Anda di halaman 1dari 3

Cara Membuat Susu Kedelai Dibandingkan dengan susu sapi yang bisa menaikkan kolesterol, susu kedelai justru

menurunkan kolesterol. Selain itu, susu kedelai juga kaya akan isoflavon. Dalam satu gelas susu kedelai terdapat lebih kurang 20 mg isoflavon, yaitu sumber antioksidan potensial. Isoflavon bermanfaat untuk mengurangi kolesterol, mengurangi gejala menopause, mencegah osteoporosis, dan mengurangi risiko kanker. Untuk kecantikan kulit, antioksidan dalam isoflavon menjaga kehalusan dan kemulusan kulit. Berikut ini adalah cara sederhana membuat sendiri susu kedelai agar manfaat optimal bisa didapat : 1. Merendam Bersihkan biji kedelai dan rendam dalam air selama 10-16 jam. Anda bisa menguliti biji kedelai dan membilasnya dengan air. Menguliti biji kedelai ini bakal membuat proses ekstrasi susu kedelai jadi lebih efisien. 2. Memanaskan (opsional) Pemanasan ini boleh tidak dilakukan. Pemanasan ini hanya untuk menghilangkan bau langu yang ada di biji kedelai. Proses pemanasan bisa dilakukan dengan memasukkan biji kedelai yang sudah direndam ke dalam microwave selama dua menit. 3. Menggiling biji kedelai Giling biji kedelai yang sudah direndam dengan satu liter air dalam mesin blender. Saring menggunakan kain untuk memisahkan ampas dengan sari susu kedelai. 4. Merebus susu kedelai Panaskan susu kedelai sampai titik didih dan teruskan merebusnya selama lima sampai sepuluh menit. Tunggu sampai dingin dan susu kedelai siap diminum. Susu ini bisa disimpan dalam lemari es sampai tiga hari. 5. Memberi rasa (opsional) Susu kedelai bisa diminum apa adanya, tapi bisa juga ditambahkan gula sebagai perasa. Dengan susu kedelai, Anda juga dapat membuat smoothies buah yang sangat sehat karena mengandung kedelai dan buah-buahan segar. Sumber: Kompas dot com

SUMBER LAIN Saya tidak suka susu sapi murni karena baunya amis. Kalaupun ada campuran rasa, yang saya suka cuman susu ultra rasa coklat. Itu saja. Merek lain kurang suka. Tapi beberapa tahun terakhir ini saya mulai menggemari susu kedelai. Karena suka dan bahan bakunya relatif murah, saya jadi tertarik mencoba membuat susu kedelai sendiri. Saya bertanyalah kesana-sini. Pada eksperimen-ekperimen sebelumnya kegagalan saya adalah ada endapan pada susu kedelai. Kadang susu masih terasa langu. Pernah juga waktu dimasak eh malah ada tahu di lapisan atas susu. Setelah beberapa kali gagal akhirnya saya memperoleh ramuan yang pas. Senang akhirnya saya bisa menmperoleh ramuan yang pas. Ramuan yang pas itu adalah Bahan: 1/2 gelas kedelai dua lembar daun pandan sebungkus vanili 3 sendok makan gula pasir sedikit garam (kira-kira seujung sendok teh) sedikit maizena (kira-kira seujung sendok teh) 4 gelas air (satu gelas untuk merendam kedelai dan sisanya untuk merebus kedelai) Cara membuat: Rendam kedelai dengan segelas air selama semalam. Setelah itu tiriskan kedelai dan kupas kulit arinya. Kedelai yang sudah dikupas kulit arinya tersebut dicampur dengan semua bahan. Masak sehingga air mendidih. Setelah mendidih adonan didinginkan. Blender semua bahan tersebut kecuali daun pandan. Saring adonan dengan kain. Susu kedelai siap disajikan. Tambahkan es agar lebih nikmat. Tips: Menyaring susu kedelai harus dengan kain. Kalau menyaringnya dengan saringan biasa maka serat kedelai masing bisa lolos melewati saringan.

