Anda di halaman 1dari 19

Makalah Program Praktik Pembelajaran

Bahasa Indonesia Kelas 9

Nama : Farhan Azis Pulungan, S.Pd

DINAS PENDIDIKAN KAB. BOGOR


SMP CIMULANG
Jl. PTPN VIII Cimulang, Desa Cimulang, Rancabungur
Kabupaten Bogor

KATA PENGANTAR

1
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan
rahmat dan karunianya, saya dapat menyelesaikan makalah dengan program
praktik tentang pidato pada kelas 9 ini dengan baik meskipun banyak kekurangan
didalamnya. Serta saya juga berterima kasih kepada Bapak Rusandi, S.Pd selaku
Wakil Kepala Sekolah SMP Cimulang, yang telah memberikan tugas ini kepada
saya.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan saya mengenai pidato sebagai salah satu materi
pembelajaran Bahasa Indonesia pada kelas 9. Saya juga menyadari sepenuhnya
bahwa di dalam makalah dengan program praktik ini terdapat kekurangan dan
jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan
usulan demi perbaikan makalah dengan program praktik yang telah saya buat di
masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran
yang membangun.

Semoga makalah dengan program praktik sederhana ini dapat dipahami


oleh siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat
berguna bagi saya sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya
mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan
saya memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Bogor, 01 Februari 2022

Farhan Azis Pulungan, S.Pd


Guru Bahasa Indonesia

DAFTAR ISI

2
Kata Pengantar.........................................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3

Bab I Pendahuluan...................................................................................................4

1.1. Latar Belakang.............................................................................................3

1.2. Rumusan Masalah........................................................................................5

1.3. Tujuan dan Manfaat.....................................................................................5

Bab II Pembahasan...................................................................................................6

2.1. Pengertian Pidato.........................................................................................6

2.2. Tujuan Pidato...............................................................................................6

2.3. Jenis-Jenis Pidato.........................................................................................7

2.4. Metode Pidato............................................................................................10

2.5. Kerangka Susunan Pidato..........................................................................11

2.6. Langkah-langkah Menyusun Pidato...........................................................11

2.7. Kriteria Pidato yang Baik...........................................................................15

2.8. Persiapan Sebelum Melakukan Pidato.......................................................15

2.9. Hal-Hal yang Harus Diperhatikan Saat Berpidato.....................................15

2.10. Contoh Pidato.............................................................................................16

Bab III Penutup......................................................................................................18

3.1. Kesimpulan................................................................................................18

3.2. Saran...........................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................19

BAB I

3
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Berbicara dapat meningkatkan kualitas eksistensi (keberadaan) di tengah-


tengah orang lain, bukan sekedar bicara, tetapi berbicara yang menarik (atraktif),
bernilai informasi (informatif), menghibur (rekreatif), dan berpengaruh
(persuasif). Dengan kata lain manusia harus berbicara berdasarkan seni berbicara
yang dikenal dengan istilah retorika. Retorika adalah seni berbicara secara lisan
yang dilakukan oleh sesorang kepada sejumlah orang secara langsung bertatap
muka. Istilah retorika berlaitan erat dan sering disamakan dengan pidato.

Pada saat berpidato sudah dapat dipastikan akan terjadi hubungan antara
pembicara dengan pendengar. Oleh sebab itu orang yang berpidato (pembicara)
harus mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya agar tercapai apa yang
diharapan. Kemampuan berpidato atau berbicara yang baik di depan publik akan
membantu kita dalam mendapatkan jenjang karir yang baik.

Untuk berpidato harus mempunyai pengetahuan yang cukup, keberanian


dan ketebalan mental yang kuat, disamping telah memahami teknik dan pedoman
berpidato. Untuk itu agar mahir dalam menyampaikan pidato dengan baik maka
yang bersangkutan seharusnya menambah pengetahuan dan melatih diri dengan
serius. Dan dalam makalah ini akan dijelaskan semua yang berkaitan dengan
Pidato, yakni pengertian pidato, tujuan pidato, jenis-jenis pidato, metode pidato,
dan hal lainnya yang berkaitan dengan pidato.

