Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENGEMBANGAN PROGRAM PEMBELAJARAN FISIKA

Tentang

Keterampilan Mengajar : Menjelaskan

Disusun Oleh Kelompok 6:

1. Wahdinni Mulya Sari (2114080001)


2. Roskimin Batubara (2114080002)
3. Sri Kandayani (2114080004)
4. Rahmi Tania Putri (2114080005)

Dosen Pengampu:

Pipi Deswita, M. Pd

JURUSAN TADRIS FISIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEEGRI IMAM BONJOL PADANG

2023 M/1445 H
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................................................1

B. Rumusan Masalah .............................................................................................2

C. Tujuan Masalah .................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Keterampilan Menjelaskan..............................................................3

B. Tujuan Keterampilan Menjelaskan....................................................................4

C. Komponen – Komponen Keterampilan Menjelaskan........................................5

D. Prinsip - Prinsip Penggunaan Keterampilan Menjelaskan.................................7

E. Tahapan - Tahapan dalam Keterampilan Menjelaskan......................................8

F. Kelebihan Penerapan Keterampilan Menjelaskan.............................................9

G. Kekurangan Penerapan Keterampilan Menjelaskan..........................................9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .....................................................................................................10

B. Saran ................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keterampilan menjelaskan merupakan aspek yang sangat penting bagi
guru sebagai pengajar karena sebagian besar percakapan pembelajaran
mempunyai pengaruh besar terhadap pemahaman siswa adalah berupa
penjelasan. Penguasaan keterampilan menjelaskan yang didemonstrasikan
guru akan memungkinkan siswa memiliki pemahaman yang mantap tentang
masalah yang dijelaskan, serta meningkatnya keterlibatan siswa dalam
kegiatan pembelajaran. Seorang guru harus dapat menjelaskan berbagai hal
kepada peserta didiknya. Pejelasan yang disampaikan harus sesuai dengan
tingkat kemampuan berpikir peserta didik. Misalnya guru akan menjelaskan
konsep “atas”. Jika peserta didiknya adalah usia TK (4-5 tahun) maka dia
harus menjelaskan konsep tersebut secara konkret dan nyata. Begitu pula pada
siswa tingkat SD, SMP, SMA, dan Tingkat Tinggi.

Sebagai persiapan melaksanakan tugas di kelas, guru harus menguasai


keterampilan dasar mengajar. Guru yang baik adalah guru yang mampu
menguasai komponen trilogy profesi, yaitu komponen substansi profesi,
komponen dasar keilmuan dan praktis profesi. Guru sebagai tenaga pendidik
dan pejabat profesi, harus dilatih dan dipersiapkan secara khusus agar dapat
menjadi guru yang baik. Komponen dasar keilmuan memberikan landasan
bagi calon tenaga pendidik sehingga memiliki wawasan, pengetahuan,
keterampilan, nilai dan sikap berkenaan dengan profesi pendidik. Komponen
substansi profesi membekali calon pendidik berkaitan dengan apa yang
menjadi fokus, serta objek praktis spesifik pekerjaan profesionalnya.
Komponen praktik profesinya mengarahkan calon tenaga pendidik untuk
menyelenggarakan praktik profesinya kepada sasaran pelayanan secara tepat
dan berdaya guna.

1
Keterampilan dasar mengajar merupakan syarat mutlak untuk semua
guru bidang studi dan harus dikuasai oleh sebagai bekal dalam mengajar. Guru
yang baik adalah guru yang mampu menguasai keterampilan dasar mengajar.
Komponen keterampilan dasar mengajar meliputi keterampilan menjelaskan,
keterampilan bertanya, keterampilan mengadakan variasi, keterampilan
member penguatan, keterampilan membuka dan menutup pelajaran,
keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil, keterampilan menjelaskan
kelompok kecil dan perseorangan dan keterampilan mengelola kelas.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian keterampilan menjelaskan?
2. Apa saja tujuan keterampilan menjelaskan?
3. Apa saja komponen dalam keterampilan menjelaskan?
4. Apa saja prinsip-prinsip penggunaan keterampilan menjelaskan?
5. Apa saja tahapan-tahapan dalam keterampilan menjelaskan?
6. Apa saja kelebihan dalam penerapan keterampilan menjelaskan?
7. Apa saja kekurangan dalam penerapan keterampilan menjelaskan?
C. Tujuan
1. Untuk menetahui apa itu keterampilan menjelaskan.
2. Untuk mengetahui tujuan dari keterampilan menjelaskan.
3. Untuk mengetahui komponen-komponen keterampilan menjelaskan.
4. Untuk mengetahui prinsip-prinsip dalam keterampilan menjelaskan.
5. Untuk mengetahui tahapan-tahapan dalam keterampilan menjelaskan.
6. Untuk mengetahui apa saja kelebihan dalam penerapan keterampilan
menjelaskan.
7. Untuk mengetahui apa saja kekurangan dalam penerapan keterampilan
menjelaskan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Keterampilan Menjelaskan

