Anda di halaman 1dari 8

Penilaian/evaluasi Pembelajaran PKn

Dalam penilaian digunakan sistem berkelanjutan, mulai dari nilai harian dalam bentuk pop quis,
ujian tengah semester, dan ujian semester. Penilaian dilakukan oleh guru untuk menyeimbangkan
berbagai aspek pembelajaran baik itu aspek kognitif, aspek afektif maupun aspek psikomotor, serta
penggunaan berbagai model penilaian, baik itu dalam bentuk formal maupun nonformal.

Hasil penelitian itu menunjukkan bahwa menyoroti pentingnya menghubungan materi pelajaran
dengan kondisi lingkungan. Meskipun ada halangan ke kontekstual mengajar di lingkungan yang tersier
(kompleks) seperti: ketiadaan persiapan waktu, luasnya konsep dan materi pembelajaran serta terbatasnya
kemampuan guru, namun keuntungannya adalah adanya minat pelajar dan motivasi anak yang
menunjukkan adanya hasil pembelajaran yang sangat signifikan.

Berdasarkan data dari pelajar informal feedback atau umpan balik, penilaian dalam penampilan
sangat penting, hal ini ditunjukkan dengan standar pada saat proses pembelajaran selesai, siswa atau guru
mengajukan pertanyaan. Sebagain besar ahli pendidikan sepakat bahwa tantangan dan pengembangan
kesepakatan hubungan antara materi pelajaran yang diperoleh dengan pernyataan yang mereka ajukan.
Dalam pertanyaannya, siswa mengajukan pertanyaan tidak terfokus pada materi pembelajaran saja, tetapi
pertanyaan dikaitkan dengan kejadian atau peristiwa yang terjadi di lingkungan anak. Ini menunjukkan
keberhasilan pembelajaran dari sistem tradisional menuju ke arah yang lebih modern. Selain itu telah
diperoleh cara berpikir dan cara menganalisis dengan kritis, bahkan kondisi demikian tidak dimiliki oleh
siswa yang berlatar belakang pada siswa yang menekuni ilmu hitung saja, tetapi pemikiran ini telah
dimiliki oleh sebagian besar siswa sebagai pelajar, termasuk pada mata pelajaran yang berkonsentrasi
pada masalah sosial. Berdasarkan paparan hasil penelitian tersebut dapat dikemukakan bahwa
pelaksanaan evaluasi atau penilaian mampu membangkitkan minat belajar anak, sedangkan perbedaannya
adalah; dari hasil penelitian evaluasi selalu dikaitkan dengan materi yang disampaikan oleh guru. Di sisi
lain pertanyaan yang diajukan guru atau pun siswa bisa meliputi materi yang cukup luas, yang
terpentingnya adalah dikaitkan dengan kejadian atau kondisi di lingkungan sekitar siswa. Apabila dikaji
secara mendalam, penilaian merupakan suatu kegiatan yang berusaha untuk mengendalikan agar
pelaksanaan dapat berjalan sesuai dengan rencana dan memastikan pencapaian tujuan dalam suatu
kegiatan. Apabila terjadi penyimpangan; perlu diketahui di mana letak penyimpangannya dan tindakan
yang diperlukan untuk mengatasinya.

Selanjutnya dikemukakan bahwa dalam proses penilaian memiliki 5 (lima) tahapan, yaitu: 1)
penetapan standar pelaksanaan; 2) penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan; 3) pengukuran
pelaksanaan kegiatan nyata; 4) pembandingan pelaksanaan kegiatan dengan standar dan penganalisaan
penyimpanganpenyimpangan; dan 5) pengambilan tindakan koreksi, bila diperlukan. Fungsifungsi
manajemen ini berjalan saling berinteraksi dan saling kait-mengkait antara satu dengan lainnya, sehingga
menghasilkan yang disebut dengan proses manajemen. Dengan demikian proses manajemen dalam
penilaian sebenarnya merupakan proses interaksi antara berbagai fungsi manajemen.

