Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KETERAMPILAN MENYIMAK
“Tujuan dan Peranan Menyimak”

Dosen Pengampu: Sakinah Fitri, S.S., S.Pd., M.Pd.

OLEH KELOMPOK 3
Aulia Ananda (230501501024)
Maharani Nurul Khalida (230501500010)
Ahmad Musawir (230501501030)
Iqra Faturrahman Rikram (230501502014)
Nur Hijriah Nikmal (230501501032)
Alfian (230501502016)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS BAHASA DAN SASTRA
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2024
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga kami mendapatkan petunjuk,
kekuatan dan kesabaran sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini
dengan judul “Tujuan, dan Peranan Menyimak”

Adapun pembuatan makalah ini merupakan syarat untuk menambah


pengetahuan melengkapi tugas Mata Kuliah Keterampilan Menyimak. Dalam
penyusunan makalah ini, kami menyadari masih banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan. Oleh karna itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dan memdidik untuk perbaikan selanjutnya. Kami juga berharap
makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pembacanya, Terima Kasih.

Makassar, 12 Februari 2024

Tim Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................iii
BAB I............................................................................................................................1
PENDAHULUAN........................................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................2
C. Tujuan Penulisan................................................................................................2
BAB II...........................................................................................................................3
PEMBAHASAN...........................................................................................................3
A. Pengertian Menyimak.........................................................................................3
B. Tujuan Menyimak...............................................................................................4
C. Peranan Menyimak.............................................................................................6
BAB III.......................................................................................................................10
PENUTUP..................................................................................................................10
A. Kesimpulan.......................................................................................................10
B. Saran.................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari manusia dihadapkan pada kegiatan menyimak.


Namun, terkadang mereka tidak menyadarinya. Hal tersebut dapat kita lihat dari
berbagai percakapan, baik itu percakapan di lingkungan keluarga, antaranak,
antarorang tua, anak dengan orang tua. Kegiatan menyimak lainnya meliputi
seminar, pidato, dialog, diskusi, dalam membicarakan suatu permasalahan.
Implementasi dari kegiatan menyimak ini terdiri dari mendengarkan
lambanglambang lisan, memahami maksud yang ingin disampaikan pembicara
melalui ujaran, dan menangkap isi atau pesan yang hendak disampaikan
seseorang. Oleh karena itu, seseorang dituntut harus terampil menyimak dalam
percakapan sehari-hari.
Perkembangan ilmu dan teknologi dalam era globalisasi ini banyak menuntut
masyarakatnya untuk mampu menyimak berbagai informasi dengan cepat dan
tepat, baik melalui berbagai media, radio, televisi, telepon, internet maupun
melalui tatap muka secara langsung. Berbagai lembaga baik di lingkungan
pemerintah maupun swasta, untuk memecahkan masalah, sering mendatangkan
para pakar yang sesuai dengan bidang informasi yang dibutuhkannya. Pemecahan
masalah itu melalui berbagai kegiatan seperti rapat, seminar, diskusi, ceramah,
debat, simposium, dsb.
Di sisi pendidikan, keterampilan menyimak memiliki dampak langsung pada
proses belajar-mengajar. Siswa yang mampu menyimak dengan baik cenderung
lebih sukses dalam memahami materi pelajaran, berpartisipasi aktif dalam diskusi,
dan mengembangkan kemampuan kritisnya. Oleh karena itu, pemahaman yang
mendalam tentang tujuan dan peranan keterampilan menyimak dapat memberikan
kontribusi positif terhadap pengembangan strategi pengajaran yang lebih efektif.

1
Dalam makalah ini, kami akan menjelajahi secara rinci tujuan dari keterampilan
menyimak dan peranannya dalam komunikasi. Dengan demikian, diharapkan
makalah ini dapat memberikan kontribusi pemahaman yang lebih baik tentang
pentingnya mengembangkan keterampilan menyimak.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam makalah ini
yaitu:
1. Apakah tujuan dari menyimak?
2. Apakah peranan dalam menyimak?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan
penulisan makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui tujuan dari menyimak
2. Untuk mengetahui peranan dalam menyimak

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Menyimak
Menyimak sangat dekat maknanya dengan mendengar dan mendengarkan.
Namun, kalau kita pelajari lebih jauh, ketiga kata itu terdapat perbedaan
pengertian. Mendengar didefinisikan sebagai suatu proses penerimaan bunyi yang
datang dari luar tanpa banyak memerhatikan makna dan pesan bunyi itu.
Sedangkan menyimak adalah proses mendengar dengan pemahaman dan
perhatian terhadap makna dan pesan bunyi itu. Jadi, di dalam proses menyimak
sudah termasuk mendengar, sebaliknya mendengar belum tentu menyimak. Di
dalam bahasa Inggris terdapat istilah “listening comprehension” untuk menyimak
dan “to hear” untuk mendengar.

