuah paham ideologi asing disebuah
negara-negara dunia yang sudah memengaruhi sikap dan perilaku negara lain.

Contohnya :

 Bahasa asing dengan mudah nya masuk


 Hilangnya sifat gotong royong
 Perempuan bekerja sudah biasa-biasa saja.
Penyebab Globalisasi

 Teknologi informasi dalam bidang komunikasi yang terus berkembang menjadi peran
aktif dalam kemudahan dalam bertransaksi ekonomi antar negara
 Adanya kerja sama ekonomi yang sifatnya Internasional dimana memudahkan terjadi
berbagai kesepakatan setiap Negara yang terjalin erat
 Berkembangnya ilmu pengetahuan dalam bidang teknologi transportasi sehingga
memudahkan dalam jasa transport serta memudahkan dalam pengiriman barang sampai
keluar negeri

Dampak Negatif Globalisasi

Globalisasi adalah proses integrasi internasional (mendunia) yang terjadi karena adanya
pertukaran pandangan dunia, pemikiran, produk, dan berbagai aspek kebudayaan lainnya.
Globalisasi yang terjadi di suatu Negara juga akan berdampak negatif pada berbagai bidang
kehidupan, diantaranya bidang politik, ekonomi, sosial budaya, pendidikan, transportasi,
informasi dan komunikasi, dan tentunya agama.

1. Dampak Globalisasi di Bidang Ekonomi


Globalisasi memberikan dampak signifikan di bidang ekonomi suatu negara. Adapun dampak
negatif globalisasi di bidang ekonomi adalah sebagai berikut:
 Munculnya hambatan dan tantangan pada perkembangan sektor industri di dalam negeri.
 Globlisasi di bidang ekonomi dapat memperburuk pertumbuhan ekonomi di dalam negeri
bila tidak ditangani dengan baik.
 Ketergantungan terhadap industri perusahaan multinasional akan semakin meningkat.
 Produk impor dapat membuat produk lokal kalah bersaing sehingga para pengusaha lokal
akan sulit berkembang.
 Potensi terjadinya kondisi tidak stabil pada sektor keuangan akan semakin besar. Hal ini
terjadi karena aliran dana ke luar negeri sangat tinggi.
 Sebagian besar masyarakat akan lebih memilih produk impor ketimbang produk lokal
sehingga rasa cinta terhadap produk lokal akan hilang.
 Munculnya kapitalisme di suatu negara dimana perekonomian dapat dikuasai oleh pihak-
pihak tertentu yang bermodal besar.
 Munculnya kesenjangan sosial dalam kehidupan bermasyarakat.

2. Dampak Globalisasi di Bidang Politik


Globalisasi di bidang politik juga memiliki dampak yang cukup besar dalam kehidupan
bernegara. Adapun beberapa dampak negatif globalisasi di bidang politik adalah sebagai berikut:
 Munculnya ancaman disintegrasi Bangsa dan Negara yang dapat menggoyahkan suatu
negara.
 Meningkatnya fanatisme terhadap agama, etnis, dan rasial di masyarakat suatu negara.
 Munculnya berbagai nilai-nilai politik, baik itu individu, kelompok, diktator mayoritas
atau tirani minoritas.
 Akan semakin banyak partai politik yang bermunculan di suatu negara.
 Nilai-nilai politik berdasarkan gotong-royong, kekeluargaan, dan musyawarah mufakat
akan semakin luntur.
 Sebagian masyarakat akan mengambil dan menerapkan nilai-nilai politik luar negeri yang
masuk ke dalam suatu negara.
 Masyarakat yang berbeda pandangan politik akan semakin berani melakukan
demonstrasi, dan seringkali mengabaikan ketertiban dan kepentingan umum.

3. Dampak Globalisasi di Bidang Sosial dan Budaya


Sosial dan budaya di suatu negara dapat dipengaruhi oleh proses Globalisasi yang terjadi secara
terus menerus. Adapun dampak negatif globalisasi di bidang sosial dan budaya adalah sebagai
berikut:
 Timbulnya akulturasi di tengah-tengah masyarakat yang mengalami globalisasi.
 Meningkatnya sifat individualisme, materialisme, dan konsumtif di masyarakat suatu
negara.
 Rasa kekeluargaan dan gotong-royong akan semakin berkurang karena masing-masing
orang semakin mementingkan diri sendiri.
 Kecintaan akan budaya-budaya lokal akan terkikis sedikit demi sedikit.
 Rasa nasionalisme masyarakat akan semakin pudar dari hari ke hari.
 Sebagian masyarakat akan meniru budaya dan gaya hidup negara lain, meskipun tidak
sesuai dengan norma yang ada di masyarakat.
 Nilai-nilai keagamaan akan semakin terkikis sedikit demi sedikit.
 Moral sebagian masyarakat akan rusak karena telah mengikuti budaya dan gaya hidup
masyarakat di negara lain yang tidak sesuai dengan norma yang ada.

