Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

GIZI SEIMBANG PADA IBU MENYUSUI

Disusun oleh:

Dira Melina

Elmayanan

Febrina Agustyanti

S1 Pendidikan Bidan Semester VI

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Hamzar

Lombok Timur T.A 2021/2022


KATA PENGANTAR

Bismillahhirrohmannirrahim

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi
rahmat dan karunia- Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Makalah ini diajukan guna
memenuhi tugas mata kuliah ELEKTIF II

 Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah ini.

 Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk


pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.       

Terima kasih                

                                                                 

Lombok Timur,7 April 2021


DAFTAR ISI

Halaman judul…………………………………………………….…….…………………….1

Kata pengantar…………………..………………………………………..........……………..2

Daftar isi……………………..…………………………………………………………….…..3

Pendahuluan…………………..……………………………..……………………………..…4

Pembahasan …………………….…………………………………………………………….5

1. pengertian gizi ibu menyusui


2. prinsip gizi bagi ibu menyusui
3. faktor- faktor yang mempengaruhi gizi pada ibu menyusui
4. pengaruh status gizi bagi ibu menyusui
5. kebutuhan gizi pada ibu menyusui
6. kebutuhan makanan pada ibu menyusui
7. hubungan gizi dengan produksi asi
8. pendidikan gizi bagi ibu menyusui
9. dampak kekurangan gizi pada ibu menyusui

Kesimpulan……………………………………..……………………………………………. 6

Daftar pustaka…………………….…………………………………………………………..7
BAB I
PENDAHULUAN
                                                                       
A. Latar Belakang
Gizi ibu menyusui adalah makanan sehat selain obat yang mengandung protein,
lemak,mineral, air dan karbohidrat yang dibutuhkan oleh ibu menyusui dalam jumlah
tertentu selama menyusui. Masa postpartum merupakan masa pemulihan karena merupakan
faktor penunjang yang utama produksi ASI sehingga apabila gizi tidak terpenuhi akan
menghambat produksi ASI dan dapat mempengaruhi komposisi serta asupan nutrisi untuk
bayi baru lahir. Ibu menyusui memiliki kebutuhan yang banyak akan asupan gizi yang
terkandung di dalam setiap makanan yang di konsumsinya dengan memperhatikan
kebutuhan yang di perlukan oleh tubuhya. Pendidikan tentang gizi amat penting diberikan
untuk memberikan pengetahuan yang sebelumnya tidak diketahuinya, sehingga dengan
demikian pola makannya akan lebih diperhatikan melelui penyusunan menu seimbang yang
di anjurkan dalam pemenuhan kecukupan gizinya. Selain dengan pendidikan, advokasi bisa
kita lakukan pada ibu menyusui. Agar terciptanya suatu dorongan yang mendasar akan
pentingnya gizi pada Ibu ataupun untuk bayinya.
Dengan melihat pemaparan diatas, muncullah sebuah keinginan tentang pembuatan
makalah mengenai “Gizi Pada Ibu Menyusui” yang berisikan tentang status kebutuhan
asupan gizi ibu menyusui, pengaruh gizi pada sukses menyusui, dan cara memberikan
pendidikan gizi. Selain itu, makalah ini juga merupakan salah satu tugas dari mata kuliah
Gizi dalam Kesehatan Reproduksi.
B. Tujuan
a. Mengerti pengertian gizi seimbang pada ibu menyusui
b. Mengetahui  prinsip gizi bagi ibu menyusui
c. Mengetahui faktor- faktor yang mempengaruhi gizi pada ibu menyusui
d. Mengetahui pengaruh status gizi bagi ibu menyusui
e. Mengetahui kebutuhan gizi pada ibu menyusui
f. Mengetahui kebutuhan makanan pada ibu menyusui
g. Mengetahui hubungan gizi dengan produksi asi
h. Mengetahui pendidikan gizi bagi ibu menyusui
i. Mengetahui dampak kekurangan gizi pada ibu menyusui

  BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Gizi Ibu Menyusui


Gizi ibu menyusui adalah makanan sehat selain obat yang mengandung protein, lemak,
mineral,air dan karbohidrat yang dibutuhkan ibu menyusui dalam jumlah tertentu selama
kehamilan.Sangat penting untuk mengkonsumsi bervariasi makanan termasuk :
a. Buah-buahan dan sayuran (dapat juga dibuat dalam bentuk jus), merupakan makanan
yang kaya serat. Umumnya ibu setelah melahirkan akan mengalami konstipasi (susah
BAB) yang kadang dapat sisertai nyeri. makanan
b. Makanan yang mengandung karbohidrat seperti nasi, roti, kentang sebagai sumber
energi.
c. Sumber protein seperti daging, dan ayam, telur, sebaiknya mengurangi ikan
d. Makanan tambahan seperti susu, keju, suplement calsium
Makan ikan baik untuk kesehatan dan pertumbuhan bayi, tetapi dianjurkan untuk tidak
lebih dari dua porsi dalam seminggu. Ini disebabkan zat-zat polutan yang ada pada ikan
dapat ikut melalui ASI dan dapat membahayakan bayi.Kacang merupakan penyebab alergi
yang paling sering, mengenai sekitar 1% dari manusia, alergi kacang bisa menyebabkan
reaksi yang berat. Bayi anda memiliki resiko tinggi untuk terkena alergi kacang bila anda,
suami anda, anak anda yang lain memiliki riwayat alergi makanan atau alergi lain seperti
rhinitis alergika, asma, ekzema.
Jika bayi anda memlikiki resiko tinggi, kacang harus dihindari dari bayi anda dengan
cara anda tidak mengkonsumsi kacang selama menyusui, dan setidaknya anak tidak boleh
makan kacang sampai usia 3 tahun.Sangat dianjurkan untuk mengkonsumsi suplement,
terutama yang mengandung vit D minimal 10 mcg perhari.Tubuh ibu sangat efisien
membentuk ASI jadi anda tidak perlu “makan untuk berdua”. Yang penting makan dengan
“diet menu seimbang”.
Kita seharusnya minum 6-8 gelas (1,2 liter) perhari. Jika anda menyusui anda
membutuhkan lebih banyak minum air dari 6-8 gelas. Jika anda haus, ini berarti anda sudah
dehidrasi, jika warna kencing anda pekat ini juga berarti anda kurang minum. Lebih baik
jika anda minum sesaat sebelum menyusui bayi. Air putih, susu dan jus merupakan pilihan
yang baik. Jangan minum alkohol dan kafein (kopi).
B. Prinsip Gizi Bagi Ibu Menyusui
Gizi pada ibu menyusui sangat erat kaitannya dengan produksi air susu, yang sangat
dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi. Bila pemberian ASI berhasil baik, maka berat
badan bayi akan meningkat, integritas kulit baik, tonus otot serta kebiasaan makan yang
memuaskan. Ibu menyusui tidaklah terlalu ketat dalam mengatur nutrisinya, yang terpenting
adalah makanan yang menjamin pembentukan air susu yang berkualitas dalam jumlah yang
cukup untuk memenuhi kebutuhan bayinya.Gizi Seimbang Bagi Ibu Menyusui. Prinsipnya
yaitu sama dengan makanan ibu hamil, hanya jumlahnya lebih banyak dan mutu lebih baik.
Syarat-syarat bagi ibu menyusui:
1. Susunan menu harus seimbang
2. Dianjurkan minum 8-12 gelas/hari
3. Menghindari makanan yang banyak bumbu, terlalu panas/dingin, tidak Menggunakan
alkohol, guna kelancaran pencernaan ibu.
4. Dianjurkan banyak makan sayuran berwarna
Bahan makanan yang dianjurkan untuk ibu menyusui:
1. Jumlah dan mutunya lebih banyak daripada saat hamil / keadaan biasa (tinggi kalori
tinggi protein.
2. Bahan makanan sumber kalori : beras, roti, mie, kentang, bihun dan sebagainya.
3. Bahan makanan sumber protein : daging, telur, hati, ayam, ikan, tahu, tempe, kacang-
kacangan sebagainya.
4. Bahan makanan sumber vitamin dan mineral yang dapat meningkatkan produksi ASI
yaitu sayuran yang berwarna hijau / kuning, buah-buahan yang dagingnya berwarna
merah / kuning, misalnya: bayam daun singkong, daun katuk, lamtoro gung tanpa kulit,
pepaya, pisang, jeruk, jambu air, mangga sebaiknya.
5. Mengkonsumsi aneka ragam bahan makanan sumber zat besi dalam jumlah yang cukup
setiap harinya misalnya: bayam, daun pepaya, kangkung, kacang merah, kacang hijau
dan kacang tanah. sebagainya.
6. Mengkonsumsi aneka ragam bahan makanan yang mengandung zat kapur/kalsium
misalnya daun singkong, daun katuk, bayam, daun pepaya, singkong, keju, ikan teri dan
susu. sebagainya.
7. Perlu lebih banyak minum air putih untuk membantu memperbanyak produksi ASI
Bahan makanan yang dibatasi :
1. Bahan makanan yang berbau merangsang : petai, bawang, jengkol.
2. Bahan makanan yang merangsang, misalnya cabe, merica, jahe, karena bisa
Menyebabkan bayi mencret.
3. Bahan makanan yang manis dan berlemak, karena bisa menyebabkan ibu menjadi
gemuk.
Selain makanan, produksi ASI sangat tergantung pada 3 hal penting, yaitu:
1. Permintaan bayi : hendaknya ibu sesering mungkin menyusui bayinya karena dengan
demikian produksi ASI akan bertambah banyak dan cukup untuk kebutuhan bayi.
