Anda di halaman 1dari 12

KOMPONEN-KOMPONEN KURIKULUM

Mata kuliah : Desain dan Pengembangan Kurikulum

Dosen Pengampu : Dr. Ali Muhdi, M. Si

Oleh :

Ermit Three 234120500002

Septi Naningsih 234120500013

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI PROF. KH. SAIFUDDIN ZUHRI

PROGRAM PASCASARJANA

MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

PURWOKERTO

2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. Pendahuluan

Pendidikan memiliki peranan yang strategis dalam mencerdaskan generasi


muda sebagai harapan suatu bangsa di masa depan, akan tetapi pendidikan di negara
kita ini memperihatinkan jika dibandingkan dengan negara-negara lain yang sudah
mengalami kemajuan yang pesat pada bidang pendidikan. Merupakan hal yang wajar
jika kalimat tersebut terucap dari lisan pengamat pendidikan. Hasil dari suatu bentuk
kemajuan pendidikan tidak hanya sebatas output ijazah yang bernilai bagus bahkan
memuaskan, tetapi pendidikan juga menghasilkan moral atau budi pekerti yang
sewajarnya dihasilkan oleh orang yang mengenyam dunia pendidikan. Tugas seorang
guru yang berada di sekolah ataupun lembaga pendidikan lainnya, tidak hanya sekedar
transfer knowledge melainkan juga mampu transfer value. Oleh sebab itu usaha
perbaikan terhadap pendidikan pun terus dilakukan. Salah satunya adalah dengan
pengembangan kurikulum.

Dalam pendidikan, suatu program yang terencana dan proses pembelajaran


sangatlah diperlukan agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Suatu proses,
pelaksanaan, sampai pada tahap penilaian dikenal dengan istilah kurikulum. Kurikulum
sebagai suatu rancangan dalam pendidikan memilii posisi yang strategis, karena
seluruh kegiatan pendidikan bermuara kepada kurikulum. Begitu pentingnya
kurikulum sebagai sentra kegiatan pendidikan. Oleh karena itu di dalam
penyusunannya memerlukan landasan atau fondasi yang kuat, melalui pemikiran dan
penelitian secara mendalam

Kurikulum dapat juga diartikan sebagai sebuah dokumen perencanaan yang


berisi tentang tujuan yang harus dicapai, isi materi dan pengalaman belajar, strategi dan
cara yang dapat dikembangkan, evaluasi yang dirancang untuk mengumpulkan

1
informasi tentang pencapaian tujuan, serta implementasi dari dokumen yang dirancang
dalam bentuk nyata.

Nampaknya konsep dasar kurikulum tidak terbatas pada program pendidikan


tersebut. UU sistem pendidikan nasional No.20 tahun 2003 mengartikan konsep dasar
kurikulum diartikan menurut fungsinya yakni, sebagai bahan pembanding, sebagai
program studi, sebagai konten, sebagai kegiatan berencana, sebagai hasil belajar,
sebagai reproduksi cultural, sebagai pengalaman belajar dan sebagai produksi yang
pengertiannya adalah seperangkat tugas yang harus dilakukan untuk mencapai hasil
yang ditetapkan terlebih dahulu.1

Oleh sebab itu dalam penyusunan kurikulum perlu memahami konsep dasar
dari kurikulum. Pada dasarnya urikulum merupakan suatu sistem yang terdiri dari
beberapa komponen. Kurikulum tersusun dari seperangkat komponen yang saling
berkaitan satu sama lain. Komponen merupakan suatu sistem yang tidak bisa
dipisahkan satu sama lainnya, begitupun dengan komponen kurikulum yang saling
keteraitan antara satu komponen dan lainnya. Sudarman dalam bukunya menyebutkan
bahwa kurikulum terdiri dari empat komponen, yakni : komponen tujuan, komponen
materi, komponen struktur, dan komponen evaluasi.2

Yang menjadi fokus pembahasan pada penulisan ini ialah, pengertian


komponen-komponen kurikulum serta keterkaitan antara satu komponen dengan
komponen lainnya. Diharpakan penulisan ini menjadi penunjang untuk penelitian
selanjutnya.