Keterampilan menjelaskan dalam pembelajaran adalah keterampilan


menyajikan informasi secara lisan yang diorganisasi secara sistematis untuk
menunjukkan adanya hubungan anatara satu bagian dengan bagian lainnya,
misalnya antara sebab dan akibat, definisi dengan contoh atau dengan sesuatu
yang belum diketahui (Saud, 2012). Penyampaian informasi yang terencana
dengan baik dan disajikan dengan urutan yang cocok, merupakan ciri utama
kegiatan menjelaskan. Pemberian penjelasan merupakan suatu aspek yang
sangat penting dalam kegiatan seorang guru (Rusman, 2011). Interaksi di
dalam kelas cenderung dipenuhi oleh kegiatan pembicaraan, baik seorang guru
sendiri, guru dengan siswa, maupun siswa dengan siswa. Keterampilan
menjelaskan dalam pembelajaran adalah keterampilan menyajikan.
Keterampilan menjelaskan merupakan keterampilan guru dalam menyajikan
informasi secara lisan yang disusun secara sistematis untuk menunjuk adanya
korelasi antara satu topik dengan topik pembelajaran yang lainnya. Namun,
dari aspek lainnya, seperti kemampuan memberikan contoh yang relevan
terkait pembelajaran, menggunakan kalimat yang efektif, dan mampu
menggunakan alat bantu mereka telah mampu menerapkannya (Hakim, 2020).

Keterampilan menjelaskan merupakan keterampilan membuat


permasalahan menjadi lebih jelas. Kegiatan menjelaskan memiliki tiga
komponen yaitu penyampaian pesan (sender), pihak yang dituju (receiver) dan
pesan (message). Keterampilan menjelaskan diperlukan untuk menanggulangi
gangguan yang menyebabkan informasi tidak sampai secara utuh kepada
siswa, misalnya ada beberapa siswa yang mengobrol di dalam kelas. Selain
itu, informasi tidak sampai secara utuh kepada siswa bisa terjadi karena

3
kemampuan siswa yang terbatas. Siswa tidak dapat memahami materi secara
langsung sehingga membutuhkan penjelasan lebih lanjut. Calon guru perlu
berlatih menjelaskan berbagai jenis materi pembelajaran baik yang ditanyakan
maupun yang tidak ditanyakan peserta didik. Tujuan menjelaskan bukan
membuat peserta didik menjadi hafal, melainkan membuat peserta didik
menjadi mengerti apa yang sedang dipelajari (Sadikin, 2017).

Keterampilan menjelaskan ini berhubungan dengan:


1. Penyampaian sesuatu ide/pendapat ataupun pemikiran (dalam hal ini,
bahan pelajaran) dalam bentuk kata-kata.
2. Pengorganisasian dalam menyampaiakan ide tersebut.
3. Sistematika penyampaian.
4. Hubungan antar hal terkandung dalam ide itu.
5. Upaya untuk secara sadar menumbuhkan pengertian ataupun pemahaman
pada diri siswa.
B. Tujuan Keterampilan Menjelaskan
Beberapa tujuan yang akan dicapai dalam memberikan penjelasan di kelas
antara lain (Supriadi, 2012) :
1. Membimbing murid memahami materi yang dipelajari.
2. Melibatkan murid untuk berpikir untuk memecahkan masalah.
3. Untuk memberikan balikan pada murid mengenai tingkat pemahamannya
dan untuk mengatasi kesalahpahaman mereka.
4. Membimbing murid untuk menghayati dan mendapat proses penalaran
serta menggunakan bukti-bukti dalam pemecahan masalah.
5. Menolong siswa untuk mendapatkan dan memahami hukum, dalil, dan
prinsip-prinsip umum secara objektif dan bernalar.
6. Membuat siswa berpikir secara logis, estetis, dan moral.
7. Melatih siswa berpikir dengan menggunakan sebab dan akibat.
8. Melatih siswa mandiri di dalam mengambil keputusan bagi dirinya.
9. Menanamkan sikap yakin pada diri, bahwa berpikirnya benar.

