Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH PIDATO

DI SUSUN OLEH :

Fatimatus zahroh (10202201)

DOSEN PEMBIMBING :

Mashuri, M.Pd

UNIVERSITAS NAZHATUT THULLAB


PRODI S1 KEWIRAUSAHAAN
2023

i
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
selesainya makalah yang berjudul "Makalah Pidato." Makalah ini kami buat
dengan sangat sederhana agar mudah dipahami oleh pembaca nantinya. Namun
lewat pembuatan makalah ini, kami berharap semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca.
Banyak kekurangan pada pembuatan makalah ini, dikarenakan
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang kami miliki. Oleh karena itu kami
sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini. Akhir kata kami ucapkkan terimakasih

Penulis

Sampanig, 18 Januari 2023

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................i
DAFTAR ISI .....................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................1
1.1 Latar belakang...................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................1
1.3 Tujuan Masalah..................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...........................................................3
2.1 Pengertian Pidato...............................................................3
2.2 Fungsi Pidato......................................................................3
2.3 Jenis – Jenis Pidato.............................................................4
2.4 Kerangkan Penyusunan Pidato.........................................8
2.5 Langkah – Langkah Penyusunan Pidato.........................9
2.6 Persiapan Sebelum Melakukan Pidato.............................13
2.7 Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam pidato............13
BAB III PENUTUP...............................................................................14
3.1 Kesimpulan.........................................................................14
3.2 Saran....................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................16

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berbicara yang akan dapat meningkatkan kualitas eksistensi
(keberadaan)di tengah tengah orang lain, bukanlah sekadar berbicara,
tetapi berbicara yangmenarik (atraktif), bernilai informasi (informatif),
menghibur (rekreatif), danberpengaruh (persuasif). Dengan kata lain,
manusia mesti berbicara berdasarkanseni berbicara yang dikenal dengan
istilahretorika. Retorika adalah seniberkomunikasi secara lisan yang
dilakukan oleh seseorang kepada sejumlahorang secara langsung bertatap
muka. Oleh karena itu, istilah retorika seringkalidisamakan dengan istilah
pidato.
Pada saat berpidato sudah dapat dipastikan bahwa akan terjadi
hubungan antara yang berpidato dengan orang yang diberi pidato. Oleh
sebab itumaka yang berpidato ( berbicara ) hendaknya mempersiapkan
dirinya dengan sebaik – baiknya, agar tercapai apa yang diharapkan.
Pidato yang baik dapat memberikan suatu kesan positif bagi orang – orang
yang mendengarkan pidato tersebut. Kemampuan berpidato ( berbicara )
yang baik di depan public / umum dapat membantu untuk mencapai
jenjang karir yang baik.

1.1 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian pidato ?
2. Apa fungsi pidato ?
3. Apa saja jenis – jenis pidato ?
4. Apa saja kerangka susunan pidato ?
5. Bagaimanakah langkah – langkah penyusunan pidato ?
6. Bagaimana persiapan sebelum melakukan pidato ?
7. Apa saja hal – hal yang perlu diperhatikan dalam pidato ?

1
1.3 Tujuan Masalah
1. Mengetahui apa yang dimaksud pidato
2. Mengetahui fungsi pidato
3. Mengetahui apa saja jenis – jenis pidato
4. Mengetahuiapa saja kerangka pidato
5. Mengetahui langkah – langkah penyusunan pidato
6. Mengetahui persiapan sebelum melakukan pidato
7. Mengetahui apa saja yang perlu diperhatikan dalam pidato

