DI SUSUN OLEH :
DOSEN PEMBIMBING :
Mashuri, M.Pd
i
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
selesainya makalah yang berjudul "Makalah Pidato." Makalah ini kami buat
dengan sangat sederhana agar mudah dipahami oleh pembaca nantinya. Namun
lewat pembuatan makalah ini, kami berharap semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca.
Banyak kekurangan pada pembuatan makalah ini, dikarenakan
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang kami miliki. Oleh karena itu kami
sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini. Akhir kata kami ucapkkan terimakasih
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................i
DAFTAR ISI .....................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................1
1.1 Latar belakang...................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................1
1.3 Tujuan Masalah..................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...........................................................3
2.1 Pengertian Pidato...............................................................3
2.2 Fungsi Pidato......................................................................3
2.3 Jenis – Jenis Pidato.............................................................4
2.4 Kerangkan Penyusunan Pidato.........................................8
2.5 Langkah – Langkah Penyusunan Pidato.........................9
2.6 Persiapan Sebelum Melakukan Pidato.............................13
2.7 Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam pidato............13
BAB III PENUTUP...............................................................................14
3.1 Kesimpulan.........................................................................14
3.2 Saran....................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berbicara yang akan dapat meningkatkan kualitas eksistensi
(keberadaan)di tengah tengah orang lain, bukanlah sekadar berbicara,
tetapi berbicara yangmenarik (atraktif), bernilai informasi (informatif),
menghibur (rekreatif), danberpengaruh (persuasif). Dengan kata lain,
manusia mesti berbicara berdasarkanseni berbicara yang dikenal dengan
istilahretorika. Retorika adalah seniberkomunikasi secara lisan yang
dilakukan oleh seseorang kepada sejumlahorang secara langsung bertatap
muka. Oleh karena itu, istilah retorika seringkalidisamakan dengan istilah
pidato.
Pada saat berpidato sudah dapat dipastikan bahwa akan terjadi
hubungan antara yang berpidato dengan orang yang diberi pidato. Oleh
sebab itumaka yang berpidato ( berbicara ) hendaknya mempersiapkan
dirinya dengan sebaik – baiknya, agar tercapai apa yang diharapkan.
Pidato yang baik dapat memberikan suatu kesan positif bagi orang – orang
yang mendengarkan pidato tersebut. Kemampuan berpidato ( berbicara )
yang baik di depan public / umum dapat membantu untuk mencapai
jenjang karir yang baik.
1
1.3 Tujuan Masalah
1. Mengetahui apa yang dimaksud pidato
2. Mengetahui fungsi pidato
3. Mengetahui apa saja jenis – jenis pidato
4. Mengetahuiapa saja kerangka pidato
5. Mengetahui langkah – langkah penyusunan pidato
6. Mengetahui persiapan sebelum melakukan pidato
7. Mengetahui apa saja yang perlu diperhatikan dalam pidato
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Pidato
“Pidato adalah suatu ucapan dengan susunan yang baik untuk
disampaikan kepada orang banyak.Pidato juga berarti kegiatan seseorang
yang dilakukan di hadapan orang banyak dengan mengandalkan
kemampuan bahasa sebagai alatnya” (Wirajaya,).
Berpidato pada dasarnya merupakan kegiatan mengungkapkan
pikirandalam bentuk kata-kata (lisan) yang ditujukan kepada orang banyak
dalamsebuah forum.Seperti pidato kenegaraan, pidato menyambut hari
besar,pidato pembangkit semangat, pidato sambutan acara atau event, dan
lainsebagainya.
Menurut Emha Abdurrahman dalam bukunya tehnik dan
pedomanberpidato, pidato adalah penyampaian uraian secara lisan tentang
sesuatu hal(masalah) dengan mengutarakan keterangan sejelas-jelasnya di
hadapanmassa atau orang yang banyak pada suatu waktu tertentu.
Namun, dalam abad modern ini saluran-saluran berpidato tidak
terbataskepada pidato secara langsung di depan massa melainkan bisa
menggunakansaluran-saluran lain, misalnya pidato di saluran radio,
saluran televisi, ataurekaman pada kaset.
4
Keuntungan :
Lebih mengungkapkan perasaan pembicara yang
sebenarnya,karena pembicara tidak sempat lebih dalam
memikirkan apa yang akan ia sampaikan.