1.2. Rumusan Masalah

4
Sesuai dengan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah pada
makalah ini adalah:

a. Apa pengertian Pidato ?


b. Apa tujuan Pidato ?
c. Apa jenis-jenis pidato ?
d. Bagaimana metode berpidato ?
e. Bagaiman kerangka susunan pidato ?
f. Bagaimana langkah-langkah menyusun pidato ?
g. Apa persiapan sebelum berpidato ?
h. Apa hal-hal yang harus diperhatikan dalam berpidato ?

1.3. Tujuan dan Manfaat


1.3.1. Tujuan
a. Untuk mengetahui dan memahami pengertian pidato
b. Untuk mengetahui dan memahami tujuan dan jenis-jenis pidato
c. Untuk mengetahui dan memahami metode berpidato
d. Untuk mengetahui dan memahami langkah-langkah menyusun
pidato, serta dapat menyusun pidato
e. Dapat berpidato dengan baik
1.3.2. Manfaat
a. Membatu melengkapi materi pembelajaran Bahasa Indonesia
tentang Pidato
b. Menambah wawasan tentang Pidato

BAB II

5
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Pidato

Pidato adalah suatu suatu ucapan dengan susunan yang baik untuk
disampaikan kepada orang banyak. Pidato juga berarti sebagai kegiatan seseorang
yang dilakukan di depan orang banyak dengan mengandalkan kemampuan bahasa
sebagai alatnya.

Pidato pada dasarnya merupakan kegiatan mengungkapkan pikiran dalam


bentuk kata-kata (lisan) yang ditujukan kepada orang banyak dalam suatu forum.
Seperti pidato kenegaraan, pidato menyambut hari besar, pidato pembangkit
semangat dan sebagainya.

Menurut Emha Abdurrahman dalam bukunya teknik dan pedoman


berpidato, pidato adalah penyampaian uraian secara lisan tentang suatu hal dengan
mengutarakan keterangan sejelas-jelasnya dihadapan massa atau orang banyak
dalam suatu waktu tertentu.

Namun pada era modern saat ini saluran berpidato tidak hanya sebatas
kepada berpidato di depan umum secara langsung, melainkan bisa menggunakan
saluran-saluran lain, seperti melalui radio dan televisi.

2.2. Tujuan Pidato

Pada umumnya pidato mempunyai tujuan sebagai berikut :

a. Mempengaruhi orang lain agar mau mengikuti kemauan kita dengan suka
rela (persuasif).
b. Memberi suatu pemahaman atau informasi pada orang lain (informatif).
c. Membuat orang lain senang dengan pidato yang menghibur sehingga
orang lain senang dan puas dengan ucapan yang kita sampaikan
(rekreatif).

2.3. Jenis-Jenis Pidato

6
2.3.1. Berdasarkan sifat dan isi pidato, pidato dibedakan menjadi:

a. Pidato Pembukaan, adalah pidato singkat yang dibawakan oleh


pembaca acara atau mc (master of ceremony).
b. Pidato pengarahan, adalah pdato untuk mengarahkan pada suatu
pertemuan.
c. Pidato Sambutan, yaitu pidato yang disampaikan pada suatu acara
kegiatan atau peristiwa tertentu yang dapat dilakukan oleh beberapa
orang dengan waktu yang terbatas secara bergantian.
d. Pidato Peresmian, adalah pidato yang dilakukan oleh orang yang
berpengaruh untuk meresmikan sesuatu.
e. Pidato Laporan, yakni pidato yang isinya adalah melaporkan suatu
tugas atau kegiatan.
f. Pidato Pertanggungjawaban, adalah pidato yang berisi suatu
laporan pertanggungjawaban.

