PENDAHULUAN
Era revolusi industri atau yang dikenal dengan abad 21 merupakan era teknologi
yang berkembang dengan pesat. Sejalan dengan hal tersebut, kualitas sumber daya
manusia juga sangat diperlukan. Sumber daya manusia yang memiliki kualitas
meningkatkan kapasitas sumber daya manusia agar menjadi lebih baik dapat
Pendidikan dikatakan sebagai usaha sadar dan terencana yang harus dipenuhi
secara optimal agar siswa mampu meningkatkan daya saing dan mengembangkan
kualitas SDM serta mampu mewujudkan semua potensi diri agar mampu mencapai
(Wahyudin, dkk., 2008). Pendidikan selalu mengalami perubahan, oleh karena itu
Inovasi pendidikan ialah pemikiran cemerlang dengan ciri hal baru yang berupa
product atau hasil mengolah nalar dengan maksud untuk mengatasi permasalahan
1
2
guru dan siswa. Ketika dalam pembelajaran guru masih mendominasi tanpa
Untuk dapat menciptakan pembelajaran yang efektif maka terlebih dahulu guru
pembelajaran (Lubis, 2018). Secara teori anak usia SD berada pada tahap oprasional
konkret yang pada saat belajar memerlukan objek yang bersifat konkret. Mereka
hal yang dimaksud (Ibda, 2015). Oleh karena itu, penggunaan media dalam proses
Secara harfiah media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang dapat
diartikan sebagai perantara (Mustika, 2015). Media dapat diartikan sebagai suatu
alat atau sarana yang digunakan sebagai perantara untuk menyampaikan sesuatu
(Karo-Karo & Rohani, 2018). Sementara itu, media merupakan suatu wadah dari
pesan yang ingin disampaikan oleh sumber pesan yang kepada penerima pesan atau
sasaran yang akan dituju (Maimunah, 2016). Dalam pembelajaran media memiliki
fungsi yang sangat penting, yaitu untuk menarik dan menumbuhkan minat belajar
2018).
3
dalam proses pembelajaran, padahal buku yang digunakan masih memiliki banyak
kekurangan serta penyajian materi kurang menarik (Oktaviarini, 2017). Selain itu,
mengembangkan media yang valid dan sesuai dengan karakteristik yang dimiliki
oleh siswa. Berdasarkan hasil studi dokumen buku siswa kelas VI pada muatan IPA,
yang tersedia dalam buku sangat terbatas. Pendukung pernyataan ini adalah dengan
data kuesioner yang ditujukan kepada wali kelas VI tahun pelajaran 2019/2020 di
menunjukkan bahwa: (1) 54% guru menyatakan bahwa materi muatan IPA yang
masih sangat sedikit hanya beberapa kalimat saja, disamping itu, beberapa
penjelasan materi yang ada pada buku belum dilengkapi dengan gambar (2) 67%
guru menyatakan bahwa materi muatan IPA yang terdapat pada buku siswa sangat
Keterbatasan materi muatan IPA yang terdapat pada buku siswa berdampak
pada menurunnya pemahaman IPA siswa. Hal ini didukung oleh hasil PISA pada
tahun 2018 yang dirilis oleh Organization for Economic Cooperation Development
yang menyatakan bahwa kemampuan Sains siswa di Indonesia mendapat skor 389
berada di bawah rata-rata skor yaitu 489 (Indriani, 2019). Jika peristiwa ini terus
dibiarkan terjadi maka pemahaman Sains siswa Indonesia akan semakin tertinggal.
