Penyusun:
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Kami panjatkan puji syukur kita atas kehadirat-nya, yang telah melimpahkan rahmat
dan hidyah-nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah
tentang Keterampilan Menjelaskan dan Bertanya dalam KBM.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini ,saya ucapkan
kepada Ibu Dr. Indah Aminatuz Zuhriyah, M.Pd selaku dosen pengampu, yang telah
memberi bimbingan, saran, ide dan kesempatan untuk kami belajar tentang
Keterampilan Dasar Mengajar dengan baik. Untuk itu kami menyampaikan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah
ini.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca untuk kedepannya dan dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Terlepas dari semua itu,
kami menyadari bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun
tata bahasanya karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami. Oleh
karena itu, dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
4. Apa pengertian keterampilan bertanya dalam KBM?
5. Apa saja komponen dan prinsip keterampilan bertanya dalam KBM?
6. Bagaimana Fungsi dari keterampilan bertanya dalam KBM?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari keterampilan menjelaskan dalam KBM.
2. Untuk mengetahui komponen dan prinsip keterampilan menjelaskan dalam
KBM.
3. Untuk mengetahui fungsi dari keterampilan menjelaskan dalam KBM.
4. Untuk mengetahui pengertian keterampilan bertanya dalam KBM.
5. Untuk mengetahui komponen dan prinsip keterampilan bertanya dalam KBM.
6. Untuk mengetahui Fungsi dari keterampilan bertanya dalam KBM
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
H, Ibda & Wijayanti, Siapakah Saya Menjadi Guru SD Revolusioner, (Depok: Kalam Nusantara)
3
harus sesuai dengan tingkat kemampuan berpikir peserta didik. Misalnya guru akan
menjelaskan konsep ”atas”. Jika peserta didiknya adalah anak usia TK (4 – 5 tahun)
maka dia harus menjelaskan konsep tersebut secara konkret dan nyata.
Pengertian menjelaskan adalah mendeskripsikan secara lisan tentang suatu
benda, keadaan, fakta dan data sesuai dengan waktu dan hukum-hukum yang berlaku.
Menjelaskan juga dapat diartikan sebagai penyajian informasi lisan yang
diorganisasikan secara sistematis yang bertujuan untuk menunjukkan hubungan,
mislnya antara sebab dan akibat, atau antara yang diketahui dan yang belum diketahui,
atau antara hukum (dalil dan definisi) yang berlaku umum dengan ukti atau contoh
sehari-hari.
Dari sini diketahui menjelaskan merupakan aktivitas yang paling sering
dilakukan oleh guru dalam menyampaikan informasi. Dalam kegiatan pembelajaran,
menjelaskan berarti mengorganisasikan, menyajikan, dan menyampaikan materi
pembelajaran dalam tata urutan yang terencana secara sistematis sehingga dengan
mudah dapat dipahami oleh peserta didik. Maka keterampilan menjelaskan merupakan
suatu aspek penting yang harus dimiliki guru, mengingat sebagian besar pembelajaran
menuntut guru untuk memberikan penjelasan. Oleh sebab itu keterampilan
menjelaskan perlu ditingkatkan agar suatu pembelajaran dapat mencapai hasil yang
optimal.
4
2. Penerima pesan harus dipertimbangkan karakteristiknya.
Kesiapan siswa memahami penjelasan, berkaitan erat dengan usia, jenis
kelamin, kemampuan, latar belakang sosial, dan lingkungan belajar.
b. Komponen menyajikan penjelasan2
1. Kejelasan
Kejelasan yaitu keterampilan yang erat kaitannya dengan penggunaan bahasa
lisan. Kejelasan dalam menjelaskan, dapat dicapai dengan berbagai cara
seperti bahasa yang jelas, berbicara dengan lancar, dan mendefinisikan istilah-
istilah teknis, serta berhenti sejenak untuk melihat respon peserta didik.
2. Penggunaan contoh dan ilustrasi
Agar penjelasan yang diberikan dapat dipahami sesuai dengan tujuan yang
diharapkan maka diperlukan beberapa contoh dan ilustrasi. Penggunaan
contoh dan ilustrasi dapat dilakukan mengikuti pola induktif atau pola
deduktif.
• Induktif, yaitu memberikan contoh terlebih dahulu dan akhirnya
menyimpulkan.
• Deduktif, yaitu menggunakan contoh untuk memperjelas suatu hukum atau
generalisasi yang diberikan terlebih dahulu.
Pola yang digunakan bergantung pada materi pembelajaran, kemampuan, usia
dan latar belakang kemampuan peserta didik tentang pembelajaran tersebut.
