Tidak ada makanan yang secara khusus disarankan bagi ibu menyusui.
Mereka harus makan seperti biasanya, dengan menu beragam sesuai pola makan
yang seimbang. Porsinya saja yang perlu ditambah, baik melalui makan besar
maupun ngemil.
Anjuran:
a. Perbanyak minum. Ibu menyusui cenderung untuk merasa cepat haus karena
sebagian air yang diminum dipakai tubuh untuk memproduksi ASI (87%
kandungan ASI adalah air). Tambahkan frekuensi minum sebanyak 4-5 gelas
perhari agar tubuh tidak kekurangan cairan. Selain air putih, susu dan buah
juga dapat menjadi sumber cairan. Air seni ibu hami yang cukup minum
berwarna kuning muda, kecuali bila sebelumnya mengkonsumsi vitamin B
kompleks (menjadi kuning keemasan).
b. Perbanyak frekuensi makan menjadi lima kali: makan pagi, makan siang,
snack sore, makan malam dan snack malam.
c. Perbanyak makanan yang kaya protein dan kalsium. Protein dan kalsium
sangat diperlukan untuk produksi ASI dan pertumbuhan bayi. Kebutuhan
protein minimal adalah 1 gram per kg berat badan. Konsumsi kalsium yang
dianjurkan adalah 1.200 mg. susu, youghurt, keju, tahu dan tempe adalah
sumber protein dan kalsium yang bagus. Konsumsi makanan dan buah-
buahan yang mengandung Vitamin D, magnesium dan zinc juga diperlukan
untuk memperlancar penyerapan kalsium.
d. Perbanyak makan buah-buahan dan sayuran yang kaya vitamin. Suplemen
vitamin A, C, B1, B2, B12, niasin dan asam folat sangat diperlukan pada
masa menyusui.
e. Pastikan kecukupan konsumsi zat besi agar ibu menyusui tidak anemia. Zat
besi banyak terdapat pada sayuran seperti kangkung, bayam, dan katuk.
Katuk merupakan sayuran special bagi ibu menyusui, karena dalam 100 g
daun katuk terdapat sekitar 2.7 mg zat besi dan 204 mg kalsium.
Pantangan:
a. Jauhi makanan yang berkalori rendah agar tidak mengurangi selera makan.
b. Jauhi rokok dan alkohol karena dapat meracuni bayi dan membuat
pertumbuhannya terhambat.
c. Kurangi kafein. Bila ibu menyusui sudah terbiasa minum kopi, batasi
konsumsinya hingga maksimum 2 cangkir perhari. Selain kopi, kafein juga
terdapat pada coklat, the, beberapa jenis minuman ringan dan obat.
d. Bila bayi mengalami alergi, periksa makanan apa yang telah dikonsumsi ibu.
Hentikan konsumsi makanan yang menimbulkan alergi pada bayi.
e. Jangan minum obat selama masa menyusui, kecuali sudah dikonsultasikan
dengan dokter.
Kebutuhan gizi pada pada ibu yang sedang menyusui sangatlah harus
dipertimbangkan karena menyangkut gizi anak sebelum lahir dan semasa
bayi. Selain itu, ibu yang memiliki gizi yang cukup juga dapat membantu
pemulihan yang lebih cepat pasca persalinan. Selain itu, produksi ASI juga
dapat bertambah. Apabila gizi ibu tidak di penuhi dengan baik semasa hamil
dan menyusui tentu akan menimbulkan dampak negative terhadap status gizi
ibu, kesehatan ibu dan anak karena ASI yang akan dihasilkan akan
berkualitas rendah.
Zat gizi yang dibutuhkan antara lain:
a. Energi
Karena kondisi ibu yang sedang hamil, maka membutuhkan tambahan
masukan energi untuk mencukupi kebutuhan untuk ibu dan janin. Untuk
itu dibutuhkan sebesar 700 kkal/hari (6 bulan pertama menyusui). Untuk
6 bulan kedua dibutuhkan sekitar rata-rata 500 kkal/hari dan pada tahun
kedua dianjurkan tambahan sebanyak 400 kkal/hari.
b. Protein
Tambahan protein dibutuhkan sebesar 16 g/hari untuk 6 bulan pertama.