Pada proses pengolahan susu kedelai cara kering, dibutuhkan biji kedelai tanpa kulit ari. Sebelum dikupas, biji kedelai dikukus selama 10 menit untuk me non-aktifkan enzim lipoksigenase penyebab citarasa langu, lalu dikeringkan (dioven pada suhu 55oC selama 20 jam), baru kemudian dikupas.

Antioksidan Isoflavon Antioksidan Alami Yang Mengandung Isoflavon Sebenarnya banyak sekali tanaman yang dapat digunakan untuk menanggulangi sindrom menopause seperti diuraikan di atas seperti Black Cokosh (Cimuicifuga racemosa) untuk mencegah keluhan rematik dan merangsang haid tetapi tanaman ini banyak terdapat di Amerika, kemudian Red Clover (Trifolvum proteanse) yang mampu mencegah semburan panas dan banyak dikonsumsi perempuan di Amerika kemudian Dong Quai (Angelica sinensis) yang banyak digunakan untuk mengatasi sakit perut akibat haid dan Wild Yam (Dioscorea villosa) untuk mencegah hot flashes dan sakit pada kandung kemih, namun dosisnya belum diketahui dengan jelas. Sumber tanaman yang banyak di Indonesia yang dapat diperoleh dengan mudah dan dapat mengurangi keluhan-keluhan menopause antara lain adalah yang banyak mengandung isoflavon. Sebelum mengetahui siapa sumber antioksidan berisoflavon perlu dijelaskan siapa isoflavon. Isoflavon??? Isoflavon adalah senyawa yang termasuk kelompok flavonoid dan merupakan estrogen dari tumbuhtumbuhan atau disebut fitoestrogen yang merupakan sumber estrogen alami dan mempunyai gugus aktif daidzein, genistein dan glisitein. Sumber Isoflavon Dan Produk Turunannya??? Senyawa isoflavon tersebar luas pada berbagai bagian tanaman yaitu akar, batang, daun maupun buah. Sebagai metabolit sekunder, isoflavon banyak terdapat pada tanaman khususnya golongan Leguminoceae, antara lain kacang kedelai, kacang tunggak tetapi banyak juga pada semanggi, biji wijen, bunga matahari, bengkuang, jeruk dan tomat. Dalam satu gram protein kedelai mengandung isoflavon sebesar 3,5 mg. Kandungan tertinggi terdapat pada produk kedelai yang difermentasi seperti tempe. Dari beberapa bahan pangan yang telah dianalisis, diketahui bahwa kedelai menempati urutan pertama, mengandung daidzein 10,5-85 mg/100g dan genistein 26,8-120,5 mg/100g berat kering. Sedangkan urutan kedua biji semanggi (clover), hanya mengandung daidzein 0,178 mg/100g dan genistein 0,323 mg/100g berat kering, sehingga sampai sekarang kedelai menjadi pilihan utama sebagai sumber isoflavon. Kedelai yang telah diolah masih memiliki isoflavon meskipun mengalami penurunan. Berapakah Dosis Isoflavon Yang Diperlukan??? Peneliti dari Department of Food Science and Human Nutrition, University of Illinois, Susan M. Potter dan kawan-kawan telah meneliti hal tersebut dengan memberikan suplementasi protein kedelai yang mengandung isoflavon sebesar 56 mg/hari dan 90 mg/hari selama enam bulan kepada 66 wanita pasca menopause. Hasilnya, kepadatan mineral tulangnya pada kelompok 90 mg/hari meningkat, sedangkan pada kelompok 56 mg/hari tidak. Informasi ini memberikan petunjuk bahwa asupan isoflavon minimal setiap hari sangat diperlukan untuk mencapai efek positif menjaga kesehatan tulang. Di Jepang asupan isoflavon kedelai rata-rata mencapai 35-200 mg/hari, merupakan negara yang warganya paling tinggi mengkonsumsi kedelai. Hal ini tampaknya sangat berkaitan dengan rendahnya insiden osteoporosis wanita-wanita Jepang. Di Indonesia, asupan isoflavonnya kurang lebih hanya 40 mg/hari atau setara dengan 13,3 g kedelai/hari. Potensi Isoflavon Kedelai??? Mengingat berbagai potensi kedelai sebagai sumber gizi dan senyawa aktif serta prospeknya untuk dikembangkannya produk-produk baru, kedelai banyak disebut sebagai The golden bean, the miracle bean, food for the future. Karena kemampuannya sebagai penangkap (scavenger) radikal, yaitu dengan cara mengubah O2.