Anda di halaman 1dari 9

D.

Manajemen Pelayanan Kebidanan

1. Manajemen Pelayanan Kebidanan


Sistem manajemen pelayanan kebidanan di PMB Siti Markhasanah
Pelayanan Waktu Petugas Kesehatan
Persalinan 24 jam Bidan Siti Markhasanah,
Bidan Muti, Bidan Zahra
Pelayanan Pagi Pukul 07-00- Bidan Muti
ibu dan anak 10.00 WIB
Siang Pukul 10.00- Bidan Zahra
18.00 WIB
Sore Pukul 16.00- Bidan Muti
20.00 WIB
Malam Pukul 20.00- Bidan Siti Maekhasanah
07.00 WIB
Tabel 4.1 Sistem Pelayanan di PMB Siti Markhasanah
Metode pemcahan masalah di PMB, menerapkan metode SOAP yaitu
dilakukan pengkajian dengan menggali keluhan-keluhan pasien terlebih dahulu
misalnya ada pasien mengeluh keputihan, bau, dan gatal di puskesmas sudah
dilakukan pengobatan kemudian kembali ke PMB Siti Markhasanah dilakukan
pemeriksaan fisik dan disesuaikan dengan kebutuhan pasien, karena disini ada
pap smear saya melakukan pemeriksaan pap smear normal tetapi pemeriksaan
IMS normal ditemukan Gonorrhea untuk menyakinkan hasil pemeriksaan
berkolaborasi dengan laboratorium kemudian untuk pengobatannya saya
melakukan kolaborasi puskesmas kasihan, puskesmas kretek soalnya untuk
IMS seret vagina di Puskesmas Pajangan belum bias dilakukan.
PMB Siti Markhasanah berkolaborai dengan Puskesmas Pajangan, Puskesmas
Kretek, Puskesmas Kasihan.
Contoh SOAP:
2. Ketersediaan SOP
Bidan Siti Markhasanah menjaga tenaga kerja disini agar tetap konsisten sesuai
standar operasional pelayanan kebidanan dan menerapkan jiwa sukarela dalam
bekerja. Peran dan tugas serta fungsi dalam setiap posisi di PMB dengan
pembagian tugas, sebagai berikut:
Peran tugas dan Wewenang Bidan di PMB Siti
Petugas Kesehatan Peran Tugas dan Wewenang
Bidan Siti Markhasanah Bidan Penanggung Jawab:
a) Mengembangkan pelayanan dasar
kesehatan. Bidan bertugas;
mengembangkan pelayanan dasar
kesehatan di PMB.
b) Berpartisipasi dalam tim puskesmas Bidan
berpartisipasi dalam tim untuk
melaksanakan program kesehatan sektor
lain melalui dukun bayi, kader dan tenaga
kesehatan lain yang berada di wilayah
kerjanya.
Bidan Muti Tugas bidan Muti saat berjaga di PMB Siti
sebagai berikut:
a) Memberikan bimbingan dan penyuluhan
kepada ibu hamil, keluarga, masyarakat
dan remaja.
b) Memberikan asuhan kebidanan untuk
proses kehamilan normal, memberikan
deteksi dini kehamilan dengan kasus
patologis tertentu, dan kehamilan dengan
risiko tinggi
c) Menolong persalinan normal.
d) Merawat bayi segera setelah lahir normal.
e) Memberikan asuhan kebidanan pada ibu
nifas.
f) Menjaga kesehatan ibu dalam masa
menyusui.
g) Memberikan pelayanan kesehatan pada
anak balita dan prasekolah
h) Memberi pelayanan keluarga berencana
sesuai dengan wewenangnya.
i) Memberi bimbingan dan pelayanan
kesehatan untuk kasus gangguan system
