Anda di halaman 1dari 10

TUGAS ATAU UJIAN FINAL

“TEORI PERUBAHAN SOSIAL”

DISUSUN OLEH:
ANDI FIRMANYAH
(E031221086)

PRODI SOSIOLOGI KONSENTRASI KEPENDUDUKAN

FAKULTAS SOSIOLOGI

UNIVERSITAS HASANUDDIN

TAHUN AKADEMIK 2023


PERTANYAAN
1. Perubahan sosial didorong oleh faktor internal dan faktor eksternal. Coba jelaskan
beberapa faktor eksternal yang mendorong perubahan sosial, disertai dgn contohnya!
2. Jelaskan proses perubahan sosial dengan menggunakan pendekatan konflik, yakni
proses dialektika perubahan sosial.
3. Perilaku kependudukan dalam masarakat mempengaruhi terjadinya perubahan sosial.
Jelaskan salah satu aspek perilaku kependudukan masyarakat yg kuat pengaruhnya
terhadap perubahan sosial.

2
JAWABAN
1. Beberapa faktor eksternal yang mempengaruhi perubahan sosial beserta contohnya:
Perubahan sosial tidak terjadi begitu saja tanpa gejala dan faktor pendorongnya.
Bahkan ada beberapa hal yang menjadi faktor terkuat terjadinya perubahan sosial
tersebut bisa terjadi. Berikut ini beberapa faktor pendorong terjadinya perubahan
sosial:
a. Adanya penemuan baru
Adanya penemuan baru dalam sebuah komunitas tertentu akan membawa
perubahan pada sosial tersebut karena adanya budaya baru yang bisa menggantikan
budaya lama atau mencampurnya menjadi satu kesatuan.
b. Pengaruh jumlah penduduk
Jumlah penduduk dapat mempengaruhi perubahan sosial karena dapat struktur atau
tatanan masyarakat pada suatu komunitas. Jumlah penduduk juga akan menjadi
kekuatan bagaimana perubahan sosial tersebut bisa terjadi, semakin banyak orang
yang menggunakan budaya baru maka suatu budaya lama juga akan mudah hilang
atau tergantikan.
c. Munculnya konflik
Konflik, pertarungan, atau pertentangan sangat wajar terjadi pada sebuah sosial
tertentu. Konflik pada suatu sosial bisa saja terjadi karena adanya kemajemukan
atau munculnya mayoritas dan minoritas dalam sebuah komunitas tertentu. Dari
konflik inilah maka suatu sosial harus mencari jawaban dari masalah tersebut yang
kemudian akan menghasilkan budaya baru atau fenomena sosial yang baru.
d. Terjadi revolusi
Revolusi atau pemberontakan juga bisa mempengaruhi terjadinya perubahan sosial
karena fenomena ini menjadi tanda adanya hal baru yang harus dilakukan.
Misalnya karena telah terjadi perang atau bencana alam. Beberapa contoh bencana
alam yang dapat menyebabkan perubahan sosial adalah banjir, erupsi gunung api,
gempa bumi, dan tsunami. Seperti halnya bencana alam, peperangan juga dapat
menyebabkan perubahan sosial karena dapat mengakibatkan hilangnya harta benda
dan tempat tinggal. Di sisi lain, peperangan juga dapat memberi dampak positif
pada masyarakat pada kasus tertentu. Misalnya, perang melawan penjajah yang
akhirnya menyebabkan masyarakat itu terbebas dari belenggu penjajahan.

3
e. Keterbukaan pada lapisan masyarakat
Keterbukaan pada lapisan masyarakat bisa menjadi faktor terjadinya perubahan
sosial karena kehadiran tipe masyarakat sangat berpengaruh dalam merespon
sesuatu hal yang baru. Masyarakat yang berpengaruh adalah mereka yang memiliki
keterbukaan dan openmind terhadap hal-hal baru sehingga mudah menerima
perubahan tersebut. Dengan adanya masyarakat yang selalu mengalami perubahan,
maka perubahan sosial juga selalu berkembang dan diperbaharui. Hal ini juga
dibahas pada buku Sosiologi Perubahan Sosial oleh John Scott.
f. Motivasi berprestasi
Masyarakat yang memiliki motivasi untuk berprestasi berarti memiliki keinginan
untuk maju dan berkembang. Maka hal ini dapat membuat suatu komunitas lebih
terbuka dan openmind pada hal-hal baru karena memiliki kesadaran untuk berubah
menjadi lebih baik. Faktor ini dapat memberi dampak positif bagi perubahan sosial
yang terjadi di tengah-tengah masyarakat.
g. Sistem pendidikan maju

