Anda di halaman 1dari 11

ARTIKEL

ILMU SOSIAL DAN BUDAYA


DAMPAK GLOBALISASI DAN MODERNISASI DI KALANGAN
REMAJA

Dosen Pembimbing :
Supriyanto
Disusun oleh
ASTRIANI ROHMAWATI
NIM 141.0098

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH SURABAYA

PRODI S1-1B KEPERAWATAN

TAHUN 2014 – 2015


Abstrak

Di era globalisasi seperti sekarang ini, sosialisasi antar manusia semakin mudah, apalagi
ditambah dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat. Dijaman yang serba canggih ini semua
umat manusia dibumi ini dapat terhubung dengan banyak orang walaupun dari jarak yang
sangat jauh sekalipun. Dari dukungan alat yang canggih tersebut, manusia menjadi gampang
bergaul dengan semua umat manusia yang berbeda watak, sifat dan karakter. era globalisasi
didominasi dengan pesatnya perkembangan informasi,dan teknologi keadaan ini telah
membawa perubahan besar terhadap kehidupan masyarakat terutama remaja dalam segi
perkembangan  moral. pergaulan remaja saat ini cenderung bebas,salah satu faktor  yang
mempengaruhi perkembangan moral remaja di era modernisasi adalah  kurangnya pengawasan
orang tua. Disinilah orang tua sangat penting untuk membentuk pola fikir mereka jadi lebih
baik dan melakukan hal-hal yang positif. Dengan begitu remaja sekarang harus benar-benar
memilih teman bergaul dan lingkungan untuk bergaul. Dari situlah muncul Dampak positif dan
negatif dari pergaulan tersebut yang dapat mempengaruhi perubahan moral remaja bangsa ini.
Masalah sosial yang dikategorikan dalam perilaku menyimpang diantaranya adalah kenakalan
remaja. Untuk mengetahui tentang latar belakang kenakalan remaja dapat dilakukan melalui
dua pendekatan yaitu pendekatan individual dan pendekatan sistem. Dalam pendekatan
individual, individu sebagai satuan pengamatan sekaligus sumber masalah. Untuk pendekatan
sistem, individu sebagai satuan pengamatan sedangkan sistem sebagai sumber masalah.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan diperoleh hasil bahwa ternyata ada hubungan negative
antara kenakalan remaja dengan keberfungsian keluarga. Artinya semakin meningkatnya
keberfungsian sosial sebuah keluarga dalam melaksanakan tugas kehidupan, peranan, dan
fungsinya maka akan semakin rendah tingkat kenakalan anak-anaknya atau kualitas
kenakalannya semakin rendah. Di samping itu penggunaan waktu luang yang tidak terarah
merupakan sebab yang sangat dominan bagi remaja untuk melakukan perilaku menyimpang.
remaja harus meningkatkan pencarian informasi, baik melalui guru, orang tua, teman, media,
maupun pihak terkait lainnya. Sehingga remaja menjadi optimis, serta mempunyai kejelasan
mengenal masa depannya dalam bidang pekerjaan dan karier. Keluarga harus mendukung
kejelasan karier ini melalui kesiapan secara ekonomis maupun lingkungan yang kondusif.
A.Pendahuluan
1.Latar Belakang
Remaja identik dengan masa pencarian jatidiri. Banyak diantara mereka yang tidak bisa
menemukan tempat untuk menemukan wujud asli dari jatidiri, sehingga kebanyakan dari mereka
terjerumus ke arah yang tidak tepat, terutama terjerumus ke dalam moral dieropa. Sedangkan
pada dasarnya, remaja itu sendiri sangat labil dan masih belum konsisten dengan apa yang dia
sukai.
Globalisasi secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi perkembangan
moral. Seseorang dapat berperilaku buruk akibat penggunaan teknologi yang tidak pada
tempatnya. Efek dari Globalisasi tersebut dapat kita rasakan dalam kehidupan sehari-hari.
Meleburnya norma dan nilai di masyarakat akibat Globalisasi membuat generasi muda tidak lagi
mengindahkan aturan. Tindakan dan perilaku masyarakat yang arogan, penampilan yang
mengikuti mode atau trend, bergaya hidup mewah atau boros, merupakan contoh nyata dari
adanya globalisasi.
Pengaruh globalisasi terhadap remaja itu begitu kuat. Pengaruh globalisasi tersebut telah
membuat banyak remaja kehilangan moral dan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Hal
ini ditunjukkan dengan gejala- gejala yang muncul dalam kehidupan sehari- hari remaja
sekarang. Dari cara berpakaian banyak remaja - remaja kita yang berdandan seperti selebritis
atau lebih banyak meniru artis-artis yang sering mereka lihat ditelevisi. Mereka menggunakan
pakaian yang minim bahan yang memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak kelihatan
yang cenderung mengacu pada kehidupan Negara Barat atau Luar Negeri.
Permasalahan moral sebenarnya sudah ada sebelum Globalisasi muncul. Namun kemunculan
Globalisasi dapat menjadi faktor yang mempengaruhi perkembangan moral. Dengan adanya
Globalisasi, perkembangan moral dapat menjadi lebih baik karena informasi dapat dilakukan
dengan cepat. Ajaran agama, motivasi, pendidikan, dan pengetahuan dapat diakses oleh siapa
saja dengan cepat. Adapun juga pengaruh dari globalisasi menjadi dampak yang buruk bagi
masyarakat indonesia pada umumnya. Jika menggunakan produk globalisasi dengan perbuatan
yang tercela malah menjadi masalah dan atau memanfaatkan untuk perbuatan yang dilarang oleh
agama maupun negara.
2.Rumusan Masalah
1. Apa pengertian globalisasi?
2. Apa pengertian modernisasi?
3. Apa dampak positif dan dampak negatif globalisasi dan modernisasi?
4. Bagaimana pengaruh globalisasi di kalangan remaja?
5. Bagaimana pengaruh modernisasi di kalangan remaja?
6. Bagaimana peran pendidik dalam pendidikan moral remaja?

