Anda di halaman 1dari 7

NAMA:Aprilliana maulida

KELAS:9F
ABSEN:05

PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA

dalam kehidupan bermasyarakat, perubahan sosial budaya menjadi kajian yang


cukup menarik. Berawal dari terjadinya perubahan sosial, mampu mengubah
gejala dan struktur sosial didalam masyarakat. 
Entah disadari atau tidak disadari, perubahan sosial budaya pasti terjadi dalam
sekelompok masyarakat dan selalu terjadi sepanjang masa. Ternyata proses
perubahan seperti ini hal yang wajar dan sudah menjadi sifat serta hakikat
manusia. 
Karena perubahan sosial budaya cukup menarik, sampai-sampai ada cabang ilmu
yang mempelajari ilmu ini. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas sedikit
tentang pengertian, faktor, bentuk dan contoh perubahan sosial budaya dalam
kehidupan sehari-hari. Langsung saja, berikut ulasannya. 

Faktor perubahan sosial budaya 

Jika kita sudah memahami apa itu arti perubahan sosial budaya, mungkin ada
yang penasaran, faktor apa sih yang mendorong terjadinya perubahan sosial
budaya? Sebenarnya di pengertian para ahli sudah disebutkan faktor perubahan
sosial, diantaranya sebagai berikut. 
Adanya penemuan baru 
Entah disadari atau tidak, dalam kehidupan bermasyarakat, akan mengalami
penumpukan berbagai macam budaya. Hal ini disebabkan karena terjadi
penemuan baru yang ada di masyarakat. 
Pengaruh Jumlah Penduduk 
Seperti yang kita tahu bahwasanya Indonesia salah satu Negara yang memiliki
jumlah penduduk yang cukup besar. Nah, faktor perubahan jumlah penduduk
inilah yang juga menjadi salah satu faktor perubahan sosial budaya. Pasalnya,
pengaruh perubahan jumlah penduduk dapat mempengaruhi perubahan struktur di
masyarakat. 
Munculnya Konflik 
Dalam hidup bersosial, sudah sewajarnya jika menemukan konflik atau
pertentangan. Umumnya, konflik muncul karena disebabkan adanya
kemajemukan yang melahirkan berbagai karakter dan sifat. Sehingga timbulah
sebuah pertentangan satu dengan yang lain. 
Lahirnya konflik atau pertentangan inilah yang mendorong sebagian orang
mencari problem solving atas masalah yang terjadi. Dengan kata lain, kehadiran
konflik satu sisi mendorong untuk melakukan kreativitas dan mendorong
seseorang untuk menciptakan alternatif pemenuhan sumber kebutuhan. 
Terjadi Revolusi 
Faktor penyebab perubahan sosial budaya yang lain adalah karena terjadi
pemberontakan atau revolusi. Nah, untuk kasus ini, umumnya terjadi dari luar
masyarakat. Revolusi terbentuk di luar lingkungan alam fisik sekitar masyarakat.
Misalnya, karena terjadi bencana alam atau terjadi perang. 
Keterbukaan Pada Lapisan Masyarakat 
Faktor penyebab kenapa terjadi perubahan sosial budaya disebabkan karena
keterbukaan lapisan masyarakat terhadap perubahan baru. Memang tipe
masyarakat seperti ini memberikan dua pengaruh, yaitu keterbukaan dan
openmind terhadap hal-hal baru sehingga lebih update. 
Satu sisi, jika lapisan masyarakat tidak memiliki dasar nasionalisme yang tinggi,
budaya lama warisan leluhur kita yang filosofis akan ditinggalkan dan budaya
lama akan hilang. 
Motivasi Berprestasi 
Terjadinya perubahan sosial budaya bisa juga disebabkan karena lapisan
masyarakat memiliki motivasi berprestasi (motivasi untuk maju) lebih besar.
Tentu saja ini hal yang positif yang patut dipertahankan agar terjadi perubahan
sosial yang bersifat positif. Karena kunci kesuksesan sebuah Negara adalah
kesadaran kolektif untuk berpikiran maju. 
Sistem Pendidikan Maju 
Masih membicarakan tentang kemajuan, ternyata ranah pendidikan juga berperan
penting dalam perubahan sosial budaya. Semakin tinggi kualitas pendidikan,
maka akan melahirkan perspektif dan wawasan peserta didik. Sehingga peserta
didik memiliki pemikiran maju, rasional dan analitis. 
Akulturasi 
Penyebab terjadinya perubahan sosial budaya yang sering kamu rasakan adalah
akulturasi. Akulturasi adalah pertemuan dua kebudayaan dari bangsa yang
berbeda dan saling mempengaruhi. Proses akulturasi tidak terjadi begitu saja,
tetapi melalui proses yang terjadi secara berkelanjutan, sehingga tidak terasa
terjadi perubahan budaya. 
Asimilasi 
Selain proses akulturasi ada juga proses asimilasi yaitu paduan dua budaya yang
berbeda. Dimana kedua budaya tersebut berkembang secara berangsur-angsur
sehingga memunculkan budaya baru.
Itulah beberapa faktor penyebab perubahan sosial budaya. Di Indonesia
perubahan sosial budaya sangat banyak. Apalagi Indonesia salah satu Negara
jajahan dari beberapa Negara yang tiap penjajah masuk ke Indonesia membawa
pengaruh dari negaranya masing-masing. Dicontoh bagian bawah nanti akan kita
berikan contoh-contohnya. 