1
Mochamad Syafuddin, Strategi Pengembangan Komponen Kurikulum Bahasa Arab, Jurnal Alfazuna,
Vol 02, No 01, 2017, h.76
2
Sudarman, Pengembangan Kurikulum Kajian Teori dan Praktk, Mulawarman University Press, 2019,
h.8

2
B. Rumusan Masalah

1. Apa saja komponen-komponen kurikulum ?


2. Bagaimana keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui komponen-komponen kurikulum


2. Untuk mengetahui antar komponen kurikulum

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Komponen-komponen Kurikulum

Komponen merupakan suatu sistem yang tidak bisa dipisahkan satu sama
lainnya, begitupun dengan komponen kurikulum yang saling keteraitan antara satu
komponen dan lainnya. Sudarman dalam bukunya menyebutkan bahwa kurikulum
terdiri dari empat komponen, yakni : komponen tujuan, komponen materi, komponen
struktur, dan komponen evaluasi.

1. komponen tujuan

Pada komponen kurikulum bagian tujuan berhubungan dengan hasil yang


diharapkan, sehingga fokus utama dari pembelajarannya adalah untuk
mencapai ekspektasi tersebut. Dalam menerapkan komponen ini, tentu saja
didukung oleh Undang-Undang (UU) No. 2 tahun 1989 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Dalam kurikulum perlu dirumuskan sebuah tujuan,
karena tujuan akan mengarahkan komponen-komponen yang lainnya.

a. Tujuan pendidikan nasional, . Dalam Undang-undang no. 20 tahun 2003


menjelaskan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi untuk
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab.
b. Tujuan lembaga pendidikan, tujuan lembaga pendidikan atau
institusional merupakan tujuan untuk mencapai tujuan umum yang
dirumuskan dalam bentuk kompetensi lulusan bagi setiap jenjang

4
pendidikan, misalnya standar kompetensi pendidikan dasar, menengah,
kejuruan dan pendidikan tinggi.
c. Tujuan kurikuler, ialah tujuan yang harus dicapai pada setiap tujuan
bidang studi atau mata pelajaran. mengukur kemampuan/kompetensi
yang harus dimiliki oleh setiap siswa setelah memelajari suatu mata
pelajaran atau kelompok mata pelajaran. Istilah yang saat ini sering
digunakan sebagai padanan tujuan mata pelajaran (kurikuler) yaitu
“standar kompetensi”.
d. Tujuan pembelajaran (instruksional) dirumuskan sebagai kemampuan-
kemampuan yang diharapkan dimiliki anak didik setelah mereka
menyelesaikan proses belajar mengajar. rumusan kemampuan atau
kompetensi (pengetahuan, sikap, keterampilan) yang harus dimiliki
segera dan bisa diketahui hasilnya disetiap akhir pembelajaran. Istilah
yang digunakan sebagai padanan tujuan pembelajaran adalah
“kompetensi dasar dan indikator” pembelajaran.3

2. komponen isi (materi atau bahan ajar)

Komponen isi kurikulum merujuk pada konten atau materi apa yang
akan diajarkan dalam suatu lembaga pendidikan. Komponen isi adalah
salah satu komponen paling fundamental dalam perancangan kurikulum
karena mengatur materi yang akan disampaikan kepada siswa. Isi
kurikulum mencakup pengetahuan, konsep, fakta, keterampilan, nilai, dan
topik yang akan diajarkan kepada siswa selama proses pembelajaran.4

3. Komponen strategi atau metode

Komponen strategi yang dimaksud adalah strategi pelaksanaan


kurikulum di sekolah. Kurikulum dalam pengertian program pendidikan

3
Khoirun Nisa, Komponen-komponen Kurikulum dalam Pengembangan Pendidikan Islam, Murobbi :
Jurnal Ilmu Pendidikan, Vol 01, No 01, 2017, h. 74
4
Ahmad Wahyu Hidayat, Inovasi Kurikulum dalam Perspektif Komponen-Komponen Kurikulum
Pendidikan Agama Islam, Jurna l: Al Fahim, Vol 02, No 01, 2020, h. 118

5
masih dalam tahap harapan yang harus diwujudkan secara tahap harapan
yang harus dinyatakan secara nyata di sekolah sehingga mempengaruhi dan
mengantarkan anak didik pada tujuan pendidikan. Strategi atau metode
adalah komponen yang mempunyai fungsi yang sangat menentukan
keberhasilan pencapaian tujuan sangat ditentukan oleh komponen ini
bagaimanapun lengkap dan jelasnya komponen lain tanpa dapat
diimplementasikan.5