2.3.2. Berdasarkan ada tidaknya persiapan yang dilakukan sebelum


melakuan pidato, pidato dibagi menjadi:

a. Pidato importu (serta merta), adalah pidato yang dilakukan secara


tiba-tiba, spontan, tanpa persiapan sebelumanya.
Keuntungan:
 Impromtu lebih dapat memgungkapkan perasaan pembicara
yang sebenarnya, karena pembicara tidak memikirkan lebih
dulu pendapat yang disampaikannya.
 Gagasan dan pentapatnya datang secara spontan, sehingga
tampak segar dan hidup.
 Impromtu memungkinkan anda untuk terus berfikir.

Kekurangan:

7
 Impromtu dapat menimbulkkan kesimpulan yang mentah
karena dasar pengetahuan yang tidak memadai.
 Impromtu mengakibatkan penyampaian yang tersedat-sendat
dan tidak lancar.
 Karena tiadanya persiapan kemungkinan demam pangggung
besar sekali.

b. Pidato manuskrip (naskah), adalah pidato yang dilakukan dengan


cara membaca naskah pidato dari awal hingga akhir.
Keuntungan:
 Kata-kata dapat dipilih sebaik-baiknya sehingga dapat
menyampaikan arti yang tepat dan pernyataan yang gambling.
 Pernyataan dapat dihemat.
 Kefasihan bicara dapat dicapai.
 Hal-hal yang menyimpang dapat dihindari.
 manuskrip dapat diterbitkan atau diperbanyak.
Kekurangan:
 Komunikasi pendengar akan berkurang karena pembicara tidak
langsung berbicara pada mereka.
 Pembicara tidak dapat melihat pendengar dengan baik sehingga
akan kehilangan gerak dan bersifat kaku.
 Umpan balik dari pendengar tidak dapat mengubah,
memperpendek atau memperpanjang pesan.
 Pembuatannya lebih lama dari pada sekedar menyiapkan garis-
garis besarnya saja.

c. Pidato memoriter (hafalan), yaitu pidato yan dituliskan dalan


bentuk naskah kemudian dihapalkan kata demi kata.
Keuntungan:

8
 Kata-kata dapat dipilih sebaik-baiknya, karena memiliki
bersiapan yang baik.
 Jika mampu menghapalnya maka pidatp akan lancar.
 Gerak dan isyarat dapan diintegrasikan dengan uraian.

Kekuranga:

 Tidak terjalin hubungan antara pesan yang disampaikan


pembicara dengan pendengar.
 Memerlukan banyak waktu untuk persiapan.
 Kurang spontan (langsung).
 Perhatian beralih dari kata-kata kepada usaha untuk mengingat-
ingat.

d. Pidato Ekstemporer, yaitu pidato yang telah dipersiapkan


sebelumnya berupa garis-garis besar (outline) dan pokok penunjang
pembahasan (supporting points), tetapi pembicara tidak berusaha
untuk mengingat kata demi kata. Outline hanya sebagai pedoman
untuk mengatur gagasan yang ada di pemikiran pembicara.
Keuntungan:
 Komunikasi antara pembicara dengan pendengar lebih baik
karena pembicara berbicara langsung dengan pendengar atau
khalayaknya.
 Pesan cukup fleksible untuk dapat diubah sesuai kebutuhan,
 Penyajian lebih spontan.

Kekurangan:

 Persiapan kurang baik bila dibuat dengan terburu-buru.


 Kefasihan yang terhambat karena kekurangna pemilihan kata
dengan segera.
 Kemungkinan menyimpang dari garis besar pidato.

9
 Tidak dapat dijadikan bahan penerbitan.

2.3.3. Berdasarkan tujuan pokok pidato yang disampaikan, pidato dapat


dibedakan menjadi:

a. Pidato informatif, adalah pidato yang tujuan utamanya untuk


memberikan informasi, agar pendengar mengerti akan sesuatu.
Reaksi yang diharapkan adalah adanya pengertian dan
pemahaman pendengar atas informasi yang disampaikan.
b. Pidato Persuasif, adalah pidato yang tujuan utamanya membujuk
atau memengaruhi orang lain agar orang mau menerima ajakan
yang disarankan secara sukarela.
c. Pidato Rekreatif, adalah pidato yang tujuan uatamanya adalah
untuk menyenangkan atau menghibur orang lain. Reaksi yang
diharapkan adalah terhiburnya pendengar sehingga muncul suatu
kegembiraan.