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Pidato
“Pidato adalah suatu ucapan dengan susunan yang baik untuk
disampaikan kepada orang banyak.Pidato juga berarti kegiatan seseorang
yang dilakukan di hadapan orang banyak dengan mengandalkan
kemampuan bahasa sebagai alatnya” (Wirajaya,).
Berpidato pada dasarnya merupakan kegiatan mengungkapkan
pikirandalam bentuk kata-kata (lisan) yang ditujukan kepada orang banyak
dalamsebuah forum.Seperti pidato kenegaraan, pidato menyambut hari
besar,pidato pembangkit semangat, pidato sambutan acara atau event, dan
lainsebagainya.
Menurut Emha Abdurrahman dalam bukunya tehnik dan
pedomanberpidato, pidato adalah penyampaian uraian secara lisan tentang
sesuatu hal(masalah) dengan mengutarakan keterangan sejelas-jelasnya di
hadapanmassa atau orang yang banyak pada suatu waktu tertentu.
Namun, dalam abad modern ini saluran-saluran berpidato tidak
terbataskepada pidato secara langsung di depan massa melainkan bisa
menggunakansaluran-saluran lain, misalnya pidato di saluran radio,
saluran televisi, ataurekaman pada kaset.

2.2 Fungsi Pidato


Pidato umumnya melakukan satu atau beberapa hal berikut ini
1. Mempengaruhi orang lain agar mau mengikuti kemauan yang
disarankan dengan suka rela,
2. Menyampaikan informasi dan atau suatu pemahaman kepada
pendengarnya,
3. Membuat orang lain senang dengan pidato yang menghibur sehingga
orang lain senang dan puas dengan ucapan yang disampaikan,
4. Mendidik,
3
5. Propaganda,
6. Penyambung lidah seseorang.
Dengan melihat beberapa fungsi pidato diatas maka seseorang
dapat dengan lebih jelas menentukan sikap pada saat akan atau ketika
sedang berpidato, bahkan dengan mengetahui manfaat tersebut
seseorang yang berpidato dapat mengukur sendiri, apakah pidato yang
dibawakannya itu berhasil ataukah gagal.

2.3 Jenis-Jenis Pidato


 Berdasarkan sifat dan Isi Pidato, jenis-jenis Pidato dibedakan atas:
2. Pidato Pembukaan, adalah pidato singkat yang dibawakan oleh
pembaca acara atau mc (master of ceremony).
3. Pidato Pengarahan adalah pidato untuk mengarahkan pada suatu
pertemuan.
4. Pidato Sambutan adalah pidato yang disampaikan pada suatu
acarakegiatan atau peristiwa tertentu yang dapat dilakukan oleh
beberapaorang dengan waktu yang terbatas secara bergantian.
5. Pidato Peresmian adalah pidato yang dilakukan oleh seseorang
yang berpengaruh ketika akan meresmikan sesuatu.
6. Pidato Laporan adalah pidato yang isinya adalah melaporkan suatu
tugas atau kegiatan.
7. Pidato Pertanggungjawaban adalah pidato yang berisi suatu
laporan pertanggungjawaban terhadap suatu kegitan tertentu
( Wirajaya,2008:180 )
 Berdasarkan ada tidaknya persiapan yang dilakukan sebelum
melakukan pidato, jenis-jenis pidato dibedakan atas:
1. Pidato Impromptu (serta merta) yaitu pidato yang dilakukan
secara tiba-tiba, spontan, tanpa persiapan sebelumnya. Misalkan
apabila seseorang menghadiri pesta dan tiba-tiba dipanggil
untukmenyampaikan pidato maka pidato yang disampaikan itu
adalah pidato jenis impromptu.

4
Keuntungan :
 Lebih mengungkapkan perasaan pembicara yang
sebenarnya,karena pembicara tidak sempat lebih dalam
memikirkan apa yang akan ia sampaikan.
 Gagasan datang secara spontan, sehingga tampak segar dan hidup.
 Memungkinkan Pembicara terus berpikir.
Kerugian :

