Anda di halaman 1dari 17

Makalah Mata Kuliah Publik Speaking

Pidato Tidak Asal Pidato

Disusun Oleh Kelompok 9


Nurlatifah ( Nim 220304022 )
Faidhil Aiman ( Nim 2220304026 )
Shandy Zulkurniawan Nim (2210304005)

Dosen Pengampu : Ahmad Soleh Sakni, Lc.Ma

Program Studi Ilmu Al-Qur`an Dan Tafsir


Fakultas Ushuluddin Dan Pemikiran Islam
Universitas islam Negeri Raden Fatah Palembang
Tahun Ajaran 2023-2024

1
Daftar Isi

Bab I
A. Pendahuluan .................................................................................................................. ii
B. Latar Belakang ................................................................................................................ ii
C. Rumusan Masalah .......................................................................................................... iii
D. Tujuan Rumsan Masaalah ............................................................................................... iiii
Bab II
A. Pembahasan
A. Pengertian Pidato ..................................................................................................... 1
B. Tujuan Pidato ............................................................................................................ 1
C. Jenis Jenis Pidato .......................................................................................................1
D. Metode Pidato ...........................................................................................................4
E. Kerangka Susunan pidato ...........................................................................................5
F. Langkah Langkah Menyusun Pidato ...........................................................................5
G. Kriteria Pidato Yang Baik .............................................................................................8
H. Persiapan Sebelum pidato ......................................................................................... 9
I. Hal Hal Yang Harus Di Perhatikan Dalam BerPidato ..................................................9
J. Contoh Pidato ...........................................................................................................10
Bab III
A. Penutup ......................................................................................................................... 12
B. Kesimpulan .................................................................................................................... 12
C. Saran .............................................................................................................................. 12
D. Daftar Pustaka ................................................................................................................ 13

i
BAB I
Pendahuluan

A. Latar Belakang
Untuk mendukung kemampuan dalam berkomunikasi sebaiknya mempelajariPublic
Speaking sebagai pengetahuan agar mengetahui cara komunikasi yang baik.Seorang pembicara
selalu berharap mendapatkan banyak dukunganterhadap pendapat dan materi yang akan ia
sampaikan. Akan tetapi, sebagian besar orang cenderung merasa rendah diri terhadap
permasalahan ini.Khusunya ketika ia membandingkan dirinya dengan tingkat status, niali,
penampilan, atau kecerdasan dari calon pendengar yang akan dihadapinya.Secara langsung hal ini
akan menyebabkan depresi. Maka dari itu,dibutuhkanlah sebuah kekuatan dari dalam diri individu
untuk selalu berpikir positif.

Potensi-potensi yang ada pada diri mereka hanya butuh ditampilkan. Berbicara dapat
meningkatkan kualitas eksistensi (keberadaan) di tengah-tengah orang lain, bukan sekedar bicara,
tetapi berbicara yang menarik (atraktif), bernilai informasi (informatif), menghibur (rekreatif), dan
berpengaruh (persuasif). Dengan kata lain manusia harus berbicara berdasarkan seni berbicara
yang dikenal dengan istilah retorika. Retorika adalah seni berbicara secara lisan yang dilakukan
oleh sesorang kepada sejumlah orang secara langsung bertatap muka. Istilah retorika berlaitan erat
dan sering disamakan dengan pidato.

Pada saat berpidato sudah dapat dipastikan akan terjadi hubungan antara pembicara dengan
pendengar. Oleh sebab itu orang yang berpidato (pembicara) harus mempersiapkan diri dengan
sebaik-baiknya agar tercapai apa yang diharapan. Kemampuan berpidato atau berbicara yang baik
di depan publik akan membantu kita dalam mendapatkan jenjang karir yang baik.

