Anda di halaman 1dari 4

NAMA : ALYA ROHADATUL AISY

NIM : 06021282328058
KELAS : INDRALAYA (B)

Teks 1
Memperoleh Gizi Tahu, Tempe secara Benar

Beberapa waktu lalu jenis makanan yang terbuat dari


kacang kedelai, seperti tahu dan tempe sempat sulit didapat.
Selama tiga hari tukang sayur, warteg tidak menjual tempe dan
tahu.
Kelangkaan kacang kedelai itu pun memicu para pedagang
tahu dan tempe melakukan unjuk rasa di Gedung DPR dan
Istana Negara. Beberapa hari setelah aksi itu tempe dan tahu pun
mulai terlihat, tetapi harganya menjadi mahal. Sampai saat ini
pun tempe yang semula dijual Rp1.500 di tukang sayur menjadi
Rp2.500. Itu pun kualitasnya kurang baik karena ketika
digoreng tidak garing.
Sempat langkanya produk-produk olahan kedelai itu
disayangkan berbagai pihak. Itu mengingat sebagian besar
masyarakat Indonesia gemar dan terbiasa mengomsumsi tahu
dan tempe. Selain murah dan digemari semua lapisan
masyarakat, tahu dan tempe tergolong jenis makanan kaya gizi
dan bermanfaat buat kesehatan.
Pakar gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof. Ali
Khomsan mengungkapkan tahu dan tempe merupakan dua jenis
makanan khas Indonesia yang kaya nutrisi, terutama protein dan
kalsium. Protein salah satu sumber energi serta zat pembangun
sel-sel tubuh. Kalsium berguna untuk kesehatan tulang.
Ali menerangkan tiap 100 g tempe mengandung 18,3 g
protein dan 129 mg kalsium. Pada tahu, tiap 100g mengandung
7,8g protein dan 124 mg kalsium.
”Memang, jika dibandingkan dengan produk-produk
olahan kedelai lainnya, kandungan zat-zat gizi tempe lebih
tinggi. Hal itu merupakan efek dari proses fermentasi dengan
jamur rhizopus dalam pembuatan tempe,” jelas Ali ketika
dihubungi Media Indonesia, bebebrapa waktu yang lalu.
Selain tinggi protein dan kalsium, lanjutnya, tempe kaya
akan zat-zat antioksidan. Itu sebabnya tempe menjadi salah satu
jenis makanan yang dianjurkan untuk menangkal radikal bebas
serta mencegah datangnya penyakit degeneratif, seperti jantung.
”Kandungan niacin (vitamin B3) dalam tempe juga jauh
lebih tinggi daripada kedelai. Niacin bermanfaat menurunkan
kolestrol, memelihara sistem perdaran darah, dan kesehatan
kulit,” imbuh Ali.
Keunggulan lain dari tempe, jelasnya, lebih mudah dicerna
daripada produk olahan kedelai lainnya. Karena mudah itulah,
tempe sangat baik dikonsumsi penderita diare.
”Dalam penelitian yang dilakukan oleh Pusat Penelitian
dan pengembangan (Puslitbang) Gizi, makanan sari tempe
pernah diberikan kepada balita-balita yang diare dan terbukti
membantu mengatasi diare.”
Sementara itu, ketika dihubungi secara terpisah spesialis
gizi klinik dari Melinda Hospital, Bandung, dr. Johanes
Chandrawinata menyatakan pengolahan tempe dan tahu
sebaiknya tidak digoreng. Sebab, kandungan lemak tak jenuh
ganda pada kedelai bersifat tidak stabil pada pemanasan suhu
tinggi sehingga efek menguntungkan dari lemak tak jenuh ganda
kedelai hilang.
”Jadi cara masak tempe atau tahu sebaiknya ditumis atau
cah, pepes, rebus, semur, atau dibacem tanpa digoreng lagi. Di
luar negeri, burger tempe juga cuma dipanggang. (Media
Indonesia, 30 Januari 2008, hal. 21).