4
Berbicara tentang perubahan sosial maka tidak bisa dijauhkan dari faktor
pendidikan yang berperan penting dalam terjadinya perubahan sosial. Tolak
ukurnya pendidikan terus mengalami perkembangan maka pendidikan pulalah yang
membuat seseorang menjadi belajar menghadapi perubahan. Maka semakin tinggi
dan berkualitasnya pendidikan maka akan besar pula peluang untuk memiliki
perspektif dan wawasan seseorang untuk menerima perubahan.
Contoh perubahan sosial:
Setelah mengetahui pengertian, proses, bentuk, dan faktor pendukungnya, maka
Grameds perlu mengetahui contoh perubahan sosial yang konkret pernah terjadi di
kehidupan masyarakat. Perubahan ini kemudian akan menjadi jejak dan sejarah sosial
dan kebudayaan sebuah peradaban atau komunitas tertentu. Berikut ini contoh
perubahan sosial yang perlu ketahui:
a. Bersifat besar, berdasarkan catatan sejarah Indonesia, negara kita sudah banyak
mengalami banyak perubahan sosial. Salah satu contoh perubahan sosial yang
bersifat besar pernah terjadi di Indonesia sekitar 20 tahun yang lalu pada sistem
pertanian kita yang masih tradisional atau menggunakan cara sederhana. Misalnya
cara menyemai padi, menanam padi, merawat, hingga memanen padi masih
dilakukan secara tradisional. Semakin berkembangnya teknologi dan ilmu
pengetahuan di Indonesia ini pun membawa perubahan pada sosial para petani
yakni bagaimana kebiasaan petani dahulu dan sekarang menjadi berubah.
Contohnya jika dahulu petani menyemai pada hanya di dalam ruangan saja, namun
sekarang etani bisa menanam padi dengan teknologi canggih agar menghasilkan
bibit padi yang lebih berkualitas. Hal ini juga dapat kita lihat pada masyarakat
tradisional Madura dan perkembangannya. Sebagai satuan ekohistorikal, keunikan
Madura adalah bentukan ekologi tegal yang khas membentuk pola permukiman
yang terpencar, dan masih banyak lagi yang dapat kamu pelajari pada buku
Perubahan Sosial dalam Masyarakat Agraris Madura.

5
b. Bersifat kecil, Contoh perubahan sosial yang bersifat kecil adalah perubahan yang
terjadi pada gaya berpakaian atau lifestyle. Fashion adalah satu fenomena yang
sangat pesat perkembangannya hanya dalam waktu yang singkat. Contoh yang
paling mencolok kita melihat perubahan gaya berpakaian adalah tren menggunakan
hijab yang populer di tahun 2000. Padahal sebelumnya hanya segelintir orang saja
yang menggunakan hijab hingga sekarang tren hijab terus berkembang dengan
berbagai gaya hijab. Perubahan sosial ini bisa terjadi karena lingkungan dan
banyaknya orang yang mulai menggunakan hijab hanya karena sedang tren saja,
bukan karena hijab adalah suatu kewajiban dalam agama islam. Itulah sebabnya
tren hijab bisa terus langgeng dan berkembang karena jumlah peminatnya yang
besar.
c. Dipengaruhi oleh negara lain, Perubahan sosial bisa dipengaruhi negara lain
contohnya karena perang atau dijajah oleh negara lain. Contoh perubahan sosial di
Indonesia yang dipengaruhi oleh negara lain adalah terjadi pada transformasi ilmu
pengetahuan dan teknologi. Negara kita kemudian terpengaruh dengan
perkembangan teknologi di negara negara Barat. Selain contoh positif juga ada
contoh negatif perubahan sosial yang dipengaruhi negara lain yakni kebiasaan
minum-minuman keras. Sebelumnya orang Indonesia lebih populer meminum
minuman herbal atau jamu khas tradisional Indonesia.
d. Dalam keagamaan, Contoh perubahan sosial yang terjadi di Indonesia dalam hal
keagamaan atau kepercayaan adalah negara kita yang terkenal dengan negara islam
atau mayoritas masyarakat kita yang memeluk agama islam. Sebelumnya
berdasarkan sejarah tanah air lebih erat dengan kepercayaan Hindu Budha yakni
masa kerajaan-kerajaan pada saat itu sebelum agama islam masuk ke Nusantara.
e. Pada Bangunan, angunan adalah hal fisik yang paling bisa dilihat perubahannya
dari zaman ke zaman. Contoh perubahan sosial yang terjadi pada bangunan yang
digunakan oleh masyarakat adalah bentuk masjid, gaya hunian rumah, atau
penggunaan material bangunan. Misalnya konstruksi masjid zaman dahulu tentu
jauh berbeda dengan desain arsitektur masjid zaman sekarang. Dengan adanya
pembangunan baru juga memiliki efek samping yang diikuti dengna munculnya
berbagai problema sosial yang dapat Grameds pelajari pada buku Efek Samping
Pembangunan: Masalah Sosial & Perubahan.

