Disusun oleh :
Muhammad Faisal
Kelas : 1B
DIETETIKA
JURUSAN GIZI
2020
KATA PENGANTAR
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dosen pada mata kuliah Kimia Pangan. Selain itu,makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang “GIZI PADA IBU MENYUSUI” bagi para pembaca
dan penulis.
Saya mengucapkan terimakasih kepada dosen mata kuliah Gizi Dalam Daur
Kehidupan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini msih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menyusui adalah masa yang sangat penting dan berharga bagi
seorang ibu dan bayinya. Pada masa menyusui ini hubungan emosional
antara ibu dan anak akan terjalin. Zat gizi menyusui sangat penting karena
berhubungan dengan kesehatan ibu dan anak. Agar seorang dapat
menghasilkan 1 liter Air Susu Ibu (ASI) memerlukan makanan tambahan,
jika ibu yang sedang menyusui tidak mendapat tambahan makanan tentu
akan berakibat terjadinya kemunduran dalam pembuatan dan produksi ASI
(Nadimin, 2010). Status gizi ibu menyusui disebabkan oleh banyak faktor,
salah satunya pola makan atau zat gizi ibu. Dalam kehidupan sehari-hari
tidak jarang ditemukan ibu menyusui mengalami kekurangan asupan zat
gizi akibat adanya pantangan makanan tertentu yang berikatan dengan
masalah budaya. Pantangan makanan atau tabu adalah suatu larangan untuk
mengonsumsi suatu jenis makanan tertentu karena terdapat ancaman bahaya
atau hukuman terhadap pelanggar. Tabu makanan atau pantangan makan ini
masih banyak dijumpai, terutama di pedesaan yang pengetahuan tentang
masalah gizi masih kurang (Khomsan, 2006). Menurut penelitian Yuliani,
2011 dengan responden sebanyak 32 orang yang merupakan ibu nifas, 19
orang diantaranya mengikuti pantangan makanan, dimana 17 orang terbukti
produksi ASI-nya tidak lancar dan terdapat hubungan dengan pantangan
makanan yang dilakukan ibu nifas tersebut. Dari data tersebut menunjukkan
pantangan makanan pada ibu setelah melahirkan masih banyak dilakukan
oleh masyarakat. Ibu menyusui yang berpantang makanan bisa
menyebabkan kualitas ASI berkurang, karena suplai asupan makanan saat
menyusui tidak seimbang dengan kebutuhannya, sehingga nutrisi ibu
berkurang. ASI dengan kualitas berkurang bisa menyebabkan kurangnya
nutrisi untuk bayi, karena makanan utama yang bagus untuk bayi hanya
ASI. Jika ibu dalam masa menyusui mengikuti adat berpantangan makanan
tertentu bisa berdampak negatif terhadap bayinya (Khasanah, 2011).
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa ibu, fenomena pantangan
1
makanan pada ibu menyusui masih banyak dilakukan disekitar Lamongan.
Permasalahan status gizi pada balita tahun 2013 di Lamongan terbanyak
terdapat di kecamatan Paciran yaitu: gizi kurang 72 balita, gizi buruk 34
balita, gizi baik 4,535 balita, gizi lebih 72 balita. Oleh karena itu penulis
tertarik untuk melakukan penelitian dengan “ Hubungan Pantangan
Makanan pada Ibu Menyusui dengan Status Gizi Bayi Usia 0-6 Bulan di
Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan”.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
Gizi pada ibu meyusui sangat erat kaitannya dengan produksi air susu, yang
sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi. Bila pemberian ASI berhasil baik,
maka berat badan bayi akan meningkat, integritas kulit baik, tonus otot serta
kebiasaan makan yang memuaskan. Ibu menyusui tidaklah ketat dalam mengatur
nutrisinya. Yang terpenting adalah makanan yang menjamin pembentukan air susu
yang berkualitas dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan bayinya.