Di akhir pembelajaran dilakukan evaluasi terhadap materi yang telah diberikan atau biasa disebut
penilaian. Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis dan menafsirkan
proses dari hasil belajar siswa yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi
informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan untuk menentukan tingkat keberhasilan
pencapaian kompetensi yang telah ditentukan. Adapun yang dimaksud dengan teknik penilaian adalah
cara-cara yang ditempuh untuk memperoleh informasi mengenai proses dan produk yang dihasilkan
dalam pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik.

Materi PKn meliputi masalah sosial dan ketatanegaraan, sehingga dalam penyampaian materi
juga memerlukan dukungan elektronik, seperti: komputer dan internet, tetapi PKn juga melingkupi media
informasi seperti: radio dan televisi, serta media komunikasi seperti: telepon maupun telepon seluler
dengan WA, SMS, MMS, Music Player, Video Player, Camera Foto Digital, dan Kamera Video Digital-
nya serta e-Book Reader-nya. Dengan demikian berarti banyak media alternatif yang dapat dipilih oleh
guru dalam menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan berkesan. Sarana yang
dimanfaatkan dengan baik dan tepat dalam proses pembelajaran akan mampu memperluas kesempatan
belajar, meningkatkan efisiensi, meningkatkan kualitas belajar, meningkatkan kualitas mengajar,
memfasilitasi pembentukan keterampilan, mendorong belajar sepanjang hayat berkelanjutan,
meningkatkan perencanaan kebijakan dan manajemen, serta mengurangi kesenjangan penggunaan
teknologi.

Dalam evaluasi juga dilakukan pengawasan atau controlling, yaitu merupakan fungsi manajemen
yang tidak kalah pentingnya dalam suatu kegiatan. Semua fungsi terdahulu, tidak akan efektif tanpa
disertai fungsi pengawasan. Pengawasan manajemen adalah suatu usaha sistematik untuk menetapkan
standar pelaksanaan dengan tujuan- tujuan perencanaan, merancang sistem informasi umpan balik,
membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya, menentukan dan
mengukur penyimpangan-penyimpangan, serta mengambil tindakan koreksi yang diperlukan untuk
menjamin bahwa semua sumber daya yang dipergunakan dengan cara paling efektif dan efisien dalam
pencapaian tujuan pendidikan. Pengawasan merupakan suatu kegiatan yang berusaha untuk
mengendalikan agar pelaksanaan dapat berjalan sesuai dengan rencana dan memastikan agar tujuan
kegiatan tercapai. Apabila terjadi penyimpangan di mana letak penyimpangan itu dan bagaimana pula
tindakan yang diperlukan untuk mengatasinya.

Pemilihan jenis penilaian harus disertai dengan aspek-aspek yang akan dinilai sehingga
memudahkan dalam penyusunan soal. Penilaian ini diarahkan untuk mengukur pencapaian indikator
dengan menggunakan acuan kriteria. Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang
berkelanjutan. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindakan perbaikan, berupa program remedi.
Penilaian merupakan proses identifikasi pencapaian kompetensi dan hasil belajar yang dikemukakan
melalui pernyataan yang jelas tentang standar yang harus dan telah dicapai disertai dengan peta kemajuan
hasil belajar siswa. Penilaian berorientasi pada standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator.
Penilaian dilakukan secara berkelanjutan (direncanakan dan dilakukan secara terus-menerus) guna
mendapatkan gambaran yang utuh mengenai perkembangan penguasaan kompetensi siswa, baik sebagai
efek langsung maupun efek pengiring dari proses pembelajaran.

