Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Makanan fungsional
D
I
S
U
S
U
N
Oleh :
ANDIQRAR AMART SUPRIAN
XII MIPA 2
NO. URUT 12
Makanan fungsional
(Kedelai)

✓DEFINISI KEDELAI

Kedelai, atau kacang kedelai, adalah salah satu tanaman


jenis polong-polongan yang menjadi bahan dasar banyak
makanan dari Asia Timur. Berdasarkan peninggalan
arkeologi, tanaman ini telah dibudidayakan sejak 3500
tahun yang lalu di Asia Timur.

Kedelai merupakan sumber utama protein nabati dan


minyak nabati dunia. Penghasil kedelai utama dunia adalah
Amerika Serikat meskipun kedelai praktis baru
dibudidayakan masyarakat di luar Asia setelah 1910.

✓SEJARAH KEDELAI

Kedelai mulai dikenal di Indonesia sejak abad ke-16.


Perkembangan kedelai pertama kali ditemukan pada
publikasi yang ditulis oleh Rumphius dalam Herbarium
Amboinense pada 1673.

Daerah pertama yang menjadi tempat penyebaran kedelai


di Indonesia yaitu Pulau Jawa, tepatnya di Gunung
Gamping (pegunungan kapur selatan Jawa Tengah) pada
1853.
Setelah itu kedelai mulai berkembang ke berbagai daerah,
salah satunya Bandung pada 1855.

Penyebutan makanan berbahan kedelai pertama kali di


Jawa dilakukan oleh Prinsen Geerligs pada 1895, yang
mendiskusikan tentang tempe, tahu, taoco, dan kecap
kedelai. Setelah itu kedelai mulai ditanam di seluruh Jawa
pada 1935.

Hingga saat ini tanaman kedelai telah berkembang di


banyak negara, salah satunya yaitu negara Amerika dan
sebagian Amerika Selatan sebagai produsen kedelai utama
di dunia.

✓PRODUK OLAHAN DARI KEDELAI


Di Indonesia, kedelai menjadi sumber gizi protein nabati
utama, meskipun Indonesia harus mengimpor sebagian
besar kebutuhan kedelai. Ini terjadi karena kebutuhan
Indonesia yang tinggi akan kedelai putih. Kedelai putih
bukan asli tanaman tropis sehingga hasilnya selalu lebih
rendah daripada di Jepang dan Cina. Pemuliaan serta
domestikasi belum berhasil sepenuhnya mengubah sifat
fotosensitif kedelai putih. Di sisi lain, kedelai hitam yang
tidak fotosensitif kurang mendapat perhatian dalam
pemuliaan meskipun dari segi adaptasi lebih cocok bagi
Indonesia.

Kedelai merupakan tumbuhan serbaguna. Karena akarnya


memiliki bintil pengikat nitrogen bebas, kedelai merupakan
tanaman dengan kadar protein tinggi sehingga tanamannya
digunakan sebagai pupuk hijau dan pakan ternak.

Pemanfaatan utama kedelai adalah dari biji. Biji kedelai


kaya protein dan lemak serta beberapa bahan gizi penting
lain, misalnya vitamin (asam fitat) dan lesitin. Olahan biji
dapat dibuat menjadi :
• tahu (tofu),
•bermacam-macam saus penyedap (seperti kecap, taosi, dan
tauco),
•tempe,
•susu kedelai (baik bagi orang yang sensitif laktosa),
•tepung kedelai,
• minyak (dari sini dapat dibuat sabun, plastik, kosmetik,
resin, tinta, krayon, pelarut, dan biodiesel),
• makanan ringan
• tepung kacang kedelai

✓MANFAAT KEDELAI BAGI KESEHATAN


1. Kaya Antioksidan
Tingginya kandungan antioksidan pada kedelai membawa
manfaat untuk mencegah serta mengurangi kerusakan sel di
dalam tubuh akibat radikal bebas seperti polusi udara dan
makanan cepat saji. Faktor ini sering kali tak terkontrol dan
tak disadari.

2. Menurunkan Kolesterol
Adanya antioksidan pada kedelai juga dapat mengurangi
kadar kolesterol jahat (LDL) secara langsung. Selain itu,
kedelai telah terbukti dapat menurunkan tekanan darah.

3. Mencegah Kanker
Selain kerja dari antioksidan, adanya kandungan isoflavon
pada kedelai dapat membantu mencegah tumbuhnya sel
kanker.
Inilah yang menjadikan manfaat kedelai sebagai pencegah
kanker, misalnya kanker payudara dan endometrium pada
wanita, serta kanker prostat pada pria. Namun, hal ini tetap
membutuhkan penelitian lebih lanjut.

4. Meredakan Nyeri Saat Haid


Selain mencegah kanker, ada khasiat lain yang diberikan
isoflavon yakni mengurangi rasa nyeri berlebihan ketika
siklus menstruasi tiba.
Tak hanya itu, isoflavon mampu mengurangi hot flash yang
dialami sebagian wanita ketika sebelum maupun sedang
menstruasi.

5. Mencegah penuaan dini


Hal ini berkaitan dengan kemampuannya dalam membantu
elastisitas kulit, menahan air tetap di dalam kulit,
mengurangi bercak hitam, dan menjaga peredaran darah
pada kulit tetap lancar.

