Anda di halaman 1dari 8

1.

Tidak boleh makan sayur nangka

Ibu setelah melahirkan tidak boleh makan sayur nangka karena sayur nangka menurut kepercayaan
orang tua dapat menyebabkan perut ibu nifas kembung. Mitos mengenai ibu nifas yang tidak boleh
mengonsumsi sayur nangka tidak benar. Karena, zat gizi yang terkandung dalam sayur nangka yaitu
mengandung sumber energi yang tinggi sekitar 106 kalori untuk setiap 100 gram, karbohidrat dan
protein. Sehingga kandungan gizi tersebut tidak dapat mengakibatkan produksi gas dalam lambung
meningkat.

2. Tidak boleh makan ikan dan telur

Mitos mengenai ibu nifas tidak boleh mengonsumsi ikan laut dan telur atau makanan lainnya yang
berbau amis dikarenakan menurut persepsi orang tua dulu jika ibu setelah melahirkan mengonsumsi
ikan laut dan telur dapat menyebabkan bekas luka jahitan ibu gatal-gatal sehingga bekas luka jahitan
akan sulit sembuh dan ASI yang ibu produksi akan amis sehingga tidak baik untuk kesehtaan bayinya.

Pernyataan ini tidak benar. Pada ibu nifas, justru pemenuhan kebutuhan protein semakin meningkat
untuk membantu penyembuhan luka pada dinding rahim dan jalan lahir yang mengalami jahitan. Protein
dibutuhkan sebagai zat pembangun yang membentuk jaringan otot tubuh dan mempercepat pulihnya
kembali luka. Tanpa protein sebagai zat pembangun yang cukup, maka ibu nifas akan mengalami
keterlambatan penyembuhan bahkan berpotensi infeksi bila daya tahan tubuh kurang akibat pantang
makanan bergizi. Protein juga diperlukan untuk pembentukan ASI. Kecuali bila ibu nifas alergi dengan
ikan laut tertentu atau alergi telur sejak sebelum hamil. Bila memang alergi jenis protein ikan laut, ibu
nifas boleh mencari ganti sumber protein dari daging ternak dan unggas juga dari protein nabati seperti
kacang-kacangan.

C. Mitos Bayi

1. Tidak boleh minum ASI berwarna kuning yang pertama kali keluar setelah bayi lahir

Bayi baru lahir tidak boleh diberikan ASI yang pertama keluar setelah bayi lahir karena orang tua dulu
menganggap bahwa ASI tersebut adalah ASI basi karena warnanya kuning, jadi harus dibuang dan tidak
baik bagi kesehatan bayi.

Sesuai dengan teori, bahwa ASI yang keluar segera setelah bayi dilahirkan disebut dengan kolostrum.
Kolostrum memiliki manfaat yang sangat besar bagi sistem imunitas bayi. Kolostrum hanya keluar pada
hari pertama sampai hari ke-3. Proses Inisiasi Menyusu Dini (IMD) justru salah satunya bertujuan agar
bayi bisa memperoleh cairan kolostrum yang sangat berharga.

2. Minum air tajin (air cucian beras)


Bayi diberikan minum air cucian beras atau air tajin karena menurut kepercayaan orang tua didaerah
tersebut dengan diberikan air tajin atau air cucian beras perut bayi atau organ pencernaan bayi dingin
atau tidak panas dalam.

Bayi memiliki organ pencernaan yang masih rentan dan sangat berbahaya jika orang tua bayi
memberikan air tajin kepada bayinya, dimana air tajin adalah air cucian beras tidak terjamin
kebersihannya, banyak kuman dan bakteri yang ada didalamnya, karena beras yang dicuci tersebut
berdebu. Selain itu imunitas bayi juga masih rendah. Bayi cukup diberikan ASI saja sampai usia 0-6 bulan
tanpa diberikan makanan atau minuman tambahan lainnya. Setelah usia lebih dari 6 bulan bayi baru
boleh diberikan MP-ASI tetapi tetap perlu diberikan ASI.

3. Tidak boleh makan telur

Bayi tidak boleh makan telur dengan alasan bayi yang diberikan makan telur dapat “meluah” atau dalam
bahasa Indonesia yaitu gumoh. Karena menurut kepercayaan orang tua, telur berbau amis dan membuat
bayi mual jika menyium bau amis dari telur.