Proses pembelajaran mensyaratkan bahwa guru harus mampu mengatur kelas dan mengelola
perilaku pelajar, mereka kritis ke hasil pendidikan positif. Kaitan persiapan guru dan pengembangan
profesional dalam organisasi kelas lebih efektif dan membentuk perilaku. Oleh karena itu memerlukan
peningkatan hasil belajar untuk peserta didik secara umum dan khusus dalam proses pembelajaran. Hal
itu dijelaskan bahwa kemampuan guru dalam mengatur kelas dan mengatur perilaku anak sangat kritis
dan hati-hati, hal ini dilakukan agar dalam proses pembelajaran memberikan hasil yang positif. Guru
memerlukan persiapan yang menyeluruh dan pengembangan profesional dalam organisasi dan lembaga
pendidikan agar dalam pelaksanaan tugasnya bisa berjalan dengan efektif. Perilaku siswa yang teratur dan
positif serta kemampuan siswa yang baik dalam menguasai materi pembelajaran di kelas pada saat proses
pembelajaran berlangsung, akan berdampak pada mutu dan kualitas pendidikan yang dihasilkan.

Konsep dan Prinsip Penilaian PKn SD/MI Pendidikan Kewarganegaraan

(PKn) sebagai salah satu bidang kajian dan program studi, yang fungsi dan perannya sebagai
pendidikan hokum, pendidikan politik dan kewarganegaraan.Kemudian dalam perkembangannya
menjadi bidang studi Pendidikan Moral Pancasila (PMP) yang lebih menekankan pada penanaman nilai-
nilai moral pancasila yang selama ini dikenal lewat Pedoman Penghayatan dan Pengamatan Pancasila
(P4) dan BP7.Kemudian PMP berubah lagi menjadi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn),
kemudian PPKn berubah lagi menjadi Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Penilaian pada hakikatnya
merupakan proses pengambilan keputusan terhadap kebrhasilan anak didik , apakah anak didik
dinyatakan berhasil atau gagal dalam menguasai suatu keterampilan tertentu.

Penilaian assessmentdan Penialaian/evaluation memiliki persamaan dan


perbedaan.Persmaananya adalah keduanya mempunyai pengertian menilai atau menentukan nilai
sesuatu.Perbedaan, Penialain (assessment) digunakan dalam konteks yang lebih sempit dan biasanya
dilaksanakan secara internal contohnya seperti guru menilai hasil belajar muridnya. Sedangkan Penilaian
(evaluation) digunakan dalam konteks yang lebih luasdan biasanya dilaksanakan secara eksternal,
seperti konsultan yang disewa untuk menilai suatu programbaik pada level terbatas maupun pada level
yang luas. Dalam penilaian ada empat unsur pokok, yaitu

(1) Objek yang akan dinilai ( menentukan objek yang akan dinilai)

(2) Kriteria sebagai tolak ukur (membuat/menentukan kriteria ukuran)

(3) Data tentang objek yang dinilai (mengumpulkan data baik melalui tes maupun non-tes

(4) Pertimbangan keputusan ( membuat keputusan/judgment)

Grondlund (1985) mengemukakan bahwa penilaian adalah suatu proses yang sistematis dari
pengumpulan, analisis dan interpretasi informasi/data untuk menentukan sejauh mana siswa telah
mencapai tujuan pembelajaran. Pengukuran adalah suatu proses yang menghasilkan gambaran berupa
angka-angka mengenai tingkatan ciri-ciri khusus yang dimiliki oleh individu (siswa) Penilaian adalah
pemeriksaan secara terus-menerus untuk mendapatkan informasi yang meliputi siswa, guru, program
pendidikan dan proses belajar mengajar untuk mengetahui tingkat perubahan siswa dan ketepatan
keputusan tentang gambaran siswa dan efektivitas program.

Hopkins & Atens (1990) mengemukakan bahwa pengukuran adalah suatu proses yang
menghasilkan gambaran berupa angka-angka hasil pengamatan mengenai beberapa ciri tentang suatu
objek, orang atau peristiwa.

Sedangkan Penilaian pada hakikatnya merupakan suatu proses membuat keputusan tentang
nilai suatu objek. Secara prinsip, penilaian dalam PKn tidak berbeda dengan penilaian lainnya, hanya
yang berbeda penekanannya , yaitu pada aspek afektif .
Jarolimek dan W.C Parker (1993) menyatakan bahwa dalam kaitannya denga proses
pembelajaran, penilaian yang dilakukan gurubertujuan untuk :

1). Membantu mengklarifikasi tujuan pembelajaran

2). Menginformasikan kelebihan dan kekurangan peserta didik dalam belajar

3). Menginformasikan peserta didik bagaimana meningkatkan proses dan hasil belajarnya

4). Bahan informasi esensial kepada orang tua dan masyarakat mengenai efektivitas program
sekolah.