Gagasan datang secara spontan, sehingga tampak segar dan hidup.
Memungkinkan Pembicara terus berpikir.
Kerugian :
Kerugian :
6
Kerugian :
Kerugian :
7
Komunikasi pendengar dan pembicara lebih baik karena
pembicara berbicara langsung kepada pendengar atau
khalayaknya,
Pesan dapat fleksibel untuk diubah sesuai dengan kebutuhandan
penyajiannya lebih spontan.
Kerugian :
8
2. Isi atau materi pidato secara sistematis : maksud, tujuan, sasaran,
rencana, langkah, dll.
3. Penutup (kesimpulan, harapan, pesan, salam penutup, dll)
10
Memberikan penjelasan dapat dilakukan dengan cara memberikan
pengertian atau definisi.
Contoh. Contoh adalah upaya untuk mengkongkretkan gagasan,
sehingga lebih mudah untuk dipahami.
Analogi. Analogi adalah perbandingan antara dua hal atau lebih untuk
menunjukkan persamaan atau perbedaannya. Ada dua macam analogi:
analogi harfiyahdan analogi kiasan. Analogi harfiyah (literal
analogy)adalah perbandingan di antara objek-objek dari kelompok yang
sama, karena adanya persamaan dalam beberapa aspek tertentu.
Testimoni. Testimoni ialah pernyataan ahli yang dikutip untuk
menunjang pembicaraan pembicara. Pendapat ahli itu dapat diambil
dari pidato seorangahli, tulisan di surat kabar, acara televisi, dan lain-
lain, termasuk kutipan dari kitab suci, hadits, dan sejenisnya.
Statistik. Statistik adalah angka-angka yang dipergunakan untuk
menunjukkan perbandingan kasus dalam jenis tertentu. Statistik diambil
untuk menimbulkan kesan yang kuat, memperjelas, dan
meyakinkan.Statistik. Statistik adalah angka-angka yang dipergunakan
untuk menunjukkan perbandingan kasus dalam jenis tertentu. Statistik
diambil untuk menimbulkan kesan yang kuat, memperjelas, dan
meyakinkan.
Perulangan. Perulangan adalah menyebutkan kembali gagasan yang
sama dengan kata-kata yang berbeda. Perulangan berfungsi untuk
menegaskan dan mengingatkan kembali.
a. Teknik Menyusun Pesan Pidato
H.A. Overstreet, seorang ahli ilmu jiwa untuk mempengaruhi
manusia, berkata, “let your speech march”. Suruh pidato Anda
berbaris tertib seperti barisan tentara dalam suatu pawai. Pidato yang
tersusun tertib (well- organized) akan menciptakan suasana yang
favorable, membangkitkan minat,memperlihatkan pembagian pesan
yang jelas, sehingga memudahkan pengertian, mempertegas gagasan
pokok, dan menunjukkan perkembangan pokok-pokok pikiran secara
11
logis. Pengorganisasian pesan dapat dilihatmenurut isi pesan itu
sendiri atau dengan mengikuti proses berpikir manusia.Yang
pertama disebut organisasi pesan (messages organization) dan
yangkedua disebut pengaturan pesan (message arrangement).
b. Organisasi pesan
Organisasi pesan dapat mengikuti enam macam urutan (sequence),
yaitu : deduktif ,induktif, kronologis, logis, spasial, dan topikal.
Urutan deduktif dimulai dengan menyatakan dulu gagasan utama,
kemudian memperjelasnya dengan keterangan penunjang,
penyimpulan, dan bukti. Urutan induktif dikemukakan perincian-
perincian dan kemudian menarik kesimpulan. Jika seseorang
menyatakan dulu mengapa perlu menghentikan kebiasaan merokok,
lalu menguraikan alasan-alasannya, berati orang tersebut.
menggunakan urutan deduktif. Tetapi bila seseorang menceritakan
sekian banyak contoh dan pernyataan dokter tentang akibat buruk
merokok dan kemudian menyimpulkan bahwa rokok berbahaya bagi
kesehatan, maka orang tersebut menggunakan urutan induktif.
