Anda di halaman 1dari 12

A.

Pengertian Gizi Ibu Menyusui


Gizi ibu menyusui adalah makanan sehat selain obat yang mengandung
protein, lemak, mineral, air dan karbohidrat yang dibutuhkan ibu menyusui
dalam jumlah tertentu selama kehamilan.
Sangat penting untuk mengkonsumsi bervariasi makanan termasuk:
a. Buah-buahan dan sayuran (dapat juga dibuat dalam bentuk jus), merupakan
makanan yang kaya serat. Umumnya ibu setelah melahirkan akan
mengalami konstipasi (susah BAB) yang dapat disertai.
b. Makanan yang mengandung karbohidrat seperti nasi, roti, kentang sebagai
sumber energi.
c. Sumber protein seperti daging, ayam, dan telur sebaiknya mengurangi ikan.
d. Makanan tambahan seperti susu, keju, supplement calcium.
Makan ikan baik untuk kesehatan dan pertumbuhan bayi, tetapi
dianjurkan untuk tidak lebih dari dua porsi dalam seminggu. Ini disebabkan
zat-zat polutan yang ada pada ikan dapat ikut melalui ASI dan dapat
membahayakan bayi.
Kacang merupakan penyebab alergi yang paling sering, mengenai sekitar
1% dari manusia, alergi kacang bisa menyebabkan reaksi yang berat. Bayi
anda memiliki resiko tinggi untuk terkena alergi kacang bila anda, suami
anda, anak anda yang lain memiliki riwayat alergi makanan atau alergi lain
seperti rhinitis alergika, asma, eczema.
Jika bayi anda memiliki resiko tinggi, kacang harus dihindari dari bayi
anda dengan cara tidak mengkonsumsi kacang selama menyusui, dan
setidaknya anak tidak boleh makan kacang sampai usia 3 tahun.
Sangat dianjurkan untuk mengkonsumsi supplement, terutama yang
mengandung vit D minimal 10 mcg perhari. Tubuh ibu sangat efisien
membentuk ASI jadi anda tidak perlu “makan untuk berdua”. Yang penting
makan dengan “diet menu seimbang”.
Kita seharusnya minum 6-8 gelas (1,2 liter) perhari. Jika anda menyusui
anda membutuhkan lebih banyak minum air dari 6-8 gelas. Jika anda haus,
ini berarti anda sudah dehidrasi, jika warna kencing anda pekat ini juga
berarti anda kurang minum. Lebih baik jika anda minum sesaat sebelum
menyusui bayi. Air putih, susu dan jus merupakan pilihan yang baik. Jangan
minum alkohol dan kafein (kopi).
Bukan gagasan yang baik untuk menurunkan berat badan selama anda
menyusui, ini dikarenakan anda membutuhkan energi dan anda dapat
menghilangkan kebutuhan nutrisi yang seharusnya didapat oleh bayi anda.
Berita baik akan terjadi pengurangan komposisi lemak tubuh dari ibu selama
ia menyusui, jadi menyusui akan mempercepat mengembalikan berat badan
anda seperti sebelum melahirkan. Jika anda menggunakan “diet menu
seimbang”, mengurangi lemak dan gula, fisik yang aktif ini akan membantu
anda untuk menurunkan berat badan.

