BAB
XIII
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
KATA KUNCI
PENDAHULUAN
Pernahkah kamu menghadiri suatu upacara adat atau acara adat tertentu ? Apa
saja yang kamu temui disana ? Tentunya tidak sama seperti yang kamu lihat di hari-
hari biasa, mulai dari pakaian, rangkaian acara sampai pada hidangan yang disajikan.
Pada bab ini kita akan mempelajari hidangan apa saja yang biasa disajikan di waktu-
waktu khusus tersebut.
MATERI PEMBELAJARAN
A. Pengertian
Hidangan kesempatan khusus adalah hidangan yang disajikan secara khusus
pada suatu penyelenggaraan jamuan tertentu yang diatur dan dilaksanakan
dengan maksud-maksud tertentu. Hidangan kesempatan khusus disajikan pada
waktu- waktu khusus yaitu seperti ulang tahun, kelahiran bayi, kematian,
perkawinan, lebaran, natal dll.
PENGOLAHAN DAN PENGOLAHAN DAN
PENYAJIAN MAKANAN PENYAJIAN MAKANAN
2. Acara Khusus
Yang termasuk acara khusus adalah :
a. Acara adat istiadat
b. Acara perkawinan
c. Acara memperingati masa
kehamilan d. Acara kelahiran bayi
e. Acara Kematian
b. Tumpeng Gundul
c. Tumpeng Pungkur
MATERI PEMBELAJARAN
e. Tumpeng Mitoni
MATERI PEMBELAJARAN
f. Tumpeng Megana
2. Ambeng
MATERI PEMBELAJARAN
3. Jajan Pasar
MATERI PEMBELAJARAN
yang diberi dan senantiasa membuahkan hal atau buah yang baik. Macam-
macam warna yang ada di jajan pasar mengingatkan agar anak yang baru
lahir tetap ingat akan orang tua, kakek, nenek dan leluhurnya, serta Tuhan
Sang Pencipta
Dibuat dari beras yang diolah menjadi bubur. Warna merah dari
gula merah/jawa. Kegunaan adalah sebagai kelengkapan tumpeng untuk
selamatan/upacara kebahagiaan.
Jenang / Bubur Abang memiliki makna simbolik sebagai tanda mulai
terjadinya “ wiji “ atau benih pada ibu. Jenang / Bubur Putih mempunyai
makna terjadinya wiji dari ayah. Biasanya bubur merah berada dibawah dari
bubur putih. Untuk kelengkapan selamatan atau upacara akan disajikan 7
macam jenis bentuk bubur merah putih. Jumlah tujuh/pitu ini bermakna
a. Pitu lung (pertolongan )
b. Pitu tur, pitu duh ( nasehat )
c. Piwulang ( pendidikan )
5. Bubur Baro-Baro
MATERI PEMBELAJARAN
Bubur baro-baro terbuat dari bekatul beras dicampur dengan gula kelapa.
Mengandung maksud agar hidup diliputi perasaan suci dan jiwa luhur. Bubur
ini banyak digunakan dalam berbagai selamatan.
6. Srijatan
7. Cengkaruk Gimbal
Nasi kering yang digoreng tanpa minyak, keudian dimasak menggunakan
gula. Artinya kehidupan manusia itu mesti pahit harus senantiasa
mengharapkan sesuatu yang indah atau manis. Tumetese kacuwan dadiya
rerentenge kanugrahan ( Tetes kekecewaan harus mampu diubah menjadi
serentetan anugrah yang indah).
8. Kembang Pari
MATERI PEMBELAJARAN
9. Penyon
10. Sampora
MATERI PEMBELAJARAN
Sejenis masakan yang terbuat dari tepung beras yang dimasak, lalu
dilumatkan setelah diberi air santan dan garam. Adonan tadi dibentuk
seperti tempurung tengkurap, lalu dikukus hingga matang. Hal ini
menunjukan sebuah harapan agar manusia, meskipun kecil otaknya berisi
untuk menjaga kewibawaannya sebagai manusia. Domas, meski bodoh (
bodho ), berpikir atau berhati emas.