Metode atau strategi pembelajaran menempati fungsi yang sangat


penting dalam kurikulum, karena memuat tugas-tugas yang perlu dikerakan
oleh siswa dan guru. Karena itu, penyusunannya hendaknya berdasarkan
analisa tugas yang mengacu pada tujuan kurikulum berdasarkan perilaku
awal siswa. Dalam hubungan ini ada tiga alternative pendekatan yang dapat
digunakan yaitu:

a. Pendekatan yang berpusat pada mata pelajaran, diman materi


pembelajaran terutama bersumber dari mata pelajaran.
Penyampaianya dilakukan melalui komunikasi antara guru dan
siswa.
b. Pendekatan yang berpusat pada siswa. Pembelajaran
dilaksanakan berdasarkan kebutuhan, minat dan kemampuan
siswa. Dalam pendekatan ini lebih banyak digunakan metode
dalam rangka invidualisasi pembelajaran. Seperti belajar
mandiri, belajar modular, paket belajar, dan sebagainya.
c. Pendekatan yang berorientasi pada kehidupan masyarakat.
Pendekatan ini bertujuan mengintegrasikan sekolah dan
masyarakat dan untuk memperbaiki kehidupan masyarakat.
Prosedur yang di tempuh ialah dengan mengundang masyarakat
ke sekolah atau siswa berkunjung ke masyarakat. Metode yang

5
Heni Sukmawati, Komponen-kompnen Kurikulum Dalam Sistem Pembelajaran, Jurnal Pendidikan
Dan Studi Islam, Vol 7. No. 1, Januari 2021, hal 67

6
digunakan terdiri dari: karya wisata, narasumber, kerja
pengalaman, survey, proyek, pengabdian masyarakat,
berkemah, dan sebagainya. 6

4. Komponen Evaluasi

Komponen evaluasi adalah komponen yang melakukan seleksi terhadap


siapa yang berhak untuk diluluskan dan siapa yang belum berhak
diluluskan. Komponen evaluasi sangat penting artinya bagi pelaksanaan
kurikulum. Hasil evaluasi dapat memeri petunjuk, apakah sasaran yang
ingin di tuju dapat dicapai atau tidak. Disamping itu, evaluasi juga berguna
untuk menilai, apakah proses kurikulum berjalan secara optimal atau tidak.
Dengan demikian, dapat diperoleh petunjuk yang dapat dilakukan
perbaikan-perbaikan. Evaluasi kurikulum sepatutnya dilakukan secara terus
menerus. Untuk itu perlu terlebih dahulu ditetapkan secara jelas apa yang
akan dievaluasi, dengan menggunakan acuan dan tolak ukur yang jelas pula.
Sehubungan dengan rancang bangun kurikulum ini, evaluasi dilakukan
untuk mencapai dua sasaran utama, yaitu: evaluasi terhadap hasil atau
produk kurikulum, dan evaluasi terhadap proses kurikulum.

Evaluasi kurikulum dimaksudkan menilai suatu kurikulum sebagai


program pendidikan untuk menentukan efisiensi, efektivitas, relevansi, dan
produktivitas program dalam mencapai tujuan pendidikan. Efisiensi
berkenaan dengan penggunaan waktu, tenaga, sarana dan sumber-sumber
lainnya optimal. Efektivitas berkenaan dengan pemilihan atau penggunaan
cara atau jalan utama yang paling tepat dalam mencapai tujuan. Relevansi
berkenaan dengan kesesuaian suatu program dan pelaksanaannya dengan
tuntutan dan kebutuhan baik dari kepentingan masyarakat maupun peserta

6
Wildan Nafl’i dan Arif Shaifudin, Pengembangan Komponen Kurikulum, Jurnal Sekolah Tinggi Agama
Islam Nahdatul Ulama (STAI NU) Madiun, Vol 2 No. 2, 2021, hal 103

7
didik. Produktivitas berkenan dengan optimalnya hasil yang dicapai dari
suatu program.7