Sebenarnya, tergantung dengan umur bayi saat diberikan telur. Jika umur bayi masih 1-6 bulan cukup
diberikan ASI eksklusif, jika umur bayi sudah berumur 6-9 bulan bisa diperkenalkan dengan memberikan
makanan yang halus dan lembut seperti bubur susu, bubur telur yang dihaluskan, dan jika umur bayi 9-
12 bulan sudah bisa diperkenalkan dengan makanan yang kental dan padat seperti nasi tim cincang
dengan telur. Kandungan yang terdapat dalam telur adalah protein yang tinggi, kalsium, zat besi pada
kuning telur, dan vitamin D, E, A dan B12 yang baik untuk anak dimasa pertumbuhan

.itos seputar makanan Pada ibu menyusui

1. Mitos ibu menyusui tidak boleh minum es karena menyebabkan ASI dingin dan bayi pilek Faktanya
hal itu tidak berhubungan sama sekali. Suhu ASI dalam payudara tetap hangat 37 derajat celcius.
Sebaiknya bila ingin mengkonsumsi es dalam batas yang wajar saja.

2. Mitos semasa menyusui, ibu harus makan dua porsi lebih banyak Faktanya tidak demikian. Yang
penting adalah konsumsi menu seimbang. Bila ibu merasa lapar silakan makan, tetapi berhenti bila
sudah kenyang. Perhatikan keseimbangan dan kecukupan gizinya.

3. Mitos dilarang makan makanan pedas karena akan menyebabkan perut terasa panas dan air susu
pun agak pedas rasanya dan menyebabkan mencret pada bayi. Faktanya makanan yang masuk kedalam
perut ibu pasti mengalami proses dahulu, yang mengandung sari makanan yang berguna dan yang jadi
sampah pasti terpisah. Ketika makanan tersebut diproses menjadi ASI, zat-zat yang terkandung di
dalamnya memang sudah siap pakai alias pas untuk diberikan. Jadi sebaiknya memang makanan yang
dimakan tidak terlalu banyak mengandung rasa tersebut karena dikhawatirkan bila rasa pedas terlalu
banyak akan menyababkan ibu diare yang berakibat jadi dehidrasi dan mengganggu proses menyusui
pada bayi dan , Ahli laktasi menyarankan pada ibu yang sedang menyusui untuk tidak khawatir
dikarenakan cita rasa ASI tidak sama 100% dengan makanan yang anda konsumsi sehingga rasanya akan
terasa samar atau hambar dan bertahan selama 8 jam.

4. Mitos banyak mengkonsumsi ikan dapat membuat rasa ASI jadi bau amis atau anyir. Faktanya
kandungan zat gizi yang terkandung dalam ikan dan sari laut itu banyak mengandung asam lemak omega
3 yang bermanfaat bagi tubuh, misalkan untuk mengontrol kadar kolesterol darah, mencegah jantung
koroner, penyempitan dan pengerasan pembuluh darah

5. Mitos bayi sakit, ibu yang minum obat. Faktanya bayi yang masih mendapat ASI, saat sakit justru
harus semakin banyak diberikan ASI bila perlu frekuensinya ditambah. Tetapi bila ibu yang sakit tentunya
harus minum obat, itu pun harus ada rekomendasi dari dokter obat apa yang baik bagi ibu yang
menyusui

6. Mitos bayi perlu tambahan asupan vitamin D

Faktanya produsen susu formula memang menambahkannya pada produk mereka. Namun bayi lahir
dengan hati yang penuh dengan vitamin D serta kebiasaan menjemur bayi setiap pagi juga membantu ia
mendapatkan tambahan vitamin D melalui sinar ultra violet.

Ibu dilarang makan terong.

Alasan :

Karena terong dapat membuat tubuh si ibu dan bayi menjadi gatal.

Pembuktian :

Terong merupakan salah satu jenis sayuran yang banyak mengandung Vitamin A dan C. Terutama pada
jenis Terong Belanda. Terong jenis ini mempunyai banyak manfaat dan khasiat, diantaranya mengandung
antosianin, termasuk kedalam golongan flavonoid yang merupakan salah satu jenis antioksidan.
Antioksidan ini dapat membantu daya tahan tubuh menjadi lebih baik. Terong juga kaya akan vitamin A
dan C untuk meningkatkan daya tahan tubuh selain itu, bagi pertumbuhan tubuh terong sangat bagus
karena mengandung fosfor dan magnesimu yang akan membantu pertumbuhan tulang.

