Anda di halaman 1dari 6

TUGAS BIOLOGI

PRAKTIKUM PEMBUATAN TEMPE

DISUSUN KELOMPOK 8 :
1. BAGAS CIPTA M (10)
2. DESINTA VANESTI S (11)
3. DEWI FITRIANI (12)
4. NUR FAHRIZAL (23)
KELAS X IPS 4

SMA NEGERI 1 KROYA


TAHUN PELAJARAN 2016/2017
PEMBUATAN TEMPE
I. TUJUAN
a. Dapat mengetahui tentang gizi yang terkandung dalam kedelai setelah diolah
menjadi tempe
b. Dapat mengetahui langkah langkah pembuatan tempe
c. Dapat mengetahui gizi yang terkandung dalam tempe kedelai
d. Dapat mengetahui manfaat jamur Rhizopus Oligosporus pada fermentasi kedelai
sehingga menghasilkan tempe.

II. DASAR TEORI


Tempe adalah salah satu alternatif makanan murah dan bergizi tinggi yang
dapat memperlancar pencernaan. Untuk itu sebaiknya tempe dijadikan salah satu
makanan yang sering dikonsumsi.
a. Kandungan Gizi Tempe
Tempe dibuat dari kacang kedelai yang difermentasikan dengan
jamur Rhizopus oligosporus. Menurut penelitian terbaru, kandungan gizi
tempe disejajarkan dengan kandungan gizi yang ada pada yogurt. Tempe
merupakan sumber protein nabati. Mengandung serat pangan, kalsium,
vitamin B dan zat besi. Kandungan antibiotika dan antioksidan di dalamnya
dapat menyembuhkan infeksi serta mencegah penyakit degeneratif.
Dalam 100 gram tempe mengandung protein 20,8 gram, lemak 8,8
gram, serat 1,4 gram, kalsium 155 miligram, fosfor 326 miligram, zat besi 4
miligram, vitamin B1 0,19 miligram, karoten 34 mikrogram.
b. Manfaat Tempe Bagi Kesehatan
1. Sumber Protein
Tempe merupakan sumber protein yang tinggi dengan kandungan
sekitar 18 jenis protein dan asam amino yang mudah dicerna tubuh.
Sangat cocok untuk mereka yang menjalani diet dan weight loss seperti
para atlet binaraga dan fitness mania.
2. Menurunkan Risiko Serangan Jantung
Menetralkan efek negatif kolesterol jahat karena banyak mengandung
lemak tak jenuh majemuk (PUFA), niasin, Omega 3 dan 6 sehingga
dapat menurunkan resiko serangan jantung (koroner).
3. Sumber Vitamin
Sumber vitamin (terutama vitamin B) yang sangat bermanfaat untuk
metabolisme sel darah merah, kesehatan kulit dan otot (muscle tone),
meningkatkan kekebalan dan fungsi sistem syaraf, meningkatkan
hormon pertumbuhan, dan mencegah anemia serta kanker pankeras.
4. Menangkal Radikal Bebas
Sebagai penangkal radikal bebas mencegah berbagai penyakit
degeneratif (aterosklerosis, jantung koroner, diabetes melitus, hipertensi,
dan lain-lain) dan berbagai jenis kanker (pankreas, prostat dan payudara)
sekaligus mencegah penuaan dini karena mengandung antioksidan kuat
(3 jenis isoflavon).
5. Mencegah Anemia
Mengkonsumsi tempe dapat mencegah anemia karena kandungan
berbagai mineral yang tinggi dan mudah diserap darah sekaligus
mencegah osteoporosis.
6. Mencegah Diare dan Kolera
Sebagai zat antibiotik dan antibakteri pencegah infeksi bakteri E. coli
penyebab diare dan kolera.
7. Serat Pangan
Mengandung serat tinggi sehingga berfungsi mengendalikan kadar
gula darah sehingga cocok bagi penderita diabetes.
8. Mengatasi Keracunan
Sebagai zat penawar antidotum atau anti keracunan logam berat
(sianida) karena mengandung ion-ion positif seperti halnya pada putih
telur dan susu.
9. Hipokolesterolemik
Tempe bersifat Hipokolesterolemik, menurunkan lipid atau lemak
dalam darah.
10.Mencegah Perut Kembung
Mencegah timbulnya gejala flatulensi (kembung perut) karena
mampu menurunkan kadar raffinosa dan stakiosa.
11.Baik untuk Semua Usia
Mudah dicerna oleh semua kelompok umur, dari bayi sampai usia
lanjut. Enzim pencernaan pun akan dihasilkan oleh Rhizopus
oligosporus (kapang tempe) selama proses fermentasi berlangsung,
itulah yang membuat tempe lebih nyaman di lambung.

