Kelompok 2:
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul ”Gizi Pada Ibu Menyusui ”
ini tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun dengan tujuan agar menambah wawasan penulis.
Dalam menyusun makalah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak
oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada teman-teman dan
semua yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena
itu saya mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun guna
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan…………………………………………................... 20
B. Saran …………………………………………............................ 20
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gizi ibu menyusui adalah makanan sehat selain obat yang
mengandung protein, lemak,mineral, air dan karbohidrat yang dibutuhkan
oleh ibu menyusui dalam jumlah tertentu selama menyusui. Masa postpartum
merupakan masa pemulihan karena merupakan faktor penunjang yang utama
produksi ASI sehingga apabila gizi tidak terpenuhi akan menghambat
produksi ASI dan dapat mempengaruhi komposisi serta asupan nutrisi untuk
bayi baru lahir. Ibu menyusui memiliki kebutuhan yang banyak akan asupan
gizi yang terkandung di dalam setiap makanan yang di konsumsinya dengan
memperhatikan kebutuhan yang di perlukan oleh tubuhya. Pendidikan tentang
gizi amat penting diberikan untuk memberikan pengetahuan yang sebelumnya
tidak diketahuinya, sehingga dengan demikian pola makannya akan lebih
diperhatikan melelui penyusunan menu seimbang yang di anjurkan dalam
pemenuhan kecukupan gizinya. Selain dengan pendidikan, advokasi bisa kita
lakukan pada ibu menyusui. Agar terciptanya suatu dorongan yang mendasar
akan pentingnya gizi pada Ibu ataupun untuk bayinya.
Dengan melihat pemaparan diatas, muncullah sebuah keinginan
tentang pembuatan makalah mengenai “Gizi Pada Ibu Menyusui” yang
berisikan tentang status kebutuhan asupan gizi ibu menyusui, pengaruh gizi
pada sukses menyusui, dan cara memberikan pendidikan gizi. Selain itu,
makalah ini juga merupakan salah satu tugas dari mata kuliah Gizi dalam
Kesehatan Reproduksi
B. Rumusan Masalah
a. Apakah yang dimaksud dengan gizi ibu menyusui ?
b. Bagaimana prinsip gizi bagi ibu menyusui ?
c. Apa saja faktor- faktor yang mempengaruhi gizi pada ibu menyusui?
d. Bagaimana pengaruh status gizi bagi ibu menyusui ?
4
e. Bagaimana kebutuhan gizi pada ibu menyusui ?
f. Bagaimana kebutuhan makanan pada ibu menyusui ?
g. Bagaimana hubungan gizi dengan produksi asi ?
h. Bagaimana dampak kekurangan gizi pada ibu menyusui ?
C. Tujuan penulisan
a. Mengerti pengertian gizi seimbang pada ibu menyusui
b. Mengetahui prinsip gizi bagi ibu menyusui
c. Mengetahui faktor- faktor yang mempengaruhi gizi pada ibu menyusui
d. Mengetahui pengaruh status gizi bagi ibu menyusui
e. Mengetahui kebutuhan gizi pada ibu menyusui
f. Mengetahui kebutuhan makanan pada ibu menyusui
g. Mengetahui hubungan gizi dengan produksi asi
h. Mengetahui dampak kekurangan gizi pada ibu menyusui
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
membentuk ASI jadi anda tidak perlu “makan untuk berdua”. Yang penting
makan dengan “diet menu seimbang”.
Kita seharusnya minum 6-8 gelas (1,2 liter) perhari. Jika anda menyusui
anda membutuhkan lebih banyak minum air dari 6-8 gelas. Jika anda haus,
ini berarti anda sudah dehidrasi, jika warna kencing anda pekat ini juga
berarti anda kurang minum. Lebih baik jika anda minum sesaat sebelum
menyusui bayi. Air putih, susu dan jus merupakan pilihan yang baik. Jangan
minum alkohol dan kafein (kopi).