B. Keterkaitan antar komponen kurikulum

Komponen tujuan berhubungan dengan arah atau hasil yang diharapkan. Dalam
skala makro rumusan tujuan kurikulum erat kaitannya dengan filsafat atau sistem nilai
yang dianut masyarakat. Bahkan rumusan tujuan menggambarkan suatu masyarakat
yang dicita-citakan. Isi kurikulum merupakan komponen yang berhubungan dengan
pengalaman belajar yang harus dimiliki siswa. Isi kurikulum itu menyangkut semua
aspek baik yang berhubungan dengan pengetahuan atau materi pelajaran yang biasanya
tergambarkan pada isi setiap mata pelajaran yang diberikan maupun aktivitas dan
kegiatan siswa. Baik materi maupun aktivitas itu seluruhnya diarahkan untuk mencapai
tujuan yang ditentukan.

Strategi berkaitan dengan upaya yang harus dilakukan dalam rangka


pencapaian tujuan. Strategi yang ditetapkan dapat berupa strategi yang menempatkan
siswa sebagai pusat dari setiap kegiatan, ataupun sebaliknya. Strategi yang berpusat
kepada siswa biasa dinamakan teacher centered. Strategi yang bagaimana yang dapat
digunakan sangat tergantung kepada tujuan dan materi kurikulum.

Evaluasi merupakan komponen untuk melihat efektivitas pencapaian tujuan.


Dalam konteks kurikulum evaluasi dapat berfungsi untuk mengetahui apakah tujuan
yang telah ditetapkan telah tercapai atau belum, atau evaluasi digunakan sebagai
umpan balik dalam perbaikan strategi yang diterapkan. Maka, setiap komponen dalam
kurikulum tentu akan sangat berpengarh pada proses pembelajaran. Jika keterkaitan
komponen berjalan dengan baik, maka mutu kualitas kurikulum dan sistem
pembelajaran kepada peserta didik akan berjalan dengan baik dan tercapai dalam tujuan
pembelajaran, untuk itulah kurikulum memiliki tujuan dalam bekal pembelajaran
melaksanakan sistem intrakurikuer atau tatap muka sehingga peserta didik lebih
semangat dalam belajar, memiliki pola pikir yang lebih berkembang, mendorong

7
Ahmad Wahyu Hidayat, Inovasi Kurikulum dalam... hal 123

8
peserta didik untuk bagaimana memecahkan masalah dan saling menghargai antara
satu lainnya.8

8
Agus Riswandi, Tika Yudiah Ningsih, Memahami Perkembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam,
Jurnal STAI Serdan Lubuk Pakam, Vol 4 No. 1, 2023, hal 25

9
BAB III

KESIMPULAN

Komponen merupakan bagian esensial dan fungsional yang memiliki peranan


penting sehingga tidak dapat dipisahkan dari sistem kurikulum dimana komponen itu
sendiri berperan dan memiliki fungsi dalam perancangan sistem kurikulum. Unsur atau
komponen utama atanomi kerangka kurikulum adalah tujuan, isi atau materi, strategi
atau metode, dan evaluasi. Komponen-komponen tersebut berkaitan erat satu sama
lain.

10
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, A. W. (2020). Inovasi Kurikulum dalam Prespektig Komponen-komponen Kurikulum


Pendidikan Agma Islam. Jurnal Al Fahim Vol 02 No 01, 118.

Ningsih, A. R. (2023). Memahami Perkembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam. Jurnal


STAI Serdan Lubuk Pakam Vo 4 No 1, 25.

Nisa, K. (2017). Komponen-konmponen dalam Pengembangan Pendidikann Islam . Murobi


Jurnnal lmu Pendidikan, 74.

Shaifudin, W. N. (2021). Pengembangan Komponen Kurikulum. Jurnal Sekolah Tinggi Agama


Islam Nahdatul Umala (STAI NU) Madiun Vol 2 No 2 , 103.

Sudarman. (2019). Pengembangan Kurikulum Kajian Teori dan Praktik. Mulawarman


University Press, 8.

Sukmawati, H. (2021). Komponen-komponen Kurikulum Dalam Sistem Pembelajaran. Jurnal


Pendidikan Dan Studi Islam Vol 7 No 1, 67.

Syfuddin, M. (2017). Strategi Pengembangan Komponen Kurikulum Bahasa Arab. JUrnal


Alfazuna, Vol 02 No 01, 76.

11

Anda mungkin juga menyukai