Tujuan penilaian adalah untuk memberikan :

1. Informasi tentang kemajuan hasil belajar siswa secara individual dalam mencapai tujuan
belajar sesuai dengan kegiatan belajar yang dilakukannya

2. Informasi yang dapat digunakan untuk membina kegiatan belajar lebih lanjut, baik terhadap
masing-masing siswa maupun terhadap siswa seluruh kelas.

3. Informasi yang dapat digunakan oleh guru dan siswa untuk mengetahui tingkat kemampuan
siswa, menetapkan tingkat kesulitan/kemudahan untuk melaksanakan kegiatan remedial, pendalaman
atau pengayaan.

4. Motivasi belajar siswa dengan cara memberikan informasi tentang kemajuannya dan
merangsangnya untuk melakukan usaha pemantapan atau perbaikan.

5. Informasi semua aspek kemajuan setiap siswa dan pada gilirannya guru dapat membantu
pertumbuhannya secara efektif untuk menjadi anggota masyarakat dan pribadi yang utuh.

6. Bimbingan yang tepat untuk memilih sekolah atau jabatan yang sesuai dengan keterampilan,
minat, dan kemampuannya.

Sebagaimana penilaian pada umumnya, secara umum prinsip-prinsip penialaian kelas adalah
sebagai berikut :

1. Valid, Penilaian kelas harus diukur dengan alat yang dapat dipercaya, tepat dan sahih

2. Mendidik, penialain harus memberikan sumbangan positif

3. Berorientasi pada kompetensi, pencapaian kompetensi sesuai dalam kurikulum

4. Adil dan objektif, penialain harus adil terhadap semua siswa dan tidak membedabedakan latar
belakang siswa

5. Terbuka, terbuka bagi berbagai kalangan

6. Berkesinambungan, dilakukan secara berencana, bertahap, teratur, terus-menerus


7. Menyeluruh, meliputi aspek pengetahuan, sikap dan nilai, serta keterampilan

8. Bermakna, hasil penilaian mencerminkan gambaran yang utuh tentang prestasi siswa

Perencanaan penilaian penataran sesungguhnya dengan cara biasa telah terbuat dalam
Kompendium selaku program per semester yang dipakai guru buat merancang serta melakukan aktivitas
berlatih membimbing dan Konsep Penerapan Penataran( RPP). Bersumber pada hasil penemuan dalam
riset ini yang terdapat 2 jenjang Pemograman penilaian ialah awal, kala tahun anutan hendak diawali
ataupun diawal semester aneh tahun anutan terkini. Kedua, pada dikala mendekati durasi tes bagus kuis
setiap hari atau tes akhir semester dengan arti buat membiasakan atas apa yang sudah direncanakan
lebih dahulu dengan situasi durasi terbaru ataupun situasi yang berlainan dengan apa yang
direncanakan lebih dahulu.

“Sebenarnya, rancangan evaluasi pembelajaran itu sudah dirancang dan diatur dalam RPP yaitu
waktunya ketika tahun ajaran dimulai, dan ketika mau mendekati ujian. Setelah evaluasi pembelajaran
kami buat sebagai guru, selanjutnya kami buat laporan ke kepala sekolah.”

Evaluasi yang telah direncanakan oleh guru kemudian dikabarkan pada kepala sekolah serta
delegasi kepala sekolah bagian kurikulum. Ini bermaksud buat melindungi memadankan agenda
penajaan aktivitas berlatih membimbing. Tidak hanya itu guru pula mengantarkan konsep penilaian yang
hendak dilaksanakan pada anak didik. Perihal ini nampak semacam yang dibilang pelapor tidak hanya
guru.

