Anda di halaman 1dari 6

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap manusia selalu mengalami perubahan. Siklus perubahan yang dialami


manusia dimulai sejak lahir, bayi, anak-anak, remaja, dewasa, tua, dan mati.
Perubahan terjadi pada setiap individu dalam lingkungan masyarakat, dan masing-
masing individu juga sekaligus menjadi unsur dari sistem sosial dalam masyarakat
tersebut. Sebagaimana konsep kebudayaan sebagai hasil cipta, rasa, dan karsa
manusia, maka kebudayaan dapat dibedakan menjadi dua hal, yaitu kebudayaan
materiil dan immateriil. Demikian pula perubahan sosial yang terjadi dalam
masyarakat juga dapat dikategorikan menjadi perubahan yang bersifat materiil dan
immateriil. Perubahan yang menyangkut manusia dan masyarakat inilah yang
dinamakan perubahan sosial.

Segala hal yang berkaitan dengan kehidupan pasti mengalami perubahan, artinya
bahwa perubahan terjadi karena adanya kehidupan. Tanpa kehidupan, maka tidak
akan terjadi perubahan. Setiap masyarakat dengan sendirinya pasti mengalami
perubahan. Kita dapat mengamati perubahan yang terjadi di lingkungan sosial kita,
dari keluarga, kampung, desa, kecamatan, kabupaten, dan seterusnya. Perubahan
dalam masyarakat dapat berupa perubahan nilai-nilai sosial, norma-norma, pola
perilaku, organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan, lapisan sosial,
kekuasaan, dan sebagainya. Perubahan pada zaman modern seperti sekarang ini
cenderung lebih cepat daripada zaman tradisional. Salah satu penyebabnya
adalah dampak kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Perubahan sosial bergerak ke dua arah, yaitu ke arah yang positif dan ke arah
yang negatif. Perubahan ke arah positif dinamakan perkembangan atau dinamika.
Sedangkan perubahan ke arah yang negatif terdapat banyak istilah seperti halnya
degradasi, kemunduran, dan lain sebagainya. Setiap perubahan sosial baik yang
positif maupun negatif membawa akibat atau dampak bagi masyarakat. Dampak
dari suatu perubahan pada umumnya berlangsung lama meskipun penyebabnya
sederhana saja. Dengan demikian, sebagai individu dan anggota masyarakat kita
harus menyadari arti penting perubahan, dan memaknainya untuk kelangsungan
hidup yang lebih baik. Ini berarti perubahan yang diharapkan adalah perubahan ke
arah positif atau berupa perkembangan.

Kemajuan pembangunan di berbagai sektor telah menyebabkan tingginya


partisipasi pendidikan dan kemajuan teknologi. Tingginya tingkat pendidikan
mempengaruhi tingkat ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Ini merupakan
contoh perubahan yang berdampak positif. Kemajuan positif tersebut di sisi lain
dapat menyebabkan perubahan negatif.

Sebagai contoh, kemajuan teknologi informasi menyebabkan terjadinya


globalisasi. Semua kejadian dunia bisa mempengaruhi masyarakat setiap saat.
Pengaruh asing masuk, nilai-nilai sosial, agama, dan budaya asli luntur. Gejala ini
sebagai contoh perubahan negatif. Kita tidak bisa menolak perubahan positif dan
negatif. Pada zaman globalisasi, kita hanya bisa meminimalisir terjadinya
perubahan negatif, dan memperkuat perubahan positif. Perubahan sosial ke arah
yang positif adalah harapan kita semua, maka dari itu diperlukan kearifan sikap
dalam zaman yang serba berubah ini.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas di
dalam makalah tentang Perubahan Sosial ini adalah sebagai berikut:

Apa pengertian perubahan sosial?

Bagaimana proses perubahan sosial?

Apa saja faktor-faktor terjadinya perubahan sosial?

Apa saja bentuk-bentuk perubahan sosial?

Apa saja ciri-ciri perubahan sosial?

Bagaimana arah perubahan sosial?

C. Tujuan

Adapun tujuan dalam penulisan makalah tentang Perubahan Sosial ini adalah
sebagai berikut:

Untuk mengetahui pengertian perubahan sosial.

Untuk mengetahui proses perubahan sosial.

Untuk mengetahui faktor-faktor terjadinya perubahan sosial.

Untuk mengetahui bentuk-bentuk perubahan sosial.

Untuk mengetahui ciri-ciri perubahan sosial.

Untuk mengetahui arah perubahan sosial.


BAB II
ISI
PERUBAHAN SOSIAL

Perubahan sosial adalah peralihan menuju ke arah yang berbeda dalam


kehidupan masyarakat. Perubahan dalam berbagai aspek dapat memberikan
dampak yang positif maupun negatif, termasuk globalisasi.

