Anda di halaman 1dari 19

KETERAMPILAN BERPIDATO

Mata Kuliah : Berbicara Efektif


Dosen Pengampu : 1. Ernalida, S.Pd., M.Hum., Ph.D.
2. Novritika, M.Pd.
3. M. Bujaya, M.Pd.

Oleh:
1. Melani Yanida Putri (06021282328042)
2. Juliana (06021182328008)
3. Alya Rohadatul Aisy (06021282328058)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya kami
dapat menyelesaikan tugas kelompok makalah dengan tema "Keterampilan berbicara".

Adapun tujuan pembuatan makalah ini guna memenuhi tugas kelompok pertama kami
dalam mata kuliah berbicara efektif dengan dosen pengampu Ibu Ernalida, S.Pd., M.Hum.,
Ph.D. , Ibu Novritika, M.Pd. , dan Bapak M. Bujaya,M.Pd. Selain itu, pembuatan makalah ini
bertujuan untuk menambah pengetahuan dan wawasan bagi kami pembuat makalah maupun
bagi para pembaca.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dikarenakan keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang kami miliki. Oleh karena itu
kami mengharapkan segala bentuk saran, masukan serta kritik dari berbagai pihak. Akhirnya
dari makalah ini kami berharap bisa memberi manfaat untuk kami pembuat makalah dan para
pembaca.

Indralaya, 11 September 2023

Kelompok 2B

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................... ii


DAFTAR ISI ....................................................................................................................... iii
BAB 1................................................................................................................................... 1
Pendahuluan ........................................................................................................................ 1
A. Latar Belakang ........................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................................... 2
C. Tujuan ........................................................................................................................ 2
D. Manfaat ...................................................................................................................... 2
BAB 2................................................................................................................................... 3
Pembahasan......................................................................................................................... 3
A. Pengertian .................................................................................................................. 3
B. Tujuan Pidato ............................................................................................................. 3
C. Macam-macam Pidato ................................................................................................ 4
D. Metode Pidato ............................................................................................................ 8
E. Persiapan Pidato ....................................................................................................... 11
F. Tips dan Hal-hal yang harus dihindari selama Berpidato ........................................... 11
BAB 3 ............................................................................................................................. 15
PENUTUP ...................................................................................................................... 15
A. Kesimpulan................................................................................................................. 15
B. Saran........................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 16

iii
BAB 1

Pendahuluan

A. Latar Belakang
Ada banyak keterampilan dalam berbahasa, salah satunya adalah berbicara.

Berbicara dapat meningkatkan kualitas eksistensi (keberadaan) di tengah- tengah

orang lain, bukan sekedar bicara, tetapi berbicara yang menarik (atraktif), bernilai

informasi (informatif), menghibur (rekreatif), dan berpengaruh (persuasif). Hal ini berkaitan
erat dengan pidato. Berpidato dilakukan oleh seseorang untuk memberikan suatu pemahaman
ataupun informasi terhadap orang lain sehingga meyakinkan pendengar atau audience.
Namun, tidak sedikit orang yang mengalami kesulitan dalam memulai pidato. Persiapan yang
kurang matang merupakan salah satu penyebab seseorang kesulitan dalam menyampaikan
pidato. Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami terlebih dahulu topik yang akan
disampaikan.

Pidato merupakan hal yang tidak dapat dilepaskan dari kehiidupan sang pemakai
bahasa, manusia sudah mengenal pidato sejak lama. Pidato telah memiliki peran yang sangat
penting dalam kehidupan manusia terutama peran manusia sebagai makhluk sosial yang
selalu terlibat dalam sebuah komunitas. Keutamaan pidato pastilah mempunyai peran yang
sangat penting dalam kehidupan berkomunitas, kita bisa melihatnya dari kebiasaan manusia
yang selalu menggunakan pidato saat pertemuan-pertemuan kelompo berlangsung, pertemuan
bisnis, pertemuan kenegaraan, pertemuan mahasiswa, upacara bendera, resepsi pernikahan,
bahkan pertemuan arisan sekalipun sering sekali diawali dengan pidato.Peranan pidato dalam
menyampaikan ide atau informasi secara lisan pada kelompok massa merupakan aktivitas
yang sangat penting, baik masa lalu maupun masa yang akan datang. Seorang yang sudah
mahir berbicara di depan umum akan dengan mudahmenguasai massa dan menawarkan ide-
idenya agar dapat diterima orang lain. Salahsatunya dengan menggunakan metode naskah.
Metode naskah penting bagi seorang pembicara resmi misalnya dalam pida tokenegaraan
agar pembicara tidak salah dalam memberikan informasi yang disampaikan kepada massa.
Selain itu informasi yang akan disampaikan lebih luas dan tera rahsehingga pembicara tidak
keluar dari topik yang dibicarakan. Jika kita meyakini bahwa peran pidato sangat penting
dalam kehidupan manusia, sangat disayangkan jika pidato menjadi sebuah kegiatan yang