B. Prinsip Gizi Bagi Ibu Menyusui


Gizi pada ibu menyusui sangat erat kaitannya dengan produksi air susu, yang
sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi. Bila pemberian ASI berhasil
baik, maka berat badan bayi akan meningkat, integritas kulit baik, tonus otot serta
kebiasaan makan yang memuaskan. Ibu menyusui tidaklah terlalu ketat dalam
mengatur nutrisinya, yang terpenting adalah makanan yang menjamin
pembentukan air susu yang berkualitas dalam jumlah yang cukup untuk
memenuhi kebutuhan bayinya.
Gizi seimbang Bagi Ibu Menyusui. Prinsipnya yaitu sama dengan makanan
ibu hamil, hanya jumlahnya lebih banyak dan mutu lebih baik.
Syarat-syarat bagi ibu menyusui:
1. Susunan menu harus seimbang
2. Dianjurkan minum 8-12 gelas/hari
3. Menghindari makanan yang banyak bumbu, terlalu panas/dingin, tidak
menggunakan alkohol, guna kelancaran pencernaan ibu.
4. Dianjurkan banyak makan sayuran berwarna.
Bahan makanan yang dianjurkan untuk ibu menyusui:
1. Jumlah dan mutunya lebih banyak dari pada saat hamil/keadaan biasa (tinggi
kalori tinggi protein).
2. Bahan makanan sumber kalori: beras, roti, mie, kentang, bihun dan
sebagainya.
3. Bahan makanan sumber protein: daging, telur, hati, ayam, ikan, tahu, tempe,
kacang-kacangan dan sebagainya.
4. Bahan makanan sumber vitamin dan mineral yang dapat meningkatkan
produksi ASI yaitu sayuran yang berwarna hijau/kuning, buah-buahan yang
dagingnya berwarna merah/kuning, misalnya: bayam daun singkong, daun
katuk, papaya, pisang, jeruk, jambu air, manga dan sebagainya.
5. Mengkonsumsi aneka raga bahan makanan sumber zat besi dalam jumlah
yang cukup setiap harinya misalnya: bayam, daun papaya, kangkung, kacang
merah, kacang hijau, kacang tanah dan sebagainya.
6. Mengkonsumsi aneka ragam bahan makanan yang mengandung zat
kapur/kalsium misalnya daun singkong, daun katuk, bayam, daun papaya,
singkong, keju, ikan teri, susu dan sebagainya.
7. Perlu lebih banyak minum air putih untuk membantu memperbanyak
produksi ASI.
Bahan makanan yang dibatasi:
1. Bahan makanan yang berbau merangsang: petai, bawang, dan jengkol.
2. Bahan makanan yang merangsang, misalnya: cabe, merica, jahe, karena bisa
menyebabkan bayi mencret.
3. Bahan makanan yang manis dan berlemak, karena bisa menyebabkan ibu
menjadi gemuk.
Selain makanan, produksi ASI sangat tergantung pada 3 hal penting, yaitu:
1. Permintaan bayi: hendaknya ibu sesering mungkin menyusui bayinya karena
dengan demikian produksi ASI akan bertambah banyak dan cukup untuk
kebutuhan bayi.
2. Psikologis ibu: ibu menyusui perlu istirahat cukup, ketenangan jiwa dan
pikiran.
3. Perlu perawatan payudara untuk memberi rangsangan pada kelenjar susu agar
Produksi ASI meningkat.

C. Faktor Yang Mempengaruhi Gizi Ibu Menyusui


1. Pengaruh makanan erat kaitannya dengan volume ASI yang diproduksi
perhari.
2. Protein, dengan adanya variasi individu maka dianjurkan penambahan 15-20
gram protein sehari.
3. Suplementasi, jika makan sehari seimbang, suplementasi tidak diperlukan
kecuali jika kekurangan satu atau lebih zat gizi.
4. Aktivitas.

Anjuran dan Pantangan Bagi Ibu Menyusui

Tidak ada makanan yang secara khusus disarankan bagi ibu menyusui.
Mereka harus makan seperti biasanya, dengan menu beragam sesuai pola makan
yang seimbang. Porsinya saja yang perlu ditambah, baik melalui makan besar
maupun ngemil.

