Anda di halaman 1dari 13

HAKIKAT MENYIMAK DAN PERANANNYA DALAM

KETERAMPILAN BERBAHASA

Oleh:

Kelompok 3

Nama Mahasiswa : Muhammad Khoir Pahlepi (2223111007)

Nurul Hijrah (2223111025)

Rosliana Marbun (2222411023)

Kelas : Reguler C PBSI 2022

Mata Kuliah : Keterampilan Bahasa Reseptif

Dosen Pengampu : Ika Febriana, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN DAERAH

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan
karunianya, kami dapat menyelesaikan makalah ini pada waktunya. Makalah ini disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah Keterampilan Bahasa Reseptif.

Dalam kesempatan ini kami ucapkan terima kasih kepada ibu Ika febriana M.Pd yang
telah membimbing kami dalam mengerjakan makalah ini. Kami juga mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Kami meminta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan makalah ini dan kami juga
mengharapkan kritik dan saran agar di lain waktu kami bisa membuat yang lebih baik lagi.
Mudah-mudahan dengan adanya pembuatan tugas ini dapat memberikan manfaat berupa ilmu
pengetahuan yang baik bagi para pembaca.

Medan. 01 September 2022

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

Hal
KATA PENGANTAR ..................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................


A. Latar Belakang ...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan ................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................


A. Hakikat menyimak................................................................................. 2
B. Peranan Menyimak Dalam keterampilan Berbahasa ............................... 7

BAB III PENUTUP .........................................................................................


A. Kesimpulan ........................................................................................... 9
B. Saran ..................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menyimak merupakan proses menangkap pesan atau gagasan yang disajikan melalui
ujaran.Menyimak ialah dasar keterampilan dalam komunikasi lisan.Apabila kemampuan
seseorang dalam menyimak kurang,dapat dipastikan ia tidak dapat mengungkapkan topik
yang didengar dengan baik.
Keterampilan menyimak merupakan salah satu dari keterampilan berbahasa yang
memegang peranan sangat penting. Keterampilan menyimak harus dikuasai terlebih dahulu
dibandingkan dengan keterampilan berbahasa yang lain. Keterampilan menyimak merupakan
kegiatan berbahasa awal yang dilakukan oleh manusia, jika dilihat dari pemerolehan bahasa.
Keterampilan menyimak dapat terlihat dari kehidupan sehari-hari dengan berbagai
kesibukan menyimak, misalnya dalam dialog antar anggota keluarga, percakapan antar teman
dan aktivitas pendidikan. Melalui proses menyimak seseorang dapat menguasai pengucapan
fenom, kosakata, dan kalimat serta sangat membantu dalam berbagai kegiatan keterampilan
berbahasa lainnya yaitu berbicara, membaca, dan menulis.

B. Rumusan Masalah
Adapun Rumusan Masalah dari makalah ini ialah :
1. Apa pengertian dan tujuan dari menyimak ?
2. Bagaimana proses menyimak ?
3. Apa saja jenis jenis menyimak ?
4. Bagaimana peranan menyimak dalam keterampilan berbahasa ?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari menulis makalah ini ialah :
1. Mengetahui pengertian dan tujuan menyimak
2. Memahami proses menyimak
3. Mengenal jenis jenis menyimak
4. Mengetahui peranan menyimak dalam keterampilan berbahas.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. HAKIKAT MENYIMAK

1. Pengertian menyimak

Menyimak sangat dekat maknanya dengan mendengar dan mendengarkan.Namun,


ketiga kata itu terdapat perbedaan pengertian. Mendengar didefinisikan sebagai suatu proses
penerimaan bunyi yang datang dari luar tanpa banyak memerhatikan makna dan pesan bunyi
itu. Sedangkan menyimak adalah proses mengdengar dengan pemahaman dan perhatian
terhadap makna dan pesan bunyi. Jadi, di dalam proses menyimak sudah termasuk
mendengar, sebaliknya mendengar belum tentu menyimak.Menyimak adalah suatu proses
kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman,
apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan serta
memahami makna komunikasi yang telah disampaikan oleh pembicara melalui ujaran atau
bahasa lisan Menyimak merupakan proses yang mencakup kegiatan mendengarkan bunyi
bahasa, mengidentifikasi, menafsirkan, menilai dan mereaksi terhadap makna yang termuat
pada wacana lisan,

