Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan yang berjudul Siomay Ubi Sebagai Makanan Sepinggan. Laporan ini dapat selesai tepat pada waktu yang telah ditentukan karena kerja keras penulis dan juga petunjuk dari dosen-dosen pengajar mata kuliah Boga Dasar. Pembuatan laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Boga Dasar pada semester satu. Laporan ini juga bisa membantu saya dan teman-teman untuk mempelajari lebih dalam mengenai manfaat mata kuliah ini. Penulis menyadari laporan ini masih banyak sekali terdapat kesalahan. Oleh karena itu, penulis menerima berbagai kritik dan saran dari para pembaca demi tercapai hasil yang lebih baik lagi. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Saya ucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan laporan ini.
Sismi Yolanda
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang.
Makanan Sepinggan adalah suatu jenis hidangan yang disajikan dalam satu pinggan dengan kandungan energi 300 Kal yang didalamnya berbahan utama serealia atau umbuumbian yang dilengkapi dengan bahan-bahan hewani,kacang-kacangan dan sayur-sayuran. Salah satu contoh makanan sepinggan yang sering dikonsumsi oleh masyarakat dan sangat digemari oleh masyarakat pada umumnya baik anak-anak sampai dewasa yaitu
siomay. Bahan dasar siomay terdiri dari sagu sebagai bahan utama, ikan atau daging bakso, telur dari bahan hewani, tahu dari bahan kacang-kacangan, sayuran selada dari sayur-sayuran dan kuah kacang. Seluruh bahan-bahan yang terdapat pada siomay memenuhi persyaratan sebagai makanan sepinggan. Sagu merupakan salah satu bahan pangan yang penting dalam memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, kandungan kalori yang tinggi pada sagu dapat dijadikan alternatif pengganti beras sebagai bahan penyumbang energi terbesar. Sagu yang umum digunakan dalam pembuatan siomay adalah sagu biasa atau tani. Bahan utama pembuatan siomay ini dapat diganti dengan bahan tepung ubi yang cocok dikonsumsi oleh orang yang sedang menjalankan program diet.
1.2
Permasalahan.
Banyak makanan jajanan makanan sepinggan yang populer di masyarakat dan memiliki cita rasa yang khas sehingga hampir sebagian besar masyarakat menyukai makanan jajanan tersebut.
Namun sayangnya banyak sekali makanan jajanan populer yang tidak memperhatikan aspek-aspek nutrisi sehingga masyarakat harus hati-hati dalam mengkonsumsi makanan jajanan tersebut. Pengkonsumsian makanan jajanan secara berlebihan dapat meningkatkan berbagai resiko terkena penyakit kemukan atau overweight. Permasalahan yang dihadapi adalah : 1. Bagaimana cara pengolahan makanan sepinggan yang baik dan benar sehingga baik untuk dikonsumsi. 2. Apa saja kandungan gizi yang terdapat pada Siomay sebagai makanan sepinggan. 3. Apa dampak pengkonsumsian siomay yang berlebuhan sebagai makanan sepinggan. 4. Apa upaya alternatif yang dapat digunakan sebagai pengganti bahan-bahan siomay.
1.3
Tujuan.
Tujuan disusunnya laporan ini adalah untuk memecahkan masalah dengan membahas: 1. Mengetahui definisi dari makanan sepinggan 2. Mengetahui siomay sebagai makanan sepinggan dan kandungan gizi yang terdapat didalam siomay 3. Mengetahui dampak-dampak pengkonsumsian yang berlebihan dari makanan sepinggan siomay. 4. Mengetehui pemilihan bahan-bahan yang dapat dijadikan sebagai alternatif pengganti bahan utama siomay yang baik bagi kesehatan dan orang yang menjalankan program diet.
BAB II PEMBAHASAN
2.1 MAKANAN SEPINGGAN
2.1.1 Definisi makanan sepinggan
Makanan Sepinggan adalah suatu jenis hidangan yang disajikan dalam satu pinggan dengan kandungan energi 300 Kal yang didalamnya berbahan utama serealia atau umbuumbian yang dilengkapi dengan bahan-bahan hewani,kacang-kacangan dan sayur-sayuran. Menurut istilah, makanan sepinggan merupakan istilah yang diberikan untuk hidangan dimana seluruh lauk terdapat dalam satu piring. Dalam bahasa Inggris, istilah ini dikenal sebagai One Dish Meal. Walaupun makanan tersebut disajikan dalam satu piring, kebutuhan akan karbohidrat, protein dan sayur akan terpenuhi dalam hidangan sepinggan ini. Kehadiran nasi dapat divariasikan atau dapat digantikan dengan bahan seperti serealia dan umbi-umbian sebagai bahan utama dan merupakan sumbangan energi terbesar seperti sagu, tepung ubi dan sebagainya.