Menurut H. G. Tarigan menyimak adalah suatu proses kegiatan


mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman,
apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau
pesan serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan oleh
pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan. (Tarigan, 2008: 31) Menurut
Anderson menyimak sebagai proses besar mendengarkan, mengenal, serta
menginterpretasikan lambinglambang lisan. Menurut (Purwadi dan swandono,
2000) menyimak bermakna mendengarkan dengan penuh pemahaman dan
perhatian serta apresiasi.

Menurut Hanapi Natasasmita menyimak adalah mendengar secara khusus


dan terpusat pada objek yang disimak Dari uraian di atas dapat disimpulkan
bahwa hakikat menyimak itu adalah suatu rentetan proses, mulai dari proses
mengidentifikasi bunyi, menyusun penafsiran, memanfaatkan hasil penafsiran,
dan proses penyimpanan, serta proses menghubung-hubungkan hasil penafsiran
itu dengan keseluruhan pengetahuan dan pengalaman.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hakikat menyimak itu adalah
suatu rentetan proses, mulai dari proses mengidentifikasi bunyi, menyusun

3
penafsiran, memanfaatkan hasil penafsiran, dan proses penyimpanan, serta proses
menghubung-hubungkan hasil penafsiran itu dengan keseluruhan pengetahuan
dan pengalaman
B. Tujuan Menyimak
Kegiatan menyimak adalah kegiatan yang dilakukan dengan sengaja dan
terencana untuk mencapai suatu tujuan. Orang tidak akan mendengarkan kecuali
mereka mempunyai tujuan khusus untuk mendengarkan. Di sisi lain, pembicara
juga melakukan aktivitas karena mempunyai tujuan yang diharapkan oleh
pendengarnya. Untuk mencapai tujuan tertentu, ada dua aspek yang perlu
diperhatikan yaitu sebagai berikut
1. Adanya pemahaman dan reaksi pendengar terhadap pesan pembicara.
2. Pemahaman dan tanggapan pendengar terhadap pesan sesuai dengan
keinginan pembicara.
Berdasarkan dua tujuan diatas, maka tujuan menyimak dapat dijelaskan lebih rinci
sebagai berikut
1. Memperoleh Fakta
Fakta dapat diperoleh dengan berbagai cara. Hal ini dapat dicapai melalui
pemahaman bacaan. Anda juga dapat mendengarkan. Di negara-negara maju,
fakta-fakta yang diperoleh melalui kegiatan membaca tertanam kuat di seluruh
lapisan masyarakat melalui majalah, surat kabar, dan buku. Namun di negara-
negara berkembang khususnya Indonesia, budaya membaca belum menyebar
sehingga masyarakat di negara-negara berkembang umumnya lebih memilih
mempelajari fakta melalui radio, televisi, konferensi, ceramah, dan lain-lain
dibandingkan membaca.
2. Analisis Fakta
Tujuan lain mendengarkan adalah menganalisis fakta. Analisis fakta
adalah proses menafsirkan fakta atau fakta Informasi pada tataran penafsiran
unsur sebab akibat yang terkandung dalam fakta.

Tujuan ini muncul karena pendengar ingin memahami makna dari fakta
yang diterima. Oleh karena itu, tujuan mendengarkan menjadi lebih spesifik:

4
kemampuan menerima fakta melalui analisis. Proses analisis fakta harus
berhasil. Jika pendengar ingin mendengar apa yang dipikirkan oleh
pembicara, mereka perlu menghubungkan apa yang mereka dengar dengan
makna yang mereka pahami.

3. Mengevaluasi Fakta

Mengevaluasi fakta atau gagasan adalah tujuan mendengarkan yang


ketiga. Selain itu, pendengar yang kritis akan memiliki beberapa pertanyaan
mengenai hasil analisis. Namun, jika fakta yang diterima berkualitas rendah,
tidak akurat, atau kurang relevan dengan pengetahuan pendengar, maka
pendengar akan menolak fakta tersebut.