4
C. Komponen - Komponen Keterampilan Menjelaskan
Komponen-komponen mengajar menjelaskan dapat ditinjau secara garis besar
terbagi dua, yaitu merencanakan dan penyajian.
1. Merencanakan
Penjelaskan yang diberikan oleh guru perlu direncanakan dengan
baik terutama yang berkenaan dengan isi pesan dan penerima pesan.
Setidaknya ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan
penjelasan yaitu isi pesan yang akan disampaikan dan peserta didik. Yang
berhubungan dengan isi pesan atau materi yaitu Tentukan garis besar
materi yang akan dijelaskan, susunlah garis besar materi tersebut secara
sistematis dengan bahasa yang mudah dipahami peserta didik, siapkan
alat praga untuk memberikan contoh (ilustrasi) yang sesuai dengan garis
besar materi yang akan dijelaskan. Sedangkan yang berhubungan dengan
peserta didik yaitu memberiakan suatu penjelasan harus dipertimbangkan
siapa yang akan menerima penjelasan tersebut, bagaimana kemampuanya,
dan pengetahuan dasar apa yang telah dimilikinya. Ketika merencanakan
penjelasan harus sudah terbayang kondisi menerima pesan, karena
penjelasan berkaitan erat dengan usia, jenis kelamin, kemampuan, latar
belakang social, dan lingkungan belajar.
2. Penyajian
Dalam penyajianya perlu diperhatikan hal-hal sebgai berikut :
a. Bahasa yang diucapkan harus jelas dan enak didengar, tidak terlalu
keras dan tidak terlalu pelan, tetapi dapat didengar oleh peserta didik.
b. Gunakanlah intonasi sesuai dengan materi yang dijelaskan.
c. Gunakanlah bahasa Indonesia yang baik dan benar, serta hindarkan
kata-kata yang tidak perlu, seperti “eu” , “mm”, “ya ya”, “ya toh”
( hal ini perlu dilatih dan dibiasakan).
d. Bila ada istilah-istilah khusus atau baru, berilah defenisi yang tepat.

5
e. Perhatikanlah, apakah semua peserta didik dapat menerima
penjelasan, dan apakah penjelasan yang akan diberikan dapat
difahami serta menyenangkan dan dapat membantu membangkitkan
motifasi belajar mereka.
f. Penggunaan contoh dan ilustrasi : dalam memberikan penjelasan
sebaiknya digunakan contoh-contoh yang ada hubungannya dengan
sesuatu yang dapat ditemui siswa dalam kehidupan sehari-hari.
g. Pemberian tekanan : dalam memberikan penjelasan, guru harus
memusatkan perhatian siswa kepada masalah-masalah pokok dan
mengurangi informasi yang tidak begitu penting. Dalam hal ini guru
dapat menggunakan tanda atau isyarat lisan seperti “yang terpenting
adalah” atau “perhatikan dengan baik anak-anak, yang ini agak
sukar”.
h. Penggunaan balikan : “guru hendaknya memberikan kesempatan
kepada siswa untuk menunjukkan pemahaman, keraguan atau
ketidakjelasan ketika penjelasan itu diberikan. Hal ini dapat
dilakukan dengan mengajukan pertanyaan seperti : “apakah anak-
anak mengerti dengan penjelasan Ibu tadi?” dan sebagainya.

Selain hal-hal diatas, terdapat dua pola yang dimiliki efektivitas


tinggi dalam menghubungkan contoh dan dalil, yaitu :
a. Pola Induktif, yaitu diberikan contoh terlebih dahulu kemudian
ditarik kesimpulan umum atau dalil (rumus).
b. Pola Induktif, yaitu hokum, contoh-contoh digunakan untuk
memperjelas atau merinci lebih dalam suatu hokum atau feneralisasi
yang tealah diberikan lebih dahulu.
Pola yang mana akan dipakai akan sangan bergantung kepada
jenis bidang studi, usia siswa, dan latar belakang pengetahuan murid
tentang pelajaran tersebut. Sehubungan juga dengan pola dalil dan contoh
ini adalah penggunaan kata-kata penghubung dan ungkapan-ungkapan

6
khusus secara teknis dan kelompok istilah yang digunakan untuk
menghubungkan ide-ide dalam suatu penjelasan.

