HAKIKAT MENYIMAK
Disusun oleh :
1. Audy Oktatriyani Yushal { A230101 }
2. Radix Alfi Hidayat { A230111 }
3. M. Adjie Zaifullah { A230052 }
Nama Dosen
Frawitasary, M.Pd
Mata Kuliah
Bahasa Indonesia
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. yang sudah melimpahkan rahmat, taufik,
dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyusun tugas Bahasa Indonesia ini dengan baik serta
tepat waktu. Seperti yang sudah kita tahu “Pendidikan Karakter” itu sangat berarti untuk anak
bangsa dari mulai dini. Semuanya perlu dibahas pada makalah ini kenapa Pendidikan
Karakter itu sangat diperlukan serta layak dijadikan bagaikan modul pelajaran.
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan tugas makalah ini.Tentunya,tidak akan bisa
maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.Tugas ini kami buat untuk
memberikan ringkasan tentang keberadaan Pendidikan Karakter untuk kemajuan bangsa.
Mudah-mudahan makalah yang kami buat ini bisa menolong menaikkan pengetahuan kita
jadi lebih luas lagi. Kami menyadari kalau masih banyak kekurangan dalam menyusun
makalah ini.Oleh sebab itu, kritik serta anjuran yang sifatnya membangun sangat kami
harapkan guna kesempurnaan makalah ini.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
1.2Rumusan Masalah...............................................................................................................1
1.3Tujuan..................................................................................................................................1
1.4 Manfaat...............................................................................................................................4
BAB II.......................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.......................................................................................................................2
2.1HAKIKAT MENYIMAK..................................................................................................5
BAB III......................................................................................................................................7
PENUTUP.................................................................................................................................7
3.1 KESIMPULAN...................................................................................................................7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
iii
BAB II
PEMBAHASAN
iv
didengar dengan latar belakang pengetahuan dan pengalaman penyimak. Respon itu bias
sama dengan yang dikehendaki pembicara dan bias pula tidak sama.
2.2 Tujuan Menyimak
a) Menyimak untuk belajar dimana orang tersebut bertujuan agar ia dapat memperoleh
pengetahuan dari bahan ujaran
b) Menyimak untuk menikmati dimana orang yang menyimak dengan penekanan pada
penikmatan terhadap sesuatu dari materi yang diujarkan atau diperdengarkan atau
dipagelarkan (terutama sekali dalam bidang seni).
c) Menyimak untuk mengevaluasikan dimana orang menyimak dengan maksud agar ia
dapat menilai apa-apa yang dia simak (baik-buruk, indah-jelek, tepat-ngawur, logis-
tidak logis dan lain-lain).
d) Menyimak untuk mengapresiasi dimana orang yang menyimak dapat menikmati serta
menghargai apa-apa yang disimaknya itu (misalnya: pembaca berita, puisi,music dan
lagu dialog, diskusi panel,dan perdebatan).
e) Menyimak untuk mengkomunikasikan ide-ide dimana orang yang menyimak
bermaksud agar ia dapat menkomunikasikan ide-ide, gagasan-gagasan, maupun
perasaan-perasaanya kepada orang lain dengan lancar dan tepat.
f) Menyimak untuk membedakan bunyi-bunyi dimana orang yang menyimak bermasud
agar dia dapat membedakan bunyi-bunyi yang tepat; mana bunyi yang membedakan
arti (distingtif), mana bunyi yang tidak membedakan arti;biasanya ini terlihat pada
seseorang yang sedang belajar bahasa asing yang asik mendengarkan ujaran pembicara
asli (native speaker).
g) Menyimak untuk memecahkan masalah dimana orang yang menyimak
h) bermasud agar ia dapat memecahkan masalah secara kreatif dan analisis, sebab dari
sang pembicara dia mungkin memperoleh banyak masukan berharga.
i) Menyimak untuk menyainkan dimana orang yang menyimak untuk menyakinkan
dirinya terhadap suatu masalah atau pendapat yang selama ini dia ragukan.
v
3) Pengingatan
Kemampuan untuk mengingat informasi berkaitan dengan seberapa banyak informasi
yang ada dalam benak dan apakah informasi bisa diulang atau tidak.