 Dapat menimbulkan kesimpulan yang mentah, karena dasar


pengetahuan yang tidak memadai.
 Mengakibatkan penyampaian yang tidak lancar dan tersendat-
sendat.
 Biasanya gagasan yang disampaikan bisa acak-acakan dan
ngawur.
 Pembicara kemungkinan besar biasanya demam panggung.
 Dapat menimbulkan kesimpulan yang mentah, karena dasar
pengetahuan yang tidak memadai.
 Mengakibatkan penyampaian yang tidak lancar dan tersendat-
sendat.
 Biasanya gagasan yang disampaikan bisa acak-acakan dan
ngawur.
 Pembicara kemungkinan besar biasanya demam panggung.
2. Pidato Manuskrip yaitu pidato dengan naskah. Di sini tidak berlaku
istilah ‘menyampaikan pidato’ tapi ‘membacakan pidato’.Karena
pembicara akan membacakan pidato dari awal sampai akhir.Jenis
pidato ini sangat perlu dilakukan, jika isi pidato yang akan
disampaikan tidak boleh terdapat kesalahan. Misalnya, ketika
seseorang diminta untuk melaporkan keadaan keuangan, berapa
pemasukan, dari mana saja sumbernya, dan berapa pengeluaran
sertauntuk apa uang dikeluarkan, orang tersebut perlu
5
menuliskannya dalam bentuk naskah dan baru kemudian
membacakannya. Manuskrip juga sangat dibutuhka oleh tokoh
nasional, sebab kesalahan sedikit saja dapat menimbulkan kekacauan
nasional.
Keuntungan :

 Kata-kata dapat dipilih sebaik-baiknya sehingga dapat


menyampaikan arti yang tepat dan pernyataan yang gamblang,
 Pernyataan dapat dihemat, karena manuskrip dapat disusun
kembali,
 Kefasihan bicara dapat dicapai karena kata-kata sudah disiapkan,
 Hal-hal yang ngawur atau menyimpang dapat dihindari,
 Manuskrip dapat diterbitkan atau diperbanyak.

Kerugian :

 Komunikasi pendengar akan berkurang karena pembicara tidak


berbicara langsung kepada mereka,
 Pembicara tidak dapat melihat pendengar dengan baik karenaia
lebih berkonsentrasi pada teks pidato, sehingga akan kehilangan
gerak dan bersifat kaku,
 Umpan balik dari pendengar tidak dapat
mengubah,memperpendek atau memperpanjang pesan,
 Pembuatannya lebih lama.
3. Pidato Memoriter yaitu pesan pidato yang ditulis dalam bentuk
naskah kemudian dihapalkan kata demi kata.
Keuntungan :
 Kata-kata dapat dipilih sebaik-baiknya karena memiliki persiapan
yang baik,
 Jika mampu menghapalnya pidato akan lancar,
 Gerak dan isyarat yang diintegrasikan dengan uraian.

6
Kerugian :

 Pidato tampak datar dan monoton, sehingga pembicara tidakakan


mampu menarik perhatian hadirin,
 Komunikasi pendengar akan berkurang karena pembicara beralih
pada usaha untuk mengingat kata-kata,
 Memerlukan banyak waktu persiapan
 Kata-kata dapat dipilih sebaik-baiknya karena memiliki persiapan
yang baik,
 Jika mampu menghapalnya pidato akan lancar,
 Gerak dan isyarat yang diintegrasikan dengan uraian.

Kerugian :

 Pidato tampak datar dan monoton, sehingga pembicara tidakakan


mampu menarik perhatian hadirin,
 Komunikasi pendengar akan berkurang karena pembicara beralih
pada usaha untuk mengingat kata-kata,
 Memerlukan banyak waktu persiapan
4. Pidato Ekstemporan yaitu pidato yang telah dipersiapkan
sebelumnya berupa garis-garis besar (outline) dan pokok penunjang
pembahasan (supporting points), tetapi pembicara tidak berusaha
mengingatnya kata demi kata. Pidato jenis ini adalah pidato
yangpaling baik dan paling sering digunakan oleh pembicara yang
telah mahir dan berpengalaman.Out-line hanya merupakan pedoman
untuk mengatur gagasan yang ada dalam pikiran pembicara.
Keuntungan :

7
 Komunikasi pendengar dan pembicara lebih baik karena
pembicara berbicara langsung kepada pendengar atau
khalayaknya,
 Pesan dapat fleksibel untuk diubah sesuai dengan kebutuhandan
penyajiannya lebih spontan.