D. Prinsip - Prinsip Keterampilan Menjelaskan


1. Penjelasan dapat diberikan selama pembelajaran, baik di awal, di tengah
maupun diakhir pembelajaran.
2. Penjelasan harus menarik perhatian peserta didik dan sesuai dengan
materi standar dan kompetensi dasar.
3. Penjelasan dapat dapat diberikan untuk menjawab pertanyaan peserta
didik atau menjelaskan materi standar yang sudah direncanakan untuk
membentuk kompetensi dasar dan mencapai tujuan pembelajaran.
4. Materi yang dijelaskan harus sesuai dengan kompetensi dasar, dan
bermakna bagi peserta didik.
5. Penjelasan yang diberikan harus sesuai dengan latar belakang dan tingkat
kemampuan peserta didik.
6. Meningkatkan keefektifan pembicaraan agar benar-benar merupakan
penjelasan yang bermakna bagi siswa karna pada umumnya pembicaraan
lebih didominasi oleh guru dari pada siswa.
7. Tidak semua murid dapat menggali sendri pengetahuan dari buku atau
sumber lainya. Oleh sebab itu, guru perlu membantu menjelaskan hal-hal
tertentu.
8. Kurangnya sumber yang tersedia yang dapat dimanfaat oleh murid dalam
belajar. Guru perlu membantu murid dengan cara memberikan informasi
lisan berupa penjelasan yang cocok dengan materi yang diperlukan.
(usaman , 2000)

Ada juga untuk latihan penerapan dalam pengajaran mikro. Sajikan


penjelasan selama 10 menit dan gunakan lembar observasi keterampilan
menjelaskan sebagai pedoman. Cobalah nilai penjelasan yang ada berikan
tersebut dengan bantuan seorang teman. Selain ini ada juga latihan penerapan

7
dalam PPL yaitu yang pertama, sajikanlah pelajaran yang sama pada dua
kelas yang homogeny. Salah satu kelas diberikan penjelasan dengan disertai
contoh-contoh dan ilustrasi, sedangkan satu kelas lagi hanya diberi penjelasan
verbal. Bandingkan hasilnya atau pengaruh kedua penjelasan tersebut atau
bagaimana hasil tes kedua kelas tersebut. Kedua mintalah teman sejawat
untuk mengamati salah satu pelajaran yang ada sajikan dengan menggunakan
lembar observasi keterampilan menjelaskan dan diskusikan hasilnya. Ketiga
amatilah beberapa pelajaran yang memuat penjelasan yang diberikan oleh
guru pamong dengan menggunakan lembar observasi keterampilan
menjelaskan. Komponen mana yang banyak muncul dan bagaimana
dampaknya bagi murid.(mulyasa 2005)

E. Tahapan - Tahapan dalam Keterampilan Menjelaskan


Terdapat lima tahap dalam penjelasan: menyampaikan informasi,
menerangkan, menjelaskan, memberi contoh, latihan.(ali sadikin , 2017)
1. Menyampaikan informasi
Secara sederhana, menyampaikan informasi adalah memberi tahu. Dalam
konteks pembelajaran, menyampaikan informasi adalah memberitahu
peserta didik tentang definisi-definisi atau pengertian-pengertian dasar
tentang materi pembelajaran.
2. Menerangkan
Pada tahap ini guru menguraikan istilah-istilah asing yang belum dikenal
peserta didik.
3. Menjelaskan
Langkah inti adalah penjelasan. Penjelasan dimaksudkan untuk
menunjukkan “mengapa”, “bagaimana” dan “untuk apa”. Pola penjelasan
ini berupaya membuktikan hubungan antara dua hal atau lebih yang saling
mempengaruhi, bahkan menunjukkan sebab-akibat.
4. Pemberian contoh
Untuk meyakinkan pemahaman peserta didik terhadap materi yang telah
dijelaskan, berilah contoh konkret secara nyata.

8
5. Latihan
Langkah terakhir di dalam pejelasan adalah latihan. Latihan peserta didik
dengan mencari hubungan sebab-akibat pada fenomena atau peristiwa
yang lain.