2.4. Metode pidato

Metode berpidato adalah sebagai berikut:

a. Impromptu yaitu metode berpidato yang serta merta tanpa adanya


persiapan.
b. Memoriter yaitu metode berpidato dengan menghapalkan naskah
pidato terlebih dahulu.
c. Naskah yaitu metode berpidato dengan membacakan teks/naskah
pidato.
d. Ekstemporan yaitu metode berpidato dengan terlebih dahulu
menyiapkan garis-garis besar konsep pidato yang akan disampaikan.

10
2.5. Kerangka Susunan Pidato

Kerangka susuna pidato terdiri dari:

a. Pembukaan dengan salam pembuka.


b. Pendahuluan dengan sedikit menggambarkan isi.
c. Isi atau materi pidato secara sistematis: maksud, tujuan, sasaran,
rencana, langkah, dll.
d. Penutup (kesimpulan, harapan, pesan, salam penutup, dll).

2.6. Langkah-Langkah Menyusun Pidato

Sebelum berpidato seseorang harus mengetahui terlebih dahulu apa yang


akan disampaikan dan tingkah laku apa yang diharapkan dari khalayak;
Bagaimana akan mengembangkan topik bahasan. Dengan demikian ada beberapa
tahap dalam menyusun sebuah pidato, yaitu:

a. Menentukan topik pembicaraan


Topik adalah pokok bahasan yang akan dikembangkan menjadi
sebuah pidato. Pilihlah topik yang benar-benar kita kuasai, yaitu topik
yang sesuai dengan keahlian masing-masing. Akan menjadi masalah
bagi seseorang jika memaksakan diri untuk berpidato denagan topik
yang tidak dikuasainya.

Untuk dapat memilih topik yang baik, seseorang dapat


memerhatikan kriteria topik yang baik berikut ini:
 Topik harus sesuai dengan latar belakang pengetahuan pembicara.
 Topik harus menarik minat pembicara dan pendengar.
 Topik harus sesuai dengan pengetahuan pendengar.
 Topik harus jelas ruang lingkup dan pembatasannya.
 Topik harus sesuai dengan waktu dan situasi.
 Topik harus dapat didukung dengan bahan lain.

11
b. Menetapkan tujuan pidato
Ada dua macam tujuan pidato, yaitu tujuan umum dan tujuan
khusus. Tujuan umum adalah sebagaimana yang telah dijelaskan
sebelumnya, yaitu persuasif, informatif dan rekreatif. Sedangkan tujuan
khusus adalah tujuan yang dapat dijabarkan dari tujuan umum.

c. Mengembangkan pokok bahasan


Bila telah menemukan topik yang baik, maka yang diperlukan
selanjutnya adalah keterangan untuk menunjang topik tersebut.
Keterangan penunjang digunakan untuk memperjelas uraian,
memperkuat kesan, menambah daya tarik dan mempermudah
pengertian. Ada enam macam teknik pengembangan pembahasan dalam
pidato, diantaranya sebagai berikut:
 Penjelasan, penjelasan adalah memberikan keterangan terhadap
istilah atau kata-kata yang disampaikan. Pengembangan dengan cara
penjelasan dapat dilakukan dengan cara memberikan pengertian
atau definisi.
 Contoh, adalah upaya untuk menkonkretkan gagasan sehingga lebih
mudah untuk dipahami. Contoh dalam pidato dapat berupa cerita
yang rinci yang disebut ilustrasi.
 Analogi, adalah perbandingan antara dua hal atau lebih untuk
menunjukkan persamaan atau perbedaannya. Ada dua macam
analogi, yaitu analogi harfiyah dan analogi kiasan. Analogi
harfiyah (literal analogy) adalah perbandingan antara objek-objek
dalam kelompok yang sama karena adannya perbedaan dalam
beberapa aspek tertentu. Analogi kiasan adalah perbandingan antara
objek-objek diantara krlompok yang tidak sama.
 Testimoni, yaitu pernyataan ahli untuk menunjang pembicaraan.
Pendapat ahli dapat diambil dari buku, acara telivisi, surat kabar,
termasuk kutipan dari kitab suci, hadist dan sejenisnya.