Beberapa tips berikut mungkin bermanfaat:

Anjuran:

a. Perbanyak minum. Ibu menyusui cenderung untuk merasa cepat haus karena
sebagian air yang diminum dipakai tubuh untuk memproduksi ASI (87%
kandungan ASI adalah air). Tambahkan frekuensi minum sebanyak 4-5 gelas
perhari agar tubuh tidak kekurangan cairan. Selain air putih, susu dan buah
juga dapat menjadi sumber cairan. Air seni ibu hami yang cukup minum
berwarna kuning muda, kecuali bila sebelumnya mengkonsumsi vitamin B
kompleks (menjadi kuning keemasan).
b. Perbanyak frekuensi makan menjadi lima kali: makan pagi, makan siang,
snack sore, makan malam dan snack malam.
c. Perbanyak makanan yang kaya protein dan kalsium. Protein dan kalsium
sangat diperlukan untuk produksi ASI dan pertumbuhan bayi. Kebutuhan
protein minimal adalah 1 gram per kg berat badan. Konsumsi kalsium yang
dianjurkan adalah 1.200 mg. susu, youghurt, keju, tahu dan tempe adalah
sumber protein dan kalsium yang bagus. Konsumsi makanan dan buah-
buahan yang mengandung Vitamin D, magnesium dan zinc juga diperlukan
untuk memperlancar penyerapan kalsium.
d. Perbanyak makan buah-buahan dan sayuran yang kaya vitamin. Suplemen
vitamin A, C, B1, B2, B12, niasin dan asam folat sangat diperlukan pada
masa menyusui.
e. Pastikan kecukupan konsumsi zat besi agar ibu menyusui tidak anemia. Zat
besi banyak terdapat pada sayuran seperti kangkung, bayam, dan katuk.
Katuk merupakan sayuran special bagi ibu menyusui, karena dalam 100 g
daun katuk terdapat sekitar 2.7 mg zat besi dan 204 mg kalsium.

Pantangan:

a. Jauhi makanan yang berkalori rendah agar tidak mengurangi selera makan.
b. Jauhi rokok dan alkohol karena dapat meracuni bayi dan membuat
pertumbuhannya terhambat.
c. Kurangi kafein. Bila ibu menyusui sudah terbiasa minum kopi, batasi
konsumsinya hingga maksimum 2 cangkir perhari. Selain kopi, kafein juga
terdapat pada coklat, the, beberapa jenis minuman ringan dan obat.
d. Bila bayi mengalami alergi, periksa makanan apa yang telah dikonsumsi ibu.
Hentikan konsumsi makanan yang menimbulkan alergi pada bayi.
e. Jangan minum obat selama masa menyusui, kecuali sudah dikonsultasikan
dengan dokter.

D. Pengaruh Status Gizi Bagi Ibu Menyusui


Kebutuhan nutrisi selama laktasi didasarkan pada kandungan nutrisi air susu
dan jumlah penghasilan susu. Ibu menyusui disarankan memperoleh tambahan zat
makanan 500 kal yang digunakan untuk memproduksi ASI dan untuk aktifitas ibu
sendiri. Pengaruh status gizi juga akan mempengaruhi dan memberikan dampak
kepada ibu dan bayinya. Antara lain:
1. Jika ibu menyusui kekurangan gizi menimbulkan gangguan kesehatan pada
ibu dan bayinya. Gangguan pada bayi meliputi proses tumbuh kembang anak,
bayi mudah sakit, mudah terkena infeksi.
2. Bila konsumsi zat kapur (Ca) ibunys berkurang, Ca akan diambil dari
cadangan Ca jaringan ibunya, sehingga memberikan osteoporosis dan
kerusakan gigi-gigi caries dentis. Ibu yang telah hamil berkali-kali dan
kurang konsumsi Ca-nya akan lebih mudah menderita kerusakan gigi ceries
dentis tersebut.