Bentuk perubahasan sosial budaya 

Ternyata perubahan sosial budaya memiliki beberapa bentuk yang tidak disadari
oleh banyak orang. Apa saja sih bentuk-bentuknya. Berikut ulasannya. 
Evolusi dan Revolusi 
Saat pemilu, kamu mungkin sudah tidak asing dengar kata evolusi dan revolusi
bukan? Nah, berikut perbedaan antara evolusi dan revolusi 

1. Evolusi 
Penggunaan kata evolusi mengacu pada perubahan sosial yang memakan waktu
yang lama tanpa ada kehendak dari masyarakat.  Terbentuknya revolusi
dipengaruhi oleh dorongan masyarakat agar bisa menyesuaikan diri terhadap
perkembangan masyarakat yang terjadi waktu itu. 

2. Revolusi 
Sedangkan istilah revolusi lebih tepat digunakan untuk melakukan perubahan
secara cepat tanpa direncanakan sebelumnya. Kebalikan dari evolusi, jadi
revolusi bisa terjadi karena sudah direncanakan sebelumnya, meskipun demikian,
ada juga yang tidak direncanakan.
Perubahan yang Direncanakan dan Perubahan yang tidak direncanakan 
Bentuk perubahan sosial budaya ada dua, yaitu perubahan budaya yang
direncanakan dan perubahan budaya yang tidak direncanakan. 
1. Perubahan direncanakan 
Dikatakan sebagai perubahan budaya yang direncanakan karena terjadinya
perubahan berdasarkan pada perkiraan yang sudah direncanakan oleh pihak
pembuat. Pihak pembuat rencana disebut sebagai agen of change. 

2. Perubahan yang tidak direncanakan


Sebaliknya, perubahan budaya yang tidak direncanakan terbentuk karena tanpa
direncanakan terlebih dahulu. Perubahan yang tidak direncanakan memiliki
kecenderungan ditentang oleh masyarakat yang bersangkutan.  
Perubahan kecil dan besar 
selain masalah perencanaan dan revolusi ada juga bentuk perubahan sosial yang
berupa perubahan kecil dan perubahan besar. 

1. Perubahan kecil 
Terjadinya perubahan kecil lebih sering terjadi pada unsur perubahan sosial yang
tidak memiliki pengaruh yang begitu berarti. Contohnya, masalah perubahan
fashion, perubahan lifestyle dan masih banyak lagi. 

2. Perubahan besar 
Sebaliknya, perubahan besar akan mendapat pertentangan besar bagi masyarakat.
Dikatakan terjadi perubahan besar apabila menyangkut pada unsur-unsur struktur
sosial yang memberi pengaruh besar pada masyarakat. Sehingga jika unsur
struktur sosial tersebut terlalu berubah drastis, bisa menimbulkan perubahan
reaksi dan pertentangan dari masyarakat. 
Nah, itulah beberapa bentuk perubahan sosial budaya yang sering terjadi dalam
kehidupan sehari-hari. Dari ketiga macam bentuk tersebut, apakah kamu juga
pernah merasakan perubahan tersebut? jawabannya boleh kamu masukan di
kolom komentar di bawah ya.
Contoh perubahan sosial budaya yang bersifat besar 
20 tahun yang lalu pertanian di Indonesia masih menggunakan cara-cara
sederhana dan manual. Mulai dari semai padi, menanam padi, perawatan padi
hingga panen padi sekalipun masih menggunakan sederhana. Namun, sekarang
sudah tidak lagi. Jika dulu menyemai padi masih disemai di lahan persawahan,
sekarang bisa disemai di dalam ruangan dan menggunakan teknologi canggih. 
Jika dulu menanam padi menggunakan cara manual, ditanam menggunakan
tenaga manusia, sekarang sudah bisa menggunakan mesin otomotif. Begitupun
saat tiba waktu panen. Tidak lagi dipanen dengan tenaga manusia, tetapi sudah
bisa dipanen secara otomatis menggunakan traktor. Kini, dunia pertanian sudah
semakin canggih. 