1
terkesan membosankan. Adakalanya sebuah pidato yang disampaikan kepada pendengar tidak
dapat diserap isi pidato tersebut dengan baik. mereka seolah bingung, lalu apa gunanya
sebuah pidato jika makna-mana pidato tidak dapat dipahami oleh penerima pesan yang
mendengarkannya. Banyak masalah yang mungkin menjadi sebab tidak bermaknanya sebuah
pidato, seperti penyampaian pidato kurang menarik, orang yang berpidato adalah orang yang
tidak disukai, dan pidato tidak tersusun dengan baik. jika sebuah pidato mampu mengub ah
dunia, maka mungkin pidato yang baik mampu mengubah masyarakat menjadi lebih baik.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu definisi pidato?

2. Apa tujuandari berpidato?

3. Apa saja macam-macam berpidato?

4. Apa saja metode dalam berpidato?

5. Bagaimana tips dan yang harus diperhatikan saat berpidato?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini, yaitu :

1. Untuk memahami pengertian dan tujuan pidato

2. Untuk mengetahui macam-macam dan metode dalam berpidato

3. Untuk mengetahui tips serta hal-hal yang harus diperhatikaan saat berpidato

D. Manfaat
1. Sebagai bahan ajar bagi pembaca ataupun pendengar

2. Sebagai referensi

3. Untuk menyelesaikan tugas presentasi dan makalah kelompok berbicara efektif.

2
BAB 2

Pembahasan

A. Pengertian
Pidato adalah mengungkapkan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan kepada
orang banyak (Depdikbud, 1990: 681). Pidato adalah teknik pemakai- an kata-kata atau
bahasa secara efektif yang berarti keterampilan atau kemahiran dalam memilih kata yang
dapat mempengaruhi komunikan tersebut (Syam, 2006: 7). Berpidato adalah menyampaikan
dan menanamkan pikiran, informasi atau gagasan dari pembicara kepada khalayak ramai dan
bermaksud meyakinkan pendengarnya (Arsjad, 1988: 53).
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pidato adalah kegiatan
berbicara di depan umum untuk menyampaikan suatu hal dalam situasi tertentu. Jadi, dalam
pidato ada penyampai pidato sebagai sumber pidato, dan ada juga pendengar atau audience.
Penyampai pidato berharap agar apa yang disampaikan dapat dipahami oleh pendengarnya.

B. Tujuan Pidato
Ada beberapa tujuan dari pelaksanaan pidato, di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Memberikan sapaan

Salah satu tujuan pidato adalah untuk memberikan sebuah sapaan. Di dalam suatu
acara atau kegiatan, umumnya akan dibuka dengan sapaan. Inilah yang membuat pidato
diperlukan. Pidato dalam tujuan ini adalah memberikan pembukaan atau kalimat-kalimat
sapaan kepada pendengar atau khalayak umum. Contohnya seperti pidato peresmian sebuah
gedung. Selain itu, pidato di dalam pembukaan rapat atau kegiatan juga termasuk ke dalam
tujuan pemberian sapaan.