3. Pemberian tekanan
Pemberian tekanan dilakukan pada bagian-bagian yang penting dengan cara
penekanan suara atau mengemukakan tujuan. Keterampilan memberikan
tekanan mencakup :
• Mengadakan variasi dalam gaya mengajar guru. Memberi tekanan pada
suara guru ketika memberikan butir-butir yang dianggap penting.
2
Dr. Syaripuddin. M.M, SUKSES MENGAJAR DI ABAD 21. (Keterampilan Dasar Mengajar Dan
Pendekatan Pembelajaran K-13), (Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia)
5
• Membuat struktur sajian. Yaitu menunjukkan tujuan utama sajian, Caranya:
1. Memberikan pengulangan
2. Mengatakan sesuatu yang dianggap penting dengan kalimat lain
yang lebih mudah dipahami.
3. Memberikan tanda lisan, seperti kata “pertama” , ”kedua” dll.
4. Peserta didik diberi kesempatan untuk menunjukkan pemahaman ataupun
keraguan ketika penjelasan berlangsung (balikan).
Balikan bertujuan untuk mendapat informasi tentang tingkat pemahaman
siswa, baik melalui pertanyaan mapun melalui tugas. Pada waktu memberikan
penjelasan, hendaknya guru memperhatikan gerak-gerik dan mimik peserta
didik, apakah penjelasan yang diberikan dapat dipahami atau meragukan,
menyenangkan atau membosankan, dan apakah menarik perhatian atau tidak.
Untuk kepentingan tersebut, perhatikanlah mereka selama memberikan
penjelasan, ajukan pertanyaan-pertanyaan dan memberikan kesempatan untuk
mengajukan pertanyaan.
Prinsip-Prinsip Keterampilan Menjelaskan.
Fungsi penjelasan adalah mencari dan mengaitkan hubungan antara
pengalaman siswa dengan gejala atau situasi baru yang belum diketahui siswa. Oleh
sebab itu, suatu penjelasan perlu didasarkan kepada hubungan dan kaitan yang dibuat
secara logis antara fakta-fakta dan hukum umum dan juga pada penghayatan guru
bahwa hal itu secara psikologis dapat diterima oleh sistem panca indera siswa.
Dari uraian diatas terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam
memberikan suatu penjelasan :
1. Penjelasan harus relavan dengan tujuan pembelajaran
2. Guru dapat memberikan penjelasan apabila ada pertanyaan dari peserta didik
ataupun direncanakan oleh guru sebelumnya
3. Penjelasan itu sendiri, materinya harus bermakna bagi peserta didik
6
4. Penjelasan dapat diberikan di awal, di tengah ataupun di akhir jam pertemuan
(pelajaran), bergantung pada keperluannyaa. Penjelasan dapat juga diselingi
dengan tanya jawab.3
3
ibid
7
Untuk guru
1. Tidak semua siswa dapat memahami dan menggali suatu teori dari buku atau
sumber lainnya, maka penjelasan dari guru merupakan komponen yang penting
dalam belajar.
2. Membantu memudahkan siswa yang tidak memiliki atau kurangnya sumber yang
tersedia yang dapat dimanfaatkan siswa dalam proses belajar.
3. Guru cenderung mendominasi kelas dan sebagian besar kegiatan guru adalah
memberikan informasi lisan atau menjelaskan, dengan mempelajari keterampilan
menjelaskan maka akan sapat mengatasi masalah tersebut .
4. Menghilangkan rasa canggung guru dalam kegiatan belajar-mengajar.
4
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://lib.unnes.ac.id/21546/1/14014112
02-
s.pdf&ved=2ahUKEwjn78u86PjuAhWGWX0KHUGsAvYQFjABegQIBhAC&usg=AOvVaw21tqTra
4eJHesJUOzEG1Uq. Diakses pada tanggal 21 Februari 2021.
5
https://eprints.uny.ac.id/66876/3/Bab%20II.pdf, Diakses pada tanggal 22 Februari 2021.
8
sekolah terutama di dalam kelas, karena dengan adanya kegiatan ini dapat mengetahui
atau mendeteksi siswa mana yang kurang paham dengan materi yang telah
disampaikan. Oleh karena itu, adanya keterampilan bertanya ini sangat penting dalam
kegiatan pembelajaran yang mana dapat membantu meningkatkan kualitas proses dan
hasil pembelajaran. Keterampilan bertanya merupakan salah satu keterampilan dasar
mengajar yang harus dimiliki guru.