Kerugian :

 Memerlukan latihan yang intensif bagi pembicaranya


 Kemungkinan menyimpang dari garis besar besar sangatbesar,
 Kefasihan bias terhambat karena kesukaran memilih kata-kata
 Berdasarkan tujuan pokok pidato yang disampaikan, jenis- jenis pidato
dibedakan atas:
1. Pidato Informatif(memberitahu /meng abarkan) adalah pidato
yang tujuan utamanya untuk menyampaikan informasi agar orang
menjadi tahu tentang sesuatu. Reaksi yang diinginkan adalah adanya
pengertian dan pemahaman pendengar atas informasi yang
disampaikan.
2. Pidato Persuasif (mendorong/mengajak) adalah pidato yang
tujuan utamanya membujuk atau mempengaruhi orang lain agar mau
menerima ajakan yang disarankan secara sukarela bukan
dengansukar rela. Reaksi yang diinginkan adalah membangkitkan
emosi agarpendengar dapat menyutujui atau meyakini dan mungkin
membangkitkan timbulnya tindakan tertentu pada pendengar.
3. Pidato Rekreatif (menghibur) adalah pidato yangtujuan utamanya
adalah menyenangkan atau menghibur orang lain.Reaksi yang
diinginkan adalah terhiburnya pendengar sehinggamuncul suatu
kegembiraan.( Dwiatmana, 2006:174 )
Namun demikian, perlu disadari bahwa dalam kenyataannya ketiga
jenis pidato ini tidak dapat berdiri sendiri, melainkan saling melengkapi
satu sama lain. Perbedaan di antara ketiganya semata-mata hanya terletak
pada titik berat (emphasis) tujuan pokok pidato.

2.4 Kerangka Susunan Pidato


Skema susunan suatu pidato yang baik :
1. “Pembukaan dengan salam pembuka,
Pendahuluan yang sedikit menggambarkan isi

8
2. Isi atau materi pidato secara sistematis : maksud, tujuan, sasaran,
rencana, langkah, dll.
3. Penutup (kesimpulan, harapan, pesan, salam penutup, dll)

2.5 Langkah – Langkah Penyusunan Pidato


Sebelum berpidato, berdakwah, atau berceramah, seseorang harus
mengetahui lebih dulu apa yang akan disampaikan dan tingkah laku apa
yang diharapkan dari khalayak; bagaimana akan mengembangkan topik
bahasan.Dengan demikian, dalam tahap persiapan pidato, ada dua hal yang
harus dilakukan, yaitu: (1) Memilih Topik dan Tujuan Pidato dan
(2)Mengembangkan Topik Bahasan.
1. Memilih Topik dan Tujuan Pidato
Seringkali seseorang menjadi bingung ketika harus mencari topikyang
baik, seakan-akan dunia ini kekeringan bahan pembicaraan, seakan-
akan dirinya tidak memiliki keahlian apa-apa. Jangan bingung, karena
sebenarnya setiap orang memiliki keahlian masing-masing, hanya diri
seringkali tidak menyadarinya. Hal yang akan menjadi masalah bagi
seseorang ketika harus berpidato adalah jika orang itu memaksakan diri
berbicara tentang persoalan yang tidak dikuasainya, hal yang tidak
dipahaminya.
a. Kriteria topik yang baik
Untuk menentukan topik yang baik, seseorang dapat menggunakan
ukuran-ukuran sebagai berikut:
 Topik Harus Sesuai dengan Latar Belakang Pengetahuan
Pembicara
 Topik Harus Menarik Minat Pembicara
 Topik Harus Menarik Minat Pendenga
 Topik Harus Sesuai dengan Pengetahuan Pendengar
9
 Topik Harus Jelas Ruang Lingkup dan Pembatasannya
 Topik harus sesuai dengan waktu dan situasi
 Topik harus dapat ditunjang dengan bahan yang lain
b. Merumuskan judul pidato
Hal yang erat kaitannya dengan topik adalah judul. Bila topik
adalah pokok bahasan yang akan diulas, maka judul adalah nama
yang diberikan untuk pokok bahasan itu. Seringkali judul telah
dikemukakan lebih dahulu kepada khalayak, karena itu judul perlu
dirumuskan terlebih dahulu. Judul.yang baik harus memenuhi tiga
syarat, yaitu : relevan, propokatif, dan singkat.Relevan artinya ada
hubungannya dengan pokok-pokok bahasan; Propokatif artinya
dapat menimbulkan hasrat ingin tahu dan antusiasme
pendengar;Singkat berarti mudah ditangkap maksudnya, pendek
kalimatnya, dan mudah diingat.
c. Menentukan Tujuan Pidato
Ada dua macam tujuan pidato, yakni: tujuan umum dan tujuan
khusus.Tujuan umum pidato biasanya dirumuskan dalam tiga hal:
memberitahukan (informatif), mempengaruhi (persuasif), dan
menghibur (rekreatif). Tujuan khusus ialah tujuan yang dapat
dijabarkan dari tujuan umum. Tujuan khusus bersifat kongkret dan
sebaiknya dapat diukur tingkat pencapaiannya atau dapat dibuktikan
segera.