A. Temukan kalimat inti paragraf bacaan di atas!


Teks 1
Judul Bacaan Memperoleh Gizi Tahu, Tempe secara Benar

No. Paragraf Inti Paragraf


Ke-
1. 1 Langkanya tahu dan tempe
2 2 Kelangkaan tahu dan tempe pemicu unjuk rasa
3 3 Alasan tahu dan tempe digemari masyarakat
Indonesia
4 4 Tahu dan tempe termasuk dua jenis makanan
yang kaya akan nutrisi
5 5 Kandungan gizi yang terkandung pada tahu dan
tempe
6 6 Alasan kandungan gizi tempe lebih tinggi
daripada olahan kedelai lainnya
7 7 Manfaat antioksidan pada tempe
8 8 Kandungan niacin pada tempe
9 9 Keunggulan lain dari tempe
10 10 Penelitian oleh Puslitbang gizi pada tempe
kepada balita
11 11 Alasan tahu dan tempe tidak digoreng
12 12 Cara memasak tahu dan tempe yang benar
B. Rumpunkan inti-inti paragraf sejenis sehingga menjadi ringkasan
tulisan
Judul Bacaan Memperoleh Gizi Tahu, Tempe secara Benar

Urutan Inti Paragraf Baru yang Terbentuk


Rumpun/ Paragraf
Topik Baru Nomor ....
Kelangkaan 1,2,3 Tahu dan tempe sempat sulit didapat beberapa
tahu dan waktu lalu. Kelangkaan kacang kedelai itu
tempe memicu unjuk rasa para pedagang tahu dan
tempe di Gedung DPR dan Istana Negara.
Setelah itu, tempe dan tahu muncul dengan
harga yang mahal dan kualitas yang menurun.
Hal ini sangat disayangkan karena sebagian
besar masyarakat Indonesia gemar mengonsumsi
tahu dan tempe.
Kandungan 4,5,6 Pakar gizi IPB, Prof.Ali Khomsan
gizi atau mengungkapkan tahu dan tempe kaya akan
nutrisi pada nutrisi, terutama protein dan kalsium. Ali
tahu dan menerangkan tiap 100 g tempe mengandung
tempe 18,3 g protein dan 129 mg kalsium. Pada tahu,
100 g nya mengandung 7,8 g protein dan 124 mg
kalsium. Kandungan zat gizi tempe lebih tinggi
karena efek proses fermentasi.
Keunggulan 7,8,9,10 Tempe kaya akan zat-zat antioksidan. Selain itu,
dan manfaat Prof.Ali juga mengatakan kandungan niacin
tempe (Vitamin B3) dalam tempe juga jauh lebih tinggi
daripada kedelai yang juga dapat menurunkan
kolestrol, memelihara sistem peredaran darah,
dan kesehatan kulit. Tempe juga sangat baik
dikonsumsi penderita diare.
Cara 11dan 12 Spesialis gizi dr.Johanes Chandrawinata
memasak menyatakan pengolahan tempe dan tahu
tahu dan sebaiknya tidak digoreng, karena kandungan
tempe lemak tak jenuh yang berefek menguntungkan
akan hilang. Cara masak tempe atau tahu
sebaiknya ditumis, cah, pepes, rebus, semur, atau
bacem.

Pertanyaan B
Setelah selesai Saudara menentukan ide pokok dalam setiap paragraf, lalu
kelompokkanlah ide-ide pokok yang sama topiknya. Lalu buatlah kalimat baru!

Memperoleh Gizi Tahu, Tempe secara Benar

Tahu dan tempe sempat sulit didapat beberapa waktu lalu. Kelangkaan
kacang kedelai itu memicu unjuk rasa para pedagang tahu dan tempe di
Gedung DPR dan Istana Negara. Setelah itu, tempe dan tahu muncul
dengan harga yang mahal dan kualitas yang menurun. Hal ini sangat
disayangkan karena sebagian besar masyarakat Indonesia gemar
mengonsumsi tahu dan tempe. Pakar gizi IPB, Prof.Ali Khomsan
mengungkapkan tahu dan tempe kaya akan nutrisi, terutama protein dan
kalsium. Ali menerangkan tiap 100 g tempe mengandung 18,3 g protein
dan 129 mg kalsium. Pada tahu, 100 g nya mengandung 7,8 g protein dan
124 mg kalsium. Kandungan zat gizi tempe lebih tinggi karena efek
proses fermentasi. Tempe kaya akan zat-zat antioksidan. Selain itu,
Prof.Ali juga mengatakan kandungan niacin (Vitamin B3) dalam tempe
juga jauh lebih tinggi daripada kedelai yang juga dapat menurunkan
kolestrol, memelihara sistem peredaran darah, dan kesehatan kulit.
Tempe juga sangat baik dikonsumsi penderita diare. Spesialis gizi
dr.Johanes Chandrawinata menyatakan pengolahan tempe dan tahu
sebaiknya tidak digoreng, karena kandungan lemak tak jenuh yang
berefek menguntungkan akan hilang. Cara masak tempe atau tahu
sebaiknya ditumis, cah, pepes, rebus, semur, atau bacem.

Anda mungkin juga menyukai