reproduksi, termasuk wanita pada masa
klimakterium internal dan menopause
sesuai dengan wewenangnya
Bidan Zahra Tugas bidan Zahra saat berjaga di PMB Siti
sebagai berikut:
a) Memberikan bimbingan dan penyuluhan
kepada ibu hamil, keluarga, masyarakat
dan remaja..
b) Memberikan asuhan kebidanan untuk
proses kehamilan normal, memberikan
deteksi dini kehamilan dengan kasus
patologis tertentu, dan kehamilan dengan
risiko tinggi
c) Melakukan Asuhan komplementer pijat
bayi.
d) Membantu pertolongan persalinan normal.
e) Merawat bayi segera setelah lahir normal.
f) Memberikan asuhan kebidanan pada ibu
nifas.
g) Menjaga kesehatan ibu dalam masa
menyusui.
h) Memberikan pelayanan kesehatan pada
anak balita dan prasekolah
i) Memberi pelayanan keluarga berencana
sesuai dengan wewenangnya.
j) Memberi bimbingan dan pelayanan
kesehatan untuk kasus gangguan system
reproduksi, termasuk wanita pada masa
klimakterium internal dan menopause
sesuai dengan wewenangnya
Table 4.2 Peran fungsi tugas dan wewenang bidan yang bertugas di PMB Siti M
Jika Bidan Muti melakukan pertolongan persalinan, bidan Zahra
melakukan pencatatan seperti Partograf dan dokumen lainnya. Sementara
Bidan Siti memantau persalinan tersebut.
Alur tugas dan wewenang dan tanggung jawab setiap posisi melakukan
pelayanan kebidanan sesuai dengan tanggung jawab masing-masing mulai dari
anamnesa, pemeriksaan dan pengobatan serta pencatatan dan pelaporan. BPM
ini dilindungi oleh organisasi IBI (Ikatan Bidan Indonesia). untuk menghindari
dari kesalahan, kegagalan, keraguan, dan ketidaktelitian dengan melakukan
asuhan kebidanan sesuai dengan wewenang nya. Jadi tanggung jawab untuk
menghindari kejaian malpraktik dipegang oleh individu.
3. Langkah-langkah dalam Manajemen Pelayanan Kebidanan
a) P1 (Perencanaan)
Kegiatan yang dilakukan adalah pelayanan primer seperti ANC
setiap hari, imunisasi setiap minggu, pelayanan KB setiap hari, dan
Pelayanan tambahan yang menjadi keunggulan disini adalah pap smear, iva
test, pijat bayi, dan USG. Pemeriksaan pap smear, iva test dan USG
biasanya janjian terlebih dahulu dengan bidan Siti Markhasanah sementara
untuk pijat bayi bisa dengan bidan Siti Markhasanah dan bidan Zahra.
Selain pelayanan primer melakukan pelayanan kolaborasi dengan petugas
laboratorium setiap hari sabtu. Pelayanan rujukan PMB Siti Markhasanah
memilih RS Panembahan Senopati Bantul. Untuk melakukan kegiatan
tersebut Bidan Siti Markhasanah memerlukan 2 tenaga kesehatan yaitu
bidan Muti (Senior) dan Bidan Zahra (Junior). Bidan Siti melatih tenaga
kesehatan yang bekerja disini di saat sela-sela pemeriksaan agar dapat
mendiagnosis dengan tepat dan mengajarkan pemberian obat yang tepat
untuk pasien.
b) P2 (Pengorganisasian)
Sistem Organisasi

