Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH SURVEI KONSUMSI PANGAN

“PROBING DALAM TEKNIK WAWANCARA”

Disusun oleh :

Nur Fadila Putri (P07223119039)

Kelas : 2A

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA

JURUSAN GIZI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN

KALIMANTAN TIMUR

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadiran Allah SWT. atas limpahan rahmat dan hid
ayah-Nya. Karena berkat rahmat dan hidayah-Nya saya bisa menyelesaikan
penyusunan makalah ini. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahk
an kepada junjungan besar kita, Nabi Muhammad SAW yang telah menunju
kkan kepada kita semua jalan yang lurus.
Saya sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang m
enjadi tugas dalam salah satu mata kuliah, yaitu Survei Konsumsi Pangan da
lam materi “Teknik Wawancara”. Disamping itu, saya mengucapkan banyak
terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu terutama kepada
dosen mata kuliah Survei Konsumsi Pangan, ibu Satriani, M.Kes selama pe
mbuatan makalah ini berlangsung sehingga dapat terselesaikan dengan baik.
Demikian makalah ini saya buat, semoga dapat bermanfaat bagi pemb
aca. Saya menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh karen
a itu, saya mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan penyempurna
an akan saya terima dengan senang hati. Akhir kata saya ucapkan terimakasi
h.

Samarinda, 06 Februari 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................2
C. Tujuan............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................3
A. Pengertian Wawancara..................................................................3
B. Teknik Dalam Wawancara............................................................4
C. Pengertian Probing Dalam Wawancara.........................................5
D. Jenis-jenis Dalam Wawancara.......................................................6
E. Kelebihan dan Kelemahan Teknik Wawancara.............................7
BAB PENUTUP...................................................................................9
A. Kesimpulan....................................................................................9
B. Saran..............................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Interview atau wawancara sebagai salah satu cara atau teknik
berkomunikasi dengan responden. Penelitian survey sangat erat
kaitannya dengan pengumpulan data secara primer sehingga
interview merupakan salah satu teknik yang sering digunakan dalam
penelitian survey.
Survei adalah suatu teknik mengumpulkan informasi dari
responden dengan cara menanyakan sejumlah pertanyaan terstruktur
kepada responden. Kunci dari pengumpulan informasi adalah pada
proses wawancara. Kecakapan pewawancara dalam berinteraksi
dengan responden ikut menentukan kualitas informasi yang
dikumpulkan. Pewawancara memiliki tugas pokok untuk membuat
responden dapat berpartisipasi dalam survei dan mencatat informasi
dari responden.
Sedangkan wawancara adalah salah satu metode yang cukup
handal dan sering digunakan dalam rangka menggali data dan
informasi yang dibutuhkan untuk tujuan pemeriksaan psikologis.
Secara umum, wawancara memiliki karakteristik yang hampir sama
dengan interaksi sosial yang akrab, percakapan, diskusi ataupun
presentasi, namun memiliki perbedaan yang cukup signifikan.
Menurut Budiyono (2003: 52) mengatakan bahwa metode
wawancara (interview) adalah cara pengumpulan yang dilakukan
antara peneliti dengan subyek penelitian atau responden atau sumber
data. Dalam jurnal oleh Koichu dan Harel (2007) mengatakan “ A
clinical task-based interview can be seen as a situation where the
interview-interview interaction on task is regulated by a system of
explicit and implicit norms, value, and rules”.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan wawancara ?
2. Bagaimana teknik wawancara secara umum?
3. Apa pengertian probing dalam wawancara ?
4. Apa saja jenis-jenis dalam wawancara ?
5. Apa saja kelebihan dan kelemahan teknik wawancara ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian wawancara.

2. Untuk mengetahui teknik wawancara secara umum.

3. Untuk mengetahui pengertian probing dalam wawancara.

4. Untuk mengetahui jenis-jenis dalam wawancara.

5. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan teknik wawancara.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Wawancara
Wawancara adalah tanya jawab antara dua pihak yaitu pewa
wancara dan narasumber untuk memperoleh data, keterangan atau pe
ndapat tentang suatu hal. Pewawancara adalah orang yang mengajuk
an pertanyaan, narasumber adalah orang yang memberikan jawaban
atau pendapat atas pertanyaan pewawancara. Narasumber juga biasa
disebut dengan informan.Orang yang bisa dijadikan sebagai narasum
ber adalah orang yang ahli di bidang yang berkaitan dengan imforma
si yang kita cari.