Untuk berpidato harus mempunyai pengetahuan yang cukup, keberanian dan ketebalan
mental yang kuat, disamping telah memahami teknik dan pedoman berpidato. Untuk itu agar mahir
dalam menyampaikan pidato dengan baik maka yang bersangkutan seharusnya menambah
pengetahuan dan melatih diri dengan serius. Dan dalam makalah ini akan dijelaskan semua yang
berkaitan dengan Pidato, yakni pengertian pidato, tujuan pidato, jenis-jenis pidato, metode pidato,
dan hal lainnya yang berkaitan dengan pidato.

ii
B. Rumusan Masalah

a. Apa pengertian Pidato ?


b. Apa tujuan Pidato ?
c. Apa jenis-jenis pidato ?
d. Bagaimana metode berpidato ?
e. Bagaiman kerangka susunan pidato ?
f. Bagaimana langkah-langkah menyusun pidato ?
g. Apa persiapan sebelum berpidato ?
h. Apa hal-hal yang harus diperhatikan dalam berpidato

C. Tujuan Masalah
a. Untuk mengetahui dan memahami pengertian pidato
b. Untuk mengetahui dan memahami tujuan dan jenis-jenis pidato
c. Untuk mengetahui dan memahami metode berpidato
d. Untuk mengetahui dan memahami langkah-langkah menyusun pidato, serta dapat
menyusun pidato
e. Dapat berpidato dengan baik

iii
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pidato

Pidato adalah suatu suatu ucapan dengan susunan yang baik untuk disampaikan kepada
orang banyak. Pidato juga berarti sebagai kegiatan seseorang yang dilakukan di depan
orang banyak dengan mengandalkan kemampuan bahasa sebagai alatnya. Pidato pada
dasarnya merupakan kegiatan mengungkapkan pikiran dalam bentuk kata-kata (lisan) yang
ditujukan kepada orang banyak dalam suatu forum. Seperti pidato kenegaraan, pidato
menyambut hari besar, pidato pembangkit semangat dan sebagainya.

Menurut Emha Abdurrahman dalam bukunya teknik dan pedoman berpidato, pidato
adalah penyampaian uraian secara lisan tentang suatu hal dengan mengutarakan keterangan
sejelas-jelasnya dihadapan massa atau orang banyak dalam suatu waktu tertentu.

Namun pada era modern saat ini saluran berpidato tidak hanya sebatas kepada berpidato
di depan umum secara langsung, melainkan bisa menggunakan saluran-saluran lain, seperti
melalui radio dan televisi.

B. Tujuan Pidato

Pada umumnya pidato mempunyai tujuan sebagai berikut :

a. Mempengaruhi orang lain agar mau mengikuti kemauan kita dengan suka rela
(persuasif).
b. Memberi suatu pemahaman atau informasi pada orang lain (informatif).
c. Membuat orang lain senang dengan pidato yang menghibur sehingga orang lain senang
dan puas dengan ucapan yang kita sampaikan (rekreatif).

C. Jenis-Jenis Pidato

Berdasarkan sifat dan isi pidato, pidato dibedakan menjadi:

a. Pidato Pembukaan, adalah pidato singkat yang dibawakan oleh pembaca acara
atau mc (master of ceremony).
b. Pidato pengarahan, adalah pdato untuk mengarahkan pada suatu pertemuan.

1
c. Pidato Sambutan, yaitu pidato yang disampaikan pada suatu acara kegiatan atau
peristiwa tertentu yang dapat dilakukan oleh beberapa orang dengan waktu yang
terbatas secara bergantian.
d. Pidato Peresmian, adalah pidato yang dilakukan oleh orang yang berpengaruh
untuk meresmikan sesuatu.
e. Pidato Laporan, yakni pidato yang isinya adalah melaporkan suatu tugas atau
kegiatan.
f. Pidato Pertanggungjawaban, adalah pidato yang berisi suatu laporan
pertanggungjawaban.

Berdasarkan ada tidaknya persiapan yang dilakukan sebelum melakuan pidato, pidato
dibagi menjadi:

a. Pidato importu (serta merta), adalah pidato yang dilakukan secara tiba-tiba,
spontan, tanpa persiapan sebelumanya.
Keuntungan:
• Impromtu lebih dapat memgungkapkan perasaan pembicara yang
sebenarnya, karena pembicara tidak memikirkan lebih dulu pendapat yang
disampaikannya.
• Gagasan dan pentapatnya datang secara spontan, sehingga tampak segar dan
hidup.
• Impromtu memungkinkan anda untuk terus berfikir.

