Tugas 8
Disusun Oleh:
Nim : 19022029
14 Oktober 2021
A. Pengertian Globalisasi
Globalisasi merupakan perkembangan kontemporer yang memiliki pengaruh terhadap
munculnya berbagai kemungkinan perubahan dunia. Pengaruh globalisasi dapat
menghilangkan berbagai hambatan yang membuat dunia semakin terbuka dan saling
membutuhkan antara satu sama lain. Dapat dikatakan bahwa globalisasi membawa perspektif
baru tentang konsep "Dunia Tanpa Batas" yang saat ini telah menjadi realita dan berpengaruh
secara signifikan terhadap perkembangan budaya yang akhirnya membawa perubahan baru.
Globalisasi juga sering diartikan sebagai internasionalisasi karena keduanya memiliki
banyak persamaan dari segi karakteristik, sehingga kedua istilah ini sering dipertukarkan.
Beberapa pihak mendefinisikan globalisasi sebagai sesuatu yang berhubungan dengan
berkurangnya kekuatan, peran dan batas-batas suatu negara. Dalam arti yang luas, globalisasi
mengacu kepada seluruh kegiatan masyarakat dunia. Bahkan, globalisasi dapat juga
didefinisikan sebagai intensifikasi hubungan sosial di seluruh dunia yang menghubungkan
daerah-daerah terpencil dengan berbagai cara, dimana kejadian-kejadian lokal terbentuk oleh
peristiwa-peristiwa yang terjadi di tempat lain dan sebaliknya. Dibawah ini tercantum
beberapa definisi globalisasi menurut para ahli.
Waters mendefinisikan globalisasi dari sudut pandang yang berbeda. Dia mengatakan
bahwa globalisasi merupakan sebuah proses sosial, dimana batas geografis tidak penting
terhadap kondisi sosial budaya, yang akhirnya menjelma ke dalam kesadaran seseorang
(Waters, 1995).
Definisi ini hampir sama dengan apa yang dimaksudkan oleh Giddens. Dimana,
globalisasi adalah adanya saling ketergantungan antara satu bangsa dengan bangsa lain,
antara satu manusia dengan manusia lain melalui perdagangan, perjalanaan, pariwisata,
budaya, informasi, dan interaksi yang luas sehingga batas-batas negara menjadi semakin
sempit (Giddens, 1990)
Pengertian globalisasi seperti ini juga telah disampaikan oleh beberapa ahli yang
mengatakan bahwa globalisasi adalah proses individu, kelompok, masyarakat dan negara
yang saling berinteraksi, terkait, tergantung, dan saling mempengaruhi antara satu sama lain,
yang melintasi batas negara.
Tomlinson mendefinisikan globalisasi sebagai suatu penyusutan jarak yang ditempuh dan
pengurangan waktu yang diambil dalam menjalankan berbagai aktifitas sehari-hari, baik
secara fisik (seperti perjalanan melalui udara) atau secara perwakilan (seperti penghataran
informasi dan gambar menggunakan media elektronik), untuk menyebrangi mereka
(Tomlinson, 1999).
Globalisasi dalam arti yang luas ini adalah merupakan suatu fakta yang tidak perlu
diperdebatkan. Dan mungkin kita setuju bahwa pada hakikatnya proses globalisasi itu telah
ada jauh sebelum istilah globalisasi itu diperkenalkan. Atau lebih tepatnya, proses globalisasi
yang terjadi sebelum istilah globalisasi diperkenalkan sering disebut sebagai globalisasi tanpa
nama "Globalization was reality without name". Globalisasi tanpa nama ini ada sebelum era
penjajahan dan imperalisme Barat yang dimulai sekitar tahun 1500, bahkan sebelum
peradaban Islam mengusai dunia. Malahan, akar rumput globalisasi dapat dilacak di zaman
pra-Islam (Osman, 2008).
Konsep globalisasi berdiri dalam suatu hubungan ganda dan paradox kepada hubungan
internasional. Dengan kata lain, konsep globalisasi terlihat mengandaikan stratifikasi dan
pembagian-pembagian dunia untuk menjadi teori yang berarti. Konsep globalisasi terlihat
melanggar stratifikasi dan pembagian-pembagian. Sesungguhnya, logika konsep globalisasi
terlihat mempengaruhi, bukan saja perbedaannya yang dingin kefahaman dan otonomi
hubungan internasional, tetapi juga sejauh praktek yang membuat berbagai perbedaan
ontologi. Sebagai contoh, menurut Robertson konsep globalisasi memungkinkan teori sosial
untuk mengatasi batasan syarat kematangannya sendiri. 30 Jadi, globalisasi juga mungkin
menjadi transgressive, masih banyak konotasi intinya seperti yang mereka sangka dan oleh
sebab itu, ia adalah parasit pada ontologi sosial yang sama.
B. Pengaruh Globalisasi
Globalisasi menyentuh seluruh aspek penting kehidupan. Globalisasi menciptakan
berbagai tantangan dan permasalahan baru yang harus dijawab, dipecahkan dalam upaya
memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan kehidupan. Globalisasi sendiri merupakan
sebuah istilah yang muncul sekitar dua puluh tahun yang lalu, dan mulai begitu populer
sebagai ideologi baru sekitar lima atau sepuluh tahun terakhir. Sebagai istilah, globalisasi
begitu mudah diterima atau dikenal masyarakat seluruh dunia. Wacana globalisasi sebagai
sebuah proses ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
sehingga ia mampu mengubah dunia secara mendasar.