2. Memberikan informasi

Pidato juga memiliki tujuan untuk memberikan sebuah informasi. Sudah jelas, bahwa
informasi tersebut diberikan untuk para pendengar atau khalayak umum. Dalam tujuan ini,
informasi yang diberikan umumnya bersifat penting mengenai suatu hal. Contohnya seperti

3
pidato konferensi pers. Biasanya terkait sebuah permasalahan atau hal yang dianggap perlu
segera diinformasikan kepada khalayak umum. Seperti pidato mengenai keputusan bulan
Ramadhan atau sebagainya.

3. Mempengaruhi para pendengar

Tujuan lain dari pidato juga untuk mempengaruhi para pendengar. Pidato jenis ini
umumnya berupa sebuah ajakan. Pidato yang digunakan untuk mempengaruhi pendengar
adalah pidato yang bersifat persuasif. Tujuan dari pidato tersebut supaya para pendengar mau
melakukan hal yang dikatakan di dalam pidato tersebut. Hal-hal tersebut juga dilakukan
secara sukarela. Contohnya seperti sebuah ajakan untuk menjaga lingkungan dengan
membuang sampah pada tempatnya. Contoh pidato tersebut supaya penggemar tidak lagi
membuang sampah secara sembarangan. Contoh lain seperti pidato mengenai vaksin, yang
saat ini sedang digalakkan oleh pemerintah. Tujuan dari pidato tersebut adalah untuk
mengajak masyarakat ikut serta dalam kegiatan vaksin.

4. Menghibur para pendengar

Pidato juga memiliki tujuan untuk menghibur para pendengarnya. Pada pidato kali ini,
orang yang berpidato akan menyampaikan kalimat-kalimat yang menyenangkan untuk
didengar. Contohnya seperti pidato yang memiliki unsur-unsur komedi di dalamnya.

5. Meyakinkan pendengar

Berpidato untuk meyakinkan pendengar juga dapat dilakukan. Tujuan pidato ini
umumnya dilakukan jika terdapat sebuah acara yang penting. Contohnya seperti pidato ketika
kampanye partai politik. Orang-orang yang mencalonkan diri tentu akan memberikan banyak
pidato terkait apa saja gagasan dan tujuannya nanti. Hal ini dilakukan supaya masyarakat
yakin akan dirinya. Inilah salah satu contoh tujuan pidato untuk meyakinkan pendengar.

C. Macam-macam Pidato
Pidato sebagai bentuk penyampaikan ide dan gagasan kepada orang banyak memiliki
banyak jenisnya. Devito (2015) dan Pen dalam Learningexpress (2010) menjelaskan bahwa
ada empat jenis pidato yaitu:

4
1. Pidato Informatif.

Pidato informatif adalah pidato yang menginformasikan hal-hal baru kepada


pendengar. Pidato jenis ini tentu harus kaya dengan informasi yang terbaru sehingga
pendengar merasakan manfaat setelah mendengarkan pidato tersebut. Informasi tersebut bisa
saja tentang peristiwa yang terjadi di sekitar pendengar namun luput dari pengamatan
mereka. Kejelian dan kecermatan orator dalam menangkap informasi merupakan kekuatan
dan modal yang harus dimiliki oleh ahli pidato jenis ini. Contoh pidato informatif adalah
perkuliahan di kampus dimana seorang dosen menyampaikan materi di hadapan
mahasiswanya atau seorang guru di depan kelasnya. Pada dasarnya, pidato jenis ini

hanya memberikan penjelasan-penjelasan awal dan selanjutnya tergantung kepada hadirin


untuk bersikap. Pidato informatif kadang bisa menjadi pidato yang membosankan. Agar hal
itu tidak terjadi ada tiga langkah yang bisa dilakukan:

a. Menyampaikan informasi terbaru yang dilengkapi dengan data dan fakta dari sumber-
sumber yang kredibel dan terpercaya. Contoh, ketika menyampaikan perkembangan jumlah
penduduk anda mengutip data dari BPS, atau ketika anda memberikan informasi tentang
cuaca anda merujuk kepada data dan informasi dari BMKG. Informasi yang disajikan
sebaiknya dari sumber pertama.

b. Menyajikan informasi tersebut dengan dukungan media presentasi yang berkualitas serta
menggunakan grafik, tabel, foto, gambar alir, fishbond, video dan sebagainya.

c. Menjalin interaksi dengan hadirin selama penyampaian pidato.


