Anda di halaman 1dari 5

RESUME

KURIKULUM DAN DESAIN PEMBELAJARAN SD/MI

TENTANG:
KOMPONEN KURIKULUM DAN DESAIN PEMBELAJARAN SEKOLAH DASAR

OLEH:
SYAHRIL
2230111158

DOSEN PENGAMPU:
ERIKA SARI, M.pd

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UIN MAHMUD YUNUS BATUSANGKAR
2022/2023
A. Pengertian Komponen Kurikulum
Komponen adalah bagian yang integral dan fungsional yang tidak terpisahkan dari
suatu sistem kurikulum karena komponen itu sendiri mempunyai peranan dalam
pembentukan sistem kurikulum. Sebagai sebuah sistem, kurikulum mempunyai
komponen-komponen. Seperti halnya dalam sistem mana pun, kurikulum harus
mempunyai komponen lengkap dan fungsional baru bisa dikatakan baik. Sebaliknya
kurikulum tidak dikatakan baik apabila di dalamnya terdapat komponen yang tidak
lengkap sekarang dipandang kurikulum yang tidak sempurna (Abdul Majid, 2006: 130).
Suatu kurikulum harus memiliki kesesuaian atau relevansi. Kesesuaian ini meliputi
dua hal, yaitu: (1) kesesuaian antara kurikulum dengan tuntutan, kebutuhan, kondisi dan
perkembangan masyarakat; dan (2) kesesuaian antar komponen kurikulum, yaitu sesuai
dengan tujuan, proses sesuai dengan isi dan tujuan. Demikian juga evaluasi sesuai dengan
proses, isi dan tujuan kurikulum (Lias Ha- sibun, 2010: 37).
Kurikulum merupakan suatu sistem yang memiliki komponen-komponen tertentu.
Komponen-komponen apa saja yang membentuk sistem kurikulum Itu yaitu sebagai
berikut:
1. Komponen Tujuan
Komponen tujuan berhubungan dengan arah atau hasıl yang diharapkan
Dalam skala makro, rumusan tujuan kurikulum erat kaitannya denga filsafat
atau sistem nilai yang dianut masyarakat. Bahkan, rumusan tujua
menggambarkan suatu masyarakat yang dicita-citakan. Misalkan, bafit atau
sistem nilai yang dianut masyarakat Indonesia adalah Pancasila, mals tujuan
yang diharapkan tercapai oleh suatu kurikulum adalah terbentuk masyarakat
yang Pancasilais.

Tujuan pendidikan memiliki klasifikasi, dari mulai tujuan yang sangat


sampai tujuan khusus yang bersifat spesifik dan dapat diukur, yang
kemudian dinamakan kompetensi. Tujuan pendidikan diklasifikasikan
menjadi empar yaitu:
a) Tujuan Pendidikan Nasional
b) Tajaan Institusional
c) Tujuan Kurikuler
d) Tujuan pembelajaran
2. Komponen isi/Materi pelajaran
Isi kurikulum merupakan komponen yang berhubungan dengan
pengalaman belajar yang harus dimiliki siswa Isi kurikulum itu menyangkut
semua aspek baik yang berhubungan dengan pengetahuan atau materi
pelajaran yang biasanya tergambarkan pada isi setiap mati. pelajaran yang
diberikan maupun aktivitas dan kegiatan siswa. Baik materi maupun aktivitas
itu seluruhnya diarahkan untuk mencapai tujuan yang ditentukan.
3. Komponen Metode/Strategi
Strategi dan metode merupakan komponen ketiga dalam pengembangan
kurikulum Komponen ini merupakan komponen yang memiliki peran yang
sangat penting, sebab berhubungan dengan implementasi kurikulum.
4. Komponen Evaluasi
Pengembangan kurikulum merupakan proses yang tidak pernah ber akhir
(Oliva, 1983). Proses tersebut meliputi perencanaan implementasi dan
evaluasi. Merujuk pada pendapat tersebut, maka evaluasi merupakan bagian
yang tidak dapat dipahkan dalam pengembangan kurikulum.

B. Pengertian Desain Pembelajaran

Desain pembelajaran secara umum didefinisikan sebagai suatu prosedur


pengembangan dan penyusunan program-program pendidikan dan pelatihan, yang
bertujuan untuk peningkatan belajar (Reiser & Dempsey, 2007). Definisi seperti ini
biasanya berkenaan dengan asumsi bahwa model desain tertentu dapat berfungsi, sebagai
suatu kerangka acuan dan suatu penataan pengembangan mata kuliah/mata pelajaran,
yang bertujuan untuk meningkatkan belajar dan memengaruhi motivasi dan sikap siswa
sedemikian rupa. Dengan demikian, para siswa dapat mencapai suatu pemahaman bidang
studi yang dipelajari (Seel dkk, 2017). Oleh karena itu, desain pembelajaran dapat
dipakai sebagai pedoman dalam melaksanakan aktivitas pendidikan dan pelatihan untuk
meningkatkan belajar.