Kebutuhan gizi pada pada ibu yang sedang menyusui sangatlah harus
dipertimbangkan karena menyangkut gizi anak sebelum lahir dan semasa
bayi. Selain itu, ibu yang memiliki gizi yang cukup juga dapat membantu
pemulihan yang lebih cepat pasca persalinan. Selain itu, produksi ASI juga
dapat bertambah. Apabila gizi ibu tidak di penuhi dengan baik semasa hamil
dan menyusui tentu akan menimbulkan dampak negative terhadap status gizi
ibu, kesehatan ibu dan anak karena ASI yang akan dihasilkan akan
berkualitas rendah.
Zat gizi yang dibutuhkan antara lain:

a. Energi
Karena kondisi ibu yang sedang hamil, maka membutuhkan tambahan
masukan energi untuk mencukupi kebutuhan untuk ibu dan janin. Untuk
itu dibutuhkan sebesar 700 kkal/hari (6 bulan pertama menyusui). Untuk
6 bulan kedua dibutuhkan sekitar rata-rata 500 kkal/hari dan pada tahun
kedua dianjurkan tambahan sebanyak 400 kkal/hari.
b. Protein
Tambahan protein dibutuhkan sebesar 16 g/hari untuk 6 bulan pertama.
Pada 6 bulan kedua dibutuhkan protein 12 g/hari dan untuk tahun kedua
dibutuhkan sebesar 11 g/hari.
c. Zat besi
Terdapat sebanyak 0,3 mg/hari dikeluarkan dalam bentuk ASI. Oleh
karena itu perlu ditambahkan dengan basal loss sehari-hari. Rata-rata
kebutuhan zat besi untuk 6 bulan pertama menyusui adalah 1,1 mg/hari.
Sehingga memerlukan tambahan zat besi sebesar 5 mg/hari.
d. Kalsium
Diperlukan tambahan dalam jumlah yang cukup besar sekitar 400 mg,
karena dalam proses produksi ASI, tubuh juga menjaga konsenterasi
kalsium dalam ASI relative konstan baik dalam kondisi intake kalsium
cukup atau kurang. Jika intake kalsium tidak mencukupi maka kebutuhan
kalsium dalam produksi ASI akan diambil dari deposit yang ada pada
tubuh ibu, termasuk dalam tulang.
e. Vitamin D
Penting untuk kesehatan gigi dan pertumbuhan tulang.
f. Vitamin B6
Metabolisme lemak dan protein, memfasilitasi pertumbuhan sel,
mendukung syaraf dan system kekebalan. Vitamin B6 sangat dibutuhkan
bagi produksi sel darah merah dan putih.
g. Folic Acid (Asam folat)
Mensintesis DNA dan membantu dalam pembelahan sel.
h. Vitamin B12
Mendukung sistem saraf dan produksi sel darah merah.
i. Zinc (Seng)
Mendukung sistem kekebalan tubuh yang sehat dan penting dalam
penyembuhan luka.
Table kebutuhan gizi ibu menyusui

Zat gizi 0-6 bulan 7-12 bulan


Energi (kkal) +700 +500
Protein (g) +16 +12
Vitamin (RE) +350 +300
Tiamin (mg) +0,3 +0,3
Riboflavin (mg) +0,4 +0,3
Niasin (mg) +3 +3
Vitamin B12 (ug) +0,3 +0,3
Asam folat (ug) +50 +40
Vitamin C (mg) +25 +10
Kalsium (mg) +400 +400
Fosfor (mg) +300 +200
Magnesium (mg) +40 +30
Besi (mg) +2 +2
Seng (mg) +10 +10
Iodium (ug) +50 +50
Selenium (ug) +25 +20
Kandungan vitamin dan mineral dapat memastikan bahwa ibu dan
bayi memperoleh nutrisi yang mereka butuhkan untuk pertumbuhan dan
perkembangan yang sehat. Semua gizi tersebut dapat di dapatkan pada:

a) Sayur-sayuran
Sayuran merupakan sumber utama makanan yang kaya zat besi,
serat asam folat, beta-carotene, vitamin C, lycopene, flavonoids dan
beta-glucans. Makan-makanan kaya zat besi membantu memelihara
tingkat energy anda sekaligus mampu mencegah anemia. Folate atau
asam folat sangat penting dalam pembentukan sel darah merah. Jika
suka sayuran mentah, coba makan bayam, selada, tomat, ketimun,
dan jamur. Jika memilih sayuran yang telah dimasak, pertimbangkan
gambas, kacang polong, jagung, kentang dan labu. Sebaiknya makan
3-5 hidangan sayuran setiap hari.
b) Buah-buahan
Buah yang sehat dan warnanya terang bagus dikonsumsi setelah
makan. Kandungan vitamin A, B, K, dan C dalam buah baik untuk
membangun sistem kekebalan tubuh ibu dan bayi. Asupan buah juga
membantu tubuh penyerapan zat besi. Konsumsi buah-buahan seperti
blueberry dan strawberry sangat disarankan karena mengandung anti
oksidan dan serat tinggi. Buah dapat dimakan dalam keadaan alami,
beku atau dijus. Usahakan makan 3-5 porsi buah setiap hari.
c) Kacang-kacangan
Kacang mengandung banyak protein dan merupakan sumber
lemak sehat. Protein penting memperbaiki sel-sel vital dalam tubuh.
Banyak kacang-kacangan yang juga mengandung vitamin B, E, C,
folat, kalium, kalsium, magnesium dan fosfor. Tingkat cukup kalsium
diperlukan untuk membangun tulang yang sehat dan gigi. Kacang
juga baik untuk camilan termasuk kenari, kacang pinus, kemiri,
hazelnut, kacang brasil dan pistachio.
d) Ikan
Ikan tinggi omega 3 yang penting bagi pertumbuhan bayi. Tapi
ingat, menurut US Environmental Protection Agency (EPA), ibu
yang menyusui tidak boleh makan ikan hiu, todak, makarel raja, atau
ikan ubin karena tingkat kandungan merkurinya sangat tinggi. Ikan
salmon Pollock tuna dan ikan patin masih aman dikonsumsi 12 ons
seminggu karena termasuk jenis ikan rendah merkuri.
Hal yang paling penting dalam memenuhi gizi adalah menjaga
pola makanan bergizi untuk ibu menyusui, terutama makanan yang
banyak mengandung protein, vitamin, mineral, dan cairan.

Berikut beberapa contoh makanan serta nilai gizi yang dikandungnya

Makanan Jumlah Energi


¾ gelas nasi seberat 100 g 175 Kalori, 4 g protein, dan 40
g karbohidrat
2 buah kentang berukuran sedang 175 Kalori, 4 g protein, dan 40
seberat 200 g g karbohidrat
2 iris roti sebesat 80 g 175 Kalori, 4 g protein, dan 40
g karbohidrat
5 biskuit kraker seberat 50 g 175 Kalori, 4 g protein, dan 40
g karbohidrat
1 potong daging ukuran sedang 95 Kalori, 10 g protein, dan 6 g
sebesar 50 g lemak
1 butir telur ayam negeri seberat 95 Kalori, 10 g protein, dan 6 g
60 g lemak
50 g udang basah 95 Kalori, 10 g protein, dan 6 g
lemak
1 buah tahu ukuran besar seberat 80 Kalori, 6 g protein, 3 g
100 g lemak, dan 8 g karbohidrat
2 potong sedang tempe seberat 80 Kalori, 6 g protein, 3 g
50 g lemak, dan 8 g karbohidrat
2 ½ sdm kacang hijau seberat 25 80 Kalori, 6 g protein, 3 g
g lemak, dan 8 g karbohidrat
Syarat gizi seimbang untuk ibu menyusui
a. Tinggi kalori dan protein
b. Cukup vitamin dan mineral
c. Mudah dicerna dan tidak merangsang
d. Tinggi cairan: 800-1000 ml/hr
e. Tinggi konsumsi cairan dan buah segar
f. Susunan menu bervariasi dan seimbang

Anda mungkin juga menyukai