Selain itu juga untuk ibu yang menyusui pada saat berpuasa ada beberapa
prinsip gizi seimbang yaitru : Konsumsi aneka ragam pangan Ada ragam jenis
nutrisi yang perlu dipenuhi baik ibu hamil maupun menyusui, misalnya karbohidrat,
lemak, protein, sayur, dan buah. Mengapa lemak penting? Karena lemak memberi
andil dalam pertumbuhan sel dan pelindung otak bayi. Batasi konsumsi garam
Batasi asupan makanan yang mengandung garam. Garam itu dari menu makanan
saja, jangan ditambahkan. Biasanya garam tersembunyi di saos, bumbu bubuk,"
ujar dr Diana. Ia berimbuh, sebaiknya mengurangi makanan yang bersifat asin
karena bersifat diuretik dan berdampak pada dehidrasi. Minum air putih Penting
untuk minum air putih saat berpuasa, setidaknya 2-3 liter atau setara 8-12 gelas per
hari. Anda bila memulainya segelas air putih saat bangun tidur, segelas air saat
makan, dan segelas air saat imsak. Sisa porsi air putih bisa dilanjutkan seusai
berbuka puasa hingga malam hari. Batasi minum kopi Kopi mengandung kafein
yang bersifat diuretik, sehingga membuang cairan di dalam tubuh. Padahal, saat
puasa tubuh memerlukan cairan yang tetap bertahan di dalamnya. Oleh karenanya,
batasi minum kopi dan teh saat Anda sahur. Ganti kafein dengan susu hangat agar
menimbulkan rasa kenyang dan mencegah efek diuretik.
3
B. Faktor yang Mempangaruhi Gizi Pada Ibu Menyusui
1. Pengaruh makanan erat kaitannya dengan volume ASI yang diproduksi per
hari.
2. Protein, dengan adanya variasi individu maka dianjurkan penambahan 15-
20 gram protein sehari.
3. Suplementasi, jika makan sehari seimbang, suplementasi tidak diperlukan
kecuali jika kekurangan satu atau lebih zat gizi.
4. Aktivitas.
1. Anemia Gizi
Penyebab utama anemia gizi adalah kekurangan zat besi (Fe) dan asam folat
yang seharusnya tak perlu terjadi bila makanan sehari hari beraneka ragam dan
memenuhi gizi seimbang
2. Kekurangan Vitamin A
4. Kekurangan Vitamin D
4
sinar matahari. Pada ibu menyusui dianjurkan makan makanan hewani yang
merupakan sumber utama vitamin D dalam bentuk kolekalsiferol, yaitu kuning
telur, hati, krim, mentega dan minyak hati-ikan.
5
6. Yang manis tidak ada manfaatnya- bahkan menimbulkan masalah. Kalori
yang berasal dari gula, kurang bermanfaat, konsumsi makanan yang manis
dikurangi.
7. Makanlah makanan yang alami. Makanan olahan biasanya banyak
kehilangan nilai gizinya sehingga akan mengurangi nilai gizi air susu.
8. Buatlah kebiasaan makan yang baik sebagai kebiasaan keluarga, hal ini akan
bermanfaat untuk kesehatan keluarga. Jangan minum minuman beralkohol,
obat-obatan, kopi atau merokok. Hal tersebut akan mempengaruhi produksi
air susu dan menimbulkan gangguan pada ibu dan bayi.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Gizi ibu menyusui adalah makanan sehat selain obat yang mengandung
protein, lemak, mineral, air dan karbohidrat yang dibutuhkan oleh ibu menyusui
dalam jumlah tertentu selama ibu menyusui. Ibu menyusui memiliki kebutuhan
yang banyak akan asupan gizi yang terkandung didalam oleh tubuhnya. Pendidikan
tentang gizi amat penting diberikan untuk memberikan pengetahuan yang
sebelumnya tidak diketahuinya, sehingga demikian pola makannya akan lebih
diperhatikan melalui penyusunan gizi yang seimbang.
B. Saran
7
DAFTAR PUSTAKA
Amanda, Maria. 2017 saatnya mengetahui prinsip gizi seimbang untuk ibu hamil dan ibu
https://lifestyle.okezone.com/read/2017/05/24/481/1698598/saatnya-
mengetahui-prinsip-gizi-seimbang-untuk-ibu-hamil-dan-menyusui
Rochmawati, Lusa. 2019 gizi seimbang pada ibu menyusui. Diakses pada 13 Februari
Marlina, Inda. 2014 ibu menyusui, factor ini mempengaruhi gizi ibu menyusui. Diakses
Wiradarma, Karin. 2019 dampak kekurangan nutrisi pada ibu menyusui. Diakses pada 13