Beberapa pengertian wawancara menurut para ahli. Charles S


tewart dan W.B. Cash mendefiniskan wawancara adalah proses kom
unikasi dipasangkan dengan tujuan serius dan telah ditentukan diran
cang untuk bertukar perilaku dan melibatkan tanya jawab. Robert Ka
hn dan Channel mendefiniskan wawancara adalah pola khusus dari i
nteraksi dimulai secara lisan untuk tujuan tertentu, dan difokuskan p
ada daerah konten yang spesifik, dengan proses eliminasi dari baha
n-bahan yang tidak ada hubungannya secara berkelanjutan. Menurut
Koentjaraningrat, wawancara adalah cara yang digunakan untuk tuga
s tertentu, mencoba untuk mendapatkan informasi dan secara lisan p
embentukan responden, untuk berkomunikasi tatap muka. Lexy   J  
Moleong   (1991:135) Menjelaskan bahwa wawancara dengan tujuan
percakapan tertentu. Dalam metode ini peneliti dan responden berha
dapanlangsung (tatap muka) untuk mendapatkan informasi secara lis
an dengan mendapatkandata tujuan yang dapat menjelaskan masalah
penelitian. Sutrisno Hadi ( 1989:192 ) Wawancara adalah proses pe
mbekalan verbal, di mana dua orang atau lebih untuk menangani sec
ara fisik, orang dapat melihat mukayang orang lain dan mendengark

3
an suara telinganya sendiri, ternyata informasi langsung alatpemgum
pulan pada beberapa jenis data sosial, baik yang tersembunyi (laten)
atau manifest. Seorang psikolog menyatakan bahwa wawancara dapa
t menjadi alat bila dilakukan oleh orang-orang yang mempekerjakan
calon / kandidat untuk posisi, jurnalis, atau orang-orang biasa yang
mencari tahu tentang kepribadian seseorang atau mencari informasi.

Sedangkan menurut Dewa Ketut Sukardi (2000:159)


wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan tanya jawab antar interviewer (penanya) dengan interviewee
(responden), atau dengan kata lain dalam wawancara terdapat unsur-
unsur sebagai berikut:

 Pertemuan tatap muka (face to face).

 Cara yang dipergunakan dalam wawancara adalah cara lisan.

 Pertemuan tatap muka itu mempunyai tujuan tertentu.

Berdasarkan pengertian di atas, pengertian wawancara secara


umum mengandung beberapa aspek atau unsur-unsur antara lain:

a) Proses tanya jawab (percakapan).

b) Melibatkan dua pihak (interviewer dan interview).

c) Komunikasi verbal dan non verbal.

d) Informasi.

Jadi dapat disimpulkan bahwa wawancara merupakan proses


tanya jawab (percakapan) antara interviewer dan interview untuk
mendapatkan suatu informasi yang dilakukan melalui komunikasi
verbal dan didukung oleh komunikasi non verbal.

B. Teknik Dalam Wawancara

4
Suksesnya wawancara tergantung dari banyak hal, antara lain
tingkat sensibilitas, taktik, kiat, kemampuan hubungan personal dan
kepribadian dan juga memahami prosedur yang telah ditetapkan sebe
lumnya.

1. Membangun hubungan baik dengan responden, hal ini pewawa


ncara membuat responden dapat merasa terbantu untuk membu
at perannya, dapat memahami instruksi yang diberikan secara j
elas, memperkuat kinerja, dan menyiapkan sikap yang ramah d
an bersahabat serta masih dalam batas interaksi sosial yang pro
fesional.

2. Mempertahankan kenetralan, pewawancara tetap bersikap obye


ktif, dan profesional, karena sikap pewawancara akan mempen
garuhi persepsi responden mengenai sebuah pertanyaan.