Menyimak bukan hanya sebatas mendengar (hearing) tetapi memerlukan kegiatan


lainnya yakni memahami (understanding) isi pembicaraan yang disampaikan oleh
sipembicara. Dari pengertian diatas Menyimak bukan hanya sebatas mendengar tetapi
memerlukan kegiatan lainnya yakni memahami isi pembicaraan yang disampaikan oleh
pembicara. menyimak selalu diawali dengan mendengarkan bunyi bahasa baik secara
langsung atau pun melalui rekaman, radio atau televisi.

Bunyi bahasa yang ditangkap oleh telinga diidentifikasi bunyinya dan


mengelompokannya menjadi suku kata, kata, frasa dan klausa, kalimat dan wacana.Suhendar
dan Supinah (1992:4) mengatakan Keterampilan menyimakmerupakan keterampilan
menangkap bunyi-bunyi bahasa yang diucapkan atau dibacakan orang lain dan diubahnya
menjadi bentuk makna untuk terus dievaluasi,ditarik kesimpulan dan ditanggapi.Pada saat
menyimak mendengarkan bunyi berbahasa, pada saat itu pula mental aktif bekerja mencoba
memahami, menafsirkan apa yang disampaikan pembicara, dan merespons.

2
Apabila si penyimak dapat memahami maksud si pembicara dengan baik maka
penyimak tentunya dapat memberikan respon yang tepat. Respon itu dapat berupa jawaban,
pengungkapan ide atau gagasan atau bisa juga berupa pertanyaan pada si pembicara.

Bedasarkan pendapat ahli,dapat disimpulkan bahwa menyimak adalah proses mendengarkan


lambang lambang atau bunyi bunyi lisan dengan penuh perhatian dan dapat memahami
makna atau pesan yang disampaikan serta menanggapinya.

2. Tujuan Menyimak

Adapun tujuan menyimak adalah menangkap, memahami atau menghayati pesan ide
atau gagasan yaang tersirat dalam bahan simakan. (Targan dalam Saddhono dan Slamet,
2014: 22).

Sedangkan menurut Logan dan Shrope ( dalam Henry Guntur Tarigan, 2008: 60-61), tujuan
menyimak sebagai berikut.

 Memperoleh pengetahuan dari bahan ujaran pembicara, dengan perkataan lain


menyimak untuk belajar.
 Menikmati terhadap sesuatu materi ujaran terutama dalam bidang seni, dengan
perkataan lain menyimak untuk menikmati keindahan audial.
 Menilai sesuatu dari apa yang di simak, dengan perkataan lain menyimak untuk
mengevaluasi.
 Menghargai dan menikmati apa yang di simak, dengan perkataan lain menyimak
untuk mengapresiasi materi simakan.
 Mengkomunikasikan ide, maupun perasaannya kepada orang lain dengan lancar dan
tepat, dengan perkataan lain menyimak untuk mengkomunikasikan ide-idenya
sendiri.
 Menyimak dengan maksud dan tujuan agar dapat membedakan bunyi-bunyi dengan
tepat; mana bunyi yang membedakan arti (distingtif), mana bunyi yang tidak
membedakan arti.
 Memecahkan masalah secara kreatif dan analisis, sebab dari pembicara, dia mungkin
memperoleh banyak masukan berharga.
 Menyakinkan dirinya terhadap suatu masalah atau pendapat yang selama ini
diragukan; dengan kata lain, menyimak secara persuasif.