Urutan kronologis, pesan disusun berdasarkan urutan waktu
terjadinya peristiwa.Urutan logis, pesan disusun berdasarkan sebab
ke akibat atau dari akibat ke sebab. Bila Anda menjelaskan proses
kekufuran dari sebab-sebabnya lalu ke gejala-gekalnya, maka Anda
mengikuti urutan logis dari sebab ke akibat.Urutan spasial, pesan
disusun berdasarkan tempat. Cara ini dipergunakan jika pesan
berhubungan dengan subjek geografis atau keadaan fisik
lokasi.Urutan topikal, pesan disusun berdasarkan topik
pembicaraan: klasifikasinya, dari yang penting ke yang kurang
penting, dari yang mudah ke yang sukar, dari yang dikenal ke yang
asing.
c. Membuat Garis-garis Besar Pidato
Garis-garia besar (out-line) pidato merupakan pelengkap yang
amat berharga bagi pembicara yang berpengalaman dan merupakan
12
keharusan bagipembicara yang belum berpengalaman. Garis besar
pidato ibarat peta bumi bagi komunikator yang akan memasuki
daerah kegiatan retorika. Peta inimemberikan petunjuk dan arah
yang akan dituju. Garis besar yang salah akan mengacaukan
“perjalanan” pembicaraan, dan garis besar yang teratur akan
menertibkan “jalannya” pidato.
Garis-garis besar pidato yang baik terdiri dari tiga bagian:
pengantar, isi, dan penutup. Dengan menggunakan urutan bermotif
dari Alan H.Monroe, dapat dibagi menjadi lima bagian: perhatian,
kebutuhan, pemuasan,visualisasi, dan tindakan. Perhatian
ditempatkan pada pengantar; kebutuhan,pemuasan, dan visualisasi
ditempatkan pada isi; dan tindakan ditempatkan pada penutup pidato.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Pidato adalah suatu ucapan dengan susunan yang baik untuk
disampaikankepada orang banyak dengan mengandalkan kemampuan
bahasa sebagaialatnya.
2. Fungsi Pidato antara lain: mempengaruhi orang lain,
menyampaikaninformasi dan atau suatu pemahaman, menghibur,
mendidik, propaganda,penyambung lidah seseorang.
3. Jenis-Jenis Pidato
Berdasarkan sifat dan isi Pidato, jenis-jenis Pidato dibedakan atas:
PidatoPembukaan, Pidato Pengarahan, Pidato Sambutan, Pidato
Peresmian, Pidato Laporan, dan Pidato Pertanggungjawaban,
Berdasarkanada tidaknya persiapan yang dilakukan sebelum
melakukanpidato, jenis-jenis pidato dibedakan atas: Pidato Impromptu
(serta merta), Pidato Manuskrip, Pidato Memoriter, dan Pidato
Ekstemporan.
Berdasarkan tujuan pokok pidato yang disampaikan, jenis-jenis
pidatodibedakan atas: Pidato Informatif, Pidato Persuasif, dan Pidato
Rekreatif.
4. Kerangka Susunan Pidato adalah pembukaan dengan salam
pembuka,pendahuluan yang sedikit menggambarkan isi, Isi atau materi
pidato secarasistematis : maksud, tujuan, sasaran, rencana, langkah, dll,
penutup(kesimpulan, harapan, pesan, salam penutup, dll)
14
5. Langkah – langkah penyusunan pidato ada dua hal yang harus
dilakukan, yaitu: (1) Memilih Topik dan Tujuan Pidato dan
(2)Mengembangkan Topik Bahasan.
6. Dalam melakukan pidato sebaiknya mengadakan persiapan antara lain
seperti: Mengetahui wawasan pendengar pidato secara umum,
mengetahuilama waktu atau durasi pidato yang akan dibawakan,
menyusun kata-kata yang mudah dipahami dan dimengerti, mengetahui
jenis pidato dan temaacara, menyiapkan bahan-bahan dan perlengkapan
pidato, dsb.
7. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam Berpidato diantaranya :
berbusanayang sopan dengan melihat situasi, macam latar belakang
pendengarnya,acara yang akan disuguhkan panitia; pergunakan bahasa
yang sopan dankomunikatif sesuai dengan tingkat bahasa
pendengarnya; materi pidatoharus sesuai dengan yang diinginkan
pendengar; penampilan harus denganrasa percaya diri, tidak minder
rendah diri, takut, bingung atau grogi.
3.2 Saran
15
DAFAR PUSTAKA
16