6
f. Pada kebudayaan, Kebudayaan adalah fenomena yang pasti akan mengalami
perubahan jika terjadi perubahan sosial. Salah satu contoh perubahan sosial yang
terjadi pada kebudayaan adalah akulturasi pada budaya kerajaan dahulu (Hindu-
Budha) dengan ajaran-ajaran islam, seperti budaya grebeg yang kemudian
disesuaikan dengan hari besar islam. Masih banyak contoh perubahan sosial lainnya
pada kebudayaan kita karena Indonesia memiliki banyak sekali kebudayaan yang
hingga sekarang tentu mengalami perubahan dan perkembangan. Salah satu
perubahan sosial yang sedang terjadi adalah pandemi Covid-19 yang dapat
berlangsung lama dan memberi konsekuensi jangka panjang pada masyarakat. Hal
ini juga menjadi pengaruh berbagai hal seperti yang dibahas pada buku Perubahan
Sosial Psikologi Di Masa Pandemi Covid-19.
2. Berpijak kepada analisis Turner14 bahwa sejak tahun 1950-an, di saat pokok-pokok
pemikiran Talcott Parsons runtuh, tradisi kritik mulai mengambil peranan signifikan
dalam bangunan kajian sosial. Teori fungsional dalam kajian sosiologi sebagai varian
pemikiran yang dibangun oleh Parsons dianggap sebagai salah satu penyebab
munculnya realitas alamiah konflik dalam realitas sosial. Fakta ini pula yang
dikemukan oleh David Lockwood sebagaimana dijelaskan oleh Turner bahwa
perspektif yang dibangun oleh Parsons dalam rangka menciptakan keseimbangan
sosial social equilibrium, pada sisi yang lain telah menciptakan perseteruan konseptual
dalam dunia sosial. Perspektif keseimbangan sosial social equilibrium yang dibangun
oleh Parsons bertitik-pijak pada beberapa prinsip dasar teoritis. Dasar pemikiran yang
dikembangkan Parsons menurut Giddens dan Turner15 ditingkatan metateori adalah
integrasi antara metodologi ideografis, tipe-ideal, nomologis dan konstruktivis. Dalam
menyimpulkan terhadap analisis pemikiran Parsons tersebut, Giddens dan Turner
menjelaskan bahwa masing-masing dari bentuk prosedural tersebut dapat dianalisis
dengan varian positivistik maupun idealistik. Langkah-langkah yang perlu diwujudkan
sebagai kelanjutan dari kondisi ini adalah menempatkan penghubung antara metode-
metode penjelasan kausal dan teleonomik positivistik, dengan metode-metode
idealistik yang menyoroti aspek normatif dan dunia-kehidupan atau interpretasi
rasional. Idealitas dari model integrasi teoritis yang dibangun oleh Parsons di atas pada
tingkatan yang berbeda ditolak eksistensinya oleh Marx. Marx berpendapat bahwa
perubahan dalam masyarakat bertitik tolak dari hadirnya revolusi dalam kehidupan
mereka. Fakta ini senada dengan pernyataan Nisbet dalam Ekeh16 bahwa pada abad
ke-19 terjadi reaksi yang cukup menekan terhadap realitas individualistik yang terjadi
7
di Eropa. Para sosiolog dari Eropa berpikir secara fundamental bahwa pokok
pengetahuan yang bisa direspon terhadap masalah kepentingan order dimulai dari
runtuhnya rezim lama dan dihembuskannya semangat revolutif dalam demokrasi.
Perubahan radikal yang muncul adalah timbulnya gerakan revolusi industri di
Perancis.
Dalam mengembangkan model dari revolusi konflik antar kelas dan perubahan sosial,
Marx dalam Turner17 mengabaikan sebuah sketsa bahwa oraganisasi sosial akan
dipengaruhi oleh porsi dominan dari teori sosial kontemporer. Marx memulai
kajiannya dari hal yang sederhana dan asumsi yang realitas yang umum; organisasi