4
Untuk mengatasi hal tersebut hal yang dapat dilakukan adalah mengembangkan
materi pembelajaran dan mengemasnya ke dalam media pop-up book. Usaha ini
tahun pelajaran 2019/2020 yang menyatakan bahwa 78% guru menyatakan sangat
setuju apabila materi muatan IPA dikembangkan dalam bentuk media pop-up book
dan 22% guru menyatakan setuju jika materi IPA yang terdapat pada buku siswa
siswa menyatakan bahwa muatan IPA yang terdapat pada buku siswa sangat perlu
Pop-up book adalah buku yang di dalam halamannya dapat menyajikan lipatan
gambar yang dapat memerikan kesan tiga dimensi dan dapat digerakkan sehingga
membuat minat pembaca menjadi lebih meningkat (Sholikhah, 2017). Media pop-
praktis. Media pop-up book dianggap cocok diterapkan pada siswa sekolah dasar.
Hal ini didukung oleh research (Masturah, dkk., 2018) yang berjudul
Pengembangan Media Pembelajaran Pop-Up Book pada Mata Pelajaran IPA Kelas
III Sekolah Dasar. Research ini menciptakan product pop-up book yang layak
membuat siswa terlibat aktif dalam pembelajaran. Berpijak pada hal tersebut, maka
1) Materi muatan IPA yang terdapat pada buku siswa masih dangkal dikarenakan
3) Materi muatan IPA yang tercantum pada buku pegangan siswa kurang dalam.
4) Materi muatan IPA pada topik perkembangbiakan tumbuhan dan hewan kurang
lengkap.
masalah sehingga pada penelitian ini difokuskan pada pengembangan media pop-
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah yaitu bagaimana validitas media
pop-up book pada topik perkembangbiakan tumbuhan dan hewan kelas VI sekolah
Penelitian ini memiliki tujuan mengembangkan media pop-up book pada topik
Pengembangan media ini menyumbang dua manfaat secara teoretis dan secara
1) Manfaat Teoretis
2) Manfaat Praktis
(1) Media ini diharapkan bisa memberikan fasilitas kepada siswa selama proses
product pop-up book yang nantinya bisa menunjang dalam peningkatan mutu
sekolah.
7
(4) Research ini dapat dijadikan referensi ketika ingin meneliti media yang serupa.
Penelitian ini menciptakan product berupa media pop-up book yang dibuat
khusus pada topik perkembangbiakan tumbuhan dan hewan pada siswa kelas VI.
1) Sampul dirancang dengan komposisi warna yang menarik, cerah, dan sesuai
dan hewan yang terdapat pada tema 1 semester 1 kelas VI. Pada setiap
materi siswa.
4) Media yang dikembangkan berisi gambar menarik yang ditempel pada tiap
halaman yang berbentuk tiga dimensi dan dapat bergerak saat halamannya
dibuka.
7) Media yang dibuat menggunakan kertas glossy dan kertas art paper.
pada topik perkembangbiakan tumbuhan dan hewan masih sangat terbatas. Hal ini
juga didukung oleh hasil kuesioner pada tanggal 7-13 November 2019 di Gugus V
guru menyatakan materi muatan IPA yang terdapat pada buku siswa perlu
78% guru menyatakan sangat setuju apabila materi muatan IPA dikembangkan
dalam bentuk media pop-up book, dan 22% guru menyatakan setuju jika materi IPA
yang terdapat pada buku siswa dikembangkan dalam bentuk pop-up book.
Sementara itu, 72% siswa menyatakan bahwa materi muatan IPA yang terdapat
pada buku siswa sangat perlu dikembangkan dalam bentuk pop-up book. Atas dasar
1) Asumsi Pengembangan
(2) Dalam pembelajaran, media pop-up book belum pernah dimanfaatkan oleh
guru.
hewan.
9
2) Keterbatasan Pengembangan
tenaga, dan sumber daya, menjadikan penelitian ini hanya sampai pada tahap
development.
ini.
2) Media pop-up book ialah buku yang bisa menampilkan halaman yang di
dalamnya memuat gambar yang dapat digerakkan serta memiliki bentuk tiga
tema 1 kelas VI SD. Materi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman pada
4) Model ADDIE ialah sebuah model pengembangan yang melalui lima tahap.
penelitian ini dilaksanakan sampai tahap analyze, design, dan development saja.