III. ALAT DAN BAHAN


a. Alat :
 Baskom
 Saringan
 Kipas angin
 Kompor
 Plastik
b. Bahan:
 Kacang kedelai
 Ragi tempe

IV. CARA KERJA


a. Cuci bersih semua peralatan terlebih dahulu. Keringkan.

b. Cuci bersih kacang kedelai.

c. Rendamlah kacang kedelai kurang lebih selama 13-18 jam.

d. Jika sudah lunak, kelupas kulitnya.

e. Bilas menggunakan air.


f. Rebus kembali biji kedelai yang sudah dibilas air tadi.
g. Tiriskan pada tampah. Kipasi menggunakan kipas angin hingga tidak
terlalu panas.

h. Masukkan ragi tempe ke biji kedelai secara merata, aduk rata.

i. Masukkan biji kedelai yang sudah diberi ragi pada daun pisang atau
kantong plastik. Untuk tebal tipisnya sesuai dengan selera anda.

j. Untuk mendapatkan tempe yang baik, waktu yang dibutuhkan untuk proses
fermentasi adalah 2 hari dengan suhu kamar. Usahakan kacang kedelai anda
sudah tertutupi jamurnya.
V. JADWAL KEGIATAN

NO HARI TANGGAL JENIS KEGIATAN


.
1. Minggu 5 Februari 2017 Mencuci, merendam kedelai
2. Senin 6 februari 2017 Mengkupas, merebus, pemberian
ragi, membungkus kedelai.
3. Kamis 9 Februari 2017 Menggoreng tempe yang sudah jadi

VI. KESIMPULAN
1. Tempe merupakan salah satu produk makanan hasil fermentasi yang
melibatkan Jamur Rhizopus oligosrus (ragi tempe). Jamur ini berperan dalam
pembentukan miselia yang berupa benang-benang putih yang terdapat di
permukaan tempe.
2. Pembuatan tempe dapat dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu melalui
tahap pengupasan, pencucian, penirisan, peragian, pembungkusan dan
fermentasi.
3. Dalam proses fermentasi, suhu dan oksigen(O2) sangat berpengaruh, karena
kapang Rhizopus oligosporus dapat berkembang dalam keadaan
aerob(membutuhkan oksigen). Sehingga jika dalam medium fermentasi tidak
ada oksigen yang masuk maka tidak akan ada aktivitas perkembangan dari
Rhizopus, akibatnya tidak akan terjadi proses fermentasi.
4. Tempe yang baik memiliki ciri berwarna putih, permukaan tempe ditutupi oleh
miselia Rhizopus oligosporus secara merata, strukturnya kompak, dan berbau
khas tempe. Tempe yang kurang baik/gagal memiliki ciri pertumbuhan kapang
Rhizopus oligosporus tidak merata atau bahkan tidak tumbuh sama sekali,
tempe pecah-pecah, kedelai menjadi busuk dan berbau amoniak atau alkohol
bahkan kedelai menjadi berlendir, asam dan penyimpangan lainnya.
5. Tempe merupakan makanan yang memiliki kandungan gizi yang kompleks,
seperti protein, lemak, energi, serat, kalsium, fosfor, besi, karotin dan
kandungan lainnya. Secara kuantitatif, nilai gizi tempe mamang lebih rendah
dari kedelai. Namun secara kualitatif tempe memiliki nilai cerna yang lebih
baik, hal ini disebabkan karena kadar protein akan meningkat akibat aktifitas
enzim proteolitik yang mengakibatkan protein, lemak, dan karbohidrat pada
tempe menjadi mudah dicerna didalam tubuh dibandingkan kedelai.

Anda mungkin juga menyukai