Interaksi ini bisa dalam bentuk interaksi pikiran maupun interaksi fisik. Interaksi pikiran
artinya memberikan kesempatan kepada hadirin untuk mencerna informasi yang disampaikan
dengan menggunakan teknik “pause” yang tepat. Sedangkan interaksi fisik disini berarti
memberikan kesempatan kepada hadirin untuk bertanya atau pembicara mengatur posisi serta
menggunakan "body language” yang relevan dengan informasi yang disampaikan. Cara
lainnya adalah dengan mengajukan pertanyaan, mengundang hadirin untuk bertanya,
memberikan

contoh-contoh visual serta membantu mereka untuk menerapkan informasi.

2. Pidato Deskriptif.

5
Pidato deskriptif adalah pidato yang menjelaskan sesuatu seperti orang, suatu
peristiwa/kejadian, suatu proses dan sebagainya. Pidato ini mendeskripsikan ciri-ciri

suatu objek. Orator yang menyampaikan jenis pidato ini harus memiliki data dan fakta yang
lengkap dan akurat agar informasi yang disampaikan bisa diterima sebagai sebuah kebenaran.

3. Pidato Demonstratif.

Pidato demonstrative adalah kelanjutan dari pidato informatif. Jika pidato informative
lebih banyak bermain pada “What, Where, Who dan When serta Why” maka pidato
demontratif bermain pada ranah "how”. Oleh sebab itu, pada pidato ini, orator lebih fokus
pada penyampaikan cara-cara untuk melakukan sesuatu. Pidato ini harus didukung media dan
sumber. Contoh ketika seorang gurumenjelaskan tentang gerak semu matahari maka guru
tersebut harus menggunakan media globe dan senter sebagai sumber cahaya.

4. Pidato Persuasif

Pidato persuasif masih berkaitan dengan pidato informatif. Hanya saja pidato
persuasif lebih mengedepankan ide dan gagasan pembicara tentang suatu informasi dan
mengarahkan atau membujuk hadirin untuk menerima ide tersebut. Pidato persuasive
termasuk pidato yang sulit karena tujuannya adalah untuk menyakinkan orang lain.

5. Pidato Acara Khusus

Pidato acara khusus atau disebut juga dengan “special occasion speech” adalah pidato
yang disampaikan pada kesempatan-kesempatan khusus seperti pidato memperkenalkan
seseorang, pidato pada saat acara

pernikahan, pidato pada acara perpisahan, pidato pada saat menerima sebuah penghargaan
dan sejenisnya. Yang termasuk ke dalam jenis pidato acara khusus diantaranya adalah:

a. Pidato pengantar (Speech of introduction). Pidato memperkenalkan pembicara atau


memperkenalkan seseorang dalam suatu acara malam temu ramah dan sebagainya. Tujuan
utama dari pidato pengantar ini adalah untuk menarik minat hadirin dan menarik
perhatiannya untuk sesuatu berikutnya. Pidato pengantar ini sepintas mirip dengan pidato
informatif.

b. Pidato presentasi atau penerimaan (speech of presentation or acceptance). Pidato ini adalah
pidato singkat yang disampaikan pada saat seseorang menerima sebuah penghargaan atau

6
sejenisnya. Contoh lainnya adalah pada saat penyerahan hadiah lomba lalu salah seorang
pemenang diberikan kesempatan untuk perasaannya.

c. Pidato niat baik (Speech of Goodwill). Pidato ini adalah bagian dari pidato informative dan
persuasive. Pidato ini menjelaskan tentang suatu produk, perusahaan, lembaga dan lain-lain
kepada hadirin.

d. Pidato dedikasi (Speech of dedication). Pidato dedikasi adalah pidato yang berisi alasan
seseorang untuk melakukan sesuatu. Contohnya, pidato seorang ilmuwan tentang objek
penelitiannya atau pidato seorang penyanyi tentang album terbarunya.

