Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

TEKNIK BERBICARA KREATIF ATAU DRAMATISASI

Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengembangan


Bahasa Indonesia SD/MI

Dosen Pengampu:
Dr. M. Zubad Nurul Yaqin, M.Pd

Disusun oleh:
1. Nada Nabila Amalia Devi (18140050)
2. Warda Nafisah (18140043)
3. Hallala Abdul Haqqi Abada (18140055)
4. Tia Kusuma Dewi (18140090)

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM
MALANG
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur Kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik,
serta hidayah-Nya kepada kita semua sehingga kita dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Teknik Berbicara Kreatif atau Dramatisasi”.

Dalam kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih kepada


dosen pembimbing bidang studi, teman-teman, dan kepada semua pihak yang
telah banyak membantu dan memberikan pengetahuan kepada kami dalam
menyusun makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
sebab itu, kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca,
khususnya dari teman-teman dan dosen pembimbing. Kami akan sangat menerima
segala kritik dan saran supaya lebih baik dalam penyusunan makalah selanjutnya.

Malang, 1 September 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.................................................................................................................i

Daftar Isi..........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang..................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................1

1.3 Tujuan Penulisan..............................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian berbicara kreatif..............................................................................3

2.2 Tujuan berbicara kreatif....................................................................................3

2.3 Problematika berbicara kreatif..........................................................................4

2.4 Jenis-jenis teknik berbicara kreatif...................................................................6

2.5 Landasan pemilihan teknik..............................................................................8

2.6 Teknik berbicara kreatif dalam pembelajaran BI di MI..................................8

2.7 Aplikasi teknik berbicara kreatif dalam pembelajaran BI di MI...................10

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan.....................................................................................................11

3.2 Saran...............................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau


kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan serta menyampikan pikiran,
gagasan, dan perasaa. Sebagai perluasan dari batasan ini dapat kita katakan bahwa
berbicara merupakan suatu sistem tanda-tanda yang dapat didengar (audible) dan
yang kelihatan (visible), yang memanfaatkan sejumlah otot dan jaringan otot
tubuh manusia demi maksud dan tujuan gagasan-gagasan atau ide-ide yang
dikombinasikan. Lebih jauh lagi, berbicara merupaan suatu bentuk perilaku
manusia yang memanfaatan faktor-faktor fisik , psikologi, neurologis, semantik,
linguistik sedemikian ekstensif, secara luas sehingga dapat dianggap sebagai alat
manusia yang paling penting bagi kontrol sosial. Maka dari itu kita perlu
mendalami arti berbicara dan teknik-tenik berbicara agar dapat berbicara yang
baik, efektif, dan kreatif.

1.2 Rumusan Masalah


Dalam penulisan makalah ini terdapat beberapa rumusan masalah, yaitu:
1. Bagaimana pengertian berbicara kreatif?
2. Bagaimana tujuan berbicara kreatif?
3. Bagaimana problematika berbicara kreatif?
4. Bagaimana jenis-jenis teknik berbicara kreatif?
5. Bagaimana landasan pemilihan teknik?
6. Bagaimana teknik berbicara kreatif dalam pembelajaran BI di MI?
7. Bagaimana aplikasi teknik berbicara kreatif dalam pembelajaran BI di
MI?

1
1.3 TujuanPenulisan

Tujuan dalam penulisan makalah ini yaitu:


1. Mengetahui pengertian berbicara kreatif.
2. Mengetahui tujuan berbicara kreatif.
3. Mengetahui problematika berbicara kreatif.
4. Mengetahui jenis-jenis teknik berbicara kreatif.
5. Mengetahui landasan pemilihan teknik.
6. Mengetahui teknik berbicara kreatif dalam pembelajaran BI di MI.
7. Mengetahui aplikasi teknik berbicara kreatif dalam pembelajaran BI di
MI.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Berbicara Kreatif atau Dramatisasi