3. Mempertahankan diri dan menjelaskan tujuan survei, kehadira


n pewawancara pertama kali dengan kandidat responden adala
h tugas yang tidak ringan karena saat itulah kontrak pertama ka
li untuk berinteraksi dengan responden.

4. Mengajak responden bekerjasama, pewawancara mempunyai si


kap peka terhadap situasi wawancara, melakukan pendekatan
manusiawi, melalui sikap empati dan segera menyesuaikan diri
dengan responden dan dapat menerima sebagaimana adanya.

5. Probing adalah teknik yang digunakan oleh pewawancara untu


k merangsang pikiran responden sehingga memperoleh inform
asi lebih banyak, dalam hal ini pewawancara harus mampu ko
munikatif, rileks, interaktif, akrab dan kritis tapi tidak memojo
kkan responden dan tidak bernada interogasi.

6. Mencatat hasil wawancara, suatu pengisian kuesioner yang bai


k harus hanya mencatat apa yang dikatakan responden, tidak m
enafsirkan jawaban, dengan catatan.

5
C. Pengertian Probing Dalam Wawancara

Probing adalah teknik yang digunakan oleh pewawancara


untuk merangsang pikiran responden sehingga memperoleh
informasi lebih banyak, dalam hal ini pewawancara harus mampu
komunikatif, rileks, interaktif, akrab dan kritis tapi tidak
memojokkan responden dan tidak bernada interogasi.

Probing interview adalah jenis wawancara yang paling umum


karena semua dari kita menggunakan atau mengalaminya secara terat
ur. Profesional seperti wartawan, pengacara, polisi, perekrut, ahli kes
ehatan, asuransi klaim peneliti, konselor, supervisor, dan guru serta
mahasiswa, kenalan, orang tua, dan anak-anak mengandalkan probin
g wawancara untuk mengumpulkan dan memberikan informasi penti
ng. Terlepas dari panjang, formalitas, atau pengaturan, tujuan dari w
awancara adalah untuk mendapatkan informasi yang relevan, tepat w
aktu, akurat dan selengkap mungkin dalam waktu terpendek. Metode
pengumpulan informasi ini terdiri dari pertanyaan hati-hati, menden
garkan wawasan dan mengamati, dan terampil menggali ke jawaban
untuk menggali informasi yang lebih spesifik , penjelasan, perasaan,
sikap, posisi, dan data.

D. Jenis-jenis Dalam Wawancara

Jenis-jenis dalam wawancara yang diantaranya yaitu:

1. Wawancara berstruktur : wawancara terpimpin dikenal dengan


istilah wawancara berstruktur atau wawancara sistematis.
Bentuk wawancara berstruktur, yaitu pertanyaan yang
menuntut jawaban agar sesuai dengan apa yang terkandung
dalam pertanyaan tersebut. Pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan sudah direncanakan secara rinci dan jelas dan
dijadikan sebagai pedoman wawancara. Dalam wawancara

6
terpimpin, evaluator melakukan tanya jawab lisan dengan
pihak-pihak yang diperlukan, misalnya wawancara dengan
peserta didik, orang tua, atau wali murid dalam rangka
menghimpun bahan-bahan keterangan untuk penilaian terhadap
peserta didiknya.

2. Wawancara Tidak Berstruktur : Wawancara tidak terpimpin


dikenal dengan istilah wawancara sederhana atau wawancara
tidak berstruktur, atau wawancara bebas. Bentuk pertanyaan
tak berstruktur, yaitu pertanyaan yang bersifat terbuka. Semua
orang secara bebas menjawab pertanyaan tersebut. Pertanyaan
semacam ini tidak memberi struktur jawaban kepada seseorang
karena jawaban dalam pertanyaan itu bebas. Dalam wawancara
tidak berstruktur, evaluator mengajukan pertanyaan kepada
seseorang tanpa dikendalikan oleh pedoman tertentu.

E. Kelebihan dan Kelemahan Teknik Wawancara

Adapun kelebihan dar wwancara yaitu :

 Dapat berkomunikasi secara langsung kepada responden


sehingga informasi yang diperoleh dapat diketahui
objektivitasnya.