12
 Statistik, yaitu kumpulan angka-angka yang penunjukkan
perbandingan kasus dalam jenis tertentu. Statistik diambil untuk
menimbulakan kesan yang kuat, memperjelas, dan menyakinkan.
 Perulangan, yaitu menyebutkan kembali gagasan yang sama
dengan kata-kata yang berbeda, berfungsi untuk menegaskan dan
mengingatkan kembali.

d. Membuat Kerangka Pidato


Secara garis besar kerangka pidato terdiri dari tiga bagian, yaitu
pembukaan isi dan penutup.
 Pembukaan
Pembukaan terdiri dari ucapan salam, ucapan terima kasih, serta
tujuan dari berpidato. Contoh:
Assalamualaikum Wr. Wb.
Yang terhormat Bapak Kepala SMA Al Islam 1 Surakarta
Yang saya hormati Bapak/Ibu Guru SMA Al Islam 1 Surakarta
Serta siswa SMA Al Islam 1 Surakarta yang saya sayangi
Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat
Allah SWT karena atas rahmat dan karunianya kita dapat
berkumpul dalam keadaan sehat wal’afiat pada hari yang cerah ini.
Pada kesempatan kali ini, perkenankanlah saya untuk
menyampaikan sedikit pidato mengenai kebersihan lingkungan.
 Isi
Pada bagian ini, pembicara menerangkan secara sistematis hal-hal
yang ingin disampaikan sesuai poin-poin yang telah ditetapkan,
seperti:
 Pentingnya menjaga kebersihan lingkungan
 Akibat dari lingkungan yang kotor
 Cara-cara menjaga kerbesihan
 Ajakan menjaga kebersihan mulai sekarang

13
 Penutup
Penutup pada intinya terdiri dari kesimpulan, ucapan
perminataan maaf, serta salam penutup. Untuk lebih lengkapnya,
kita bisa menambahkan harapan atau pesan sebagai penutup.
Contoh:
Saudara-saudara sekalian, demikianlah pidato yang dapat
saya sampaikan. Sebagai penutup, saya mengutip kata pepatah
yang mengatakan bahwa kebersihan adalah sebagian dari iman,
maka apabila seseorang tidak peduli terhadap kebersihan maka ia
sesungguhnya bukan merupakan orang yang beriman penuh.
Kedepanya saya juga berharap kita sebagai umat manusia dapat
lebih giat lagi dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Apabila di dalam perkataan saya ada yang kurang berkenan,
kurang lebihnya saya mohon maaf. Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Selain itu, Menurut Gorys Keraf ada tujuh langkah yang perlu
diperhatikan dalam mempersiapkan pidato yang baik, yaitu:

a. Menentukan topik dan tujuan


b. Menganalisis pendengar dan situasi
c. Memilih dan menyimpitkan topik
d. Mengumpulkan bahan
e. Membuat kerangka uraian
f. Menguraikan secara mendetail
g. Melatih dengan suara nyaring

Ketujuh langkah tersebut diperingkas menjadi tiga langkah, yaitu menelitih


masalah (1, 2, dan 3), menyusun uraian (4, 5, dan 6), dan mengadakan latihan (7).

14
2.7. Kriteria Pidato yang Baik

Pidato yang baik harus memenuhi kriteria-kriterian berikut ini:

a. Isinya sesuai dengan kegiatan yang sedang berlangsung


b. Isinya menggugah dan bermanfaat bagi pendengar
c. Isinya tidak menimbulkan pertentangan sara
d. Isinya jelas
e. Isinya benar dan objektif
f. Bahasa yang digunakan mudah dipahami pendengarnya, dan
g. Disampaikan secara santun, rendah hati, dan bersahabat.