Dampak Positif Globalisasi

Globalisasi telah memudahkan masyarakat Indonesia untuk berhubungan dengan


masyarakat di negara-negara lain. Salah satunya adalah mempercepat
penyebaran informasi serta komunikasi. Hal ini sangat dipengaruhi oleh
perkembangan teknologi, khususnya internet. Lewat media sosial, misalnya, kita
dapat mengetahui peristiwa yang baru saja terjadi di belahan Bumi lain hanya
dalam hitungan menit.

Selain itu, globalisasi juga membantu kita dalam beraktivitas sehari-hari lho.
Misalnya saja kita bisa mendapatkan tips-tips untuk memasak dari video yang
diunggah oleh orang Eropa. Orang di negara-negara yang berbeda tentu menjalani
kehidupan yang berbeda pula dengan kita sebagai orang Indonesia. Menggunakan
internet, kita bisa mengetahui kebiasaan mereka dan jika kita dapat meniru hal-hal
yang baik, tentu akan memudahkan kehidupan kita.

Dampak Negatif Globalisasi

Walaupun globalisasi memberikan hal-hal positif, ada beberapa dampak yang


berakibat buruk bagi perubahan sosial. Yang rentan menerima akibat negatif dari
globalisasi adalah budaya lokal. Jika masyarakat lebih menyenangi budaya luar,
orang-orang yang mampu meneruskan budaya tradisional akan berkurang. Karena
itu, kita harus memiliki kesadaran untuk mencintai budaya sendiri agar tidak
terganti oleh budaya asing.

Terakhir, gencarnya perkembangan teknologi juga membawa berita buruk bagi


lingkungan. Pabrik-pabrik yang semakin banyak untuk memenuhi permintaan akan
produk digital akan menghasilkan polusi yang juga meningkat. Sumber daya yang
digunakan untuk menghasilkan perangkat digital akan dikeruk habis-habisan dan
dapat menyebabkan kelangkaan.

PENGERTIAN WESTERNISASI

Westernisasi adalah proses meniru atau adopsi budaya barat di berbagai bidang
seperti industri, teknologi, hukum, politik, gaya hidup, dan ekonomi.

Westernisasi masuk dalam pengaruh negatif perubahan sosial budaya, seperti


modernisasi. Makna modernisasi pola perubahan tradisional menjadi modern.
Perubahan ini berkaitan dengan perkembangan teknologi yang mempengaruhi
perubahan budaya sosial.
Namun, westernisasi dan modernisasi merupakan dua hal yang berbeda.
Pengertian modernisasi adalah perubahan cara berpikir dari tradisional menjadi
lebih rasional, efisien, dan praktis PENGERTIAN MODERNISASI

proses yang sangat luas dan kompleks. Tidak hanya mencakup bidang teknologi
saja, modernisasi juga mencakup bidang lain, seperti politik, ekonomi, dan sosial.
Adapun ciri-ciri modernisasi, adalah:
Munculnya sikap individualisme
Munculnya diferensiasi dalam hal tenaga kerja
Berkembangnya pemikiran yang rasional
Kegiatan ekonomi lebih banyak difokuskan pada proses produksi, distribusi, dan
konsumsi.
Tidak bisa dimungkiri bahwa masyarakat mau tidak mau harus menghadapi
modernisasi sebagai bentuk perubahan sosial.
Memang modernisasi awalnya akan mengakibatkan disorganisasi dalam
masyarakat. Apalagi jika sudah menyangkut nilai-nilai dan norma masyarakat.
Akan tetapi, proses modernisasi tidak bisa dilihat hanya dari sisi negatifnya saja.
Proses modernisasi juga harus dilihat dari sisi positifnya juga. Sehingga
modernisasi bisa dilihat sebagai sebuah proses perubahan sosial yang utuh.

PENGERTIAN HIDONISME

Burhanuddin (1997: 81) menjelaskan hedonisme adalah sesuatu yang dianggap


baik, sesuai dengan kesenangan yang didatangkannya. Dengan kata lain, sesuatu
yang hanya mendatangkan kesusahan, penderitaan, serta tidak menyenangkan
merupakan sesuatu yang dinilai tidak baik.

Penyebab Hedonisme
Pandangan atau gaya hidup hedonisme ini tentu tidak lahir begitu saja. Ada faktor-
faktor yang menjadi penyebab seseorang memutuskan untuk menganut ideologi
hedonisme ini. Faktor-faktor tersebut bisa muncul dari dalam diri sendiri (internal),
ataupun dari luar (eksternal).