3
3. Proses Menyimak

Para ahli umumnya sependapat bahwa menyimak adalah suatu kegiatan yang
memerlukan proses. Loban dkk., dalam Tarigan (1986) membagi menyimak atas 3 aspek,
yaitu Comprehending (memahami), Interpreting(menginterpretasikan), dan Evaluating
(menilai atau mengevaluasi).

Sedangkan Logan, dkk. (1972:39) membagi tahap-tahap menyimak menjadi 4 sebagai


berikut.

 Hearing (mendengar).
 Understanding (memahami).
 Evaluating (menilai).
 Responding (mereaksi).

Ahli lain, yaitu Morris (1964: 701 -702) membagi proses menyimak menjadi 5 tahap
yaitu Hearing (mendengar),Attention (perhatian),Perception (menafsirkan),Evaluation
(menilai),Response atau reaction (mereaksi).

Penjelasan tahap-tahap menyimak tersebut dapat dirangkum, seperti berikut ini:

a) Tahap mendengar.
Pada tahap ini kita baru mendengar segala sesuatu yang dikemukakan oleh pembicara
dalam ujaran atas pembicaraannya.
b) Tahap memahami.
Tahap ini terjadi setelah kita mendengar maka akan ada keinginan bagi kita untuk
mengerti atau memahami dengan baik isi pembicaraan yang disampaikan oleh
pembicara.
c) Tahap menginterpretasi.
Penyimak yang baik, cermat, dan teliti belum puas jika hanya mendengar dan
memahami dengan baik isi ujaran sang pembicara, dia ingin menafsirkan atau
menginterpretaskan isi, butir-butir pendapat yang terdapat dan tersirat dalam ujaran
itu.
d) Tahap mengevaluasi.
Setelah memahami serta dapat menafsir atau menginterpretasikan isi pembicaraan,
penyimak pun mulailah menilai atau mengevaluasi pendapat serta gagasan pembicara
mengenai keunggulan dan kelemahan serta kebaikan dan kekurangan pembicara.

4
e) Tahap menanggapi.
Tahap ini merupakan tahap terakhir dalam kegiatan menyimak. Penyimak
menyambut, mencamkam, menyerap serta menerima gagasan atau ide yang
dikemukakan oleh pembicara dalam ujaran atau pembicaraannya.Untuk sampai pada
tahap menyimak yang lebih tinggi tingkatannya. Michael Rost (1991: 4 - 5)
menuliskan bahwa seorang penyimak harus memiliki kemampuan sebagai berikut:
 Membedakan bunyi-bunyi.
 Membentuk suku-suku kata menjadi kata.
 Mengidentifikasi kelompok-kelompok kata.
 Mengidentifikasi unsur-unsur pragmatik, seperti ekspresi, teman bicara, tempat,
waktu, dan tujuan.
 Memperhatikan aspek-aspek linguistik dan paralinguistik (intonasi atau tekanan)
dan aspek-aspek di luar linguistik.
 Memanfaatkan pengetahuan yang telah dimiliki yang berhubungan dengan isi
ujaran yang sedang disimak sehingga dapat memprediksi dan menangkap makna
dengan tepat.
 Memahami kata-kata dan gagasan atau ide-ide pokok yang disampaikan secara
tersurat maupun tersirat.

Lebih lanjut Rost menjelaskan bahwa seseorang dikatakan berhasil dalam


menyimak jika dia mampu menghubungkan/menggunakan kemampuan-
kemampuan tersebut.
Kemampuan di atas dikelompokkan menjadi 3 sebagai berikut:
 Kemampuan memahami
 Kemampuan menganalisis
 Kemampuan mengidentifikasi.