e. Pidato Commencement. Pidato ini adalah jenis pidato yang disampaikan pada akhir sebuah
jenjang pendidikan atau pidato pada saat penutupan atau perpisahan antara senior dengan
junior. Contohnya adalah pidato seorang calon wisudawan dalam acara perpisahan dengan
juniornya. Pemberi pidato biasanya seseorang dengan suatu keunikan seperti peraih nilai
tertinggi dan sebagainya. Termasuk commencement speech ini adalah pidato seorang lulusan
terbaik pada suatu acara wisuda.

f. Pidato Inspirasi (The Inspirational Speech) yaitu pidato yang menginspirasi dan
disampaikan oleh tokoh inspiratif. Contohnya pidato yang disampaikan oleh seorang
presiden, tokoh agama, tokoh politik, tokoh masyarakat atau seseorang yang berprestasi

dan lain-lain.

g. Pidato Eulogy. Pidato ini adalah pidato yang ditujukan untuk mengenan seseorang yang
telah meninggal. Biasanya disampaikan pada saat pemakaman atau pada saat ulang tahun
kematiannya. Contoh, pidato yang disampaikan pada saat terjadinya aksi bom bunuh diri
yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa. Atau pidato mengenang peristiwa bencana alam
yang merenggut korban jiwa.

h. Pidato perpisahan (farewell speech) yaitu pidato yang disampaikan pada acara perpisahan.
Contoh seorang karyawan pindah kerja ke cabang lain atau seorang pimpinan pindah kerja ke
cabang lain. Pada pidato ini, pembicara menyampaikan hal-hal positif selama ini yang
dirasakan serta harapan-harapannya ke depan baik terhadap karyawan maupun perusahaan.

i. Pidato The Toast adalah pidato singkat untuk menyampaikan kebahagiaan atas sesuatu yang
baik yang terjadi. Contohnya pidato merayakan kenaikan pangkat/jabatan dan sejenisnya.

7
D. Metode Pidato
Pidato itu terdiri dari beberapa metode dan setiap metode tentu memiliki kekurangan dan
kelebihan. Berikut ini beberapa metode berpidato yang bisa digunakan.

1. Impromptu (Serta-merta).

Metode impromptu merupakan suatu metode pidato yang dilakukan secara langsung atau
spontanitas tanpa adanya persiapan terlebih dahulu. Metode pidato ini dilakukan berdasarkan
kebutuhan sesaat. Pembicara sebelum berbicara tidak melakukan persiapan sama sekali,
melainkan secara serta-merta berbicara berdasarkan pengetahuannya dan kemampuannya.
Kesanggupan dan kemampuan penyampaian lisan seperti pidato menurut metode ini sangat
berguna untuk keadaan terdesak atau terpaksa, namun kegunaannya terbatas pada waktu yang
tidak terduga itu saja. Pembicara menyampaikan pengetahuannya yang ada, dikaitkan dengan
situasi dan kepentingan saat itu.

Impromptu memiliki beberapa kelebihan sebagi berikut.

a) Impromtu lebih dapat mengungkapkan perasaan pembicara yang sebenarnya karena


pembicara tidak memikirkan lebih dulu pendapat yang disampaikannya.

b) Gagasan dan pendapatnya datang secara spontan sehingga tampak segar dan hidup.

c) Impromtu memungkinkan Anda terus berpikir.

Kekurangan metode impromptu adalah sebagai berikut.

a) Impromptu dapat menimbulkan kesimpulan yang mentah karena dasar pengetahuan yang
tidak memadai.

b) Impromptu mengakibatkan penyampaian yang tersendat-sendat dan tidak lancar.

c) Gagasan yang disampaikan bisa acak-acakan dan “ngawur”.

d) Bisa mengakibatkan kemungkinan “demam panggung” karena tidak adanya persiapan.

2. Manuskrip (Naskah)

Pidato ini disebut juga dengan pidato naskah. Juru pidato membacakan naskah pidato
dari awal sampai akhir. Di sini tidak berlaku istilah “menyampaikan pidato”, tetapi
“membacakan pidato”. Metode ini sering dipakai dalam pidato resmi atau pidato televisi dan

8
radio. Metode ini sifatnya agak kaku, sebab bila tidak atau kurang melakukan latihan yang
cukup akan terjadi seolah-olah tidak ada hubungan antara pembicara dengan pendengar. Mata
dan perhatian pembicara selalu ditujukan ke naskah, sehingga ia tidak bebas menatap
pendengarnya. Pembicara harus dapat memberi tekanan dan variasi suara untuk
menghidupkan pembicaraannya. Untuk itu pembicara perlu melakukan latihan yang intensif.