“Nah, setelah sudah selaras nih perencanaan evaluasi pembelajaran dengan kepala sekolah,
maka kami sebagai guru, mencoba evaluasi pembelajaran tersebut dengan mengkomunikasikannya ke
siswa. Jadi seperti kami buat percobaan secara singkat lah ke siswa sebelum di aplikasikan”.

Jadi, perihal yang awal pada cara pemograman penilaian merupakan guru yang berhubungan
memastikan serta mengantarkan durasi penerapan penilaian penataran pada kepala sekolah selaku
arahan dalam bentuk paling tinggi disekolah serta pada anak didik.

Bersumber pada pemantauan pendek yang dicoba oleh regu periset, dengan cara biasa Tipe
penilaian penataran yang diaplikasikan ialah penilaian formatif yang dicoba pada tiap akhir dasar
pelajaran serupa benar dengan apa yang dicoba oleh guru ialah kuis setiap hari dilaksanakan kala habis
satu ayat modul yang diajarkan. Setelah itu yang kedua merupakan rancangan sumatif yang
dilaksanakan kala caturwulan ataupun semester( sehabis anak didik menuntaskan sesuatu bagian
ataupun bagian dari mata pelajaran khusus) telah dijalani. Sebaliknya guru menilai siswanya diakhir
semester ataupun sehabis modul berlatih membimbing satu semester habis. Maksudnya penilaian guru
yang diucap dengan tes akhir semester ini memanglah betul ialah rancangan penilaian sumatif. Jadi,
dengan memastikan tipe penilaian yang dipakai guru bisa menyiapkan dengan bagus apa yang mau
dicoba kala melaksankan suatu penilaian.

Dalam penataran PKN, penilaian pebelajaran yang dilaksanakan oleh guru pada anak didik ialah,
penilaian penataran Moving Class, yang dimana dalam penilaian penataran ini mengangkat 3 faktor
dalam pelaksanannya.

“ Jadi, kami juga menerapkan moving class namanya, untuk pembelajaran khusus PKN, nah
dalam pelaksaannya, ada 3 proses yang harus dijalani dalam pelaksanaannya yaitu pengamatan,
pengumpulan data, dan pemberian skor, serta pengambilan tindakan. Evaluasi pembelajaran ini cocok
diterapkan dan dilaksanakan karena secara general selasaras dengan capaian tujuan pembelajaran”.

Dalam tahap pengamatan, jenjang ini dicoba oleh guru merupakan perihal yang harus dicoba
sebab dengan sedemikian itu guru hendak ketahui apa yang dicoba siswanya. Observasi ini pula ini
dapat saja dibantu oleh pengamat lain misalnya memakai anak didik buat menggali data yang lain, guru
mata pelajaran yang serupa selaku “ team teaching”, dengan guru mata pelajaran lain selaku sahabat
sejawat buat bertukar pikiran, atau pemakaian perlengkapan yang bisa menolong merekam serta
menulis aktivitas anak didik, ilustrasinya semacam: kamera, tape recorder ataupun novel yang berperan
mencatan gerak- gerik anak didik. Observasi yang dicoba dalam penataran, difungsikan selaku pangkal
penilaian bonus daam menilai anak didik. Observasi hendaknya memiliki buat mempermudah guru
dalam memandu data yang diterima.

Berikutnya, jenjang pengumpulan informasi perihal ini ialah aktivitas dimana dalam perihal ini
merupakan cara penerapan formatif serta sumatif. Maksudnya tiap hasil berlatih anak didik berbentuk
balasan balasan anak didik digabungkan. Pada dikala penerapan kuis setiap hari serta tes akhir
sekolah( formatif serta sumatif) spesial buat penataran mata pelajaran PKn dipakai oleh guru yang
berhubungan dengan memakai tata cara uji sebab perihal ini dapat diamati dari guru yang membuat
kisi-kisi pertanyaan dengan merujuk pada Standar kompetensi, kompetensi bawah serta penanda. Cocok
dengan hasil tanya jawab yang dia sebutkan kalau “ perencanaannya terdapat 2 durasi penilaian yang
guru jalankan yang awal kuis setiap hari, Penerapan penilaian yang kedua pada kala tes akhir semester”,
jadi dari seperti itu periset berpedapat kalau guru melakukan penilaian formatif serta sumatif.