Kekurangan:

• Impromtu dapat menimbulkkan kesimpulan yang mentah karena dasar


pengetahuan yang tidak memadai.
• Impromtu mengakibatkan penyampaian yang tersedat-sendat dan tidak
lancar.
• Karena tiadanya persiapan kemungkinan demam pangggung besar sekali.

b. Pidato manuskrip (naskah), adalah pidato yang dilakukan dengan cara


membaca naskah pidato dari awal hingga akhir.
Keuntungan:

2
• Kata-kata dapat dipilih sebaik-baiknya sehingga dapat menyampaikan arti
yang tepat dan pernyataan yang gambling.
• Pernyataan dapat dihemat.
• Kefasihan bicara dapat dicapai.
• Hal-hal yang menyimpang dapat dihindari.
• manuskrip dapat diterbitkan atau diperbanyak.
Kekurangan:
• Komunikasi pendengar akan berkurang karena pembicara tidak langsung
berbicara pada mereka.
• Pembicara tidak dapat melihat pendengar dengan baik sehingga akan
kehilangan gerak dan bersifat kaku.
• Umpan balik dari pendengar tidak dapat mengubah, memperpendek atau
memperpanjang pesan.
• Pembuatannya lebih lama dari pada sekedar menyiapkan garis-garis
besarnya saja.

c. Pidato memoriter (hafalan), yaitu pidato yan dituliskan dalan bentuk naskah
kemudian dihapalkan kata demi kata.
Keuntungan:
• Kata-kata dapat dipilih sebaik-baiknya, karena memiliki bersiapan yang
baik.
• Jika mampu menghapalnya maka pidatp akan lancar.
• Gerak dan isyarat dapan diintegrasikan dengan uraian.

Kekuranga:

• Tidak terjalin hubungan antara pesan yang disampaikan pembicara dengan


pendengar.
• Memerlukan banyak waktu untuk persiapan.
• Kurang spontan (langsung).
• Perhatian beralih dari kata-kata kepada usaha untuk mengingat-ingat.

d. Pidato Ekstemporer, yaitu pidato yang telah dipersiapkan sebelumnya berupa


garis-garis besar (outline) dan pokok penunjang pembahasan (supporting points),

3
tetapi pembicara tidak berusaha untuk mengingat kata demi kata. Outline hanya
sebagai pedoman untuk mengatur gagasan yang ada di pemikiran pembicara.
Keuntungan:
• Komunikasi antara pembicara dengan pendengar lebih baik karena pembicara
berbicara langsung dengan pendengar atau khalayaknya.
• Pesan cukup fleksible untuk dapat diubah sesuai kebutuhan,
• Penyajian lebih spontan.

Kekurangan:

• Persiapan kurang baik bila dibuat dengan terburu-buru.


• Kefasihan yang terhambat karena kekurangna pemilihan kata dengan segera.
• Kemungkinan menyimpang dari garis besar pidato.
• Tidak dapat dijadikan bahan penerbitan.

Berdasarkan tujuan pokok pidato yang disampaikan, pidato dapat dibedakan menjadi:

1. Pidato informatif, adalah pidato yang tujuan utamanya untuk memberikan


informasi, agar pendengar mengerti akan sesuatu. Reaksi yang diharapkan
adalah adanya pengertian dan pemahaman pendengar atas informasi yang
disampaikan.
2. Pidato Persuasif, adalah pidato yang tujuan utamanya membujuk atau
memengaruhi orang lain agar orang mau menerima ajakan yang disarankan
secara sukarela.
3. Pidato Rekreatif, adalah pidato yang tujuan uatamanya adalah untuk
menyenangkan atau menghibur orang lain. Reaksi yang diharapkan adalah
terhiburnya pendengar sehingga muncul suatu kegembiraan.

D. Metode pidato

Metode berpidato adalah sebagai berikut:

a. Impromptu yaitu metode berpidato yang serta merta tanpa adanya persiapan.
b. Memoriter yaitu metode berpidato dengan menghapalkan naskah pidato terlebih
dahulu.