Proses perkembangan globalisasi pada awalnya ditandai kemajuan bidang teknologi
informasi dan komunikasi. Bidang tersebut merupakan penggerak globalisasi.Dari kemajuan
bidang ini kemudian mempengaruhi sektor-sektor lain dalam kehidupan, seperti bidang
politik, ekonomi, sosial, budaya dan lain-lain.
Di zaman Globalisasi saat ini banyak pengaruh yang mempengaruhi remaja. Ada
pengaruh yang positif ada juga pengaruh yang negatif. Sebagai remaja yang baik kita harus
memanfaatkan alat - alat / teknologi yang sudah canggih sehingga mampu menguasainya.
Indonesia adalah negara yang masyarakatnya mempunyai etika yang baik. Tapi saat ini
banyak sekali remaja yang tidak sopan, tidak menghormati orang yang lebih tua darinya.
Mungkin itu adalah pengaruh negatif dari Globalisasi. Etika seharusnya diajarkan sejak dini
oleh orang tuanya. Anak biasanya menirukan kegiatan orang tuanya, maka dari itu orang tua
seharusnya melakukan kegiatan yang mampu memberikan arti etika baik. Dan mampu
dimengerti oleh si anak. Dengan didikan yang baik anak tersebut akan menjadi anak yang
sopan kelak. Dan anak tersebut juga harus mempunyai iman yang kuat. Sehingga, mampu
melawan pengaruh buruk Globalisasi.
Parenting merupakan saat untuk kita belajar menjadi orang tua yang lebih baik. Kita tidak
cukup hanya mengetahui apa yang terjadi, tapi bagaimana kita dapat berperan
mempersiapkan generasi yang mampu menjadi “pelaku” di era milenial tanpa menghilangkan
peran pengasuhan dan cinta. Fenomena kesalahan mengenai parenting saat ini sering sekali
terjadi, seperti dengan kekerasan fisik dan mental, terlalu bebas, dan sebagainya, yang
mempengaruhi perubahan perilaku terlebih pada rentang usia remaja.
Dampak Negatif
1. Sosialisasi anak-anak dengan dunia luar kurang
2. Perkembangan Motorik anak kurang
3. Sikap pasif pada diri usia dini yang tertanam tanpa sengaja.
Berikut ini adalah beberapa dampak negatif yang ditimbulkan oleh globalisasi bagi dunia
pendidikan:
1. Menurunnya Kualitas Moral Siswa Dampak buruk dari adanya globalisasi bagi dunia
pendidikan adalah menurunnya kualitas moral para siswa. Informasi di internet yang
dapat diakses secara leluasa sangat rawan dalam mempengaruhi moral siswa, sebagai
contoh situs-situs yang berbau pornografi, serta adanya foto dan video yang tidak
pantas sangat mudah diakses dan merajalela di media sosial tanpa adanya filterisasi.
2. Meningkatnya Kesenjangan Sosial Dampak buruk selanjutnya adalah meningkatnya
kesenjangan sosial di masyarakat. Metode pendidikan berbasis teknologi bisa menjadi
kesempatan bagi sebuah negara untuk meningkatkan pendidikannya, namun nyatanya
kemajuan teknologi dan informasi di dunia pendidikan perlu dibarengi dengan
kesiapan mental dan modal yang tentunya tidak sedikit.
3. Tergerusnya Kebudayaan Lokal Arus globalisasi yang sangat pesat juga bisa
menggerus kebudayaan lokal di sebuah negara. Perkembangan teknologi
memungkinkan kontak budaya terjadi melalui media massa, akibatnya pengaruh luar
negeri dapat masuk dengan leluasa ke sebuah negara. Pengaruh globalisasi dalam
bidang pendidikan yang dikuasai dan digerakkan oleh negara-negara maju bisa
menjadi masalah bagi negaranegara berkembang, tidak terkecuali bagi Indonesia yang
memiliki beberapa pulau yang masuk dalam kategori pulau terbesar di dunia.
Referensi:
Aasen, W., & Sadownik, A. R .2019. Does the New Kindergarten Teacher Education Program
in Norway Provide Good Conditions for Professional Kindergarten Teachers.
B Boholano, H .2017. Smart Social Networking: 21st Century Teaching andLearning Skills.
Research in Pedagogy, 7(1).
Garba, S. A., Byabazaire, Y., & Busthami, A. H. 2015. Toward the use of 21st century teaching-
learning approaches: The trend of development in Malaysian schools within the context
of Asia Pacific. International Journal of Emerging Technologies in Learning, 10(4).
Kim, S., Raza, M., & Seidman, E .2019. Improving 21st-century teaching skills: The key to
effective 21st-century learners. Research in Comparative and International Education,
14(1).
Osman, B. 2008. Pengaruh Globalisasi Terhadap Peradaban. Jurnal Peradaban, 1. ISSN 1985-
6296.
Waters, M. 1995. Globalization. 2nd Edition. Taylor and Francis Group. London.
Zubaidi, M. 2020. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Profesionalisme Guru dan
Efektivitas Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini Abstrak. 4(2).