2.8. Persiapan Sebelum Melakukan Pidato

Sebelum menyampaikan pidato di depan umum, ada baiknya untuk


melakukan persiapan berikut ini:

a. Mengetahui wawasan pendengar pidato secara umum


b. Mengetahui lama waktu atau durasi pidato yang akan dibawakan
c. Menyusun kata-kata yang mudah dipahami dan dimengerti
d. Mengetahui jenis pidato dan tema acara.
e. Menyiapkan bahan-bahan dan perlengkapan pidato, dsb.

2.9. Hal-hal yang Harus Diperhatikan dalam Berpidato

Agar dapat berpidato dengan baik, pembicara harus memperhatikan hal-hal


berikut ini:

a. Volume suara harus keras dan jelas. Volume suara harus dapat didengar
oleh seluruh khalayak sehingga pendengar dapat menangkap dan
memahami informasi yang disampaikan. Apalagi jika tidak menggunakan
sarana pendukung seperti pengeras suara.
b. Gunakan intonasi dengan baik dan benar. Membaca naskah pidato harus
memerhatikan intonasi dengan baik dan benar (tidak monoton). Berilah

15
tekanan pada kalimat-kalimat yang penting, misalnya kapan harus
memberikan nada tinggi dan nada melemah. Semuanya harus diatur agar
pendengar tidak ikut terbawa suasana acara pada saat itu.
c. Jaga komunikasi dengan pendengar. Jaga pandangan antara penglihatan
Kamu pada teks pidato dengan penglihatanmu kepada khalayak.

2.10. Contoh Pidato

Pidato Sambutan pada Perpisahan Siswa

Assalamualaikum Wr. Wb.

Bapak-bapak, Ibu-ibu guru yang kami cintai,

Izinkanlah kami atas nama teman-teman sekalian mengucapkan puji


syukur kepada Tuhan YME. Yang telah melimpahkan karunia-Nya kepada kita
semua sehingga kita masih bisa berkumpul di tempat ini dalam keadaan sehat
tidak kurang suatu apa pun.

Dalam kesempatan yang berbahagia ini saya atas nama teman-teman


sekolah menyampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada
bapak dan ibu guru yang telah membimbing kami semua dengan tabah dan sabar,
sehingga akhirnya kami dapat menyelesaikan pelajaran yang telah Bapak dan Ibu
guru ajarkan kepada kami semua, sehingga kami bisa menyelesaikan sekolah
dengan diberikannya Surat Tanda Tamat Belajar (STTB).

Tiga tahun lamanya kami semua menuntut ilmu di sekolahan ini dibimbing
dan diasuh dengan sabar oleh Bapak dan ibu guru, sehingga terjalin hubungan
batin yang erat seolah-olah tiada bedanya dengan ibu atau bapak kandung sendiri.
Berat rasanya hati ini meninggalkan Bapak dan Ibu guru yang kami cintai dan
hormati. Tapi semuanya itu harus kami lakukan guna meneruskan mencari ilmu
pengetahuan yang lebih mendalam dan luas lagi dalam rangka usaha menempuh
cita-cita kami. Namun sekalipun kelak kami akan tetap selalu mengingat dan
mengenang Bapak dan Ibu guru semuanya. Kami memang tidak bisa memberikan

16
sesuatu yang berharga selain doa yang tulus dan ikhlas dari lubuk hati terdalam
yang kami panjatkan kepada Tuhan Yang Mahakuasa agar Bapak dan Ibu guru
diberikan keselamatan, kesejahteraan, kesabaran, serta kekuatan hati agar tetap
tabah mendidik siswasiswinya. Dan kami semua juga selalu berdoa semoga amal
baik Bapak dan Ibu guru diterima oleh Tuhan Yang Maha Pemurah dan Pengasih
agar diberikan balasan yang setimpal. Amin!

Begitu sebaliknya, kami mohon doa restu dari Bapak dan Ibu guru agar
kami semua dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi sehingga,
tercapailah apa yang kami cita-citakan. Dan semoga kami semua menjadi anak
yang soleh, beriman, dan bertakwa serta berguna bagi kedua orang tua,
masyarakat, agama, bangsa, dan negara.