4
c. Naskah yaitu metode berpidato dengan membacakan teks/naskah pidato.
d. Ekstemporan yaitu metode berpidato dengan terlebih dahulu menyiapkan garis-
garis besar konsep pidato yang akan disampaikan.

E. Kerangka Susunan Pidato

Kerangka susuna pidato terdiri dari:

1. Pembukaan dengan salam pembuka.


2. Pendahuluan dengan sedikit menggambarkan isi.
3. Isi atau materi pidato secara sistematis: maksud, tujuan, sasaran, rencana, langkah,
dll.
4. Penutup (kesimpulan, harapan, pesan, salam penutup, dll).

F. Langkah-Langkah Menyusun Pidato

Sebelum berpidato seseorang harus mengetahui terlebih dahulu apa yang akan
disampaikan dan tingkah laku apa yang diharapkan dari khalayak; Bagaimana akan
mengembangkan topik bahasan. Dengan demikian ada beberapa tahap dalam menyusun
sebuah pidato, yaitu:

a. Menentukan topik pembicaraan


Topik adalah pokok bahasan yang akan dikembangkan menjadi sebuah pidato.
Pilihlah topik yang benar-benar kita kuasai, yaitu topik yang sesuai dengan keahlian
masing-masing. Akan menjadi masalah bagi seseorang jika memaksakan diri untuk
berpidato denagan topik yang tidak dikuasainya. Untuk dapat memilih topik yang
baik, seseorang dapat memerhatikan kriteria topik yang baik berikut ini:
• Topik harus sesuai dengan latar belakang pengetahuan pembicara.
• Topik harus menarik minat pembicara dan pendengar.
• Topik harus sesuai dengan pengetahuan pendengar.
• Topik harus jelas ruang lingkup dan pembatasannya.
• Topik harus sesuai dengan waktu dan situasi.
• Topik harus dapat didukung dengan bahan lain.

b. Menetapkan tujuan pidato

5
Ada dua macam tujuan pidato, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan
umum adalah sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, yaitu persuasif,
informatif dan rekreatif. Sedangkan tujuan khusus adalah tujuan yang dapat
dijabarkan dari tujuan umum.

c. Mengembangkan pokok bahasan


Bila telah menemukan topik yang baik, maka yang diperlukan selanjutnya
adalah keterangan untuk menunjang topik tersebut. Keterangan penunjang digunakan
untuk memperjelas uraian, memperkuat kesan, menambah daya tarik dan
mempermudah pengertian. Ada enam macam teknik pengembangan pembahasan
dalam pidato, diantaranya sebagai berikut:
• Penjelasan, penjelasan adalah memberikan keterangan terhadap istilah atau
kata-kata yang disampaikan. Pengembangan dengan cara penjelasan dapat
dilakukan dengan cara memberikan pengertian atau definisi.
• Contoh, adalah upaya untuk menkonkretkan gagasan sehingga lebih mudah
untuk dipahami. Contoh dalam pidato dapat berupa cerita yang rinci yang disebut
ilustrasi.
• Analogi, adalah perbandingan antara dua hal atau lebih untuk menunjukkan
persamaan atau perbedaannya. Ada dua macam analogi, yaitu analogi harfiyah
dan analogi kiasan. Analogi harfiyah (literal analogy) adalah perbandingan
antara objek-objek dalam kelompok yang sama karena adannya perbedaan dalam
beberapa aspek tertentu. Analogi kiasan adalah perbandingan antara objek-objek
diantara krlompok yang tidak sama.
• Testimoni, yaitu pernyataan ahli untuk menunjang pembicaraan. Pendapat ahli
dapat diambil dari buku, acara telivisi, surat kabar, termasuk kutipan dari kitab
suci, hadist dan sejenisnya.
• Statistik, yaitu kumpulan angka-angka yang penunjukkan perbandingan kasus
dalam jenis tertentu. Statistik diambil untuk menimbulakan kesan yang kuat,
memperjelas, dan menyakinkan.
• Perulangan, yaitu menyebutkan kembali gagasan yang sama dengan kata-kata
yang berbeda, berfungsi untuk menegaskan dan mengingatkan kembali.