4. Mendapatkan Inspirasi

Inspirasi seringkali dijadikan alasan seseorang untuk mendengarkan


suatu percakapan. Tujuan mendengarkan bukan hanya untuk mempelajari
fakta, tetapi juga untuk mendapatkan inspirasi. Jika guru Indonesia ingin
menjadi guru profesional tentu memerlukan inspirasi tentang bahasa dan
pembelajaran bahasa.

Untuk mencapai hal tersebut, Anda perlu memperhatikan banyak hal


yang berkaitan dengan bidang keilmuan tempat Anda bekerja. Jika Anda
membutuhkan inspirasi dan saran mengenai bidang pendidikan, sebaiknya
Anda juga memperhatikan banyak hal yang berkaitan dengan bidang ini.

Para ahli seringkali mengikuti berbagai konferensi ilmiah, seperti


diskusi, seminar, dan konferensi, dengan tujuan merangsang pemikiran.dan
antusiasme mereka. Mereka ingin mendapat informasi dan inspirasi dengan
mendengarkan berbagai hal terkait profesinya sambil tetap menjaga ilmunya.
5. Mendapatkan Hiburan Pada dasarnya manusia memerlukan hiburan.
Hiburan dapat dicapai melalui berbagai aktivitas, termasuk aktivitas
mendengarkan. Tentu saja konten yang kita dengarkan menyegarkan pikiran
pendengarnya dan memberikan rasa bahagia.Apabila pembicara dapat

5
menciptakan suasana yang menyenangkan dan ceria, maka tujuan audiens
dapat tercapai.
Salah satu cara untuk menciptakan suasana yang menyenangkan dan
ceria adalah pembicara harus mampu menciptakan humor yang segar dan
orisinal sehingga dapat membangkitkan minat dan semangat pendengarnya.
Pembicara jenis ini dianggap sebagai pembicara rekreasional.
6. Memperbaiki kemampuan berbicara
Tujuan akhir dari mendengarkan adalah untuk meningkatkan
keterampilan berbicara Anda. Mengapa dikatakan mendengarkan
meningkatkan keterampilan berbicara? Dikatakan bahwa pendengar dapat
meningkatkan keterampilan berbicaranya dengan mendengarkan percakapan
orang lain.
Dengan menyimak seseorang dapat menyerap informasi atau pengetahuan
yang disimaknya. Menyimak juga mempelancar keterampilan berbicara dan
menulis. Semakin baik daya simak seseorang maka akan semakin baik pula daya
serap informasi atau pengetahuan yang disimaknya.
Dapat disimpulkan bahwa tujuan menyimak yaitu menyimak untuk belajar,
menyimak untuk memperoleh keindahan audial, menyimak untuk mengevaluasi,
menyimak untuk mengapresiasikan simakan, menyimak untuk mengkomunikasi
kan ide-idenya sendiri, menyimak untuk meyakinkan, mendapatkan fakta,
menganalisis fakta, mengevaluasi fakta, mendapatkan inspirasi, dan
mendapatkan hiburan.
C. Peranan Menyimak
Dalam hal belajar, peranan dalam menyimak itu penting karena menyimak
memberi kita pengetahuan dan pengalaman tambahan yang bisa kita peroleh dari
orang lain dan digunakan untuk keuntungan kita dalam hidup. Kemampuan
menyimak sangat penting dalam kehidupan manusian. Tarigan (1990:72)
menyatakan bahwa berdasarkan penelitian para pakar, kira-kira 85% dari apa
yang diketahui oleh manusia berasalah dari hasil menyimak, tetapi yang mereka
ingat hanya kira-kira 20% dari yang mereka dengan itu.