4. Dampak Globalisasi di Bidang Transportasi


Globalisasi juga memberikan dampak yang cukup besar bagi dunia transportasi di suatu negara.
Adapun dampak negatif globalisasi di bidang transportasi adalah sebagai berikut:
 Kendaraan pribadi akan semakin meningkat jumlahnya setiap tahun, dan akan
menimbulkan kemacetan.
 Jumlah kendaraan yang semakin banyak akan mengakibatkan pencemaran udara semakin
buruk.
 Jumlah kecelakaan akan semakin meningkat karena penggunaan alat transportasi yang
semakin banyak.
 Kesenjangan sosial di masyarakat akan semakin terlihat.

5. Dampak Globalisasi di Bidang Informasi dan Komunikasi


Globalisasi berdampak signifikan dalam bidang informasi dan komunikasi di suatu negara.
Adapun dampak negatif globalisasi di bidang informasi dan komunikasi adalah sebagai berikut:
 Potensi terjadinya banyak kejahatan di dunia maya (cyber crime), mulai dari pembobolan
akun online, hingga penipuan online.
 Penyalahgunaan situs-situs tertentu yang dapat merusak mental generasi muda, baik itu
situs radikal, situs p0rno, situs kejahatan, dan lain-lain.
 Potensi terjadinya pelanggaran atas hak privasi seseorang.
 Penyebaran informasi-informasi hoax dan merugikan orang lain akan semakin meningkat
melalui media online.

6. Dampak Globalisasi di Bidang Agama


Globalisasi juga ternyata berdampak pada agama di suatu negara. Adapun dampak negatif
globalisasi di bidang agama adalah sebagai berikut:
 Umat beragama dapat mengalami pergeseran identitas akibat pengaruh informasi dari
media massa, televisi, radio, dan internet.
 Penggunaan ayat-ayat suci di dalam suatu agama dipakai untuk kepentingan-kepentingan
pribadi dan kelompok tertentu.
 Adanya potensi terkontaminasi dengan radikalisme dan budaya asing yang berbahaya
sehingga diikuti oleh umat beragama di suatu negara.

7. Dampak Globalisasi di Bidang Pendidikan


Pendidikan di suatu negara mengalami dampak yang sangat besar akibat adanya globalisasi.
Adapun dampak negatif globalisasi di bidang pendidikan adalah sebagai berikut:
 Pada banyak kasus, internet dapat membuat kualitas moral para siswa menjadi menurun
karena membuka situs-situs berbahaya.
 Adanya kesenjangan sosial diantara para peserta didik, baik dari sisi fasilitas dan kualitas
pendidikan.
 Peserta didik menjadi bergantung pada teknologi karena terbiasa mendapatkan informasi
dengan mudah.
 Berkurangnya kekuatan kontrol negara terhadap kualitas pendidikan para peserta didik.

8. Dampak Globalisasi di Bidang Pertahanan dan Keamanan


Pertahanan dan keamanan suatu negara juga menjadi hal yang terkena dampak dari Globalisasi.
Adapun dampak negatif globalisasi di bidang pertahanan dan keamanan adalah sebagai berikut:
 Menurunnya peran serta masyarakat dalam upaya menjaga keamanan, ketertiban, dan
kedaulatan negara.
 Tuntutan masyarakat kepada pemerintah semakin tinggi, bahkan mengajukan tuntutan
tersebut dengan cara anarkis yang dapat mengganggu stabilitas negara.
 Penggunaan teknologi oleh pihak-pihak tertentu untuk melakukan tindak kejahatan yang
berpotensi mengganggu keamanan, ketertiban, dan kedaulatan suatu negara.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.maxmanroe.com/vid/umum/dampak-positif-negatif-globalisasi.html

Anda mungkin juga menyukai