B.Pembahasan
1. Pengertian Globalisasi
Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan
keterkaitan dan ketergantungan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia dunia melalui
perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain
sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit.
Globalisasi adalah suatu proses di mana antarindividu, antarkelompok, dan antarnegara saling
berinteraksi, bergantung, terkait, dan mempengaruhi satu sama lain yang melintasi batas Negara.
Dalam banyak hal, globalisasi mempunyai banyak karakteristik yang sama dengan
internasionalisasi sehingga kedua istilah ini sering dipertukarkan. Sebagian pihak sering
menggunakan istilah globalisasi yang dikaitkan dengan berkurangnya peran negara atau batas-
batas negara.
Menurut asal katanya, kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang maknanya ialah
universal. Achmad Suparman menyatakan Globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu
(benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah
Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekedar definisi kerja (working
definition), sehingga bergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya
sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa
seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan
kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis,
ekonomi dan budaya masyarakat.

2. Pengertian Modernisasi
Arti kata modernisasi dengan kata dasar modern berasal dari bahasa Latin modernus yang
dibentuk dari kata modo dan ernus. Modo berarti cara dan ernus menunjuk pada adanya periode
waktu masa kini. Modernisasi berarti proses menuju masa kini atau proses menuju masyarakat
yang modern. Modernisasi dapat pula berarti perubahan dari masyarakat tradisional menuju
masyarakat yang modern.
Modernisasi diartikan sebagai perubahan-perubahan masyarakat yang bergerak dari
keadaan yang tradisional atau dari masyarakat pra modern menuju kepada suatu masyarakat yang
modern. Pengertian modernisasi berdasar pendapat para ahli adalah sebagai berikut.
a. Widjojo Nitisastro, modernisasi adalah suatu transformasi total dari kehidupan bersama yang
tradisional atau pramodern dalam arti teknologi serta organisasi sosial, ke arah pola-pola
ekonomis dan politis.
b. Soerjono Soekanto, modernisasi adalah suatu bentuk dari perubahan sosial yang terarah yang
didasarkan pada suatu perencanaan yang biasanya dinamakan social planning.
Jadi, modernisasi merupakan suatu proses perubahan di mana masyarakat yang sedang
memperbaharui dirinya berusaha mendapatkan ciri-ciri atau karakteristik yang dimiliki
masyarakat modern.