2. Psikologis ibu : ibu menyusui perlu istirahat cukup, ketenangan jiwa dan pikiran
3. Perlu perawatan payudara untuk memberi rangsangan pada kelenjar susu agar Produksi
ASI meningkat.
C. Faktor Yang Mempengaruhi Gizi Ibu Menyusui :
1. Pengaruh makanan erat kaitannya dengan volume ASI yang diproduksi per hari.
2. Protein, dengan adanya variasi individu maka dianjurkan penambahan 15-20
gramProtein sehari.
3. Suplementasi, jika makan sehari seimbang, suplementasi tidak diperlukan kecuali Jika
kekurangan satu atau lebih zat gizi.
4. Aktivitas.
Anjuran dan Pantangan Bagi Ibu Menyusui
Tidak ada makanan yang secara khusus disarankan bagi ibu menyusui. Mereka harus
makan seperti biasanya, dengan menu beragam sesuai pola makan yang seimbang. Porsinya
saja yang perlu ditambah, baik melalui makan besar maupun ‘ngemil’.Beberapa tips berikut
mungkin bermanfaat:
Anjuran:
a. Perbanyak minum. Ibu menyusui cenderung untuk merasa cepat haus karena sebagian air
yang diminum dipakai tubuh untuk memproduksi ASI (87% kandungan ASI adalah air).
Tambahkan frekuensi minum sebanyak 4- 5 gelas per hari agar tubuh tidak kekurangan
cairan. Selain air putih, susu dan buah juga dapat menjadi sumber cairan. Air seni ibu
hamil yang cukup minum berwarna kuning muda, kecuali bila sebelumnya
mengkonsumsi vitamin B kompleks (menjadi kuning keemasan).
b. Perbanyak frekuensi makan menjadi lima kali: makan pagi, makan siang, snack sore,
makan malam dan snack malam.
c. Perbanyak makanan yang kaya protein dan kalsium. Protein dan kalsium sangat
diperlukan untuk produksi ASI dan pertumbuhan bayi. Kebutuhan protein minimal
adalah 1 gram per kg berat badan. Konsumsi kalsium yang dianjurkan adalah 1.200 mg.
Susu, yoghurt, keju, tahu dan tempe adalah sumber protein dan kalsium yang bagus.
Konsumsi makanan dan buah-buahan yang mengandung Vitamin D, magnesium dan
zinc juga diperlukan untuk memperlancar penyerapan kalsium.
d. Perbanyak makan buah-buahan dan sayuran yang kaya vitamin. Suplemen vitamin A, C,
B1, B2, B12, niasin dan asam folat sangat diperlukan pada masa menyusui.
e. Pastikan kecukupan konsumsi zat besi agar ibu menyusui tidak anemia. Zat besi banyak
terdapat pada sayuran seperti kangkung, bayam dan katuk. Katuk merupakan sayuran
spesial bagi ibu menyusui, karena dalam 100 g daun katuk terdapat sekitar 2.7 mg zat
besi dan 204 mg kalsium.
Pantangan:
a. Jauhi makanan yang berkalori rendah agar tidak mengurangi selera makan.
b. Jauhi rokok dan alkohol karena dapat meracuni bayi dan membuat pertumbuhannya
terhambat.
c. Kurangi kafein. Bila ibu menyusui sudah terbiasa minum kopi, batasi konsumsinya
hingga maksimum 2 cangkir per hari. Selain kopi, kafein juga terdapat pada coklat, teh,
beberapa jenis minuman ringan dan obat.
d. Bila bayi mengalami alergi, periksa makanan apa yang telah dikonsumsi ibu. Hentikan
konsumsi makanan yang menimbulkan alergi pada bayi.
e. Jangan minum obat selama masa menyusui, kecuali sudah dikonsultasikan dengan
dokter.
D. Pengaruh Status Gizi Bagi Ibu Menyusui
Kebutuhan nutrisi selama laktasi didasarkan pada kandungan nutris air susu dan
jumlah penghasilan susu. Ibu menyusui disarankan memperoleh tambahan zat makanan 500
Kal yang digunakan untuk memproduksi ASI dan untuk aktifitas ibu sendiri.Pengaruh status
gizi juga akan mempengaruhi dan memberikan dampak kepada ibu dan bayinya. Antara lain
1. Jika Ibu menyusi kekurangan gizi menimbulkan gangguan kesehatan pada ibu dan
bayinya. Gangguan pada bayi meliputi proses tumbuh kembang anak, bayi mudah sakit,
mudah terkena infeksi.
2. Bila konsumsi zat kapur (Ca) ibunya berkurang, Ca akan diambil dari cadangan Ca
jaringan ibunya, sehingga memberikan osteoporosis dan kerusakan gigi-gigi caries
dentis. Ibu yang telah hamil berkali kali dan kurang konsumsi Ca-nya akan lebih mudah
menderita kerusakan gigi ceries dentis tersebut.
Kebutuhan gizi pada ibu yang sedang menyusui sangatlah harus dipertimbangkan
karena menyangkut gizi anak sebelum lahir dan semasa bayi. Selain itu, ibu yang memiliki
gizi yang cukup juga dapat membantu pemulihan yang lebih cepat pasca persalinan. Selain
itu, produksi ASI juga dapat bertambah. Apabila gizi ibu tidak di penuhi dengan baik semasa
hamil dan menyusui tentu akan menimbulkan dampak negative terhadap status gizi ibu,
Tabel kebutuhan gizi ibu menyusui
Zat gizi 0-6 bulan 7-12 bulan
Energi (kkal) + 700 + 500
Protein (g) + 16 + 12
Vitamin (RE) + 350 + 300
Tiamin (mg) + 0,3 + 0,3
Riboflavin (mg) + 0,4 + 0,3
Niasin (mg) +3 +3
Vitamin B-12 (µg) + 0,3 + 0,3
Asam folat (µg) + 50 + 40
Vitamin C (mg) + 25 + 10
Kalsium (mg) + 400 + 400
Fosfor (mg) + 300 + 200
Magnesium (mg) + 40 + 30
Besi (mg) +2 +2
Seng (mg) + 10 +10
Iodium (µg) + 50 + 50
Selenium (µg) + 25 + 20