Menurut Henry Guntur Tarigan berbicara adalah kemampuan
mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan,
menyatakan atau menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan. Sebagai
batasan dari batasan ini dapat kita katakan bahwa berbicara merupakan suatu
sistem tanda-tanda yang dapat didengar (audible) dan yang kelihatan (visible)
yang memanfaatkan sejumlah otot dan jaringan otot tubuh manusia demi
maksud dan tujuan gagasan-gagasan atau ide-ide yang dikombinasikan. 1
Berbicara diartikan sebagai kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi
atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan dan menyampaikan pikiran,
gagasan serta perasaan.
Menurut KBBI dramatisasi merupakan penyesuaian cerita untuk
pertunjukan sandiwara atau pendramaan, hal hal yang membuat suatau
peristiwa menjadi mengesankan atau mengharukan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa berbicara kreatif / dramatisasi adalah
berbicara dengan tujuan menarik perhatian pendengar untuk mendengarkan
apa yang hendak disampaikan.

2.2 Tujuan Berbicara Kreatif


Tujuan utama dari berbicara kreatif adalah untuk berkomunikasi. Agar
dapat menyampaikan pikiran secara efektif, sang pembicara memahami makna
segala sesuatu yang ingin dikomunikasikan. Dia harus mampu mengevaluasi
efek komunikasinya terhadap (para) pendengarnya dan harus mengetahui

Henry Guntur Tarigan. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. (Bandung :


1

CV Angkasa. 2015) Hlm.16

3
prinsip-prinsip yang mendasari segala situasi pembicaraan,baik secara umum
maupun perorangan2.

Tujuan berbicara kreatif antara lain:

a. Mengespresikan pikiran,perasaan ,imajinasi,gagasan, ide, dan pendapat.


b. Memberikan respon atas makna pembicaraan dari orang lain.
c. Ingin menghibur orang lain.
d. Menyampaikan informasi
e. Membujuk atau mempengaruhi orang lain.3

2.3 Problematika Berbicara Kreatif

Tidak semua orang memiliki kemahiran dalam berbicara di muka umum.


Namun, keterampilan ini dapat dimiliki oleh semua orang melalui proses belajar
dan latihan secara berkesinambungan dan sistematis. Terkadang dalam proses
belajar mengajar pun belum bisamen dapatkan hasil yang memuaskan. Hal ini
disebabkan oleh beberapa hal yang merupakan hambatan dalam kegiatan
berbicara. Rusmiati (2002: 32) mengemukakan bahwa hambatan tersebut terdiri
atas hambatan yang datangnya dari pembicara sendiri (internal) dan hambatan
yang datang dari luar pembicara (eksternal).4

 Hambatan Internal

Hambatan internal adalah hambatan yang muncul dari dalam diri


pembicara. Hal-hal yang dapat menghambat kegiatan berbicara kreatif sebagai
berikut:

2
Ibid. Hlm. 16
3
Agus Setyonegoro, Dasar Pembangun Kemampuan Berbicara Mahasiswa.jurnal FIKP
Universitas Jambi,Vol.3 No.1 juli 2013.
4
https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA
_INDONESIA/196606291991031-
DENNY_ISKANDAR/MATERI_BERBICARA_SMP.pdf&ved=2ahUKEwjqtYGs4MDkAhVJVH0KHR1HALs
QFjAAegQIAhAB&usg=AOvVaw3J4ibv5jbUM8SebJnSwla6 (Di aksespadatgl 8-09-2019 pukul
15.12)

4
1) Ketidaksempurnaan alat ucap

Kesalahan yang diakibatkan kurang sempurna alat ucapakan mempengaruhi


kefektifan dalam berbicara, pendengar pun akan salah menafsirkan maksud
pembicara.