F. Kelebihan Penerapan Keterampilan Menjelaskan


1. Lebih mudah dalam mengembangkan kemampuan siswa dalam
menemukan, menggorganisasi, dan menilai informasi yang diterima.
2. Lebih mudah dalam memancing meningkatkan kemampuan siswa dalan
membentuk dan mengungkapkan pertanyaan-pertanyaan yang didasarkan
atas informasi yang lengkap dan relevan.
3. Mendorong siswa untuk mengembangkan ide-ide dan mengemukakan
ide-ide tersebut.
4. Dapat mengatasi masalah pembelajaran yang diikuti oleh jumlah peserta
didik yang besar.
5. Merupakan cara yang lebih mudah saat guru akan memulai mengenalkan
materi.
6. Dapat meningkatkan analisis guru terhadap teori yang sedang
disampaikan dan guru menjadi benar-benar mengerti isi berita dengan
analisa yang lebih mendalam.

G. Kelemahan Penerapan Keterampilan Menjelaskan


1. Bila menjelaskan dilakukan terlalu lama, peserta didik cenderung menjadi
karakteristik auditif (mendengar) dan akhirnya menjadi siswa yang pasif.
2. Apabila selalu digunakan dan terlalu lama maka perjalanan akan terkesan
membosankan.
3. Bila menjelaskan dilakukan terlalu lama, kesempatan untuk berdiskusi
menjadi terlalu sedikit bahkan habis untuk menjelaskan.

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Keterampilan menjelaskan dalam pembelajaran adalah keterampilan


menyajikan informasi secara lisan yang diorganisasi secara sistematis untuk
menunjukkan adanya hubungan anatara satu bagian dengan bagian lainnya,
misalnya antara sebab dan akibat, definisi dengan contoh atau dengan sesuatu
yang belum diketahui. Tujuan yang akan dicapai dalam memberikan
penjelasan di kelas antara lain, Membimbing murid memahami materi yang
dipelajari, melibatkan murid untuk berpikir untuk memecahkan masalah,
untuk memberikan balikan pada murid mengenai tingkat pemahamannya dan
untuk mengatasi kesalahpahaman mereka, membimbing murid untuk
menghayati dan mendapat proses penalaran serta menggunakan bukti-bukti
dalam pemecahan masalah, menolong siswa untuk mendapatkan dan
memahami hukum, dalil, dan prinsip-prinsip umum secara objektif dan
bernalar, membuat siswa berpikir secara logis, estetis, dan moral, melatih
siswa berpikir dengan menggunakan sebab dan akibat, melatih siswa mandiri
di dalam mengambil keputusan bagi dirinya, menanamkan sikap yakin pada
diri, bahwa berpikirnya benar. Komponen-komponen mengajar menjelaskan
terbagi menjadi dua yaitu, merencanakan dan penyajian. Terdapat lima tahap
dalam penjelasan: menyampaikan informasi, menerangkan, menjelaskan,
memberi contoh, latihan.

B. Saran

10
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam pembuatan
makalah ini. Kami mengharapkan kritik dan saran agar kiranya makalah ini
bisa lebih baik lagi. Dan semoga makalah ini berguna bagi pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

Erni, dkk. (2009). Microteacing. Surabaya: Aprinta.


Hakim, N., Yudiyanto, Hakiki, P.R.L., 7 Soleha, S. (2020). Analisis keterampilan
dasar mengajar mahasiswa tadris biologi. JPBIO (Jurnal Pendidikan
Biologi), 5 (1), 56-63.
Mulyasa, E. (2005). Menjadi guru profesional menciptakan pembelajaran kreatif
dan menyenangkan. Bandung : PT Remaja Rosda karya.
Rusman. (2011).Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru. Jakarta: Rajawali Pres.
Sadikin, A., Hakim, N. (2017). Dasar-dasar dan Proses Pembelajaran Biologi.
Jambi: Salim Media Indonesia.
Sadikin, A., Aina, M., & Hakim, N. (2018). Penerapan Asesmen Berbasis
Portofolio Dan Jurnal Belajar Untuk Meningkatkan Kemampuan
Metakognitif Dan Motivasi Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah
Perencanaan Pengajaran Biologi. BIODIK, 2(2), 50-61.
Saud, U. S. (2012). Pengembangan Profesi Guru. Bandung: Alfabeta.
Supriadi, Dkk. (2012). Komunikasi Pembelajaran. Bandung : PT Remaja Rosda
karya.
Usman, Moh Uzer. (2000). Menjadi Guru profesional. Bandung : PT Remaja
Rosda karya.

11

Anda mungkin juga menyukai