Kandungan vitamin dan mineral dapat memastikan bahwa ibu dan bayi memperoleh
nutrisi yang mereka butuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan yang sehat. Semua
gizi tersebut dapat didapatkan pada:
a) Sayur-sayuran
Sayuran merupakan sumber utama makanan yang kaya zat besi, serat, asam folat, beta-
carotene, vitamin C, lycopene, flavonoids dan beta-glucans. Makan-makanan kaya zat
besi membantu memelihara tingkat energi Anda sekaligus mampu mencegah anemia.
Folate atau asam folat sangat penting dalam pembentukan sel darah merah. Jika Anda
suka sayuran mentah, coba makan bayam, selada, tomat, ketimun, dan jamur. Jika Anda
memilih sayuran yang telah dimasak
Berikut beberapa contoh makanan serta nilai gizi yang dikandungnya
Makanan Jumlah energi
175 Kalori, 4 g protein, dan 40 g
3/4 gelas nasi seberat 100 g
karbohidrat
2 buah kentang berukuran sedang 175 Kalori, 4 g protein, dan 40 g
seberat 200 g karbohidrat
175 Kalori, 4 g protein, dan 40 g
2 iris roti seberat 80 g
karbohidrat
175 Kalori, 4 g protein, dan 40 g
5 biskuit kraker seberat 50 g
karbohidrat
1 potong daging ukuran sedang seberat
95 Kalori, 10 g protein, dan 6 g lemak
50 g
1 butir telur ayam negeri seberat 60 g 95 Kalori, 10 g protein, dan 6 g lemak
50 g udang basah 95 Kalori, 10 g protein, dan 6 g lemak
80 Kalori, 6 g protein, 3 g lemak, dan 8
1 buah tahu ukuran besar seberat 100 g
g karbohidrat
80 Kalori, 6 g protein, 3 g lemak, dan 8
2 potong sedang tempe seberat 50 g
g karbohidrat
80 Kalori, 6 g protein, 3 g lemak, dan 8
2 1/2 sdm kacang hijau seberat 25 g
g karbohidrat