d. Membuat Kerangka Pidato

6
Secara garis besar kerangka pidato terdiri dari tiga bagian, yaitu
pembukaan isi dan penutup.
• Pembukaan
Pembukaan terdiri dari ucapan salam, ucapan terima kasih, serta tujuan dari
berpidato. Contoh:
Assalamualaikum Wr. Wb.
Yang terhormat Bapak Kepala SMA Al Islam 1 Surakarta
Yang saya hormati Bapak/Ibu Guru SMA Al Islam 1 Surakarta
Serta siswa SMA Al Islam 1 Surakarta yang saya sayangi
Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT
karena atas rahmat dan karunianya kita dapat berkumpul dalam keadaan sehat
wal’afiat pada hari yang cerah ini. Pada kesempatan kali ini, perkenankanlah
saya untuk menyampaikan sedikit pidato mengenai kebersihan lingkungan.
• Isi
Pada bagian ini, pembicara menerangkan secara sistematis hal-hal yang ingin
disampaikan sesuai poin-poin yang telah ditetapkan, seperti:
✓ Pentingnya menjaga kebersihan lingkungan
✓ Akibat dari lingkungan yang kotor
✓ Cara-cara menjaga kerbesihan
✓ Ajakan menjaga kebersihan mulai sekarang

Penutup

• Penutup pada intinya terdiri dari kesimpulan, ucapan perminataan maaf, serta
salam penutup. Untuk lebih lengkapnya, kita bisa menambahkan harapan atau
pesan sebagai penutup. Contoh:
Saudara-saudara sekalian, demikianlah pidato yang dapat saya
sampaikan. Sebagai penutup, saya mengutip kata pepatah yang mengatakan
bahwa kebersihan adalah sebagian dari iman, maka apabila seseorang tidak
peduli terhadap kebersihan maka ia sesungguhnya bukan merupakan orang
yang beriman penuh. Kedepanya saya juga berharap kita sebagai umat manusia
dapat lebih giat lagi dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Apabila di dalam perkataan saya ada yang kurang berkenan, kurang
lebihnya saya mohon maaf. Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

7
Selain itu, Menurut Gorys Keraf ada tujuh langkah yang perlu diperhatikan dalam
mempersiapkan pidato yang baik, yaitu:

a. Menentukan topik dan tujuan


b. Menganalisis pendengar dan situasi
c. Memilih dan menyimpitkan topik
d. Mengumpulkan bahan
e. Membuat kerangka uraian
f. Menguraikan secara mendetail
g. Melatih dengan suara nyaring

Ketujuh langkah tersebut diperingkas menjadi tiga langkah, yaitu menelitih masalah (1,
2, dan 3), menyusun uraian (4, 5, dan 6), dan mengadakan latihan (7).

G. Kriteria Pidato yang Baik

Pidato yang baik harus memenuhi kriteria-kriterian berikut ini:

a. Isinya sesuai dengan kegiatan yang sedang berlangsung


b. Isinya menggugah dan bermanfaat bagi pendengar
c. Isinya tidak menimbulkan pertentangan sara
d. Isinya jelas
e. Isinya benar dan objektif
f. Bahasa yang digunakan mudah dipahami pendengarnya, dan
g. Disampaikan secara santun, rendah hati, dan bersahabat.

H. Persiapan Sebelum Melakukan Pidato

Sebelum menyampaikan pidato di depan umum, ada baiknya untuk melakukan persiapan
berikut ini:

a. Mengetahui wawasan pendengar pidato secara umum


b. Mengetahui lama waktu atau durasi pidato yang akan dibawakan
c. Menyusun kata-kata yang mudah dipahami dan dimengerti
d. Mengetahui jenis pidato dan tema acara.
e. Menyiapkan bahan-bahan dan perlengkapan pidato, dsb.