3.Dampak Positif Dan Dampak Negatif Globalisasi Dan Modernisasi


Dampak Positif
a .Perubahan Tata Nilai dan Sikap
Adanya modernisasi dan globalisasi dalam budaya menyebabkan pergeseran nilai dan
sikap masyarakat yang semua irasional menjadi rasional.
b.Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat menjadi lebih
mudah dalam beraktivitas dan mendorong untuk berpikir lebih maju.
c. Tingkat Kehidupan yang lebih Baik
Dibukanya industri yang memproduksi alat-alat komunikasi dan transportasi yang
canggih merupakan salah satu usaha mengurangi penggangguran dan meningkatkan taraf hidup
masyarakat. 
Dampak Negatif

a.Pola Hidup Konsumtif

Perkembangan industri yang pesat membuat penyediaan barang kebutuhan masyarakat


melimpah. Dengan begitu masyarakat mudah tertarik untuk mengonsumsi barang dengan banyak
pilihan yang ada.

b. Sikap Individualistik

Masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju membuat mereka merasa tidak
lagi membutuhkan orang lain dalam beraktivitasnya. Kadang mereka lupa bahwa mereka adalah
makhluk sosial.

c. Gaya Hidup Kebarat-baratan

Tidak semua budaya Barat baik dan cocok diterapkan di Indonesia. Budaya negatif yang
mulai menggeser budaya asli adalah anak tidak lagi hormat kepada orang tua, kehidupan bebas
remaja, dan lain-lain.

d. Kesenjangan Sosial

Apabila dalam suatu komunitas masyarakat hanya ada beberapa individu yang dapat
mengikuti arus modernisasi dan globalisasi maka akan memperdalam jurang pemisah antara
individu dengan individu lain yang stagnan. Hal ini menimbulkan kesenjangan sosial.

4.Pengaruh Globalisasi di Kalangan Remaja

Globalisasi yang paling besar terjadi dalam bidang teknologi, dan itu sudah pasti
berdampak pula pada sikap mental remaja. Teknologi tersebut tak khayalnya memiliki dampak
positif dan negatif. Yang dapat kita ambil adalah sisi positifnya untuk kehidupan kita semua, dan
hal yang negative dapat kita hindari kalau perlu kita tinggalkan. Sebagai generasi muda kita akan
disibukkan dengan berbagai kesibukkan yang tak mungkin lepas dari teknologi. Misalnya seperti
saat mengerjakan sebuah tugas sekolah yang memerlukan peran serta dari alat teknologi. Remaja
memiliki sikap mental yang tergolong masih labil, karena belum matangnya daya pikir mereka
dalam menentukan suatu pilihan. Banyak diantara mereka sering mencoba sesuatu hal yang baru,
meskipun mereka tidak mengerti tentang dampak positif dan negatifnya.

Remaja adalah penerus bangsa. Apabila remaja suatu bangsa tidak memiliki sikap dan
mental yang memadai, maka kemajuan bangsa tidak akan tercapai. Pendidikan adalah proses
awwal dalam pembentukkan mental remaja. Apabila pendidikan tersebut tidak berhasil, maka
akibatnya adalah kemunduran suatu bangsa. Kasus korupsi merupakan suatu hal yang tidak dapat
kita pungkiri, itu terjadi di semua Negara. Korupsi merupakan sikap yang sangat merugikan
terhadap kehidupan ekonomi sebuah Negara. Kita harus membuang jauh-jauh budaya korupsi,
agar pemberantasan kemiskinan dapat dengan mudah kita tanggulangi. Dan oleh sebab itu, kita
sebagai generasi penerus bangsa kita bertanggung jawab untuk memajukkan Negara kita agar tak
kalah dengan Negara lain terutama kita telah berada dalam era globalisasi.

5.Pengaruh Modernisasi di Kalangan Remaja 

Arus modernisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama di kalangan muda.
Pengaruh modernisasi terhadap anak muda juga begitu kuat. Pengaruh globalisasi tersebut telah
membuat banyak anak muda kita kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Hal ini
ditunjukkan dengan gejala- gejala yang muncul dalam kehidupan sehari- hari anak muda
sekarang. Dari cara berpakaian banyak remaja- remaja kita yang berdandan seperti selebritis
yang cenderung ke budaya Barat. Mereka menggunakan pakaian yang minim bahan yang
memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak kelihatan. Pada hal cara berpakaian tersebut
jelas- jelas tidak sesuai dengan kebudayaan kita. Tak ketinggalan gaya rambut mereka dicat
beraneka warna. Pendek kata orang lebih suka jika menjadi orang lain dengan cara menutupi
identitasnya. Tidak banyak remaja yang mau melestarikan budaya bangsa dengan mengenakan
pakaian yang sopan sesuai dengan kepribadian bangsa.