Syarat gizi seimbang untuk ibu menyusui


a. Tinggi kalori dan protein
b. Cukup vitamin dan mineral
c. Mudah dicerna dan tidak merangsang
d. Tinggi cairan : 800 – 1000 ml/hr
e. Tinggi konsumsi cairan dan buah segar
f. Susunan menu bervariasi dan seimbang

E. Kebutuhan Gizi Pada Ibu Menyusui


Kebutuhan gizi pada ibu yang sedang menyusui sangatlah harus dipertimbangkan
karena menyangkut gizi anak sebelum lahir dan semasa bayi. Selain itu, ibu yang memiliki
gizi yang cukup juga dapat membantu pemulihan yang lebih cepat pasca persalinan. Selain
itu, produksi ASI juga dapat bertambah. Apabila gizi ibu tidak di penuhi dengan baik semasa
hamil dan menyusui tentu akan menimbulkan dampak negative terhadap status gizi ibu,
kesehatan ibu dan anak karena ASI yang akan dihasilkan akan berkualitas rendah.
Zat gizi yang dibutuhkan antara lain:
1. Energi
Karena kondisi ibu yang sedang hamil, maka membutuhkan tambahan masukan energi
untuk mencukupi kebutuhan untuk ibu dan janin. Untuk itu dibutuhkan sebesar 700
kkal/jari (6 bulan pertama menyusui). Untuk 6 bulan kedua dibutuhkan sekitar rata-
rata 500 kkal/ hari dan pada tahun kedua dianjurkan tambahan sebanyak 400 kkal/hari.
2.       Protein
Tambahan protein dibutukan sebesar 16 g/hari untuk 6 bulan pertama. Pada 6 bulan
kedua dibutuhkan protein sekitar 12 g/hari dan untuk tahun kedua dibutuhkan sebesar
11g/hari.
3.       Zat besi
Terdapat sebanyak 0,3 mg/ hari dikeluarkan dalam bentuk ASI. Oleh karna itu perlu
ditambahkan dengan basal loss sehari-hari. Rata-rata kebutuhan zat besi untuk 6 bulan
pertama menyusui adalah 1,1 mg/hari. Sehingga memerlukan tambahan zat besi
sebesar 5 mg/ hari.
4.       Kalsium
Diperlukan tambahan dalam jumlah yang cukup besar sekitar 400 mg, karena dalam
proses produksi ASI, tubuh juga menjaga konsenterasi kalsiun dalam ASI relative
konstan baik dalam kondisi intake kalsium cukup atau kurang. Jika intake kalsium
tidak mencukupi maka kebutuhan kalsium dalam produksi ASI akan diambil dari
deposit yang ada pada tubuh ibu, termasuk dalam tulang.
5.       Vitamin D Penting untuk kesehatan gigi dan pertumbuhan tulang.
6       Vitamin B-6
Memetabolisme lemak dan protein, memfasilitasi pertumbuhan sel, mendukung syaraf
dan sistem kekebalan. Vitamin B-6 sangat dibutuhkan bagi produksi sel darah
merahdan putih.
7.        Folic Acid (Asam folat)
Mensintesis DNA dan membantu dalam pembelahan sel.
8.        Vitamin B-12 Mendukung sistem saraf dan produksi sel darah merah.
9.        Zinc (Seng)Mendukung sistem kekebalan tubuh yang sehat dan penting dalam
penyembuhan luka.