Jenis makanan ini juga terbuat dari tepung beras. Tepung ini diberi
air dan garam, dilumat dan dibentuk seperti kerucut kecil – kecil. Diujung
kerucutnya diberi macam – macam warna.
MATERI PEMBELAJARAN
Bahan:
a. 1 ekor ayam, potong 20 bagian
b. 2 lbr daun salam
c. 3 cm lengkuas, memarkan
d. 2 cm jahe, memarkan
e. 3 btg serai, memarkan
f. 2 sdt garam
g. 1/4 sdt merica bubuk
h. 2 sdt gula pasir
i. 300 ml santan kental, dari 1 btr kelapa
j. 1000 ml santan encer, dari sisa perasan santan
kental k. 2 sdm minyak, untuk menumis
Bumbu Halus:
a. 4 btr kemiri, sangrai
b. 2 cm kunyit, bakar
c. 2 sdt ketumbar, sangrai
d. 12 btr bawang merah
e. 3 siung bawang putih
f. 1/4 sdt jintan
Cara Membuat:
a. Tumis bumbu halus, daun salam, lengkuas, jahe, dan serai sampai harum.
b. Tambahkan ayam. Aduk sampai berubah warna.
c. Tuangkan santan encer. Aduk rata. Masukkan garam, merica bubuk,
dan gula merah. Aduk rata. Masak sampai santan sedikit meresap.
d. Tuangkan santan kental. Masak sambil diaduk sampai kental.
Untuk 10 porsi
2. Ayam Kodok
MATERI PEMBELAJARAN
Bahan-bahan/bumbu-bumbu:
a. 1 ekorayam
b. ¼ sendok teh garam
c. ¼ sendok teh merica bubuk
Isi:
a. 225 gramayamgiling
b. 5 buah atiayam, kukus, haluskan
c. 125 gramdaging giling
d. 3 sendok makan bawang merah goreng, remas-remas
e. 3 sendok makantepung roti
f. 4 butirtelur, kocok
rata
g. 3 lembardaging burger, potong
kasar
h. 75 gramkejucheddar
parut
i. 2 butirtelurayam, rebus
Saus:
a. 1/2 buah bawang bombay, cincang
b. 2 sendok makan margarin
c. 1 sendok makan tepung terigu
d. 1 sendok makan kecap inggris
e. 3 sendok makan saus tomat
f. 1 sendok makan pasta tomat
g. 1 sendok teh kecap manis
h. 1 1/2 sendok teh gula pasir
i. 300 ml air kukusanayam
j. 1/2 sendok teh garam
k. 1/2 sendok teh merica
Pelengkap:
a. 200 grambrokoli, potong perkuntum, rebus
b. 150 grambuncis, potong 4 cm, rebus
c. 1 buahwortel, potong 4 cm, rebus
d. 200 gramkentanggoreng, goreng
Cara membuat:
a. Lepaskan ayam dari tulangnya. Mulailah dari bagian dada sampai ke
bagian paha. Hingga tersisa kulitnya. Lumuri kulit ayam dengan garam
dan merica. Sisihkan.
b. Aduk rata ayam, ati, daging giling, bawang goreng, tepung roti,
telur,
daging burger, dan keju.
c. Masukkan dalam ayam. Tambahkan telur rebus. Jahit kembali ayam
hingga berbentuk ayam kembali. Tusuk-tusuk dengan jarum.
d. Kukus di atas api sedang 45 menit sampai matang. Angkat. Tiriskan.
Sisihkan air kukusan ayam.
PENGOLAHAN DAN
PENYAJIAN MAKANAN
MATERI PEMBELAJARAN
e. Goreng ayam sampai kecokelatan.
f. Panaskan margarin. Tumis bawang bombay sampai harum. Masukkan
tepung. Aduk rata.
g. Masukkan air kukusan ayam sedikit-sedikit sambil diaduk sampai licin.
h. Tambahkan kecap inggris, saus tomat, pasta tomat, kecap manis, garam,
gula, dan merica. Aduk sampai meletup-letup.
i. Sajikan ayam dengan saus dan pelengkap.