8
I. Hal-hal yang Harus Diperhatikan dalam Berpidato

Agar dapat berpidato dengan baik, pembicara harus memperhatikan hal-hal berikut ini:

a. Volume suara harus keras dan jelas. Volume suara harus dapat didengar oleh seluruh
khalayak sehingga pendengar dapat menangkap dan memahami informasi yang
disampaikan. Apalagi jika tidak menggunakan sarana pendukung seperti pengeras
suara.
b. Gunakan intonasi dengan baik dan benar. Membaca naskah pidato harus memerhatikan
intonasi dengan baik dan benar (tidak monoton). Berilah tekanan pada kalimat-kalimat
yang penting, misalnya kapan harus memberikan nada tinggi dan nada melemah.
Semuanya harus diatur agar pendengar tidak ikut terbawa suasana acara pada saat itu.
c. Jaga komunikasi dengan pendengar. Jaga pandangan antara penglihatan Kamu pada
teks pidato dengan penglihatanmu kepada khalayak.

9
Contoh Pidato

Pidato Sambutan pada Perpisahan Siswa

Assalamualaikum Wr. Wb.

Bapak-bapak, Ibu-ibu guru yang kami cintai,

Izinkanlah kami atas nama teman-teman sekalian mengucapkan puji syukur kepada
Tuhan YME. Yang telah melimpahkan karunia-Nya kepada kita semua sehingga kita masih
bisa berkumpul di tempat ini dalam keadaan sehat tidak kurang suatu apa pun.

Dalam kesempatan yang berbahagia ini saya atas nama teman-teman sekolah
menyampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada bapak dan ibu guru yang
telah membimbing kami semua dengan tabah dan sabar, sehingga akhirnya kami dapat
menyelesaikan pelajaran yang telah Bapak dan Ibu guru ajarkan kepada kami semua, sehingga
kami bisa menyelesaikan sekolah dengan diberikannya Surat Tanda Tamat Belajar (STTB).

Tiga tahun lamanya kami semua menuntut ilmu di sekolahan ini dibimbing dan diasuh
dengan sabar oleh Bapak dan ibu guru, sehingga terjalin hubungan batin yang erat seolah-olah
tiada bedanya dengan ibu atau bapak kandung sendiri. Berat rasanya hati ini meninggalkan
Bapak dan Ibu guru yang kami cintai dan hormati. Tapi semuanya itu harus kami lakukan guna
meneruskan mencari ilmu pengetahuan yang lebih mendalam dan luas lagi dalam rangka usaha
menempuh cita-cita kami. Namun sekalipun kelak kami akan tetap selalu mengingat dan
mengenang Bapak dan Ibu guru semuanya. Kami memang tidak bisa memberikan sesuatu yang
berharga selain doa yang tulus dan ikhlas dari lubuk hati terdalam yang kami panjatkan kepada
Tuhan Yang Mahakuasa agar Bapak dan Ibu guru diberikan keselamatan, kesejahteraan,
kesabaran, serta kekuatan hati agar tetap tabah mendidik siswasiswinya. Dan kami semua juga
selalu berdoa semoga amal baik Bapak dan Ibu guru diterima oleh Tuhan Yang Maha Pemurah
dan Pengasih agar diberikan balasan yang setimpal. Amin!

Begitu sebaliknya, kami mohon doa restu dari Bapak dan Ibu guru agar kami semua
dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi sehingga, tercapailah apa yang kami
cita-citakan. Dan semoga kami semua menjadi anak yang soleh, beriman, dan bertakwa serta
berguna bagi kedua orang tua, masyarakat, agama, bangsa, dan negara.

Bapak dan Ibu guru yang kami hormati.

10
Apabila selama kami menuntut ilmu di sekolah ini dan selama mengikuti pelajaran yang
Bapak dan Ibu guru berikan terdapat sikap dan tingkah laku serta tindak tanduk kami yang
kurang berkenan, sehingga membuat hati Bapak dan Ibu guru marah dan jengkel, kami atas
nama teman-teman mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Demikian sedikit sambutan yang dapat kami sampaikan kepada Bapak dan Ibu guru,
jika dalam ucapan kami terdapat kesalahan atau kekhilafan baik disengaja maupun tidak
disengaja sehingga tidak berkenan di hati Bapak dan Ibu guru, kami juga mohon maaf yang
sebesar-besarnya.