2.1.2 Berbagai macam masakan kategori makanan sepinggan. Makanan sepinggan yang banyak beredar dan banyak dikonsumsi oleh masyarakat pada umumnya adalah sebagai berikut:
1. Siomay yang terdiri dari: Sagu, kentang: barasal dari umbi-umbian (bahan utama) Ikan atau daging bakso, telur : berasal dari bahan hewani Tahu dan kuah kacang: berasal dari kacang-kacangan Sayuran selada : berasal dari bahan nabati
2. Bakso yang terdiri dari: Bakso: berasal dari bahan hewani Tahu: berasal dari kacang-kacangan Daging : berasal dari bahan hewani Telur: berasal dari bahan hewani Caysim atau seledri: barasal dari sayur-sayuran Bihun: berasal dari tepung terigu.
3. Soto yang terdiri dari: Daging dan telur : berasal dari bahan hewani Bihun : berasal dari tepung terigu Kentang: berasal dari umbi-umbian Caysim atau seledri : berasal dari sayuran
4. Bakso Tahu Goreng / Batagor yang terdiri dari: Bakso: berasal dari daging / bahan hewani Tahu: berasal dari kacang-kacangan. Kuah kacang : berasal dari kacang- kacangan Telur: berasal dari bahan hewani
5. Ketoprak / Gado-gado yang terdiri dari: Wortel,labus siam, daun singkong: berasal dari sayuran Lontong: berasal dari beras Kerupuk dan bihun: berasal dari tepung terigu Kuah kacang dan tahu: berasal dari kacang-kacangan Caysim dan seledri: berasal dari bahan sayuran
Dilihat dari bahan-bahan yang terdapat didalam siomay dapat disimpulkan bahwa siomay merupakan makan sepinggan karena didalammya terdapat bahan hewani, nabati, kacang-kacangan, syuran dan umbi-umbian. Dan memiliki kandungan energi 423 Kal.
menunjukkan bahwa wanita yang memiliki asupan harian 400 mikrogram asam folat sebelum dan selama awal kehamilan mengurangi risiko memiliki bayi lahir dengan cacat tabung saraf yang serius hingga 70%. 2. Bantu dalam Peraturan Gula Darah 3. Membantu Mencegah Batu empedu 4. Membantu Fight Depresi 5. Memori meningkatkan Power 6. Membantu Tingkat Kolesterol Rendah 7. Menurunkan Risiko Penyakit Jantung 8. Melindungi Terhadap Umur terkait Penurunan Kognitif 9 Kanker Perlindungan Tahu salah satu makanan yang paling sering dikonsumsi dan digandrungi masyarakat Indonesia ini tak hanya enak. Namun, penganan yang satu ini pun memiliki manfaat lain, terutama untuk kesehatan. Tampil dengan bentuk sederhana dan lembut, tahu hadir dalam berbagai warna, mulai putih, kuning, hingga cokelat. Meski penampilan luar tidak terlalu menarik, tahu mengandung beberapa nutrisi sehat, termasuk kaya akan protein, rendah kalori, dan bebas kolesterol. Kentang Kentang, serta kulit, merupakan sumber vitamin C, vitamin B6, tembaga, kalium, mangan, dan diet serat. Kentang kentang dan kulit mengandung 18% dari uang saku harian yang direkomendasikan dari besi dan 7,5 gram protein, yang jarang ditemukan dalam sayuran dalam konsentrasi tinggi seperti itu.
Kulit kentang juga mengandung berbagai fitonutrien, yang merupakan sumber alami antioksidan yang membantu mencegah kerusakan sel tubuh. Fitonutrien yang ditemukan pada kentang meliputi karotenoid, flavonoid, dan asam caffeic. Kol Dilihat dari bentuknya sayuran ini tampak cantik sekali dan biasanya tumbuh didaerah yang berhawa sejuk. Sayuran yang tampak sederhana ini ternyata memiliki harga yang tidak ternilai bagi kesehatan. Semua keluarga kol mengandung senyawa anti kanker dan merupakan sumber vitamin C, vitamin A, vitamin B1, serta mineral, kalsium, kalium, klor, fosfor, sodium dan sulfur. Kandungan serat kasar pada kol sangat tinggi sehingga dapat memperkecil resiko penyakit kanker lambung dan usus. Pare / Paria Jangan keburu curiga melihat penampilannya yang berbintil. Meski sekujur tubuh beralur tak beraturan dan pahit rasanya, anggota famili Cucurbitaceae itu bukan kasta paria alias terendah. Di balik sosoknya, si pahit terbukti secara ilmiah memiliki segudang manfaat. Sejak zaman nenek moyang, paria dikenal ampuh menurunkan kadar gula darah, panas dalam, sariawan, demam, disentri, exim basah, batuk rejam, dan wasir. Ia biasa tersaji sebagai sayur penambah nafsu makan di Jawa Barat. Tak hanya di Indonesia, paria dikenal sebagai panasea di berbagai belahan bumi. Di Filipina Mormodica charantia digunakan untuk mengobati penderita diabetes. Buah mudanya sering digunakan untuk mengobati luka di Turki. Sedangkan masyarakat India mengenalnya sebagai antimalaria, peluruh batu ginjal, psoriasis, rematik, dan skabies.