4) Pengevaluasian
Pengevaluasian terdiri dari penilaian dan pengkritisan pesan.
5) Penanggapan
tanggapan yang kita buat sementara pembicara berbicara, berupa dukungan, dan
tanggapan yang kita buat setelah pembicara berhenti berbicara, berupa ketelitian,
pertanyaan, pengklarifikasian, tantangaan dan persetujuan.
vi
Sedangkan Hunt mengemukakan ada tujuh tahapan dalam menyimak, yaitu :
1) Isolasi (pemisahan/memisahkan)
Pada tahap ini penyimak harus bisa memisahkan bunyi-bunyi, fakta-fakta atau ide-ide
yang dikatakan pembicara. Yang mana hal-hal atau sesuatu yang baik dan benar
2) Identifiksi (menentukan atau menetapkan)
Dalam tahapan menyimak ini. Penyimak mencatat apa yang sedang dibicarakan tentang
hal-hal yang dianggap penting dan bermanfaat baginya. Apalagi rangsangan atau
gambaran tertentu sudah kita ketahui maka suatu maknanya bisa kita tetapkan kepada
setiap hal-hal yang berdiri sendiri itu.
3) Integrasi (penyatuan/menyatukan)
Pada tahapan ini, penyimak menyatupadukan dan menyesuaikan hal-hal yang
didapatkannya saat menyimak dengan informasi lain yang telah dimilikinya dan
diketahuinya sebelumnya.
4) Inspeksi
Pada tahap ini, penyimak membandingkan dan memeriksa kembali informasi yang baru
saja diterimanya dengan pengetahuannya sendiri. Kemudian menilainya, yang mana
yang bisa dilakukan dan yang tidak
5) Interpretasi
Pada tahap ini, penyimak mengevaluasi sesuatu yang didengar dan mencari tahu sumber
informasi yang disampaikan dari mana datangnya semua informasi itu. Disini, penyimak
memberikan kesan dan memberikan tanggapannya, menyampaikan pendapatnya.
6) Interpolasi
Pada tahapan ini, jika dalam penyimakan kita tidak menemukan pesan yang berisi
informasi yang bermanfat bagi kita ataupun merasa tidak lengkap dan tidak bisa kita
cerna, maka kita lah yang memberikan ide-idenya dari pengetahuan ataupun pengalam
kita sehingga kita bisa menemukan informasi dari pesan itu dengan lengkap dan
sempurna.
7) Introspeksi
\Pada tahap ini, penyimak menguji informasi yang didapatkannya dengan pengetahuan
dan pengalamannya senidri. Agar dia dapat menerapkannya di lingkungannya dan
kehidupannya.
vii
Menyimak ekstensif ( extensive listening) adalah sejenis kegiatan menyimak yang
berhubungan dengan hal-hal lebih umum dan lebih bebas terhadap suatu bahasa, tidak
perlu di bawah bimbingan langsung seorang guru. Penggunaan yang paling mendasar
ialah untuk menyajikan kembali bahan yang telah diketahui dalam suatu lingkungan
baru dengan cara yang baru. Selain itu, dapat pula murid dibiarkan mendengar butir-
butir kosakata dan struktur-struktur yang baru bagi murid yang terdapat dalam arus
bahasa yang ada dalam kapasitasnya untuk menangabinya. Pada umumnya, sumber
yang paling baik untuk menyimak ekstensif adalah rekaman yang dibuat guru sendiri,
misalnya rekamanan yang bersumber dari siaran radio, televise, dan sebagainya.
2) Menyimak Intensif(Intensif Listening)
Menyimak intensif(Intensif Listening) adalah menyimak yang diarahkan pada suatu
yang jauh lebih diawasi, dikontrol, terhadap suatu hal tertentu. Dalam hal ini harus
diadakan suatu pembagian penting yaitu diarahkan pada butir-butir bahasa sebagai
bagian dari program pengajaran bahasa atau pada pemahaman serta pengertian
umum.Jelas bahwa dalam kasus yang kedua ini maka bahasa secara umum sudah
diketahui oleh para murid.