Pada 6 bulan kedua dibutuhkan protein 12 g/hari dan untuk tahun kedua
dibutuhkan sebesar 11 g/hari.
c. Zat besi
Terdapat sebanyak 0,3 mg/hari dikeluarkan dalam bentuk ASI. Oleh
karena itu perlu ditambahkan dengan basal loss sehari-hari. Rata-rata
kebutuhan zat besi untuk 6 bulan pertama menyusui adalah 1,1 mg/hari.
Sehingga memerlukan tambahan zat besi sebesar 5 mg/hari.
d. Kalsium
Diperlukan tambahan dalam jumlah yang cukup besar sekitar 400 mg,
karena dalam proses produksi ASI, tubuh juga menjaga konsenterasi
kalsium dalam ASI relative konstan baik dalam kondisi intake kalsium
cukup atau kurang. Jika intake kalsium tidak mencukupi maka kebutuhan
kalsium dalam produksi ASI akan diambil dari deposit yang ada pada
tubuh ibu, termasuk dalam tulang.
e. Vitamin D
Penting untuk kesehatan gigi dan pertumbuhan tulang.
f. Vitamin B6
Metabolisme lemak dan protein, memfasilitasi pertumbuhan sel,
mendukung syaraf dan system kekebalan. Vitamin B6 sangat dibutuhkan
bagi produksi sel darah merah dan putih.
g. Folic Acid (Asam folat)
Mensintesis DNA dan membantu dalam pembelahan sel.
h. Vitamin B12
Mendukung sistem saraf dan produksi sel darah merah.
i. Zinc (Seng)
Mendukung sistem kekebalan tubuh yang sehat dan penting dalam
penyembuhan luka.
Table kebutuhan gizi ibu menyusui
a) Sayur-sayuran
Sayuran merupakan sumber utama makanan yang kaya zat besi,
serat asam folat, beta-carotene, vitamin C, lycopene, flavonoids dan
beta-glucans. Makan-makanan kaya zat besi membantu memelihara
tingkat energy anda sekaligus mampu mencegah anemia. Folate atau
asam folat sangat penting dalam pembentukan sel darah merah. Jika
suka sayuran mentah, coba makan bayam, selada, tomat, ketimun,
dan jamur. Jika memilih sayuran yang telah dimasak, pertimbangkan
gambas, kacang polong, jagung, kentang dan labu. Sebaiknya makan
3-5 hidangan sayuran setiap hari.
b) Buah-buahan
Buah yang sehat dan warnanya terang bagus dikonsumsi setelah
makan. Kandungan vitamin A, B, K, dan C dalam buah baik untuk
membangun sistem kekebalan tubuh ibu dan bayi. Asupan buah juga
membantu tubuh penyerapan zat besi. Konsumsi buah-buahan seperti
blueberry dan strawberry sangat disarankan karena mengandung anti
oksidan dan serat tinggi. Buah dapat dimakan dalam keadaan alami,
beku atau dijus. Usahakan makan 3-5 porsi buah setiap hari.
c) Kacang-kacangan
Kacang mengandung banyak protein dan merupakan sumber
lemak sehat. Protein penting memperbaiki sel-sel vital dalam tubuh.
Banyak kacang-kacangan yang juga mengandung vitamin B, E, C,
folat, kalium, kalsium, magnesium dan fosfor. Tingkat cukup kalsium
diperlukan untuk membangun tulang yang sehat dan gigi. Kacang
juga baik untuk camilan termasuk kenari, kacang pinus, kemiri,
hazelnut, kacang brasil dan pistachio.
d) Ikan
Ikan tinggi omega 3 yang penting bagi pertumbuhan bayi. Tapi
ingat, menurut US Environmental Protection Agency (EPA), ibu
yang menyusui tidak boleh makan ikan hiu, todak, makarel raja, atau
ikan ubin karena tingkat kandungan merkurinya sangat tinggi. Ikan
salmon Pollock tuna dan ikan patin masih aman dikonsumsi 12 ons
seminggu karena termasuk jenis ikan rendah merkuri.
Hal yang paling penting dalam memenuhi gizi adalah menjaga
pola makanan bergizi untuk ibu menyusui, terutama makanan yang
banyak mengandung protein, vitamin, mineral, dan cairan.