Bukan gagasan yang baik untuk menurunkan berat badan selama anda
menusui, Ini dikarenakkan anda membutuhkan energi dan anda dapat
menghilangkan kebutuhan nutrisi yang seharusnya didapat oleh bayi anda.
Berita baik akan terjadi pengurangan komposisi lemak tubuh dari ibu selama
ia menyusui, jadi menyusui akan mempercepat mengembalikan berat badan
anda seperti sebelum melahirkan. Jika anda menggunakan “diet menu
seimbang”, mengurangi lemak dan gula, fisik yang aktif ini akan membantu
anda untuk menurunkan berat badan.
7
3. Menghindari makanan yang banyak bumbu, terlalu panas/dingin, tidak
menggunakan alkohol, guna kelancaran pencernaan ibu.
4. Dianjurkan banyak makan sayuran berwarna
Bahan makanan yang dianjurkan untuk ibu menyusui:
1. Jumlah dan mutunya lebih banyak daripada saat hamil / keadaan biasa
(tinggi kalori tinggi protein)
2. Bahan makanan sumber kalori : beras, roti, mie, kentang, bihun dan
sebagainya.
3. Bahan makanan sumber protein : daging, telur, hati, ayam, ikan, tahu,
tempe, kacang-kacangan sebagainya.
4. Bahan makanan sumber vitamin dan mineral yang dapat meningkatkan
produksi ASI yaitu sayuran yang berwarna hijau / kuning, buah-buahan
yang dagingnya berwarna merah / kuning, misalnya: bayam daun
singkong, daun katuk, lamtoro gung tanpa kulit, pepaya, pisang, jeruk,
jambu air, mangga sebaiknya.
5. Mengkonsumsi aneka ragam bahan makanan sumber zat besi dalam
jumlah yang cukup setiap harinya misalnya: bayam, daun pepaya,
kangkung, kacang merah, kacang hijau dan kacang tanah. sebagainya.
6. Mengkonsumsi aneka ragam bahan makanan yang mengandung zat
kapur/kalsium misalnya daun singkong, daun katuk, bayam, daun pepaya,
singkong, keju, ikan teri dan susu. sebagainya.
7. Perlu lebih banyak minum air putih untuk membantu memperbanyak
produksi ASI
Bahan makanan yang dibatasi :
1. Bahan makanan yang berbau merangsang : petai, bawang, jengkol.
2. Bahan makanan yang merangsang, misalnya cabe, merica, jahe, karena
bisa Menyebabkan bayi mencret.
3. Bahan makanan yang manis dan berlemak, karena bisa menyebabkan ibu
menjadi gemuk.
8
Selain makanan, produksi ASI sangat tergantung pada 3 hal penting, yaitu:
1. Permintaan bayi : hendaknya ibu sesering mungkin menyusui bayinya
karena dengan demikian produksi ASI akan bertambah banyak dan cukup
untuk kebutuhan bayi.
2. Psikologis ibu : ibu menyusui perlu istirahat cukup, ketenangan jiwa dan
pikiran
3. Perlu perawatan payudara untuk memberi rangsangan pada kelenjar susu
agar Produksi ASI meningkat.
10
Kebutuhan nutrisi selama laktasi didasarkan pada kandungan nutris air
susu dan jumlah penghasilan susu. Ibu menyusui disarankan memperoleh
tambahan zat makanan 500 Kal yang digunakan untuk memproduksi ASI dan
untuk aktifitas ibu sendiri.Pengaruh status gizi juga akan mempengaruhi dan
memberikan dampak kepada ibu dan bayinya. Antara lain :
1. Jika Ibu menyusi kekurangan gizi menimbulkan gangguan kesehatan pada
ibu dan bayinya. Gangguan pada bayi meliputi proses tumbuh kembang
anak, bayi mudah sakit, mudah terkena infeksi.
2. Bila konsumsi zat kapur (Ca) ibunya berkurang, Ca akan diambil dari
cadangan Ca jaringan ibunya, sehingga memberikan osteoporosis dan
kerusakan gigi-gigi caries dentis. Ibu yang telah hamil berkali kali dan
kurang konsumsi Ca-nya akan lebih mudah menderita kerusakan gigi
ceries dentis tersebut.
