Anda di halaman 1dari 3

Nama :Syahla Muthia Eronisa

Nim :218000153
Kelas :PGSD’D

1.a. Dari pengertian tersebut, dalam kurikulum terkandung dua hal pokok, yaitu (1) adanya
mata pelajaran yang harus ditempuh oleh siswa dan (2) tujuan utamanya yaitu untuk
memperoleh ijazah.
b. implikasi terhadap praktik pembelajaran yaitu setiap siswa harus menguasai seluruh mata
pelajaran yang diberikan dan menempatkan guru dalam posisi yang sangat penting dan
menentukan. Keberhasilan siswa ditentukan oleh seberapa jauh mata pelajaran tersebut
dikuasai dan biasanya disimbolkan dengan skor yang diperoleh setelah mengikuti setiap tes
atau ujian.
2.a.Sumber nilai yang ada dalam masyarakat untuk dikembangkan melalui proses pendidikan
ada tiga, yaitu logika, estetika, dan etika. Ilmu pengetahuan dan kebudayaan adalah nilai-nilai
yang bersumber pada logika (pikiran).Sebagai akibat dari kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang pada hakikatnya adalah hasil kebudayaan manusia maka kehidupan manusia
semakin luas, semakin meningkat sehingga tuntutan hidup pun semakin tinggi.Pendidikan
harus mengantisipasi tuntutan hidup ini sehingga dapat mempersiapkan anak didik untuk
hidup wajar sesuai dengan kondisi sosial budaya masyarakat. Dalam konteks inilah
kurikulum sebagai program pendidikan harus dapat menjawab tantangan dan tuntutan
masyarakat. Untuk dapat menjawab tuntutan tersebut bukan hanya pemenuhan dari segi isi
kurikulumnya saja, melainkan juga segi strategi pelaksanaannya.
b.Maka dalam proses pengembangannya akan mengalami ketertinggalan sehingga apa yang
diberikan kepada siswa menjadi tidak relevan dan sulit diterima bagi masyarakat sekitar .
3.a.Adapun keterkaitan antara komponen-komponen kurikulum tersebut ialah program
kurikulum berisi jenis-jenis mata pelajaran yang diajarkan dan berisi program masing-masing
mata pelajaran yang berupa uraian dalam bentuk pokok bahasan yang dilengkapi dengan
mengacu pada tujuan-tujuan tersebut digunakan strategi pelaksanaan suatu kurikulum yang
tergambar dari cara yang ditempuh dalam melaksanakan pembelajaran,untuk mencapai tujuan
pendidikan komponen-komponen kurikulum ini saling berkaitan membentuk sebuah sistem
yang utuh.
b. Evaluasi merupakan komponen utama karena evaluasi kurikulum dimaksudkan untuk
memeriksa tingkat ketercapaian tujuan-tujuan pendidikan yang ingin diwujudkan melalui
kurikulum yang bersangkutan.Sedangkan dalam pengertian yang lebih luas, evaluasi
kurikulum dimaksudkan untuk memeriksa kinerja kurikulum secara keseluruhan ditinjau dari
berbagai kriteria. Indikator kinerja yang dievaluasi tidak hanya terbatas pada efektivitas saja,
namun juga relevansi, efisiensi, kelaikan (feasibility) program.
4.a. Prinsip relevansi,relevansi memiliki makna sesuai atau serasi. Jika mengacu pada
prinsip relevansi, setidaknya kurikulum harus memperhatikan aspek internal dan eksternal.
Secara internal, kurikulum memiliki relevansi antara komponen kurikulum (tujuan, bahan,
strategi, organisasi, dan evaluasi). Sedangkan secara eksternal komponen itu memiliki
relevansi dengan tuntutan sains dan teknologi (relevansi epistemologis), tuntutan dan potensi
siswa (relevansi psikologis), serta tuntutan dan kebutuhan pengembangan masyarakat
(relevansi sosiologis).Prinsip Fleksibilitas, dalam prinsip fleksibilitas ini dimaksudkan
bahwa, kurikulum harus memiliki fleksibilitas. Kurikulum yang baik adalah kurikulum yang
berisi hal-hal yang solid, tetapi dalam implementasinya dimungkinkan untuk menyesuaikan
penyesuaian berdasarkan kondisi regional. Waktu dan kemampuan serta latar belakang anak.
Kurikulum ini mempersiapkan anak-anak untuk saat ini dan masa depan. Prinsip kontinuitas
