Tugas 3
Komponen Kurikulum
Disusun Oleh:
Nim : 19022029
01 Maret 2022
A. Tujuan
1. Jenis Tujuan
Kurikulum merupakan suatu program yang dimaksudkan untuk mencapai tujuan
pendidikan. Tujuan itulah yang dijadikan arah atau acuan segala kegiatan pendidikan
yang dijalankan. Berhasil atau tidaknya program pengajaran di sekolah dapat diukur dari
seberapa jauh dan seberapa banyaknya pencapaian tujuan-tujuan tersebut. Dalam setiap
kurikulum lembaga pendidikan, pasti dicantumkan tujuan-tujuan pendidikan yang akan
atau harus dicapai oleh lembaga pendidikan yang bersangkutan.
Meskipun rumusan tujuan pendidikan dari suatu negara dengan negara lain
berbeda, tetapi sebenarnya memiliki esensi yang sama secara umum. Menurut Sadulloh
(1994) yang mengutip pendapat Hummel, tujuan pendidikan secara universal akan
menjangkau tiga jenis nilai utama yaitu: (1) otonomi yang memberikan setiap individu
dan kelompok untuk memiliki pengetahuan dan kemampuan yang memungkinkan
mereka mengelola kehidupan mereka sendiri; (2) equity (kesetaraan) dalam kesempatan
berpartisipasi dalam kehidupan budaya maupun ekonomi dengan jalan memberikan
kepada mereka dasar-dasar pendidikan yang setara; (3) survival, memberi izin kepada
semua bangsa untuk menularkan dan memperkaya warisan budaya kepada semua
generasi dengan memberikan panduan pendidikan untuk saling memahami.
Tujuan pendidikan nasional selanjutnya dijabarkan ke dalam tujuan institusional
yaitu tujuan pendidikan yang ingin dicapai dari setiap jenis maupun jenjang sekolah atau
satuan pendidikan tertentu. Dalam Permendiknas No. 22 Tahun 2007 dikemukakan
bahwa tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah dirumuskan
mengacu kepada tujuan umum pendidikan berikut.
Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut.
Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut.
Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan
mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya
Pada hakikatnya, isi / materi kurikulum adalah semua kegiatan dan pengalaman
yang dikembangkan dan disusun untuk mencapai tujuan pendidikan. Secara umum isi
kurikulum itu dapat dikelompokan menjadi:
a. Logika, yaitu pengetahuan tentang benar salah berdasarkan prosedur keilmuan.
b. Etika, yaitu pengetahuan tentang baik buruk, nilai dan moral.
c. Estetika, pengetahuan tentang indah-jelek, yang ada nilai seninya.
D. Evaluasi
Pengembangan kurikulum merupakan proses yang tidak pernah berhenti. Proses tersebut
meliputi perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Merujuk pada pendapat tersebut, maka
dalam konteks pengembangan kurikulum, evaluasi merupakan bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari pengembangan kurikulum itu sendiri. Melalui evaluasi, dapat ditentukan arti
dan nilai kurikulum, sehinggabdapat dijadikan bahan pertimbangan apakah suatu kurikulum
dapat dipertahankan atau tidak; bagian-bagian mana yang harus disempurnkan. Evaluasi
merupakan komponen untuk melihat efektifitas pencapaian tujuan. Dalam konteks kurikulum
evaluasi dapat berfungsi untuk mengetahui apakah tujuan yang telah ditetapkan telah tercapai
atau belum, atau evaluasi digunakan sebagai umpan balik dalam perbaikan strategi yang
ditetapkan. Evaluasi kurikulum merupakan suatu usaha yang sulit dan kompleks, karena
banyak aspek yang harus dievaluasi, banyak orang yang terlibat, dan luasnya kurikulum yang
harus diperhatikan. Evaluasi kurikulum memerlukan ahli-ahli yang mengembangkan menjadi
suatu disiplin ilmu.
Evaluasi sebagai alat untuk melihat keberhasilan pencapaian tujuan dapat dikelompokkan
ke dalam dua jenis, yaitu tes dan non tes.
1. Tes Tes
biasanya digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam aspek kognitif atau tingkat
penguasaan materi pembelajaran. Hasil tes biasanya diolah secra kuantitatif. Dilihat dari
fungsinya, tes yang dilaksanakan setelah satu caturwulan atau semester dinamakan tes
sumatif. Sedangkan tes yang dilaksanakan setelah proses belajar mengajar atau mungkin
setelah selesai satu pokok bahasan dinamakan tes formatif. Dilihat dari pelaksanaannya,
tes dapat dibedakan menjadi tes tertulis, tes lisan, dan tes perbuatan.
2. Nontes Nontes
adalah alat evaluasi yang biasanya digunakan untuk menilai aspek tingkah laku termasuk
sikap, minat, dan motivasi. Ada beberapa jenis nontes sebagai alat evaluasi, di antaranya
wawancara, observasi, studi kasus, dan skala penilaian.
Daftar Pustaka
Arifin, Zainal. 2014. Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Mustari, Mohammad. 2015. Manajemen Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia. 2015. Manajemen
Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Tim Pengembangan MKPD Kurikulum dan Pengembangan. 2016. Kurikulum dan
Pengembangan. Jakarta: Rajawali Pers