Teknologi internet merupakan teknologi yang memberikan informasi tanpa batas dan
dapat diakses oleh siapa saja. Apa lagi bagi anak muda internet sudah menjadi santapan mereka
sehari- hari. Jika digunakan secara semestinya tentu kita memperoleh manfaat yang berguna.
Tetapi jika tidak, kita akan mendapat kerugian. Dan sekarang ini, banyak pelajar dan mahasiswa
yang menggunakan tidak semestinya. Bukan hanya internet saja, ada lagi pegangan wajib mereka
yaitu handphone. Rasa sosial terhadap masyarakat menjadi tidak ada karena mereka lebih
memilih sibuk dengan menggunakan handphone.

Dilihat dari sikap, banyak anak muda yang tingkah lakunya tidak kenal sopan santun dan
cenderung cuek tidak ada rasa peduli terhadap lingkungan. Karena globalisasi menganut
kebebasan dan keterbukaan sehingga mereka bertindak sesuka hati mereka. Contoh riilnya
adanya geng motor anak muda yang melakukan tindakan kekerasan yang menganggu
ketentraman dan kenyamanan masyarakat.

Para remaja yang tidak bisa menyaring budaya luar negeri maka mereka akan berusaha
menerima semua budaya tersebut tanpa memperdulikan baik buruknya, sehingga mereka
terjerumus pada seks bebas, homoseksual, lesbian dan lain sebagainya. Dikarenakan di luar
negeri beberapa negara berkembang sudah melegalkan hal tersebut.

6.Peran Pendidik dalam Pendidikan Moral Remaja


Guru professional harus sadar bahawa anak-anak yang datang ke sekolah telah
mempelajari pendidikan moral di rumah dari keluarga dan masyarakat. Ini bermakna anak-anak
telah mempunyai sikap, kepercayaan dan tabiat tentang moral yang dipelajari mereka daripada
berbagai sumber sebelum mereka ke sekolah. Latar belakang ini mewujudkan berbagai persoalan
moral dari segi pengetahuan dan prinsip hidup anak-anak. Guru juga harus sadar bahwa sekolah
itu sendiri merupakan sumber pembelajaran moral secara tidak langsung. Suasana sosial di
sekolah dan bagaimana guru-guru bertingkah laku akan memberikan pengaruh secara tidak
langsung kepada pembelajaran moral anak-anak di sekolah. Anak-anak yang belajar di sekolah
ternama dan tinggi penghayatan moralnya sudah tentu lebih beruntung dan lebih mudah proses
pemupukan nilai dilakukan dibandingkan dengan sekolah yang sebaliknya. Guru Profesional
harus menerima hakikat bahawa nilai-nilai moral sudah tertanam dalam diri siswa. Guru haruslah
bersedia untuk mengajar dengan mengambil kira pengetahuan dan pembelajaran moral yang ada.
Guru dikehendaki mengembangkan pengetahuan moral murid-murid ini dan membimbing
mereka semasa pengajaran dilaksanakan. Pendidikan di sekolah digunakan untuk
mengembangkan pengetahuan moral anak-anak ke arah mencapai kesuksesan kurikulum untuk
melahirkan individu yang bermoral,beretika dan berakhlak tinggi.
Selain itu, guru Profesional harus bertanggungjawab menyalurkan objektif- objektif
seiring dengan penerapan nilai-nilai murni Pendidikan di kalangan anak didiknya. Nilai-nilai
murni diterapkan bukan saja dalam mata pelajaran Pendidikan tertentu tetapi juga dalam semua
mata pelajaran yang lain. Berdasarkan prinsip kesepaduan unsur-unsur ini yang membolehkan
potensi individu berkembang secara menyeluruh dan seimbang. Justru itu, untuk mencapai
Pendidikan yang sukses, pelajar-pelajar sekolah akan diberi peluang menghayati nilai-nilai murni
serta mengamalkannya dalam kehidupan mereka melalui kegiatan belajar-mengajar melalui mata
pelajaran-mata pelajaran secara tidak langsung.