ekonomi, secara khusus pada pemilikan modal, determinasi organisasi dalam
kepentingan organisasi. Struktur kelas dan bangunan keorganisasian, layaknya nilai
budaya, kepercayaan, dogma agama, dan ide-ide sistematis lain, secara keseluruhan
dari realitas yang ada menempati tingkatan tertinggi pada refleksi ekonomi bersandar
kepada realitas sosial. Selanjutnya Marx menambahkan asumsi lain; dalam realitas
sosial manapun yang berjalan, mengakar dalam organisasi ekonominya bahwa
komunitas sosial yang memiliki otoritas tertinggi mereka akan seutuhnya
mengendalikan revolusi konflik antar kelas. Kemunculan revolusi sebagai dinamika
persinggungan kepentingan inilah, menurut Marx dijelaskan sebagai dialektika dan
konseptualisasi dari proses pencapaian ideal ekonomi.
Hukum dilektika menegaskan bahwa kontradiksi adalah inti segala sesuatu, baik di
alam maupun dalam kehidupan manusia. Perkembangan masyarakat berlangsung
sesuai dengan hukum dialektika yang terdiri atas tiga komponen: tesis, antitesis, dan
sintesis. Dialektika dari hukum dasarnya diletakkan oleh Hegel berada pada dataran
ide (pikiran). Hegel lebih menitikberatkan posisi dialektika pada dataran ide, sehingga
secara alamiah dirinya memusatkan perhatian pada wilayah ide-ide masyarakat yang
kreatif atau ekspresif: seni, pemikiran-pemikiran yang abstrak (terutama filosofi), dan
agama. Oleh karena itu, Hegel disebut idealis: dirinya berpikir bahwa sejarah dan
eksistensi manusia pada hakikatnya harus dipahami dalam hal perkembangan
ideidenya. Hal ini menjadi bertolak belakang dengan Marx yang menolak pandangan
Hegel tersebut dan beralih mengikuti pandangan Engels. Menurut Marx kontradiksi
(proses dialektika) harus juga terjadi dalam tingkat materi. Ide tidak mampu
menggambarkan kenyataan empiris dalam masyarakat karena sifatnya abstrak. Marx
menambahkan, sebenarnya yang mengubah masyarakat bukanlah ide, melainkan
materi. Pandangan Marx ini dikenal dengan konsep materialisme historis.
8
Materialisme historis memiliki pandangan bahwa perilaku manusia ditentukan oleh
kedudukan materi, bukan pada ide karena ide adalah bagian dari materi
3. Perubahan sosial melekat pada masyarakat dengan kebudayaannya karena faktor
sebagai berikut:
a. Faktor perubahan kependudukan
Jumlah penduduk yang terus meningkat akan menambah kebutuhan terhadap
beberapa fasilitas yang mendukung kehidupan mereka. Contohnya, fasilitas
pendidikan, kesehatan, atau lapangan kerja. Jika jumlah anak dalam sebuah
keluarga cukup besar, hak atas warisan akan semakin berkurang karena terbagi
berdasarkan jumlah anak. Oleh karena itu, pemilikan tanah di pedesaan akan
semakin berkurang. Penduduk yang terus bertambah memerlukan lapangan-
lapangan kerja baru sedangkan lapangan kerja utama yang ada di desa hanya
berkisar pada bidang pertanian, perkebunan, dan peternakan. Desa tidak mampu
menyediakan lapangan kerja baru dan sumber daya alam pedesaan yang terbatas
membuat desa tidak mampu menampung tenaga kerja. Dengan demikian, banyak
penduduk desa yang mengadu nasib ke kota untuk bekerja.
b. Faktor Penemuan-Penemuan Baru
Penemuan baru merupakan proses sosial dan kebudayaan yang terjadi dalam jangka
waktu relatif cepat yang sering disebut inovasi atau innovation. Penemuan tersebut
kemudian memiliki daya guna dan manfaat bagi masyarakat sehingga tata