Kebutuhan gizi pada ibu yang sedang menyusui sangatlah harus
dipertimbangkan karena menyangkut gizi anak sebelum lahir dan semasa bayi.
Selain itu, ibu yang memiliki gizi yang cukup juga dapat membantu
pemulihan yang lebih cepat pasca persalinan. Selain itu, produksi ASI juga
dapat bertambah. Apabila gizi ibu tidak di penuhi dengan baik semasa hamil
dan menyusui tentu akan menimbulkan dampak negative terhadap status gizi
ibu, kesehatan ibu dan anak karena ASI yang akan dihasilkan akan berkualitas
rendah.
Zat gizi yang dibutuhkan antara lain:
a. Energi
Karena kondisi ibu yang sedang hamil, maka membutuhkan tambahan
masukan energi untuk mencukupi kebutuhan untuk ibu dan janin. Untuk
itu dibutuhkan sebesar 700 kkal/jari (6 bulan pertama menyusui). Untuk 6
bulan kedua dibutuhkan sekitar rata-rata 500 kkal/ hari dan pada tahun
kedua dianjurkan tambahan sebanyak 400 kkal/hari.
b. Protein
11
Tambahan protein dibutukan sebesar 16 g/hari untuk 6 bulan pertama.
Pada 6 bulan kedua dibutuhkan protein sekitar 12 g/hari dan untuk tahun
kedua dibutuhkan sebesar 11g/hari.
c. Zat besi
Terdapat sebanyak 0,3 mg/ hari dikeluarkan dalam bentuk ASI. Oleh
karna itu perlu ditambahkan dengan basal loss sehari-hari. Rata-rata
kebutuhan zat besi untuk 6 bulan pertama menyusui adalah 1,1 mg/hari.
Sehingga memerlukan tambahan zat besi sebesar 5 mg/ hari.
d. Kalsium
Diperlukan tambahan dalam jumlah yang cukup besar sekitar 400 mg,
karena dalam proses produksi ASI, tubuh juga menjaga konsenterasi
kalsiun dalam ASI relative konstan baik dalam kondisi intake kalsium
cukup atau kurang. Jika intake kalsium tidak mencukupi maka kebutuhan
kalsium dalam produksi ASI akan diambil dari deposit yang ada pada
tubuh ibu, termasuk dalam tulang.
e. Vitamin D
Penting untuk kesehatan gigi dan pertumbuhan tulang.
f. Vitamin B-6
Memetabolisme lemak dan protein, memfasilitasi pertumbuhan sel,
mendukung syaraf dan sistem kekebalan. Vitamin B-6 sangat dibutuhkan
bagi produksi sel darah merah dan putih.
g. Folic Acid (Asam folat)
Mensintesis DNA dan membantu dalam pembelahan sel.
h. Vitamin B-12
Mendukung sistem saraf dan produksi sel darah merah.
i. Zinc (Seng)
Mendukung sistem kekebalan tubuh yang sehat dan penting dalam
penyembuhan luka.
Kandungan vitamin dan mineral dapat memastikan bahwa ibu dan bayi
memperoleh nutrisi yang mereka butuhkan untuk pertumbuhan dan
perkembangan yang sehat. Semua gizi tersebut dapat didapatkan pada:
a) Sayur-sayuran
Sayuran merupakan sumber utama makanan yang kaya zat besi,
serat, asam folat, beta-carotene, vitamin C, lycopene, flavonoids dan
beta-glucans. Makan-makanan kaya zat besi membantu memelihara
tingkat energi Anda sekaligus mampu mencegah anemia. Folate atau
asam folat sangat penting dalam pembentukan sel darah merah. Jika
Anda suka sayuran mentah, coba makan bayam, selada, tomat, ketimun,
13
dan jamur. Jika Anda memilih sayuran yang telah dimasak,
pertimbangkan gambas, kacang polong, jagung, kentang, dan labu.