Berdasarkan Tabel 1, jelas terlihat keungggulan kandungan gizi yang dimiliki tepung ubi dibanding tepung sagu per 100 gram bahan yaitu, dari segi kalori, tepung ubi lebih kecil
dibanding dengan tepung sagu. Tepung ubi hanya mengandung energi sebesar 76 kkal, sedangkan tepung sagu sebesar 353kkal, hal tersebut menandakan tepung ubi rendah kolesterol. Tepung ubi pun memiliki kandungan karbohidrat yang lebih rendah yaitu hanya 17,6 g sedangkan tepung sagu sebesar 94 g sehingga tepung ubi aman di konsumsi bagi orang yang bermasalah dengan berat badan karena kandungan karbohidrat yang cukup rendah. Kandungan protein yang dimiliki tepung ubi ternyata juga lebih tinggi dibanding tepung sagu, tepung ubi memiliki kandungan protein sebesar 1,5 g sedangkan tepung sagu hanya 0,2 g. Hal ini menendakan tepung ubi lebih baik untuk pertumbuhan dan pembentukan selsel tubuh yang baru. Kandungan lemak tepung ubi pun lebih rendah dibanding tepung sagu, tepung ubi hanya memiliki 0,005 g sedangkan tepung sagu 1,2 g. Hal ini menandakan tepung ubi cocok untuk diet. Serat yang dimiliki tepung ubi pun lebih besar yaitu 3g sedangkan tepung sagu hanya 0,5 g. Serat ini sangat baik untuk pencernaan. Tepung ubi memiliki kandungan kalsium yang lebih tinggi dibanding tepung sagu, yakni sebesar 30 mg sedangkan tepung sagu hanya 10 mg. Tepung ubi pun mempunyai keunggulan kandungan zat gizi mikro seperti vitamin dan mineral yang tidak terdapat pada tepung sagu, yaitu magnesium (25 mg), seng (0,3 mg), selenium (0,6 mcg), kalium (337 mg) dan vitamin C (22,7 mg). Namun zat besi yang dimiliki tepung ubi lebih endah dibanding tepung sagu.
Hal ini disebabkan karena tepung sagu saat ini sudah berfortifikasi. Riset yang dilakukan oleh Asosiasi Jantung Amerika (www.detikfood.com) sebagai bahan makanan bernutrisi tinggi. Kandungan vitamin E dan betakaroten dalam ubi merupakan bahan antioksidan yang bisa mencegah serangan jantung, stroke dan kanker. Serat pangan tepung ubi sangat baik untuk pencernaan.
Kandungan zat Rafinosa didalam tepung ubi sebagai prebiotik sangat membantu usus dalam mencerna makanan lebih baik. Sedangkan kandungan karbohidrat dalam tepung ubi
mempunyai indeks glikemia yang rendah sehingga sangat cocok untuk penderita diabetes. Dengan kandungan glikemia yang rendah makan konsumsi tepung ubi tidak akan mempengaruhi kadar gula dalam darah. Apabila tepung sagu diganti dengan tepung ubi maka siomay tersebut lebih aman dikonsumsi untuk para penderita penyakit gula darah atau diabetes dan cocok untuk orang yang sedang dalam program diet, sesuai dengan tabel dan penjelasan diatas, kandungan energi, karbohidrat, protein, lemak, serat dan kandungan zat-zat gizi lainnya yang terkandung didalam tepung ubi lebih baik daripada tepung sagu. Perubahan bahan utama siomay dari tepung sagu ke tepung ubi tidak mengubah cita rasa dari siomay tersebut dan siomay tetap merupakan makanan sepinggan yang aman dan baik untuk dikonsumsi masyarakat dan memiliki nilai/ kandungan gizi yang tinggi.
3.2 Saran
Makanan sepinggan siomay merupakan salah satu makanan sepinggan yang banyak digemari masyarakat, sebaiknya pengolahan dari siomay, pemilihan bahan hingga penyajiannya diperhatikan sehingga dapat diperoleh hasil yang berkualitas dan aman untuk dikonsumsi. Masyarakat atau pihak konsumen juga sebaiknya mengerti dan mengetahui manfaat dari berbagai macam makanan dan juga efek buruk makanan tersebut bagi kesehatan melalui penyuluhan-penyuluhan ataupun seminar-seminar.
DAFTAR PUSTAKA
1. http://sister.imsa.us/index.php/en/artikel/ketrampilan-resep/104-nasi-dan-pasta/342-hidangansepinggan-nasi-ke 2. http://kulinerkita.multiply.com/reviews?page_start=462 3. http://www.scribd.com/doc/28536832/38/K-Evaluasi 4. http://beritapopuler.blogspot.com/2010/06/nilai-gizi-dari-siomay.html 5. www.detikfood.com 6. : http://www.susukolostrum.com 7. Harian Kompas, 05/03/04 8. http://id.wikipedia.org.