4. Jenis Jenis Menyimak

a. Menyimak berdasarkan tujuan

Menyimak berdasarkan tujuan memiliki banyak jenis bergantung apa yang ingin dicapai
dari kegiatan menyimak tersebut. Secara garis besar, menyimak berdasarkan tujuan dapat
dibedakan menjadi berikut:

5
i. Menyimak untuk Belajar
Menyimak untuk belajar umumnya dilakukan di sekolah, kampus, atau tempat
kursus. Dalam hal ini menyimak untuk belajar dapat diartikan sebagai menyimak
untuk memperoleh pengetahuan secara formal maupun nonformal
ii. Menyimak untuk hiburan
Menyimak ini berhubungan dengan dunia pertunjukan. Tujuan dari kegiatan
menyimak jenis ini adalah untuk memperoleh hiburan dan menghilangkan rasa
jenuh atau kebosanan dari rutinitas sehari-hari
iii. Menyimak yang bertujuan untuk menangkap pesan
Dalam hal ini, penyimak melakukan tugasnya sebagai juri suatu perlombaan yang
biasanya berhubungan dengan bahasa.

Vi Menyimak untuk mengapresiasi

Penyimak menyertakan perasaannya pada hal-hal yang disimak

V Menyimak untuk memecahkan masalah

Pada menyimak jenis ini, seseorang sengaja memilih bahan simakan dan

Melakukan kegiatan menyimak dalam rangka memecahkan masalah yang

Sedang dihadapi

b. Menyimak bedasarkan intensitas

Secara umum menyimak bertujuan untuk menangkap pesan atau menangkap isi serta
memahami makna komunikasi yang disampaikan pembicara melalui ujaran. Dipandang dari
segi intensitas, menyimak dikelompokkan menjadi 2 sebagai berikut:

i. Menyimak Ekstensif
 Menyimak sekunder
 Menyimak pasif
 Menyimak estetis
ii. Menyimak Intensif
 Menyimak kritis
 Menyimak konsentratif
 Menyimak kreatif

6
B. PERANAN MENYIMAK DALAM KETERAMPILAN BERBAHASA

Keterampilan berbahasa mencakup empat segi yaitu keterampilan menyimak,


keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Keempat
keterampilan ini saling berhubungan. Dawson (dalam Henry Guntur Tarigan 1979: 1)
menyatakan, dalam memperoleh keterampilan berbahasa maka biasanya kita melalui suatu
hubungan urutan yang teratur: mula-mula pada masa kecil kita belajar
menyimak/mendengarkan bahasa, kemudian berbicara, sesudah itu kita belajar membaca dan
menulis. Menyimak dan berbicara kita pelajari sebelum masuk sekolah, sedangkan membaca
dan menulis dipelajari di sekolah. Keempat keterampilan tersebut pada dasarnya merupakan
satu kesatuan.

Keterampilan Menyimak merupakan komponen yang paling utama. Saat manusia dalam
kandungan proses menyimak telah berlangsung. Ibu hamil di anjurkan untuk sering
berkomunikasi dengan bayi dikandunganya, mendengarkan musik-musik lembut dan religi,
yang terpenting ajaran yang bersifat positif agar si cabang bayi peka dan terbiasa dengan apa
yang didengarnya.

Proses selanjutnya, saat bayi telah lahir bagi yang beragama islam ayahnya
mengumandangkan azan dan iqamah. Proses ini berhubungan dengan
menyimak/mendengarkan. Saat bayi lahir indera pendengaran lebih sempurna dibanding
dengan yang lain. Tahap yang berikutnya, bayi akan merespon apa yang dilihat dan didengar
sesuai dengan perkembangan fisiknya. Sifat manusia adalah mencontoh apa yang dilihatnya.
Berbicara sesuai dengan yang didengarnya. Membaca untuk menambah wawasan agar lebih
mantap dalam berbicara. Serta ia akan berkarya dengan menulis.