Akhir kata, kami sampaikan rasa hormat yang sedalamdalamnya kepada Bapak dan Ibu
guru yang kami cintai dan perkenankanlah kami meninggalkan sekolah ini untuk menuntut
ilmu lebih lanjut dalam usaha meraih cita-cita. Semoga Tuhan YME. selalu memberkati dan
melindungi kita semua. Amin.

Billahitaufiq walhidayah, wassalamualaikum Wr. Wb.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1) Pidato adalah suatu suatu ucapan dengan susunan yang baik untuk disampaikan kepada
orang banyak. Pidato juga berarti sebagai kegiatan seseorang yang dilakukan di depan
orang banyak dengan mengandalkan kemampuan bahasa sebagai alatnya.
2) Tujuan pidato antara lain; memengaruhi orang lain, menyampaikan informasi dan
mengibur.
3) Jenis-jenis pidato
- Berdasarkan sifat dan isinya, pidato dibedakan menjadi; Pidato pembuka, pidato
pengarahan, pidato peresmian, pidato laporan dan pidato pertanggungjawaban.
- Berdasarkan ada tidaknya persiapan sebelum melakukan pidato, pidato dibedakan
atas; Pidato importu, pidato manuskrip, pidato memoriter dan pidato ekstemporer.
- Berdasarkan tujuan dan pokok pembahasannya. Pidato dibedakan menjadi; Pidati
persuasif, informatif dan rekreatif.
4) Dalam menyusun pidato hendaklah memenuhi kriteria pidato yang baik.

B . Saran

Kemampuan berpidato atau berbicara didepan umum (publik) dapat membantu dalam
mendapatkan jenjang karir yang baik di masa depan. Oleh karena itu, sebagai pelajar kita
hendaklah mulai melatih diri untuk dapat berpidato dengan baik dan mengemukankan pendapat
di depan umum mulai dari sekarang.

12
DAFTRA PUSTAKA

Trianingsih, Eka. 2009. Bahasa Indonesia untuk SMA. Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional.
Isdaryanto. 2010. Pengertian pidato dan kata sambutan.
Al Ansori, Sofyan. 2010. Jenis-Jenis Pidato Jakarta Pusat , 2010
Muklisin, Ikhwan. 2015. Pengertian Pidato Bahasa Indonesia dan Penjelasan Lengkapnya.
Auriga. 2012. Definisi Pidato, Jenis, Tujuan, Metode, serta Langkah-langkah Menyusun Pidato
Stifputra. 2009. Menulis Teks Pidato. Jakarta Timur 2009
Dunar, Hilbram, My Public Speaking, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2015.Gustina
Zainal,
Anna, Public Speaking Cerdas saat Berbicara di Depan Umum , Jawa Tengah:
Eurika Media Aksara, 2022.Maya Julijanti, Dianara, Buku Ajar Public Speaking, Madura:
Jurnal Prodi Ilmu KomunikasiUniversitas Trunojoyo Madura, 2012.
Mehmed Agha, Aba, Lancar Public Speaking , Yogyakarta: Cetakan 3 Checklist, 2022.
Ratna, Yuyun, Public Speaking Training , Bandung: Telkom Professional Certification
Center,2017
Arsjad, Maidar G, dan U.S, Mukti. 1998. Pembinaan Kemampuan Berbicara Bahasa
Indonesia. Jakarta : Erlangga.
Jalaludin Rakhmat, 2001. Retorika Modern Pendekatan Praktis. Bandung: PT Remaja
Puspita, Ristina Yani. 2014. Cara Praktis Belajar Pidato, MC, dan Penyiar Radio. Yogyakarta:
Notebook.Rakhmat,
Jalaluddin. 1998. Retorika Modern. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Rahman, Ahmad Syaeful. Bahasa Indonesia Akademik, Bandung: Manggu Makmur Tanjung
Lestari, 2018 Tim Pusat Bahasa. Kaidah dan Pelatihan Bahasa Indonesia, Bandung: Pusat
Bahasa UIN Sunun Gunung Djati Bandung, 2010

13

Anda mungkin juga menyukai