Pidato manuskrip memiliki kelebihan sebagai berikut.

a) Kata-kata dapat disusun terlebih dahulu sehingga dapat menyampaikan arti yang tepat.

b) Pernyataan dapat dihemat karena manuskrip dapat disusun kembali.

c) Kefasihan bicara dapat dicapai karena kata-kata sudah disiapkan.

d) Hal-hal yang ngawur atau menyimpang dapat dihindari.

e) Manuskrip dapat diterbitkan atau diperbanyak.

Kekurangan dari pidato manuskrip adalah sebagai berikut.

a) Komunikasi pendengar akan berkurang karena pembicara tidak berbicara langsung kepada
mereka.

b) Pembicara tidak dapat melihat pendengar dengan baik sehingga akan kehilangan gerak dan
bersifat kaku.

c) Umpan–balik dari pendengar tidak dapat memperpendek atau memperpanjang pesan.

d) Pembuatannya lebih lama.

3. Memoriter (Mengingat/menghafal)

Metode ini merupakan kebalikan dari impromtu. Penyampaian lisan seperti pidato
yang disajikan dengan metode ini dipersiapkan dan ditulis secara lengkap lebih dulu,
kemudian dihapal kata demi kata. Ada pembicara yang berhasil dengan metode ini, namun
ada juga yang tidak.

Kelebihan dari metode ini adalah sebagai berikut.

a) Memungkinkan ungkapan yang tepat.

9
b) Organisasi yang berencana.

c) Pemilihan bahasa yang teliti.

d) Gerak dan isyarat yang diintegrasikan dengan uraian.

Kekurangan metode ini adalah sebagai berikut.

a) Pembicara dengan menggunakan metode ini sering menjemukan dan tidak menarik.

b) Ada kecenderungan untuk berbicara cepat-cepat dan mengeluarkan kata-kata tanpa


menghayati maknanya.

c) Metode ini juga sering menyulitkan pembicara untuk menyesuaikan diri dengan situasi dan
reaksi-reaksi pendengar ketika menyampaikan uraiannya.

d) Karena pesan sudah tepat, hubungan antara pesan dengan pendengar kurang langsung.

e) Memerlukan banyak waktu dalam persiapan.

f) Bahaya terbesar timbul bila satu kata atau lebih hilang dari ingatan.

g) Seperti penulisan manuskrip, naskah memoriter pun harus ditulis dengan gaya ucapan.

4. Ekstempore (Konsep).

Ekstempore adalah metode pidato yang paling baik dan paling sering dilakukan oleh
juru pidato yang mahir. Pidato sudah dipersiapkan sebelumnya berupa out-line (garis besar)
dan pokok-pokok penunjang pembahasan, tetapi pembicara tidak berusaha mengingatnya
kata demi kata. Out-line itu hanya merupakan pedoman untuk mengatur gagasan yang ada
dalam pikiran kita. Uraian yang akan dibawakan dengan metode ini direncanakan dengan
cermat dan dibuat catatan-catatan penting yang sekaligus menjadi urutan dalam pidato itu.
Pembicara dengan metode ini kadang-kadang juga bisa menyiapkan konsep berupa naskah,
namun tidak dihapal kata demi kata. Dalam penyampaian lisan seperti pidato, pembicara
dengan bebas berbicara dan bebas pula memilih kata-katanya sendiri. Catatan dan konsep
naskah yang dipersiapkan hanya digunakan untuk dapat mengingat urutan-urutan topik
pembicaraannya. Dengan metode ini pembicara dapat mengubah nada pembicaraannya sesuai

10
dengan reaksi yang timbul pada para pendengar saat pembicaraan berlangsung. Kelebihan
ekstempore itu adalah sebagai berikut.

a) Komunikasi pendengar dengan pembicara lebih baik karena pembicara berbicara langsung
kepada khalayak.

b) Pesan dapat fleksibel untuk diubah sesuai dengan kebutuhan dan penyajianya lebih
spontan. Bagi pembicara yang belum ahli.