2. Teknik Mengembangkan Pokok Bahasan


Bila topik yang baik sudah ditemukan, maka yang diperlukan
adalah keterangan untuk menunjang topik tersebut. Keterangan
penunjang (supporting points) dipergunakan untuk memperjelas uraian,
memperkuat kesan, menambah daya tarik, dan mempermudah
pengertian. Ada enam macam teknik pengembangan bahasan dalam
berpidato antara lain : Penjelasan. Penjelasan adalah memberikan
keterangan terhadap istilah atau kata-kata yang disampaikan.

10
Memberikan penjelasan dapat dilakukan dengan cara memberikan
pengertian atau definisi.
Contoh. Contoh adalah upaya untuk mengkongkretkan gagasan,
sehingga lebih mudah untuk dipahami.
Analogi. Analogi adalah perbandingan antara dua hal atau lebih untuk
menunjukkan persamaan atau perbedaannya. Ada dua macam analogi:
analogi harfiyahdan analogi kiasan. Analogi harfiyah (literal
analogy)adalah perbandingan di antara objek-objek dari kelompok yang
sama, karena adanya persamaan dalam beberapa aspek tertentu.
Testimoni. Testimoni ialah pernyataan ahli yang dikutip untuk
menunjang pembicaraan pembicara. Pendapat ahli itu dapat diambil
dari pidato seorangahli, tulisan di surat kabar, acara televisi, dan lain-
lain, termasuk kutipan dari kitab suci, hadits, dan sejenisnya.
Statistik. Statistik adalah angka-angka yang dipergunakan untuk
menunjukkan perbandingan kasus dalam jenis tertentu. Statistik diambil
untuk menimbulkan kesan yang kuat, memperjelas, dan
meyakinkan.Statistik. Statistik adalah angka-angka yang dipergunakan
untuk menunjukkan perbandingan kasus dalam jenis tertentu. Statistik
diambil untuk menimbulkan kesan yang kuat, memperjelas, dan
meyakinkan.
Perulangan. Perulangan adalah menyebutkan kembali gagasan yang
sama dengan kata-kata yang berbeda. Perulangan berfungsi untuk
menegaskan dan mengingatkan kembali.
a. Teknik Menyusun Pesan Pidato
H.A. Overstreet, seorang ahli ilmu jiwa untuk mempengaruhi
manusia, berkata, “let your speech march”. Suruh pidato Anda
berbaris tertib seperti barisan tentara dalam suatu pawai. Pidato yang
tersusun tertib (well- organized) akan menciptakan suasana yang
favorable, membangkitkan minat,memperlihatkan pembagian pesan
yang jelas, sehingga memudahkan pengertian, mempertegas gagasan
pokok, dan menunjukkan perkembangan pokok-pokok pikiran secara
11
logis. Pengorganisasian pesan dapat dilihatmenurut isi pesan itu
sendiri atau dengan mengikuti proses berpikir manusia.Yang
pertama disebut organisasi pesan (messages organization) dan
yangkedua disebut pengaturan pesan (message arrangement).
b. Organisasi pesan
Organisasi pesan dapat mengikuti enam macam urutan (sequence),