6
Dengan demikian, jelaslah betapa besar keuntungan yang diperoleh dari
keterampilan menyimak bagi kehidupan manusia. Oleh karena itu, tidaklah salah
kalau kita harus meningkatkan kemampuan menyimak. Doff (1989:198),
memperkuat pentingnya menyimak. Ia mengatakan bahwa kita tidak mungkin
dapat mengembangkan keterampilan berbicara tanpa mengembangkan
keterampilan mnyimak. Hal ini berarti bahwa untuk mendapatkan keberhasilan
komunikasi lisan, siswa harus memiliki kemampuan untuk memahami apa yang
dikatakan padanya. Untuk itu, siswa harus mampu menguasai tata bahasa dan
kosa kata yang cukup. Karena salah satu tujuan pokok pembelajaran adalah siswa
mampu berkomunikasi lisan, maka tiada pilihan lain, guru juga harus
mengembangkan keterampilan menyimak.
Komunikasi tidak akan berhasil dengan baik jika apa yang diucapkan
secara lisan tidak dimengerti. Menurut Rost (1991:4), keterampilan menyimak
yang berhasil adalah melibatkan suatu keterpaduan berbagai keterampilan yang
meliputi; membedakan bunyi, mengenali kata, mengenali tatabahasa,
menggunakan pengetahuan dasar, dan mengingat kata-kata dan ide-ide penting.

Nuryati (1994:174) mengemukakan berberapa peranan menyimak, antara


lain (1) landasan belajar bahasa, (2) penunjang keterampilan berbicara, membaca,
dan menulis, dan (3) penambahan informasi. Ketiga peranan menyimak tersebut
diuraikan berikut ini :

1. Landasan Belajar Bahasa

Konon belajar bahasa dimulai dengan menyimak. Anak kecil mulai


belajar bahasa ibunya di rumah. Mula-mula anak-anak menyimak rangkaian
bunyi bahasa. Bahasa itu dihubungkan dengan makna. Setlah menyimak, ia
mulai meniru ucapan-ucapan yang pernah disimaknya kemudian
menerapkannya dalam pembicaraan.

7
2. Penunjang Keterampilan Berbicara, Membaca dan Menulis
Setelah anak masuk jenjang SD, dia menyimak ucapan-ucapan bahasa
Indonesia yang digunakan guru. Kemudian, menghubungkan dengan
maknanya. Pemahaman terhadap fonem, kosakata dan kalimat dapat
membantu siswa dalam kegiatan berbicara, membaca dan menulis. Petunjuk-
petunjuk dalam belajar berbicara, membaca, dan menuli disampaikan dengan
bahsa lisan. Ini berarti bahwa keterampilan menyimak memang dapat
menunjang keterampilan berbicara, membaca dan menulis.

Semakin banyak dan sering menyimak kosakata, pola-pola kalimat dan


intonasi dan sebagainya, semakin berkembang pula keterampilan berbicara.
Bila sudah ada tradisi tulisan pada masyaraka, maka keterampilan membaca
dan menulis turut berkembang. Karena itu, tidaklah meragukan apabila para
ahli menyimpulkan adalah dasar dari keterampilan yang lainnya.

Sehubungan dengan keterampilan menyimak dengan berbicara, maka dua


keterampilan tersebut merupakan kegiatan yang berbeda, tetapi satu sama lain
berkaitan erat. Menyimak tanpa ada yang berbicara tak mungkin terlaksana.
Sebaliknya, berbicara tanp ada yang menyimak merupakan pekerjaan yang
sia-sia. Melalui menyimak siswa dapat mengeksprsikan ide baik melalui
diskusi maupun melalui penceritaan. Oleh karena itu, siswa yang mempunyai
kelainan dalam alat pendengarannya akan mengalami kesulitan dalam
menyimak. Kekurangmampuan dalam menyimak mengakibatkan kemunduran
dalam berbicara. Akibatnya, siswa lemah dalam kemampuan berbahasa lisan.
Penyimak tidak dapat memahmi apa yang disampaikan pembicara. Dengan
demikian siswa seperti ini mengalami kesulitan pula dalam membaca dan
menulis.

3. Penambah Informasi
Menyimak selain berperan sebagai pelancar komunikasi lisan,
menyimak merupakan salah satu saran dalam menjaring informasi. Contoh:
menyimak informasi dari radio, TV, diskusi, seminar dan sebagainya.

8
Kemajuan teknologi dibidang perhubungan menyebabkan apa yang terjadi di
belahan bumi semua dapat didengar laporannya melalui radio, bahkan dapat
pula dilihat peristiwa beserta komentarnya melalui TB. Oleh karena itu, para
siswa tidak akan melewatkan hari-harinya untuk mendengarkan, melihat
informasi yang disampaikan lewat media di atas terutama radio dan TV.
Bahkan siswa yang beda di desa pun dapat menambah pengetahuannya lewat
media yang sama. Dengan demikian akan dapat meningkatkan kualitas
berpikir siswa.