Tabel Kebutuhan Gizi Ibu Menyusui


Makanan Ibu Menyusui
Kalori (kal) 2500
Phosfor (gr) 65
Protein (gram) 100
Kalsium (gram) 2
Feerum (mg) 15
Vitamin A (RE) 850
Vitamin B1 (mg) 1.3
Vitamin C (mg) 150
Vitamin D (SI) 3
Riboflavin 23
Asam nikotin 700

F. Kebutuhan Makanan Pada Ibu Menyusui


Ibu menyusui cenderung untuk merasa cepat haus karena sebagian air yang diminum
dipakai tubuh untuk memproduksi ASI (87% kandungan ASI adalah air). Tambahkan
frekuensi minum sebanyak 4-5 gelas per hari agar tubuh tidak kekurangan cairan. Selain air
putih, susu dan buah juga dapat menjadi sumber cairan. Air seni ibu hamil yang cukup
minum berwarna kuning muda, kecuali bila sebelumnya mengkonsumsi vitamin B kompleks
(menjadi kuning keemasan).
Perbanyak frekuensi makan menjadi lima kali: makan pagi, makan siang, snack sore,
makan malam dan snack malam. makanan yang kaya protein dan kalsium. Protein dan
kalsium sangat diperlukan untuk produksi ASI dan pertumbuhan bayi. Kebutuhan protein
minimal adalah 1 gram per kg berat badan. Konsumsi kalsium yang dianjurkan adalah 1.200
mg. Susu, yoghurt, keju, tahu dan tempe adalah sumber protein dan kalsium yang bagus.
Konsumsi makanan dan buah-buahan yang mengandung Vitamin D, magnesium dan zinc
juga diperlukan untuk memperlancar penyerapan kalsium.
Perbanyak makan buah-buahan dan sayuran yang kaya vitamin. Suplemen vitamin
A, C, B1, B2, B12, niasin dan asam folat sangat diperlukan pada masa menyusui. Pastikan
kecukupan konsumsi zat besi agar ibu menyusui tidak anemia. Zat besi banyak terdapat pada
sayuran seperti kangkung, bayam dan katuk. Katuk merupakan sayuran spesial bagi ibu
menyusui, karena dalam 100 g daun katuk terdapat sekitar 2.7 mg zat besi dan 204 mg
kalsium.
G. Hubungan Gizi Dengan Produksi Asi
Ibu yang sedang menyusui harus memproduksi 800-1000cc air susu setiap harinya,
untuk itu butuh tambahan ekstra makanan yang bergizi. Disamping bagi keperluan nya
sendiri, makanan yang bernilai baik gizi nya baik sangat berarti/manfaat untuk
meningkatkan kualitas dan kuantitas air susu yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan
perkembangan bayinya. Bahan makanan yang dapat merangsang ASI.
H. Pendidikan Gizi Bagi Ibu Menyusui
1. Buat setiap gigitan berarti.
Makan makanan yang bermanfaat untuk menghasilkan susu yang baik dari segi
kualitasmaupun kuantitas dan mempercepat kondisi setelah melahirkan.
2. Semua kalori tidak diciptakan setara.
Memilih makanan yang mengandung kalori sesuai dengan kebutuhan.
3. Jika ibu kelaparan, maka bayi juga kelaparan.
Jangan melewatkan makan jika saat menyusui karena dapat memperpendek umur dan
daya hidup.
4. Menjadi ahli efesiensi.
Memilih makanan yang bergizi tidak harus mahal, yang terpenting sesuai dengan
kebutuhan nutrisi selama laktasi.
5. Karbohidrat adalah isu komplek.
Karbohidrat komplek kaya akan vitamin dan mineral, sehingga menghasilkan air
susuyang baik dan cukup.
6. Makanan yang manis belum tentu bermanfaat, bahkan menimbulkan masalah.
Kalori yang berasal dari gula, kurang bermanfaat, konsumsi makanan yang manis
dikurangi.
7. Makanlah makanan yang alami.
Makanan olahan biasanya banyak kehilangan nilai gizinya sehingga akan mengurangi
nilaigizi air susu.
8. Buatlah kebiasaan makan yang baik sebagai kebiasaan keluarga, hal ini akan bermanfaat
untuk kesehatan keluarga.
I. Dampak Kekurangan Gizi Pada Ibu Menyusui
Kekurangan gizi pada ibu menyusui menimbulkan gangguan kesehatan pada ibu dan
bayinya karena air susu ibu mengandung banyak subtansi anti infeksi dan faktor-faktor
proteksi terhadap berbagai virus dan organisme yang membahayakan. Gangguan pada bayi
meliputi proses tumbang anak, bayi mudah sakit, mudah terkena infeksi. Kekurangan zat-zat
esensial menimbulkan gangguan pada mata ataupun tulang. Tindakan yang harus di
perhatikan jikalau ibu sibuk dalam bekerja
1. Ibu dapat menyusui bayinya sekenyang mungkin pada malam hari
2. Ibu dapat menyusui bayinya sebelum berangkat kerja
3. Ibu dapat menyimpan asi didalam lemari pendingin
4. Ibu dapat meluangkan waktu istirahat kerjanya untuk dapat kembali menyusui bayinya
BAB III
PENUTUP