yaitu : deduktif ,induktif, kronologis, logis, spasial, dan topikal.
Urutan deduktif dimulai dengan menyatakan dulu gagasan utama,
kemudian memperjelasnya dengan keterangan penunjang,
penyimpulan, dan bukti. Urutan induktif dikemukakan perincian-
perincian dan kemudian menarik kesimpulan. Jika seseorang
menyatakan dulu mengapa perlu menghentikan kebiasaan merokok,
lalu menguraikan alasan-alasannya, berati orang tersebut.
menggunakan urutan deduktif. Tetapi bila seseorang menceritakan
sekian banyak contoh dan pernyataan dokter tentang akibat buruk
merokok dan kemudian menyimpulkan bahwa rokok berbahaya bagi
kesehatan, maka orang tersebut menggunakan urutan induktif.
Urutan kronologis, pesan disusun berdasarkan urutan waktu
terjadinya peristiwa.Urutan logis, pesan disusun berdasarkan sebab
ke akibat atau dari akibat ke sebab. Bila Anda menjelaskan proses
kekufuran dari sebab-sebabnya lalu ke gejala-gekalnya, maka Anda
mengikuti urutan logis dari sebab ke akibat.Urutan spasial, pesan
disusun berdasarkan tempat. Cara ini dipergunakan jika pesan
berhubungan dengan subjek geografis atau keadaan fisik
lokasi.Urutan topikal, pesan disusun berdasarkan topik
pembicaraan: klasifikasinya, dari yang penting ke yang kurang
penting, dari yang mudah ke yang sukar, dari yang dikenal ke yang
asing.
c. Membuat Garis-garis Besar Pidato
Garis-garia besar (out-line) pidato merupakan pelengkap yang
amat berharga bagi pembicara yang berpengalaman dan merupakan
12
keharusan bagipembicara yang belum berpengalaman. Garis besar
pidato ibarat peta bumi bagi komunikator yang akan memasuki
daerah kegiatan retorika. Peta inimemberikan petunjuk dan arah
yang akan dituju. Garis besar yang salah akan mengacaukan
“perjalanan” pembicaraan, dan garis besar yang teratur akan
menertibkan “jalannya” pidato.
Garis-garis besar pidato yang baik terdiri dari tiga bagian:
pengantar, isi, dan penutup. Dengan menggunakan urutan bermotif
dari Alan H.Monroe, dapat dibagi menjadi lima bagian: perhatian,
kebutuhan, pemuasan,visualisasi, dan tindakan. Perhatian
ditempatkan pada pengantar; kebutuhan,pemuasan, dan visualisasi
ditempatkan pada isi; dan tindakan ditempatkan pada penutup pidato.

2.6 Persiapan Pidato


Sebelum memberikan pidato di depan umum, ada baiknya untuk
melakukan persiapan berikut ini :
1.Mengetahui wawasan pendengar pidato secara umum
2.Mengetahui lama waktu atau durasi pidato yang akan dibawakan
3.Menyusun kata-kata yang mudah dipahami dan dimengerti.
4.Mengetahui jenis pidato dan tema acara.
5.Menyiapkan bahan-bahan dan perlengkapan pidato, dsb.