Dalam KBBI kata bertanya bermakna meminta keterangan (penjelasan dan
sebagainya), meminta supaya diberi tahu tentang sesuatu. Sedangkan dalan buku
Sukses Mengajar di Abad 21 dikatakan bahwa keterampilan bertanya merupakan suatu
aktifitas guru berupa ungkapan pertanyaan kepada anak didik untuk menciptakan
pengetahuan dan meningkatkan kemampuan berpikir. Keterampilan ini tidak dapat
dipisahkan dalam kegiatan pembelajaran, sebab kegiatan ini dapat meningkatkan
kualitas proses dan hasil pembelajaran yang mencakup bagian dari keberhasilan dalam
pengelolaan instruksional dan pengelolaan kelas.
Dalam meningkatkan partisipasi siswa guru harus menunjukkan sikap yang
baik saat mengajukan pertanyaan ataupun menerima jawaban dari siswa. Keterampilan
bertanya dibagi menjadi dua yaitu keratampilan bertanya dasar dan keterampilan
bertanya lanjut. Keterampilan bertanya dasar, meliputi pengungkapan pertanyaan yang
jelas dan singkat, memberi acuan, memusatkan perhatian, memberi giliran menjawab,
menyebarkan pertanyaan, pemberian kesempatan berpikir dan pemberian tuntunan.
Sedangkan keterampilan bertanya lanjut ini merupakan pertanyaan yang dikembangan
dari kemampuan dasar, komponennya yaitu: pengubahan tuntutan tingkat kognitif
dalam mejawab pertanyaan, pengaturan urutan pertanyaan, dan pertanyaan pelacak.
9
Pengajuan pertanyaan hendaknya secara singkat dan jelas, sehingga mudah
dipahami oleh para siswa. Pertanyaan yang demikian dapat dibuat dengan
menggunakan struktur kalimat yang sederhana serta kata-kata yang sudah dikenal
oleh para siswa.
2. Pemberian Acuan
Sebelum mengajukan pertanyaan, guru perlu memberikan acuan pertanyaan yang
berisi informasi yang relevan dengan jawaban yang diharapkan siswa. Pemberian
acuan ini akan banyak menolong siswa mengarahkan pikirannya kepada pokok
yang sedang dibahas.
3. Pemusatan
Berdasarkan batas lingkupnya, pertanyaan dapat dibedakan antara pertanyaan luas
dan pertanyaan sempit. Pemakaiannya tergantung tujuan pertanyaan dan pokok
bahasan yang ditanyakan. Pada umumnya pertanyaan yang berfokus luas,
kemudian baru beralih ke pertanyaan yang lebih khusus, yang berfokus sempit
sesuai dengan tujuan khusus pertanyaan.
4. Pemindahan Giliran
Jika pertanyaan yang diberikan adalah pertanyaan yang membutuhkan jawaban
lebih dari satu, maka guru sebaiknya melibatkan siswa secara merata untuk
mendapat giliran atas pertanyaan yang sama.
5. Penyebaran
Penyebaran pertanyaan berarti menyebarkan giliran untuk menjawab pertanyaan
yang diajukan guru. Kalau memungkinkan semua siswa di dalam kelas mendapat
giliran yang merata untuk menjawab pertanyaan. Teknik penyeberan perlu
dilakukan oleh guru lebih-lebih bagi guru yang biasa mengajukan pertanyaan pada
siswa tertentu.
6. Pemberian Waktu Berpikir
Pemberian waktu berpikir merupakan saat dimana guru memberi jeda sejenak
pada siswanya setelah memberi pertanyaan. Setelah mengajukan pertanyaan
10
pertanyaan kepada seluruh siswa, guru perlu memberi waktu beberapa detik untuk
berpikir sebelum menunjuk salah seorang siswa untuk menjawab.
7. Sambutan yang Hangat dan Antusias
Kehangatan dan antusias yang ditunjukkan oleh guru atas jawaban siswa, sering
menjadi pendorong untuk partisipasi siswa. Guru yang memberikan respon acuh
tak acuh terhadap jawaban siswa, dapat menyebabkan siswa kurang semangat dan
ragu-ragu apakah jawaban yang diberikan betul-betul benar.
8. Pemberian Tuntutan
Guru hendaknya memberikan tuntutan bila siswa menjawab salah atau tidak dapat
menjawab, agar siswa dapat menemukan jawabannya.6
Prinsip-Prinsip Keterampilan Bertanya
1. Kehangatan dan antusias. Peningkatan partisipasi siswa dalam proses
pembelajaran, guru perlu menunjukkan sikap baik pada waktu mengajukan
pertanyaan maupun ketika menerima jawaban dari siswa. Sikap dan gaya guru
termasuk suara, ekspresi wajah, gerakan, dan posisi badan menampakkan ada
tidaknya kehangatan dan keantusiasannya.