3) Menyimak Sosial ( Sosial listening) atau menyimak konversasional (conversation
listening) ataupun menyimak sopan (Courtens listening)
Biasanya berlangsung dalam situs-situs sosial tempat orang mengobrol mengenai hal-
hal yang menarik perhatian semua orang dan saling mendengarkan satu sama lain untuk
membuat respons-respons yang pantas, mengikuti detail-detail yang menarik, dan
memerhatikan perhatian yang wajar terhadap apa-apa yang dikemukakan, dikatakan
oleh seorang rekan. Dengan perkataan lain dapat dikemukakan bahwa menyimak sosial
paling sedikit mencangkup dua hal, yaitu perkataan menyimak secara sopan santun
dengan penuh perhatian percakapan atau konversasi dalam situasi-situasi sosial dengan
suatu maksud. Dan kedua mengerti serta memahami peranan-peranan pembicara dan
menyimak dalam proses komunikasi tersebut.
4) Menyimak Sekunder (secondary listening)
Menyimak sekunder(secondary listening) adalah sejenis kegiatan menyimak secara
kebetulan dan secara ekstensif misalnya, menyimak pada musik yang mengirim tarian-
tarian rakyat terdengar secara sayup-sayup sementara kita menulis surat pada teman di
rumah atau menikmatin musik sementara ikut berpartisipasi dalam kegiatan tertentu di
sekolah seperti menulis, pekerjaan tangan dengan tanah liat, membuat sketsa dan
latihan menulis dengan tulisan tangan.
5) Menyimak Estetik(aesthetic listening) disebut juga menyimak apresiatif
( appreciational listening)
Adalah fase terakhir dari kegiatan menyimak secara kebetulan dan termasuk kedalam
menyimak ekstensif, mencangkup dua hal yaitu pertama menyimak musik, puisi, teka-
teki, dan lakon lakon yang diceritakan oleh guru atau murid-murid.
viii
6) Menyimak Kritis ( critical listening)
Adalah sejenis kegiatan menyimak yang didalamnya sudah terlihat kurangnya atau
tiadanya keaslian ataupun kehadiran prasangka serta ketidak telitian yang akan diamati.
Murid-murid perlu banyak belajar mendengarkan,menyimak secara kritis untuk
memperoleh kebenaran.Menyimak Konsentratif (consentrative listening)
Sering juga disebut study-type listening atau menyimak yang merupakan jenis telah
kegiatan-kegiatan tercakup dalam menyimak konsentratif antara lain: menyimak untuk
mengikuti petunjuk-petunjuk serta menyimak urutan-urutan ide, fakta-fakta penting dan
sebab akibat.
7) Menyimak kreatif (creative listening)
Adalah jenis menyimak yang mengakibatkan dalam pembentukan atau rekonstruksi
seorang anak secara imaginative kesenangan-kesenangan akan bunyi, visual
ataupenglihatan, gerakan, serta perasaan-perasaan kinestetik yang disarankanoleh apa-
apadidengarkan.
8) Menyimak Introgatif ( introgative listening)
Adalah sejenis menyimak intensif yang menuntut lebih banyak konsentrasi dan seleksi,
pemusatan perhatian dan pemilihan, karena sipenyimak harus mengajukan pertanyaan-
pertanyaan. Dalam kegiatan menyimak interogatif ini si penyimak mempersempit serta
mengarahkan perhatianya pada pemrolehan informasi atau mengenai jalur khusus.
9) Menyimak Penyelidikan (exploratory listening)
Adalah sejenis menyimak intensif dengan maksud dan yang agak lebih singkat. Dalam
kegiatan menyimak seperti ini si penyimak menyiagakan perhatiannya untuk
menemukan hal-hal baru yang menarik perhatian dan informasi tambahan mengenai
suatu topik atau suatu pergunjingan yang menarik.
10) Menyimak pasif ( passive listening)
Adalah penyerapan suatu bahasa tanpa upaya sadar yang biasa menandai upaya-upaya
kita saat belajar dengan teliti, belajar tergesa-gesa, menghapal luar kepala, berlatih serta
menguasai sesuatu bahasa. Salah satu contoh menyimak pasif adalah penduduk pribumi
yang tidak bersekolah lancar berbahasa asing. Hal ini dimungkinkan karena mereka
hidup langsung di daerah bahasa tersebut beberapa lama dan memberikan kesempatan
yang cukup bagi otak mereka menyimak bahasa itu.