2) Penguasaan komponen kebahasaan

Komponen kebahasaan meliputi hal-hal berikut ini:

a.Lafal dan intonasi

b. Pilihan kata (diksi)

c. Struktur bahasa

d. Gaya bahasa

3) Penggunaan komponen isi

Komponenisimeliputihal-halberikut:

a. Hubungan isi dengan topik

b. Strukturisi

c. Kualitasisi

d. Kuantitasisi

4) Kelelahan dan kesehatan fisik maupun mental

Seorang pembicara yang tidak menguasai komponen bahasa dan


komponen isi tersebut di atas akan menghambat keefektifan berbicara.

 Hambatan Eksternal

Selain hambatan internal, pembicara akan menghadapi hambatan yang


datang dari luar dirinya. Hambatan ini kadang-kadang muncul dan tidak disadari
sebelumnya oleh pembicara. Hambatan eksternal meliputi hal-hal di bawah ini:

5
a. Suara atau bunyi

b. Kondisi ruangan

c. Media

d. Pengetahuan pendengar

b. MengatasiHambatan yang BerkaitandenganKesiapan Mental

Penghambatan berbicara yang berkaitan dengan kesiapan mental adalah


perasaan gugup, lupa mendadak, kurang keberanian, tidak terbuka, emosional, dan
egois.

2.4 Jenis-jenis Teknik Berbicara Kreatif


Teknik-teknik wicara memang perlu kita pelajari dan latih. Tetapi
akhirnya dengan menguasai teknik-teknik itu, kita harus dapat berbicara dengan
spontan, langsung. Dengan menguasai teknik wicara, kita dapat meningkatkan
efektivitas wicara kita, membuat pembicaraan kita lebih menarik dan berkenan.
Kita akan lebih memperhatikan teknik-teknik berbicara kreatif yang mengenai:
1. Pembawaan awal pembicaraan
Tidak jarang permulaan wicara itu terasa alot, sendat. Perasaan gelisah,
gugup membuat permulaan pembicaraan kurang berkesan dan menarik. Perasaan
itu pula membuat ucapa terasa grogi. Untuk mengawali pembicaraan yang perlu
diperha.ikan yaitu:
a. Tenangkan diri anda sebelum maju ke depan.
b. Setelah anda menguasai diri dan mengadakan kontak dengan pendengar
anda, ucapkan sapaan-sapaan yang yang sepenuh hati.
c. Awalilah pembicaraan dengan menyinggung “apa yang pernah
dikatakan oleh pembicara sebelumnya”.
d. Bangkitkan minat pendengar.
2. Pembawaan awal pembicaraan
Untuk membawakan pembicaraan kita selama berwicara secara efektif,
kita perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

6
a. pendengar harus mengikuti pembicaraa kita degan mudah mengkap
isinya.
b. Pembicaraan kita hendaknya diselang-seling dengan sapaan kepada
pendengar.
c. Kata-kata dan frase-frase penting, yaitu yang merupakan kunci atau
pendukung gagasan utama, baiknya diberikan penekanan dalam
pengucapannya.
d. Nada dan irama suara kita harus dapat bervariasi supaya enak di dengar.
e. Agar kita dapat menyampaikan pembicaraan kita secara efektif, kita
harus memperhatikan juga soal komunikasi mata, mimik, diksi, intonasi,
peraga, catatan, dll.
f. Pembicaraan kita harus logis, urut, runtut, dan sistematis.
3. Pembawaan awal pembicaraan
Setelah panjang lebar menyampaikan poin-poin penting, berhenti sejenak
(pergunakan transisi yang tepat), lalu mungkin mengatakan “sekarang saya tiba
pada kesimpulan” dan jangan lupa terima kasih.
4. Komunikasi mata
Berkomunikasi dengan mata berarti menjalin hubungan (kontak) antara
pembicara dan pendengar melalui andangan mata.
5. Mimik
Mimik adalah ekspresi wajah sehubungan dengan perasaan yang
dikandung. Mimik erat hubungannya dengan komunikasi mata.
6. Diksi
Diksi berarti pengucapan kata secara jelas, enak, mudah didengar, sesuai
dengan makna, isi, atau maksud yang terkandung. Diksi merupakan unsur asasi
dalam wicara dan memainkan peranan utama dalam berkomunikasi dengan
bahasa.
7. Intonasi
Intonasi wicara meliputi cepat lambatnya wicara, tinggi rendahnya suara,
keras lembutnya suara.
8. Solahbawa