Untuk 8 porsi
CAKRAWALA
JELAJAH INTERNET
RANGKUMAN
TUGAS MANDIRI
REFLEKSI
BAB
KESEMPATAN KHUSUS PERKAWINAN XIV
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
Kesempatan Khusus
Perkwinan Hidangan Perkawinan
KATA KUNCI
PENDAHULUAN
MATERI PEMBELAJARAN
Kelengkapan tarub selain janur kuning antara lain yang disebut dengan
tetuwuhan ( dua batang pisang raja yang buahnya tua, dua janjang kelapa
gading/cengkir gading, dua untai padi yang sudah tua, dua batang tebu
wulung/ tebu hitam yang lurus, daun beringin secukupnya, daun dadap srep.
Tetuwuhan ini dipasang di kiri dan kanan pintu gerbang utama. Adapun
hidangan yang disajikan pada saat pasang tarub yaitu :
a. Nasi Asahan
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
d. Siraman
4) Jajan pasar, jajan pasar adalah jajanan yang banyak dijual di pasar
tradisional, di dalam sajian jajan pasar harus mengandung unsur, pala
kependem, pala kesampar dan pala gemantung.
MATERI PEMBELAJARAN
5) Ayam hidup
6) Sepasang tuwuhan
7) Sepasang tebu arjuna
8) Sepasang kelapa muda gading
9) Sepasang kelapa muda manis
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
3) Bubur Baro-Baro
4) Panggang Ayam
MATERI PEMBELAJARAN
h. Tilik Manten
Tilik manten dilaksanakan oleh pihak penganten laki-laki untuk menengok
pengantin laki-laki selama berada di rumah pengantin perempuan
(besan). Biasanya dibawakan hidangan mulai dari jajanan, nasi, lauk
dan buah- buahan dalam jumlah yang cukup banyak.
1) Nasi
2) Macam-macam lauk pauk
3) Macam-macam kue
CAKRAWALA
Di pernikahan adat Jawa sendiri, ada beberapa manakan yang wajib ada karena
memiliki makna dan doa tertentu. Makanan tersebut adalah makanan yang
terbuat dari beras ketan seperti halnya wajik, jadah, jenang (dodol) dan lemper.
Masing-
masing makanan ini memiliki filosofi yang begitu menarik dan syarat akan
makna.
Jadah, jenang dan sejenisnya ini bahkan selalu ada di setiap pernikahan adat
Jawa. Tak hanya ada dalam acara pernikahan, makanan-makanan yang terbuat
dari beras ketan yang dimasak dengan proses cukup lama ini juga tidak
ketinggalan untuk jadi makanan seserahan saat proses lamaran calon kedua
pengantin.
Kenapa makanan dari olahan beras ketan penting ada di acara pernikahan? Dari
beberapa nasehat orang tua di sekitar tempat tinggal saya, juga orang-orang
yang paham dengan pernikahan adat Jawa, makanan seperti jadah, jenang dan
wajik menjadi suguhan pada acara pernikahan karena memang memiliki
filosofi
khusus. Sifat beras ketan yang lengket, diharapkan bisa menjadi pelajaran bagi
setiap pengantin agar keduanya juga senantiasa lengket atau memiliki
hubungan erat dan susah dipisahkan.
Terlepas dari itu semua, proses pembuatan makanan ini yang lama dan butuh
kesabaran ekstra serta memerlukan kerja sama beberapa orang, menjadi
pelajaran agar pasangan pengantin saat menikah nanti tidak mudah putus asa
Itulah alasan kenapa jadah, wajik dan jenang menjadi kue atau makanan yang
selalu ada di adat pernikahan Jawa.
JELAJAH INTERNET
RANGKUMAN
TUGAS MANDIRI
REFLEKSI