Bapak dan Ibu guru yang kami hormati.

Apabila selama kami menuntut ilmu di sekolah ini dan selama mengikuti
pelajaran yang Bapak dan Ibu guru berikan terdapat sikap dan tingkah laku serta
tindak tanduk kami yang kurang berkenan, sehingga membuat hati Bapak dan Ibu
guru marah dan jengkel, kami atas nama teman-teman mohon maaf yang sebesar-
besarnya.

Demikian sedikit sambutan yang dapat kami sampaikan kepada Bapak dan
Ibu guru, jika dalam ucapan kami terdapat kesalahan atau kekhilafan baik
disengaja maupun tidak disengaja sehingga tidak berkenan di hati Bapak dan Ibu
guru, kami juga mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Akhir kata, kami sampaikan rasa hormat yang sedalamdalamnya kepada


Bapak dan Ibu guru yang kami cintai dan perkenankanlah kami meninggalkan
sekolah ini untuk menuntut ilmu lebih lanjut dalam usaha meraih cita-cita.
Semoga Tuhan YME. selalu memberkati dan melindungi kita semua. Amin.

Billahitaufiq walhidayah, wassalamualaikum Wr. Wb.

17
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

1) Pidato adalah suatu suatu ucapan dengan susunan yang baik untuk
disampaikan kepada orang banyak. Pidato juga berarti sebagai kegiatan
seseorang yang dilakukan di depan orang banyak dengan mengandalkan
kemampuan bahasa sebagai alatnya.
2) Tujuan pidato antara lain; memengaruhi orang lain, menyampaikan
informasi dan mengibur.
3) Jenis-jenis pidato
- Berdasarkan sifat dan isinya, pidato dibedakan menjadi; Pidato
pembuka, pidato pengarahan, pidato peresmian, pidato laporan dan
pidato pertanggungjawaban.
- Berdasarkan ada tidaknya persiapan sebelum melakukan pidato, pidato
dibedakan atas; Pidato importu, pidato manuskrip, pidato memoriter
dan pidato ekstemporer.
- Berdasarkan tujuan dan pokok pembahasannya. Pidato dibedakan
menjadi; Pidati persuasif, informatif dan rekreatif.
4) Dalam menyusun pidato hendaklah memenuhi kriteria pidato yang baik.

3.2. Saran

Kemampuan berpidato atau berbicara didepan umum (publik) dapat


membantu dalam mendapatkan jenjang karir yang baik di masa depan. Oleh
karena itu, kita hendaklah mulai melatih diri untuk dapat berpidato dengan baik
dan mengemukankan pendapat di depan umum mulai dari sekarang.

18
DAFTAR PUSTAKA

Trianingsih, Eka. 2009. Bahasa Indonesia untuk SMA. Jakarta: Departemen


Pendidikan Nasional.
Isdaryanto. 2010. Pengertian pidato dan kata sambutan.
http://www.isdaryanto.com/kumpulan-contoh-pidato-lengkap (diakses tanggal 28
juli 2016)
Al Ansori, Sofyan. 2010. Jenis-Jenis Pidato.
http://copyan.wordpress.com/2010/02/28/jenis-jenis-pidato/ (diakses tanggal 28
juli 2016)
Muklisin, Ikhwan. 2015. Pengertian Pidato Bahasa Indonesia dan Penjelasan
Lengkapnya. http://www.bahasaindonesiaku.net/2015/10/pengertian-pidato-
bahasa-indoneisa-dan-penjelasan-lengkapnya.html (diakses tanggal 29 juli 2016)
Auriga. 2012. Definisi Pidato, Jenis, Tujuan, Metode, serta Langkah-langkah
Menyusun Pidato. http://akses-ilmu.blogspot.co.id/2012/05/definisi-pidato-jenis-
tujuan-metode.html (diakses tanggal 29 juli 2016)
Stifputra. 2009. Menulis Teks Pidato.
http://stifputra.blogspot.co.id/2009/04/menulis-teks-pidato.html (diakses tanggal
29 juli 2016)

19

Anda mungkin juga menyukai