Bidan Siti Markhasanah


Pemilik dan Penanggung Jawab di PMB

Bidan Muti Bidan Zahra


Bidan Pelaksana Bidan Pelaksana
Bidan Penolong Persalinan Bidan Pijat Bayi

Gambar 4.3.2 Sistem organisasi PMB Siti

Perencanaan organisasi di bidan Siti Markhasanah adalah ibu siti


sendiri kemudian ibu siti merekrut satu tenaga kerja yaitu bidan Muti,
kemudian berkembang merekrut pegawai lagi yaitu bidan Niken kemudian
digantikan Bidan Zahra. Penanggung jawab di BPM ini adalah ibu Siti
Markhasanah, tugas penanggung jawab dipegang oleh ibu Siti
Markhasanah selaku pemilik dan bidan utama dari BPM tersebut. Penolong
persalinan di BPM ini adalah ibu Siti dan Bidan Muti. Untuk tenaga kerja
baru dilakukan training oleh ibu Siti sendiri selama 1,5 bulan dengan
dilakukan shift sore agar mendapat pengalaman dan acuan ketrampilan dari
bidan Siti Markhasanah. Tenaga kerja bisa dikatakan mampu bekerja di
BPM Siti Markhaanah jika mampu melakukan diagnosis dan melakukan
pengobatan dengan benar dan teliti. System kerja di BPM ini dengan
pembagian shift.
Pembagian Shift di PMB Siti
Shift Jam Kerja
Pagi 07.00-10.00 WIB
Siang 10.00-18.00 WIB
Sore 16.00-20.00 WIB
Malam 20.00-07.00 WIB
Tabel 4.3.2.1 Pembagian shift di PMB Siti

Organisasi yang diikuti oleh Bidan Siti diantaranya sebagai berikut:


Organisasi Bidan Siti Markhasanah
No Organisasi Jabatan
1 IBI Kabupaten Bantul Anggota
2 IBI DIY Yogyakarta Bendahara
3 POKJA Ketua
4 Wilayah kerja Puskesmas Bidan Kordinator
5 Pembinaan dukun binaan, kespro dan Pengelola
caten
Tabel 4.3.2.2 Organisasi Bidan Siti Markhasanah

c) P3 (Pergerakan, Pelaksanaan, Pengawasan dan Pengendalian)


Ibu Siti Markhasanah menjadi panutan agar dapat mengarahkan dan
menggerakkan tenaga kerja disini untuk mencapai tujuan sesuai yang telah
disepakati. Bidan Siti memantau dengan melakukan observasi saat
melakukan pelayanan kebidanan dan ditegur jika terjadi kesalahan atau
penyimpangan.
1) Tujuan Organisasi Manajemen
Saat ini selain pelayanan kesehatan ibu dan anak Bidan Siti
Markhasanah sedang fokus dengan kesehatan reproduksi yaitu pap
smear dan iva test, sadari dan pelayanan USG. Sasarannya untuk USG
adalah ibu hamil, dan untuk Pap smear dan iva test adalah pasangan usia
subur. Kegiatan terebut dilakukan oleh bidan Siti Markhasanah dan
dibantu oleh tenaga kesehatan lain seperti bidan dan petugas
laboratorium. Harapannya kedepan masyarakat sadar untuk melakukan
deteksi dini. Jangka waktu kegiatan tersebut tidak ditentukan. Prosedur
kerja dalam kegiatan sesuai dengan standar pelayanan kebidanan yang
ada karena di PMB tersebut menggunakan acuan SOP. Bidan Siti
Markhasanah memilih kegiatan tersebut karena merupakan lahannya
bidan, namun untuk USG bidan Siti Markhasanah ingin menjadikan hal
tersebut sebagai keunggulannya. Bidan Siti melakukan pelatihan USG
sebanyak 2 kali. Menurut Bidan Siti belum ada undang-undang yang
melarang bidan tidak boleh melakukan USG. Jadi tidak ada salahnya
bidan menambah kompetensi namun juga harus dilandasi dengan
pelatihan yang menyatakan bahwa bidan tersebut kompeten dalam
melakukan USG. Kegiatan tersebut dilakukan setiap hari di PMB Siti
Markhasanah dan yang terlibat adalah Bidan Muti, Bidan Zahra dan
petugas laboratorium.
2) Perencanaan dalam Pelayanan
Input
Tenaga kerja yang dibutuhkan adalah 2 orang yaitu Bidan Muti
dan Bidan Zahra dengan gaji UMR Bantul yaitu Rp. 1.500.000,- rupiah.
Sarana dan prasarana di PMB ini sesuai dengan Daftar Tilik Penyediaan
Fasilitatif Asuhan Persalinan Polindes/BPS diberikan oleh IBI untuk
acuan Bidan Delima. Menurut Bidan Siti Markhasanah pelaksanaan
kegiatan tidak memerlukan perpanjangan waktu sesuai dengan kegiatan
Bidan Siti Markhasanah. Promosi Pelayanan Kebidanan di PMB Siti
Markhasanah melalui papan nama yang dipasang di depan PMB,
persimpangan dan Jalan raya serta dari pembicaraan pasien yang pernah
diberikan pelayanan.