4. Pelancar Komunikasi Lisan

Keterampilan menyimak memegang peranan krusial sebagai pelancar


komunikasi lisan dalam berbagai konteks. Mendengarkan dengan cermat
memungkinkan seseorang untuk memahami secara mendalam pesan yang
disampaikan oleh pembicara. Kemampuan ini tidak hanya mencakup
tangkapan makna kata-kata, tetapi juga interpretasi nuansa, intonasi, dan
ekspresi wajah yang dapat memperkaya pemahaman terhadap komunikasi
lisan.
Dengan adanya keterampilan menyimak, respon yang diberikan dapat
menjadi lebih tepat dan relevan, menciptakan interaksi yang lebih dinamis dan
efektif. Selain itu, keterampilan ini juga berperan dalam mencegah
kesalahpahaman, karena mendengarkan dengan seksama memungkinkan
untuk mengklarifikasi informasi yang mungkin tidak jelas atau meragukan.

Dalam hubungan interpersonal, menyimak dengan baik menciptakan


atmosfer saling pengertian dan rasa hormat. Hal ini berkontribusi pada
pembangunan hubungan yang kuat dan mendukung kolaborasi yang lebih
efektif di berbagai lingkungan, termasuk di tempat kerja atau dalam tim.

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam makalah ini, kita telah menjelajahi secara mendalam keterampilan
menyimak, menggali tujuan utama, serta peranannya dalam berbagai aspek
kehidupan sehari-hari. Menyimak bukan hanya sekadar mendengarkan, melainkan
suatu keterampilan yang melibatkan pemahaman, analisis, dan interpretasi informasi
yang disampaikan oleh berbagai sumber. Salah satu tujuan utama dari keterampilan
menyimak adalah memahami secara efektif pesan yang disampaikan oleh pembicara
atau media. Dengan mengasah keterampilan menyimak, seseorang dapat memperluas
wawasannya, meningkatkan kualitas komunikasinya, dan menjadi bagian dari
lingkaran informasi yang lebih luas.
Peran keterampilan menyimak terlihat jelas dalam konteks pendidikan,
pekerjaan, dan kehidupan sosial. Di dunia pendidikan, kemampuan menyimak
menjadi landasan bagi pembelajaran yang efektif. Di tempat kerja, individu
yang mampu menyimak dengan baik memiliki keunggulan dalam memahami
instruksi, memecahkan masalah, dan berkolaborasi secara produktif.
Sementara dalam interaksi sosial, keterampilan menyimak memainkan peran
penting dalam membangun hubungan yang sehat dan saling pengertian.
Dengan memahami pentingnya keterampilan menyimak, kita diingatkan
untuk terus mengembangkannya melalui latihan dan kesadaran diri. Upaya ini
bukan hanya untuk kepentingan pribadi, tetapi juga untuk meningkatkan
kualitas komunikasi dan hubungan antarindividu di berbagai lapisan
masyarakat.
B. Saran

1. Dalam mempelajari makalah ini, diharapkan tidak hanya sekedar diketahui


namun benar-benar dipahami dan menjadi pegangan bagi mahasiswa
mahasiswi agar dapat menerapkan dan menjalankan sesuai syariat islam
dalam Menghadapi Tantangan Modernisasi.

10
2. Selanjutnya, penulis menyadari kekurangan dari makalah ini sehingga
diharapkan adanya masukan berupa kritik dan saran yang membangun
guna keswmpurnaan pembuatan makalah ini dan bermanfaat khususnya
untuk penulis dan umumnya untuk pembaca.

11
DAFTAR PUSTAKA

Daeng, Kembong Johar, Amin Hamsa, Akmal. 2010. Pembelajaran Keterampilan


menyimak. Makassar: Badan Penerbit UNM.

Depdiknas. 2003. Kurikulum 2004 Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP. Jakarta:
Depdiknas.

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Berbicara: Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.


Bandung: Angkasa.
Purwadi dan Swandono. 2000. BPK Menyimak Bahasa Indonesia. Surakarta:
Universitas Sebelas Maret Surakarta.

12

Anda mungkin juga menyukai