sebaiknya makan 3-5 hidangan sayuran setiap hari.
b) Buah-buahan
Buah yang sehat dan warnanya terang bagus dikonsumsi setelah
makan. Kandungan vitamin A, B, K, dan C dalam buah baik untuk
membangun sistem kekebalan tubuh ibu dan bayi. Asupan buah juga
membantu tubuh penyerapan zat besi. Konsumsi buah-buahan seperti
blueberry dan strawberry sangat disarankan karena mengandung anti
oksidan dan serat tinggi. Buah dapat dimakan dalam keadaan alami, beku
atau dijus. Usahakan makan 3-5 porsi buah setiap hari.
c) Kacang-kacangan
Kacang mengandung banyak protein dan merupakan sumber lemak
sehat. Protein penting memperbaiki sel-sel vital dalam tubuh. Banyak
kacang-kacangan yang juga mengandung vitamin B, E, C, folat, kalium,
kalsium, magnesium dan fosfor. Tingkat cukup kalsium diperlukan untuk
membangun tulang yang sehat dan gigi. Kacang juga baik untuk camilan
termasuk kenari, kacang pinus, kemiri, hazelnut, kacang Brasil dan
pistachio.
d) Ikan
Ikan tinggi omega 3 yang penting bagi pertumbuhan bayi. Tapi
ingat, menurut US Environmental Protection Agency (EPA), ibu
menyusui tidak boleh makan ikan hiu, ikan todak, makarel raja, atau ikan
ubin karena tingkat kandungan merkurinya sangat tinggi. Ikan salmon
pollock tuna dan ikan patin masih aman dikonsumsi 12 ons seminggu
karena termasuk jenis ikan rendah merkuri.
Hal yang paling penting dalam memenuhi gizi adalah menjaga pola
makanan bergizi untuk ibu menyusui, terutama makanan yang banyak
mengandung protein, vitamin, mineral, dan cairan.
15
C. Kebutuhan Gizi Pada Ibu Menyusui
Kebutuhan gizi pada ibu yang sedang menyusui sangatlah harus
dipertimbangkan karena menyangkut gizi anak sebelum lahir dan semasa
bayi. Selain itu, ibu yang memiliki gizi yang cukup juga dapat membantu
pemulihan yang lebih cepat pasca persalinan. Selain itu, produksi ASI juga
dapat bertambah. Apabila gizi ibu tidak di penuhi dengan baik semasa hamil
dan menyusui tentu akan menimbulkan dampak negative terhadap status gizi
ibu, kesehatan ibu dan anak karena ASI yang akan dihasilkan akan
berkualitas rendah.
Zat gizi yang dibutuhkan antara lain:
1. Energi
Karena kondisi ibu yang sedang hamil, maka membutuhkan
tambahan masukan energi untuk mencukupi kebutuhan untuk ibu dan
janin. Untuk itu dibutuhkan sebesar 700 kkal/jari (6 bulan pertama
menyusui). Untuk 6 bulan kedua dibutuhkan sekitar rata-rata 500 kkal/
hari dan pada tahun kedua dianjurkan tambahan sebanyak 400 kkal/hari.
2. Protein
Tambahan protein dibutukan sebesar 16 g/hari untuk 6 bulan
pertama. Pada 6 bulan kedua dibutuhkan protein sekitar 12 g/hari dan
untuk tahun kedua dibutuhkan sebesar 11g/hari.
3. Zat besi
Terdapat sebanyak 0,3 mg/ hari dikeluarkan dalam bentuk ASI.
Oleh karna itu perlu ditambahkan dengan basal loss sehari-hari. Rata-
rata kebutuhan zat besi untuk 6 bulan pertama menyusui adalah 1,1
mg/hari. Sehingga memerlukan tambahan zat besi sebesar 5 mg/ hari.