7
Menyimak pada hakikatnya adalah mendengarkan dan memahami isi bahan yang
disimak. Menyimak merupakan sarana atau alat berkomunkasi.Komunikasi merupakan salah
satu kebutuhan primer manusia, sama seperti kebutuhan terhadap sandang, pangan, papan, air
dan udara. tidak dapat terbayangkan bagaimana jadinya kehidupan ini tanpa komunikasi.
Dengan demikian, kebutuhan manusia untuk berkomunikasi tidak terbantahkan. Setiap orang
harus berkomunikasi untuk mendapatkan sesuatu. Jika tidak menyimak dengan baik akan
terjadi kesalahpahaman dalam berkomunikasi yang berakibat pada keharmonisan hubungan
pembicara dan pendengar.Karena ketika menyimak seseorang dituntut untuk mendengarkan
dan memperhatikan pesan-pesan verbal serta non verbal pembicara. Seseorang juga dituntut
untuk memahami isi, maksud, dan berbagai aspek lain yang sifatnya kompleks seperti
suasana hati, kebiasaan, nilai, kepercayaan, motif, sikap, dorongan, kebutuhan dan pendapat
pembicara.

Menyimak berperan dalam berkomunikasi, penambah informasi atau pengetahuan,


pengalaman yang dapat kita pelajari dari pembicara dan dapat dimanfaatkan dalam
kehidupan; sebagai dasar belajar bahasa, penunjang keterampilan berbicara,membaca dan
menulis serta pelancar komunikasi lisan.

8
BAB 3

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Menyimak merupakan suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan


dengan penuh perhatian dan pemahaman untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau
pesan serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan oleh pembicara.tujuan
menyimak adalah memperoleh pengetahuan, untuk menghargai dan menikmati apa yang
disimak,untuk mengumpulkan data, untuk mengkomunikasikan ide-ide dan memecahkan
masalah.

Menyimak adalah suatu kegiatan yang merupakan suatu proses.dalam proses menyimak
terdapat tahapan mendengar,memahami, menginterpretasi,mengevaluasi dan
menanggapi.menyimak memiliki dua jenis yaitu menyimak bedasarkan tujuan dan menyimak
bedasarkan intensitas.

Keterampilan menyimak merupakan komponen penting dalam berbahasa.keterampilan


menyimak merupakan kegiatan berbahasa yang pertama kali dilakukan manusia.karena itu
menyimak sangat penting,dalam menyimak seseorang dituntut untuk memahami dan
memperhatikan makna atau isi pesan yang disampaikan agar terciptanya hubungan
antarpribadi yang lebih efektif.

B. SARAN

Keterampilan menyimak harus selalu dilakukan agar memiliki sikap berbahasa yang
positif. Dengan demikian, dapat memahami penerapan menyimak maupun proses menyimak.
Karena menyimak merupakan salah satu sarana ampuh dalam memperoleh informasi. dengan
menyimak berarti dapat menangkap makna atau isi pesan pembicara. Jadi jangan sepelekan
menyimak.

9
DAFTAR PUSTAKA

Rosmaini dan Ika Febriana (2022). Keterampilan bahasa reseptif. Medan : Universitas Negeri
Medan

Setiawati (2015). Hakikat menyimak.modul 1. Universitas terbuka dari


http://repository.ut.ac.id

Konsep dasar menyimak dari http://repository.unpas.ac.id/13884/8/11.

Kajian teori dari https://eprints.umm.ac.id/37222/3/

Kawolda. Theodore B. (1980). Learning to Listen What Can Be Done Forum.


Volume XVIII. No. 4

Logan, Likan M., dkk. (1972). Creative Communication, Teaching The


Language Arts. Montal-Canada McGraw-Hill Tyron Ltd.

Rost. Michael. (1976). Listening in Action Activities for Developing Listening


in Teaching. New York: Prentice Hall International (UK) Ltd.

Tarigan, Djago. (1986). Keterampilan Menyimak. (Modul). Jakarta:


Universitas Terbuka.

Tarigan, Hendri Guntur. (1986). Menyimak sebagai suatu keterampilan berbahasa.Bandung


Angkasa

Anda mungkin juga menyukai