Guru mempunyai peranan strategis dalam upaya peningkatan mutu, relevansi dan
efisiensi pembelajaran. Oleh karena itu peningkatan profesionalisme seorang guru merupakan
kebutuhan yang tidak dapat dielakan. Ini mengingat banyaknya tuntutan dan harapan masyarakat
terhadap perubahan dalam sistem pembelajaran. Sejalan dengan hal itu , tuntutan peningkatan
kemampuan guru semakin besar. Dalam kondisi demikian, seorang guru harus mampu
meningkatkan mutu serta kemampuan untuk membina moral dan suri tauladan kepada siswanya.
Masalah guru merupakan topik yang tidak habis-habisnya menjadi buah bibir masyarakat.
Bahkan, dalam forum ilmiahpun masalah itu menjadi bahan perdebatan. Ini merupakan indikasi
bahwa dibenak guru ada beberapa masalah yang perlu dipecahkan dalam menjalankan tugas
sebagai pengajar. Apalagi peran guru merupakan salah satu faktor yang menentukan tingkat
keberhasilan peserta didik dalam melakukan tranformasi ilmu serta internalisasi etika dan moral.
Seorang guru yang profesional harus mampu memiliki persyarakatan minimal antara lain,
memiliki kualifikasi pendidikan profesi yang memadai, memiliki kompetensi keilmuan sesuai
dengan bidang yang ditekuni, memiliki kemampuan komunikasi yang baik dengan anak
didiknya, memiliki jiwa kreatif dan produktif, mempunyai etos kerja dan komitmen yang tinggi
terhadap profesinya dan melakukan pengembangan diri secara terus menerus ( Continous
improvemen ) melalui organisasi profesi, internet, buku, seminar ( Sidi. 2002: 39 ). Dengan
demikian tugas guru bukan lagi sebagai knowledge base tetapi sebagai competency based, yang
menekankan pada penguasaan secara optimal konsep keilmuan dan perekayasaan yang
berdasarkan nilai- nilai etika dan moral .
Dengan profesionalisasi guru, maka guru bukan lagi sebagai pengajar tetapi tugas guru beralih
menjadi Coach, Conselor dan learning manager. Sebagai coach, seorang guru harus mampu
mendorong siswanya untuk menguasai konsep-konsep keilmuan, memotivasi untuk mencapai
prestasi siswa setinggi-tingginya serta membantu untuk menghargai nilai-nilai dan konsep-
konsep keilmuan. Sebagai conselor, guru berperan sebagai sahabat dan teladan dalam pribadi
siswa serta mengundang rasa hormat dan keakraban pada diri siswa. Sebagai manager, guru
membimbing siswanya untuk belajar, mengambil prakarsa dan mengekspresikan ide-ide baik
yang dimilikinya. Dengan demikian, diharapkan siswa mampu mengembangkan kreativitas dan
mendorong adanya penemuan baru dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga
siswa mampu bersaing dengan bangsa lain di dunia.

C.Penutup
1.Kesimpulan
            Dengan adanya perubahan globalisasi di dunia ini, maka akan mempengaruhi perilaku
anak remaja masa kini. Tidak hanya dari dalam saja pengaruh itu datang, tetapi dari luarpun
lebih mempengaruhi. Kebanyakan pengaruh yang di ambil adalah perilaku negative dari luar
yang di bawa ke Negara ini. Sehingga menyebabkan moral anak remaja menjadi buruk.
            Akibat dari perilaku menyimpang bisa di dapatkan dari media yang di lihat maupun yang
di dengar. Perlu adanya bimbingan dari orang tua, guru maupun teman supaya tidak terjerumus
kepada hal-hal yang menyimpang. Akibat dari perilaku menyimpang tersebut sangat
berpengaruh kepada masa depan anak.
2.Saran
            Kami sebagai penulis menyarankan kepada semua pihak agar bisa memilah dan milih
sifat-sifat yang di adopsi dari luar di ambil dari segi positifnya saja. Apabila kita mengadopsi
perilaku yang jelek maka akan berakibat fatal bagi kita. Selain itu juga, perlu adanya saling
memperingati antara satu sama lain supaya kita tidak terjerumus kepada hal-hal yang
menyimpang di era globalisasi ini.

D.Daftar Pustaka
Mergana, Purba, Supriadi., 2012. Negeri Tanda Tanya. Jakarta-Indonesia.Kesaint blanc.,
http://regional.kompasiana.com/2013/01/23/globalisasi-perilaku-moralitas-para-remaja-jaman-
sekarang-522167.html
Duska, Ronald; M. Whelan (1982). Perkembangan Moral: Perkenalan dengan Piaget dan
Kohlberg, Terjemahan Dwija Atmaka. Yogyakarta: Kanisius.
Hengky, Wila. 1982. Pengantar Sosiologi, Surabaya. Usaha Nasional
Shadily, Hasan. 1963. Sosiologi Untuk Masyarakat Indonesia. Jakarta, PT. Pembangunan
Susanto, Phil Astrid S. 1999. Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sisoal. Jakarta. Putra A. Bardin

Anda mungkin juga menyukai