kehidupan masyarakat mengalami perubahan. Di samping inovasi terdapat pula
discovery yang artinya penemuan dari unsur-unsur kebudayaan yang baru, baik
berupa alat baru maupun berupa ide baru atau suatu rangkaian ciptaanciptaan dari
warga masyarakat. Discovery merupakan pengembangan dari penemuan yang
sudah ada kemudian disempurnakan. Jika hasil penyempurnaan atau pengembangan
penemuan tersebut (discovery) diakui manfaatnya oleh masyarakat, penemuan
tersebut dinamakan invention. Ditemukannya mesin cetak membawa perubahan
bagi masyarakat, terutama dalam hal penggandaan buku-buku ilmu pengetahuan.
Hal tersebut menyebabkan masyarakat mengetahui akan kebenaran-kebenaran
ilmiah dan mengetahui hal-hal yang sebelumnya tidak dikenal.
c. Faktor Pertentangan (Konflik)
Pertentangan dalam masyarakat dapat menimbulkan perubahan sosial. Pertentangan
dapat terjadi antara kelompok tua yang konservatif dan kelompok muda yang
dinamis. Pertentangan ini sering terjadi pada masyarakat yang sedang berkembang
9
menuju masyarakat modern yang lebih kompleks dan masyarakat tradisional.
Faktor Terjadinya Pemberontakan atau Revolusi dalam Masyarakat.
Pemberontakan yang terjadi di masyarakat dapat di ketahui melalui pemberitaan di
media massa, seperti surat kabar, radio, dan televisi akan membawa perubahan-
perubahan politik di negara bersangkutan. Contohnya, pemberontakan yang terjadi
di Sri langka yang dilakukan oleh Suku Tamil atau pemberontakan di India yang
dilakukan di daerah Kashmir. Contoh lainnya adalah pernyataan kemerdekaan
secara sepihak oleh masyarakat Chechnya yang mengakibatkan pemerintah Rusia
berusaha menumpas pemberontakan tersebut.
d. Faktor Perubahan yang Diakibatkan oleh Lingkungan Fisik
Gejala yang terjadi di lingkungan alam dapat menyebabkan perubahan sosial.
Misalnya, gempa bumi terjadi di berbagai wilayah Indonesia. Gempa bumi tersebut
menyebabkan masyarakat kehilangan banyak harta benda dan keluarga. Keadaan
tersebut memaksa masyarakat membentuk kehidupan kembali melalui lembaga
atau organisasi sosial yang baru karena kehidupan lama telah rusak atau hilang.
Perubahan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat seperti perubahan mata
pencaharian, perubahan keluarga, atau perubahan kekayaan.
e. Faktor Peperangan
Peperangan yang terjadi antara satu negara dan negara lain menyebabkan terjadinya
perubahan karena kehancuran akibat perang. Contohnya, hancurnya harta benda,
kehilangan anggota keluarga, atau bencana kelaparan. Negara yang kalah perang
akan tunduk dengan menerima ideologi dan kebudayaan dari pihak yang
memenangkan peperangan.
f. Faktor Pengaruh Kebudayaan Masyarakat Lain
Pengaruh kebudayaan dari masyarakat lain terutama kebudayaan Barat, dapat
berasal dari film, televisi, radio, surat kabar, dan media massa lainnya. Kadang-
kadang media tersebut memberikan pengaruh negatif yang tidak sesuai dengan
gaya hidup masyarakat Indonesia. Akan tetapi, ada pula pengaruh luar yang positif,
contohnya dalam hal pendidikan. Mereka yang menerima beasiswa belajar di luar
negeri membawa pulang teori dan pandangan barat ke tanah air sehingga ilmu yang
mereka dapat digunakan dan disesuaikan dengan budaya Indonesia, meski tidak
menutup mata apabila ada beberapa orang yang lebih memilih untuk tetap
berideologi Barat.

10

Anda mungkin juga menyukai