() (ion superoksida yang merupakan metabolit tereduksi) yang dikatalisa oleh reaksi dismutasi. Suplementasi isoflavon dalam bentuk kedelai sebanyak 40 g/hari selama 24 minggu mampu melindungi wanita peri menopause dari stres oksidatif. Terjadinya peningkatan aktivitas enzim SOD oleh isoflavon, diduga karena ikatan isoflavon dan reseptor estrogen mampu berdifusi ke dalam inti sel dan dapat berikatan dengan DNA. Ikatan ini menginduksi produksi dan eksprersi mRNA, kemudian keluar inti sel dan mensintesis protein baru di sitoplasma. Dengan demikian masyarakat Indonesia dan juga Asia yang banyak mengkonsumsi kedelai dan turunannya banyak diuntungkan. Orang Jepang yang berkemungkinan mengidap kanker prostat jauh lebih rendah daripada orang Amerika, mengkonsumsi kedelai minimal 31 g/hari. Rata-rata orang Asia mengkonsumsi genistein 50-75 mg/hari, lebih kurang setara dengan jumlah yang terdapat dalam tempe dengan berat 100 g. Lesitin Kedelai seperti diuraikan di atas sangat penting sekali karena memiliki protein hampir 11 kali dari susu, 2 kali dari daging meskipun kualitas proteinnya rendah tetapi yang paling penting mengandung lesitin yaitu senyawa yang bermanfaat bagi kesehatan, karena lesitin adalah sumber dari kolin yang penting untuk pembentukan sel-sel membran tubuh. Disamping itu lesitin bermanfaat sekali untuk menanggulangi kolesterol dan pengerasan pembuluh darah sehingga mencegah penyakit jantung koroner dan penyakit degeneratif lainnya. Tempe Tempe bukan saja sebagai sumber protein, tetapi juga mengandung mineral makro dan mikro dalam jumlah yang cukup. Kapang tempe dapat menghasilkan enzim fitase yang akan menguraikan asam fitat (yang mengikat beberapa mineral) menjadi fosfor dan inositol. Dengan terurainya asam fitat, mineral-mineral tertentu (seperti besi, kalsium, magnesium, seng) menjadi lebih tersedia untuk dimanfaatkan tubuh. Jumlah mineral zat besi, tembaga, dan seng berturut-turut adalah 9,39; 2,87; dan 8,05 mg setiap 100 g tempe. Khasiat dan Kandungan Gizi Tempe Tempe berpotensi untuk melawan radikal bebas, sehingga dapat menghambat proses penuaan dan mencegah terjadinya penyakit degeneratif. Komposisi gizi tempe baik kadar protein, lemak, dan karbohidratnya tidak banyak berubah dibandingkan dengan kedelai. Namun, karena adanya enzim

pencernaan yang dihasilkan oleh kapang tempe, maka protein, lemak, dan karbohidrat pada tempe menjadi lebih mudah dicerna di dalam tubuh dibandingkan yang terdapat dalam kedelai. Oleh karena itu, tempe sangat baik untuk diberikan kepada segala kelompok umur (dari bayi hingga lansia), sehingga bisa disebut sebagai makanan semua umur. Dibandingkan dengan kedelai, terjadi beberapa hal yang menguntungkan pada tempe. Secara kimiawi hal ini bisa dilihat dari meningkatnya kadar padatan terlarut, nitrogen terlarut, asam amino bebas, asam lemak bebas, nilai cerna, nilai efisiensi protein, serta skor proteinnya. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa zat gizi tempe lebih mudah dicerna, diserap, dan dimanfaatkan tubuh dibandingkan dengan yang ada dalam kedelai.

Anda mungkin juga menyukai