Oleh karena itu, tidak benar bila terong dapat menyebabkan gatal-gatal pada Ibu dan Bayi.

2. Ibu diwajibkan mandi air hangat/ mengkompres perut dengan botol yang diisi dengan air panas.

Alasan :

Karena dengan mandi air hangat dapat mengobati luka dalam pasca melahirkan.

Pembuktian :

Hal ini dinilai cukup benar. Karena air hangat dapat memperlancar peredaran darah. Aliran darah yang
lancar sangat mempengaruhi sistem metabolisme dalam tubuh. Dalam darah terkandung oksigen serta
nutrisi yang diperlukan bagi sel-sel dalam tubuh, sehingga dalam proses penyembuhan luka dalam
menjadi sedikit lebih cepat.

3. Ibu nifas tidak boleh makan makanan yang pedas.

Alasan :

Karena makanan pedas bila dikonsumsi ibu dapat menyebabkan ASI menjadi pedas.

Pembuktian :

Sebenarnya, makanan pedas yang mengandung cabai memiliki kandungan kapsaisin bersifat
antikoagulan, yaitu menjaga darah tetap encer dan mencegah terbentuknya kerak lemak pada pembuluh
darah. Sehingga orang yg suka makan sambal dpt memperkecil kemungkinan menderita penyumbatan
darah (aterosklerosis), shg mencegah munculnya serangan stroke dan jantung koroner, serta impotensi.
Namun, bagi ibu nifas mengonsumsi sambal/cabai dapat menyebabkan naiknya asam lambung sehingga
menimbulkan rasa tidak nyaman di perut. Bila dikonsumsi berlebih dapat mengakibatkan infeksi pada
lambung. Bayangkan saja, apabila ibu yang pasca melahirkan masih memiliki luka didaerah perut(setelah
operasi caesar) ataupun rasa sakit pasca melahirkan, kemudian megonsumsi cabai/makanan pedas
lainnya akan menambah rasa sakit bagi ibu. Oleh karena itu, larangan ini memiliki dampak positive bagi
Ibu nifas.

4. Ibu diwajibkan mengenakan gurita diperut.

Alasan :

Karena gurita dapat mengembalikan bentuk tubuh yang melar pasca melahirkan.

Pembuktian :

Pada dasarnya, dunia kedokteran tidak menganjurkan setiap pasien bersalin untuk memakai stagen.
Stagen tidak memeberikan efek positif dalam mengecilkan atau mengencangkan perut karena sifatnya
yang pasif. Kebudayaan ini hanya membawa dampak positive bagi ibu yang mengalami masalah kurang
percaya diri dengan bentuk tubuh yang melar pasca melahirkan. Tetapi, bila dilihat dari sisi kesehatan,
penggunaan gurita sama sekali tidak mempengaruhi kondisi kesehatan ibu. Karena, gurita hanya akan
menyamarkan perut ibu yang melar pada saat menggunakan gurita, tetapi bila dilepas, bentuk tubuh ibu
akan kembali terlihat melar/kendur. Penggunaan gurita diperbolehkan karena gurita tidak membalut
perut ibu terlalu kencang seperti stagen. Namun perlu pula diperhatikan bagi ibu yang baru melakukan
operasi caesar. Jahitan yang masih baru atau basah jika langsung dipakaikan gurita, apalagi stagen, malah
akan bertambah parah. Jahitan bisa terbuka kembali, atau bahkan bernanah.

5. Jika ibu duduk atau tidur harus meluruskan kakinya.

Alasan :

Agar urat-urat tidak kendur.


Pembuktian :

Pada ibu yang baru saja melahirkan atau berada pada masa nifas jelas hal ini sangat mempunyai dampak
yang positive bagi si ibu tersebut, karena jika ibu duduk atau tidur pada posisi miring atau di tekuk dapat
mempengaruhi posisi tulang ibu tersebut karena tulang ibu pada masa nifas seperti bayi, yang apabila si
ibu melakukan gerakan miring pada saat tidur dan menekuk saat duduk akan berisiko, larangan ini baik
untuk ibu karena pada ibu pada masa nifas mudah terkena varises dan dampak negative akan larangan
ini jelas tidak ada baik bagi si ibu maupun pada bayi yang baru dilahirkan.