2. Kebiasaan yang perlu dihindari, 1) Jangan mengulag-ulang petanyaan apabila
siswa tidak mampu menjawabnya. 2) Jangan mengulag-ulang jawaban siswa. 3)
Jangan menjawab sendiri pertanyaan yang diajukan sebelum siswa memperoleh
kesempatan untuk menjawabnya. 4) Usahakan agar siswa tidak menjawab
pertanyaan secara serempak, karena guru tidak mengetahui dengan pasti siapa
yang menjawab dengan benar dan siapa yang salah. 5) Menentukan siswa yang
harus menjawab sebelum mengajukan pertanyaan, oleh karena itu pertanyaan
hendaknya ditujukan lebih dulu kepada seluruh siswa baru kemudian guru
menunjuk salah seorang untuk menjawab. 6) Guru terkadang mengajukan
6
Ramadhani Taufik, Kemampuan Guru Menerapkan Keterampilan Bertanya Pada Pelajaran
Sosiologi Kelas XI SMA Islamiyah Pontianak, FKIPkultas Universitas Tanjungpura Pontianak.
11
pertanyaan yang sifatnya ganda, menghendaki beberapa jawaban atau kegiatan
yang harus dilakukan oleh siswa. (Suwarna, 2005: 76)
7
Lely Halimah, keterampilan mengajar sebagai lnspirasi untuk menjadi guru yang excellent di abad
ke-21, (Bandung : PT Rafika Aditama)
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan.
Keterampilan menjelaskan merupakan suatu aspek penting yang harus dimiliki
guru, mengingat sebagian besar pembelajaran menuntut guru untuk memberikan
penjelasan. Keterampilan menjelaskan dalam pengajaran adalah penyajian informasi
secara lisan yang diorganisir dengan sistematis untuk menunjukkan adanya hubungan
antara satu pesan dengan pesan yang lainnya, sehingga tercapailah suatu pemahaman
yang diinginkan. Misalnya antara sebab dan akibat, definisi dengan contoh, atau
dengan sesuatu yang belum diketahui.
Komponen dalam keterampilan menjelaskan dibagi menjadi 2 yaitu komponen
merencanakan penjelasan dan komponen menyajikan penjelasan. Pada haikatnya
fungsi utama menjelaskan adalah sebagai alat komunikasi.
Dalam buku Sukses Mengajar di Abad 21 dikatakan bahwa keterampilan bertanya
merupakan suatu aktifitas guru berupa ungkapan pertanyaan kepada anak didik untuk
menciptakan pengetahuan dan meningkatkan kemampuan berpikir. Komponen
bertanya memiliki 6 kompenen yang terdiri dari penggunaan pertanyaan secara jelas
dan singkat, oemberian acuan, oemindahan giliran, pemberian waktu berpikir,
pemberian tuntunan, penyebaran dan penyambutan yang hangat. Fungsi dari bertanya
memiliki beberapa fungsi utama yaitu meningkatkan rasa ingin tahu dan
membangkitkan motivasi belajar siswa.
3.2 Saran.
Dari makalah kami ini, kami berharap para pembaca mampu memanfaatkannya
sebagai sumber belajar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Dan tak lupa
kritik, masukan, saran, dalam bentuk apapun sangat kami hargai agar kedepannya
penulisan makalah kami menjadi lebih baik.
13
DAFTAR PUSTAKA
Halimah, Lely. 2017. “Keterampilan mengajar sebagai lnspirasi untuk menjadi guru
yang excellent di abad ke-21”. Bandung : PT Rafika Aditama
Ibda, H & Wijayanti. 2017. “Siapakah Saya Menjadi Guru SD Revolusioner”. Depok:
Kalam Nusantara
Syaripuddin. 2019. “SUKSES MENGAJAR DI ABAD 21 (Keterampilan Dasar
Mengajar Dan Pendekatan Pembelajaran K-13)”. Ponorogo: Uwais Inspirasi
Indonesia
Taufik, Ramadhani. “Kemampuan Guru Menerapkan Keterampilan Bertanya Pada
Pelajaran Sosiologi Kelas XI SMA Islamiyah Pontianak”. FKIPkultas
Universitas Tanjungpura Pontianak.
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://lib.unnes.ac.id/21
546/1/1401411202-
s.pdf&ved=2ahUKEwjn78u86PjuAhWGWX0KHUGsAvYQFjABegQIBhAC
&usg=AOvVaw21tqTra4eJHesJUOzEG1Uq. Diakses pada tanggal 21 Februari
2021.
https://eprints.uny.ac.id/66876/3/Bab%20II.pdf, Diakses pada tanggal 22 Februari
2021.
14