7
Solahbawa merupakan bentuk bahasa tanpa kata untuk berkomunikasi.
Solahbawa adalah gerak-gerik anggota badan.

9. Peraga atau alat visual


Kita kerap kali memerlukan barang-barang peraga untuk membantu
memperlancar dan memperjelas serta menghidupkan pembicaraan kita. Peraga
itu misalnya: foto, papn tuli lukisan dll.
10. Catatan
11. Audience
12. Sumber bahan5

2.5 Landasan Pemilihan Teknik Berbicara Kreatif


Dari beberapa teknik di atas guru harus bisa memilih metode yang tepat
dalam pengajaran berbicara kreatif, karena berbicara merupakan proses interaksi
lisan yang sangat penting dalam kegiatan komunikasi. Setiap teknik tentu
memiliki kelebihan dan kekurangan, Dalam memilih metode pengajaran, guru
tidak hanya melihatnya dari sisi manfaat dan tujuan pengajaran saja. Tetapi, guru
juga harus menyesuaikannya dengan kapasitas kemampuan siswa. Intinya jika
seorang guru mengajar di SD/MI maka guru tersebut harus bisa menerapkan
teknik teknik tingkat dasar karena murid SD/MI masih belajar berbicara di depan
umum dan belum memiliki kemahiran berbicara secara kreatif. Contohnya guru
bisa menggunakan teknik pengajaran mendeskripsikan sesuatu, belajar drama
dan bercerita.
2.6 Teknik Berbicara Kreatif dalam Pembelajaran BI di MI
Syukur Ghazali dalam bukunya menyarankan kita harus menggunakan
beberapa teknik tingkat dasar yang sesuai bagi level pemula atau anak SD/MI .
Beberapa strategi dan teknik pembelajaran berbahasa lisan atau berbicara kreatif
yang dapat diterapkan di SD/MI adalah sebagai berikut:

5
A. Widyamartaya BA, Kreatif Berwicara (Yogyakarta: Kanisius, 1997)Hlm. 31-46

8
1. Latihan menjawab pertanyaan secara lisan berdasarkan bahan simakan
menunjang pengembangan keterampilan berbicara. Contohnya anak di
beri pertanyaan sesuai apa yang telah diceritakan oleh gurunya. (Apa
isi dari cerita tadi?, apa maksud dari cerita tadi? ) dll.
2. Bermain tebak-tebakan dapat dilaksanakan dengan berbagai cara. Cara
yang sederhana, guru mendeskrepsikan secara lisan suatu benda tanpa
menyebut nama bendanya. Tugas siswa menerka nama benda itu.
3. Identifikasi kaliamat topik guru membacakan sebuah paragraf siswa
menuliskan kalimat topiknya
4. Main peran adalah simulasi tingkah laku dari orang yang diperankan.
Tujuan main peran adalah sebagai berikut:
1. melatih siswa untuk menghadapi situasi yang sebenarnya,
2. melatih praktik berbahasa lisan secara intensif,
3. memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan
kemampuannya berkomunikasi.
Dalam bermain peran, siswa bertindak, berlaku, dan berbahasa
seperti orang yang diperankannya. Dari segi bahasa berarti siswa harus
mengenal dan dapat menggunakan ragam-ragam bahasa yang sesuai.
Dari sisni siswa terlatih berbicara kreatif.
5. Bercerita menuntun siswa menjadi pembicara yang baik dan kreatif.
Dengan bercerita siswa dilatih untuk berbicara jelas dengan intonasi
yang tepat, menguasai pendengar, dan untuk berperilaku menarik.
6. Dramatisasi atau bermain drama adalah kegiatan mementaskan lakon
atau cerita. Biasanya cerita yang dilakonkan sudah dalam bentuk
drama. Guru dan siswa terlebih dahulu harus mempersiapkan naskah
atau skenario, perilaku, dan perlengkapan. Bermain drama lebih
kompleks daripada bermain peran. Melalui dramatisasi, siswa dilatih
untuk mengekspresikan perasaan dan pikirannya dalam bentuk bahasa