Yakni adanya kesinambungan dalam kurikulum, baik secara vertikal, maupun secara
horizontal. Pengalaman belajar yang disediakan kurikulum harus memperhatikan
kesinambungan, baik yang di dalam tingkat kelas, antarjenjang pendidikan, maupun antara
jenjang pendidikan dan jenis pekerjaan. Prinsip efisiensi Peran kurikulum dalam ranah
pendidikan adalah sangat penting dan bahkan vital dalam proses pembelajaran, ia mencakup
segala hal dalam perencanaan pembelajaran agar lebih optimal dan efektif. Prinsip
efektivitas,mengembangkan kurikulum pendidikan perlu mempertimbangkan prinsip
efektivitas, yang dimaksud dengan efektivitas di sini adalah sejauh mana rencana program
pembelajaran dicapai atau diimplementasikan. Dalam prinsip ini ada dua aspek yang perlu
diperhatikan, yaitu: efektivitas mengajar guru dan efektivitas belajar siswa.
b. Prinsip perkembangan kurikulum yang harus dipenuhi adalah Prinsip Efektifitas,karena
efektifitas berkenaan dengan keberhasilan pelaksanaan kurikulum baik secara kuantitas
maupun kualitasnya.Kurikulum merupakan penjabaran dari perencanaan pendidikan dari
kebijakan-kebijakan pemerintah.Dalam pengembangannya,harus diperhatikan aspek utama
kurikulum yaitu tujuan,isi,pengalaman belajar,serta penilaian dengan kebijakan pemerintah
dalam bidang pendidikan.
5. a.Model Grass Roots,dimulai dari bawah, yaitu gagasan guru-guru sebagai pelaksana
pendidikan di sekolah. Model Grass Roots lebih demokratis karena pengembangan dilakukan
oleh para pelaksana di lapangan, sehingga perbaikan dan peningkatan dapat dimulai dari unit-
unit terkecil dan spesifek menuju bagian-bagian yang lebih besar. Ada beberapa hal yang
harus diperhatikan dalam pengembangan kurikulum model Grass Roots, di antaranya:1) guru
harus memiliki kemampuan yang propesional 2) guru harus terlibat penuh dalam perbaikan
kurikulum, penyeselaian permasalahan kurikulum 3) guru harus terlibat langsung dalam
perumusan tujuan, pemilihan bahan, dan penentuan evaluasi 4) seringnya pertemuan
pemahaman guru dan akan menghasilkan konsensus tujuan, perinsip, maupun rencana-
rancana. Model Taba ,model yang dikemukakan Hilda ini berbeda dengan cara lazim yang
bersifat deduktif karena caranya bersifat induktif. Itulah sebabnya ini dinamakan
modelterbalik.Model ini diawali justru dengan percobaan, kemudian baru penyusunan
dankemudian penerapan. Hal ini dimaksudkan untuk meneukan antara teori dan praktek.
Pengembangan model ini dilakukan dengan lima tahap, yaitu: - Menyusun unit-unit
kurikulum yang ada dan diujicobakan oleh staf pengajar- Mengujicobakan untuk mengetahui
kesahihan dan kelayakan kegiatan belajar mengajar. - Menganalisis dan merevisi hasil uji
coba, serta mengkonsolidasikannya. - Menyusun kerangka teroritis. - Menyusun kurikulum
yang dikembangkan secara menyeluruh dan mengumumkannya. The Administrative (Line-
Staff) Model

Model ini menggunakan prosedur “garis-staf” atau garis komando “dari atas ke bawah” (top-
down). Maksudnya, inisiatif pengembangan kurikulum berasal dari pejabat tinggi
(Kemdiknas), kemudian secara structural dilaksanakan di tingkat bawah. Dalam model ini
pejabat pendidikan membentuk panitia pengarah (steering commitee) yang biasanya terdiri
atas pengawas pendidikan, kepala sekolah, dan guru-guru inti.

b. Dari ketiga model tersebut memiliki perbedaan antara lain model taba memiliki
kesempurnaan sedangkan model administratif lebih mendatangkan ke pada pihak penjabat
untuk mengembangkan kurikulum sedangkan model Grass Root lebih mementingkan atau
memperhatikan administrasi atau lebih menonjol pada administrator.

Anda mungkin juga menyukai