Tentu saja perubahan budaya ini ada sebagian yang menerima dengan baik dan
ada juga yang menolak. Bagi petani desa, terkendala oleh biaya akan menolak
cara ini. karena mesin yang digunakan pun harganya mahal. Namun sebagian
yang punya uang, lebih memilih cara ini karena lebih cepat proses kerjanya. 
Contoh perubahan sosial budaya yang bersifat kecil 
Perubahan yang tidak berpengaruh besar adalah perubahan lifestyle. Contoh yang
sering kita temukan adalah perubahan gaya berpakaian. Dulu, masyarakat terbiasa
berpakaian tidak berhijab. Sebaliknya, dahulu orang yang berhijab hanya
segelintir orang. Kini berubah, hampir sebagian besar sudah menggunakan hijab
dalam kehidupan sehari-hari. 
Karena faktor lingkungan yang tinggi menggunakan hijab inilah yang mendorong
orang-orang disekitar kita menggunakan hijab bukan karena kewajiban. Tetapi
karena pengaruh lingkungan dan fashion. Meskipun demikian, perubahan sosial
budaya seperti ini tidak sampai menimbulkan konflik dan pertentangan besar
dalam masyarakat. 
Contoh perubahan sosial budaya yang dipengaruhi oleh Negara lain 
Sebagai Negara jajahan yang pernah dijajah oleh bangsa Barat. Ternyata
Indonesia juga mengalami perubahan sosial budaya loh. Salah satu pengaruh
positifnya adalah Terjadi transformasi ilmu pengetahuan dan teknologi. Sehingga
Indonesia bisa melek teknologi mutakhir dan terbaru dari Negara-negara barat. 
Sayangnya, bagi sebagian masyarakat justru terseret pada hal yang kurang baik.
Misalnya berpengaruh pada gaya hidup orang-orang barat seperti minum-
minuman keras, terpengaruh dalam budaya pergaulan yang tidak mengindahkan
sopan santun kepada orang yang lebih tua dan pengaruhi pola hidup. 
Contoh perubahan sosial Budaya dalam Keagamaan 
Salah satu contoh perubahan budaya yang berkaitan dengan keagamaan adalah
budaya dalam agama islam. Indonesia dikenal sebagai Negara islam yang
ternyata juga sudah mengalami akulturasi budaya. Bagi orang islam, tentu saja
sudah tidak asing lagi dengan menara bukan? 
Yap, beberapa masjid pasti ada menara. Kata menara inilah yang ternyata bentuk
dari akulturasi budaya. Seperti yang diceritakan oleh Gus Muwafiq tentang asal
usul nama menara di setiap masjid. Dahulu sebelum islam diperkenalkan, lelehur
kita sudah memiliki keyakinan sendiri. 

Jadi sebelum Sayidina Ali ke Persia, para leluhur memiliki tuhan dan menyembah
Api. Begitu ikut islam, Apinya hilang. Tapi masih ada beberapa yang menyembah
api di depan masjid, dan dibangun tiang tinggi untuk api yang disebut manoro. 
Akhirnya orang Majusi mampu menghilangkan api, dan terbentuklah menara di
setiap masjid. Kemudian dicontoh sedunia di setiap masjid dibuat menara. Nah,
dari cerita ini menunjukan bahwa terjadi akulturasi sosial budaya bahkan sebelum
masa penjajahan masuk di Indonesia. 
Contoh perubahan sosial budaya pada bangunan 
Orang Jawa Tengah pastinya sudah tidak asing dengan Masjid Demak bukan?
Masjid Demak salah satu masjid tertua di Jawa. Di Yogyakarta juga punya, di
sana ada masjid Kotagede, sebagai masjid Mataram Islam pertama kali. Dari segi
bangunan, kedua masjid memiliki peleburan budaya dari leluhur kita.
Contohnya pada masjid Kotagede, bagian atap tersusun seperti kuil, hindu Asia
Selatan. Sedangkan dari pola arsitektur di dunia Islam, di sana juga ada corak
Ottoman dari Byzantium, Ada corak India dan Syro-egypto. Bahkan, banyak juga
ditemukan bangunan masjid yang dipengaruhi oleh seni bangunan era kerajaan
Hindu-Budha. 
Contoh perubahan sosial budaya kebudayaan jawa lama masa Mataram
islam 
Seperti yang dikutip oleh Fikrah, VOl. I, No. 2, Juli-Desember 2014 ternyata
perubahan sosial budaya sudah dilakukan sejak era Mataram Islam. Sultan Agung
mengeluarkan kebijakan agar kebudayaan lama Jawa (era Hindu-Budha)
diakulturasikan dengan ajaran-ajaran Islam. Kebijakan Sultan Agung ini
menghasilkan akulturasi budaya, sebagai berikut. 
 Grebeg disesuaikan dengan hari besar Islam, yaitu hari raya idul fitri dan
Maulid Nabi, yang disebut Grebeg Poso dan Grebeg Mulud.
 Gamelan Sekaten dibunyikan pada Grebeg Mulud, dipukul di halaman
masjid Agung.
Tahun Caka (baca: Saka) -peninggalan era HinduBudha- yang berdasarkan
perjalanan matahari, tahun Caka pada tahun 1633 M telah menunjukkan tahun
15550 Saka tidak lagi ditambah dengan hitungan matahari, tetapi dengan
hitungan yang didasarkan pada perjalanan bulan, sesuai dengan model tahun
Hijriyah. Tahun yang baru disusun itu disebut tahun Jawa dan sampai sekarang
tetap dipakai.

Anda mungkin juga menyukai