A.  Kesimpulan
Ibu adalah wanita yang telah melahirkan seseorang, panggilan yang lazim pada wanita
baik yang sudah bersuami maupun belum. Sedangkan menyusui adalah proses pemberian
susu kepada bayi atau anak kecil dengan air susu ibu (ASI) dari payudara ibu. Bayi
menggunakan refleks menghisap untuk mendapatkan dan menelan susu. Tidak ada
makanan yang secara khusus disarankan bagi ibu menyusui. Mereka harus makan seperti
biasanya, dengan menu beragam sesuai pola makan yang seimbang. Porsinya saja yang
perlu ditambah, baik melalui makan besar maupun ‘ngemil’. Dan yang pasti, makanan
yang dikonsumsi oleh sang ibu harus mengandung gizi yang seimbang.
B.  Saran
Semoga makalah ini bermanfaat bagi penyusun khususnya dan pembaca pada umumnya
serta menambah wawasan pembaca terutama dalam menentukan asupan gizi seimbang
pada ibu menyusui.
DAFTAR PUSTAKA

Purwitasari.Desi,Dkk.2009. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta:Nuha Medika


Lailiyana, Dkk.2010. Buku Ajar Gizi Kesehatan Reproduksi. Jakarta:EGC
Proverawati.Atika,Dkk.2009. Buku Ajar Gizi Untuk Kebidanan. Yogyakarta:Nuha Medika
Arisman.2004. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta:EGC
Arisman.2009.Gizi Dalam Daur Kehidupan, Ed 2. Jakarta:EGC
http://www.lusa.web.id/gizi-seimbang-bagi-ibu-menyusui/       (Diakses pada tanggal 26
Maret 2017 Pukul 18.34 WIB)

Anda mungkin juga menyukai