Oleh
1. Nadya Eka Nurhayati (218000011)
2. Eva Septiana Dewi (218000031)
3. Syahla Muthia Eronisa (218000153)
4. Anggun Dwi Permatasari (218000214)
DAFTAR ISI..............................................................................................................................2
BAB I.........................................................................................................................................3
PENDAHULUAN......................................................................................................................3
A. Latar Belakang...................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah..............................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN........................................................................................................................5
A. Menyimak Bahasa.............................................................................................................5
1. Pengertain Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.....................................5
2. Pengertian Menyimak Bahasa........................................................................................6
3. Jenis-Jenis Menyimak Bahasa........................................................................................7
4.Strategi Menyimak Bahasa..............................................................................................9
5.Tahap-Tahap Menyimak Bahasa...................................................................................10
6.Pengajaran Menyimak Bahasa.......................................................................................11
7.Tujuan Menyimak Bahasa............................................................................................12
B. Menyimak Interogatif......................................................................................................13
1. Pengertian Menyimak Interogatif.................................................................................13
2. Tujuan Menyimak Interogatif.......................................................................................14
3. Contoh Menyimak Interogatif......................................................................................14
BAB III.....................................................................................................................................15
PENUTUP................................................................................................................................15
Kesimpulan...........................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menyimak merupakan suatu kegiatan berbahasa yang sering kita lakukan dalam
kehidupan sehari-hari. Namun, pada praktiknya makna menyimak sering tumpang
tindih dengan makna mendengar dan mendengarkan. Peran menyimak dalam
kehidupan sehari-hari dan bagaimana dampak yang akan kita rasakan jika menyimak
tidak difungsikan secara benar. Jadi, dalam kehidupan sehari-hari kita sangat
memerlukan kemampuan menyimak yang memadai dalam rangka memahami pesan,
gagasan, atau perasaan yang disampaikan oleh orang lain agar tidak terjadi kesalahan
dalam komunikasi.
Sebagai seorang pelajar, keterampilan menyimak harus selalu dilatih/diasah
ketajamannya agar mampu menangkap pesan baik yang disampaikan oleh guru ketika
menjelaskan pelajaran maupun pendapat temansekelas ketika berdiskusi atau
melakukan tanya jawab sehingga apabila sampai pada tingkat mahasiswa kemampuan
menyimak tidak lagi menjadi penghambat dalam menangkap isi perkuliahan.Seluruh
kegiatan menyimak merupakan kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh setiap orang
dalam kehidupan sehari-hari baik dalam situasi formal maupun nonformal.Dalam
kehidupan sehari-hari, kegiatan menyimak dapat berlangsung di banyak tempat, antara
lain dalam kegiatan akademik, seperti dalam perkuliahan, diskusi, dan seminar. Pada
kegiatan lain, seperti bertelepon, menyimak siaran radio, dan pidato atau dialog melalui
kaset.
Menyimak merupakan keterampilan berbahasa yang bersifat aktif reseptif. Artinya,
dalam kegiatan menyimak seseorang harus mengaktifkan pikirannya untuk dapat
mengidentifikasi bunyi-bunyi bahasa, memahaminya, dan menafsirkan maknanya
sehingga tertangkap pesan yang disampaikan pembicara. Menyimak atau
mendengarkan berbeda dengan mendengar walaupun keduanya mempergunakan alat
indra yang sama, yaitu telinga. Mendengar tidak memerlukan aktivitas mental atau
pikiran karena mendengar dilakukan tanpa tujuan. Sebagai makhluk sosial, manusia
memerlukan keterampilan menyimak yang selalu digunakan dalam kegiatan
komunikasi.
Tanpa keterampilan menyimak, komunikasi tidak akan dengan baik atau
akanterjadi gangguan atau bahkan terjadi kesalahpahaman yang membuat hubungan
antarsesama menjadi tidak baik. Selain berperan dalam komunikasi sehari-hari,
menyimak sangat diperlukan di dalam pembelajaran. Seorang pelajar yang memiliki
daya simak yang rendah akan mendapat kesulitan dalam menangkap pelajaran yang
dijelaskan oleh guru atau dia juga akan mengalami kesulitan dalam mengikuti diskusi-
diskusi yang dilakukan di kelas. Menyimak memiliki kontribusi yang besar terhadap
keterampilan berbahasa lain yang dimiliki seseorang. Hasil menyimak akan dapat
meningkatkan keterampilan/kemampuan membaca, berbicara, dan menulis seseorang.
B. Rumusan Masalah
1) Apa itu Pengertian Menyimak sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa?
2) Apa itu Pengertian Menyimak Bahasa?
3) Apa saja Jenis-Jenis Menyimak Bahasa?
4) Bagaimana Strategi Menyimak Bahasa?
5) Bagaimana Tahap-Tahap Menyimak Bahasa?
6) Bagaimana Cara Pengajaran Menyimak Bahasa?
7) Apa saja Tujuan Menyimak Bahasa?
