Anda di halaman 1dari 10

BIOTEKNOLOGI

LINGKUNGAN HIDUP
Kelompok 6 :
1. Dewi Fitriani (10)
2. Desinta Vanesti S (11)
3. Nur Fahriza (22)
4. Okta Mada S (23)

Kelas XII IPS 4


SMA NEGERI 1 KROYA
Pengertian
Bioteknologi lingkungan adalah salah satu
pemanfaatan bioteknologi yang banyak melibatkan
mikroorganisme untuk meningkatkan kualitas lingkungan
hidup manusia dan alam sekitarnya.
Peningkatan kualitas lingkungan tersebut seperti
pencegahan terhadap masuknya berbagai polutan agar
lingkungan tidak terpolusi, membersihkan lingkungan
yang terkontaminasi oleh polutan, dan memberdayakan
sumber daya alam yang masih memiliki nilai tambah
untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia.
Bioteknologi lingkungan dilakukan melalui mikrobiologi, seperti
mengaktivasi berbagai kotoran (hewan dan manusia) dan pencernaan
anaerobik hewan. Untuk masalah-masalah lingkungan hidup, seperti
detoksifikasi zat-zat kimia yang berbahaya yang sudah banyak
menyatu ke dalam berbagai tumbuhan dan hewan peliharaan, maka
hadir banyak teknologi baru untuk memecahkan masalah-masalah
lingkungan tersebut.
Kajian bioteknologi lingkungan mengakar kepada prinsip-prinsip
dan aplikasi biologi, yang berkaitan dengan teknologi. Strategi dalam
mengembangkan bioteknologi lingkungan berbasis kepada konsep-
konsep dasar dan perangkat yang bersifat kuantitatif saja. Yang
dimaksud dengan prinsip-prinsip dan aplikasi biologi disini adalah
memberdayakan semua proses mikrobiologikal agar dapat dipahami,
diprediksi, dan merupakan satu kesatuan pemahaman. Setiap aplikasi
bioteknologi lingkungan memiliki ciri-ciri khusus tersendiri yang
harus dipahami kita.
Komponen
Keanekaragaman bakteri dan jalur metabolismenya
menyebabkan bakteri memiliki peranan yang besar bagi
lingkungan. Sebagai contoh, bakteri saprofit menguraikan
tumbuhan atau hewan yang telah mati dan sisa- sisa atau
kotoran organisme. Bakteri tersebut menguraikan protein,
karbohidrat dan senyawa organik lain menjadi CO2, gas
amoniak, dan senyawa-senyawa lain yang lebih sederhana.
Contoh bakteri saprofit antara lain Proteus dan
Clostridium. Tidak hanya berperan sebagai pengurai
senyawa organik, beberapa kelompok bakteri saprofit juga
merupakan patogen oportunis.
Contoh
1. Biogas
Biogas adalah gas yang mudah terbakar (flammable) yang dihasilkan dari
proses fermentasi bahan-bahan organik oleh bakteri anaerob (bakteri yang hidup
dalam kondisi kedap udara). Pada dasarnya semua jenis bahan organik bisa di
proses untuk menghasilkan biogas, namun demikian hanya bahan organik (padat,
cair) homogen seperti kotoran dan urine hewan ternak yang cocok untuk sistem
biogas sederhana. Jenis bahan organik yang diproses sangat mempengaruhi
produktivitas sistem biogas di samping parameter-parameter lain seperti
temperatur digester, pH, tekanan, dan kelembapan udara.
Pemanfaatan Biogas Biogas merupakan teknologi pembentukan energi
dengan memanfaatkan limbah, seperti limbah pertanian, limbah peternakan, dan
limbah manusia. Selain menjadi energi alternatif, biogas juga dapat mengurangi
permasalahan lingkungan, seperti polusi udara dan tanah.

Bakteri yang membantu pembentukan biogas :


2. Bakteri fermentatif
3. Bakteri asetogenik
4. Bakteri metana
Pembuatan Biogas :
1. Biogas dibuat dengan memanfaatkan kotoran ternak, karena itu
dapat mengurangi pencemaran oleh kotoran ternak, dan sisa-sisa
biogas dapat dimanfaatkan untuk pupuk.
2. Prinsip pembuatan biogas adalah adanya dekomposisi bahan organik
secara anaerobik (tertutup dari udara bebas) untuk menghasilkan
gas yang sebagian besar adalah berupa gas metan (yang memiliki
sifat mudah terbakar) dan karbon dioksida, gas inilah yang disebut
biogas.
2. Cacing Tanah
Cacing tanah termasuk hewan tingkat rendah karena tidak
mempunyai tulang belakang (invertebrata). Cacing tanah termasuk
kelas Oligochaeta.
Di Indonesia, cacing tanah telah banyak diternakkan. Sentra
peternakan cacing terbesar terdapat di Jawa Barat khususnya
Bandung-Sumedang dan sekitarnya.
Manfaat Cacing Tanah :
1. Mengurangi pencemaran sampak organik
2. Menyuburkan Tanah
3. Memperbaiki aerasi dan struktur tanah
4. Meningkatkan ketersediaan air tanah
5. Makanan manusia
3. Mikroorganisme Pengolah Limbah
Mikroorganisme dapat dimanfaatkan oleh kalangan industri untuk mengolah limbah
sebelum limbahnya dibuang ke lingkungan. Misalnya, industri yang limbahnya mengandung
lemak dapat memanfaatkan mikroorganisme pencerna lemak sebelum membuang limbah
ke sungai.

Proses pengolahan limbah dengan metode Biologi adalah metode yang memanfaatkan
mikroorganisme sebagai katalis untuk menguraikan material yang terkandung di dalam air
limbah. Mikroorganisme yang digunakan umumnya bakteri aerob.

Proses pengolahan air limbah :


1. Pengumpulan
2. Pemilahan
3. Pengaliran limbah
4. Pengendapan
5. Proses aerob
6. Kucuran air
7. Proses anaerob
8. Sumber energi
9. Pembuangan sampah
Kesimpulan
Bioteknologi lingkungan adalah salah satu pemanfaatan bioteknologi yang banyak
melibatkan mikroorganisme untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup manusia dan
alam sekitarnya.
Keanekaragaman bakteri dan jalur metabolismenya menyebabkan bakteri memiliki
peranan yang besar bagi lingkungan. Beberapa bakteri yang memiliki peran bagi
bioteknologi lingkungan antara lain dari genus Pseudomonas, Flavobacterium,
Arthrobacter dan Azotobacter.
Beberapa contoh penerapan bioteknologi di bidang lingkungan :
1. Biogas adalah gas yang mudah terbakar (flammable) yang dihasilkan dari proses
fermentasi bahan-bahan organik oleh bakteri anaerob (bakteri yang hidup dalam
kondisi kedap udara).
2. Biomassa adalah cara-cara untuk mengubah bahan baku biomassa menjadi energi
yang lebih bersih dan efisien.
3. Biodiesel merupakan bahan bakar alternatif dari sumber terbarukan (renewable)
yang bersifat ramah lingkungan, dengan komposisi ester asam lemak dari minyak
nabati.
4. Bioremediasi merupakan proses pembersihan lingkungan tercemar dengan
menggunakan mikroorganisme, seperti jamur dan bakteri.
5. Pengolahan limbah membersihkan bahan-bahan buangan padat dan cair dari limbah
sehingga air yang keluar dari tempat pengolahan limbah aman untuk digunakan.
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai