DI SUSUN OLEH:
• Berpusat pada potensi, Perkembangan, Kebutuhan, dan Kepentingan Peserta Didik dan
Lingkungannya.
• Beragam dan Terpadu.
• Tanggap terhadap Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni.
• Relevan dengan Kebutuhan Kehidupan.
• Menyeluruh dan Berkesinambungan.
• Belajar Sepanjang Hayat.
• Seimbang antara Kepentingan Nasional dan Kepentingan Daerah.
Dalam konteks kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) dijelaskan secara operasional
oleh lestari (2006)
1. Tahap perencanaan
2. Tahap pengembangan
3. Tahap implentasi atau pelaksanaan
4. Tahap evaluasi atau penilaian
Penyusunan kurikulum dilakukan oleh satuan pendidikan dengan berdasarkan pada standar
kompetensi lulusan, standar isi, standar kompetensi, dan kompetensi dasar yang
dikembangkan oleh badan standar nasional pendidikan (BSNP).
a. Prinsip relevansi, Ada dua macam relevansi, yaitu relevansi internal dan eksternal.
b. Prinsip fleksibilitas, Kurikulum itu haruslah dilaksanakan sesuai dengan kondisi yang ada.
c. Prinsip kontinuitas Prinsip ini mengandung arti bahwa perhi dijaga saling keterkaitan dan
berkesinambungan antara materi pelajaran
d. Efektifitas, Prinsip ini berkenaan dengan rencana dalam suatu kurikulum dapat
dilaksanakan dan dapat dicapai dalam kegiatan belajar mengajar.
e. Efesiensi, Prinsip ini berhubungan dengan perbandingan antara tenaga, waktu, suara dan
biaya yang dikeluarkan dengan hasil yang diperoleh
MENURUT RUSMAN (2011:4) PRINSIP
KURIKULUM YAITU
a. Produktifitas, hasil yang akan diperoleh dalam kegiatan kurikulum merupakan aspek yang harus dipertimbnagkan
dalam manajemen kurikulum.
b. Demokratisasi, pelaksanaan manajemn kurikulum harus berasaskan demokrasi yang menempatkan pengelola
pelaksana dan subjek didik pada posisi yang seharusnya dalam melaksanakan tugas dan bertanggung jawab dalam
pencapaian tujuan kurikulum atau pendidikan.
c. Kooperatif, untuk memperoleh hasil yang diharapkan dalam kegiatan manajemen kurikulum perlu adanya kerjasama
yang positif.
d. Efektifitas dan efisiensi, rangkaian kegiatan manajemen kurikulum harus mempertimbangkan efektifitas dan efisien
untuk mencapai tujuan sehingga kegiatan dapat membuhkan hasil.
e. Mengarahkan visi, misi dan tujuan, hal-hal yang ditetapkan dalam kurikulum harus dapat memperkuat dan mengarah
pada visi, misi dan tujuan.
FUNGSI MANAJEMEN KURIKULUM
MENURUT SANJAYA (2009: 14) FUNGSI KURIKULUM ADALAH SEBAGAI
BERIKUT.
a. Fungsi penyesuaian, bahwa kurikulum harus dapat mengantar siswa agar mampu menyesuaikan diri dalam kehidupan sosial masyarakat
b. Fungsi integrasi, bahwa kurikulum harus dapat mengembangkan pribadi siswa secara utuh. Kemampuan kognitif, afektif, psikomotor harus
berkembang secara terintegrasi.
c. Fungsi diferensiasi, bahwa kurikulum harus dapat melayani setiap siswa dengan segala keunikannya. Sebab siswa adalah organisme yang
unik, yakni memiliki perbedaan, baik perbedaan minat, bakat, maupun kemampuan.
d. Fungsi persiapan, bahwa kurikulum harus mampu memberikan pengalaman belajar bagi anak baik unutk melanjutkan pendidikan ke jenjang
yang lebih tinggi maupun untuk kehidupan dimasyarakat.
e. Fungsi pemilihan, bahwa kurikulum yang dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar sesuai dengan bakat dan minatnya.
f. Fungsi diagnostik, adalah fungsi untuk mengenal berbagai kelemahan-kelamahan dan kekuatan siswa. Melalui fungsi ini kurikulum
berperan untuk mengenali kelemahan dan kesulitan yang dimiliki oleh siswa, disamping mengeksplorasi berbagai kekuatan sehingga melalui
pengenalan itu siswa dapat berkembang sesuai potensi yang dimilikinya.
KOMPONEN KURIKULUM
a. Sumber empiris, Sumber ini berkaitan dengan tuntunan kehidupan masa kini yang dapat
menjadi sumber informasi dan berperan sebagai landasan dikembangkannya tujuan-tujuan
dalam kurikulum, dan karakteristik siswa sebagai individu yang sedang berkembang secara
dinamis dan memiliki kebutuhan fisiologis, sosial, dan kebutuhan pribadi.
b. Sumber filosofis, Sumber ini menjadi acuan dalam mencari jawaban tentang apa yang harus
dilakukan sehingga pendidikan dapat menjembatani keberhasilan para siswa.
c. Sumber bahan pembelajaran, Sumber ini merupakan sumber yang umum digunakan dalam
merumuskan aim, goal, dan objectivies dalam kurikulum sekolah, tepatnya pelibatan ahli
disiplinj ilmu dan merumuskan tujuan
3. Landasan perencanaan kurikulum, Menurut rusman (2011: 25), landasan di dalam
perencanaaan kurikulum adalah sebagai berikut.
a. Kekuatan sosial. Pendidikan kita menggunakan sistem terbuka sehingga harus selalu menyesuaikan dengan
perubahan dan dinamika sosial yang terjadi dimasyarakat, baik itu sosial, ekonomi, budaya, dan politik.
b. Perlakuan pengetahuan. Pertimbangan lainnya untuk perencanaan kurikulum yang berhubungan dengan
perlakuan pengetahuan adalah di mana individu belajar aktif untuk mengumpulkan dan mengelola
informasi, mencari fakta dan data, berusaha belajar tentang sikap, emosi, proses informasi, memanipulasi,
dan mengambil informasi untuk dikembangkan dan digunakan dalam kegiatan merancang kurikulum yang
disesuaikan dengan perkembangan IPTEK.
c. Pertumbuhan dan perkembangan manusia. Hal ini perlu diperhatikan oleh guru karena para guru dituntut
untuk merencanakan kurikulum atau program pembelajaran yang berkenaan dengan kebutuhan dan
perkembangan siswa.
MODEL IMPLENTASI KURIKULUM
Miller dan seller (1985: 249) menggolongkan model implementasi kurikulum menjadi tiga
bagian yaitu sebagai berikut
1. The Concerns-Based Adaptation Model (CBAM), Merupakan sebuah model yang dilakukan
dengan mengidentifikasi tingkat kepedulian guru terhadap sebuah inovasi kurikulum.
2. Model Leithwood, Model ini memfokuskan pada guru. Asumsi model ini adalah a) setiap
guru mempunyai kesiapan yang berbeda, b) implementasi merupakan proses timbal balik,
c) pertumbuhan dan perkembangan dimungkinkan adanya tahap individu untuk identifikasi.
3. Model TORI, Model ini unutk mengunggah masyarakat mengadakan perubahan. Dengan
model ini diharapkan adanya minat guru memanfaatkan perubahan.
PENGEMBANGAN ISI KURIKULUM
EVALUASI KURIKULUM