6. Sumber protein
Karena kaya akan asam amino, komposisi makronutrien
pada kedelai berbeda dengan yang terdapat pada tanaman
polong lainnya.
Kandungan kedelai ini juga memiliki kualitas yang lebih
baik jika dibandingkan dengan tanaman polong lain.
Dengan mengganti protein hewani yang berlebihan pada
orang yang perlu melakukan diet, kedelai dapat menjadi
alternatif protein yang mumpuni.

7. Menjaga kesehatan tulang


Sebuah penelitian yang dilakukan selama 50 hari
membuktikan, konsumsi kedelai sebanyak 105 mg per hari
mampu meningkatkan kadar kalsium di dalam tulang
sebanyak 7,6 persen. Manfaat tersebut diperoleh dari
kandungan isoflavon kedelai.

8. Menurunkan Kadar C-Reactive Protein (CRP)


C-reactive protein atau indikator peradangan dianggap
sebagai suatu penanda risiko dan prediksi penyakit jantung
koroner.
Berbagai penelitian menunjukkan manfaat kedelai dalam
menurunkan kadar CRP di dalam darah wanita
pascamenopause yang mengonsumsi kedelai. Khasiat ini
diperoleh dari kandungan
isoflavon kedelai.
9. Memperbaiki Fungsi Ginjal
Berbagai penelitian yang melibatkan pasien dengan gagal
ginjal kronis menemukan serum kreatinin, serum fosfor,
dan protein pada urine menurun dengan diet protein dari
kedelai.
Hal ini menunjukkan kadar serum fosfor yang tinggi pada
pasien dengan fungsi ginjal terganggu bisa diturunkan.
Efek positif lebih terasa asalkan penderita mengganti
protein hewani menjadi protein nabati seperti kedelai.

10. Mengurangi Gejala Depresi


Beberapa penelitian yang menggunakan kuesioner kadar
gejala depresi menemukan manfaat kedelai bisa
memperbaiki suasana hati atau mood wanita sebelum dan
sesudah menopause. Caranya, mengonsumsi isoflavon
dalam bentuk aglycone.

✓FUNSIONAL MENGONSUMSI KEDELAI

Apakah konsumsi kedelai mampu sembuhkan penyakit


kanker payudara?
Sebuah penelitian dilakukan di China dengan melibatkan
73.000 wanita, yang menunjukkan bahwa diet tinggi
kedelai tidak meningkatkan risiko kanker payudara, namun
justru dapat mengurangi risiko kanker payudara.

Penelitian tersebut menunjukkan, mengonsumsi setidaknya


13 gram atau sebanyak 1-2 porsi protein kedelai setiap hari,
memiliki risiko 11 persen lebih kecil mengalami kanker
payudara dibanding wanita yang mengonsumsi protein
kedelai yang kurang dari 5 gram per hari.

Selain itu dalam penelitian Cancer Research UK, National


Cancer Institute of the USA, dan National University of
Singapore tahun 2002, juga menunjukkan bukti bahwa
konsumsi kedelai tidak akan meningkatkan risiko kanker
payudara. Hal ini menunjukkan adanya hubungan antara
konsumsi kedelai dan dampak pada jaringan payudara.

Dari penelitian tersebut ditemukan hasil bahwa wanita


dengan diet tinggi kedelai mempunyai jaringan payudara
yang padat dan lebih rendah dibanding wanita dengan diet
rendah kedelai. Jaringan payudara pada ini yang biasanya
berkaitan dengan risiko kanker payudara yang lebih tinggi.

Hormon fitoestrogen yang dihasilkan dari kedelai


sebenarnya dapat membantu menyeimbangkan hormon
pada wanita yang sudah memasuki fase menopause.
Penelitian lagi juga menunjukkan, mengonsumsi susu
kedelai sejak usia dini dapat mengurangi risiko kanker
payudara hingga 60 persen.

✓SALAH SATU PENGOLAHAN KEDELAI


(MENGOLAH TEMPE MENJADI MAKANAN)
OSENG TEMPE IKAN TERI
Bahan :
1). 500g tempe, potong korek api
2). 50g kacang tanah
3). 100 g ikan teri segar
4). 5 butir bawang merah, iris tipis
5). 4 siung bawang putih, iris tipis
6). 4 buah cabai merah, iris serong
7). 2 buah cabai rawit merah, iris
8). 3 sdm Kecap Manis
9). ½ sdt Royco Kaldu Ayam
10). minyak, untuk menggoreng

Cara membuat :
1. Panaskan minyak, goreng tempe, kacang tanah, dan ikan
teri secara bergantian hingga garing. Tiriskan dan sisihkan.

2. Panaskan 3 sdm minyak di atas api sedang. Tumis


bawang merah dan bawang putih hingga harum. Masukkan
cabai merah dan cabai rawit, tumis hingga matang.

3.Tambahkan Kecap Manis dan Royco Kaldu Ayam, aduk


rata.
4. Masukkan tempe, teri, dan kacang, masak hingga bumbu
meresap. Angkat dan sajikan.

Anda mungkin juga menyukai