Desain pembelajaran juga mencakup pengembangan bahan pembelajaran, kegiatan,


aktivitas (strategi-strategi pembelajaran), uji coba, serta evaluasi terhadap seluruh
kegiatan belajar dan pembelajaran.
1. Desain Sistem Pembelajaran (Instructional Systems Design)
2. Desain Pesan
3. Desain Strategi Pembelajaran
4. Karakteristik Peserta Didik

C. Model Pembelajaran Di Sekolah Dasar

1. Pengertian Model Pembelajaran


Menurut Joyce, Weil, dan Calhoun (dalam Warsono dan Hariyanto, 2013: 172)
model pembelajaran adalah suatu deskripsi dari lingkungan pembelajaran, termasuk
perilaku guru menerapkan dalam pembelajaran.
Menurut Udin (dalam Hermawan, 2006:3) model pembelajaran adalah kerangka
konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan
pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu.
2. Ciri Ciri Model Pembelajaran
Pada umumnya model-model mengajar yang baik memiliki sifat-sifat atau ciri-ciri
yang dapat dikenali secara umum sebagai berikut:
a. Memiliki prosedur yang sistematik.
b. Hasil belajar ditetapkan secara khusus
c. Penetapan lingkungan secara khusus.
d. Ukuran keberhasilan
e. Ukuran keberhasilan. Semua model mengajar menetapkan cara yang
memungkinkan siswa melakukan interaksi dan bereaksi dengan lingkungan.
3. Mamfaat Model Pembelajaran.
Manfaat model pembelajaran adalah sebagai pedoman perancangan dan
pelaksanaan pembelajaran. Karena itu pemilihan model sangat dipengaruhi oleh sifat
dari materi yang akan dibelajarkan, tujuan (kompetensi) yang akan dicapai dalam
pembelajaran tersebut, serta tingkat kemampuan siswa (Mulyono, 2018: 90).

D. Analisis Pealing Depan Dan Analisis Subordinat Dalam Proses Pembelajaran Di


Sekolah Dasar
Dalam proses desain pembelajaran di sekolah dasar, menghubungkan analisis
pebelajaran depan (front-end analysis) dengan analisis keterampilan subordinat adalah
langkah penting. Ketetapan dalam menghubungkan keduanya melibatkan beberapa
tahapan:
1. Identifikasi Tujuan Pembelajaran: Mulailah dengan merumuskan tujuan pembelajaran
yang jelas. Pahami apa yang ingin dicapai oleh siswa setelah mengikuti pembelajaran
tersebut.
2. Analisis Front-End: Lakukan analisis pebelajaran depan untuk memahami konteks
pembelajaran. Ini termasuk mengidentifikasi kebutuhan siswa, karakteristik kelas,
sumber daya yang tersedia, dan hambatan yang mungkin ditemui.
3. Identifikasi Keterampilan Subordinat: Tentukan keterampilan atau konsep yang harus
dikuasai oleh siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Ini melibatkan pemahaman
mendalam tentang kurikulum dan kurikulum sekolah dasar.
4. Pencocokan Tujuan dan Keterampilan: Pastikan bahwa tujuan pembelajaran yang
telah ditetapkan sejalan dengan keterampilan subordinat yang diperlukan. Periksa
apakah tujuan dan keterampilan tersebut relevan dan sesuai.
5. Perencanaan Pembelajaran: Buat rencana pembelajaran yang mencakup metode
pengajaran, materi pembelajaran, penilaian, dan strategi evaluasi yang mendukung
tujuan dan keterampilan yang telah ditetapkan.
6. Pengembangan Materi: Buat materi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan dan
keterampilan subordinat yang telah diidentifikasi.
7. Implementasi Pembelajaran: Lakukan proses pengajaran sesuai rencana yang telah
dibuat, sambil memantau perkembangan siswa dan melakukan penyesuaian jika
diperlukan. Evaluasi: Setelah pembelajaran selesai, lakukan evaluasi untuk
memastikan bahwa tujuan dan keterampilan subordinat telah tercapai.
DAFTAR PUSTAKA

Fauzan, Arifin, F. (2022). Desain Kurikulum Dan Pembelajaran Abad 21. Jakarta. Prenada
Media, 292.
Ruhimat, T., dkk. (2018) KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN. Depok. PT
RAJAGRAFINDO PERSADA.
Setyosari, P. (2020). Desain Pembelajaran. Bumi Aksara.
Yaumi, M. (2017). Prinsip-prinsip desain pembelajaran: Disesuaikan dengan kurikulum 2013
edisi Kedua. Kencana.

Anda mungkin juga menyukai