Anda di halaman 1dari 5

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil
Tabel 4.1 Hasil Uji Boraks Menggunakan Sari Kunyit

Sampel Reaksi Hasil Uji


Bakso Tidak terjadi perubahan Tidak Mengandung Boraks
warna dan tetap berwarna
kuning kunyit
Mie Kuning Basah Tidak terjadi perubahan Tidak Mengandung
warna dan tetap berwarna Formalin
kuning kunyit

Tabel 4.2 Hasil Uji Boraks Menggunakan Tusuk Gigi

Sampel Reaksi Hasil Uji


Bakso Tidak terjadi perubahan Tidak Mengandung
warna dan tetap berwarna Boraks
kuning kunyit
Mie Kuning Basah Tidak terjadi perubahan Tidak Mengandung
warna dan tetap berwarna Boraks
kuning kunyit

Pembahasan
Pada percobaan kali ini kami menguji boraks dengan metode kualitatif pada bahan
makanan ini. Sampel yang digunakan adalah bakso dan mie basah. Masing-masing sampel
diuji dengan menggunakan dua perlakuan yaitu menggunakan sari kunyit dan tusuk gigi
yang sudah direndam disari kunyit. Hal pertama yang dilakukan adalah gerus kedua sample
terlebih dahulu, kedua sample tadi dibagi menjadi dua bagian. Setelah itu perlakuan pertama
dilakukan yaitu dengan meneteskan sari kunyit pada kedua sample, kemudian diaduk agar
homogen dan didiamkan sejenak. Perlakuan kedua yaitu menggunakan tusuk gigi yang
sudah direndam disari kunyit, pada bakso cukup dengan menancapkan tusuk gigi pada bakso
dan pada mie kuning basah agar homogen, ditambahkan aquades lalu tancapkan tusuk gigi
pada mie basah dan didiamkan sejenak. Dari hasil yang diperoleh dari masing-masing
sampel tersebut bahwa kedua sample tidak mengandung boraks karena masih bewarna
kuning kunyit dan tidak terjadi perubahan warna merah bata.
Penggunaan boraks dalam dosis yang rendah tidak akan menyebabkan kerusakan
namun akan terakumulasi di otak, hati, lemak dan ginjal. Jika terakumulasi terus akan
menyebabkan mal fungsi dari organ-organ tersebut sehingga membahayakan tubuh.
Penggunaan boraks dalam dosis yang banyak mengakibatkan penurunan nafsu makan,
gangguan pencernaan, demam, anuria. Dan dalam jangka panjang akan menyebabkan
radang kulit merangsang SPP, apatis, depresi, slanosis, pingsan, kebodohan dan karsinogen.
Bahkan bisa menimbulkan kematian. Oleh sebab itu berdasarkan peraturan Menteri
Kesehatan RI No. 722/Menkes/Per/IX/88 dilarang menggunakan boraks sebagai bahan
campuran dan pengawet makanan.
Boraks merupakan bahan beracun dan bahan berbahaya bagi manusia, karena bisa
menimbulkan efek racun, tetapi mekanisme toksisitasnya berbeda dengan formalin. Yang
membahayakan, boraks bisa diserap oleh tubuh dan disimpan secara kumulatif dalam hati,
otak, usus atau testis sehingga dosisnya dalam tubuh menjadi tinggi. Bila dikonsumsi
menahun bisa menyebabkan kanker. Boraks juga sering disalahgunakan dalam pangan.
Boraks (Na2B4O7) dengan nama kimia natrium tetra bonat, natrium biborat, natrium
piroborat merupakan senyawa kimia yang berbentuk kristal dan berwarna putih dan jika
dilarutkan dalam air menjadi natrium hidroksida serta asam boraks. Natrium hidroksida dan
asam boraks masing-masing bersifat antiseptik, sehingga banyak digunakan oleh industri
farmasi sebagai ramuan obat misalnya : salep, bedak, larutan kompres, dan obat pencuci
mata. Penggunaan boraks di industri farmasi ini sudah sangat dikenal. Hal ini dikarenakan
banyaknya boraks yang dijual di pasaran dan harganya yang sangat murah. Selain itu boraks
bagi industri farmasi memberikan untung yang besar. Boraks pada dasarnya merupakan
bahan untuk pembuat solder, bahan pembersih, pengawet kayu, pengontrol kecoa, dan bahan
pembuatan kaca. Dengan sifat fisik dan sifat kimia yang dimiliki, boraks digunakan sebagai
bahan campuran untuk pembuatan benda-benda tersebut. Boraks sedikit larut dalam air,
namun bisa bermanfaat jika sudah dilarutkan dalam air.
Beberapa survei menunjukkan, alasan para produsen menggunakan bahan pengawet
seperti formalin dan boraks karena daya awet dan mutu bakso yang dihasilkan menjadi lebih
bagus, serta murah harganya tanpa peduli bahaya yang dapat ditimbulkan. Tuntutan itu
melahirkan konsekuensi yang bisa saja membahayakan, karena bahan kimia semakin lazim
digunakan untuk mengawetkan makanan termasuk juga formalin yang dikenal menjadi
bahan pengawet mayat. Hal tersebut ditunjang oleh perilaku konsumen yang cenderung
untuk membeli makanan yang harganya lebih murah, tanpa memperhatikan kualitas
makanan. Dengan demikian, penggunaan boraks dan pada makanan seperti mie, bakso, dan
makanan lainnya dianggap suatu hal yang biasa. Sulitnya membedakan makanan seperti
bakso biasa dan bakso yang dibuat dengan penambahan formalin dan boraks juga menjadi
salah satu faktor pendorong perilaku konsumen itu sendiri.
Bakso dan mie menjadi salah satu jajanan yang menjadi favorit bagi banyak orang
Indonesia. Sehingga tidak susah untuk mencari jajanan ini. Mulai dari warung di sekolahan
hingga perkantoran, bakso dan mie menjadi salah satu menu favorit. Namun sayangnya,
masih banyak produsen bakso dan mie yang tidak memperhatikan sisi kesehatan konsumen.
Pedagang makanan banyak yang memanfaatkan boraks pada makanan yang dijualnya
agar makanan tahan lama dan tidak mudah busuk apabila pada hari pertama penjualan tidak
habis terjual, maka dapat dijual lagi di hari berikutnya. Mereka ingin memperoleh
keuntungan dari makanan yang dijual tanpa mendapatkan kerugian yang besar. Selain faktor
pedagangnya, konsumen yang membeli makanan pun lebih cenderung memilih makanan
yang murah dan banyak tanpa memperhatikan kandungan gizi yang terdapat pada makanan
tersebut. Sehingga walaupun makanan tersebut mengandung boraks, jika harganya lebih
murah dan rasanya lebih enak tentu saja masyarakat lebih memilihnya dibandingkan dengan
makanan-makanan yang sehat dan bebas dari boraks namun harganya mahal dan tidak awet.

Anonim. 2018. Laporan Uji Boraks pada Sampel Bahan Pangan. Diakses pada tanggal 24
Oktober 2020, dari https://laporanpraktikum.id/laporan-praktikum-uji-boraks/
Yunial, Lutfi. 2015. Laporan Uji Boraks pada Makanan. Diakses pada tanggal 24 Oktober 2020,
dari https://www.scribd.com/doc/294260243/laporan-uji-boraks-pada-makanan
LAMPIRAN

Gambar 1 Gambar 2
Alat dan bahan praktikum uji boraks Hasil uji boraks metode kualitatif
metode kualitatif

Anda mungkin juga menyukai