Proses
Bidan Siti Markhasanah memantau pelayanan kebidanan setiap
hari, melalui observasi setiap Asuhan yang diberikan di PMB Siti
Markhasanah.

Output
Jumlah masyarakat yang menerima lebih banyak dari pada
jumlah masyarakat yang menjadi sasaran. Karena masyarakat senang
dengan pelayanannya. Kesejahteraan ibu dan janin sudah sejahtera
karena bidan Siti Markhasanah selalu menganjurkan ibu hamil untuk
memantau pergerakan janin. Jika tidak ada gerakan janin Bidan Siti
menganjurkan segera ke periksa ke tenaga kesehatan. Pelanggan di
PMB Ibu Siti Markhasanah merasakan puas terbukti dari pelanggan
yang datang bertambah banyak. Dari salah satu personil yang paling
banyak disukai selain bidan Siti Markhasanah adalah bidan muti karena
menurut pasien jika dilakukan penyuntikan KB suntik oleh bidan Muti
itu tidak sakit. Menurut bidan Siti itu merupakan sugesti. Kepuasan
Bidan Siti sebagai penyedia jasa merasa puas jika yang dberikan
pertolongan itu selamat, ibu dan bayi nya sehat tetapi jika dilakukan
rujukan bidan Siti merasa khawatir karena merasa sebagai bidan tidak
dapat menolong sepenuhnya dan tugas nya tidak terlaksanakan dengan
tuntas.

Effect
Terdapat perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku
masyarakat di sekitar PMB dalam memanfaatkan pelayanan di PMB ibu
Siti Markhasanah. Dilihat dari masyarakat yang peduli dengan
kesehatannya. Dahulu pada waktu Bidan Siti Markhasanah tugas belajar
PMB terebut sering tutup dan ada tetangga yang melakukan fitnah
dengan mengatakan jika PMB Siti Markhasanah sudah tidak menolong
persalinan sehingga banyak pasien yang memilih untuk tidak periksa di
PMB Siti Markhasanah dan pindah di PMB lain. Hal mengakibatkan
berkurangnya pasien di PMB tersebut. Setelah selesai tugas belajar
selesai Bidan Siti di tugaskan di Dinas Kesehatan. Namun hanya
bertahan 5 tahun karena merasa ilmunya tidak dapat disalurkan akhirnya
bidan Siti mengajukan untuk ditugaskan di Puskesmas kembali. Bidan
Siti ditugaskan di Puskesmas Sewon kemudian dipindahkan di
Puskesmas Pajangan.

Out-Come (Impact)
Dampak perkembangan jangka panjang pelayanan kebidanan
positif karena dengan dilakukan USG dapat melakukan deteksi dini.
Contohnya ditemukan adanya gemeli, jika ada pasien dengan
perdarahan dapat memastikan apakah plasenta previa, solusio plasenta
atau abortus. Status kesehatan masyarakat menurut bidan Siti
Markhasanah itu terlalu luas dan itu tergantung dari individu masing-
masing dan tidak ada korelasinya dengan PMB. Indikator keberhasilan
dapat dinilai dengan banyaknya pasien datang, dan keberhasilan
pelayanan kebidanan.

Anda mungkin juga menyukai