2.7 Hal – Hal yang Harus Diperhatikan dalam Berpidato


Berpidato yang baik harus memperhatikan beberapa syarat, diantaranya :
1. Berbusana yang sopan dengan melihat situasi, macam latar belakang
pendengarnya, acara yang akan disuguhkan panitia.
2. Pergunakan bahasa yang sopan dan komunikatif sesuai dengan
tingkatbahasa pendengarnya. Pergunakan bahasa baku jika berpidato
dalamforum resmi, misalnya : seminar, rapat, sidang dsb.
3. Materi pidato harus sesuai dengan yang diinginkan pendengar.
Janganmenggunakan materi yang justru bertentangan dengan kemauan,
13
adat,norma, agama atau tatanan yang dianut oleh masyarakat
pendengar.
4. Penampilan harus dengan rasa percaya diri, tidak minder rendah
diri,takut, bingung atau grogi. Jangan memfonis pendengar
denganmemaksakan pendapat atau kehendak.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Pidato adalah suatu ucapan dengan susunan yang baik untuk
disampaikankepada orang banyak dengan mengandalkan kemampuan
bahasa sebagaialatnya.
2. Fungsi Pidato antara lain: mempengaruhi orang lain,
menyampaikaninformasi dan atau suatu pemahaman, menghibur,
mendidik, propaganda,penyambung lidah seseorang.
3. Jenis-Jenis Pidato
 Berdasarkan sifat dan isi Pidato, jenis-jenis Pidato dibedakan atas:
PidatoPembukaan, Pidato Pengarahan, Pidato Sambutan, Pidato
Peresmian, Pidato Laporan, dan Pidato Pertanggungjawaban,
 Berdasarkanada tidaknya persiapan yang dilakukan sebelum
melakukanpidato, jenis-jenis pidato dibedakan atas: Pidato Impromptu
(serta merta), Pidato Manuskrip, Pidato Memoriter, dan Pidato
Ekstemporan.
 Berdasarkan tujuan pokok pidato yang disampaikan, jenis-jenis
pidatodibedakan atas: Pidato Informatif, Pidato Persuasif, dan Pidato
Rekreatif.
4. Kerangka Susunan Pidato adalah pembukaan dengan salam
pembuka,pendahuluan yang sedikit menggambarkan isi, Isi atau materi
pidato secarasistematis : maksud, tujuan, sasaran, rencana, langkah, dll,
penutup(kesimpulan, harapan, pesan, salam penutup, dll)

14
5. Langkah – langkah penyusunan pidato ada dua hal yang harus
dilakukan, yaitu: (1) Memilih Topik dan Tujuan Pidato dan
(2)Mengembangkan Topik Bahasan.
6. Dalam melakukan pidato sebaiknya mengadakan persiapan antara lain
seperti: Mengetahui wawasan pendengar pidato secara umum,
mengetahuilama waktu atau durasi pidato yang akan dibawakan,
menyusun kata-kata yang mudah dipahami dan dimengerti, mengetahui
jenis pidato dan temaacara, menyiapkan bahan-bahan dan perlengkapan
pidato, dsb.
7. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam Berpidato diantaranya :
berbusanayang sopan dengan melihat situasi, macam latar belakang
pendengarnya,acara yang akan disuguhkan panitia; pergunakan bahasa
yang sopan dankomunikatif sesuai dengan tingkat bahasa
pendengarnya; materi pidatoharus sesuai dengan yang diinginkan
pendengar; penampilan harus denganrasa percaya diri, tidak minder
rendah diri, takut, bingung atau grogi.
3.2 Saran

Untuk menunjang kesuksesan, hendaknya kita juga menguasai


kemampuan berpidato yang baik dan tepat sasaran akan mempermudah
penyampaian tujuan pidato yang kita inginkan.

15
DAFAR PUSTAKA

Anonim. 2008.Pengertian Pidato, Tujuan, Sifat, Metode, Susunan dan Persiapan


Pidato Sambutan. http://organisasi.org/pengertian-pidato-tujuan-sifat-
metode susunan-dan-persiapan-pidato-sambutan (diakses tanggal 25
November 2012)

Anonim. 2010. Jenis Pidato.http:// archevn.hos t22.com/page4.htm l (diakses


tanggal 25 November 2012)

Anonim. 2010. Langkah-langkah Menyusun Pidato


http://palakacomputer.blogspot.com/2010/01/langkah-menyusun-
pidato.html (diakses tanggal 25 November 2012)

Dwiatmana, Edy dkk.2006.Bahasa dan Sastra Indonesia.Semarang: Semarang


Pemerintah Kota.

Wirajaya, Asep Yudha dan Sudarmawati.2008.Berbahasa dan Bersastra


Indonesia.Surakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

16

Anda mungkin juga menyukai