Faktor Internal
Faktor internal atau dari dalam diri sendiri, merupakan penyebab hedonisme yang
paling utama. Setiap manusia sudah pasti memiliki sifat dasar yang ingin memiliki
banyak kesenangan dan kebahagiaan. Ditambah lagi dengan sifat lain dari
manusia, yaitu rasa tidak pernah puas yang mereka miliki. Sifat-sifat inilah yang
pada akhirnya mengantarkan seseorang pada perilaku dan gaya hidup yang
hedonisme.

Faktor Eksternal
Penyebab lain seseorang memilih paham hedonisme adalah faktor eksternal atau
faktor dari luar. Faktor eksternal ini bisa berasal dari informasi atau juga
globalisasi. Apalagi saat ini internet dan media sosial membuat kita bisa melihat
bagaimana kehidupan orang lain
PEMGERTIAN KONSUMERISME

Adapun definisi konsumerisme menurut para ahli, antara lain;

Collin Campbell, Konsumerisme adalah kondisi sosial yang terjadi saat konsumsi
menjadi pusat kehidupan banyak orang dan bahkan menjadi tujuan hidup. Ketika
semua itu terjadi segala kegiatan hanya berfokus pada pemenuhan konsumsi saja.
Robert G. Dunn, Pengertian konsumerisme adalah ideologi yang  menarik
masyarakat dalam sistem sosial produksi massal dan merubah pola pandang
terhadap konsumsi.
Zygmut Baumant, Arti knsumerisme adalah situasi dimana orang membeli barang
berbagai barang semata-mata utuk kesenangan membeli, bukan karena
memerlukan kebutuhan itu. Menurutnya, hasrat adalah keinginan untuk
mengonsumsi.
Merriam Webster, Makna konsumerisme memiliki dua definisi, yang pertama
adalah paham yang mempercayai bahwa menghabiskan banyak uang untuk
barang dan jasa adalah sesuatu yang baik dan yang kedua adalah aksi untuk
perwujudan dari paham pertama.
Sasateli, Pengertian konsumerisme merupakan dampak dari adanya
produk kapitalisme.
Baudrillard, Definisi konsumerisme hadir berakar pada ide tenteang kebahagiaan
dan hal inilah yang menjadi acuan dasar tentang masyarakat konsumsi.

Ciri Fenomena Konsumerisme:

Karakteristik dalam konsumtif ini, antara lain;

•Pembeli ingin tampak berbeda dari yang lain


•Kebanggaan penampilan
•Sekedar ikut-ikutan (pengikut)
•Menarik perhatian orang lain
BAB III
PENUTUP

PENUTUP
A. Kesimpulan
Perubahan sosial merupakan perubahan lembaga kemasyarakatan dalam suatu
masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-
nilai, sikap-sikap, dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam
masyarakat. Perubahan sosial mempunyai ciri-ciri di antaranya: tidak ada
masyarakat yang stagnan atau statis, sebab setiap masyarakat pasti mengalami
perubahan, entah cepat atau lambat, proses perubahan sosial bersifat mata rantai,
dan perubahan-perubahan yang terjadi pada lembaga sosial tertentu, akan diikuti
dengan perubahan-perubahan sosial budaya lainnya, perubahan-perubahan sosial
yang cepat, biasanya mengakibatkan terjadinya disorganisasi yang sementara
sifatnya.

Perubahan sosial memiliki bentuk yang bermacam-macam, yakni: perubahan yang


terjadi secara lambat dan cepat, perubahan yang pengaruhnya kecil dan yang
pengaruhnya besar, perubahan yang direncanakan dan perubahan yang tidak
direncanakan. Kemudian faktor-faktor penyebab atau sumber perubahan sosial
yang berasal dari dalam masyarakat (faktor internal) adalah: pertumbuhan
penduduk, penemuan-penemuan baru, pertentangan (conflict), dan revolusi.
Sedangkan perubahan-perubahan yang bersumber dari luar masyarakat (faktor
eksternal) yakni: lingkungan alam, peperangan, dan pengaruh kebudayaan
masyarakat lain. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi proses perubahan
sosial budaya yakni: kontak dengan kebudayaan lain, sistem pendidikan yang
maju, sikap menghargai hasil karya orang lain, toleransi, sistem terbuka, penduduk
yang heterogen, dan kekurangpuasan masyarakat. Sedangkan faktor-faktor yang
menghambat proses perubahan sosial budaya adalah: kurangnya hubungan
dengan masyarakat lain, masyarakat terkungkung pola-pola pemikiran tradisional,
perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat, sikap masyarakat yang
tradisionil, status quo, perasaan takut, sikap apriori, ideologis, serta adat dan
kebiasaan.

Anda mungkin juga menyukai