 Dapat memperbaiki proses dan hasil belajar

 Pelaksanaan wawancara lebih fleksibel, dinamis, dan personal

 Memungkinkan untuk mengajukan banyak pertanyaan yang


memerlukan waktu yang panjang.

 Memungkinkan bagi pewawancara untuk memahami


kompleksitas masalah dan menjelaskan maksud penelitian
kepada responden.

7
 Partisipasi responden lebih tinggi dibandingkan teknik
kuesioner.

Adapun kelemahan wawancara yaitu sebagai berikut :

 Jika jumlah responden cukup banyak, maka proses wawancara


banyak menggunakan waktu, tenaga, dan biaya.

 Adakalanya terjadi wawancara yang berlarut-larut tanpa arah,


sehingga data kurang dapat memenuhi apa yang diharapkan.

 Situasi wawancara mudah dipengaruhi lingkungan sekitar

 Menuntut penguasaan keterampilan bahasa yang baik dari


interviewer.

 Adanya pengaruh subyektif pewawancara yang dapat


mempengaruhi hasil wawancara.

 Adanya pengaruh subjektifitas dari interviewer terhadap hasil


wawancara.

 Sering timbul sikap yang kurang baik dari peserta didik yang
diwawacarai dan sikap overaction dari guru sebagai
pewawancara.

Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan yang mungkin


terdapat dalam wawancara, adapun upaya-upaya untuk mengatasinya
yaitu :

 Kondisikan keadaan agar lebih baik sehingga tidak terpengaruh


keadaan lingkungan yang kurang baik.

 Bahasa yang digunakan bisa disesuaikan dengan klien agar


klien mengerti dan faham.

 Minimalkan waktu, tenaga, dan biaya yang ada.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Wawancara adalah tanya jawab antara dua pihak yaitu pewa


wancara dan narasumber untuk memperoleh data, keterangan atau pe
ndapat tentang suatu hal. wawancara merupakan proses tanya jawab
(percakapan) antara interviewer dan interview untuk mendapatkan
suatu informasi yang dilakukan melalui komunikasi verbal dan
didukung oleh komunikasi non verbal.

Probing adalah teknik yang digunakan oleh pewawancara


untuk merangsang pikiran responden sehingga memperoleh
informasi lebih banyak, dalam hal ini pewawancara harus mampu
komunikatif, rileks, interaktif, akrab dan kritis tapi tidak
memojokkan responden dan tidak bernada interogasi.

9
 Jenis-jenis dalam wawancara yang diantaranya yaitu
wawancara berstruktur dan wawancara tidak berstruktur. Salah
satu kelebihan wawancara yaitu dapat berkomunikasi secara
langsung kepada responden sehingga informasi yang diperoleh
dapat diketahui objektivitasnya. Namun kekurangannya yaitu
menuntut penguasaan keterampilan bahasa yang baik dari
interviewer.

B. Saran
Demikianlah pokok bahasan dalam makalah ini yang bisa say
a sampaikan. Harapan saya semoga dapat bermanfaat bagi semua ora
ng. Saya menyadari bahwa penulisan makalah ini masih banyak kek
urangannya dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saya menghara
pkan kritik dan saran untuk memperbaiki makalah ini untuk menjadi
lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Fanny, Yulli Miata, dkk. 2010. Makalah Probing Interviews. Diakses pada t
anggal 06 Februari 2021, melalui : https://dokumen.tips/documents/k
lp-5-makalah-probing-interviews.html

Kurniawan, Aris. 2020. Pengertian Wawancara. Diakses pada tanggal 06 Fe


bruari 2021, melalui : https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-
wawancara

Rojabi, Afdan. 2019. Teknik Wawancara (Research Methodology). diakses


pada tanggal 06 Februari 2021, melalui : https://medium.com/@afda
nrojabi/teknik-wawancara-research-methodology-7ebdb094b490#:~:
text=Probing%20adalah%20teknik%20yang%20digunakan,responde
n%20dan%20tidak%20bernada%20interogasi

10

Anda mungkin juga menyukai