9
lisan. Bermain drama akan meningkatkan kemampuan siswa dalam
berbicara kreatif.6

2.7 Aplikasi Berbicara Kreatif di MI


Aplikasi teknik berbicara kreatif dalam pembelajaran BI di MI, yaitu:
a. Media Auditif
Media Auditif adalah media yang mengandalkan kemampuan
suara saja,seperti radio,cassette recorder,piringan hitam. Media ini
hanya dapat dimengerti dengan di dengar saja.
b. Media visual adalah media yang mengandalkan indra penglihatan.
Media visual ini antara lain, flm strip ( film rangkai),slides (film
bingkai), foto, gambar atau lukisan,cetakan.
c. Media Audiovisual
Media audiovisual adalah media yang mempunyai unsur suara dan
unsur gambar.7

6
Ghazali & Syukur. Pembelajaran Keterampilan Berbahasa dengan Pendekatan Komunikatif-
Interaktif (Bandung : PT Refika Aditama, 2010) Hlm. 265-269

7
Dwi Riyanti, Peningkatan Keterampilan Berbicara melalui Penggunaan Media Pop Up pada
Siswa Kelas II SDN Windoro Kecamatan Pengasih (Jogyakarta , 27 juli 2015)

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berbicara kreatif atau dramatisasi adalah berbicara dengan tujuan menarik
perhatian pendengar untuk mendengarkan apa yang hendak disampaikan. Tujuan
utama berbicara kreatif adalah untuk berkomunikasi. Problematika berbicara dapat
disebabkan karena faktor internal dan eksternal. Kemudian terdapat jenis-jenis
teknik berbicara di awal, selama pembicaraan, hingga berakhirnya pembicaraan.
Di makalah ini juga dijelaskan tentang teknik berbicara kreatif di
Madrasah Ibtidaiyah serta landasan pemilihan teknik tersebut. Kemudian juga
terdapat pengaplikasian berbicara kreatif di MI, yaitu menggunakan media auditif,
visual, dan audiovisual.

3.2 Saran
Semoga makalah yang kami buat bisa menambah ilmu pengetahuan dan
bisa bermanfaat bagi pembaca. Kami menyadari bahwa makalah kami belum
sempurna. Untuk itu penulis mengharap kritik dan saran yang membangun, agar
lebih baik dalam penyusunan makalah selanjutnya

11
DAFTAR PUSTAKA

Tarigan, Henry Guntur. 2015. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.


Bandung: Angkasa.
Setyonegoro, Agus. Dasar Pembangun Kemampuan Berbicara Mahasiswa. jurnal
FIKP Universitas Jambi,Vol.3 No.1 juli 2013.
BA, A. Widyamartaya. 1997. Kreatif Berwicara. Yogyakarta: Kanisius.
Syukur & Ghazali. 2010. Pembelajaran Keterampilan Berbahasa dengan
Pendekatan Komunikatif-Interaktif. Bandung : PT Refika Aditama

Riyanti, Dwi. 2015. Skripsi Peningkatan Keterampilan Berbicara melalui


Penggunaan Media Pop Up pada Siswa Kelas II SDN Windoro
Kecamatan Pengasih. Jogyakarta.

https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._B
HS._DAN_SASTRA_INDONESIA/196606291991031DENNY_ISKANDAR/M
ATERI_BERBICARA_SMP.pdf&ved=2ahUKEwjqtYGs4MDkAhVJVH0KHR1
HALsQFjAAegQIAhAB&usg=AOvVaw3J4ibv5jbUM8SebJnSwla6 (Jurnal, di
akses pada tgl 8-09-2019 pukul 15.12)

12

Anda mungkin juga menyukai