Kekurangan yang dapat ditimbulkan adalah sebagai berikut.

a) Persiapan kurang baik bila dibuat terburu-buru.

b) Pemilihan bahasa yang kurang efektif.

c) Kefasihan yang terhambat karena kesukaran memilih kata dengan segar.

d) Kemungkinan menyimpang dari out-line dan tentu saja tidak dapat dijadikan bahan
penerbitan.

E. Persiapan Pidato
Sebelum memberikan pidato di depan umum, ada baiknya untuk melakukan persiapan
berikut ini :

1. Wawasan pendengar pidato secara umum.

2. Mengetahui lama waktu atau durasi pidato yang akan dibawakan.

3. Menyusun kata-kata yang mudah dipahami dan dimengerti.

4. Mengetahui jenis pidato dan tema acara

5. menyiapkan bahan bahan dan perlengkapan pidato

F. Tips dan Hal-hal yang harus dihindari selama Berpidato

A. Hal-hal yang harus diperhatikan

Berpidato adalah kegiatan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari kita. Baik itu
dalam acara formal maupun informal, kemampuan berpidato yang baik akan memberikan

11
kesan positif kepada pendengar. Namun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar
berpidato kita dapat memberikan dampak yang positif dan mempengaruhi pendengar dengan
baik.

Berikut adalah beberapa hal yang harus diperhatikan dalam berpidato:

1. Persiapan Materi dan Konteks.

Siapkan materi pidato dengan baik, pahami konteks acara serta pendengarnya agar
informasi yang disampaikan sesuai dengan harapan dan kebutuhan mereka.

2. Struktur Pidato yang Jelas.

Susunlah pidato Anda dengan struktur yang jelas, yaitu pembukaan, isi, dan penutup.
Pastikan setiap bagian saling terhubung dengan baik dan memiliki alur yang logis.

3. Penggunaan Bahasa yang Tepat dan Komunikatif.

Gunakan bahasa yang sesuai dengan konteks pendengar. Hindari penggunaan bahasa
yang terlalu sulit atau terlalu sederhana. Pilih kata-kata yang tepat, jelas, dan mudah dipahami
oleh pendengar.

4. Penekanan dan Intonasi yang Benar.

Penekanan dan intonasi yang benar akan mempengaruhi cara pendengar memahami
dan merespon pidato Anda. Gunakan penekanan yang tepat pada kata-kata kunci atau
informasi penting, dan atur intonasi pidato secara efektif untuk mengekspresikan emosi dan
pesan yang ingin disampaikan.

5. Penggunaan Bahasa Tubuh yang Tepat.

Bahasa tubuh, seperti gerakan tangan, mimik wajah, dan postur tubuh, juga harus
diperhatikan. Gunakan bahasa tubuh yang menggambarkan keyakinan diri dan mendukung
pesan yang disampaikan.

6. Latihan dan Evaluasi Diri.

Latihan adalah kunci utama dalam meningkatkan kemampuan berpidato.

B. Tips berpidato

12
Selain itu, ada beberapa tips agar menampilan pidato yang baik, diantaranya;

1. Siapkan naskah

Mempersiapkan naskah pidato merupakan hal pertama yang harus dilakukan. Dengan
mempersiapkan naskah pidato, materi yang akan disampaikan akan menjadi lebih fokus,
tidak bertele-tele, dan bisa mencakup seluruh aspek penting. Kalimat dan diksi yang akan
digunakan juga dapat dipilih secara cermat, sehingga sesuai dengan audiens, momen, dan
terlihat lebih profesional.

2. Berlatih sebelum tampil

Setelah menyiapkan naskah, sobat wajib berlatih tampil di rumah. Mulailah berbicara
di depan cermin untuk melihat bagaimana penampilan sendiri ketika bicara. Setelah merasa
yakin, mintalah kedua orang tua untuk menilai penampilan. Masukan dari orang lain sangat
berharga untuk menyempurnakan penampilan nantinya.