8) Apa itu Pengertian Menyimak Interogatif?
9) Apa saja Tujuan Menyimak Interogatif?
10) Apa saja Contoh Menyimak Interogatif?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Menyimak Bahasa
1. Pengertain Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa
Menurut Tarigan, “Menyimak adalah suatu proses kegiatan
mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman
apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau
pesan, serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan sang
pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan”. Secara sederhana dapat dikatakan
bahwa menyimak merupakan suatu peristiwa penerimaan pesan, gagasan,
pikiran atau perasaan seseorang. Penerimaan pesan dapat memberi respon atau
tanggapan terhadap pembicara. Jadi, menyimak dapat diartikan sebagai suatu
proses mencakup kegiatan mendengarkan bunyi bahasa, mengidentifikasi,
menginterpretasikan, dan mereaksikan atas makna yang terkandung di
dalamnya.
Persyaratan yang harus dipenuhi dalam keterampilan menyimak adalah
kemampuan menangkap dan memahami makna pesan baik yang tersurat
maupun tersirat yang terkandung dalam bunyi serta unsur kemampuan
mengingat pesan. Dengan demikian, menyimak dapat dibatasi sebagai proses
besar mendengar, mendengarkan, serta menginterpretasikan lambang-lambang
lisan (Anderson, 1972:68).
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa
menyimak adalah suatu bentuk keterampilan berbahasa yang bersifat reseptif
dan melibatkan pemahaman pesan atau lambang-lambang lisan dengan penuh
perhatian, pemahaman apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh
informasi, menangkap isi atau pesan, serta memahami makna komunikasi
yang telah disampaikan pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan.
2. Menyimak Intensif
Menyimak intensif adalah kegiatan menyimak yang dilakukan
dengan sungguh-sungguh dan penuh konsentrasi untuk menangkap
makna dan informasi yang dikehendaki. Ada enam jenis menyimak
intensif, yaitu:
1. Menyimak kritis. Menyimak dengan cara ini bertujuan untuk
memperoleh fakta yang diperlukan. Penyimak menilai
gagasan, ide, dan informasi dari pembicara. Contoh: orang
memberikan tanggapan terhadap isi seminar.
2. Menyimak interogatif. Menyimak interogatif merupakan
kegiatan menyimak yang menuntut konsentrasi, selektivitas,
dan pemusatan perhatian karena penyimak akan mengajukan
pertanyaan setelah selesai menyimak. Contoh: seseorang
yang diinterogasi oleh polisi.
3. Menyimak penyelidikan. Menyimak eksploratori atau
penyelidikan adalah sejenis menyimak dengan tujuan
menemukan hal-hal baru yang menarik, informasi tambahan
mengenai suatu topik dan isu, serta pergunjingan atau buah
bibir yang menarik. Contoh: seseorang yang masih diduga
telah membunuh orang lain sedang diselidiki oleh polisi
dengan mengutarakan beberapa pertanyaan yang harus
dijawab.
4. Menyimak kreatif. Menyimak kreatif mempunyai hubungan
erat dengan imajinasi seseorang. Penyimak dapat
menangkap makna yang terkandung dalam puisi dengan baik
karena ia berapresiasi terhadap puisi.
5. Menyimak konsentratif. Menyimak konsentratif merupakan
kegiatan untuk menelaah pembicaraan/hal yang disimaknya.
Hal ini diperlukan konsentrasi penuh dari penyimak agar ide
dari pembicara dapat diterima dengan baik. Contoh:
mahasiswa melaksanakan tes toefl sesi listening.
6. Menyimak selektif. Menyimak selektif adalah kegiatan
menyimak yang dilakukan dengan menampung aspirasi dari
penutur/pembicara dengan menyeleksi dan membandingkan
hasil simakan dengan hal yang relevan. Contoh: memilah
acara televisi mana yang boleh ditonton oleh anak kecil.
c. Jenis Menyimak Berdasarkan Taraf Aktivitas Penyimak
Tidyman dan Butterfield mengklasifikasikan menyimak berdasarkan
pada titik pandang aktivitas penyimak yaitu sebagai berikut:
1. Kegiatan Menyimak Bertaraf Rendah (Silent Listening)
Kegiatan menyimak bertaraf rendah berupa penyimak baru sampai
pada kegiatan memberikan dorongan, perhatian, dan menunjang
pembicaraan. Biasanya aktivitas itu bersifat nonverbal seperti
mengangguk-angguk, senyum, sikap tertib, dan penuh perhatian
atau dengan bahasa verbal berupa ucapan-ucapan pendek seperti
benar, saya setuju, dan ya. Contoh: siswa yang sedang
mendengarkan penjelasan dari guru, yang hanya menunjukkan
respon mengangguk dan tersenyum.
2. Kegiatan Menyimak Bertaraf Tinggi (Active Listening)
Aktivitas menyimak yang bertaraf tinggi, penyimak sudah dapat
mengutarakan kembali isi bahan simakan. Pengutaraan kembali isi
bahan simakan menandakan bahwa penyimak sudah memahami isi
bahan simakan. Contoh: setelah siswa menerima pembelajaran,
secara bergantian siswa mengutarakan apa yang didapatnya pada
hari itu.