11) Menyimak Selektif (selective listening)
Berhubungan erat dengan menyimak pasif. Betapapun efektifnya menyimak pasif itu
tetapi biasanya tidak dianggap sebagai kegiatan yang memuaskan. Oleh karena itu
menyimak sangat dibutuhkan.
ix
Namun demikian, menyimak selektif hendaknya tidak menggantikan menyimak pasif,
tetapi justru melengkapinya.
Penyimak harus memanfaatkan kedua teknik tersebut. Dengan demikian, berarti
mengimbangi isolasi kaltural kita dari masyarakat bahasa asing itu dan tendensi kita
untuk menginterprestasikan.
Teks Informatif
Teks informatif atau narasi informatif adalah karangan yang bertujuan untuk
menyampaikan sebuah informasi dengan tepat mengenai suatu peristiwa atau kejadian.
1. Teks Berita
Teks berita, yaitu teks yang memuat informasi tentang kabar atau pemberitahuan
tentang suatu hal, yang disampaikan secara langsung oleh pembicara atau pembawa
pesan atau melalui radio dan televisi. Bahasa yang digunakan di dalam teks berita
bersifat lugas dan tegas. Karakter media yang berbeda mengakibatkan berlainan pula
sapaan yang digunakan oleh pembawa acara.
x
a. Sapaan pembaca teks berita radio. Selamat siang pendengar. Saya, Indra, dari studio
X akan menyampaikan berbagai peristiwa yang hangat dan menarik yang terjadi
selama hari ini. Selamat mendengarkan!
b. Sapaan pembaca teks berita televisi Selamat siang pemirsa. Kami dari studio ini, Indra
dan Indri, akan menyampaikan berbagai peristiwa yang hangat dan menarik yang
terjadi sepanjang hari ini. Selamat menyaksikan! Silahkan Indra! Baik Indri!
2. Teks Pidato
Teks pidato, yaitu teks pembicaraan seseorang secara langsung (tatap muka) di hadapan
orang banyak memuat arahan atau kebijakan tentang hal tertentu. Keberhasilan
seseorang di dalam berpidato ditandai oleh antusiasnya pendengar mendengarkan isi
pidatonya.
3. Teks Ceramah
Kata ceramah asal mulanya dalam bahasa Melayu berarti nyinyir, banyak bicara,
cerewet. Kata ini mengalami perkembangan makna menjadi positif, yaitu
menyampaikan sesuatu di hadapan orang banyak untuk menambah pengetahuan,
pengalaman atau informasi tertentu.
4. Teks Opini
Opini berarti pendapat, pikiran pendirian atau pandangan. Teks opini ialah yang
memuat pendapat, pikiran, pendirian atau pandangan seseorang tentang masalah
tertentu sedang hangat dibicarakan di masyarakat.
5. Teks procedural
Teks prosedural adalah teks yang memuat butir-butir atau langkah-langkah kegiatan
tertentu berupa petunjuk yang mudah diikuti pelaksanaanya.
xi
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa teknik pembelajaran adalah cara-cara atau
siasat yang dilakukan oleh guru dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk
mendapatkan hasil yang optimal.Teknik pembelajaran di tentukan berdasarkan metode yang
digunakan menurut pendekatan yang dianut.Teknik pembelajaran tersebut meliputi teknik
pembelajaran bahasa lisan dan teknik pembelajaran bahasa tulisan.
Menyimak adalah suatu rentetan proses, mulai dari proses mengidentifikasi bunyi, menyusun
penafsiran, memanfaatkan hasil penafsiran, dan proses penyimpanan, serta proses
menghubung-hubungkan hasil penafsiran itu dengan keseluruhan pengetahuan dan
pengalaman. Tujuan menyimak yaitu agar orang yang mendengar dapat memperoleh
pengetahuan atau informasi mengenai hal tertentu dari berita atau cerita yang di dengar.
xii