6. Ibu diwajibkan kencing diatas bara api.

Alasan :

Agar luka di vagina pasca melahirkan cepat sembuh.

Pembuktian :

Bara Api menghasilkan Uap panas. Dalam hal ini, kencing di atas bara api dapat dikatakan terapi Uap.
Terapi uap merupakan salah satu pilihan yang paling mudah dan sederhana untuk mengeluarkan racun-
racun yang menumpuk di dalam tubuh. Saat pori-pori terbuka dan jutaan kelenjar keringat mulai
mengeluarkan keringat, maka tubuh juga akan mengeluarkan sampah-sampah sisa metabolisme. Terapi
uap juga berfungsi memperlancar aliran darah. Hal ini sekaligus akan memperlancar suplai nutrisi ke
seluruh tubuh. Selama proses mandi uap, aliran darah ke kulit meningkat dari 5-10% menjadi 50-70%.
Peningkatan aliran darah ini sekaligus membawa nutrisi penting ke kulit dan jaringan, menstimulasi
aktivitas selular dan pertumbuhan sel-sel. Namun perlu diingat, kencing di atas bara api tidak boleh di
lakukan pada ibu yang masih memiliki luka pasca melahirkan khususnya di daerah vagina. Karena akan
memungkinkan si ibu terkena percikkan bara api atau abu yang dapat menambah parah luka pasca
melahirkan.

rugian pantang makan

1) Pantang makanan pada masa nifas dapat menurunkan asupan gizi

ibu yang akan berpengaruh terhadap kesehatan ibu, pemulihan

tenaga, penyembuhan luka perineum dan produksi ASI bagi bayi.


Hal tersebut tidak sesuai dengan anjuran untuk mengkonsumsi

makanan yang mengandung karbohidrat, sayuran dan buah yang

mengandung vitamin dan mineral, protein hewani, protein nabati

serta banyak minum setiap hari (Suprabowo, 2006).

2) Berpantang makanan dalam waktu lama dapat berakibat buruk

terhadap kesehatan dan angka kesakitan ibu. Kecukupan zat gizi

sangat berperan dalam proses penyembuhan luka. Tahapan

penyembuhan luka memerlukan protein sebagai dasar untuk

pembentukan fibroblast dan terjadinya kolagen, disamping elemenelemen lain yang diperlukan untuk
proses penyembuhan luka

seperti vitamin C yang berperan dalam proses kecepatan

penyembuhan luka. Vitamin A berperan dalam pembentukan epitel 6

dan sistem imunitas. Vitamin A dapat meningkatkan jumlah

monosit, makrofag di lokasi luka, mengatur aktifitas kolagen dan


meningkatkan reaksi tubuh pada fase inflamasi awal. Zat gizi lain

yang berperan yaitu Vitamin E yang merupakan antioksidan

lipopilik utama dan berperan dalam pemeliharaan membran sel,

menghambat terjadinya peradangan dan pembentukan kolagen

yang berlebih.

3) Untuk ibu nifas yang berpantang makanan, kebutuhan nutrisi akan

berkurang, ini akan mempengaruhi dalam proses penyembuhan

luka perienum, yaitu mengakibatkan luka menjadi tidak sembuh

dengan baik atau buruk.Sedangkan ibu nifas yang nutrisinya sudah

cukup akan tetapi masih mengikuti kebiasaan berpantang makanan

seperti yang telah dikatakan oleh orangtua, sehingga bisa juga

menyebabkan proses kesembuhan luka perienum menjadi kurang

baik,artinya sembuh sedang.Sedangkan ibu nifas yang nutrisinya


sudah cukup maka proses penyembuhan luka perineumnya akan

lebih cepat dan sembuh dengan baik.Data tersebut sesuai dengan

teori bahwa semakin baik konsumsi nutrisi semakin baik

penyembuhan luka perineum karena makanan yang memenuhi

syarat gizi dapat mempercepat penyembuhan luka

(Manuaba, 2008). 8

Anda mungkin juga menyukai