4. Kalsium
Diperlukan tambahan dalam jumlah yang cukup besar sekitar 400
mg, karena dalam proses produksi ASI, tubuh juga menjaga
konsenterasi kalsiun dalam ASI relative konstan baik dalam kondisi
intake kalsium cukup atau kurang. Jika intake kalsium tidak mencukupi
16
maka kebutuhan kalsium dalam produksi ASI akan diambil dari deposit
yang ada pada tubuh ibu, termasuk dalam tulang.
5. Vitamin D
Penting untuk kesehatan gigi dan pertumbuhan tulang.
6 Vitamin B-6
Memetabolisme lemak dan protein, memfasilitasi pertumbuhan sel,
mendukung syaraf dan sistem kekebalan. Vitamin B-6 sangat
dibutuhkan bagi produksi sel darah merahdan putih.
7. Folic Acid (Asam folat)
Mensintesis DNA dan membantu dalam pembelahan sel.
8. Vitamin B-12
Mendukung sistem saraf dan produksi sel darah merah.
9. Zinc (Seng)
Mendukung sistem kekebalan tubuh yang sehat dan penting dalam
penyembuhan luka.
17
D. Kebutuhan Makanan Pada Ibu Menyusui
Ibu menyusui cenderung untuk merasa cepat haus karena sebagian air
yang diminum dipakai tubuh untuk memproduksi ASI (87% kandungan ASI
adalah air). Tambahkan frekuensi minum sebanyak 4-5 gelas per hari agar
tubuh tidak kekurangan cairan. Selain air putih, susu dan buah juga dapat
menjadi sumber cairan. Air seni ibu hamil yang cukup minum berwarna
kuning muda, kecuali bila sebelumnya mengkonsumsi vitamin B kompleks
(menjadi kuning keemasan).
Perbanyak frekuensi makan menjadi lima kali: makan pagi, makan
siang, snack sore, makan malam dan snack malam. makanan yang kaya
protein dan kalsium. Protein dan kalsium sangat diperlukan untuk produksi
ASI dan pertumbuhan bayi. Kebutuhan protein minimal adalah 1 gram per kg
berat badan. Konsumsi kalsium yang dianjurkan adalah 1.200 mg. Susu,
yoghurt, keju, tahu dan tempe adalah sumber protein dan kalsium yang bagus.
Konsumsi makanan dan buah-buahan yang mengandung Vitamin D,
magnesium dan zinc juga diperlukan untuk memperlancar penyerapan
kalsium.
Perbanyak makan buah-buahan dan sayuran yang kaya vitamin.
Suplemen vitamin A, C, B1, B2, B12, niasin dan asam folat sangat diperlukan
pada masa menyusui. Pastikan kecukupan konsumsi zat besi agar ibu
menyusui tidak anemia. Zat besi banyak terdapat pada sayuran seperti
kangkung, bayam dan katuk. Katuk merupakan sayuran spesial bagi ibu
menyusui, karena dalam 100 g daun katuk terdapat sekitar 2.7 mg zat besi dan
204 mg kalsium.
18
susu yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayinya. Bahan
makanan yang dapat merangsang ASI.
19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ibu adalah wanita yang telah melahirkan seseorang, panggilan yang
lazim pada wanita baik yang sudah bersuami maupun belum. Sedangkan
menyusui adalah proses pemberian susu kepada bayi atau anak kecil dengan
air susu ibu (ASI) dari payudara ibu. Bayi menggunakan refleks menghisap
untuk mendapatkan dan menelan susu. Tidak ada makanan yang secara
khusus disarankan bagi ibu menyusui. Mereka harus makan seperti biasanya,
dengan menu beragam sesuai pola makan yang seimbang. Porsinya saja yang
perlu ditambah, baik melalui makan besar maupun ‘ngemil’. Dan yang pasti,
makanan yang dikonsumsi oleh sang ibu harus mengandung gizi yang
seimbang.
B. Saran
Semoga makalah ini bermanfaat bagi penyusun khususnya dan
pembaca pada umumnya serta menambah wawasan pembaca terutama dalam
menentukan asupan gizi seimbang pada ibu menyusui.
20
DAFTAR PUSTAKA
21