3. Memilih pakaian yang tepat

Pastikan sobat menggunakan pakaian yang bersih, rapi, nyaman, dan sesuai dengan
kebutuhan acara. Pakaian yang tepat bisa membuat lebih percaya diri tampil di depan orang
banyak.

4. Datang lebih awal

Usahakan agar datang lebih awal dari sebelum acara dimulai. Hal ini dimaksudkan
agar dapat menguasai panggung dan memahami audiens. Lakukan pula pengecekan terhadap
pengeras suara. Hadir lebih awal membuat tidak terburu-buru, sehingga bisa fokus untuk
tampil.

5. Lakukan dengan percaya diri

Ingatlah bahwa sobat sudah berlatih dengan baik di rumah. Tak ada yang perlu
dikhawatirkan. Sapukan pandangan ke seluruh audiens dengan tatapan penuh keyakinan.
Coba membangun interaksi ke audiens melalui sapaan ataupun melempar pertanyaan.
Dengan begitu, diharapkan sobat akan menguasai panggung dengan baik.

6. Perbaiki kesalahan

Jika membuat kesalahan saat berbicara, tidak usah khawatir. Cukup perbaiki ulangi
bagian yang salah dengan santai. Yakinlah, bahwa sebagian besar audiens tidak menyadari

13
kesalahan itu. Atur nafas agar tidak mengulangi kesalahan dan mengurangi kepanikan setelah
melakukan salah ucap.

14
BAB 3

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pidato merupakan hal yang tidak dapat dilepaskan dari kehiidupan sang pemakai
bahasa, manusia sudah mengenal pidato sejak lama. Pidato telah memiliki peran yang sangat
penting dalam kehidupan manusia terutama peran manusia sebagai makhluk sosial yang
selalu terlibat dalam sebuah komunitas. Dari makalah ini dapat diambil kesimpulan bahwa
pidato adalah kegiatan berbicara didepan umum untuk menyampaikan suatu hal dalam situasi
tertentu. Adapun tujuan dari berpidato sangat banyak yakni; Memberikan sapaan,
memberikan informasi serta mempengaruhi, menghibur dan meyakinkan pendengar. Pidato
juga terdiri dari 4 metode yaitu; Impromptu (Serta-Merta), Manuskrip (Naskah), Memoriter
(Mengingat/Menghapal) dan Ekstempore (Konsep).
B. Saran
Dari pembahasan yang telah disebutkan, bahwa sebagai mahasiswa perlu adanya
keterampilan berbicara agar dapat memberikan informasi, gagasan atau ide dengan baik
kepada mahasiswa lain maupun dosen. Maka dari itu harus banyak mengembangkan
kemampuan berbicara serta berlatih terus menerus hingga dapat terampil dalam berbicara.

15
DAFTAR PUSTAKA

Badriyah, S. Pidato: Pengertian, Tujuan, Jenis-jenis dan Struktur Teks Pidato.


https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-pidato/. Diakses pada 11 September
2023
Admin. Tips Berpidato di Depan Umum Tanpa Grogi
http://ditsmp.kemdikbud.go.id/tips-berpidato-di-depan-umum-tanpa-grogi/. Diakses
pada 11 September 2023
Yanuar, A. (2023). Hal-Hal yang Harus Diperhatikan Dalam Berpidato.
https://situbondo.jatimnetwork.com/gaya-hidup/7489612896/hal-hal-yang-harus-
diperhatikan-dalam-
berpidato?page=2&_gl=1*1owk2jp*_ga*VDVBUVZVYkw3eTdUaVFpSjdRbUU3S
kViQjgzVV9hMGctV0FSME8zNlJsSENCMjZwV1plM295Yk5mbFpLdTFtbg.
Diakses pada 11 September 2023
Nofrion, N. (2018). Teknik Public Speaking untuk Orator/Dai/Mubaligh/Pidato
https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=jenis+jenis+pidato&btn
G=#d=gs_qabs&t=1702042723507&u=%23p%3DKC7biP3S_ycJ. Diakses pada 11
September 2023.

16

Anda mungkin juga menyukai