4. Mendapatkan Inspirasi
Penyimak bertujuan mendpatkan inspirasi biasanya menulis fakta baru. Mereka perlu
dorongan, gairah, semangat, untuk memecahkan masalah yang sedang dihadapinya.
Mereka mengharapkan dengan menyimak berbagai hal yang berhubungan dengan
profesinya itu mereka mampu mendapatkan inspirasi disamping memelihara
pengetahuannya.
5. Mendapatkan Hiburan
Hiburan merupakan kebutuhan manusia yang cukup mendasar. Dalam berbagai
kehidupan yang serba kompleks ini, kita perlu melepaskan diri dari berbagai tekanan,
ketegangan dan kejenuhan. Untuk mendapatkan hiburan tersebut kita biasanya
menyimak radio, televisi, film untuk kesenangan batin.
6. Memperbaiki Kemampuan Berbicara
Dengan menyimak pembicara terpilih dapat memperbaiki kemampuan bicara
pembicara. Karena berbicara adalah suatu hal yang tidak mudah. Misalnya seseorang
yang belajar bahasa asing, mereka akan menyimak sambil memperbaiki kemampuan
berbicaranya.Berdasarkan pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa tujuan
menyimak yaitu menyimak untuk belajar, menyimak untuk memperoleh keindahan
audial, menyimak untuk mengevaluasi, menyimak untuk mengapresiasikan simakan,
menyimak untuk mengkomunikasikan ide-idenya sendiri, menyimak untuk
meyakinkan, mendapatkan fakta, menganalisis fakta, mengevaluasi fakta,
mendapatkan inspirasi, dan mendapatkan hiburan.
B. Menyimak Interogatif
1. Pengertian Menyimak Interogatif
Menyimak Interogatif "Menyimak mnterogatif (interrogative listening) adalah
sejenis kegiatan menyimak intensif yang menuntut lebih banyak konsentrasi dan
seleksi pemusatan perhatian dan pemilihan butir-butir dari ujaran sang pèmbicara,
karena sang penyimak akan mengajukan pertanyaan ". Artinya dalam menyimak
interogatif ini, penyimak dalam melakukan kegiatan menyimak, memiliki sasaran
untuk memilih butir- butir yang dapat dijadikan bahan pertanyaan kepada si
pembicara Oleh karena itu, kegiatan menyimak seperti ini menuntut konsentrasi
penuh. Maksudnya, agar jangan sampai bahan yang menjadi pertanyaan dari
penyimak tersebut sebenarnya telah dibahas pada saat pembicara menyampaikan
materi pembicaraannya.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menyimak adalah suatu bentuk keterampilan berbahasa yang bersifat reseptif dan
melibatkan pemahaman pesan atau lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian,
pemahaman apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi
atau pesan, serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan pembicara
melalui ujaran atau bahasa lisan.Berdasarkan pengertian menyimak di atas dapat
disimpulkan bahwa menyimak adalah suatu proses yang mencakup kegiatan
mendengarkan lambang-lambang bahasa lisan dengan sungguh-sungguh, penuh
perhatian, pemahaman, apresiasi serta interpretasi untuk memperoleh informasi,
menangkap isi atau pesan serta memahami makna komunikasi yang disampaikan
secara nonverbal.
Menyimak ekstensif adalah kegiatan menyimak yang tidak memerlukan perhatian,
ketentuan, dan ketelitian sehingga penyimak hanya memahami seluruhnya secara garis
besar saja.Misalnya seseorang yang belajar bahasa asing, mereka akan menyimak
sambil memperbaiki kemampuan berbicaranya.Berdasarkan pendapat para ahli, dapat
disimpulkan bahwa tujuan menyimak yaitu menyimak untuk belajar, menyimak untuk
memperoleh keindahan audial, menyimak untuk mengevaluasi, menyimak untuk
mengapresiasikan simakan, menyimak untuk mengkomunikasikan ide-idenya sendiri,
menyimak untuk meyakinkan, mendapatkan fakta, menganalisis fakta, mengevaluasi
fakta, mendapatkan inspirasi, dan mendapatkan hiburan.
Menyimak Interogatif adalah sejenis kegiatan menyimak intensif yang menuntut
lebih banyak konsentrasi dam seleksi pemusatan perhatian dan pemilihan butir-butir
dari ujaran sang pèmbicara, karena sang penyimak akan mengajukan pertanyaan " .
Artinya dalam menyimak introgatif ini, penyimak dalam melakukan kegiatan
menyimak, memiliki sasaran untuk memilih butir- butir yang dapat dijadikan bahan
pertanyaan kepada si pembicara Oleh karena itu, kegiatan menyimak seperti ini
menuntut konsentrasi penuh.
DAFTAR PUSTAKA