Serta yang terakhir, pada jenjang pemberian angka serta pengumpulan aksi, ialah informasi
berbentuk hasil berlatih anak didik dari uji yang diperoleh sehabis mengumpulkannya bukan berarti
cuma berakhir hingga disitu. Hendak namun tahap berikutnya merupakan informasi yang telah diterima
hingga hendak diolah alhasil lebih gampang dikabarkan. Tahap awal yang dicoba yakni membagikan
angka atas hasil berlatih anak didik. Bersumber pada hasil penemuan, buat kuis setiap hari dengan 2
pertanyaan essay guru membagikan angka 1 pertanyaan bila jawabnya pas hingga skornya terdapat 50
jadi apabila betul kedua duanya hingga hendak menemukan angka 100. Serta legal pula buat
kekurangannya terkait ketepatannya dalam menanggapi karena angka keseluruhan= angka pertanyaan
no 1+ angka pertanyaan no 2. Sebaliknya tes akhir, sebab terdapat 2 berbagai tipe pertanyaan hingga
bentuk penilaiannya merupakan buat opsi dobel dengan 40 buah jumlah pertanyaan hingga 1
pertanyaan= 1 nilai. Jadi bila betul 40 hingga anak didik menemukan 40 nilai buat skornya jadi angka
maksimalnya 40. Sebaliknya buat essay dengan 2 pertanyaan guru membagikan angka maksimum 60
jadi 1 pertanyaan bila tanggapannya pas hingga hendak menemukan 30. Jadi angka totalitas hendak
diterima dari angka opsi dobel+ angka hasil balasan essay.

Evaluasi pembelajaran, khususnya mata pelajaran PKN ialah susunan aktivitas yang wajib
dilaksanakan guru dan anak didik dalam cara aktivitas berlatih membimbing. Selanjutnya sebagian hasil
penemuan yang diterima dalam penelitan berbentuk pola dari penilaian penataran PKN yang telah
diaplikasikan

Pertama, merupakan dimana penilaian penataran itu wajib direncanakan dengan bagus ialah
dengan memastikan serta mengantarkan durasi penerapan penilaian penataran. Setelah itu memastikan
tipe penilaian yang dipakai, berikutnya merupakan memadankan tujuan penilaian dengan Standar
Kompetensi, Kompetensi Bawah, serta Penanda dan yang terakhir merupakan memilah intrumen
penilaian serta membuat kisi- kisi pertanyaan
Kedua, penerapan penilaian penataran yang ialah tahap eksekusi konsep penilaian yang lebih
dahulu telah terbuat. Dalam jenjang ini guru berlaku seperti evaluator melaksanakannya dengan
melaksanakan yang awal merupakan observasi, setelah itu yang berikutnya merupakan pengumpulan
informasi sehabis informasi berbentuk hasil berlatih anak didik dari kuis setiap hari serta tes akhir
semester diterima barupah informasi itu diserahkan angka serta ditulis pelaporannya dalam rapot anak
didik.

Serta, yang terakhir merupakan jenjang ketiga yang tidak takluk berartinya sebaliknya perihal ini
tidak sering dilaksanakan oleh guru lain pada biasanya ialah analisa dari hasil penerapan penilaian
penataran PKN

Bibliography
Agus, S., Indra, N., & Farah, T. (2022). EduInovasi : Journal of Basic Educational Studies EduInovasi :
Journal of Basic Educational Studies. Journal of Basic Educational Studies, 85-97.
Retnoningsih, E. (2020). Model-Model Dan Alat Dalam Penilaian Di Pkn Sd Dan Mi. Model-Model Dan
Alat Dalam Penilaian Di Pkn Sd Dan Mi.

Susiatik, T. (2021). "Pelaksanaan Pembelajaran PKn: Studi Kasus di SMK Pembangunan Mranggen-
Demak". PAWIYATAN XXVIII (1) (2021) 50 - 61 Pawiyatan, 50-61.

Anda mungkin juga menyukai